You are on page 1of 12

Aziz_milanisty25@yahoo.

com

KIMIA
ELEKTROLISIS

A. Tujuan Pembelajaran
• Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan
garam tembaga sulfat dan kalium iodida.
• Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di katode dan reaksi oksidasi yang
terjadi di anode pada elektrolisis lelehan elektrolit dengan elektrode inert maupun
elektrode aktif.
• Menuliskan reaksi redoks pada elektrolisis lelehan elektrolit dengan elektrode
inert maupun elektrode aktif.
• Menjelaskan bagian-bagian dari tembaga sulfat dan kalium iodida dalam
reaksi elektrolisis.
• Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di katode dan reaksi oksidasi yang
terjadi di anode pada elektrolisis larutan elektrolit dengan elektrode inert maupun
elektrode aktif.
• Menuliskan reaksi redoks pada elektrolisis larutan elektrolit dengan elektroda
inert maupun elektroda aktif.
• Menyebutkan contoh penerapan teknik elektrolisis lelehan elektrolit untuk
memisahkan logam dari senyawanya.
• Menjelaskan terjadinya penyepuhan suatu logam.
• Menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dari suatu logam.

B. Dasar Teori
Sel elektrolisis terdiri dari dua elektrode, yaitu katode dan anode yang dicelupkan
kedalam larutan elektrolit. Katode dihubungkan dengan kutub negatif dan anode
dihubungkan dengan kutub positif dari sumber arus listrik. Oleh karena itu, katode
merupakan kutub negatif (-) dan anode merupakan kutub positif (+).
Pada rangkaian dalam, elektron dari katode akan menuju ke larutan sehingga
ion positif mengalami reduksi pada katode tersebut. Ion negatif dari larutan akan
ditarik ke anode sekaligus mengalami oksidasi pada anode. Sel elektrolisis terdiri dari
sebuah wadah, elektrode, elektrolit, dan sumber arus searah.

Elektrolisis ada dua macam, yaitu reaksi pada katode dan reaksi pada anode:
1. Reaksi pada katode
Reaksi pada katode tergantung dari jenis kation:
 Kation H+ tereduksi: 2H+ + 2e H2
 Kation logam: golongan IA, IIA, Al, dan Mn tidak direduksi air (kation tetap)
 Kation dari leburan atau lelehan pasti tereduksi di katode
2. Reaksi pada anode
Reaksi pada anode tergantung jenis anion:
 Anion OH- dioksidasi: 4OH- 2H2O + O2 + 4e
 Anion sisa asam beroksigen tidak teroksidasi dan yang teroksidasi adalah
air (2H2O 4H+ + O2 + 4e)
 Anion halida (tidak beroksigen) dioksida: 2X- X2 + 2e
Aziz_milanisty25@yahoo.com

 Jika anode bukan inert (selain C, Pt, Au,) maka anode teroksidasi
sedangkan anion tetap. Oksidasi anode sebagai berikut: L Lx+ + 2e
Catatan :
 Jika zat yang di elektrolisis dalam fase larutan maka di anoda maupun
katoda ada H2O.

 Anode
Elektrode Pt, Au, dan grafit (C) digolongkan sebagai sebagai elektrode inert
(sukar bereaksi). Jika anode terbuat dari elektrode inert, maka reaksi anode
bergantung pada jenis anion dalam larutan.

( )
C. Alat dan Bahan

Pt
Alat:
1. baterai 9 volt 1 buah
2. kabel dan jepit buaya 4 buah
3. pensil diruncing atas bawah dan panjang 10 cm 2 buah
4. plastik transparan
5. pipet tetes
6. tissue
1 buah
SO 42−
Bahan:
1. larutan CuSO4
2. larutan KI
0,5 M
0,5 M
H2O
3. fenolftalein

D. Prosedur
Katode
1. Menyusun peralatan elektrolisis, kemudian menjepit salah satu ujung
pensil dengan penjepit buaya yang sudah dihubungkan dengan kabel dan
baterai 9 volt
2. Setelah itu meletakkan plastik transparan yang diberi alas kertas putih di
atas tempat yang rata

( )
3. Kemudian mengambil beberapa tetes larutan KI yang diletakkan di atas
plastik transparan
4. Kemudian mengelektrolisis larutan tersebut
Pt
5. Setelah itu, mengamati perubahan yang terjadi di sekitar katode dan
anode.

K+
H O
Aziz_milanisty25@yahoo.com

6. kemudian menguji larutan di sekitar anode dan katode dengan


menambahkan 1 tetes amilum lalu ditambahkan 2 tetes indikator fenolftalein
7. Dan yang terakhir membilas kedua elektrode dan mengelap dengan tissue
8. Dilakukan juga untuk larutan CuSO4
9. Mengambil beberapa tetes larutan CuSO4 yang diletakkan di atas plastik
transparan
10. Kemudian mengelektrolisis larutan tersebut
11. Setelah itu, diamati perubahan yang terjadi di sekitar katode dan anode
12. kemudian menguji larutan di sekitar anode dan katode dengan
menambahkan 1 tetes amilum lalu ditambahkan 2 tetes indikator fenolftalein

E. Hasil Pengamatan
Menulis hasil pengamatan dari larutan yang dielektrolisis
No Prosedur Pengamatan
1. Larutan KI setelah a. Dianode : larutan tidak mengalami reaksi
dielektrolisis perubahan warna
b. Dikatode : larutan mengalami reaksi perubahan
warna menjadi kuning tua kecoklatan
2. Tetesan Amilum Warna Amilum di :
dianode dan dikatode a. Dikatode : mengalami reaksi perubahan warna
menjadi kuning tua
b. Dianode : tidak mengalami reaksi perubahan
warna (tetap )
3. Tetesan Fenolftalein Warna Fenolftalein di :
dianode dan dikatode a. Katode : tidak mengalami reaksi perubahan
warna
b. Anode : larutan mengalami reaksi perubahan
warna menjadi ungu
4. Larutan CuSO4 Dianode : karbon mengalami pelelehan
setelah dielektrolisis b. Dikatode : mengeluarkan gelembung-gelembung
gas
5. Tetesan Amilum Warna Amilum di :
dianode dan dikatode a. katode : tetap mengeluarkan gelembung-
gelembung gas
b. anode : pelepuhan, pelunakkan, dan pelunturan
karbon menjadi cepat
6. Tetesan Fenolftalein katode : tidak mengalami perubahan
dianode dan dikatode b. anode : karbon mengalami perubahan warna
menjadi kecoklat - coklatan
Aziz_milanisty25@yahoo.com

F. Pembahasan
Elektrolisis larutan KI menghasilkan iodin dianode, sedangkan dikatode terbentuk
gas H2. Hal itu dapat menyebabkan dalam sel elektrolisis larutan KI, terdapat tiga
spesi yaitu ion K+, ion I-, dan molekul H2O. Spesi yang mungkin mengalami oksidasi
(anode) adalah ion I- dan molekul H2O. Dikatode yang tereduksi adalah ion K+ dan
molekul H2O. Oleh karena itu, elektrolisis larutan KI dapat ditulis sebagai berikut:

Anode : 2I- I2 + 2e-


-
Katode : 2H2O + 2e 2OH- + H2
2H2O + 2I- I2 + 2OH- + H2

Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bahwa larutan dianode tidak


mengalami perubahan reaksi warna sedangkan larutan dikatode mengalami
perubahan reaksi warna menjadi kuning kecoklatan-coklatan.
Elektrolisis larutan CuSO4 menggunakan larutan inert dikatode dan elektrode Cu
dianode. Pada elektrolisis larutan CuSO4 terdapat ion Cu2+ , ion SO42-, molekul H2O,
dan logam tembaga dianode. Reaksi oksidasi Cu adalah ion Cu2+ dan H2O(dikatode)
sedangkan dianode adalah oksidasi ion SO42-,molekul H2O, dan logam Cu.
Reaksi yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut:

Anode : Cu Cu2+ +2e-


Katode : Cu2+ + 2e- Cu
Cu Cu
(Anode) (Katode)
Contoh: Elektrolisis larutan CuSO4 dengan katoda besi dan anoda platina
CuSO4 → Cu2+ + SO4
Cu 2+ bukan logam aktif, jadi kation itu akan direduksi. Karena anoda inert ( Pt)
sedangkan anion dari sisa asam oksi, maka air teroksidasi
Katoda : Cu2+ + 2e → Cu (x2)
Anoda : 2H2O → 4 H+ + O2 + 4e

2Cu2+ + 2H2O → 2Cu + 4 H+ + O2(g)

Setelah larutan KI yang sudah dielektrolisis ketika diteteskan Amilum,


katodenya mengalami perubahan reaksi warna menjadi kuning tua, sedangkan
anode tetap. Kemudian setelah ditambahkan beberapa tetesan Fenolftalein, katode
tidak mengalami perubahan reaksi sedangkan anodenya mengalami perubahan
reaksi warna menjadi warna ungu.
Untuk elektrolisis larutan CuSO4 dianode mengalami pelelehan karbon dan
dikatode mengalami gelembung gas. Setelah diberi tetesan Amilum, diruang katode
tetap dan diruang anode pelepuhan karbon semakin cepat. Kemudian setelah larutan
ditambahkan tetesan Fenolftalein maka diruang anode larutan berubah menjadi
warna kecoklatan.
Aziz_milanisty25@yahoo.com

F. Pertanyaan Dari Hasil Percobaan


1. Mengapa kedua ujung pensil harus diruncingkan terlebih dahulu?
2. Dari perubahan warna indikator dan dari perubahan yang terjadi setelah
elektrolisis KI, apa yang dapat disimpulkan pada ruang anode dan katode?
3. Tuliskan persamaan setengah reaksi yang terjadi dianode dan dikatode?
4. Pada elektrolisis larutan CuSO4, zat apakah yang terjadi dikatode?
5. Pada elektrolisis larutan CuSO4, zat apakah yang terjadi dianode sebagai hasil
elektrolisis? Jelaskan!
6. Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katode setelah dielektrolisis? Jelaskan!
7. Tuliskan persamaan setengah reaksi yang terjadi dikatode dan dianode!

G. Jawaban
1. Untuk memudahkan dalam mengelektrolisis, karena ujung dari pensil itu terdapat
zat karbon.
2. Pada ruang dianode larutan tidak mengalami reaksi perubahan warna (tetap),
sedangkan dikatode larutan mengalami reaksi perubahan warna menjadi kuning
tua kecoklat-coklatan.
3. Anode : 2I- I2 + 2e-
Katode: 2H2O + 2e- 2OH- + H2
-
2H2O + 2I I2 + 2OH- + H2
4. Katode: Menghasilkan endapan tembaga dan H2(gelembung gas)
5. Anode : (Hasil elektrolisis) Cu
6. Ion-ion katode hanya ion Cu2+ yang tereduksi setelah dicampur dengan Amilum
dan Fenolftalein ion yang tereduksi tetapi ion Cu2+, karena reaksi karbon dikatode
tidak mengalami perubahan.
7. Persamaan Reaksi:CuSO4 Cu2+ + SO42-

1. Anode : Cu Cu2+ + 2e-


Katode: Cu2+ + 2e- Cu

Cu Cu
(Anode) (Katode)
2. Persamaan Reaksi: CuSO4 → Cu2+ + SO4
Katoda : Cu2+ + 2e → Cu (x2)
Anoda : 2H2O → 4 H+ + O2 + 4e

2Cu2+ + 2H2O → 2Cu + 4 H+ + O2(g)

H. Kesimpulan elektrolisis
Berdasarkan dari hasil percobaan / pengamatan, larutan yang dielektrolisis, bahwa
pada penggunaan larutan KI setelah dielektrolisis pada muatan dianode yaitu larutan
tidak mengalami reaksi perubahan warna, sedangkan pada muatan dikatode larutan
itu mengalami reaksi perubahan warna menjadi kuning tua kecoklat-coklatan. Setelah
Aziz_milanisty25@yahoo.com

itu cairan amilum diteteskan pada larutan KI yang telah dielektrolisis kemudian
terjadi perubahan warna dimuatan katode, warna menjadi kuning tua, sedangkan pada
muatan dianode tidak mengalami reaksi perubahan warna ( tetap ). Kemudian
diteteskan lagi cairan fenolftalein dimuatan anode dan katode, warna pada muatan
dianode larutan mengalami reaksi perubahan warna menjadi ungu, sedangkan
dikatode larutan tidak mengalami peruabahan warna.
Berdasarkan dari hasil percobaan / pengamatan, larutan yang dielektrolisis, bahwa
pada penggunaan larutan CuSO4 setelah dielektrolisis pada muatan dianode, karbon
mengalami pelelehan, sementara itu muatan dikatode mengeluarkan gelembung –
gelembung gas. Kemudian pada larutan CuSO4 diteteskan amilum, dikatode tetap
mengeluarkan gelembung – gelembung gas, lalu dianode terjadi pelepuhan,
pelunakan juga pelenturan karbon menjadi cepat. Dan yang terakhir adalah larutan
CuSO4 yang diteteskan cairan fenolftalein terjadi perubahan warna menjadi coklat –
kecoklatan pada muatan dianode dan pada muatan dikatode tidak mengalami
perubahan ( tetap ). Jadi, dari pengamatan, larutan – larutan yang terelektrolisis itu
bahwa ada yang mengalami perubahan reaksi warna, gelembung – gelembung gas
dan ada yang tidak mengalami perubahan apapun atau disebut tetap.
Aziz_milanisty25@yahoo.com

KIMIA
ELEKTROLISIS
(Penyepuhan Logam)

A. Tujuan
• Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan
garam tembaga sulfat dan kalium iodida.
• Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di katode dan reaksi oksidasi yang
terjadi di anode pada elektrolisis lelehan elektrolit dengan elektrode inert maupun
elektrode aktif.
• Menuliskan reaksi redoks pada elektrolisis lelehan elektrolit dengan elektrode
inert maupun elektrode aktif.
• Menjelaskan bagian-bagian dari tembaga sulfat dan kalium iodida dalam
reaksi elektrolisis.
• Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di katode dan reaksi oksidasi yang
terjadi di anode pada elektrolisis larutan elektrolit dengan elektrode inert maupun
elektrode aktif.
• Menuliskan reaksi redoks pada elektrolisis larutan elektrolit dengan elektroda
inert maupun elektroda aktif.
• Menyebutkan contoh penerapan teknik elektrolisis lelehan elektrolit untuk
memisahkan logam dari senyawanya.
• Menjelaskan terjadinya penyepuhan suatu logam.
• Menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dari suatu logam.

B. Dasar Teori
Sel elektrolisis terdiri dari dua elektrode, yaitu katode dan anode yang dicelupkan
kedalam larutan elektrolit. Katode dihubungkan dengan kutub negatif dan anode
dihubungkan dengan kutub positif dari sumber arus listrik. Oleh karena itu, katode
merupakan kutub negatif (-) dan anode merupakan kutub positif (+).
Pada rangkaian dalam, elektron dari katode akan menuju ke larutan sehingga
ion positif mengalami reduksi pada katode tersebut. Ion negatif dari larutan akan
ditarik ke anode sekaligus mengalami oksidasi pada anode. Sel elektrolisis terdiri dari
sebuah wadah, elektrode, elektrolit, dan sumber arus searah.

Elektrolisis ada dua macam, yaitu reaksi pada katode dan reaksi pada anode:
1. Reaksi pada katode
Reaksi pada katode tergantung dari jenis kation:
 Kation H+ tereduksi: 2H+ + 2e H2
 Kation logam: golongan IA, IIA, Al, dan Mn tidak direduksi air (kation tetap)
 Kation dari leburan atau lelehan pasti tereduksi di katode
2. Reaksi pada anode
Reaksi pada anode tergantung jenis anion:
Aziz_milanisty25@yahoo.com

 Anion OH- dioksidasi: 4OH- 2H2O + O2 + 4e


 Anion sisa asam beroksigen tidak teroksidasi dan yang teroksidasi adalah
air (2H2O 4H+ + O2 + 4e)
 Anion halida (tidak beroksigen) dioksida: 2X- X2 + 2e
 Jika anode bukan inert (selain C, Pt, Au,) maka anode teroksidasi
sedangkan anion tetap. Oksidasi anode sebagai berikut: L Lx+ + 2e
Catatan:
 Jika zat yang di elektrolisis dalam fase lelehan maka di anoda maupun
katoda tidak ada H2O.

Elektrode Pt, Au, dan grafit (C) digolongkan sebagai sebagai elektrode inert
(sukar bereaksi). Jika anode terbuat dari elektrode inert, maka reaksi anode
bergantung pada jenis anion dalam larutan. Anion sisa asam oksi seperti: SO42-, NO3-,
PO43-, dan F-, mempunyai potensial oksidasi lebih negatif daripada air. Anion-anion
seperti itu sukar dioksidasi sehingga air yang teroksidasi.
3. Pengertian Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki.
Dalam bahasa sehari-hari korosi disebut perkaratan.
Contoh: korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen
(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat.
Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-
merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu
dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e Eo = +0,44 V

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu
yang berlaku sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.

O2(g) + 2H2O + 4e 4OH-(aq) Eo = +0,40 V


atau
O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l) Eo = +1,23 V

Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi


membentuk ion besi (III) yang kemudian membuat senyawa oksida terhidrasi,
Fe2O3.xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak
sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode bergantung pada
berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam.

C. Alat dan Bahan


Alat:
1. baterai 9 volt 1 buah
Aziz_milanisty25@yahoo.com

2. kabel dan jepit buaya 4 buah


3. plastik transparan 1 buah

4. jarum pentul 1 buah


5. pipet tetes
6. tissue
Bahan:
1. Larutan CuSO4
2. Tembaga
3. Fenolftalein

D. Prosedur
1. Menyusun peralatan elektrolisis, kemudian menjepit salah satu ujung
tembaga dan jarum pentul pada anode dan katode dengan penjepit buaya yang
sudah dihubungkan dengan kabel dan baterai 9 volt
2. Setelah itu meletakkan plastik transparan yang diberi alas kertas putih di
atas tempat yang rata
3. Kemudian mengambil beberapa tetes larutan CuSO4 yang diletakkan di
atas plastik transparan
4. Kemudian mengelektrolisis larutan tersebut
5. Setelah itu, mengamati perubahan yang terjadi di sekitar katode dan anode.

E. Hasil Pengamatan
Menuliskan hasil pengamatan dari larutan yang dielektrolisis
No Prosedur Pengamatan
1. Larutan CuSO4 sebelum Dianode : tembaga berwarna keemasan
dielektrolisis Dikatode : jarum pentul tetap berwarna aslinya yaitu
berwarna perak
2. Larutan CuSO4 setelah Warna Amilum di :
dielektrolisis a. Katode : pada jarum pentul tidak mengalami
reaksi perubahan (tetap) dan
mengeluarkan gelembung-gelembung
gas, tetapi hanya saja terdapat sisa-sisa
ion pada tembaga yang menempel pada
jarum pentul.
b. Anode : pada tembaga terjadi reaksi perubahan
warna menjadi coklat kehitam-hitaman
dan mengalami pelelehan, pelunturan
yang biasa disebut penyepuhan

F. Pembahasan
Penyepuhan (electroplating ) dimaksudkan untuk melindungi logam/tembaga
terhadap korosi atau untuk memperbaiki penampilan. Pada penyepuhan,
logam/tembaga yang akan disepuh dijadikan katode sedangkan logam/tembaga
Aziz_milanisty25@yahoo.com

penyepuhnya sebagai anode. Kedua elektrode itu dicelupkan dalam larutan CuSO4
dari logam/tembaga penyepuh. Contoh, penyepuhan tembaga dengan jarum pentul
terbuat dari perak. Tembaga digunakan sebagai katode, sedangkan anode adalah
jarum pentul (perak). Larutan elektrolitnya adalah larutan perak. Pada katode, akan
terjadi pengendapan perak, sedangkan pada anode, perak terus-menerus larut.

Contoh:
CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq)

Katode : Cu2+(aq) + 2eCu(s)


Anode : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e

Cu(s) Cu(s)
(Anode) (Katode)

Jadi, hal tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

Penyepuhan adalah proses melapisi permukaan


logam dengan logam lain secara elektrolisis

 Penyepuhan bertujuan untuk melindungi logam terhadap korosi atau


memperbaiki penampilan.
 Pada penyepuhan, logam yang dilapisi dijadikan katoda
sedangkan logam penyepuhnya sebagai anoda.
 Kedua elektroda dicelupkan pada larutan garam penyepuhnya.
 Pada katoda akan terjadi pengendapan logam penyepuhnya
sedangkan logam anoda larut terus menerus.

G. Kesimpulan dari elektrolisis ( penyepuhan logam )


Berdasarkan dari hasil percobaan / pengamatan, larutan yang dielektrolisis, bahwa
pada penggunaan larutan CuSO4 sebelum dielektrolisis pada muatan dianode dan
dikatode belum mengalami perubahan reaksi. Kemudian setelah dielektrolisis pada
larutan CuSO4 dengan menggunakan tembaga mengalami reaksi perubahan warna
menjadi coklat kehitam – hitaman, juga mengalami pelelehan , pelunturan yang biasa
disebut penyepuhan dimuatan anode. Dan pada muatan dikatode alat yang digunakan
adalah jarum pentul, setelah dielektrolisis tidak mengalami perubahan ( tetap ) dan
terjadi pengeluaran gelembung – gelembung gas, hanya saja terdapat sisa – sisa ion
tembaga yang menempel pada jarum pentul. Jadi, hal tersebut adalah kesimpula dari
larutan CuSO4 sebelum dan setelah dielektrolisis.
Aziz_milanisty25@yahoo.com

MATA PELAJARAN :

MATERI:

KELAS :

By : Muhammad aziz arief


Aziz_milanisty25@yahoo.com

Thanks . . .

You might also like