You are on page 1of 4

Cara membaca bahasa Jerman sama dengan bahasa Indonesia.

Yang
membedakan adalah sbb:

bentuk umlaut (ä,ü dan ö):

(ä dibaca e seperti pada kata bebek)


->contoh: (Anak perempuan) Mädchen dibaca Medchen
(ü dibaca u tapi mulut sedikit dimonyongkan)
->contoh: (Pulpen) Füller dibaca Fuuller
(ö dibaca eu seperti pada kata peuyeum)
->contoh: (Mendengar) Hören dibaca Heuren

bentuk lain:

->eu dibaca oi contoh: (mata uang) Euro dibaca Oiro


->ei dibaca ai contoh: (Polisi) Polizei dibaca Policsai
->z dibaca seperti c dan s contoh: (Kereta Api) Zug dibaca Csug
->j dibaca y contoh: (anak kecil cowok) Junge dibaca Yunge

Sangat mudah membaca lafal kata dalam bahasa Jerman, karena kebanyakan
lafalnya mirip dengan bahasa Indonesia. Asal tertib memakai aturan2 di atas, kita
sudah bisa sukses bicara dengan lafal yang benar. Jika dibandingkan dengan
bahasa Inggris, lafal bahasa Jerman lebih bersahabat
Belajar Cara Membaca dalam Bahasa Jerman

di 6/26/2009 02:27:00 PM Diposkan oleh afifclever

Sahabat Facebook saya, ada yang bertanya, bagaimana caranya membaca bahasa Jerman?.. dan
untuk memenuhi permintaannya itu, saya akan coba berikan hasil blogwalking saya ke blog ini.

Kalau melihat tulisan asing sering kita pesimis duluan. Padahal bagi orang Indonesia seharusnya
tak terlalu sulit membaca huruf dan kata dalam bahasa Jerman. Karena memang banyak sekali
kemiripannya.

Berikut cara membaca urutan abjad latin dalam bahasa Jerman:

a – be – ce – de – e – ef – ge – ha – i – yot – ka – el – em – en – o – pe – ku – er – es – t – u – fau
– ve – x – uepsilon – tset

Mirip kan? Hanya yang berhuruf tebal saja yang berbeda. Itu pun berbeda pengucapan hurufnya,
tapi bila sudah ada di dalam kata, bunyinya akan sama dengan bahasa kita.

Contoh:
Qualität – dibaca: kualitet
variabel – dibaca: fariabel
Januar – dibaca: Yanuar
Wolf – dibaca: Volf
Zebra – dibaca: Tsebra
Typ – dibaca: tüp (ü lihat penjelasan di bawah)

Tapi ada tambahan huruf lagi dalam bahasa Jerman, yaitu umlaut:
ä (a umlaut), biasa juga ditulis dengan ae
ö (o umlaut), biasa juga ditulis dengan oe
ü (u umlaut), biasa juga ditulis dengan ue

Nah ini yang susah. Susah untuk menuliskan bagaimana ketiga huruf umlaut itu dibaca. Harus
mendengar dan melihat langsung. Tapi kira-kira begini:
ä – pengucapannya mirip dengan pengucapan e
ö – pengucapannya antara mengucapkan o dan u (mulutnya mancung ya…)
ü – pengucapannya antara mengucapkan u dan e (mulutnya mancung ya…)

Masih ada satu huruf lagi: ß (eszett). Ini cara membacanya gampang. Jangan panik dulu melihat
bentuknya. Membacanya seperti membaca huruf s yang ‘tajam/tebal’ atau double s – ss.

Contoh: Grüßen dibaca: Gruessen.

Lalu ada lagi gabungan beberapa huruf yang sering dipakai dalam bahasa Jerman:
äu – dibaca oi/oy
ch – dibaca kh tebal
ck – dibaca k
ei – dibaca ai
eu - dibaca oi/oy
ie – dibaca i panjang
sp, st – bila diawal kata dibaca dengan s seperti syin atau sh atau sy; bila ditengah dibaca tipis
seperti biasa
sch – membacanya juga seperti s pada syin atau sh atau sy.

Masih ada lagi beberapa huruf yang sering ditulis berdekatan. Tapi cara membacanya biasa saja
seperti bahasa Indonesia.

Misalnya: Pf dalam Pfau (merak) dibaca Pfau seperti biasa.

Kasus lain:
– pengucapan huruf h. Bila huruf h terdapat di tengah kata, maka h ‘tidak dibaca’, tapi
membaca a nya agak panjang aa.

Contoh: Mahnung – dibaca Manung.

- pengucapan huruf s. Bila huruf s diikuti vokal, maka dibaca z.

Contoh: Sonne – dibaca Zonne

- -ig. Bila ig terletak di akhir kata, maka dibaca ih.

Contoh: billig – dibaca billih

Sebetulnya masih ada lagi, yaitu akhiran -en, pada kata kerja bentuk dasar bahasa Jerman.
Akhiran -en, ini biasanya diucapkan tak jelas.

Misalnya: machen – dibaca: mach‘n

Demikian dasar-dasar cara membaca satuan terkecil kata dalam bahasa Jerman. Mudah-mudahan
tidak ada yang tertinggal.

Satu catatan: Pada kenyataan sehari-hari kerap terdengar ketakpersisan cara


membaca/mengucapkan dari orang-orang native Jerman sekalipun. Hal ini dikarenakan- seperti
juga pada semua bahasa di dunia- ‘pengucapan bahasa’ atau pronounciation memang bukanlah
ilmu pasti. Ia dipengaruhi oleh dialek, tempat/lokasi, dan juga tingkat pendidikan.

Sebagai penutup berikut ada beberapa contoh sekedar untuk melengkapi:


- Michael Schumacher – dibaca: Mikhael Shumakher
- Winter – dibaca: Vinter
- Vogel – dibaca: Fogel
- Läufer – dibaca: Loyfer
- meine – dibaca: maine
- Europa – dibaca: Oyropa
- zurück – dibaca: tsuruek
- Biene – dibaca: Biine
- spät – dibaca: shpet
- Jaguar – dibaca: Yaguar
- Google – dibaca: Google
- Porsche – dibaca: Porsye
- Dr. Seuss – dibaca: Doktor Soyss

You might also like