Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 9
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh kadar pupuk urea terhadap pertumbuhan
terhadap lombok biji ?
2. Mengapa penggunaan pupuk secara berlebihan dapat
menyebabkan tanaman tersebut mati ?
C. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini kami laksanakan dengan maksud dan tujuan
untuk mengetahui serta mempelajari proses pertumbuhan lombok biji
dan pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan tanaman lombok biji.
D. MANFAAT PENELITIAN
Kami dapat mengetahui seberapa besar pengaruh pupuk
terhadap pertumbuhan lombok biji. Dan kita juga dapat mengetahui
dampak positif dan negative yang dapat ditimbulkan oleh tumbuhan
lombok biji.
E. RUMUSAN HIPOTESIS
HIPOTESIS
Jika pemberian pupuk urea berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan
lombok biji mati. Begitu juga sebaliknya, jika pemberian pupuk urea sedikit
dapat menyebabkan pertumbuhan lombok biji terganggu / mati
VARIABEL
Variabel manipulasi / bebas :
Pot A = Diperlakukan dengan pemberian pupuk 1 gr
Pot B = Diperlakukan dengan pemberian pupuk 2 gr
Pot C = Diperlakukan dengan pemberian pupuk 3 gr
Variabel respon / terikat:
Kecepatan pertumbuhan lombok biji
Variabel control :
Pertumbuhan tinggi tanaman.
Seperti yang kita ketahui bahwa pertumbuhan tumbuhan sangat
berpengaruh terhadap banyak atau sedikitnya kadar pupuk urea yang
diperlukan untuk tumbuhan.
Pupuk dapat memperlancar proses pertumbuhan tanaman akan tetapi
pemberian pupuk yang berleihan terhadap tanaman dapat menyebabkan
tanaman tersebut mati.
F. METODOLOGI PENELITIAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Hormon
Horman berasal dari bahasa yunani yang berarti “merangsang”,
merupakan sinyal kimia yang mengoordinasi bagian-bagian suatu
organisme.Hormon sebagai pembawa pesan kimiawi dibutuhkan dalam
jumlah sangat kecil, tetapi dapat menginduksi perubahan besar dalam suatu
organisme. Horman merupakan senyawa kimia (tersusun dari protein) yang
mempunyai kemampuan untuk merangsang aktivitas sel. Hormon tumbuhan
oertama kali ditemukan oleh ahli botani F. Went (belanda, 1926),
yaituhormon auksin yang ditemukan pada ujung koleoptil kecambah
gandum.
Macam-macam hormon pada tumbuhan serta pengaruhnya terhadap
tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Auksin
Secara alami, Auksin yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan
senyawa kimia, yaitu asam indol asetat (IIA/Indol Acetic Acid) merupakan
senyawa yang tersusun dari asam amino jenis triptofan yang disusun pada
meristem apikal. Biasanya hormon ini digunakan untuk merangsang
pertumbuhan tanaman hasil perbanyakan secara vegetatif dan juga dapat
merangsang pertumbuhan buah tanpa biji. Auksin juga mempercepat
aktivitas pembelahan sel-sel pada titik tumbuhan (ujung akar, ujung batang,
dan kambium) sehingga mempercepat pertumbuhan tunas dan jaringan
vaskuler sekunder serta menghambat pertumbuhan tunas ketiak/aksiler.
b. Giberelin
Giberelin berasal dari kata Gibberella fujikuroi, yaitu nama jenis jamur
parasit yang ditemukan oleh Fujiko Kurusawa (1926) dijepang yang
ekstraknya dapat mempercepat pertumbuhan. Pada tahun 1938, Gibberelin
fujikuroi diketahui mengandung asam giberelat/giberelin yang berfungsi
untuk mempercepat perkecambahan biji dan kuncup tunas, pemanjangan
batang dan pertumbuhan daun, merangsang pembungaan dan
perkecambahan buah, serta mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi
akar.
c. Sitokinin
Sitokinin disentesis dalam akar dan diangkut ke organ-organ lain yang
berfungsi untuk memengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar,
merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel, serta merangsang
perkecambahan, contohnya Zeatin.
e. Etilen
Etilen diproduksi pada jaringan buah yang sedang matang,buku
batang,daun,dan bunga yang menua. Hormon ini berperan mempercepat
pematangan buah;menghambat beberapa pengaruh auksin;mempercepat atau
menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar,daun,dan
bunga,bergantung pada spesies tumbuhannya.
f. Oligasakarin
Oligosakarin merupakan senyawa oligogalakturonida,yaitu suatu asam
galakturonat berantai pendek yang merupakan sejenis gula yang
dimodifikasi dan disebut GALU. Senyawa ini mirip dengan system imun
pada manusia,yaitu memicu respon pertahanan terhadap pathogen. Selain
itu,senyawa ini mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel serta
pembungaan.
g. Brasinosteroid
Senyawa kimia yang diproduksi dalam biji,buah,tunas,daun,dan tunas
bunga yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
normal. Contohnya,brassinolida.
Selain hormone-hormon tersebut,berdasarkan beberapa penelitian masih
terdapat hormon pertumbuhan yang memacu pembentukan organ-organ
tubuh seperti akar,batang,daun,dan bunga,yang disebut kalin,namanya
disesuaikan dengan organ yang dibentuknya. Rizokalin untuk akar,filokalin
untuk daun,kaulakolin untuk batang,dan antakolin untuk bunga,serta asam
traumalin untuk luka.
2. Gen
Gen adalah factor menurun atau sifat yang didapat dari
induknya,misalnya tinggi dan ukuran batang;bentuk dan ukuran daun;serta
rasa,bentuk,dan ukuran buah. Jika suatu tumbuhan sudan memiliki ukuran
batang tertentu,walauoun kita membuat agar lingkungan semakin
baik,misalnya penambahan makanan,atau memperpanjang waktu
pertumbuhan/penanamannya maka pertumbuhan batangnya akan berhenti
sesuai dengan pengaturan gen dalam setiap sel tubuhnya. Contoh,jika kita
menenem tumbuhan jagung dengan diberi pupuk terus-menerus selama satu
tahuin,maka besar batangnya tidak akan melebihi ukuran normalnya. Contoh
lain,daun mangga tidak akan sebesar daun pisang meskipun diberi pupuk
dalam waktu yang lama.
1. Cahaya
Pada perkembangan tumbuhan, cahaya matahari berperan dalam
mengendalikan hampir semua tahap pertumbuhan mulai dari perkecambahan
sampai pertumbuhan daun dan respon gerak pada tumbuhan. Fungsi lain dari
cahaya matahari adalah untuk merangsang pembentukan pigmen (zat warna)
antosisnin dan flavonoid yang diperlukan dalam memberikan warna pada
buah dan bunga.
Cahaya matahari juga berperan terhadaprespon gerak tumbuhan yang
berpengaruh pada perkembangan struktur tumbuhan. Di tempat yang gelap
tanaman akan menampakkan ciri – ciri daun pucat dan lemah dengan batang
tumbuh memanjang abnormal (etiolasi), karena di tempat yang gelap auksin
bekerja secara maksimal. Adapun di tempat terang, cahaya matahari
memacu pertumbuhan klorofil sehingga daun berwarna hijau dan
menghambat kerja auksin sehingga menghambat pemanjangan batang
(batang lebih pendek jika di bandingkan dengan di tempat gelap).
Pada tumbuhan terdapat respon fotoperiodisme, seperti dormansi,
perkecambahan, perkembangan batang dan akar, serta pembuangan. Respon
ini dikendalikan olehpigmen yang menyerap cahaya, yakni fitokrom. Ada
dua macam fitokrom yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang
yang berbeda, yaitu fitokrom yang menyerap sinar dengan panjang
gelombang 660 nm disebut Pm (fitokrom merah) dan biasanya berbentuk
inaktif, serta fitokrom yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang
730 nm dengan pengaruh yang berlawanan. Pengaruh fotoperiodisme ini
tidak tampak jelas di daerah tropis,karena rata-rata panjang siang dan malam
sama,tetapi di daerah subtropics tampak jelas karena ada periode panjang
siang dan malam tidak sama.
Berdasarkan pengaruh fotoperiodisme,tumbuhan di daerah subtropics
dibedakan menjadi:
- Tumbuhan berhari pendek,akan berbunga pada musim
gugur/akhir musim panas di siang lebih pendek dari malam.
Misalnya,tumbuhan stroberi dan krisan
- Tumbuhan berhari panjang,akan berbunga pada waktu
siang lebih panjang dari malam,yaitu pada musim semi. Misalnya,serelia
(gandum) dan kentang
- Tumbuhan berhari netral,waktu berbunga tidak
dipengaruhi lama penyinaran. Misalnya,bunga matahari dan kapas.
1. Suhu (Temperatur)
Suhu memiliki pengruh yang besar terhadap pertumbuhan. Suhu
berhubungan erat dengan kerja enzim. Enzim sebagai pemicu/katalisator
pertumbuhan hanya dapat bekerja pada rentang suhu tertentu. Suhu
minimum atau maksimum akan membeikan pengaruh yang besar pada
tumbuhan di antaranya pertumbuhan abnormal, sedangkan pada suhu
optimum tumbuhan memperlihatkan tingkat pertumbuhan yang paling
baik.
Selama musim dingin pada suhu rendah, biji sebagian besar tumbuhan
mengalami dormansi dengan menekan laju metabolismenya agar tetap
hidup. Dorminasi adalah suatu kondisi biji atau tunas yang tetap hidup
dengan tingkat metabolismenya yang rendah, karena kerja enzimnya
terhambat atau bahkan berhenti.
2. Kelembapan
Kelembapan berhubungan dengan adanya kandungan air baik di udara
maupun di tanah. Kelembapan udara dan tanah sangat besar pengaruhnya
terhadap pertumbuhan tumbuhan. Pertumbuhan tumbuhan sebagai besar
terpacu oleh keadaan udara dan tanah yang lembap. Ketersediaan air
yang cukup dalam tanah dan rendahnya laju penguapan memungkinkan
sel-sel lebih aktif dalm proses pembesaran hingga mencapai ukuran
tertentu.
3. Gravitasi
B. KAJIAN TEORI
VARIETAS CABAI ANTARA LAIN :
o VARIETAS CABAI KRITING LOKAL ;
Cabai keriting local merupakan varietas cabai keriting yang telah
lama di tanam dan di kembangkan di suatu daerah, misalnya cabai
keriting asal lampung tengah, cabai keriting asal kudus, cabai
keriting asal karo, dan cabai keriting asal rembang.
Cabai keriting hasil seleksi ialah cabai – cabai keriting yang di
tanam di kembangkan oleh suatu perusahaan benih dan di seleksi
menjadi galur murni.
Contoh cabai seleksi antara lain cemeti, select keriting, tamper,
laris dan prima.
Pembukaan Lahan
Cabai memerlukan sinar matahari penuh untuk pertumbuhan dan
produksinya. Oleh karena itu, langkah awal yang mestinya di lakukan
adalah membersihkan lahan tersebut dari berbagai semak belukar
maupun pohon-pohon pisang liar.Agar pekerjaannya mudah, semak-
semak tersebut dapat di matikan dengan penggunaaan herbisida seperti
basta 15 WSC, Roundup,Herbatop, dan Touchdown. Adapun dosis yang
di gunakan adalah 3-5 L/HA. Setelah gulma mati, lahan tersebut di
bersihkan dari sisa-sisa akar tanaman. Setelah itu barulah di lakukan
pengolahan tanah seperi biasa. Lahan tersebut harus di kapur terlebih
dahulu , setidaknya 2-4 ton kapur pertanian per hektar. Setelah perlakuan
tersebut, lahan dapat di buatkan bedengan – bedengan. Bedengan jangan
terlalu tinggi, cukup 25-35 cm, karna lahan tersebut merupakan lahan
kering.
Lahan yang sudah di bersihkan dan di olah sangat memungkinkan di
tanami cabai. Dengan system mulsa PHP. Malahan dengan adanya mulsa,
penguapan pupuk dan air tanah dapat ditekan seminimal mungkin serta
gulma akan lebih terkendali pertumbuhannya. Usahakan pengolahan
tanah dimulai saat hujan pertama kali turun ( oktober ). Dengan demikian
tanaman akan dengan senantiasa tercukupi kebutuhan airnya selama masa
pertumbuhan.
secara menyeluruh.
2. Kultur teknis. Pengendalian dengan cara pengolahan tanah secara
ulat pada fase (instar) awal. Bila telah memasuki instar akhir (3-4),
ulat akan sulit dikendalikan. Penyemprotan berberapa saat setelah ulat
menetas sangat membantu menurunkan populasi ulat. Oleh karenanya,
lakukan penyemprotan pada malam hari. Insektisida yang dapat
digunakan sangat bervariasi.
Ada kutu Warna kuning Kehijauan
Kutu persik mempunyai cirri khas, yaitu menghasilkan sekresi yang
mengandung gula sehingga dapat mengundang datangnya semut. Selain itu,
kutu ini juga mengundang cendawan jelaga sehingga daun-daun yang
terserang akan menjadi hitam. Akibatnya daun akan sulit melakukan
fotosintesis (menghasilkan zat makanan). Kutu ini sangat cepat berkembang
biak karena system perkembangbiakannya tanpa kawin (parthenogenesis).
Pencegahan hama ini dapat dilakukan dengan pembukaan lahan cabai
jauh dari lahan cabai, semangka, melon, atau kacang panjang yang dewasa.
Pengendaliannya dengan cara menjaga lingkungan pertanaman agar tetap
bersih. Daun-daun tanaman yang sudah terserang parah harus dipetik dan
dimusnahkan. Bila serangan telah melewati ambang ekonomi,
pengendaliannya dapt dilakukan dengan penyemprotan insektisida secara
Berselang-seling.
Daun Mengering
Thrips termasuk hama yang paling sulit dikendalikan pada cabai.
Disebabkan hama ini mampu beranak tanpa kawin sehigga
perkembangannya sangat cepat. Thrips bersembunyi di dalam kolopak
bunga cabai pada siang hari. Bila populasinya sudah diatas ambang
ekonomi, hama ini pun dapat ditemui di balik daun. Seperti halnya kutu
persik dan tungau. Thrips pun berfungsi sebagai penular virus. Daun
tanaman yang telah terserang akan menjadi keriting, bercak-bercak kuning,
dan pertumbuhannya kerdil.
Dithane dan Antracol yang anda gunakan bukanlah insektisida, tetapi
fungisida untuk mengendalikan penyakit tanaman. Demikian pula dengan
Vitalik yang merupakan sejenis PPC (pupuk pelengkap cair) untuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman. Sementara bassa dan lannate memang
merupakan insektisida, tetapi kurang tepat untuk mengendalikan hama
thrips. Insektisida yang khusus digunakan untuki mengendalikan hama ini
hamper sama dengan insektisida untuk mengendalikan kutu persik.
Buah Rontok
Penyebab kerontokan buah pada cabai ada berbagai macam, yaitu akibat
serangan penyakit phytophthora, kekurangan unsure hara mikro, dan
serangan hama lalat buah (Bactrocera dorsalis). Lalat buah betina biasanya
meletakkantelur didalam buah cabai segar dengan cara menusukan stylet ke
buah cabai. Selanjutnya telur-telur yang ada di dalam buah cabai tersebut
akan menetas menjadi larva berupa ulat kecil. Di dalam buah cabai tersebut,
ulat ini memakan isi buah yang berakibat buah menjadi busuk dan akhirnya
rontok.
Untuk mengendalikan erangan lalat buahtersebut, Anda dapat
mengupayakan dengan berbagai cara berikut ini.
1. Pemasangan perangkap. Perangkap yang digunakan dapat berupa
Botol bekas air mineral yang diletakkan dengan posisi tidur. Didalam
botol diletakkan kapas yang telah diberi sex ferromon berupa larutan
methyl eugenol yang telah di campurkan insektisida. Oleh karena
rangsangan bau birahi lalat betina dari larutan methyl eugenol, lalat
jantan akan masuk kedalam botol bekas air mineral. Akhirnya lalat jantan
terperangakap di dalam botol dan mati. Akibatnya lalat-lalat betina tidak
akan terbuahi lalat jantan sehingga populasi lalat buah menurun.
2. Sanitasi Lingkungan. Buah- buah cabai yang busuk dan berserakan di
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Berdasarkan judul maka kerangka pemikiran penulisan karya ilmiah adalah sebagai
berikut:
TUMBUHAN
TINGGI TANAMAN
HASIL
B. EKSPERIMEN PENELITIAN
Judul
Pengaruh kadar pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman
lombok biji
PROSEDUR
Cara kerja :
• Pertama – tama semaikan bibit lombok biji diatas tanah.
• Kemudian timbang gelas dan tanah dengan menggunakan
timbangan neraca
• Setelah itu beri label pada tiap – tiap wadah yaitu A, B dan C
• Lombok dipilih lalu dimasukkan ke dalam wadah yang telah
disediakan
• Lalu beri pupuk urea sesuai dengan takaran yang telah
ditentukan untuk setiap wadah
• Setelah itu siram dengan teratur dan amati selama waktu
eksperimen
KESIMPULAN
Pupuk baik untuk kelancaran pertumbuhan tanaman maupun
tumbuhan lainnya, akan tetapi penggunaan pupuk yang berlebihan
dapat menyebabkan tanaman tersebut terganggu / mati.
D. HASIL PRESENTASE
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Agar pertumbuhan tanaman dapat berjalan dengan lancar sebaiknya
penggunaan pupuk di berikan sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA