You are on page 1of 8

KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

A. DEFINISI
Beberapa pendapat pandangan terhadap pengertian suatu profesi menurut : 1. Schein EH (1962)
Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan yang membangun suatu norma yang sangat khusus
yang berasal dari peranannya di masyarakat. 2. Hughes (1963)
Profesi merupakan mengetahui yang lebih baik tentang sesuatu hal dari orang lain serta
mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang terjadi pada kliennya. 3. Wilensky (1964)
Profesi berasal dari perkataan profession yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan
dukungan body of knowlegde sebagai dasar bagi perkembangan teori yang sistematis meghadapi
banyak tantangan baru ,dan karena itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama,
memiliki kode etik orientasi utamanya adalah melayani (alturism)
Melihat 3 pengertian tersebut, maka terdapat para tokoh yang memandang bahwa profesi
mempunyai beberapa kriteria : 1. Menurut Abraham Flexner (1915)
Menyatakan bahwa suatu pekerjaan dapat dikatakan suatu profesi apabila memenuhi syarat : a.
Aktivitas intelektual
b. Berdasarkan ilmu dan belajar
c. Untuk tujuan Praktek dan Pelayanan
d. Dapat diajarkan
e. Terorganisir secara internal
f. Altruistik (untuk kepentingan masyarakat)
2. Menurut Green Wood E (1957)
Suatu Pekerjaan dikatakan profesi adalah adanya teori yang sistemik, otoritas, wibawa (martabat)
,kode etik dan budaya profesional. 3. Menurut Hall (1968)
Memberikan gambaran tentang suatu profesi yaitu suatu pekerjaan yang harus melalui proses 4
tahapan antara lain : 1. Memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi 2.
Menjadi pekerjaan utama
3. Adanya organisasi profesi
4. Terdapat kode etik
4. Menurut Moore dan Rosenblum 1970
Memandang kriteria sebagai profesi adalah apabila dasar pekerjaan memiliki teori yang
sistematis , otoritas, wibawa dan prestice, kode etik, budaya profesional dan menjadi sumber
utama dari penghasilan. 5. Menurut Edgar Schein (1974)
Memberikan kriteria pekerjaan sebagai profesi apabila pekerjaan tersebut : a. Pekerjaan seumur
hidup
b. Komitmen seumur hidup sebagai karier
c. Penghasilan utama
d. Motivasi kuat
e. Panggilan hidup
f. Pengetahuan dan keterampilan didapat melalui diklat
g. Pengetahuan dianggap khusus
h. Keputusan terhadap klien berdasarkan ilmu
i. Pelayanan berdasarkan keahlian dan obyektif
j. Mempertimbangkan otoritas
k. Ada batasan dalam profesi
l. Lebih tahu daripada klien yang dilayani
m. Perkumpulan profesi
n. Standart pendidikan
o. Uji kompetensi untuk masuk profesi
p. Tidak advertensi dalam mencari klien
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan
tindakannya didasar pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam
keahliannya. B. KLASIFIKASI KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI
1. Scientific Nursing (Landasan ilmu pengetahuan)
Mempunyai cabang ilmu yang terdiri dari :
a. Ilmu keperawatan dasar
b. Ilmu keperawatan klinik
c. Ilmu keperawatan komunitas
d. Ilmu keperawatan penunjang
2. Code of etik
Kode keperawatan pada tiap negara berbeda-beda akan tetapi pada prinsipnya adalah sama yaitu
berlandaskan etika keperawatan yang dimilikinya. Dalam hal ini terdapat 5 tanggung jawab
perawat, yaitu : a. Perawat dan klien
b. Perawat dan praktik
c. Perawat dan masyarakat
d. Perawat dan teman sejawat
e. Perawat dan profesi
3. Lingkup dan wewenang / otonomi
Ligkup dan wewenang praktek keperawatan berdasarkan standar praktek keperawatan yang
bersifat dinamis antara lain terdiri dari : a. Falsafah keperawatan
b. Tujuan askep
c. Pegkajian keperawatan
d. Diagnosa keperawatan
e. Perencanaan keperawatan
f. Intervensi keperawatan
g. Evaluasi
h. Catatan asuhan keperawatan
4. Nursing organization
Saat ini di indonesia memilki organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI, dengan
aggaran dasar dan anggaran rumah tangga, sedangkan organisasi keperawatan di dunia dengan
nama internasional Council Of Nurse (ICN) C. Ciri ciri profesi
Dari definisi profesi terdahulu , jelas bahwa profesi itu tidak sama dengan okupasi (occupation)
walaupun keduanya sama sama melakukan pekerjaan tertentu yang dapat menghasilkan nafkah.
Profesi mempunyai ciri ciri tersendiri yang menurut wilensky (1964) adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan profesi didukung oleh pohon ilmu (body of knowledge) yang jelas wilayah garapan
keilmuannya (anto loger) yang jelas wilayah garapan keilmuan (epistomology) , serta
pemanfaatan keilmuannya (axlology)
b. Keahlian profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang
terarah,terencana,terus-menerus dan berjenjang (life long education)
c. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-
undangan
d. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi standar pendidikan dan
pelatihan (standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-
peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi. D. Kriteria Profesi
a. Memberi pelayanan vital untuk kesejahteraan manusia
b. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dan secara terus dikembangkan c.
Mempunyai ketelitian, intelektual dan diikuti dengan rasa tanggung jawab d. Lulus dari
pendidikan jenjang pendidikan tinggi
e. Mandiri dalam penampilan aktifitas dan fungsi
f. Memiliki kode etik sebagai penuntun praktek
g. Mempunyai ikatan / organisasi / menyamai
E. Wilayah kerja profesi
a. Pembinaan organisasi profesi
b. Pembinaan pendidikan dan pelatihan profesi
c. Pembinaan pelayanan profesi
d. Pembinaan ilmu pengetahuan
F. Ciri-ciri keperawatan sebagai profesi (prof Mc. Rifin Husin)
a. Memberi pelayanan / asuhan keperawatan serta penelitian sesuai dengan kaidah ilmu dan
keterampilan keperawatan profesi serta kode etik keperawatan
b. Telah lulus dari pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (JPT) yang mapan demikian tenaga
tersebut dapat : a) Bersikap profesi
b) Mempunyai pengetahuan dan keterampilan profesional
c) Mampu memberi pelayanan asuhan keperawatan profesional
d) Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan
c. Pengelolaan keperawatan oleh tenaga keperawatan (NERS) sesuai dengan kaidah-kaidah suatu
profesi dalam bidang kesehatan. a) Sistem pelayanan / asuhan keperawatan
b) Pendidikan keperawatan / pelatihan keperawatan yang berjenjang berlanjut
c) Perumusan standar keperawatan asuhan keperawatan , pendidikan keperawatan registrasi /
legislasi.
d) Riset keperawatan oleh Nersterlabsana secara terencana dan terarah sesuai dengan
pengembangan IPTEK dan dapat dikembangkan untuk peningkatan keperawatan. G. Analisa
keperawatan di indonesia
Situasi keperawatan di indonesia saat ini dikaitkan dengan definisi , ciri dan kriteria profesi
adalah sebagai berikut :
a. Keperawatan di indonesia telah memiliki paham ilmu pohon ilmu (Body of Knowledge) dan
telah diakui secara undang-undang oleh pemerintah Indonesia melalui UU No. 23 Th.1992
tentang kesehatan.
b. Di indonesia telah ada institusi pendidikan jenjeng perguruan tinggi yakni AKPER / DIII
keperawatan , DIV keperawatan , fakultas ilmu kesehatan keperawatan (SI) , program pasca
sarjana keperawatan (S2)
c. Keperawatan di indonesia telah memiliki kode etik keperawatan , standar profesi , standar
praktek keperawatan , standar pendidikan keperawatan , standar asuhan keperawatan
d. Keperawatan di indonesia telah mempunyai legislasi keperawatan (sedang di proses menjadi
undang-undang)
e. Keperawatan di indonesia telah mempunyai organisasi profesi keperawatan yakni persatuan
perawat nasional indonesia (PPNI)
f. Telah memberikan asuhan keperawatan secara mandiri dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan g. Telah melaksanakan riset keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Ali,H. Ziadin.Pengantar keperawatan profesional.
Hidayat,Aziz Alimul.Konsep dasar keperawatan.

A. PENDAHULUAN

Keperawatan sebagai suatu profesi, di Indonesia disepakati pada Seminar Nasional keperawatan
pada tahun 1983 yang diinisiasi oleh kelompok kerja keperawatan Konsorsium Ilmu Kesehatan
Direktorat Pendidikan Tinggi. Berdasarkan kesepakatan tersebut pada tahun 1985 dibuka
Program Studi Ilmu Keperawatan pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pada
Program ini dasar-dasar keilmuan keperawatan dibekali kepada mahasiswa sehingga setiap
lulusan diharapkan mempunyai landasan keilmuan yang kokoh dalam memberi pelayanan
keperawatan.

Sesuai dengan hakekat profesi khususnya yang terkait dengan pendidikan dimana untuk dapat
memberikan pelayanan/asuhan keperawatan yang berkualitas dan pengembangan ilmu
keperawatan diperlukan pendidikan keperawatan pada jenjang magister keperawatan. Rencana
pembukaan program ini sesuai dengan rencana strategis pengembangan sistem pendidikan tinggi
keperawatan yang ditetapkan oleh kelompok kerja keperawatan Konsorsium Ilmu Kesehatan
pada tahun 1983.

Program pendidikan magister ilmu keperawatan dibuka secara resmi pada tahun 1998 sesuai
dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan RI No. 324/DIKTI/Kep./1998, tanggal 7 September 1998.

Pada awal berdirinya program Magister Ilmu Keperawatan kekhususan Kepemimpinan dan
Manajemen Keperawatan, secara fungsional dan struktural program ini berada di bawah
tanggung jawab Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Namun sejak tahun 2000 sejalan
dengan berubahnya UI menjadi BHMN, maka secara struktural program ini dikembalikan
pengelolaannya ke Fakultas Ilmu Keperawatan UI, karena merupakan program yang bersifat
mono disiplin

.
Program Studi Magister Ilmu Keperawatan kekhususan Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan merupakan pendidikan magister yang menerima calon peserta yang berasal dari :
(1) SKp atau Ners atau (2) Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan latar belakang D-III
Keperawatan (dengan matrikulasi). Program ini membekali peserta didik dengan berbagai
kegiatan pembelajaran terstruktur dan mandiri dalam rangka menghasilkan seorang magister
keperawatan yang memiliki berbagai kemampuan kepemimpinan dan manajemen yang
mencerminkan profesionalisme keperawatan yang tinggi. Oleh karena itu pada proses
pembelajaran, mahasiswa dibekali dengan ilmu-ilmu pada kelompok keilmuan dasar untuk
menjadi seorang magister keperawatan. Untuk memenuhi kebutuhan kekhususan Kepemimpinan
dan Manajemen Keperawatan, mahasiswa dibekali dengan kelompok keilmuan kekhususan
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.

Berdasarkan kebutuhan pengembangan pelayanan keperawatan, pada tahun 2003 dibuka


program Spesialis Keperawatan Maternitas dan Keperawatan Komunitas sesuai dengan Surat
Keputusan Rektor UI. 455/SK/R/2003 tanggal 25 September 2003 yang terdiri dari dari 2 (dua)
tahapan program yaitu tahap akademik magister dan tahap profesi spesialis 1. Pada tahap
akademik magister, program Keperawatan Maternitas dan Keperawatan Komunitas ini
merupakan program kekhususan dari Program Magister Ilmu Keperawatan FIK UI yang telah
ada. Disamping materi dasar Magister Ilmu Keperawatan, maka sesuai dengan kekhususan
masing-masing, mahasiswa dibekali pula dengan kelompok mata kuliah keilmuan kekhususan
Keperawatan Maternitas atau Keperawatan Komunitas. Untuk tahun ajaran 2005/2006, dengan
dibukanya 2 kekhususan baru yaitu Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah dengan SK Rektor
UI Nomor 037/SK/R/UI/2005 tanggal 28 Januari 2005 dan Keperawatan Jiwa sesuai dengan SK
Rektor UI No. 036/SK/R/UI/I/2005 tanggal 28 Januari 2005 maka mahasiswa yang memilih
kekhususan tersebut akan dibekali dengan kelompok mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
atau Keperawatan Jiwa.

B. VISI DAN MISI

 Visi :
Program Pascasarjana Keperawatan tahun 2010 menjadi pusat unggulan nasional bagi
pengembangan ilmu keperawatan di seluruh Indonesia yang tanggap terhadap perkembangan
nasional dan internasional serta mampu menghasilkan ilmuwan tingkat pascasarjana yang
mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.

  Misi :

1. Keunggulan Program Pascasarjana Keperawatan dicapai dengan :


2. Menghasilkan lulusan magister keperawatan dan spesialis keperawatan yang unggul dan
mampu bersaing secara nasional dan internasional.
3. Mengembangkan ilmu keperawatan.
4. Mempertahankan dan meningkatkan peran Fakultas Ilmu Keperawatan UI sebagai
rujukan bagi institusi program studi ilmu keperawatan lain dalam mengembangkan ilmu
keperawatan.

C. TUJUAN

Tujuan Program Pascasarjana Keperawatan ini adalah menghasilkan lulusan yang mampu :
1. Mengembangkan dan mengamalkan ilmu dan teknologi keperawatan sesuai bidang
kekhususan melalui kegiatan penelitian.
2. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan professional
melalui upaya peningkatan kemampuan lulusan sesuai bidang kekhususan.
3. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka untuk menerima
perubahan, sehingga dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh untuk
meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat.

SELEKSI PESERTA PROGRAM

Program Magister

1. Pendidikan Ners dengan latar belakang SMA IPA


2. Pengalaman kerja 2 tahun dalam bidang keperawatan sesuai area kekhususan
3. Lulus TPA minimal 500
4. TOEFL minimal 450
5. Tidak buta warna

* Khusus untuk kepemimpinan dan manajemen dapat menerima calon dari SKM dengan catatan
harus mengikuti matrikulasi minimal 12 SKS

Program Spesialis

1. Lulusan Magister Keperawatan sesuai spesialisasi yang akan diambil


2. Tidak buta warna

 Brosur Program Magister & Magister Spesialis

Download Brosur

 MAGISTER KEPERAWATAN & SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Program ini merupakan kesatuan pendidikan dari Program Magister Ilmu Keperawatan
Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah yang dilanjutkan dengan Program Pendidikan
Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah.

 MAGISTER KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Program ini dirancang untuk menghasilkan perawat manajer yang memiliki kemampuan:

1. Mengelola pelayanan keperawatan pada institusi pelayanan kesehatan maupun


wilayah sebagai manajer pada posisi tertinggi dalam jabatan struktural
keperawatan dengan menunjukkan perilaku kepemimpinan dan bertanggung
jawab dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen keperawatan.
2. Mengelola kegiatan penelitian dalam bidang Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan, dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan memperluas jangkauan
pelayanan/asuhan keperawatan.
3. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan
ilmiah dan profesional dalam mengelola pelayanan keperawatan.
4. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka untuk
menerima perubahan, serta berorientasi ke masa depan.

Sesuai keputusan Dirjen Dikti, gelar yang diperoleh setelah menyelesaikan program
pendidikan adalah Magister Keperawatan (M.Kep).

 MAGISTER KEPERAWATAN & SPESIALIS KEPERAWATAN ANAK

Program pendidikan ini dirancang dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat


terhadap pelayanan keperawatan anak sebagai kelompok yang rentan terhadap masalah
kesehatan baik di rumah sakit maupun di masyarakat. Program ini merupakan kesatuan
pendidikan dari Program Magister Ilmu Keperawatan Kekhususan Keperawatan Anak
yang dilanjutkan dengan Program Pendidikan Ners Spesialis Keperawatan Anak.

 MAGISTER KEPERAWATAN & SPESIALIS KEPERAWATAN KOMUNITAS

Program ini dirancang untuk menghasilkan lulusan yang mampu berperan sebagai:

1. Praktisi spesialis keperawatan komunitas yang akontabel melaksanakan


asuhan/praktik keperawatan komunitas di tatanan pelayanan keperawatan
komunitas
2. Pendidik pada institusi pendidikan tinggi keperawatan yang memiliki kompetensi
untuk menjalankan fungsi sebagai perencana dan pengemban pendidikan
Keperawatan Komunitas Spesialistik
3. Manajer pada posisi tertinggi dalam jabatan struktural terutama di bidang
pelayanan keperawatan komunitas di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten atau di
wilayah kerja Keperawatan Komunitas di tingkat Kabupaten/ Kota

Setelah peserta didik menyelesaikan program pendidikan selain memperoleh gelar


akademik Magister Keperawatan (M.Kep) juga memperoleh gelar profesi yakni Ners
Spesialis Komunitas (Sp. Kom).

 MAGISTER KEPERAWATAN & SPESIALIS KEPERAWATAN MATERNITAS

Program ini merupakan kesatuan pendidikan dari Program Magister Ilmu Keperawatan
Maternitas yang dilanjutkan dengan Program Pendidikan Ners Spesialis Keperawatan
Maternitas.
 MAGISTER KEPERAWATAN & SPESIALIS KEPERAWATAN JIWA

Peserta didik akan mendapatkan ilmu pengetahuan lanjut (advance) tentang keperawatan
jiwa pada saat mengikuti program Magister Ilmu Keperawatan Kekhususan Keperawatan
Jiwa, sehingga mempunyai kompetensi akademik dalam bidang keperawatan jiwa. Untuk
menjadi praktisi spesialis keperawatan jiwa, selanjutnya peserta didik harus melengkapi
pendidikannya ke jenjang profesi yaitu Ners Spesialis Keperawatan Jiwa.
 

Profersi keperawatan selain dituntut memiliki ilmu keperawatan juga dituntut memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan. Demikian disampaikan Bupati
Labuhanbatu dalam pidato arahannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Suhari,S.IP pada acara capping
day mahasiswa Akademi Keperawatan (Akper) Pemkab Labuhanbatu, Kamis (3/3).  Kemampuan
berkomunikasi ini sangat penting, kata Bupati, karena pada akhirnya nanti para mahasiswa keperawatan
ini akan terjun langsung dan setiap hari bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat.
“Oleh sebab itu para perwat hendaknya memahami hakekat profesi keperawatan yang merupakan
bentuk pelayanan profesional dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pelayan kesehatan”,
tegas bupati.
Bupati juga menjelaskan, bahwa masalah kesehatan yang kita hadapai saat ini sangat kompleks. Oleh
sebab itu, kata Bupati, visi kami adalah Labuhanbatu
Mandiri 2015 menuju Labuhanbatu Sejahtera 2020 dengan salah satu misi adalah meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan. (001/Rls)

You might also like