Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana
mamanfaatkan energi panas matahari supaya dapat dijadikan sumber energi altenatif
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Dengan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana caranya kita bisa memanfaatkan sinar matahari sebagai
sumber energi?
2. Keuntungan apa yang didapatkan dalam pemanfaatan sumber daya
ini?
3. Berapa besarnya energi yang dihasilkan?
C. Tujuan dan Manfaat
Makalah ini bertujuan untuk mengembangkan sinar matahari yang tidak begitu
diperhatikan menjadi bermanfaat bagi masyarakat karena manfaatnya sebagai sumber
energi alternatif dan bisa ikut berperan serta melestarikan sumber bahan fosil dan juga
bisa mengurangi emisi karbon di udara.
PEMBAHASAN
A. Pengenalan
Ada kenyataan yang sulit dibantah, setengah dari 240 juta jiwa penduduk
negeri ini belum menikmati penerangan listrik. Banyak alasan yang menjadikan
demikian. Mulai dari ketidakmampuan pemerintah menyediakan jaringan listrik,
hingga harga yang sulit terjangkau oleh warga. Sistem penerangan paling murah
yang mungkin dimiliki masyarakat daerah terpencil adalah lampu cempor atau
patromaks dengan bahan bakar minyak tanah. Dengan memanfaatkan sinar
matahari sebagai sumber energi melalui bantuan alat yang bernama panel
solar.Panel solar adalah alat yang dapat mengubah energi matahari menjadi
energi listrik. Selama ini belum banyak diantara kita yang menggunakan panel
solar.
B. Prinsip Kerja
Dalam cahaya matahari terdapat terkandung energi dalam bentuk foton.
Foton adalah partikel kecil dalam cahaya matahari yang mengandung energi.
Ketika foton ini mengenai permukaan sel surya, elektron – elektronnya akan
tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip
phoetoelectric. Sel surya dapat tereksitasi karena terbuat dari material
semikonduktor, yang mengandung unsur silikon. Silokon ini terdiri atas dua
jenis lapisan sensitif yaitu, lapisan negatif tipe-n dan lapisan positif tipe-p.
Silikon tipe n adalah silikon yang dikotori dengan atom arsenic atau phosphor
sedangkan silikon tipe-p adalah silikon yang dikotori dengan atom boron. Sel
surya ini mudah pecah dan berkarat jika terkena air. Karena itu sel ini dibuat
dalam bentuk panel-panel ukuran tertentu yang dilapisi plastic atau kaca bening
yang kedap air. Panel ini dikenal sebagai panel surya.
Jenis - jenis panel surya :
1. Monokristal (Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien yang dihasilkan dengan teknologi terkini
& menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Monokristal
dirancang untuk penggunaan yang memerlukan konsumsi listrik besar pada
tempat-tempat yang beriklim ekstrim dan dengan kondisi alam yang sangat
ganas. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini
adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang
(teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.
2. Polikristal (Poly-crystalline)
Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak karena dipabrikasi
dengan proses pengecoran. Type ini memerlukan luas permukaan yang lebih
besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik
yang sama. Panel suraya jenis ini memiliki efisiensi lebih rendah dibandingkan
type monokristal, sehingga memiliki harga yang cenderung lebih rendah.
3. Thin Film Photovoltaic
Merupakan panel surya ( dua lapisan) dengan struktur lapisan tipis mikrokristal-
silicon dan amorphous dengan efisiensi modul hingga 8.5% sehingga untuk luas
permukaan yang diperlukan per watt daya yang dihasilkan lebih besar daripada
monokristal & polykristal. Inovasi terbaru adalah Thin Film Triple Junction PV
(dengan tiga lapisan) dapat berfungsi sangat efisien dalam udara yang sangat
berawan dan dapat menghasilkan daya listrik sampai 45% lebih tinggi dari panel
jenis lain dengan daya yang ditera setara.
Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung digunakan atau
disimpan terlebih dahulu ke dalam baterai. Arus listrik yang dihasilkan dengan
arus searah (DC) sebesar 3,5 A. Dan besar tegangan yang dihasilkan adalah 0,4-
0,5 V. Kita dapat mendesain rangkaian panel-panel surya, secara seri atau
paralel untuk memperoleh output tegangan dan arus yang diinginkan. Rangkaian
paralel digunakan untuk memperoleh penjumlahan arus keluaran, sedangkan
untuk tegangan yang lebih tinggi diperoleh dengan merangkai panel-panel
dengan arus keluaran yang sama secara seri. Untuk memperoleh arus bolak-balik
(AC) diperlukan alat tambahan yang disebut inverter.
Daya yang dihasilkan oleh panel surya maksimum diukur dengan besaran
wattpeak (Wp), yang konversinya terhadap (Wh) tergantung intensitas cahaya
matahari yang mengenai permukaan panel. Selanjutnya daya yang dikeluarkan
oleh panel surya adalah daya panel dikalikan lama penyinaran. Misalnya saja
sebuah panel surya berkapasitas 50 Wp disinari matahari dengan intensitas
maksimum selama 8 jam maka daya yang dihasilkan adalah 50 kali 8 Wh atau
400 Wh. Di Indonesia sendiri daya (Wh) yang dihasilkan perhari biasanya
sekitar 3-5 kali daya panel maksimum (Wp), 3 kali untuk cuaca mendung dan 5
kali untuk kondisi panas terik.
C. Aplikasi panel surya skala rumah
Beberapa hal yang perlu diingat pada saat pemasangan panel surya adalah:
1. Panel ditempatkan di bagian atap yang tidak terkena bayangan pohon atau
benda lain.
2. Atap cukup kuat menahan beban panel dan angin
3. Penempatan panel memungkinkan pembersihan dan perbaikan.
4. Tersedia jarak dengan atap untuk sirkulasi udara di bawah panel surya
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan panel surya agar
diperoleh daya optimum, diantaranya:
• Jumlah radiasi (pancaran) cahaya matahari. Untuk Indonesia sendiri
tidaklah menjadi masalah kerena Indonesia merupakan Negara tropis
yang terletak di garis katulistiwa yang menerima matahari sepanjang
tahun.
• Sudut panel/kemiringan panel. Yang terbaik adalah meletakkan panel
tegak lurus dengan arah sinar datang. Untuk daerah di sebelah selatan
katilistiwa, panel diletakkan menghadap ke utara dengan besarnya
kemiringan tergantung pada posisinya garis bujur, begitu pula sebaliknya
dengan daerah di sebelah utara.
• Temperatur panel. Biasanya, panel dirancang untuk menghasilkan energi
optimum pada suhu kamar (250C). Jika panel tidak beroperasi pada
temperatur tersebut, efisiensinya berkurang. Karena itu biasanya panel
diletakkan di tempat yang sejuk dan banyak angin.
Berikut ini adalah langkah – langkah yang harus dilakukan untuk merancang
pembangkit listrik tenaga surya di rumah:
Definisikan kebutuhan listrik.
Tentukan berapa banyak daya yang akan disuplai dengan energi
surya.
Klasifikasi mana yang bisa disuplai dengan arus AC dan mana
yang bisa disupali dengan arus DC.
Berdasrkan langkah ke-3 hitunglah beberapa baterai , inverter, titik
lampu dan stop kontak yang dibutuhkan.
Rancanglah penempatan panel untuk memperoleh hasil yang
optimum. Perhatikan hal-hal yang harus diperhatikan pada bagian
aplikasi skala rumah.
Hitung panjang kabel yang dibutuhkan.
Hubungi took penjual panel surya dan konsultasikan hasil
rancangan, siapa tahu mereka mempunyai saran untuk memperoleh
desain yang lebih ekonomis.
Nilai kondisi keuangan dan ambillah keputusan.
Pasanglah instalasinya.
D. Keuntungan pemanfaatan energi surya
Keuntungan – keuntungan yang bisa didapat dari pemanfaatan energi surya
melalui panel surya diantaranya:
1. Potensi pemanfaatan energi surya tersebar secara merata di Indonesia
sehingga dapat digunakan untuk daerah terpencil.
2. Listrik surya merupakan solusi yang cepat, karena proses instalasi yang
relative cepat untuk menghasilkan listrik penerangan dan lain-lain.
3. Tenaga surya merupakan energi yang sangat bersih, karena sifatnya secara
fisika dapat mengabsorbsi UV radiasi (radiasi matahari), tidak menimbulkan
suara berisik dan tidak memerlukan bahan bakar yang perlu dibeli setiap
harinya.
4. Kita bisa ikut membantu lingkungan dan menyelamatkan bumi dari
perubahan iklim dan pemanasan global.
5. Dan kita bisa memperkecil tagihan listrik kita setiap bulannya.
Kesimpulan
1. Dengan penggunaan panel surya dalam rangka pemanfaatan energi surya dapat
mengurangi pemanasan global karena sifat dari panel surya itu sendiri yang
dapat menyerap radiasi UV.
2. Dengan penggunaan listrik surya itu sendiri kita bisa mengurangi beban
pemerintah akan masalah krisis energi dan juga bisa menghemat pangeluaran
tagihan listrik.
3. Besarnya energi pada penggulaan solar energy ini adalah besarnya daya panel
dikalikan lamanya waktu penyinaran.
Saran