Professional Documents
Culture Documents
untuk Anak
Budaya Hidup Sehat untuk Anak
Pengarang Keni Andewi
Editor Herni Rahayu
Layout Prastuti IH.
Perwajahan dan Ilustrator Sutarto
Desain Sampul Sucipto
Pelajaran yang tak boleh terlewatkan bagi para orangtua salah satunya
mengajari anak sejak dini akan arti pentingnya kesehatan. Anak sehat menjadi
cerminan keluarga yang juga sehat. Gaya hidup orangtua akan memberi
pengaruh besar pada gaya hidup yang akan diterapkan anak di sepanjang hidup
mereka. Jika Anda sebagai orangtua menerapkan gaya hidup sehat, anak pun
akan terbiasa dan ikut menjalankan pola hidup sehat sehingga tidak rentan
dengan serangan penyakit. Nah, buku ini akan memberikan pengetahuan tentang
budaya hidup sehat untuk anak. Selamat membaca!
Penulis
iii
Kata Pengantar • iii
Daftar Isi • iv
Bab 1 Biasakan Hidup Sehat Sejak Dini • 1
Bab 2 Pentingnya Kesehatan Anak • 8
A. Ciri Anak Sehat • 8
B. Faktor yang Memengaruhi Kesehatan • 11
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak • 12
Bab 3 Kebiasaan Sederhana Hidup Sehat • 17
A. Mencuci Tangan • 17
B. Menggosok Gigi yang Benar • 18
C. Mengajak Anak Berolahraga • 20
D. Memperbaiki Tidur Anak • 20
E. Pola Makan yang Sehat • 21
Bab 4 Masalah Umum Kesehatan Anak • 24
A. Demam • 25
B. Batuk • 28
C. Flu (Selesma) • 30
D. Radang Tenggorokan • 31
E. Diare • 32
F. Sariawan • 35
G. Alergi • 37
H. Gatal-Gatal • 39
I. Cacingan • 40
J. Asma • 41
K. Dehidrasi • 43
L. Keracunan Makanan • 45
M. Gigi Berlubang • 46
N. Gusi Berdarah • 48
Bab 5 Peran Sekolah dalam Menanamkan Hidup Sehat • 49
A. Pentingnya UKS di Sekolah • 50
E. Waspadai Jajanan Anak di Sekolah • 53
Glosarium • 58
Daftar Pustaka • 60
iv
1
Biasakan Hidup
Sehat Sejak Dini
Sehat adalah sebuah hasil yang memerlukan proses atau usaha. Memahami
arti pentingnya kesehatan diri harus dimulai sejak dini, agar hasil itu dapat
dirasakan di kemudian hari.
Pelajaran yang tak boleh terlewatkan bagi para orangtua salah satunya
mengajari anak sejak dini akan arti pentingnya kesehatan. Anak sehat menjadi
cerminan keluarga yang juga sehat. Gaya hidup orangtua akan memberi pengaruh
besar pada gaya hidup yang akan diterapkan anak di sepanjang hidup mereka.
Jika Anda sebagai orangtua menerapkan gaya hidup sehat, anak pun akan
terbiasa dan ikut menjalankan pola hidup sehat sehingga tidak rentan dengan
serangan penyakit.
Kalau ditanya siapa yang tidak mau hidup sehat? Semua orang pasti
mendambakan hidup sehat. Apalagi kesehatan itu mahal harganya. Coba
bayangkan baru terkena flu dan batuk saja sebagian orang akan kelimpungan
mencari obatnya, terutama bagi mereka yang mobilitasnya tinggi yang
mengharuskan memiliki tubuh yang ekstra fit. Nah, untuk itu mereka harus
merogoh kocek untuk pergi ke dokter langganan atau ke apotik agar sakitnya itu
segera kabur.
4. Stres Berlebih
Stres membuat seseorang tidak semangat dalam melakukan berbagai
aktivitas, mudah emosi, sulit tidur, dan nafsu makan menurun. Jika tetap
dibiarkan, akan mengganggu kesehatan tubuh. Tanggulangi stres sesegera
mungkin, misalnya dengan rekreasi ke pantai, jalan-jalan, atau cukup berkumpul
dengan teman-teman.
5. Konsumsi Vitamin
Vitamin dapat membantu memenuhi kebutuhan tubuh. Pilihlah vitamin
yang benar-benar telah teruji dan aman untuk dikonsumsi. Nah, untuk ini kamu
dapat konsultasi dengan dokter langgananmu.
Nah, hidup bersih, sehat, bahagia dan sejahtera lahir batin adalah dambaan
setiap orang. Hidup berkecukupan materi bukan jaminan bagi seseorang bisa
hidup sehat dan bahagia. Mereka yang kurang dari sisi materi juga bisa menikmati
hidup sehat dan bahagia. Sebab, kesehatan terkait erat dengan perilaku atau
budaya. Perubahan perilaku atau budaya membutuhkan edukasi yang terus-
menerus.
Pemerintah sudah cukup lama mengampanyekan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS). Namun, berbagai kendala klasik menghadang. Kendala tersebut
Pentingnya
Kesehatan Anak
Setiap orang tua pasti mendambakan anaknya tumbuh sehat dan cerdas.
Sehat sendiri dapat dikategorikan menjadi dua yaitu sehat secara fisik dan secara
mental. Sehat secara fisik artinya mengalami masa pertumbuhan yang baik. Dua
kategori sehat tersebut tidak dapat dilepaskan satu sama lain. Selain
membutuhkan proses tumbuh kembang yang baik dan sehat, seorang anak perlu
mengembangkan potensi mentalnya sehingga nanti dapat tumbuh menjadi anak
yang cerdas.
3) Emosi
Hubungan yang hangat dengan orang lain seperti ayah, ibu,
saudara, teman sebaya serta guru akan memberi pengaruh pada
perkembangan emosi, sosial dan intelektual anak. Pada saat anak
berinteraksi dengan keluarga maka akan memengaruhi interaksi
anak di luar rumah.
Kebiasaan Sederhana
Hidup Sehat
A. Mencuci Tangan
Mencuci tangan harus dilakukan setiap kali akan makan maupun
beraktivitas. Kebiasaan yang hanya membutuhkan waktu lima menit ini punya
sejuta manfaat. Menurut dr Wan Alkadri, Direktur Penyehatan Lingkungan
Departemen Kesehatan, sebagai anggota tubuh yang paling banyak bersentuhan
dengan benda-benda di sekitar, tangan menjadi perantara penularan berbagai
penyakit.
Rajin mencuci tangan memakai sabun dengan cara yang tepat, sedikitnya
kita dapat terhindar dari 10 jenis penyakit, seperti diare, infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA), cacingan, infeksi pada kulit dan mata, serta flu burung.
Meskipun tangan terlihat bersih, sebenarnya cacing dan berbagai bibit penyakit
Mencuci tangan adalah cara yang mudah dan praktis untuk tetap sehat
dengan mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh kita. Kuman (bakteri, vi-
rus) adalah makhluk hidup (organisme) yang berukuran sangat kecil (mikro)
sehingga mata telanjang kita tidak bisa melihatnya. Ada banyak sekali
mikroorganisme, tapi yang terbanyak adalah bakteri, virus, parasit, jamur atau
kapang. Mikroorganisme ini ada di mana-mana seperti meja, buku, gelas,
pegangan pintu, dan lantai bahkan di tangan kita. Mencuci tangan adalah cara
paling baik untuk menghentikan penyebaran kuman. Setiap harinya, pasti tangan
kita menyentuh banyak benda seperti pensil, kursi, piring, telepon, sampai toi-
let yang mungkin sudah terkontaminasi kuman. Alhasil, pada tangan akan
terkumpul banyak kuman yang diperoleh dari benda-benda yang disentuh
sepanjang hari.
Kita sering mengetahui bahwa anak yang sudah rajin menggosok gigi, tetapi
giginya tetap berlubang. Ada beberapa kemungkinan penyebabnya, yaitu
menggosok gigi yang salah misalnya anak tidak menggosok bagian dalam gigi
meskipun anak tersebut sering menggosok gigi. Penyebab lainnya adalah anak
sering tergesa-gesa menggosok gigi, sehingga hasilnya tidak maksimal dan masih
ada kotoran yang menumpuk.
Kiat menjaga kebersihan dan kesehatan anak adalah mutlak. Beberapa
kebiasaan yang harus dihindari untuk menegah kerusakan gigi adalah berikut
ini.
1. Mengemut makanan. Makanan yang diemut dan tercampur dengan air liur
dalam waktu yang cukup lama akan menempel di gigi dan memerangkap
bakteri perusak gigi sehingga mudah berlubang.
2. Sering mengonsumsi makanan dan minuman panas, lalu dingin secara
bergantian dalam satu waktu dapat merangsang saraf pulpa untuk
berkontraksi dan membuat lapisan pelindung gigi rusak. Jaringan lunak
gusi pun akan rusak karena suhu panas. Kerusakan ini akan merembet
dengan menimbulkan rasa perih dan memerah pada gusi.
3. Minum susu sambil tiduran. Susu mengandung pemanis yang mudah
menempel pada gigi dan menguntungkan bagi bakteri perusak. Jika posisi
anak tidur, kerusakan gigi semakin parah karena produksi air liur sedang
berhenti dan bakteri perusak menjadi lebih aktif.
Beberapa contoh olahraga yang sesuai dengan usia anak, antara lain
berenang, bermain bola di halaman, lari-lari kecil, lompat tali, dan sebagainya.
Orang tua dapat menggabungkan antara jenis olahraga dengan permainan yang
disukai oleh anak supaya ia tidak merasa bosan. Jangan memaksakan suatu jenis
olahraga untuk dilakukan anak.
Kualitas tidur yang baik pada anak akan membuat anak sehat. Selain itu,
orang tua akan tidur lebih tenang tanpa terganggu dengan tangisan sehingga
dapat tampil segar keesokan harinya.
Masalah Umum
Kesehatan Anak
A. Demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal. Pada anak-anak,
suhu tubuh normal berkisar antara 36-37,5°Celcius. Banyak orang tua yang belum
mengerti, demam bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala atau tanda. Demam
bisa merupakan satu reaksi dari adanya infeksi, tanda bahwa di dalam tubuh
kita ada infeksi. Infeksi pada tubuh bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur,
atau parasit. Semua organ di tubuh bisa terkena infeksi. Misalnya, menyerang
saluran pernapasan dan menyebabkan batuk pilek, radang tenggorokan atau
amandel. Infeksi bisa juga menyerang telinga, saluran kencing, saluran
pencernaan, dan lain-lain.
Jika anak demam tapi tenang-tenang saja, masih bisa jalan, makan dan
minum, bahkan bermain, maka orangtua tak perlu khawatir. Bahkan, jika perlu
tidak usah menurunkan demamnya. Cukup diberi air minum yang banyak. Obat
penurun panas baru perlu diberikan jika anak merasa gelisah dan tidak nyaman
dengan kondisi panasnya. Namun jika anak mengeluh sakit di bagian perut,
telinga, sakit saat buang air kecil, atau gejala lain seperti sesak nafas, ada bintik
merah di permukaan kulit, dan sebagainya. Jika gejala ini muncul, anak harus
dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tapi pada 24 jam pertama,
gejala ini biasanya belum kelihatan.
Anak sangat rentan dengan suhu lingkungan. Saat demam, jangan
membungkus anak dengan jaket dan selimut yang tebal karena panas tubuh
malah tidak akan keluar. Jika memungkinkan, sebaiknya anak yang demam
Termometer digunakan
untuk mengukur suhu tubuh anak
dengan lebih akurat.
Sumber: www.mumyls.web.id
B. Batuk
Penyebab batuk adalah infeksi virus. Umumnya berlangsung selama 5 hari
(3-14 hari rentangnya) bergantung pada daya tahan tubuh dan tergantung ada
tidaknya penderita flu di rumah atau di sekolah. Tidak ada obat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh anak terhadap infeksi virus
flu akan meningkat sejalan dengan waktu.
Pada anak, batuk umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau alergi. Batuk
akibat infeksi virus flu dapat berlangsung sampai dengan 2 minggu. Bahkan,
lebih lama lagi jika anak sensitif atau alergi, atau jika di rumah ada anak lain
yang lebih besar yang juga sedang sakit. Batuk karena alergi juga bisa berlangsung
lama atau hilang timbul selama pencetus alerginya tidak diatasi. Berikut ini hal-
hal yang perlu diperhatikan saat anak menderita batuk.
1. Yang paling dibutuhkan adalah cairan, sering minum meski sedikit-sedikit.
2. Sedikan parasetamol.
Batuk merupakan salah satu gejala gangguan kesehatan yang paling sering
dialami oleh anak. Kita biasanya kasihan ketika mendengar si anak batuk.
Kegiatannya seolah-olah menjadi terganggu. Keluhan anak karena terkena batuk
seringkali membuat orang tua membawa mereka pergi ke dokter.
Batuk merupakan gejala dari sebagian besar yang disebabkan oleh infeksi
pada saluran pernapasan. Infeksi pernapasan terdiri atas:
a. Infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek,
b. Infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia, bronkitis, bronkiolitis.
Sebenarnya batuk bukanlah sesuatu yang membahayakan walaupun kadang
terdengar sangat mengganggu aktivitas. Batuk adalah suatu refleks tubuh untuk
membantu membersihkan saluran napas.
Untuk menangani batuk pada anak perlu memerhatikan penyebabnya.
Selain itu perlu membedakan apakah batuk ini dialami secara terus-menerus
atau kambuh kembali setelah sempat sembuh. Batuk yang sangat tiba-tiba tanpa
gejala lain mungkin menandakan bahwa ada benda asing yang tersangkut di
saluran napas. Batuk yang dialami dalam serangan-serangan yang tidak
terkontrol mungkin disebabkan oleh pertusis, chlamydia, atau benda asing.
Sementara batuk yang dapat menghilang selama tidur merupakan batuk yang
dialami hanyalah karena kebiasaan. Adanya asap rokok juga merupakan
penyebab keluhan batuk pada anak.
C. Flu (Selesma)
Anak-anak yang berusia di bawah lima tahun sering menderita selesma.
Gejala selesma, antara lain batuk, pilek, demam, dan badan letih lesu. Daya tahan
tubuh anak di bawah lima tahun terhitung rentan karena belum berkembang
sempurna sehingga mudah tertular penyakit selesma. Anak sering terkena
penyakit selesma dan dibiarkan, maka infeksi virus yang tidak ditangani dengan
baik akan menyebabkan infeksi sekunder. Infeksi virus dapat merambat ke or-
gan tubuh lain seperti paru-paru. Akibatnya anak dapat terkena radang paru
yang disebut pneumonia. Gejalanya, antara lain demam tinggi lebih kurang 38°C
dan sulit bernapas. Jika selesma menyerang otak dapat menyebabkan radang
selaput otak yaitu meningitis. Gejalanya adalah muntah-muntah, lelah, demam,
kesadaran menurun, dan kejang. Penyakit ini berisiko kematian pada anak atau
jika selamat berakibat cacat pada otak seumur hidup.
Kita tidak boleh meremehkan penyakit selesma pada anak. Agar anak cepat
sembuh, saat sehat sebaiknya banyak beristirahat, beri banyak cairan, seperti
jus buah dan air hangat supaya lendir mudah dikeluarkan serta mengonsumsi
makanan bergizi. Demamnya dapat dikurangi dengan memberikan parasetamol,
sedangkan batuknya dapat dicegah dengan diberi obat batuk.
E. Diare
Diare sering terjadi pada anak. Apalagi mereka yang hidup dengan tingkat
kebersihan diri dan kebersihan lingkungan yang buruk serta gizi yang tidak
memadai. Pada dasarnya semua anak mempunyai kemungkinan terkena diare,
apalagi jika sedang terjadi wabah.
Orang tua harus mengetahui cara-cara penanganan diare anak di rumah.
Dengan demikian dapat mengurangi kekhawatiran dan juga supaya anak tidak
jatuh ke komplikasi diare yang lebih berat (dehidrasi). Berikut langkah-langkah
untuk menangani diare anak di rumah (Depkes RI, 1999).
c. Jika anak berumur 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat:
• berikan bubur atau campuran tepung lainnya, jika mungkin dicampur
dengan kacang-kacangan, sayur, daging, atau ikan. Tambahkan 1 atau
2 sendok teh minyak sayur tiap porsi,
• berikan sari buah segar atau pisang halus untuk menambah kalium,
• berikan makanan segar. Masak dan haluskan atau tumbuk makanan
dengan baik,
• dorong anak untuk makan, berikan makanan, berikan makanan
sedikitnya 6 kali sehari,
• berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan berikan
makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu.
d. Bawa anak ke petugas kesehatan jika anak tidak membaik dalam 3 hari.
Tetapi jika menderita hal berikut, anak harus segera dibawa ke petugas
kesehatan tanpa menunggu 3 hari.
• Buang air besar sangat sering.
• Muntah berulang-ulang.
• Sangat haus.
• Makan dan minum sedikit atau tidak mau sama sekali.
• Demam.
• Keluar darah bersama tinja.
F. Sariawan
Sariawan adalah hal yang umum terjadi, dan dapat ditemukan pada berbagai
usia mulai dari usia kanak-kanak, remaja, dan dewasa. Sariawan (stomatitis)
dapat terjadi di berbagai tempat di rongga mulut, seperti gusi, bibir, serta langit-
langit.
Mengucek-ucek mata
menyebabkan mata merah.
Sumber:
www.lhazth4roens.files.com
• Jika kulitnya yang memerah terasa gatal dapat diberikan obat, bedak,
minyak tawon, kayu putih agar bisa berkurang.
• Jika rasa gatal belum mereda segera periksa ke dokter untuk
mendapatkan perawatan khusus.
H. Gatal-Gatal
Gatal pada anak dapat terjadi karena gigitan nyamuk, walaupun kita sudah
melindunginya dengan menggunakan lotion antinyamuk. Gatal biasanya berasa
geli yang merangsang pada kulit tubuh sehingga kulit cenderung gatal untuk
mereda rasa gatal tersebut biasanya dengan menggaruk. Padahal jika gatal
tersebut digaruk akan menimbulkan permukaan kulit yang kasar pada anak.
I. Cacingan
Cacingan adalah kumpulan gejala adanya cacing di dalam tubuh. Beberapa
jenis cacing yang sering menginfeksi anak-anak yaitu Ascaris Lumbricoides
(cacing gelang), Trichuris Trichiura (cacing cambuk), dan Necrator Americanus
(cacing tambang). Cacing gelang umumnya berukuran paling besar yaitu dengan
panjang 30-40 cm, cacing cambuk 3-4 cm, dan cacing tambang berukuran 1-2
cm. Anak-anak terkena cacingan karena terinfeksi cacing. Infeksi ini terjadi
karena masalah sanitasi dan higienis.
Beberapa penyebab timbulnya cacingan antara lain berikut ini.
a. Makanan seperti sayuran mentah dan daging mentah yang terkontaminasi
tinja dan dicuci secara tidak bersih.
Namun demikian jangan khawatir, ada beberapa upaya untuk menjaga anak
dari infeksi cacing.
a. Menanamkan pola hidup sehat pada anak misalnya mencuci badan,
terutama tangan dan kaki dengan air dan sabun dengan bersih.
b. Mencuci kebersihan semua bahan makanan khususnya sayur dan buah-
buahan dengan air bersih yang mengalir.
c. Melakukan pemeriksaan feses secara berkala di laboratorium apalagi jika
anak dicurigai mengalami gejala-gejala cacingan.
d. Disarankan untuk minum obat cacing secara berkala dengan dosis anjuran
yang tepat.
J. Asma
Asma merupakan penyakit yang sering dijumpai pada anak. Berdasarkan
definisi Scadding dan pengalaman klinis Godfrey, asma pada anak adalah
penyakit yang ditandai dengan variasi luas dalam periode waktu yang pendek
daripada hambatan aliran udara dalam saluran napas paru yang bermanifestasi
K. Dehidrasi
Dehidrasi adalah gangguan kesehatan yang sering dialami oleh anak.
Dehidrasi merupakan kekurangan cairan dalam tubuh yang dapat disebabkan
oleh kurang minum atau kurang banyak cairan yang dikonsumsi oleh tubuh anak.
Hal ini sering terjadi jika anak terlalu asyik bermain, sehingga lupa minum.
Padahal ketika bermain anak membutuhkan tenaga yang cukup.
Tips khusus bagi orang tua untuk menghindari keracunan makanan pada
anak, di antaranya berikut ini.
1. Hati-hati dalam membeli makanan dalam kemasan. Perhatikan kaleng atau
tutupnya. Pilihlah yang kondisinya masih bagus.
2. Memasak makanan sampai benar-benar matang agar kuman mati.
3. Menyimpan makanan matang ke dalam kulkas. Jika ingin menghangatkan
harus dipanaskan secara merata karena Salmonella sp. yang menjadi
penyebab keracunan makanan biasanya suka dan tumbuh subur di makanan
yang hangat, tetapi bakteri ini akan mati pada suhu yang tinggi.
4. Membiasakan anak menjaga kebersihan tangan terutama setelah bermain
maupun buang air besar sebab keracunan makanan sangat menular.
Kiat menjaga kebersihan dan kesehatan anak adalah syarat mutlak. Beberapa
hal yang harus dihindari diuraikan sebagai berikut.
1. Gula
Sebagian besar makanan mengandung gula yang berguna sebagai energi di
dalam tubuh kita. Semua makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi,
sirop, minuman ringan bersoda, susu, permen, obat, dan suplemen yang
mengandung gula mempunyai kecenderungan untuk merusak gigi. Makanan
2. Cokelat
Makanan yang mengandung cokelat mudah sekali menempel di gigi. Padahal
anak-anak gemar sekali makan cokelat. Cokelat bergula yang terus dibiarkan
pada gigi tanpa dibersihkan akan menyebabkan gigi berlubang, bahkan patah.
N. Gusi Berdarah
Gusi berdarah bisa dialami oleh anak-anak. Hal ini dapat mengganggu
kesehatan anak. Salah satu penyebabnya adalah adanya kotoran gigi yang tidak
ikut terangkat ketika anak menggosok gigi sehingga timbul plak. Plak ini akan
membentuk koloni bakteri yang menyerang gusi. Akhirnya gusi yang terserang
tampak kemerahan seperti darah mengumpul.
Memang gusi yang benar-benar sampai keluar darahnya sangat jarang
terjadi pada anak-anak. Kecuali jika ada penyakit lain yang menyertainya seperti
demam yang sangat tinggi atau kurang gizi yang menyebabkan gigi terluka dan
berdarah.
Orang tua harus memerhatikan hal-hal berikut agar anak sehat dan tumbuh
secara maksimal.
1. Memberikan sarapan sehat kepada anak sebelum berangkat ke sekolah.
Menu sarapan dapat berupa susu, roti ditambah sayur dan telur, atau sedikit
nasi. Jika si anak makan terlebih dahulu di rumah maka akan jarang jajan
di sekolah.
Internet:
Anak: Cara Pengobatan Diare di Rumah. http://www.wartamedika.com
Batuk. http://www.rch.org.au/clinicalguide
Batuk pada Anak. http://devitaumardin.blog.com
Biasakan Hidup Sehat Sejak Usia Dini: Tangan, Perantara Penularan Penyakit.
http://www.kr.co.id.com
Cara Mudah Untuk Tetap Sehat. http://www.medicastore.com
Colds and Flu. http://www.azrinantha.blogspot.com
Demam pada Anak. http://www.gizi.net
Demam pada Anak. http://www.mail-archive.com
Kunci Agar Anak Sehat dan Cerdas. http://www.medicastore.com
Mencegah Alergi pada Anak. http://www.kesehatan.kompas.com
Mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. http://www.tribunjabar.co.id
Pendidikan Hidup Sehat Bagi Anak (PHSBA). http://www.lanskap-
kegiatan.blogspot.com
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Dokter Kecil. http://www.dokter-
kecil.wordpress.com