You are on page 1of 66

Keni Andewi

untuk Anak
Budaya Hidup Sehat untuk Anak
Pengarang Keni Andewi
Editor Herni Rahayu
Layout Prastuti IH.
Perwajahan dan Ilustrator Sutarto
Desain Sampul Sucipto

ISBN 978 - 979 - 051 - 105 - 7


Cetakan Tahun 2009

Buku ini dilay out menggunakan Pagemaker 7.0, Photoshop 7.0,


Frehand 8.0 dengan font Georgia 11 pt. dan Trebuchet Ms.

Penerbit CV. Ghyyas Putra


Villa Ngaliyan Permai II Blok N-10 Semarang
Telp. (024) 7604735

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG


Sehat adalah sebuah hasil yang memerlukan proses atau usaha. Memahami
arti pentingnya kesehatan diri harus dimulai sejak dini, agar hasil itu dapat
dirasakan di kemudian hari.

Pelajaran yang tak boleh terlewatkan bagi para orangtua salah satunya
mengajari anak sejak dini akan arti pentingnya kesehatan. Anak sehat menjadi

cerminan keluarga yang juga sehat. Gaya hidup orangtua akan memberi
pengaruh besar pada gaya hidup yang akan diterapkan anak di sepanjang hidup
mereka. Jika Anda sebagai orangtua menerapkan gaya hidup sehat, anak pun

akan terbiasa dan ikut menjalankan pola hidup sehat sehingga tidak rentan
dengan serangan penyakit. Nah, buku ini akan memberikan pengetahuan tentang
budaya hidup sehat untuk anak. Selamat membaca!

Penulis

iii
Kata Pengantar • iii
Daftar Isi • iv
Bab 1 Biasakan Hidup Sehat Sejak Dini • 1
Bab 2 Pentingnya Kesehatan Anak • 8
A. Ciri Anak Sehat • 8
B. Faktor yang Memengaruhi Kesehatan • 11
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak • 12
Bab 3 Kebiasaan Sederhana Hidup Sehat • 17
A. Mencuci Tangan • 17
B. Menggosok Gigi yang Benar • 18
C. Mengajak Anak Berolahraga • 20
D. Memperbaiki Tidur Anak • 20
E. Pola Makan yang Sehat • 21
Bab 4 Masalah Umum Kesehatan Anak • 24
A. Demam • 25
B. Batuk • 28
C. Flu (Selesma) • 30
D. Radang Tenggorokan • 31
E. Diare • 32
F. Sariawan • 35
G. Alergi • 37
H. Gatal-Gatal • 39
I. Cacingan • 40
J. Asma • 41
K. Dehidrasi • 43
L. Keracunan Makanan • 45
M. Gigi Berlubang • 46
N. Gusi Berdarah • 48
Bab 5 Peran Sekolah dalam Menanamkan Hidup Sehat • 49
A. Pentingnya UKS di Sekolah • 50
E. Waspadai Jajanan Anak di Sekolah • 53
Glosarium • 58
Daftar Pustaka • 60
iv
1

Biasakan Hidup
Sehat Sejak Dini

Sehat adalah sebuah hasil yang memerlukan proses atau usaha. Memahami
arti pentingnya kesehatan diri harus dimulai sejak dini, agar hasil itu dapat
dirasakan di kemudian hari.
Pelajaran yang tak boleh terlewatkan bagi para orangtua salah satunya
mengajari anak sejak dini akan arti pentingnya kesehatan. Anak sehat menjadi
cerminan keluarga yang juga sehat. Gaya hidup orangtua akan memberi pengaruh
besar pada gaya hidup yang akan diterapkan anak di sepanjang hidup mereka.
Jika Anda sebagai orangtua menerapkan gaya hidup sehat, anak pun akan
terbiasa dan ikut menjalankan pola hidup sehat sehingga tidak rentan dengan
serangan penyakit.
Kalau ditanya siapa yang tidak mau hidup sehat? Semua orang pasti
mendambakan hidup sehat. Apalagi kesehatan itu mahal harganya. Coba
bayangkan baru terkena flu dan batuk saja sebagian orang akan kelimpungan
mencari obatnya, terutama bagi mereka yang mobilitasnya tinggi yang
mengharuskan memiliki tubuh yang ekstra fit. Nah, untuk itu mereka harus
merogoh kocek untuk pergi ke dokter langganan atau ke apotik agar sakitnya itu
segera kabur.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 1


Ya, memang daya tahan tubuh setiap orang itu berbeda. Walaupun begitu,
kita tidak boleh mengabaikannya. Lalu apa daya tahan tubuh itu, mungkin kita
sering membicarakannya, tetapi tidak tahu artinya. Nah, ketahuan kan? Daya
tahan tubuh merupakan kemampuan fisik, yang berfungsi untuk membentengi
tubuh dari masuknya kuman. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk
tetap menjaga daya tahan tubuh yang kita miliki. Jika daya tahan tubuh yang
kita miliki baik, tubuh akan sehat. Sebaliknya, jika daya tahan tubuh menurun,
kuman akan mudah masuk ke dalam tubuh, dan tubuh akan lebih mudah
terjangkit penyakit.
Sebenarnya hal itu dapat diantisipasi dengan budaya hidup sehat yang
dimulai dari hal-hal yang sederhana. Sayangnya, hampir sebagian besar orang
mengabaikannya. Mereka cenderung dengan gaya hidup yang lagi ngetrend
dengan mengesampingkan kebutuhan di dalam tubuh mereka. Oleh karena itu,
mulai sekarang sayangilah tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat. Pola
hidup sehat ini biayanya tidak terlalu mahal. Masih penasaran dengan pola hidup
sehat? Perhatikan poin-poin berikut ini.
1. Perhatikan Gizi Makanan
Salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh supaya selalu baik adalah
makan makanan yang bergizi. Makanan bergizi adalah makanan yang
mengandung 4 sehat 5 sempurna, yang mengandung unsur-unsur karbohidrat,
lemak, protein, mineral, dan lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh.

Makanan yang mengandung


4 sehat 5 sempurna.
Sumber: www.gizi.net.com

2. Istirahat yang Cukup


Kurang istirahat dapat mengakibatkan penurunan terhadap daya tahan
tubuh. Oleh karena itu, kebutuhan tidur harus dapat dipenuhi dengan baik.
Kebutuhan tidur orang dalam sehari dapat tercukupi jika ia telah beristirahat
selama kurang lebih 8 jam.

2 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


3. Olahraga yang Teratur
Tidak perlu berolahraga terlalu berat dan berlebihan. Asalkan dilakukan
secara teratur, hasil yang didapat akan lebih baik. Jenis olahraga dapat dipilih
sesuai dengan kemampuan tubuh masing-masing, misalnya senam, lari,
berenang, tenis, dan lainnya. Idealnya olahraga yang baik dilakukan secara teratur
3 kali dalam seminggu.

Olahraga lari dapat


dilakukan kapan saja.
Sumber:
www.preventionindonesia.com

4. Stres Berlebih
Stres membuat seseorang tidak semangat dalam melakukan berbagai
aktivitas, mudah emosi, sulit tidur, dan nafsu makan menurun. Jika tetap
dibiarkan, akan mengganggu kesehatan tubuh. Tanggulangi stres sesegera
mungkin, misalnya dengan rekreasi ke pantai, jalan-jalan, atau cukup berkumpul
dengan teman-teman.
5. Konsumsi Vitamin
Vitamin dapat membantu memenuhi kebutuhan tubuh. Pilihlah vitamin
yang benar-benar telah teruji dan aman untuk dikonsumsi. Nah, untuk ini kamu
dapat konsultasi dengan dokter langgananmu.

Vitamin membantu memenuhi


kebutuhan tubuh.
Sumber: www.hopnews.in.com

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 3


6. Minum air Putih yang Cukup
Air sangat penting untuk kesehatan tubuh kita. Setiap orang membutuhkan
air dalam jumlah yang berbeda. Namun, apakah kita telah mencukupi asupan
air yang dibutuhkan setiap hari? Sekitar 60% komponen utama dalam tubuh
adalah air. Semua sistem di dalam tubuh memerlukan air untuk membilas racun
dari organ vital, mengangkut nutrisi ke sel tubuh, dan memberikan kelembapan
pada kulit dan organ tubuh. Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan
dehidrasi, yaitu keadaan yang timbul karena tubuh kekurangan air sehingga tidak
dapat menjalankan fungsinya secara normal.

Kekurangan air dapat


menyebabkan dehidrasi.
Sumber:
www.drinkingwaterfounta.com

Sehat merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Namun untuk


menggapai kesehatan itu tidaklah mudah, diperlukan sikap dan pola hidup yang
sehat. Pola hidup sehat adalah sebuah budaya yang perlu ditanamkan sejak dini.
Anak adalah penentu masa depan bangsa. Anak adalah kader guna
mempertahankan pola hidup sehat di lingkungannya.
Suatu harapan ketika budaya sudah tertanam maka menjaga kesehatan akan
menjadi pilihan hidup walaupun permasalahan ekonomi, pendidikan dan budaya
lain menjadi tantangannya. Permasalahannya untuk seorang anak, budaya tidak
dapat disampaikan hanya dengan mengandalkan pendidikan formal, tetapi
diperlukan juga banyak latihan. Tidak hanya bagaimana memenuhi gizi sehat
untuk makanannya, tetapi yang lebih penting bagaimana hidup secara sehat. Ini
tidak memerlukan teori yang muluk-muluk yang mungkin sulit dipahami
masyarakat menengah ke bawah. Tapi contoh konkret yang lebih bisa dimengerti
dan ditiru.
Kesehatan anak dan keluarga akan lebih mudah dicapai jika budaya Perilaku
Hidup Bersih Sehat (PHBS) diwujudkan dalam bentuk tindakan di kehidupan
sehari-hari dengan mendapatkan dukungan nyata dari pihak-pihak pemangku
kepentingan yaitu pemerintah, swasta, dan instansi kesehatan. Masalah

4 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


kesehatan merupakan tanggung jawab negara, masyarakat, dan orangtua. Dalam
hal ini para mitra merupakan bagian dari masyarakat. Membangun kesehatan
anak diperlukan banyak jalinan kemitraan karena masalahnya kompleks terkait
bidang kebijakan, manusia, lingkungan, infrastruktur, dan budaya sehat. Jadi,
sebenarnya jika mau sehat itu biayanya cukup murah dan mudah, cukup
budayakan hidup sehat. Jika virus sudah hinggap di tubuh, biayanya akan mahal,
bahkan dapat merenggut nyawa.
Dengan adanya Pendidikan Hidup Sehat Bagi Anak (PHSBA), anak-anak
akan digalang menjadi barisan kader cinta lingkungan sehat. Tujuan utama yang
ingin dicapai adalah membimbing dan mengarahkan anak agar dapat
menerapkan pola hidup sehat secara mandiri. Di samping itu untuk membangun
kesadaran anak-anak agar lebih peduli pada masalah kesehatan diri dan
lingkungan sehingga tumbuh dan berkembang semangat untuk menjaga
ketahanan hidup di lingkungan sekitarnya.
Anak-anak sebaiknya diajarkan hal-hal sederhana yang terkait dengan
kebiasaan mereka sehari-hari. Diantaranya cara menggosok dan merawat gigi
yang benar, cara mandi yang bersih, pentingnya mencuci tangan sebelum dan
sesudah beraktivitas, membiasakan makan makanan yang sehat dan tidak jajan
sembarangan. Anak juga dapat diajarkan bagaimana mengambil langkah pertama
jika mereka terserang suatu penyakit.

Sejak dini, anak dibiasakan dengan


cara mandi yang bersih.
Sumber: www.i.ehow.com

Nah, hidup bersih, sehat, bahagia dan sejahtera lahir batin adalah dambaan
setiap orang. Hidup berkecukupan materi bukan jaminan bagi seseorang bisa
hidup sehat dan bahagia. Mereka yang kurang dari sisi materi juga bisa menikmati
hidup sehat dan bahagia. Sebab, kesehatan terkait erat dengan perilaku atau
budaya. Perubahan perilaku atau budaya membutuhkan edukasi yang terus-
menerus.
Pemerintah sudah cukup lama mengampanyekan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS). Namun, berbagai kendala klasik menghadang. Kendala tersebut

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 5


di antaranya: disparitas status kesehatan antartingkat sosial ekonomi,
antarkawasan, dan antarperkotaan-perdesaan, beban ganda penyakit, rendahnya
kinerja pelayanan kesehatan, kebiasaan merokok, pemberian air susu ibu (ASI)
eksklusif dan gizi lebih pada balita, rendahnya kebersihan lingkungan, rendahnya
kuantitas, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan, dan
terbatasnya tenaga kesehatan dan penyebarannya.
Indikator yang digunakan dalam pendataan PHBS meliputi sebelas indikator
perilaku, antara lain tidak merokok, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,
pemberian ASI eksklusif, imunisasi, balita ditimbang, sarapan pagi, makan buah
dan sayur, cuci tangan, gosok gigi, dan olahraga.

Imunisasi pada anak.


Sumber: www.koalisi.org.

Dari aspek lingkungan, harus memenuhi tujuh indikator yaitu tersedianya


jamban, air bersih, bebas jentik, pemilahan sampah, sistem pembuangan air
limbah (SPAL), ventilasi, lantai, dan kepadatan rumah.
Budaya atau perilaku hidup bersih dan sehat harus menjadi bagian integral
dari kehidupan kita. PHBS harus tertanam pada anak sejak kecil sehingga mereka
sudah terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat hingga mereka dewasa.
Kesehatan adalah investasi kita di masa kini dan masa depan. Masyarakat
juga harus disadarkan bahwa kesehatan dibangun bukan oleh obat-obatan atau
tindakan kuratif lainnya, tapi 75 persen kesehatan kita dibangun oleh lingkungan
yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada yang bisa kita kerjakan
jika badan kita sakit.
Dalam kehidupan di masyarakat, Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) sejatinya tugas setiap orang, tak hanya kaum perempuan kendati
motor penggerak PKK sebagian besar kaum perempuan. Di sini masyarakat harus
memahami ada perbedaan signifikan antara PKK dulu dengan sekarang.

6 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


PKK bukan bagian organik dari pemerintah, tapi mitra strategis pemerintah
dalam menjalankan pembangunan. Kepedulian PKK pada berbagai persoalan
keluarga menjadi kekuatan PKK dalam menjawab persoalan-persoalan riil
masyarakat. Salah satunya adalah perhatiannya pada soal kesehatan anak, ibu,
dan keluarga.
Pemerintah menyarankan 17 tips hidup sehat. Di antaranya ibu hamil
memeriksakan kehamilannya sedini mungkin dan paling sedikit empat kali
selama masa kehamilan dan meminta pertolongan persalinan kepada bidan,
memberi ASI saja kepada bayinya selama empat bulan pertama. Ibu hamil juga
disarankan minum tablet tambah darah atau tablet zat besi.
Setiap bayi harus diimunisasi lengkap sebelum usia 1 tahun dan ditimbang
berat badannya sejak lahir sampai usia 5 tahun di posyandu atau sarana
kesehatan. Setiap orang agar makan makanan yang mengandung unsur zat
tenaga, zat pembangun, garam yodium, dan zat pengatur sesuai dengan Pedoman
Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Setiap orang juga disarankan membuang air besar atau tinja di jamban (WC),
mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan waktu akan makan.
Selain itu, gunakan air bersih dan air untuk minum agar dimasak dahulu, jangan
lupa olahraga teratur dan jadi peserta Dana Sehat (Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat).
Jika sebagian besar masyarakat memahami manfaat perilaku hidup bersih
dan sehat, bukan tak mungkin kita mampu menekan tingginya angka diare, DBD,
dan ISPA yang kerap datang pada musim pancaroba (pergantian musim). Kita
juga dapat melihat kenaikan angka perempuan hamil yang melahirkan pada
tenaga kesehatan. Pada akhirnya kita akan melihat warga memiliki kemandirian
dalam mewujudkan derajat kesehatan sebagai hak individualnya.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 7


2

Pentingnya
Kesehatan Anak

Setiap orang tua pasti mendambakan anaknya tumbuh sehat dan cerdas.
Sehat sendiri dapat dikategorikan menjadi dua yaitu sehat secara fisik dan secara
mental. Sehat secara fisik artinya mengalami masa pertumbuhan yang baik. Dua
kategori sehat tersebut tidak dapat dilepaskan satu sama lain. Selain
membutuhkan proses tumbuh kembang yang baik dan sehat, seorang anak perlu
mengembangkan potensi mentalnya sehingga nanti dapat tumbuh menjadi anak
yang cerdas.

A. Ciri Anak sehat


Orang tua manapun pasti mendambakan buah hatinya tumbuh sehat dan
cerdas. Apalagi tumbuh sehat adalah merupakan hak anak di seluruh dunia. Anak
sehat memiliki ciri-ciri berikut ini.
1. Bahagia dan Responsif
Ketika diajak bicara, anak menunjukkan kontak mata yang responsif. Banyak
pakar perkembangan menyatakan, kecerdasan anak antara lain dapat dilihat dari
kontak matanya yang responsif. Untuk menstimulasinya, ajak anak bicara setiap

8 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


ada kesempatan, baik ketika memberi makan, bermain maupun ketika diajak
bepergian. Biasakan bicara dengan melihat mata anak.
2. Rambut Tidak Mudah Rontok dan Kusam
Ini bukan masalah rambut tipis, karena tebal atau tipis biasanya sudah
bawaan. Tapi jangan abaikan rambut anak yang mudah rontok dan tampak
kusam. Kondisi ini, dapat juga karena kekurangan zat gizi tertentu, seperti vita-
min B komplek dan mineral seng. Sebaliknya dengan rambut mengkilap dan
kuat menunjukkan bahwa anak cukup gizi, serta kebersihan kulit kepala dan
rambutnya terjaga.
3. Gigi Cemerlang
Senyum anak yang menggemaskan, antara lain karena giginya tumbuh
dengan baik, sesuai waktunya. Jika di usia setahun gigi pertamanya belum juga
tumbuh, bisa jadi si kecil kekurangan kalsium. Biasakan ke dokter gigi 6 bulan
sekali untuk pemeliharaan.

Ciri anak sehat, antara lain: bahagia, rambut sehat,


gigi cemerlang dan gusi merah muda.
Sumber: www.infobunda.com

4. Gusi Merah Muda, Tak Mudah Berdarah


Jika gusi anak mudah berdarah, ada kemungkinan dia mengalami
kekurangan vitamin C. Gusi dan gigi yang terawat akan membuat mulut tidak
berbau.
5. Kulit Bersih, dan Jika Terjadi Luka Mudah Sembuh
Kesehatan termasuk kulit memang dimulai dengan kebersihan. Dalam
kondisi sehat, sel-sel kulit juga lebih cepat memperbaiki diri ketika terjadi luka.
6. Kuku Merah Muda, Tidak Pudar, dan Tidak Rapuh
Ini menunjukkan bahwa anak tidak mengalami anemia, dan tidak
kekurangan mineral kalsium.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 9


7. Suhu Tubuh Antara 36,5°C - 37,5°C
Jangan cepat mengecek suhu tubuh si kecil dengan termometer. Kita cukup
mengamati perilakunya saja, kelincahan dan keceriaannya bisa jadi pertanda
suhu tubuhnya normal. Jika anak tampak lesu, baru cek suhu tubuhnya. Biasanya
suhu tubuh si kecil akan meningkat, jika terjadi infeksi kuman penyakit.
8. Anak Terampil Makan Sesuai dengan Tahap Perkembangannya
Jika di usia dua tahun anak masih melepeh makanannya, kemungkinan anak
mengalami gangguan mengunyah dan menelan makanan gara-gara ia tidak
melalui tahap emas belajar makan dengan baik di usia 6-12 bulan. Selain kurang
gizi, gangguan ini dapat mengganggu kemampuan bicara anak karena otot molor
di organ mulut berkaitan erat dengan kemampuan bicara seseorang.
9. Tidurnya Lelap dalam Waktu Cukup
Anak usia di bawah 5 tahun perlu cukup tidur sekitar 10 jam sehari, sehingga
sel-sel saraf di otaknya berkembang baik. Kondisi ini akan mendukung
perkembangan kecerdasannya, selain rangsangan dari lingkungan sekitarnya.

Sel-sel saraf otak berkembang


dengan baik, saat tidur.
Sumber: www.health.detik.com

10. Urusan ke Belakang Lancar


Si kecil buang air besar secara teratur, tidak pernah sembelit dan diare. Hal
ini menunjukkan kerja organ pencernaannya baik. Gangguan sembelit yang
berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai gangguan di organ dalam karena
sisa makanan terlalu lama tersimpan di perut. Selain itu, mungkin timbul
gangguan di alat pembuangan, misalnya ambien karena anak sering mengejan.
Sementara itu, diare menunjukkan ada gangguan di alat pencernaan, sehingga
penyerapan makanannya kurang baik.
11. Cocok dengan KMS (Kartu Menuju Sehat) atau Agenda Tumbuh
Kembang Anak dari Dokter
KMS ini dapat digunakan untuk memantau perkembangan anak. Apakah
tumbuh kembangnya sesuai dengan usianya? Jika terjadi penyimpangan, segera

10 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


berkonsultasi dengan dokter supaya anak segera ditangani, sehingga
perkembangannya akan optimal.
12. Antusias bermain anak sehat selalu antusias diajak bermain.
Ajak anak bermain yang cukup menyenangkan, misalnya pada saat anak
mengantuk, maka antusias bermain anak berkurang. Supaya menunjang
kesehatan secara fisik maka dapat dilakukan latihan-latihan sederhana yang
dikhususkan pada anak. Salah satunya dengan mengajarkan olahraga atletik.
Gerakan ini meliputi gerakan seperti berjalan, berlari, melompat, melempar,
menolak, dan melontar. Perlu diperhatikan bahwa gerakan olahraga sederhana
ini perlu diatur agar tidak menimbulkan cedera pada anak.
Jika olahraga ini dilakukan secara rutin akan diperoleh banyak manfaat.
Berikut ini manfaat olahraga secara rutin.
1. Menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani.
2. Membantu meningkatkan kualitas kesehatan melalui pemahaman,
pengembangan sikap yang positif serta keterampilan gerak.
3. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan badan.
4. Membantu rehabilitasi kelainan gerak pada usia dini, misalnya memperbaiki
sikap berjalan.
5. Mengasah kelincahan, kekuatan, kelenturan tubuh, kedisiplinan,
keberanian, kerja sama, kejujuran, dan lain-lain
6. Meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tak mudah diserang penyakit.

B. Faktor yang Memengaruhi Kesehatan


Ada dua faktor yang memengaruhi kecerdasan, yaitu faktor genetik dan
faktor lingkungan. Menurut dr. Bernard Devlin dari Fakultas Kedokteran Uni-
versitas Pittsburg, Amerika Serikat memperkirakan faktor genetik hanya
menyumbang 48% dalam membentuk IQ anak. Sisanya adalah faktor lingkungan.
Lingkungan penting karena memiliki peran lebih besar daripada genetik.
Faktor lingkungan terdiri dari asuh, asah dan asih. Asuh berarti memberikan
kebutuhan untuk pertumbuhan fisik, Asah berarti memberikan stimulasi atau
pendidikan, Asih berarti memberikan kebutuhan psikososial.
Supaya perkembangan kesehatan dan kecerdasan anak tidak terganggu,
orang tua perlu menjaga nutrisi. Hal ini penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak terutama otak karena kepandaian berhubungan dengan
pertumbuhan otak. ASI Eksklusif adalah nutrisi terbaik dalam kualitas dan
kuantitas pada saat masa lompatan pertumbuhan otak yang terjadi dari 0 sampai
6 bulan.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 11


C. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sementara itu, perkembangan
adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui
tumbuh, kematangan dan belajar. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan
menurut norma-norma tertentu. Walaupun demikian seorang anak dalam banyak
hal tergantung pada orang dewasa, misalnya mengonsumsi makanan, perawatan,
bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebagainya. Oleh karena
itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti
persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Seorang anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil. Oleh
karena itu, ia mempunyai sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh
dan berkembang sampai dewasa agar dapat berguna bagi masyarakat. Walaupun
pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu,
seorang anak dalam banyak hal bergantung kepada orang dewasa, misalnya
mengenai makan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit
dan sebagainya. Oleh karena itu, semua orang yang mendapat tugas mengawasi
anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang,
misalnya keperluan dan lingkungan anak pada waktu tertentu agar anak dapat
tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya. Jika lingkungan akibat sesuatu hal
menjadi buruk, keadaan tersebut hendaknya segera diubah sedemikian rupa,
sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-
baiknya.
Untuk tumbuh dan berkembang dengan baik seorang anak membutuhkan
lingkungan yang mendukungnya secara optimal. Pertumbuhan yang normal dari
anak juga ditandai dengan kematangan fungsi organ dalam tubuh mereka.
Berikut ini dijelaskan tahap pertumbuhan anak.
1. Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun-tahun pertama yang kemudian
berangsur-angsur berkurang begitu memasuki 3-4 tahun.
2. Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik.
3. Pertumbuhan yang cepat pada masa akil balik (12-16 tahun).
4. Pertumbuhan berangsur-angsur berkurang kecepatannya sampai suatu
waktu (kira-kira pada umur 18 tahun) akan berhenti.
Tumbuh kembang anak harus dipelajari. Berikut manfaat mempelajari
tumbuh kembang anak.
1. Sebagai alat ukur dalam asuhan keperawatan.

12 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


2. Diperlukan untuk mengetahui yang normal dalam rangka mendeteksi defiasi
dari normal.
3. Mempelajari tumbuh kembang memberikan guide line untuk menilai rata-
rata atau perubahan fisik, intelektual, sosial dan emosional yang normal.
4. Mengetahui perkembangan fisik, intelektual, sosial, dan emosional.

Skema pertumbuhan anak beserta perkembangan otaknya.


Sumber: www.gis.indonesia.com

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


anak tersebut adalah berikut ini.
1. Faktor keturunan (herediter)
a. Seks
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita
berbeda dengan anak laki-laki.
b. Ras
Anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan
dengan anak keturunan bangsa Asia.
2. Faktor lingkungan
a. Lingkungan eksternal
1) Kebudayaan
Kebudayaan suatu daerah akan memengaruhi kepercayaan adat
kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat serta mendidik anak.
2) Status sosial ekonomi keluarga
Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat memengaruhi pola asuhan
terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 13


cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide untuk pemberian
asuhan terhadap anak.
3) Nutrisi
Anak memerlukan nutrisi yang kuat didapat dari makan yang
bergizi. Untuk tumbuh kembang, kekurangan nutrisi dapat
diakibatkan karena pemasukan
nutrisi yang kurang baik kualitas
maupun kuantitas, aktivitas fisik
yang terlalu aktif, penyakit-
penyakit fisik yang menyebabkan
nafsu makan berkurang, gang-
guan absorpsi usus serata
keadaan emosi yang menyebab-
kan berkurangnya nafsu makan.

Anak memerlukan nutrisi


untuk tumbuh kembangnya.
Sumber: www.babble.com

4) Penyimpangan dari keadaan normal


Disebabkan adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat
mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
5) Olahraga
Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan
menstimulasi terhadap perkembangan otot-otot.
6) Urutan anak dalam keluarganya
Kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga,
sehingga semua kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun
sosial.
b. Lingkungan internal
1) Intelegensi
Pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi,
perkembangannya akan lebih baik jika dibandingkan dengan yang
mempunyai intelegensi kurang.
2) Hormon
Ada tiga hormon yang memengaruhi pertumbuhan anak yaitu:
• Somatotropin, hormon yang memengaruhi jumlah sel untuk
merangsang sel otak pada masa pertumbuhan, berkurangnya
hormon ini dapat menyebabkan gigantisme;

14 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


• Hormon tiroid, memengaruhi pertumbuhan, kurangnya
hormon ini dapat menyebabkan kreatinisme;
• Hormon gonadotropin, merangsang testosteron dan
merangsang perkembangan seks laki-laki dan memproduksi
spermatozoa. Sementara estrogen merangsang perkem-
bangan seks sekunder wanita dan produksi sel telur.
kekurangan hormon gonadotropin ini dapat menyebabkan
terhambatnya perkembangan seks.

Hubungan yang hangat memberi pengaruh pada


perkembangan emosi, sosial dan intelektual anak.
Sumber: www.childcarevouchers.co.uf.com

3) Emosi
Hubungan yang hangat dengan orang lain seperti ayah, ibu,
saudara, teman sebaya serta guru akan memberi pengaruh pada
perkembangan emosi, sosial dan intelektual anak. Pada saat anak
berinteraksi dengan keluarga maka akan memengaruhi interaksi
anak di luar rumah.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 15


3

Kebiasaan Sederhana
Hidup Sehat

Kebiasaan sederhana hidup sehat dapat dilakukan dengan contoh konkret


yang lebih bisa dimengerti dan ditiru. Supaya mencapai tujuan hidup sehat, dapat
dimulai dari hal sepele. Berikut akan dijelaskan beberapa kebiasaan sederhana
hidup sehat.

A. Mencuci Tangan
Mencuci tangan harus dilakukan setiap kali akan makan maupun
beraktivitas. Kebiasaan yang hanya membutuhkan waktu lima menit ini punya
sejuta manfaat. Menurut dr Wan Alkadri, Direktur Penyehatan Lingkungan
Departemen Kesehatan, sebagai anggota tubuh yang paling banyak bersentuhan
dengan benda-benda di sekitar, tangan menjadi perantara penularan berbagai
penyakit.
Rajin mencuci tangan memakai sabun dengan cara yang tepat, sedikitnya
kita dapat terhindar dari 10 jenis penyakit, seperti diare, infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA), cacingan, infeksi pada kulit dan mata, serta flu burung.
Meskipun tangan terlihat bersih, sebenarnya cacing dan berbagai bibit penyakit

16 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


sangat mungkin berada di tangan. Daerah lipatan jari tangan, punggung tangan,
dan ujung jari, merupakan bagian yang kerap luput untuk dibersihkan dan
menjadi bibit berbagai penyakit berkumpul. Oleh karena itu, biasakan untuk
rajin mencuci tangan dengan tepat. Berikut ini langkah-langkah mencuci tangan
dengan baik.
1. Basahi tangan seluruhnya.
2. Pakai sabun (sabun biasapun cukup memadai).
3. Gosok benar-benar semua bagian tangan dan jari selama 20 detik, terutama
untuk membersihkan bagian-bagian bawah kuku, antara jari, dan punggung
tangan.
4. Bilas tangan dengan air bersih mengalir.
5. Keringkan tangan dengan handuk (lap) kertas dan gunakan handuk untuk
menutup keran. Jika handuk tidak tersedia, keringkan dengan udara atau
dianginkan.

Salah satu langkah-langkah saat mencuci tangan dengan


memakai sabun.
Sumber: www.washinghand.net

Mencuci tangan adalah cara yang mudah dan praktis untuk tetap sehat
dengan mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh kita. Kuman (bakteri, vi-
rus) adalah makhluk hidup (organisme) yang berukuran sangat kecil (mikro)
sehingga mata telanjang kita tidak bisa melihatnya. Ada banyak sekali
mikroorganisme, tapi yang terbanyak adalah bakteri, virus, parasit, jamur atau
kapang. Mikroorganisme ini ada di mana-mana seperti meja, buku, gelas,
pegangan pintu, dan lantai bahkan di tangan kita. Mencuci tangan adalah cara
paling baik untuk menghentikan penyebaran kuman. Setiap harinya, pasti tangan
kita menyentuh banyak benda seperti pensil, kursi, piring, telepon, sampai toi-
let yang mungkin sudah terkontaminasi kuman. Alhasil, pada tangan akan
terkumpul banyak kuman yang diperoleh dari benda-benda yang disentuh
sepanjang hari.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 17


Tanpa mencuci tangan, kuman yang menempel di tangan dapat masuk ke
dalam tubuh melalui makanan yang disentuh tangan. Tidak hanya itu, Anda dapat
menyebarkan kuman ke orang lain dengan menyentuh mereka atau dengan
menyentuh benda yang mereka sentuh. Sebenarnya mencuci tangan itu mudah
dan cepat. Hanya saja, orang cenderung terburu-buru dan tidak biasa mencuci
tangan sebelum makan.
Nah, kapan sebaiknya kita mencuci tangan? Ada saat-saat tertentu di mana
kita berdua wajib mencuci tangan. Menjaga tangan bebas kuman setiap waktu
memang tidak mungkin. Tapi ada saat-saat kritis untuk mencuci tangan supaya
membatasi perpindahan bakteri, virus dan mikroba lainnya. Jadi, cucilah tangan
selalu jika kita melakukan aktivitas berikut.
• Setelah menggunakan kamar mandi.
• Setelah mengganti pembalut, cuci tangan yang digunakan untuk mengganti
juga.
• Setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan.
• Sebelum dan sesudah menyiapkan makanan terutama setelah memegang
daging mentah, ayam atau ikan.
• Sebelum makan.
• Setelah menyentuh hidung.
• Setelah batuk atau bersin ke tangan.
• Sebelum dan setelah menangani luka atau sayatan.
• Sebelum dan sesudah menyentuh orang sakit atau terluka.
• Sebelum memasukkan atau memindahkan kontak lensa
• Ketika menggunakan kamar mandi umum, seperti bandara, stasiun kereta,
halte bus dan restoran.

B. Menggosok Gigi yang Benar


Sikat gigi minimal dua kali sehari saat pagi dan malam menjelang tidur.
Berikut ini ada beberapa tips menyikat gigi secara benar.
1. Pilih sikat yang bulu-bulunya tidak terlalu kasar maupun halus.
2. Letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi.
3. Gerakan sikat dari arah gusi ke bawah untuk gigi rahang atas (seperti
mencungkil).
4. Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah.
5. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan
dalam dan luar gigi dengan cara tersebut.
6. Sikat permukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan.

18 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


Mengapa menggunakan cara vertikal tersebut? Oleh karena tujuan menyikat
gigi adalah mengangkat sisa makanan yang biasanya menumpuk di leher gusi,
gerakan horisontal selain tidak mengangkat sisa makanan yg terletak di sela-
sela gigi, juga akan menyebabkan perlekatan papila gusi (gusi yg terletak di antar
gigi-gigi) lama-lama lepas
sehingga akar gigi lama-lama
terbuka. Hal ini lama kelamaan
dapat menyebabkan rasa linu
meski gigi masih sehat. Akan
tetapi tidak bertahan lama
sampai tua, akibat resopsi tulang
alveolar.

Cara menyikat gigi yang benar.


Sumber: www.wikipedia.com

Kita sering mengetahui bahwa anak yang sudah rajin menggosok gigi, tetapi
giginya tetap berlubang. Ada beberapa kemungkinan penyebabnya, yaitu
menggosok gigi yang salah misalnya anak tidak menggosok bagian dalam gigi
meskipun anak tersebut sering menggosok gigi. Penyebab lainnya adalah anak
sering tergesa-gesa menggosok gigi, sehingga hasilnya tidak maksimal dan masih
ada kotoran yang menumpuk.
Kiat menjaga kebersihan dan kesehatan anak adalah mutlak. Beberapa
kebiasaan yang harus dihindari untuk menegah kerusakan gigi adalah berikut
ini.
1. Mengemut makanan. Makanan yang diemut dan tercampur dengan air liur
dalam waktu yang cukup lama akan menempel di gigi dan memerangkap
bakteri perusak gigi sehingga mudah berlubang.
2. Sering mengonsumsi makanan dan minuman panas, lalu dingin secara
bergantian dalam satu waktu dapat merangsang saraf pulpa untuk
berkontraksi dan membuat lapisan pelindung gigi rusak. Jaringan lunak
gusi pun akan rusak karena suhu panas. Kerusakan ini akan merembet
dengan menimbulkan rasa perih dan memerah pada gusi.
3. Minum susu sambil tiduran. Susu mengandung pemanis yang mudah
menempel pada gigi dan menguntungkan bagi bakteri perusak. Jika posisi
anak tidur, kerusakan gigi semakin parah karena produksi air liur sedang
berhenti dan bakteri perusak menjadi lebih aktif.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 19


C. Mengajak Anak Berolahraga
Olahraga merupakan latihan fisik atau gerak badan yang menyehatkan.
Supaya stamina tetap optimal maka diperlukan olahraga yang cukup. Dengan
berolahraga daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit akan semakin baik.
Sebaiknya olahraga dilakukan secara teratur.
Olahraga untuk anak tidak harus terlalu berat, cukup dengan mengajaknya
berolahraga melalui permainan-permainan yang menyenangkan baik secara
individu maupun berkelompok. Jika anak dibiasakan untuk berolahraga,
kebiasaan ini akan dibawa hingga usia dewasa.

Bermain bola di halaman.


Sumber: www.i.ehow.com

Beberapa contoh olahraga yang sesuai dengan usia anak, antara lain
berenang, bermain bola di halaman, lari-lari kecil, lompat tali, dan sebagainya.
Orang tua dapat menggabungkan antara jenis olahraga dengan permainan yang
disukai oleh anak supaya ia tidak merasa bosan. Jangan memaksakan suatu jenis
olahraga untuk dilakukan anak.

D. Memperbaiki Tidur Anak


Tidur nyenyak sangat penting bagi pertumbuhan anak. Oleh karena, saat
tidur pertumbuhan otak balita (bayi di bawah lima tahun) mencapai puncaknya.
Otak juga mengonsolidasi segala memori dan pengetahuan baru. Tak hanya itu,
otot, kulit, sistem jatung dan pembuluh darah, metabolisme tubuh, dan tulang
mengalami pertumbuhan pesat saat tidur. Hal itu disebabkan tubuh balita
memproduksi hormon pertumbuhan tiga kali lebih banyak dibandingkan ketika
dia terbangun.
Anak usia 12 bulan sampai 3 tahun, biasanya tidur 12-13 jam sehari dengan
rata-rata tidur siang satu kali saja. Jika anak sudah berusia di atas 4 tahun,
seorang anak dapat tidak membutuhkan tidur siang lagi.

20 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


Ada beberapa faktor yang menyebabkan gangguan tidur yang membuat tidur
anak menjadi tidak nyenyak.
1. Rasa lapar dan haus.
2. Adanya gangguan atau rasa sakit pada gigi, telinga, kulit, saluran napas,
atau saluran cerna.
3. Masalah psikis, yang terkait dengan tahapan perkembangan anak, pola asuh,
temperamen, aktivitas dan faktor lingkungan.
Orang tua juga harus memerhatikan kondisi psikis anak dengan
memperbaiki pola asuh, kualitas sentuhan, dan kenali temperamennya serta
faktor lingkungan harus mendukung. Oleh karena tidur merupakan perilaku yang
dipelajari yang dapat dibentuk melalui rutinitas dan kebiasaan tidur yang baik.
Ada tiga langkah yang dapat dilakukan orang tua agar anaknya dapat tidur
nyenyak.
1. Memandikan balita dengan air hangat.
2. Memijat lembut balita dan melakukan aktivitas tenang seperti membaca
dongeng.
3. Meninabobokan atau memperdengarkan musik tenang sebelum menidurkan
balita.

Kualitas tidur yang baik pada anak


akan membuat anak sehat.
Sumber: www.aadl.org.

Kualitas tidur yang baik pada anak akan membuat anak sehat. Selain itu,
orang tua akan tidur lebih tenang tanpa terganggu dengan tangisan sehingga
dapat tampil segar keesokan harinya.

E. Pola Makan yang Sehat


Cara terbaik mendorong anak untuk senang memilih makanan sehat adalah
menyediakan dan membatasi pilihan jenis makan yang tidak sehat ketika makan
bersama keluarga di rumah. Berikut ini tipsnya.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 21


Biasakan anak minum air putih.
Sumber: www.wrd.org.

1. Sediakan dan selalu tawari anak untuk minum air putih.


2. Selalu sediakan buah yang siap dimakan di meja makan atau lemari es.
Pilihan buah bisa berupa semangka, nanas, melon, dan pepaya yang sudah
dipotong-potong, jeruk yang mudah dikupas, pisang, salak, dan lain-lain.
3. Pilihkan anak kudapan sehat seperti yoghurt, buah-buahan kering, kacang-
kacangan, keju, atau crackers.
4. Ketika memasak daging, pilih yang bebas lemak. Biasakan juga anak untuk
makan telur, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Jangan biasakan anak
makan gorengan yang terlalu berminyak.
5. Batasi makanan olahan seperti kornet, dendeng, dan makanan lain yang
mengalami proses pengawetan. Selalu pilih makanan segar dan alami untuk
keluarga.
6. Batasi fast food dan makanan miskin gizi seperti keripik dan permen.
7. Jangan biasakan anak untuk minum sirop atau minuman bersoda.
Sebaliknya, biasakan anak minum jus segar bikinan sendiri.
Peran Ibu untuk menanamkan kebiasaan pola makan sehat pada anak di
usia dini sangatlah penting. Berikut adalah 10 tips untuk membentuk pola makan
sehat pada anak.
1. Peranan Ibu untuk menentukan “Apa yang akan dimakan” anak sangat
penting. Tingkatkan pengetahuan tentang kebutuhan gizi balita, jenis
makanan, susunan menu yang kreatif serta ciptakan suasana yang
menyenangkan di saat makan.
2. Jangan langsung pasrah atau menyerah saat disajikan makanan, anak
berkata, “aku tidak menyukainya”. Penelitian membuktikan bahwa untuk
menawari anak makanan baru, diperlukan 10 kesempatan pada saat yang

22 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


berbeda dan baru berhasil. Moto “Coba dan Coba lagi” harus selalu
diterapkan.
3. Perkenalkan rasa baru kepada anak secara rutin. Mulai dari dalam
kandungan dengan mengonsumsi makanan ibu hamil, ASI dan makanan
padat.
4. Jadilah teladan, panutan, dan idola yang baik bagi anak. Sajikan dan
makanlah berbagai macam makanan. Biarkan anak melihat ibu dan anggota
keluarga lain menikmati makanan.
5. Perkuat sikap positif makan anak dengan cara memberikan komentar positif
setiap kali anak mengonsumsi makanan yang sehat dan mencoba makan
dengan benar.
6. Manfaatkan selera makan anak. Kembangkan selera makannya dan berikan
makanan sesuai dengan waktu yang dia inginkan dan tentu saja berikan
pada saat anak lapar.
7. Lingkungan dan suasana makan harus tenang dan bebas emosi.
• Jangan melarang dan memaksakan makanan tertentu karena sikap
seperti itu akan berdampak negatif terhadap pola makan anak.
• Jangan terlalu dan selalu menekankan masalah makanan.
• Izinkan anak untuk sekali-kali mengonsumsi minuman dan makanan
yang disukainya.
8. Ubahlah letak penyimpanan makanan.
• Makanan sehat disimpan di tempat yang mudah terlihat dan dijangkau.
• Simpan makanan kudapan di tempat yang tersembunyi, sehingga ibu
dapat memantau jenis dan jumlah yang dimakan oleh anak.
9. Tetap santai, tenang dan konsisten, serta jangan menyerah pada tuntutan
anak dan emosi mereka.
10. Tumbuhkan rasa bangga dan ucapkan selamat pada diri sendiri karena sudah
berhasil memerankan tugas dengan baik untuk membentuk sumber daya
manusia yang berkualitas dan cerdas, kunci keberhasilan di masa depan.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 23


4

Masalah Umum
Kesehatan Anak

Kesehatan anak terkadang juga mengalami sedikit gangguan. Hal tersebut


sudah menjadi masalah umum bagi orang tua. Oleh karena itu, orang tua
hendaknya hati-hati dan sering memantau pertumbuhan dan perkembangan
anak. Gangguan kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak umumnya
demam, batuk, flu (salesma), radang tenggorokan, diare, sariawan, alergi, gatal-
gatal, cacingan, asma, dehidrasi, keracunan makanan, gigi berlubang (karies),
gusi berdarah, dan lain-lain.
Orang tua sebelumnya harus mengenali beberapa hal untuk menangani
gangguan kesehatan anak dengan baik, di antaranya berikut ini.
1. Sediakan selalu obat penurun panas dan obat batuk pilek di rumah.
2. Jika anak diare, berikan oralit dan beri ia minum sebanyak-banyaknya.
3. Orang tua harus tahu cara penanganan demam yang benar. Demam adalah
jika suhu tubuh anak di atas 37,5°C. Bantu dengan kompres air hangat.
4. Tanda-tanda dehidrasi adalah anak rewel, lemas, tidak mau makan, tidak
mau minum, dan buang air kecil berkurang. Yang harus dilakukan adalah
mengganti cairan tubuh dengan oralit.

24 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


Berikut ini akan diuraikan beberapa masalah gangguan kesehatan pada anak,
seperti demam, batuk, flu (salesma), radang tenggorokan, diare, sariawan, alergi,
gatal-gatal, cacingan, asma, dehidrasi, keracunan makanan, gigi berlubang
(karies), gusi berdarah, dan lain-lain.

A. Demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal. Pada anak-anak,
suhu tubuh normal berkisar antara 36-37,5°Celcius. Banyak orang tua yang belum
mengerti, demam bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala atau tanda. Demam
bisa merupakan satu reaksi dari adanya infeksi, tanda bahwa di dalam tubuh
kita ada infeksi. Infeksi pada tubuh bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur,
atau parasit. Semua organ di tubuh bisa terkena infeksi. Misalnya, menyerang
saluran pernapasan dan menyebabkan batuk pilek, radang tenggorokan atau
amandel. Infeksi bisa juga menyerang telinga, saluran kencing, saluran
pencernaan, dan lain-lain.

Demam tinggi pada anak perlu


obat penurun panas.
Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Jika anak demam tapi tenang-tenang saja, masih bisa jalan, makan dan
minum, bahkan bermain, maka orangtua tak perlu khawatir. Bahkan, jika perlu
tidak usah menurunkan demamnya. Cukup diberi air minum yang banyak. Obat
penurun panas baru perlu diberikan jika anak merasa gelisah dan tidak nyaman
dengan kondisi panasnya. Namun jika anak mengeluh sakit di bagian perut,
telinga, sakit saat buang air kecil, atau gejala lain seperti sesak nafas, ada bintik
merah di permukaan kulit, dan sebagainya. Jika gejala ini muncul, anak harus
dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tapi pada 24 jam pertama,
gejala ini biasanya belum kelihatan.
Anak sangat rentan dengan suhu lingkungan. Saat demam, jangan
membungkus anak dengan jaket dan selimut yang tebal karena panas tubuh
malah tidak akan keluar. Jika memungkinkan, sebaiknya anak yang demam

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 25


berada dalam suhu ruangan yang sejuk. Kecuali jika anak menggigil, bisa kita
kasih selimut, tapi jangan terlalu tebal. Jika suhunya sudah stabil, buka lagi
selimutnya.

Mengompres anak demam


sebaiknya dengan air hangat.
Sumber: www.farm2.static.flickr.com

Kompres sebaiknya dilakukan dengan air hangat, karena berhubungan


dengan penguapan. Dulu orang tua sering melakukan kompres dengan air dingin,
bahkan alkohol. Panas memang turun dengan cepat. Namun input baliknya, otak
akan menganggap suhu di luar tubuh dingin, sehingga kemudian malah
memerintahkan tubuh memproduksi panas lebih banyak. Sebaliknya, kompres
air hangat membantu penguapan dan keluarnya panas dari dalam tubuh.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua ketika anak demam.
1. Alat pengukur panas atau termometer dapat digunakan untuk mengukur
suhu tubuh anak dengan lebih akurat. Termometer tradisional yang
menggunakan merkuri sebaiknya tidak digunakan lagi karena merkurinya
dapat meracuni jika pecah. Ganti dengan termometer digital.
2. Bagian paling akurat untuk dipasangi termometer adalah di dubur.
Pengukuran dapat juga dilakukan di ketiak dan mulut. Jika di ketiak, kondisi
tangan anak harus benar-benar rapat dan pengukuran dilakukan agak lama,
sekitar 5 menit.

Termometer digunakan
untuk mengukur suhu tubuh anak
dengan lebih akurat.
Sumber: www.mumyls.web.id

26 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


3. Jika anak masih bisa bermain, biarkan saja. Namun batasi agar tak terlalu
letih, sehingga membuat tubuhnya bekerja ekstra keras dalam memerangi
penyakit.
4. Anak demam biasanya rewel dan emosional. Berikan lebih banyak perhatian.
Anak yang mendapat banyak perhatian proses pemulihannya lebih cepat.
5. Jangan beri obat penurun panas lebih dari 5 dosis sehari. Baca petunjuk
penggunaan obat dengan baik.
6. Demam bukan berarti tak boleh mandi. Basuh anak dengan air hangat dan
segera keringkan. Penting untuk tetap menjaga kebersihan agar virus dan
bakteri lain tidak masuk.
7. Selain gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, bawa segera anak ke dokter
jika:
• demam di atas 38° C selama lebih dari 3 hari,
• demam datang dan pergi selama beberapa hari,
• mulut kering,
• telinga mengeluarkan cairan,
• tidak lapar,
• sakit kepala,
• muntah-muntah dan diare.
Berikut ini beberapa efek yang dapat terjadi akibat demam.
a. Dehidrasi yang terjadi karena peningkatan pengeluaran cairan tubuh pada
saat demam.
b. Kejang demam, tetapi kemungkinannya sangat kecil. Kejang demam hanya
terjadi pada bayi usia 6 bulan sampai anak usia 3 tahun. Dapat terjadi pada
hari pertama demam, serangan pertama jarang terjadi pada usia kurang
dari 6 bulan atau lebih dari 3 tahun. Gejalanya antara lain anak tidak sadar,
kejang tampak sebagai gerakan-gerakan seluruh tangan dan kaki yang terjadi
dalam waktu yang sangat singkat.
Ada beberapa cara praktis untuk menangani anak ketika demam, antara
lain berikut ini.
a. Menjaga ruangan agar tidak panas dengan menghidupkan kipas angin. Anak
memakai baju yang tidak tebal.
b. Membiarkan anak memakan apa yang dia inginkan dan jangan dipaksa.
Namun, hindarkan anak dari makanan yang berlemak dan makanan yang
sulit dicerna.
c. Memperbanyak cairan untuk mencegah dehidrasi dengan:

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 27


• minum air, air sup, dan jus buah segar yang sudah dicampur dengan
air, es batu, es krim,
• Jika anak sering muntah atau mengalami diare, berilah minuman yang
mengandung elektrolit seperti oralit, pedialyte.
d. Kompres anak dengan air hangat, sehingga dapat menurunkan suhu anak
dalam waktu 30-45 menit. Jangan kompres dengan menggunakan air dingin,
karena otak kita akan menyangka bahwa suhu di luar tubuh dingin sehingga
otak akan memberikan perintah pada tubuh untuk menaikkan suhunya
dengan cara menggigil untuk memproduksi panas. Akibatnya suhu tubuh
anak bukannya turun malah bertambah panas.

B. Batuk
Penyebab batuk adalah infeksi virus. Umumnya berlangsung selama 5 hari
(3-14 hari rentangnya) bergantung pada daya tahan tubuh dan tergantung ada
tidaknya penderita flu di rumah atau di sekolah. Tidak ada obat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh anak terhadap infeksi virus
flu akan meningkat sejalan dengan waktu.

Batuk umumnya disebabkan


oleh infeksi virus atau oleh alergi.
Sumber: www.abcnews.com

Pada anak, batuk umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau alergi. Batuk
akibat infeksi virus flu dapat berlangsung sampai dengan 2 minggu. Bahkan,
lebih lama lagi jika anak sensitif atau alergi, atau jika di rumah ada anak lain
yang lebih besar yang juga sedang sakit. Batuk karena alergi juga bisa berlangsung
lama atau hilang timbul selama pencetus alerginya tidak diatasi. Berikut ini hal-
hal yang perlu diperhatikan saat anak menderita batuk.
1. Yang paling dibutuhkan adalah cairan, sering minum meski sedikit-sedikit.
2. Sedikan parasetamol.

28 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


3. Di lain pihak, kita sering mengacaukan alergi dengan flu. Pada alergi yang
mengenai hidung, anak juga akan “meler” tetapi anak tidak demam, tetap
aktif bermain. Bukan berarti juga anak menderita infeksi virus flu.
4. Sering cuci tangan.
5. Hindari kontak erat dengan penderita flu.
6. Jaga kebersihan rumah seperti di kamar mandi, dapur, dan sebagainya.

Biasakan cuci tangan saat anak batuk.


Sumber: www.web3.unt.edu.com

Batuk merupakan salah satu gejala gangguan kesehatan yang paling sering
dialami oleh anak. Kita biasanya kasihan ketika mendengar si anak batuk.
Kegiatannya seolah-olah menjadi terganggu. Keluhan anak karena terkena batuk
seringkali membuat orang tua membawa mereka pergi ke dokter.
Batuk merupakan gejala dari sebagian besar yang disebabkan oleh infeksi
pada saluran pernapasan. Infeksi pernapasan terdiri atas:
a. Infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek,
b. Infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia, bronkitis, bronkiolitis.
Sebenarnya batuk bukanlah sesuatu yang membahayakan walaupun kadang
terdengar sangat mengganggu aktivitas. Batuk adalah suatu refleks tubuh untuk
membantu membersihkan saluran napas.
Untuk menangani batuk pada anak perlu memerhatikan penyebabnya.
Selain itu perlu membedakan apakah batuk ini dialami secara terus-menerus
atau kambuh kembali setelah sempat sembuh. Batuk yang sangat tiba-tiba tanpa
gejala lain mungkin menandakan bahwa ada benda asing yang tersangkut di
saluran napas. Batuk yang dialami dalam serangan-serangan yang tidak
terkontrol mungkin disebabkan oleh pertusis, chlamydia, atau benda asing.
Sementara batuk yang dapat menghilang selama tidur merupakan batuk yang
dialami hanyalah karena kebiasaan. Adanya asap rokok juga merupakan
penyebab keluhan batuk pada anak.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 29


Ada bermacam-macam pengobatan batuk bergantung pada kondisinya.
Anak dalam keadaan sehat dan pemeriksaan fisiknya normal maka yang perlu
dilakukan adalah menghindari paparan terhadap zat yang dapat memicu batuk
seperti asap rokok. Perlu kunjungan follow-up ke dokter yang dilakukan 2-3
minggu. Jika anak tidak terlihat sehat dan pemeriksaan fisiknya tidak normal,
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, seperti pemeriksaan laboratorium atau
X-ray.

C. Flu (Selesma)
Anak-anak yang berusia di bawah lima tahun sering menderita selesma.
Gejala selesma, antara lain batuk, pilek, demam, dan badan letih lesu. Daya tahan
tubuh anak di bawah lima tahun terhitung rentan karena belum berkembang
sempurna sehingga mudah tertular penyakit selesma. Anak sering terkena
penyakit selesma dan dibiarkan, maka infeksi virus yang tidak ditangani dengan
baik akan menyebabkan infeksi sekunder. Infeksi virus dapat merambat ke or-
gan tubuh lain seperti paru-paru. Akibatnya anak dapat terkena radang paru
yang disebut pneumonia. Gejalanya, antara lain demam tinggi lebih kurang 38°C
dan sulit bernapas. Jika selesma menyerang otak dapat menyebabkan radang
selaput otak yaitu meningitis. Gejalanya adalah muntah-muntah, lelah, demam,
kesadaran menurun, dan kejang. Penyakit ini berisiko kematian pada anak atau
jika selamat berakibat cacat pada otak seumur hidup.

Gejala salesma pada anak antara lain batuk,


pilek, demam, dan badan letih lesu.
Sumber: www.chillnite.com

Kita tidak boleh meremehkan penyakit selesma pada anak. Agar anak cepat
sembuh, saat sehat sebaiknya banyak beristirahat, beri banyak cairan, seperti
jus buah dan air hangat supaya lendir mudah dikeluarkan serta mengonsumsi
makanan bergizi. Demamnya dapat dikurangi dengan memberikan parasetamol,
sedangkan batuknya dapat dicegah dengan diberi obat batuk.

30 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


D. Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan sering terjadi pada anak-anak. Gangguan kesehatan
anak ini dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus. Menurut Ram Yogev, MD
dari Childrens Memorial Hospital, Chicago, Amerika Serikat sebagian besar
radang tenggorokan pada anak disebabkan oleh virus, bukanlah bakteri.
Radang tenggorokan dapat menyebabkan badan anak menjadi panas. Suhu
badan anak meningkat sampai lebih dari 38°C. Yang menjadi kendala adalah
jika anak yang terlalu kecil belum dapat mengatakan apa yang dirasakan, jadi
orang tuanyalah yang harus memerhatikan.

Streptococcus sp. adalah bakteri penyebab


radang tenggorokan
Sumber: www.upload.wikimedia.org

Bakteri penyebab radang tenggorokan adalah Streptococcus sp. Biasanya


tidak menyerang anak di bawah usia 3 tahun. Risiko mereka terinfeksi bakteri
lebih kecil dibandingkan dengan anak yang sudah sekolah.
Radang tenggorokan dapat dikatakan sebagai penyakit menular. Misalnya
jika orang tua terkena radang tenggorokan usahakan jangan sampai menulari
anaknya. Untuk menghindarinya mereka dapat menggunakan masker, sering
mencuci tangan jika hendak berinteraksi dengan anak. Sebaiknya juga perlu
peningkatan daya tahan tubuh anak sebagai langkah pencegahan.
Radang tenggorokan pada anak yang disebabkan oleh bakteri dapat diatasi
dengan pemberian antibiotik jenis penisilin. Namun jika anak alergi terhadap
antibiotik, sebaiknya katakan kepada dokter yang memeriksa agar diberi obat
lain. Sedangkan jika penyebabnya virus, biasanya anak akan sembuh dengan
sendirinya, dikarenakan daya tahan tubuh anak akan meningkat secara bertahap.
Anak juga harus cukup istirahat, minum banyak cairan seperti jus buah, serta
mengonsumsi makanan yang bergizi. Makanan yang diberikan sebaiknya yang
lembut jika anak merasa sulit menelan. Dalam keadaan yang demikian, obat
hanya dikonsumsi jika anak mengalami demam. Perlu diingat bahwa jika radang

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 31


tenggorokan berlangsung lebih dari 5 hari dan menimbulkan gejala-gejala seperti
ruam di perut, dada, dan tangan serta kaki berwarna merah dan permukaannya
kasar sebaiknya segeralah bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan
yang khusus. Gejala itu menunjukkan anak terkena Scarlet’s fever.

Jus buah membantu menyembuhkan


radang tenggorokan.
Sumber: www.fehd.gov.hk

E. Diare
Diare sering terjadi pada anak. Apalagi mereka yang hidup dengan tingkat
kebersihan diri dan kebersihan lingkungan yang buruk serta gizi yang tidak
memadai. Pada dasarnya semua anak mempunyai kemungkinan terkena diare,
apalagi jika sedang terjadi wabah.
Orang tua harus mengetahui cara-cara penanganan diare anak di rumah.
Dengan demikian dapat mengurangi kekhawatiran dan juga supaya anak tidak
jatuh ke komplikasi diare yang lebih berat (dehidrasi). Berikut langkah-langkah
untuk menangani diare anak di rumah (Depkes RI, 1999).

1. Berikan Anak Lebih Banyak Cairan Daripada


Biasanya
Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan,
seperti larutan oralit, makanan cair (seperti sup, air tajin)
dan air matang. Jika anak berusia kurang dari 6 bulan
dan belum makan makanan padat, lebih baik beri oralit
dan air matang daripada makanan cair.

Larutan oralit untuk


mengganti cairan yang hilang
saat diare.
Sumber: www.bungakehidupan.files.com

32 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


2. Tetap Memberi Anak Makanan
a. Teruskan pemberian ASI.
b. Jika anak tidak mendapat ASI berikan susu yang biasa diberikan. Anak yang
kurang dari 6 bulan dan belum mendapat makanan padat dapat diberikan
susu yang dicairkan dengan air yang sebanding selama 2 hari.

Bubur dan pisang yang dihaluskan dapat


diberikan saat anak diare.
Sumber: www.missamazing.com

c. Jika anak berumur 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat:
• berikan bubur atau campuran tepung lainnya, jika mungkin dicampur
dengan kacang-kacangan, sayur, daging, atau ikan. Tambahkan 1 atau
2 sendok teh minyak sayur tiap porsi,

Pisang untuk menambah kalium.


Sumber:
www.hort.purdue.edu.com

• berikan sari buah segar atau pisang halus untuk menambah kalium,
• berikan makanan segar. Masak dan haluskan atau tumbuk makanan
dengan baik,
• dorong anak untuk makan, berikan makanan, berikan makanan
sedikitnya 6 kali sehari,
• berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan berikan
makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 33


Anak perlu dibawa ke dokter
jika dalam 3 hari kesehatannya
belum membaik.
Sumber: www.images.google.co.id.com

d. Bawa anak ke petugas kesehatan jika anak tidak membaik dalam 3 hari.
Tetapi jika menderita hal berikut, anak harus segera dibawa ke petugas
kesehatan tanpa menunggu 3 hari.
• Buang air besar sangat sering.
• Muntah berulang-ulang.
• Sangat haus.
• Makan dan minum sedikit atau tidak mau sama sekali.
• Demam.
• Keluar darah bersama tinja.

3. Panduan Pemberian Oralit


Satu bungkus oralit dapat digunakan untuk membuat 200 ml (1 gelas)
larutan oralit. Cara pemberiannya berikut ini.
a. Anak umur dibawah 12 bulan, 3 jam pertama diberikan 1,5 gelas dan setiap
kali buang air besar (b.a.b.) diberikan 0,5 gelas larutan oralit
b. Anak umur 1-5 tahun, 3 jam pertama diberikan 3 gelas dan setiap kali buang
air besar (b.a.b.) diberikan 1 gelas larutan oralit
c. Anak umur 5-12 tahun, 3 jam pertama diberikan 6 gelas dan setiap kali buang
air besar (b.a.b.) diberikan 1,5 gelas larutan oralit
d. Anak umur lebih dari 12 tahun, 3 jam pertama diberikan 12 gelas dan setiap
kali buang air besar (b.a.b.) diberikan 2 gelas larutan oralit
Diare merupakan penyakit yang diderita anak yang ditandai dengan buang
air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. Sebagian
besar diare disebabkan oleh beberapa infeksi virus, tetapi juga seringkali akibat
dari racun bakteri. Anak yang menderita diare biasanya dapat sembuh dari infeksi
virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu jika dalam kondisi
hidup yang bersih dan makanan yang tercukupi serta air yang bersih dan

34 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


memadai. Jika keadaan anak yang sakit diare ternyata kurang gizi dapat
menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat menyebabkan kematian jika tanpa
perawatan.
Penyebab penularan penyakit diare adalah kontak dengan tinja yang
terinfeksi secara langsung seperti:
a. makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi baik oleh serangga
maupun tangan yang kotor,
b. bermain dengan mainan yang sudah terkontaminasi,

Botol susu yang tidak dicuci bersih dapat


menyebabkan anak diare.
Sumber: www.dsf.senaz.blogsome.com

c. pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih,


d. penggunaan sumber air yang tercemar,
e. tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau
membersihkan tinja anak yang terinfeksi sehingga dapat mengkontaminasi
peralatan yang dipegang.
Pengobatan diare dapat dilakukan hanya dengan memberikan makanan dan
minuman seperti biasa. Jika si anak sudah disertai muntah, untuk penggantian
cairan dapat diberikan pedialyte. Selain itu, kurangi makanan yang terlalu banyak
mengandung gula.

F. Sariawan
Sariawan adalah hal yang umum terjadi, dan dapat ditemukan pada berbagai
usia mulai dari usia kanak-kanak, remaja, dan dewasa. Sariawan (stomatitis)
dapat terjadi di berbagai tempat di rongga mulut, seperti gusi, bibir, serta langit-
langit.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 35


Sariawan sering
menyerang bibir bagian dalam.
Sumber:
www.i150photobucket.com

Penyebab sariawan ada bermacam-macam, yang paling umum pada anak-


anak adalah karena trauma seperti tergigit atau karena tersodok benda keras
(anak sering memasukkan mainan ke mulut atau menggunakan sikat gigi terburu-
buru sehingga melukai mulutnya). Sariawan seperti ini umumnya cepat sembuh,
walaupun tanpa diberi pengobatan.
Pada beberapa orang, sariawan amat sering terjadi, dan disebut stomatitis
aftosa rekuren (SAR). Sariawan jenis ini bisa ringan (diameternya kurang dari
1 cm) sampai yang berat, umumnya ada beberapa sariawan sekaligus, dan
berulang beberapa kali dalam setahun. Sebanyak 20 persen orang diperkirakan
menderita SAR. Penyebab SAR sampai sekarang tidak diketahui. Namun, ada
beberapa penyebab yang mungkin, di antaranya:
• kurang zat gizi tertentu (umumnya vitamin B12 atau folat, serta zat besi dan
anak mungkin mempunyai tanda-tanda anemia),
• keturunan, biasanya kedua orangtua juga mempunyai sejarah sariawan yang
berulang,
• alergi pada jenis makanan tertentu.
Sariawan jenis ini umumnya sembuh dalam waktu 10-14 hari. Penyembuhan
sariawan dapat dipercepat dengan diolesi madu murni, atau madu yang dicampur
dengan habbatussauda. Untuk mencegah agar tidak terkena sariawan maka harus
menghindari faktor-faktor penyebab dan rutinkan anak minum madu setiap pagi.

Madu murni dapat digunakan untuk


penyembuhan sariawan.
Sumber: www.abcnews.com

36 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


G. Alergi
Alergi pada anak tidak sesederhana seperti yang pernah kita ketahui.
Sebelumnya kita sering mendengar bahwa alergi itu gejala adalah batuk, pilek,
sesak dan gatal. Padahal alergi dapat menyerang semua organ mulai dari ujung
rambut sampai ujung kaki dengan berbagai bahaya dan komplikasi yang mungkin
bisa terjadi. Belakangan terungkap bahwa alergi menimbulkan komplikasi yang
cukup berbahaya karena alergi dapat mengganggu semua organ atau sistem tubuh
kita termasuk gangguan fungsi otak. Gangguan fungsi otak dapat ditimbulkan
gangguan perkembangan dan perilaku pada anak seperti gangguan konsentrasi,
gangguan emosi, keterlambatan bicara, dan gangguan konsentrasi.
Alergi merupakan reaksi kekebalan tubuh yang menyimpang atau berubah
dari normal yang dapat menimbulkan gejala yang merugikan tubuh, mulai dari
gangguan pernapasan, kulit, hingga mata. Alergi pada anak jangan dianggap
enteng karena dapat berisiko terhadap tumbuh kembang anak. Bahkan, dapat
berlanjut hingga beranjak dewasa jika tidak ditangani dengan baik. Seseorang
dapat menderita alergi jika salah satu atau kedua orangtuanya memiliki riwayat
alergi. Hal ini menunjukkan bahwa alergi bersifat genetik. Ada tiga tindakan
pencegahan alergi, yaitu menghindari penyebab dan pencetus alergi, menjalani
cara hidup baik dan sehat, dan memakai obat-obatan. Selain itu, ada beberapa
cara tindakan pencegahan sejak dini terhadap anak yang lahir dari orangtua
pengidap atopik atau alergi. Bahkan, dapat dimulai sejak anak berada dalam
kandungan.
Alergi pada anak dapat dicegah sejak dini dengan memberi air susu ibu (ASI)
secara eksklusif selama 6 bulan atau lebih karena ASI mengandung zat gizi
lengkap yang dibutuhkan bayi, termasuk protein
hypo allergenik, DHA dan probiotik, serta
kolostrum yang dapat melindungi bayi dari
alergi dan infeksi. Probiotik adalah bakteri hidup
yang menguntungkan dan mampu membantu
meningkatkan daya tahan tubuh bayi, serta
mengurangi risiko alergi. Dengan nutrisi
sempurna yang terkandung di dalamnya, ASI
mempunyai peranan yang tidak tergantikan

Alergi pada anak dapat dicegah sejak dini


dengan memberi air susu ibu (ASI).
Sumber: www.z.about.com

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 37


dalam hal memberi fungsi kekebalan tubuh yang melindungi bayi dari berbagai
risiko alergi dan infeksi. Namun, ada kondisi ketika seorang ibu tidak dapat
memberi asupan ASI maksimal, di antaranya disebabkan adanya pembengkakan
dan peradangan pada payudara sehingga produksi ASI berkurang.
Alergi merupakan perubahan reaksi tubuh terhadap kuman penyakit.
Keadaan ini sangat peka terhadap penyebab tertentu seperti zat, makanan,
serbuk, keadaan udara, asap, dan sebagainya yang dalam kadar tertentu tidak
membahayakan sebagian besar anak. Alergi bukanlah suatu penyakit tetapi
berupa gangguan pada tubuh anak. Timbulnya berdasarkan daya tahan tubuh
masing-masing anak, dan memerlukan perhatian khusus dan penanganan yang
tepat untuk mencegah terjadinya alergi kembali. Biasanya anak memiliki
pantangan tertentu terhadap makanan, seperti udang, telur, dan lain-lain serta
obat antibiotik.
Yang paling sering terjadi pada anak adalah alergi saluran pernapasan.
Penyebabnya bisa bermacam-macam. Alergi dapat ditandai dengan gejala-gejala
seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, mata berair, ingusan, dan gatal. Anak
biasanya menggaruk-garuk hidungnya dengan menggunakan punggung
tangannya. Penyebab alergi harus dihindari, misalnya jika alergi debu ruangan
harus dibebaskan dari debu dan diusahakan tidak lembap.
Ada juga gejala alergi lainnya, antara lain mata merah, timbul bentol-bentol
pada kulit atau kulit terasa gatal, diare, sesak napas, dan pilek yang kambuh
berulang kali dan biasanya berlangsung antara 1-2 minggu.
Beberapa penanganan alergi berdasarkan jenisnya diuraikan sebagai berikut.
a. Alergi pada saluran pernapasan
• Membersihkan rumah secara teratur agar debu penyebab alergi tidak
menumpuk.
• Jangan memelihara binatang di dalam rumah.

Debu juga dapat menyebabkan alergi.


Sumber: www.wikimedia.com

38 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


• Menghindarkan anak berkontak dengan tanaman berbunga karena
serbuk sari dapat memicu alergi saluran pernapasan.
b. Alergi berupa diare
• Jangan memberi makanan yang mengandung zat-zat yang dapat
merangsang kerja organ pencernaan, misalnya cabai, merica, cuka,
udang, dan makanan laut lainnya.
• Jangan memberi makanan yang mengandung biji-bijian.
c. Alergi berupa mata merah
• Jika mata anak terasa gatal jangan membiarkannya mengucek-ngucek
matanya, tetapi berikanlah obat tetes mata atau jika perlu pergi ke
dokter.
• Biasakan anak untuk tidak memegang mata dengan menggunakan
tangan.

Mengucek-ucek mata
menyebabkan mata merah.
Sumber:
www.lhazth4roens.files.com

d. Alergi berupa kulit merah


• Memeriksa apakah anak sebelumnya makan alergen (pemicu alergi)
seperti antibiotik, udang, atau digigit serangga.

Udang juga dapat memicu alergi.


Sumber: www.crawdad.exoskeleton.com

• Jika kulitnya yang memerah terasa gatal dapat diberikan obat, bedak,
minyak tawon, kayu putih agar bisa berkurang.
• Jika rasa gatal belum mereda segera periksa ke dokter untuk
mendapatkan perawatan khusus.

H. Gatal-Gatal
Gatal pada anak dapat terjadi karena gigitan nyamuk, walaupun kita sudah
melindunginya dengan menggunakan lotion antinyamuk. Gatal biasanya berasa
geli yang merangsang pada kulit tubuh sehingga kulit cenderung gatal untuk
mereda rasa gatal tersebut biasanya dengan menggaruk. Padahal jika gatal
tersebut digaruk akan menimbulkan permukaan kulit yang kasar pada anak.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 39


Gatal dapat disebabkan
karena gigitan nyamuk atau serangga.
Sumber: www.an.gasdetection.co.com

Gatal yang disebabkan oleh gigitan serangga dapat diatasi dengan


mengoleskan deodoran pada bagian tubuh yang bengkak dan bekas gigitan.
Sebaiknya tunggu sampai lima menit, oleskan lagi jika bekas gigitan tersebut
masih terasa gatal. Deodoran dapat digunakan karena mengandung garam alu-
minium yang menyebabkan cairan dalam gigitan keluar tubuh. Jika bengkak
pada tubuh berkurang berarti rasa gatal lama-kelamaan akan hilang. Namun,
jika bekas gigitan tersebut memperlihatkan gejala-gejala infeksi seperti bercak
merah, atau jika anak terkena flu yang disertai demam, sakit kepala, sakit otot,
atau kelenjar membengkak sebaiknya segera pergi ke dokter agar anak
mendapatkan penanganan yang tepat.

I. Cacingan
Cacingan adalah kumpulan gejala adanya cacing di dalam tubuh. Beberapa
jenis cacing yang sering menginfeksi anak-anak yaitu Ascaris Lumbricoides
(cacing gelang), Trichuris Trichiura (cacing cambuk), dan Necrator Americanus
(cacing tambang). Cacing gelang umumnya berukuran paling besar yaitu dengan
panjang 30-40 cm, cacing cambuk 3-4 cm, dan cacing tambang berukuran 1-2
cm. Anak-anak terkena cacingan karena terinfeksi cacing. Infeksi ini terjadi
karena masalah sanitasi dan higienis.
Beberapa penyebab timbulnya cacingan antara lain berikut ini.
a. Makanan seperti sayuran mentah dan daging mentah yang terkontaminasi
tinja dan dicuci secara tidak bersih.

Daging mentah yang tidak layak dikonsumsi.


Sumber:
www.keranacinta.files.wordpres.com

40 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


b. Minuman yang terkontaminasi tinja dan tidak sempurna dalam proses
pemasakannya yaitu tidak mencapai suhu 100°C.
c. Kebiasaan buruk anak-anak yang sering mengemut jempolnya yang
mungkin kotor dan bisa saja terkontaminasi oleh telur cacing.
Umumnya anak yang terkena cacingan
kondisi tubuhnya tidak jauh berbeda dengan
anak yang sehat. Seperti di perkotaan,
umumnya infeksi cacingan terjadi ringan,
sehingga tidak memperlihatkan kondisi fisik
yang lemas. Namun, pada cacingan yang terlalu
berat anak akan terlihat sangat kurus, tetapi
perutnya membuncit. Nafsu makan anak juga
ikut menurun sehingga selalu tampak lesu. Hal
ini karena cacing mempunyai kemampuan
untuk mengeluarkan toksin tertentu yang
diduga dapat menurunkan nafsu makan. Anak
yang menderita cacingan seringkali konsentrasi
belajar dan berpikirnya menurun.
Anak yang terkena cacingan yang terlalu berat
terlihat kurus dan perutnya buncit.
Sumber: www.an.lh5.ggpht.com

Namun demikian jangan khawatir, ada beberapa upaya untuk menjaga anak
dari infeksi cacing.
a. Menanamkan pola hidup sehat pada anak misalnya mencuci badan,
terutama tangan dan kaki dengan air dan sabun dengan bersih.
b. Mencuci kebersihan semua bahan makanan khususnya sayur dan buah-
buahan dengan air bersih yang mengalir.
c. Melakukan pemeriksaan feses secara berkala di laboratorium apalagi jika
anak dicurigai mengalami gejala-gejala cacingan.
d. Disarankan untuk minum obat cacing secara berkala dengan dosis anjuran
yang tepat.

J. Asma
Asma merupakan penyakit yang sering dijumpai pada anak. Berdasarkan
definisi Scadding dan pengalaman klinis Godfrey, asma pada anak adalah
penyakit yang ditandai dengan variasi luas dalam periode waktu yang pendek
daripada hambatan aliran udara dalam saluran napas paru yang bermanifestasi

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 41


sebagai serangan berulang batuk atau mengi yang dipisahkan oleh interval bebas
gejala.
Anak yang diduga terkena asma ditandai dengan gejala batuk dan atau mengi
yang timbul secara episodik, cenderung terjadi pada malam hari atau dini hari,
musiman, setelah beraktivitas, serta adanya riwayat asma pada keluarganya.
Perubahan pada jaringan tubuh akibat asma antara lain pengecilan diam-
eter jalan napas, perubahan respon otot saluran napas, gangguan saraf otonom
dalam pengaturan otot polos saluran napas, serta kerusakan sel epitel mukosa
saluran napas.
Semua penyakit yang mengganggu kesehatan anak tentunya ada
penyebabnya. Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya asma antara lain
berikut ini.
1. Faktor emosi seperti gangguan emosi dapat menyebabkan penyempitan
saluran pernapasan.
2. Faktor imunologis (alergi) terhadap cuaca, makanan atau zat tertentu, dan
lain-lain.
3. Faktor nonalergi seperti infeksi virus, bakteri dan zat-zat polutan lainnya.
Walaupun demikian jangan khawatir jika anak mengalami gejala asma. Ada
cara pencegahannya yang dilakukan baik anak yang asmanya yang belum
bermanifestasi dan yang telah bermanifestasi.
a. Anak yang belum bermanifestasi
• Pencegahan terjadinya infeksi saluran pernapasan dan akibatnya.
• Orang tua terutama ibu sebaiknya tidak merokok.
• Pemberian asi eksklusif dapat memberikan kekebalan dan efek
imunologis pada anak.

Asap rokok dapat mengiritasi


anak-anak sehingga
menderita asma.
Sumber: www.wikimedia.com

42 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


b. Anak yang telah bermanifestasi
• Menghindari faktor-faktor yang memengaruhi asma, seperti makanan
yang menyebabkan alergi, polutan, infeksi virus atau bakteri, emosi,
dan perubahan cuaca.
• Mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi serangan asma.
Anak yang sudah terkena asma perlu memerhatikan hal-hal berikut ini.
• Anak dihindarkan dari memakan makanan yang mengandung kola, bersoda,
kacang-kacangan, minuman dingin/es, dan goreng-gorengan.

Anak penderita asma sebaiknya


dijauhkan dari asap obat nyamuk
dan obat nyamuk semprot.
Sumber: www.wikimedia.com

• Anak dihindarkan dari zat-zat yang mengiritasi, seperti obat semprot


nyamuk, minyak wangi, asap rokok, asap obat nyamuk, bau cat yang tajam,
bau bahan kimia, udara yang tercemar, udara dan air dingin.
• Membersihkan tempat tidur dan perabot rumah tangga lainnya dari tungau
debu.
• Sebelum melakukan kegiatan fisik lakukan pemanasan terlebih dahulu dan
jika perlu diberikan obat sebelum melakukan kegiatan tersebut.

K. Dehidrasi
Dehidrasi adalah gangguan kesehatan yang sering dialami oleh anak.
Dehidrasi merupakan kekurangan cairan dalam tubuh yang dapat disebabkan
oleh kurang minum atau kurang banyak cairan yang dikonsumsi oleh tubuh anak.
Hal ini sering terjadi jika anak terlalu asyik bermain, sehingga lupa minum.
Padahal ketika bermain anak membutuhkan tenaga yang cukup.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 43


Tidak hanya itu, dehidrasi yang terjadi pada anak juga disebabkan oleh
beberapa alasan berikut ini.
1. Anak terinfeksi virus penyebab muntah dan diare bisa mengalami dehidrasi
akibat muntah-muntah dan diare yang dialaminya.
2. Anak yang terserang flu atau pilek bisa terjadi dehidrasi. Walaupun anak
tidak muntah dan tidak sering buang air kecil, anak akan merasa lemas
seperti haus dan lapar karena mereka menolak untuk makan dan minum
akibat nafsu makan menurun.
Agar anak terhindar dari dehidrasi yang mengganggu kesehatannya, ada
kiat praktis yang harus dilakukan oleh orang tua. Kiat-kiat tersebut di antaranya
berikut ini.
1. Jika anak sedang banyak aktivitas sebaiknya berikan minum secara teratur
setiap hari terutama sebelum mulai beraktivitas.
2. Anak diberi minum paling tidak 8 gelas sehari. Dapat diberikan dalam
bentuk variasi minuman, seperti jus buah, buah segar, sup, dan lain-lain.
3. Tetap memberi minum pada anak meskipun anak tidak begitu haus.

Untuk mencegah dehidrasi


paling tidak minum air putih
8 gelas sehari.
Sumber: www.blogs.ocweekly.com

Namun jika anak telah mengalami dehidrasi, cara mengatasinya dengan


langkah berikut ini.
1. Memberikan minum sebanyak-banyaknya untuk mengganti cairan tubuh
yang telah banyak keluar. Cairan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi
kesehatan tubuh anak. Misalnya, jika anak sedang pilek jangan beri es krim.
2. Jika anak mengalami diare dan memuntahkan cairan yang kita berikan,
segera pergi ke dokter agar diberikan cairan tubuh pada anak melalui infus.

44 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


L. Keracunan Makanan
Banyak anak yang sering jajan sembarang di manapun ia bermain. Mereka
umumnya menyukai makanan yang menarik tanpa memerhatikan kondisinya.
Yang penting mereka merasa senang dan kenyang ketika menyantapnya. Oleh
karena itu peran orang tua sangat diperlukan dalam memerhatikan makanan
yang dikonsumsi oleh anak. Walaupun kita sudah menjaga makanan anak, tetap
saja keracunan makanan mungkin terjadi.
Ketika anak mengalami keracunan makanan janganlah panik karena kondisi
anak bisa memburuk. Teliti terlebih dahulu kondisi anak dengan mengenali
gejala-gejalanya, seperti kram perut, demam, muntah-muntah, merasa lemas
dan menggigil, kehilangan nafsu makan serta sering buang air besar yang
bercampur darah, nanah, atau lendir. Gejala keracunan makanan dapat terlihat
sekitar 4-24 jam setelah anak terkontaminasi makanan yang beracun. Gejala ini
bisa berlangsung selama 3-4 hari bahkan lebih.

Salmonella sp. menjadi


bakteri penyebab keracunan makanan.
Sumber: www.textbookofbacteriology.net

Tips khusus bagi orang tua untuk menghindari keracunan makanan pada
anak, di antaranya berikut ini.
1. Hati-hati dalam membeli makanan dalam kemasan. Perhatikan kaleng atau
tutupnya. Pilihlah yang kondisinya masih bagus.
2. Memasak makanan sampai benar-benar matang agar kuman mati.
3. Menyimpan makanan matang ke dalam kulkas. Jika ingin menghangatkan
harus dipanaskan secara merata karena Salmonella sp. yang menjadi
penyebab keracunan makanan biasanya suka dan tumbuh subur di makanan
yang hangat, tetapi bakteri ini akan mati pada suhu yang tinggi.
4. Membiasakan anak menjaga kebersihan tangan terutama setelah bermain
maupun buang air besar sebab keracunan makanan sangat menular.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 45


M.Gigi Berlubang (Karies)
Anak-anak umumnya suka makanan yang manis seperti permen, cokelat
dan sejenisnya. Tidak jarang di antara mereka yang mengalami gigi berlubang
jika tidak diselingi dengan perawatan gigi sejak dini dengan baik.
Gigi berlubang dapat disebabkan oleh kuman yang ada dalam gigi. Jika
dibiarkan tanpa ada perawatan khusus akan mempercepat masuknya kuman ke
saraf gigi, sehingga dapat menyebabkan infeksi. Infeksi ini mengganggu
pertumbuhan gigi permanen. Selain itu nafsu makan anak juga akan berkurang.
Karies gigi biasanya ditandai dengan warna cokelat atau kehitaman pada gigi.

Karies pada gigi.


Sumber: www.charite.de.com

Walaupun karies menyerang gigi susu, sebisa mungkin gigi susu


dipertahankan hingga gigi tetap penggantinya tumbuh. Segeralah bawa anak ke
dokter gigi untuk perawatan. Dengan demikian, pencabutan dini gigi susu dapat
dihindari yang akan menyebabkan gigi tetap penggantinya tidak mempunyai
tempat. Jika gigi berlubang terjadi pada gigi tetap dan kerusakannya masih
bersifat ringan maka dapat diatasi dengan cara ditambal saja.

Bawa anak ke dokter gigi


untuk perawatan gigi.
Sumber: www.cs.washington.edu.com

46 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


Pencabutan gigi dapat dilakukan jika kerusakan sudah parah dan hanya
akar gigi yang tersisa. Proses pencabutan gigi tidak boleh dilakukan secara
sembarangan, harus dalam kondisi tubuh anak yang baik dan stabil. Penanganan
khusus diperlukan bagi anak yang memiliki penyakit darah, seperti anemia,
hemofilia, dan sebagainya.
Kita juga sering mengetahui bahwa banyak anak yang sudah rajin menggosok
gigi, tetapi giginya tetap berlubang. Ada beberapa kemungkinan penyebabnya,
antara lain cara menggosok giginya yang salah misalnya anak tidak menggosok
bagian dalam gigi walaupun anak tersebut sering menggosok gigi. Penyebab
lainnya adalah anak tergesa-gesa saat menggosok gigi, sehingga hasilnya tidak
maksimal dan masih ada kotoran yang bertumpuk. Jika kotoran ini dibiarkan
lama-kelamaan akan menyebabkan karies (gigi berlubang). Selain itu, lupa
menggosok gigi sebelum tidur dan makan makanan manis lagi setelah menggosok
gigi dapat memicu gigi berlubang.

Biasakan menggosok gigi sebelum tidur.


Sumber: www.irishhealth.com

Kiat menjaga kebersihan dan kesehatan anak adalah syarat mutlak. Beberapa
hal yang harus dihindari diuraikan sebagai berikut.

1. Gula
Sebagian besar makanan mengandung gula yang berguna sebagai energi di
dalam tubuh kita. Semua makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi,
sirop, minuman ringan bersoda, susu, permen, obat, dan suplemen yang
mengandung gula mempunyai kecenderungan untuk merusak gigi. Makanan

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 47


tersebut akan menempel di gigi dan terkumpul dengan
air liur dan zat lainnya. Jika tidak dibersihkan akan
menyebabkan timbulnya plak dan lama-kelamaan
akan timbul karies. Dalam jangka panjang bisa
menimbulkan gigi gerepes dan habis. Nah, untuk
mencegah risiko gigi berlubang pada anak dengan cara
membersihkan gigi secara rutin yaitu setelah makan
pagi dan sebelum tidur malam.

Makan permen atau yang mengandung gula


mempunyai kecenderungan dapat merusak gigi.
Sumber: www.i.ehow.com

2. Cokelat
Makanan yang mengandung cokelat mudah sekali menempel di gigi. Padahal
anak-anak gemar sekali makan cokelat. Cokelat bergula yang terus dibiarkan
pada gigi tanpa dibersihkan akan menyebabkan gigi berlubang, bahkan patah.

Makan coklat dapat menyebabkan


gigi berlubang.
Sumber: www.bowlofserial.com

N. Gusi Berdarah
Gusi berdarah bisa dialami oleh anak-anak. Hal ini dapat mengganggu
kesehatan anak. Salah satu penyebabnya adalah adanya kotoran gigi yang tidak
ikut terangkat ketika anak menggosok gigi sehingga timbul plak. Plak ini akan
membentuk koloni bakteri yang menyerang gusi. Akhirnya gusi yang terserang
tampak kemerahan seperti darah mengumpul.
Memang gusi yang benar-benar sampai keluar darahnya sangat jarang
terjadi pada anak-anak. Kecuali jika ada penyakit lain yang menyertainya seperti
demam yang sangat tinggi atau kurang gizi yang menyebabkan gigi terluka dan
berdarah.

48 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


5

Peran Sekolah dalam


Menanamkan Hidup Sehat

Sekolah ternyata juga mempunyai peran penting dalam menanamkan


kebiasaan hidup sehat pada anak. Apalagi sebagian besar waktu anak juga berada
di sekolah. Oleh karena itu, sekolah sebagai tempat belajar tidak hanya perlu
memiliki lingkungan yang bersih dan sehat yang mendukung proses belajar
mengajar dengan baik dan nyaman. Namun sekolah juga diharapkan mampu
membentuk siswa yang memiliki derajat kesehatan yang lebih baik. Oleh karena
dengan kondisi kesehatan yang fit maka aktivitas belajar juga akan berjalan
lancar. Tujuan pendidikan pun akan tercapai.

Lingkungan sekolah yang bersih


dan sehat menciptakan
suasana belajar yang kondusif.
Sumber: www.smpn1.gunungsari.net

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 49


Proses pendidikan di sekolah merupakan pemelihara sekaligus pembentuk
budaya bangsa termasuk budaya hidup sehat. Pendidikanlah yang berperan
menumbuhkembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan dan
pentingnya hidup sehat. Pendidikan juga dapat membentuk nilai-nilai tentang
cara hidup sehat. Oleh karena itu di setiap sekolah diharapkan mampu
melaksanakan perannya sebagai pembangkit budaya hidup sehat pada anak-anak
sebagai generasi penerus bangsa.
Sekolah mempunyai tugas bersama menjadikan sekolah yang sehat yaitu
sekolah yang bersih, nyaman, dan bebas dari sumber-sumber penyakit. Peserta
didiknya juga sehat jasmani, rohani, bugar, dan senantiasa berperilaku hidup
bersih dan sehat. Di lingkungan sekolah yang bersih dan sehat akan mampu
menciptakan suasana belajar yang kondusif yang pada gilirannya nanti akan
meningkatkan prestasi belajar. Termasuk di dalamnya adalah rasa dan jiwa
kemandirian, kreativitas dan membentuk masyarakat yang sadar akan kesehatan.

Kerja bakti di sekitar sekolah


membersihkan saluran pembuangan air.
Sumber: www.samarinda.go.id.com

Sanitasi di sekolah perlu mendapatkan perhatian khusus seperti masalah


air bersih, pembuangan sampah, dan limbah. Dengan menciptakan sekolah yang
bersih dan sehat berarti menciptakan lingkungan yang kondusif bagi terjadinya
proses belajar mengajar yang lebih baik. Anak-anak bisa belajar dengan tenang
dan menyerap pengetahuan di sekolah.

A. Pentingnya UKS di Sekolah


Usaha Kesehatan Sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang dilakukan
sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan
lingkungan sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka di setiap sekolah wajib disediakan UKS
yang tentunya mempunyai program-program tertentu yang sarat dan tepat guna.

50 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih
dan sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah. Tiga program pokok UKS,
yaitu pendidikan kesehatan, pelaksanaan kesehatan, dan pembinaan sekolah
sehat. Program pokok UKS tersebut perlu dimasyarakatkan supaya semua pihak
memahami dan mendukung program UKS di sekolah.

Program UKS di sekolah.


Sumber:
www.jatim.inisekolahku.net.com

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan


anak usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang
sesuai dengan proses tumbuh kembangnya. Anak usia sekolah dibagi menjadi
dua subkelompok yakni pra remaja (6-9 tahun ) dan remaja (10-19 tahun).
Sasaran langsung UKS adalah peserta didik di sekolah, guru, pamong belajar,
pengelola pendidikan lainnya, pengelola kesehatan dan masyarakat.
Hal yang perlu ditekankan dalam kegiatan UKS adalah masalah budi pekerti
yang luhur dan akhlak yang mulia. Kinerja UKS hendaknya merupakan refleksi
hasil dari budi pekerti yang luhur dari akhlak yang mulia. Usaha kesehatan
sekolah mendorong terwujudnya budaya sehat di sekolah.
UKS mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus berikut ini.
1. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat
kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan opti-
mal.
2. Tujuan khusus
Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan
derajat kesehatan siswa, yang mencakup:

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 51


a. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup bersih dan sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah, di rumah tangga maupun di
lingkungan masyarakat.
b. Sehat fisik, mental maupun sosial.
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk
penyalahgunaan NAPZA.
Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum,
kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan
terhadap murid kelas 1 Sekolah Dasar yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
bersama dengan guru UKS terlatih dan dokter kecil secara berjenjang
(penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil, penjaringan lanjutan oleh tenaga
kesehatan).
Salah satu kegiatan untuk membina dan mengembangkan UKS adalah
dengan mengadakan Lomba Cerdas Tangkas Dokter Kecil. Dokter Kecil adalah
siswa yang dipilih guru untuk melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungan
sekolah. Peran dokter kecil di sekolah dasar bisa menjadi pelopor budaya hidup
sehat sejak dini. Dokter kecil yang merupakan anak-anak dapat menjadi teladan
bagi anak yang lain. Anak-anak biasanya lebih suka jika melihat anak-anak yang
mencontohkan, bukan orang dewasa.

Peran dokter kecil di sekolah dasar


bisa menjadi pelopor budaya hidup
sehat sejak dini.
Sumber:
www.bpk.penabur.or.id.com

Dokter kecil di sekolah mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut.


1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
2. Dapat menggerakkan sesama teman-teman untuk bersama-sama
menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
3. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah
maupun di rumah.

52 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan
kesehatan di sekolah.
5. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan, antara lain Pekan
kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan
Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan lain-lain.

Dokter kecil berperan aktif dalam


peningkatan kesehatan di sekolah.
Sumber: www.i472.photobucket.com

Sementara itu kegiatan dokter kecil, di antara berikut ini.


1. Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan.
a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.
b. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat badan.
c. Penyuluhan Kesehatan.
2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanaan kesehatan di
sekolah, antara lain:
a. Distribusi obat cacing, vitamin dan lain-lain.
b. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
c. Pertolongan Pertama Pada Penyakit.
3. Pengenalan dini tanda-tanda penyakit.
4. Pengamatan kebersihan Ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan
sekolah.
5. Pengamatan kebersihan di sekolah separti halaman sekolah, ruang kelas ,
perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cuci, WC,kamar mandi, tempat
sampah dan saluran pembuangan termasuk PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk).
6. Pencatatan dan pelaporan, antara lain Buku harian Dokter Kecil.
7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS atau Kepala
Sekolah atau Guru yang ditunjuk.

B. Waspadai Jajanan Anak di Sekolah


Upaya untuk mewujudkan generasi mendatang yang tidak hanya cerdas,
tetapi juga sehat terus digalakkan. Kantin sekolah yang memenuhi syarat

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 53


kesehatan merupakan salah satu indikator kunci sekolah sehat. Adanya
pemberitaan yang menyatakan jajanan yang diperdagangkan oleh pedagang yang
berjualan di depan pintu gerbang sekolah mengandung zat berbahaya wajib kita
waspadai. Biasanya bahan-bahan yang mereka gunakan tidaklah mahal dan
mudah diperoleh di pasar seperti pemanis buatan, biang gula, serta aneka rasa
buah-buahan. Bahan-bahan tersebut jika dikonsumsi secara berlebihan akan
membahayakan kesehatan. Sekilas makanan yang dijajakan tersebut memang
tampak enak sekali. Aromanya mengundang selera untuk mencobanya. Tak heran
jika makanan ini menjadi incaran anak-anak sekolah. Harganya pun cukup murah
untuk kantong anak sekolah.

Jajanan anak di sekolah


perlu diwaspadai.
Sumber: www.kakak.org

Upaya kesehatan sekolah dilakukan dengan pemberdayaan kantin sekolah.


Program yang dijalankan adalah melakukan penyuluhan dan bimbingan teknis
kepada kepala sekolah dan guru. Program selanjutnya adalah memberikan
bantuan blockgrant untuk penyediaan sarana, serta melakukan monitoring dan
evaluasi. Pengelolaan kantin sehat sekolah melibatkan guru dan siswa.
Kantin yang sehat memenuhi syarat kesehatan dari sarana dan prasarana.
Pangan jajanan yang tersedia adalah pangan yang sehat, bergizi dan aman
dikonsumsi. Hali ini bertujuan dalam mengantisipasi banyaknya pangan jajanan
anak sekolah yang tidak memenuhi syarat. Mutu sumberdaya manusia (SDM)
menjadi hal utama dan tidak bisa diabaikan. Hanya SDM berkualitas yang mampu
menghadapi era globalisasi. Setiap sekolah diharapkan bisa menyediakan kantin
sehat dan pangan jajanan yang dapat dikonsumsi oleh anak-anak. Supaya
nantinya bisa mencetak SDM yang berkualitas dan pintar, tetapi tidak sakit –
sakitan.

54 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


Mengonsumsi zat berbahaya dapat menimbulkan penurunan kesehatan. Zat
tersebut tidak layak masuk ke dalam tubuh kita. Rhodamin B dan Methanil
Yellow misalnya, zat ini adalah pewarna yang biasa digunakan pada tekstil dan
kertas. Zat tersebut memberikan warna yang menarik pada makanan. Kita juga
sering mendengar boraks yang digunakan dalam makanan. Pemakaian boraks
pada makanan memang bertujuan agar makanan itu menjadi keras dan awet.
Padahal boraks biasa dipakai untuk solder, bahan pembersih, pengawet kayu,
antiseptic kayu, dan pengontrol kecoak. Mengonsumsi boraks memang tidak
segera berakibat buruk pada kesehatan tetapi boraks akan menumpuk sedikit
demi sedikit kiarena diserap tubuh manusia secra akumulatif.
Untuk itu orang tua perlu memperhatikan jajanan anak-anaknya di sekolah
dengan memberikan pengetahuan tentang cirri-ciri makanan yang tidak sehat.
1. Makanan berwarna cerah, cenderung ngejreng dan berpendar biasanya
mengandung pewarna tekstil.
2. Makanan dan minuman terasa pahit di lidah berarti makanan dan minuman
itu menggunakan pemanis buatan yang berlebihan.
3. Rasa sepat dan kenyal berarti makanan itu mengandung zat pengawet seperti
formalin dan boraks.
4. Gorengan berwarna gelap dan terasa keras berarti minyak yang digunakan
sudah tidak layak yang berwarna hitam dan biasanya telah diberi bahan
pengawet.
5. Tempat berjualan makanan dekat dengan tempat sampah, penjual tidak
memperhatikan kebersihan, mencuci perlatan memasak tidak dengan air
bersih sehingga makanan tersebut bias tercemar mikroba.
6. Penjual tidak menutup makanannya sehingga debu bias menempel dengan
mudah.

Debu mudah menempel


pada makanan yang tidak ditutup.
Sumber: www.images.google.co.id.com

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 55


Orang tua juga harus memberikan makanan-makanan ynag bergizi kepada
anak agar mereka tumbuh kembang dengan maksimal. Misalnya dengan
memenuhi kebutuhan makronutrien seperti karbohidrat, protein, serta lemak
dan mikronutrien seperti vitamin dan mineral. Kandungan gizi juga harus selalu
dikonsumsi setipa hari melalui makanan pokok seperti hewani, nabati, sayur,
buah dan susu. Anak-anak juga harus mengonsumsi bahan makanan yang
bervariasi sehingga zat gizi dari berbgai maknan dapat saling melengkapi dan
menjadi sempurna.

Makanan yang bergizi.


Sumber: www.amiliaputri.files.wordpres.com

Orang tua harus memerhatikan hal-hal berikut agar anak sehat dan tumbuh
secara maksimal.
1. Memberikan sarapan sehat kepada anak sebelum berangkat ke sekolah.
Menu sarapan dapat berupa susu, roti ditambah sayur dan telur, atau sedikit
nasi. Jika si anak makan terlebih dahulu di rumah maka akan jarang jajan
di sekolah.

Biasakan minum susu setelah sarapan pagi.


Sumber: www.irishealth.com

56 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


2. Membiasakan anak minum 6 sampai 8 gelas air putih setiap hari. Sebab air
putih sangat penting untuk membersihkan tubuh dari racun atau ampas
makanan yang akan dikeluarkan dari tubuh. Jika perlu bekali anak dengan
wadah yang berisi air putih.
3. Membiasakan anak mengonsumsi sayur dan buah-buahan setiap hari.
Seperti jeruk, mangga, apel, sayur bayam, tomat, dan lainnya.

Biasakan konsumsi buah-buahan.


Sumber: www.sureyoucando.com

4. Menasihati anak agar tidak membeli makanan yang tersedia di sekolah


karena dapat membahayakan kesehatan. Jangan lupa berikan sedikit
penjelasan tentang zat-zat berbahaya yang mudah dimengerti oleh mereka.

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 57


absorpsi ‘daya jaringan untuk menyerap benda-benda lain dari luar’
ambien ‘wasir’
anemia ‘kekurangan kadar hemoglobin di dalam darah’
antisipasi ‘perhitungan tentang hal-hal yang akan atau belum terjadi’
antusias ‘bersemangat’
apotik ‘tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta
memperdagangkan barang medis’
bidan ‘wanita yang mempunyai kepandaian menolong dan merawat orang
melahirkan dan bayinya’
disparitas ‘perbedaan’
edukasi ‘pendidikan’
imunisasi ‘penyebalan terhadap penyakit’
imunologis ‘berkaitan dengan imunologi yaitu ilmu tentang kekebalan tubuh
terhadap infeksi dan penyakit’
infrastruktur ‘prasarana’
inteligen ‘daya reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara
fisik maupun mental, terhadap pengalaman baru, membuat pengalaman
dan pengetahuan yang telah dimiliki siap untuk dipakai apabila
dihadapkan pada fakta atau kondisi baru’
karbohidrat ‘senyawa organik karbon, hidrogen dan oksigen, terdiri atas
molekul gula sederhana atau lebih yang merupakan bahan makanan
penting dan sumber tenaga’
komponen ‘bagian dari keseluruhan atau unsur’
kuman ‘binatang yang amat kecil yang menyebabkan penyakit kudis’
kuratif ‘mempunyai daya untuk mengobati’
mikroorganisme ‘makhluk hidup sederhana yang terbentuk dari satu atau
beberapa sel yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop’

58 Budaya Hidup Sehat untuk Anak


mineral ‘benda padat homogen bersifat tak organis yang berbentuk secara
alamiah dan mempunyai komposisi kimia tertentu’
mobilitas ‘gerakan berpindah’
nutrisi ‘makanan bergizi’
protein ‘kelompok senyawa organik bernitrogen yang rumit dengan bobot
molekul tinggi yang sangat penting bagi kehidupan’
rehabilitasi ‘pemulihan kondisi tubuh ke kondisi semula’
repsopsi ‘peristiwa penyerapan ulang, misal dalam alat pencernaan makanan’
sembelit ‘sukar atau tidak dapat buang air besar karena terdapat kotoran
dalam anus’
signifikan ‘pentinga atau berarti’
stimulasi ‘dorongan atau rangsangan’
termometer ‘alat untuk mengukur suhu’
toksin ‘zat racun yang dibentuk dan dikeluarkan oleh organisme yang
menyebabkan kerusakan radikal dalam struktur, merusak total hidup
atau keefektifan organisme pada satu bagian’
vitamin ‘zat yang sangat penting bagi tubuh manusia dan hewan untuk
pertumbuhan dan perkembangan’

Budaya Hidup Sehat untuk Anak 59


Riyadi, Agus. 2009. Langkah-Langkah Menjaga Kesehatan Anak. Jakarta:
CV. Pamularsih.
Majalah Lisa No. 22/VII. 2006. Selesma Menimbulkan Penyakit Lain? Oleh Dr.
Albert S. SpA.
Majalah Sekar. Edisi 20/09 tanggal 16-30 Desember 2009.
Suriviana. Penyakit Asma pada Anak. http//www.infoibu.com
Novida, Tri. 101 Ciri Anak Sehat, Sehat Berkat Pola Asuh Tepat. http://
www.nakita-online.com
Tabloid Nakita No. 375/TH.VIII. 2006. Ini Dia si Perusak Gigi dan 9 Masalah
Gigi. Jakarta.
Tabloid Nova. Edisi 1141/XXII tanggal 4-10 Januari 2010.

Internet:
Anak: Cara Pengobatan Diare di Rumah. http://www.wartamedika.com
Batuk. http://www.rch.org.au/clinicalguide
Batuk pada Anak. http://devitaumardin.blog.com
Biasakan Hidup Sehat Sejak Usia Dini: Tangan, Perantara Penularan Penyakit.
http://www.kr.co.id.com
Cara Mudah Untuk Tetap Sehat. http://www.medicastore.com
Colds and Flu. http://www.azrinantha.blogspot.com
Demam pada Anak. http://www.gizi.net
Demam pada Anak. http://www.mail-archive.com
Kunci Agar Anak Sehat dan Cerdas. http://www.medicastore.com
Mencegah Alergi pada Anak. http://www.kesehatan.kompas.com
Mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. http://www.tribunjabar.co.id
Pendidikan Hidup Sehat Bagi Anak (PHSBA). http://www.lanskap-
kegiatan.blogspot.com
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Dokter Kecil. http://www.dokter-
kecil.wordpress.com

60 Budaya Hidup Sehat untuk Anak

You might also like