Professional Documents
Culture Documents
CONTINUITY OF CARE
Tugas Individu
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Semester I
Mata Kuliah Konsep Kebidanan yang diampu oleh Ibu Triwik Sri Mulati, M.Mid
Disusun Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
makalah ini adalah untuk memnuhi tugas semester I mata kuliah Konsep
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Penyusun
BAB I
TEORI
Continuity of Care
Februari 2007, College Australia Bidan berpendapat bahwa adalah hak setiap
dikenal mulai dari kehamilan, persalinan dan periode pasca kelahiran awal. Bidan
adalah penyedia layanan utama yang paling tepat bagi ibu dan bayi baru lahir
yang sehat dan mampu merujuk untuk perawatan medis spesialis jika diperlukan.
postnatal. Meskipun ada banyak cara dimana perawatan kebidanan dapat diatur,
bidan dapat berfungsi mandiri sebagai penyedia layanan kesehatan primer, dan
diakui sebagai seorang profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang
bekerja dalam kemitraan dengan wanita selama kehamilan, persalinan dan periode
untuk memberikan perawatan pada bayi baru lahir..." (definisi ICM tahun 2005)
swasta.
Continuity of Care
ke waktu antara seorang wanita dan sekelompok kecil tidak lebih dari empat
bidan:
a. Pelayanan Kebidanan harus disediakan oleh kelompok kecil yang sama sebagai
pengasuh dari awal pelayanan (idealnya, pada awal kehamilan), selama semua
trimester, kelahiran dan enam minggu pertama pasca bersalin. Praktek
difasilitasi oleh reguler pertemuan dan peer review. Salah satu kelompok bidan
c. Bidan kedua harus diidentifikasi sebagai bidan yang akan mengambil alih
peran ini jika bidan pertama tidak tersedia. Praktek harus memungkinkan
percaya dengan wanita selama kehamilan, untuk bisa memberikan yang aman,
dan kelahiran dan untuk menyediakan perawatan yang komprehensif untuk ibu
d. Para bidan diidentifikasi sebagai bidan pertama dan kedua biasanya akan
pengasuhan klien
3. Hal ini konsisten dengan Indikasi Wajib Diskusi, Konsultasi dan Transfer
Care.
berikut:
sebagai sebuah tim dengan filosofi bersama dan pedoman untuk latihan.
klinik bidan, kebidanan dan perawatan kelahiran tim pusat. 'Standar atau
perempuan melihat dokter atau bidan yang tersedia pada saat pengangkatannya.
Para dokter dan bidan mungkin dalam pelatihan. Perempuan mungkin melihat
penyedia layanan yang sama setiap kunjungan jika rumah sakit tertentu beroperasi
dengan cara ini. Demikian juga, perempuan dapat dialokasikan untuk unit tertentu
atau tim.
(3centres.com.au/guidelines/models-of-antenatal-care/)
Continuity of Care :
(www.fk.unair.ac.id/pptfiles/MODEL%20PRAKTEK%20BIDAN.ppt)
1. Bidan/ midwives
2. Dokter umum
Center pelayanan kebidanan berada pada bidan. Ruang lingkup dan wewenang
asuhan kebidanan secara normal dan asuhan kebidanan “bisa diberikan” dalam
wewenang dan batas yang jelas. Sistem rujukan dilakukan apabila ditemukan
meliputi fisiologi dan patologi. Rujukuan dilakukan pada tingkat yang lebih
Center pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan dokter umum.
pelayanan yang tersedia. Rujukan dilakukan pada system yang lebih tinggi.
4. Hospital
Center pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan SPOG.
Center pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan SPOG sebagai
yang dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam
memberikan asuhan kebidanan pada klien selama masa kehamilan. Dalam filosofi
asuhan kehamilan ini dijelaskan beberapa keyakinan yang akan mewarnai asuhan
itu.
patologis. Oleh karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang
terbukti manfaatnya.
care). Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang
profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab
dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau
dengan baik selain juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena
3. Pelayanan yang terpusat pada wanita (women centered) serta keluarga (family
centered). Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam arti bahwa
hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan juga keluarganya, dan itu sangat
penting bagi ibu sebab keluarga menjadi bagian integral/tak terpisahkan dari
ibu hamil. Sikap, perilaku, dan kebiasaan ibu hamil sangat dipengaruhi oleh
keluarga. Kondisi yang dialami oleh ibu hamil juga akan mempengaruhi
seluruh anggota keluarga. Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial yang
mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ia
mendampingi dan merawat ibu hamil, karenanya ibu hamil perlu mendapat
informasi dan pengalaman agar dapat merawat diri sendiri secara benar.
Perempuan harus diberdayakan untuk mampu mengambil keputusan tentang
kesehatan diri dan keluarganya melalui tindakan KIE dan konseling yang
dilakukan bidan.
1. Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang membantu
serta melindungi proses kehamilan & kelahiran normal adalah yang paling
sesuai bagi sebagian besar wanita. Tidak perlu melakukan intervensi yang tidak
2. Pemberdayaan.
Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu, bidan harus
menolong diri sendiri pada kondisi tertentu. Hindarkan sikap negatif dan
banyak mengkritik.
3. Otonomi.
Pengambil keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dapat mengambil suatu
yang akurat tentang resiko dan manfaat dari semua prosedur, obat-obatan,
Bidan juga harus membantu ibu dalam membuat suatu keputusan tentang apa
yang terbaik bagi ibu & bayinya berdasarkan sistem nilai dan kepercayaan
ibu/keluarga.
4. Tidak membahayakan
Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan sebagai
rutinitas sebab test-test rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat
membahayakan ibu maupun janin. Bidan yang terampil harus tahu kapan ia
5. Tanggung jawab
Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisa, dan
pertimbangan yang matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan
kebutuhan ibu & janin, bukan atas kebutuhan bidan. Asuhan yang berkualitas,
berfokus pada klien, dan sayang ibu serta berdasarkan bukti ilmiah terkini
mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk
Hak-hak ibu ketika menerima layanan asuhan kehamilan (Saifuddin, 2002), yaitu :
pelaksanaan prosedur.
KEHAMILAN
4. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik, mental dan social ibu serta bayi
yang normal serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologis dan social.
(http://www.gocb.co.cc/2010/08/konsep-dasar-asuhan-kehamilan.html)
BAB II
CONTOH IMPLEMENTASI
pelayanan kebidanan seperti : asuhan ibu hamil, persalinan, pasca persalinan, dan
KB. Pelayanan kebidanan di BPS tersebut diberikan oleh lebih dari 1 bidan dalam
satu team kecil. Contohnya ada 3 bidan di BPS tersebut. Satu bidan berperan
sebagai bidan pertama, yaitu Bidan Catur. Sedangkan dua bidan berperan sebagai
bidan pengganti ketika bidan pertama tidak pada call yaitu bidan Melisa dan
Bidan Karlinda. Ibu hamil memeriksakan dirinya dan bayinya dimulai dari awal
kehamilannya. Pada saat itu ibu hamil diperkenalkan kepada bidan – bidan yang
bertugas di BPS tersebut, khusunya Bidan Catur akan menjelaskan pada ibu
bahwa ketika Bidan Catur tidak di tempat, maka tugas dan perannya akan
digantikan oleh 2 bidan lainnya sehingga walaupun ibu hamil tidak bertemu
dengan bidan Catur, ibu hamil tetap harus memeriksakan kehamilannya. Dalam
hal ini Bidan Catur akan selalu beridiskusi dengan kedua bidan lain untuk
memantau keadaan ibu hamil, tentunya berpedoman pada dokumentasi yang ada
dan di dokumentasikan dengan baik. Namun ibu hamil memilih ketika bersalin,
PEMBAHASAN
Pada kasus diatas, team bidan akan memberikan pelayanan pada ibu hamil secara
persalinan, sampai pasca persalinan. Hal ini sangat memungkinkan ibu hamil
untuk mendapatkan pelayanan dari bidan seorang profesional yang sama atau dari
satu team kecil tenaga profesional, sehingga perkembangan kondisinya setiap saat
akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka
meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik, mental dan social ibu serta bayi
Selain itu, yang berperan penting dalam asuhan yang berkesinambungan ini,
adalah sistem dokumentasi yang baik karena akan dipergunakan sebagai bahan
prenatal dan postnatal, dan untuk menghadiri kelahiran. Karena permintaan ibu
ketika bersalin didampingi oleh bidan pertama, maka bidan pertama berkomitmen
untuk mendampingi persalinannya selain dengan bidan yang lain. Dan selanjutnya
team bidan akan memberikan asuhan pasca persalinan serta perawatan pada bayi.
Pada pelayanan berkesinambungan ini ibu akan merasa lebih nyaman dan lebih
percaya karena ibu di rawat oleh bidan yang sudah ia kenali sehingga ia akan
kesehatan ibu.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
trimester, persalinan, dan pasca persalinan. Dapat dilakukan oleh bidan tunggal
ataupun bidan dalam satu team kecil. Sangat memungkinkan bagi ibu untuk
merasa lebih nyaman karena perawatan diberikan oleh bidan yang sudah dikenal
oleh ibu sehingga ibu akan lebih terbuka menyampaikan keluhan yang ada atau
bertanya tentang kesehatannya. Hal ini memudahkan bidan / team bidan untuk
memberikan pelayanan kepada ibu hamil dengan sangat baik sehingga tercapailah
(www.fk.unair.ac.id/pptfiles/MODEL%20PRAKTEK%20BIDAN.ppt) diunduh
(http://www.gocb.co.cc/2010/08/konsep-dasar-asuhan-kehamilan.html) diunduh