You are on page 1of 17

PERAN MINAT TERHADAP JABATAN

Pengertian Minat

Menurut John Holland, minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan
ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator
dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan
menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak
diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan ditekuni.

Minat, menurut Chauhan (1978) pada orang dewasa menentukan aturan penting dalam
perkembangan pribadi dan prilaku mereka. Minat adalah hal penting untuk mengerti individu
dan menuntun aktivitas dimasa yang akan datang. Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan
Schunk, 1996) membagi definisi minat secara umum menjadi tiga, yaitu: minat pribadi, minat
situasi dan minat dalam ciri psikologi. Diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Minat pribadi, diartikan sebagai karakteristik kepribadian seseorang yang relatif stabil, yang
cendrung menetap pada diri seseorang. Minat pribadi biasanya dapat langsung membawa
seseorang pada beberapa aktifitas atau topik yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat ketika
seseorang menjadikan sebuah aktivitas atau topik sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara
umum menyukai topik atau aktivitas tersebut, menimbulkan kesenangan pribadi serta topik atau
aktivitas yang dijalani memiliki arti penting bagi seseorang tersebut.

b) Minat situasi merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh konsisi lingkungan.

c) Minat dalam ciri psikologi merupakan interaksi dari minat pribadi seseorang dengan ciri-ciri
minat lingkungan. Renninger menjelaskan bahwa minat pada definisi ini tidak hanya pada karena
seseorang lebih menyukai sebuah aktivitas atau topik, tetapi karena aktivitas atau topik tersebut
memiliki nilai yang tinggi dan mengetahui lebih banyak mengenai topik atau aktivitas tersebut.

Menurut Dewa Ketut Sukardi (1984: 46) minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari
kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan
kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan
tertentu. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan,
jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang tidak berminat akan suatu pekerjaan akan dapat
menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau
tidak senang dalam menghadapi suatu obyek (Mohamad Surya, 2003: 100). Minat berkaitan
dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap sesuatu obyek. Hal ini dikemukakan
oleh Slameto (1995: 180) yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minar pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat
atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Berbicara tentang minat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBD) karangan WJS
Poerwadarminta, minat diartikan sebagai perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada
sesuatu. Minat merupakan suatu rasa suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat.
Macam-macam Minat

Kuder dalam (Purwaningrum, 1994:14), mengelompokkan minat menjadi 10, yaitu:

1. Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan
dengan alam, binatang, dan tumbuhan.

2. Minat mekanis, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berkaitan dengan mesin-mesin atau
alat teknis.

3. Minat hitung-menghitung, yaitu minat terhadap jabatan yang membutuhkan perhitungan.

4. Minat terhadap pengetahuan, yaitu minat untuk menemukan fakta-akta baru dan
pemecahan problem.
5. Minat persuasif, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan mempengaruhi orang
lain.

6. Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan kesenian,
kerajinan, dan kreasi tangan.

7. Minat literer, yaitu minat yang berhubungan dengan masalah-masalah membaca dan
menulis berbagai karangan.

8. Minat musik, yaitu minat terhadap masalah-masalah musik, seperti menonton konser, dan
memainkan alat-alat musik.

9. Minat layanan sosial, yaitu minat terhadap pekerjaan membantu orang lain.

10. Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administratif.
Aspek-aspek Minat

Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu: (Hurlock, 1995 : 117)

a) Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan
masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.

b) Aspek Afektif

Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang
ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu
orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan
dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan
itu.

c) Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap
memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan
lambat.

Ø Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat :

a) Status ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup
hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami
kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang
cenderung untuk mempersempit minat mereka.

b) Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin
besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikutip Notoatmojo, 1997
dari L.W. Green mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang
baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan
fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.

c) Tempat tinggal

Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi pada
kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.
Ø Faktor - faktor utama yang mempengaruhi minat seseorang

a) Kondisi pekerjaan

Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama
yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.

b) Sistem pendukung

Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para pekerjanya
sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan
pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat/kedudukan.

c) Pribadi pekerja

Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggan memakai atribut bekerja,
sikap terhadap pekerjaannya.

pengertian Jabatan

Pekerjaan (occupation, vocation, career) merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan
manusia dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Betapa orang akan
merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai
menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam
hidup ini karena masalah pekerjaan. Penelitian Levinson (dalam Isaacson, 1985) menunjukkan
bahwa komponen terpenting dari kehidupan manusia dewasa adalah: (1) keluarga, dan (2)
pekerjaan. Dua komponen tersebut sangat menentukan kebahagian hidup manusia, sehingga
tidak mengherankan jika masalah pekerjaan dan keluarga praktis menyita seluruh perhatian,
energi, dan waktu orang dewasa.
Pengertian jabatan disini bukan menunjukkan pada kedudukan sebagai manajer (fisrt line,
middle, top) dalam perusahaan. Pengertian jabatan disini adalah menyangkut penempatan
seseorang pada suatu pekerjaan tertentu, apakah itu manajerial, operasional, atau profesi. Jenis
jabatan yang digunakan sebagai dasar analisis adalah Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI) yang
merupakan adopsi dari International Standard Clasification of Ocuption (ISCO). Menurut
Klasifikasi Jabatan Indonesia, jenis jabatan dibedakan menjadi delapan yaitu :

1. Professional

2. Manajerial

3. Tenaga produksi

4. Klerikal

5. Pekerja pertanian

6. Pramuniaga

7. Teknisi

8. Lain-lain
Peran Minat terhadap Jabatan

Minat pada hakikatnya merupakan pernyataan kepribadian seseorang yang diwujudkan dalam
kalimat terhadap sebuah jabatan atau pekerjaan. Minat jabatan merupakan pernyataan yang
menggambarkan kepribadian dalam pekerjaan, hobi, aktivitas-aktivitas. yang berhubungan
dengan rekreasi dan preferensi. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai satu hal dan pada hal lainnya dapat pula
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Seorang yang memiliki minat
terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap
subyek tersebut Menurut Crow & Crow, minat dapat membantu seseorang untuk meringankan
pekerjaan yang sifatnya menuntut usaha fisik maupun mental yang cukup ketat, karena dengan
minat maka seseorang akan mempunyai suka terhadap pekerjaan itu.

Profesi menurut Sutjipto (2004) diartikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat relatif lama dan
perlu pendidikan yang khusus serta perlu adanya latihan khusus pula. Menurut Dedi Supriadi
(1998) profesi menunjukkan pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntu keahlian, tanggung
jawab dan kesetiaan terhadap pekerjaan itu. Sahertian (1994) profesi adalah suatu pernyataan
atau janji yang terbuka yang menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu
profesi atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu.

Dalam memutuskan mengambil atau melakukan sesuatu, pasti seseorang tak akan lepas dari dua
hal, yakni karena dia memang menginginkannya dan karena terpaksa melakukannya. Termasuk
juga ketika seseorang memilih suatu jabatan atau pekerjaan tertentu. Yaitu karena dia memang
punya keinginan atau minat atau dia terpaksa memilih pekerjaan atau jabatan tersebut secara
terpaksa karena tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukan.

Menurut Djarhidin Ancok, minat seseorang dalam memilih suatu jenis pekerjaan adalah
merupakan suatu hal yang penting bagi kesuksesan seseorang dalam pekerjaannya. Anne Roe
menambahkan bahwa minat yang dimiliki oleh seseorang dapat membantu mencapai kesuksesan
seseorang, karena dengan adanya minat pada diri seseorang dapat menimbulkan perasaan suka,
serta adanya rasa tertarik yang dapat berpengaruh terbadap intensitas. respon yang diberikan oleh
seseorang atas kondisi atau stimulus yang terjadi di lingkungannya.

Berbagai rumusan tentang minat di atas dapat kita kaitkan terhadap profesi Pekerjaan sebagai
sebuah profesi karena sekurang-kurangnya sudah memenuhi syarat-syarat sebagaimana
dikatakan oleh Mohammad Uzer Usman berikut:

a. Memuliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

b. Memiliki klien/objek layanan tetap seperti dokter dengan pasiennya guru dengan muridnya.
c. Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di masyarakat

d. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang
mendalam.

e. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.

Maka minat terhadap pekerjaan mengandung implikasi munculnya perasaan suka, senang,
tertarik dan keterikatan yang kuat terhadap segala aktivitas yang ditimbulkan dari profesi atau
pekerjaan yang dipilih. Apabila seseorang berminat terhadap pekerjaan tertentu maka dia akan
melaksanakan dengan perasaan bahagia, penuh tanggung jawab dan disiplin yang tinggi terhadap
tugas-tugas yang diberikan. Memberikan porsi waktu yang lebih terkait dengan tugas-tugas
profesinya, mengerahkan segenap tenaga dan pikiran demi tercapainya tujuan/sasaran
pembelajaran yang telah direncanakan. Disini dapat dikatakan bahwa minat merupakan variabel
motivasional yang dapat mengaktifkan prilaku dan respon seseorang dalam melaksanakan
pekerjaannya

Dari uraian di atas dapat disimpulkan indikator minat terhadap pekerjaan adalah sebagai berikut:

a. Perasaan tertarik terhadap pekerjaan.

b. Perhatian terhadap pekerjaan .

c. Suasana hati selama melaksanakan tugas .

d. Kerja keras/usaha dalam menyelesaikan pekerjaan

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa minat dapat berperan sebagai variabel motivasional, maka
minat bisa menentukan langkah-langkah atau aktivitas yang akan diperbuat oleh seseorang.
Minat merupakan dorongan kejiwaan yang mampu memberi kekuatan besar dalam
melaksanakan aktivitas. Untuk mencapai sukses dalam melaksanakan sga1a aktivitas
/pekerjaannya, maka minat menjadi faktor pendorong yang penting, sebagaimana dikatakan oleh
Djamaludin Ancok.

Hal senada dikatakan oleh Anne Roe bahwa minat yang dimiliki oleh seseorang dapat membantu
mencapai kesuksesan seseorang, karena dengan adanya minat pada did seseorang dapat
menimbulkan perasaan seks, serta adanya rasa tertarik yang dapat berpengaruh terhadap
intensitas respon yang diberikan oleh seseorang atas kondisi atau. stimulus yang terjadi di
lingkungannya.

Maka dapat dikatakan bahwa minat seseorang terhadap pekerjaannya merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi hasil kerjanya. Sebagaimana disampaikan oleh Cruze. bahwa
orang yang punya. kemampuan rata-rata akan sangat berhasil dalam pekerjaannya apabila
seseorang tersebut mempunyai minat terhadap pekerjaannya, karena .dengan adanya minat yang
tinggi dapat membantu atau mendorong seseorang untuk lebih termotivasi dalam berusaha
mencapai suatu keberhasilan.

Lebih jlentreh dikatakan oleh Flippo bahwa orang yang mempunyai minat yang tinggi terhadap
pekerjaan akan mempunyai kecenderungan untuk bekerja lebih baik, lebih hati-hati, dapat
bekerja dengan perasaan gembira, sehingga dapat mengurangi atau menekan keluhan-keluhan
serta kejenuhan.

Orang yang mempunyai minat terhadap profesi tertentu akan selalu memperhatikan dan akan
bekerja dengan perasaan bahagia, tidak akan dirasa sebagai pekerjaan yang berat. Minat juga
dapat membantu seseorang untuk mengurangi rasa lelah, rasa bosan atas suatu pekerjaan,
terutama pada pekerjaan yang sifatnya monoton. Orang yang memiliki minat terhadap
pekerjaannya akan bekerja dengan perasaan gembira dan bersemangat, penuh tanggung jawab
(responsibility) dan bersedia menyumbangkan tenaga dan pikiran demi tercapainya tujuan
aktivitas tersebut.

F. Metode pengukuran minat


Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengadakan pengukuran minat, menurut
Nurkancana dan Sumartana (dalam Tomi Darmawan, 2007), metode pengukuran minat yaitu:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik penelitian yang sangat penting.
Pengamatan itu digunakan karena berbagai alasan.Ternyata ada beberapa tipologi pengamatan.
Terlepas dari jenis pengamatan, dapat dikatakan bahwa pengamatan terbatas dan tergantungpada
jenis dan variasi pendekatan (Moleong, 2007: 242).Jorgensen dalam Mulyana (2004:164),
mengemukakan bahwa metode pengamatan berperanserta dapat didefinisikan berdasarkan
tujuhciri berikut : minat khusus pada makna dan interaksi manusia berdasarkan perspektif orang-
orang dalam atau anggota-anggota situasi atau keadaan tertentu, fondasi penelitian dan
metodenya adalah kedisinian dan kekinian kehidupan sehari-hari, bentuk teori dan penteorian
yang menekankan interpretasi dan pemahaman eksistensi manusia, logika dan proses penelitian
yang terbuka, luwes, oportunistik, dan menuntut redefinisi apa yang problematic, berdasarkan
fakta yang diperoleh dalam situasi nyata eksustensi manusia, pendekatan dan rancangan yang
mendalam, kualitatif, dan studi kasus, penerapan peran partisipan yang menuntut hubungan
langsung dengan pribumi lapangan, penggunaan pengamatan langsung bersama metode lainnya
dalam mengumpulkan informasi. Menurut Arikunto (2006:229), sebagai contoh dapat
dikemukakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui proses belajar
mengajar di kelas. Variabel akan diungkap didaftar, kemudian di tally kemunculannya, dan jika
perlu kualitas kejadian itu dijabarkan lebih lanjut. Teknik observasi ini digunakan untuk
mengamati secara langsung dan tidak langsung tentang perilaku personel sekolah terutama
kepala sekolah yang terkait dengan kinerja dan kompetensi jabatannya. Pengukuran minat
dengan metode observasi mempunyai satu keuntungan karena dapat mengamati dalam kondisi
yang wajar, jadi tidak dibuat-buat. Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi dan pencatatan
hasil-hasil observasi dapat dilakukan selama observasi berlangsung.

2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapandilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara (interviewer) yangmengajukan pertanyaan dan pewawancara (interviewee)
yang memberikanjawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2007: 186).Peneliti harus mencatat
teknik yang mana kondisi dan situasi yangmana mendukung penerimaan informasinya yang
paling tepat. Sebaiknyapada waktu uji coba, digunakan tape recorder (Arikunto, 2007:
228).Teknik wawancara dipergunakan untuk mnengadakan komunikasidengan pihak-pihak
terkait atau subjek penelitian, antara lain kepalasekolah, pembantu kepala sekolah urusan
kurikulum, sarana prasarana,guru, pengurus komite sekolah, dan siswa dalam rangka
memperoleh penjelasan atau informasi tentang hal-hal yang belum tercantum dalam observasi
dan dokumentasi. Wawancara ini dilakukan peneliti dengan subjek penelitian yangterkait dengan
kepentingan pengendalian mutu kinerja dan kompetensi jabatan kepala sekolah dalam
peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Klaten sekaligus digunakan untuk
mengkonfirmasikan data yang telah terkumpul melalui observasi dan dokumentasi. Pelaksanaan
interview biasanya lebih baik dilakukan dalam situasi yang tidak formal, sehingga percakapan
akan dapat berlangsung lebih bebas.

3. Dokumentasi

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen
baik yang berada di sekolah ataupun yang berada berada diluar sekolah, yang ada hubungannya
dengan penelitian tersebut. Menurut Arikunto (2007:231), dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Dokumen dalam penelitian sebagai sumber data
karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji,
menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Dokumen digunakan untuk keperluan penelitian
menurut Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2007:217), karena alasan : 1) Dokumen digunakan
karena merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong, 2) berguna sebagai bukti untuk
suatu pengujian, 3) berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah,
sesuai dengan konteks,lahir dan berada dalam konteks, 4) dokumen harus dicari dan ditemukan,
5.)hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan
terhadap sesuatu yang diselidiki. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
tentang pengendalian mutu kinerja dan kompetensi jabatan kepala sekolah dalam peningkatan
mutu pendidikan di Kabupaten Klaten. Dokumen antara lain berupa kebijakan-kebijakan
pemerintah, kepala sekolah, komite sekolah,dan prestasi akademik (hasil semester dan Ujian
Akhir Nasional). Dokumentasi digunakan untuk mempelajari berbagai sumber dokumentasi
terutama yang berada di sekolah itu sendiri dan didukung oleh sumber-sumber yang
representatif.

4. Angket atau kuesioner

Angket atau kuesioner jauh lebih efisien dalam penggunaan waktu, isi pertanyaan dalam
kuesioner pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan pertanyaan dengan interview.

5. Inventori

Inventori adalah suatu metode untuk mengadakan pengukuran sejenis kuesioner, perbedaannya
dalam kuesioner responden menulis jawaban yang relative panjang, sedangkan inventori
responden memberi jawaban dengan memberi tanda cek, lingkaran atau tanda yang lain yang
berupa jawaban-jawaban singkat.

Metode pengukuran minat yang digunakan dalam penelitian ini mengggunakan teknik angket
atau kuesioner, karena teknik ini sangat efektif dan efisien dalam pengggunaan waktu, mengingat
banyaknya subjek penelitian yang digunakan, yaitu siswa kelas 3 SMP Negeri se-kota Malang
Tahun Ajaran 2007-2008. Tes inventori adalah tes-tes yang terutama menggunakan paper and
pencil. Tes inventori merupakan self report Questionnare, untuk menentukan karakteristik-
karakteristik kepribadian, minat (interested), sikap (attitude), dan nilai-nilai (value). Tes
inventori sangat berguna untuk mengetahui karakteristik kepribadian seperti minat, penyesuaian
diri, motivasi, dan prasangka. Namun perlu di ingat bahwa alat-alat tes yang digunakan
umumnya tidak ada yang sempurna dan masing-masing tes hanya menjelaskan satu atau
beberapa aspek kepribadian.

Ø Macam-macam Tes Minat


Diantara berbagai tes minat, berikut ini akan diuraikan secara ringkas 5 tes minat yang
dipandang memiliki prospek penggunaan yang cerah.

1. Strong Vocational Interest Blank (SVIB)

Pertama kali dipublikasikan tahun 1927. Pada edisi tahun 1966 terdapat 399 item yang mengukur
54 macam pekerjaan untuk pria. Bentuk yang lain digunakan khusus untuk 32 macam pekerjaan
wanita. Tes minat ini bertahan sampai 22 tahun. Hal ini diteliti antara lain pada mahasiswa
kedokteran, ternyata minat mereka tetap tinggi setelah bekerja lama sebagai dokter (riset di
Stanford).

2. SCII
Tes ini dibuat untuk mengatasi kelemahan SVIB. Bentuk untuk pria yang terpisah dari wanita
disatukan dalam SCII. Studi yang impresif dilakukan untuk 437 macam pekerjaan. Terdapat 6
faktor kepribadaian yang berkaitan dengan minat, yaitu : realistic, investigative, artistic, social,
enterprising, dan konvensional. Lebih jauh dalam SCII hal tersebut diterjemahkan menjadi :

(1). Pekerjaan : 131 item (contoh item : aktris, pengacara, sekretaris)

(2). Subjek sekolah : 36 item (contoh item : aljabar, ekonomi)

(3). Aktivitas : 51 item (contoh item : memasak, melihat, operasi)

(4). Hiburan : 39 item (contoh item : memancing, tinju)

(5). Tipe orang : 24 item (contoh item : perwira militer, penari)

(6). Preferensi antara 2 aktivitas : 30 item (contoh item : jadi pilot atau petugas biro perjalanan)

(7). Karakteristik anda : 14 item (contoh item : sabar ketika mengajar)


3. Tes Kuder

Terdiri dari atas berbagai macam format/ bentuk, antara lain :

(1). Kuder Preference Record - Vocational (KPR-V)

(2). Kuder General Interest Survey (KGIS)

(3). Kuder Occupational Interest Survey (KOIS)

Tes Kuder yang sering digunakan di Indonesia adalah dengan bentuk KPR-V.
Kuder Preference Record - Vocational (KPR-V)

KPR-V menyajikan 10 macam/kelompok/bidang pekerjaan yang luas, yaitu :

(1). Pekerjaan lapangan (Outdoor)

(2). Mekanik

(3). Komputasi

(4). Ilmiah (Science)

(5). Persuasif

(6). Artistik

(7). Sastra

(8). Musik
(9). Pelayanan Sosial

(10). Klerikal (Sekretaris/ kantoran)

Selain 10 bidang pekerjaan itu terdapat subskala, yaitu verifikasi, yang bukan merupakan
pengukur minat pekerjaan. Verifikasi digunakan sebagai cek kejujuran dan kecermatan dalam
memberikan jawaban. Hal ini dapat dipahami, karena pengukuran minat (kemampuan non
kognitif) memiliki kelemahan yang sukar dihindari. Yaitu kemungkinan subjek memberikan
jawaban yang sebenarnya tidak cocok dengan keadaan dirinya, tetapi merupakan jawaban yang
dikehendaki oleh orang lain. Ke-10 bidang pekerjaan ditambah dengan subskala Verifikasi itu
diukur melalui 168 pasang pernyataan (14 pasang x 12 halaman).

Setiap nomor pada KPR-V terdiri atas 3 pernyataan, subjek disuruh memilih 1 pernyataan yang
paling disukai dan 1 pernyataan yang paling tidak disukai. Setiap pernyataan merupakan satu
aktivitas dalam pekerjaan tertentu. Waktu untuk mengerjakan pada skala yang asli hanya
berkisar 30 - 40 menit, tetapi pada bentuk skala yang berbahasa Indonesia memerlukan waktu 2
kali lipat, yaitu 60 menit.

4. Minnesota Vocational Interest Inventory (MVII)

Dasarnya adalah 9 minat dasar seperti SVIB, termasuk mekanik, elektronik, dan catering
(pelayanan makanan).

5. RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)

Menurut sejarahnya, tes tersebut disusun oleh Rothwell pertama kali pada tahun 1947. Saat itu
tes ini hanya memiliki 9 jenis katagori dari jenis-jenis pekerjaan yang ada. Kemudian pada tahun
1958, tes diperluas dari 9 katagori menjadi 12 katagori oleh Kenneth Miller. Sejak saat itu, tes
minat tersebut menjadi Test Interest Rothwell-Miller atau yang lebih dikenal dengan Tes RMIB
(Rothwell Miller Interest Blank).
G. PENGUKURAN PERSONALITAS DAN MINAT

Test personalitas digunakan untuk mengukur aspek-aspek dasar personalitas pelamar,seperti


introversi, stabilitas, dan motivasi. Banyak test personalitas yang proyektif; suatu stimulus yang
tidak jelas seperti noda tinta atau gambar yang kabur disajikan kepada orang yang mengikuti
test, yang kemudian diminta. untuk menafsirkan atau bereaksi terhadap stimulus itu. Karena
gambar-gambar itu tidak jelas, maka penafsiran ita akan berasal dari dalam diri orang itu sendiri
diproyeksikan ke luar. la diperkirakan memproyeksikan sikap dan ide emosinya tentang
kehidupan ke dalam gambar itu.Test personalitas- terutama jenis yang proyektif merupakan test
yang paling sulit untuk dinilai den digunakan. seorang ahli harus menilai penafsiran dan reaksi
penguji dan menarik kesimpulan dari situ untuk memutuskan personalitas orang yang
bersangkutan. Kegunaan test seperti itu bagi keperluan seleksi terletak pada asumsi bahwa dapat
ditemukan hubungan antara beberapa ciri personalitas yang dapat diukur (seperti introversi)
dengan keberhasilan. Dalam pelaksanaan pekerjaan. Kuiesioner minat membandingkan minat
orang-orang dalam berbagai keahlian. Dengan demikian apabila seseorang mengikuti strong.
Campbell Inventory, ia akan menerima laporan yang menunjukkan minatnya dalam hubungan
dengan minat orang-orang yang telah bekerja dalam keahlian seperti akuntan, insinyur, manajer
atau teknisi kedokteran. Kuesioner itu dapat bermanfaat dalam perencanaan karier, karena
seseorang kemungkinan akan melaksanakan pekerjaan lebih baik apabila pekerjaan itu mencakup
aktivitas-aktivitas yang ia minati.

Ø Cara Melihat Minat

1. Expressed interest : dg melihat ekspresi seseorg terhadap suatu obyek

2. Manifest interest : dg melihat obyek atau aktivitas apa yg paling sering dilakukan

3.Menggunakan alat yg telah distandarisasi, dg menanyakan kpd subyek yg bersangkutan,


apakah ia senang atau tidak tentang suatu obyek . Misalnya dg menggunakan tes Kuder atau
RMIB, dll.
Ø Berikut ini 3 bidang terapan hasil tes minat :

a. Konseling Karier

b. Konseling Pekerjaan

c. Penjurusan Siswa

H. MATERIAL TEST
Tes Interest Rothwell-Miller merupakan suatu formulir yang berisikan suatu daftar pekerjaan
yang disusun menjadi 9 kelompok dengan kode huruf dari A sampai I, dan dibedakan antara pria
dan wanita.
Masing-masing kelompok terdiri dari 12 jenis pekerjaan, yang masing-masing mewakili kategori
pekerjaan tertentu, dengan alasan bahwa banyak pekerjaan-pekerjaan yang relatif homogen

You might also like