Professional Documents
Culture Documents
c
` ? c
Perjalanan hidup seorang anak tidak selamanya berjalan dengan mulus Beberapa anak
dihadapkan pada pilihan yang sulit bahwa individu harus berpisah dari keluarga karena suatu
alasan, menjadi yatim, piatu atau yatim-piatu bahkan mungkin menjadi anak terlantar Kondisi
ini menyebabkan adanya ketidak lengkapan di dalam suatu keluarga Ketidak lengkapan ini pada
kenyataanya secara fisik tidak mungkin lagi dapat digantikan tetapi secara psikologis dapat
dilakukan dengan diciptakannya situasi kekeluargaan dan hadirnya tokoh-tokoh yang dapat
berfungsi sebagai pengganti orang tua
Menurut Hurlock (`` masa remaja dikatakan sebagai masa transisi karena belum
mempunyai pegangan, sementara kepribadianya masih menglami suatu perkembangan, remaja
masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisiknya Remaja masih labil dan mudah
terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya Remaja sebagai bagian dari generasi penerus yang
menjadi tonggak sebagai individu yang bermakna pada hari kemudian diharapkan juga memiliki
pemahaman tentang diri yang benar, hal tersebut sangat diperlukan bagi setiap orang dalam
menjalani kehidupannya, sehingga di peroleh suatu gambaran yang jelas tentang dirinya dan
supaya sremaja bias menjalankan apa yang sudah didapatkannya
Pemahaman akan diri seseorang sangatlah mutlak untuk diketahui Oleh karena itu semua orang
harus mengerti tentang dirinya Baik secara internal maupun secara eksternal Ketika seseorang
mengetahui kondisi dan gambaran tentang dirinya maka dia akan dapat menjalani hidupnya
dengan nyaman dan juga memiliki rasa percaya diri yang kuat karena sudah memiliki pandangan
diri yang jelas
Dalam melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan, semua orang memiliki kemampuan dan
keinginan yang berbeda Salah satu faktor yang membuat seseorang dapat melakukan apa yang
dia ingin lakukan adalah ketika dia memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk melakukannya
Ketika seseorang kurang memeiliki rasa percaya diri maka kemungkinan orang tersebut tidak
akan dapat bergaul dengan sesama temannya, melakukan apa yang diinginkannya dan pergi
sesuai keinginannya
Remaja yang tinggal di panti asuhan mempunyai rasa rendah diri atau minder terhadap keadaan
dirinya, tidak seperti teman-teman dalam kondisi keluarga normal Hal ini berpengaruh terhadap
pergaulan dengan lingkungan Sementara itu masyarakat atau teman-teman dalam lingkungan
sosial sering memberikan label negatif pada anak-anak panti asuhan tanpa melihat lebih jauh,
mengapa atau bagaimana berbagai hal negatif ini akan terjadi Adanya penyimpangan antara
harapan dan kenyataan itulah, maka peneliti merasa perlu untuk meneliti hal tersebut
Berdasarkan dari uraian di atas, maka rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah apakah ada
hubungan antara pemahaman diri dengan rasa percaya diri pada remaja yang tinggal di panti
asuhan Oleh karena itu maka penelitian ini berjudul ³Hubungan Antara pemahaman diri dengan
rasa percaya diri Pada Remaja Yang Tinggal Di Panti Asuhan´
` ?
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian adalah sebagai
berikut
` Mengetahui hubungan antara pemahaman diri dengan rasa percaya diri remaja yang tinggal di
panti asuhan?
Mengetahui pemahaman diri dengan rasa percaya diri remaja yang tinggal di panti asuhan?
Mengetahui tingkat pemahaman diri dengan rasa percaya diri remaja yang tinggal di panti
asuhan?
` ?
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut
` ? Manfaat teoritis Dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai pemahaman diri dan
rasa percaya diri yang ada pada masa remja
? Manfaat praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
pendidik, guru,dan orang ± orang yang berhubungan dengan panti asuhan dan anak anak
asuhnya
` ?
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis dua arah yaitu Hipotesis
alternative dan hipotesis Nol Hipotesis benar jika Hipotesis alternative (Ha terbukti
kebenarannya
Ha adanya hubungan antara pemahaman diri dengan rasa percaya diri remaja yang tinggal di
panti asuhan
Ho Tidak ada hubungan antara pemahaman diri dengan rasa percaya diri remaja yang tinggal di
panti asuhan
c
c
` ?
!"#!$%
` ?
$#
?
"4
"
` ? ."#)!!"#)
! " /1 )'"#&) .) 2 / ."# ."#) !
!"#) ! )'"2 ##$ ! "'$ / #& .& /" !
)'"2 ##$ !0 ."# . .) #& . .&&) ! )!
".03 !) "& / $$.) ! ) !$ (
0$ !"1 &1 ".$ ." / .!) ! ) 0$
".0!$!0$!!)03
? !""
!"'$/."")#!""3/.
&$) ! 2! ) )( &#&) $$.) !0 ""& !$
)'#)"#&"#&"0$")#!""3/.&$)!
2! ) 4 ) &#&) .5 !0 ) ! 4 ! 0$
..! .!1#$#&$!2#&)'#)"###&3
!0"#)'#!)#!!2!"/.&#&(&0&)#&"!
/!..$"#&"!5)#&#!)#!)$/&#)3/!
"'$/)()#!)"#.$$#."&#&"#!"'$
/.".#&)#'$!00$.'&#&1!."0#!)
#/!$$")/0#&.)!5"!5"3
` ? !0$0#!!1!0$.!0$2"&
&(&)2&/&#&)$)'"#&)")!)0$!!"2$
!0$".01/!"&#&0$.$&$).$/3c2&
&#&)0!!02.!#!0$0#!$!0$!
&/&))!02$)#)2&)'$#3&&&#'$"
#'()1*++,-,,6%10).5!02.!0$#&/&#!0$
!!$!0$".0&/&))#!)#!)2&&#&)
0"&)!3
` ? 2.!$"'"
22).$0).5/1!.!$)!$) )1.
"$$$&)2.!$"'("'('2"'%&#&)$7)&"!
)"!&.!#'()1*++,-,,8%3&)"!/&#&)
$)&.5))&)2.!$"'(&#&))&)7&"
)2!!)(!&$&&!"/)2.!$"'(
#!)!$)32$$2!'"2.!$"'(2!"/
.&#)).$&$).0)0)'2')"3
` ? )"!!
` ? 2!&$!
)"&#&)2#)!"!" !"%&2).$!
2!/39&2&/"$&/&))!0).$&$!
)')0$&(&).#!0&"4"#'"2)#&#&)!01
//&$))"&#&)!&$!$.$)!03
:!&$!1/(!&$)'))!0))#"#)$#7
!!)3c(!&$/&#&)!&$!0"!""&
!$!")2"#!&&&2)!:)(!&$/&#&)$$.)
!)!$(0$!"#(3
` ? )#!)"!
2!/.#)!02$.5)'2'0$#!)
!"!&('"('&"%#"&)!!01!0!$)'2'0$
!"!('"('&"%3
$"(#&."0#!)&(&"22!"
/)3)"&!00$.#&."0.0))!0"2)4"2)
###&!2$#!)0$.!!&)"!#&('#'
)!.!$)!$/0$.&!3
` ? #$"!
2!/1#&#!"/)1/!.##$"
!.$0$..! .!!0$"(""##)/!"&#&)"#&3
/0$.#&2&!#)"!0)#!))'""#!!")2"
!)!"".&0)#)/.&"&#&)$)'"#&)")#'
$!"(&&1#&"&#&2)0$##$"!!##"3
` ?
(0
"#%
` ?
$#
Orang yang dikatakan memiliki kepercayaan diri ialah orang yang merasa puas dengan dirinya
(Gael Lindenfield dalam Kamil, ` Adapun gambaran merasa puas terhadap dirinya
adalah orang yang merasa mengetahui dan mengakui terhadap ketrampilan dan kemampuan yang
dimilikinya, serta mampu menunjukkan keberhasilan yang dicapai dalam kehidupan bersosial
Untuk mencari atau menggali definisi yang akurat tentang percaya diri, maka harus menganalisis
tentang unsur-unsurnya yang khas Hal ini dilakukan dengan mendaftarkan sifatsifat dan
ketrampilan-ketrampilan hasil pengamatan terhadap orang yang memiliki tingkat kepercayaan
diri yang tinggi
Menurut Angelis ( ` kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa manusia
bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu Kepercayaan diri itu lahir
dari kesadaran bahwa jika memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang harus
dilakukan Kepercayaan diri itu akan datang dari kesadaran seorang individu bahwa individu
tersebut memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang ia inginkan tercapai
Menurut )*++8-;%1 rasa percaya diri yaitu suatu keyakinan seseorang terhadap segala
aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk
bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya Jadi, dapat dikatakan bahwa seseorang yang
memiliki kepercayaan diri akan optimis di dalam melakukan semua aktivitasnya, dan
mempunyai tujuan yang realistik, artinya individu tersebut akan membuat tujuan hidup yang
mampu untuk dilakukan, sehingga apa yang direncanakan akan dilakukan dengan keyakinan
akan berhasil atau akan mencapai tujuan yang telah ditetapkannya
Siswa yang memiliki kepercayaan diri akan mampu mengetahui kelebihan yang dimilikinya,
karena siswa tersebut menyadari bahwa segala kelebihan yang dimiliki, kalau tidak
dikembangkan, maka tidak akan ada artinya, akan tetapi kalau kelebihan yang dimilikinya
mampu dikembangkan dengan optimal maka akan mendatangkan kepuasan sehingga akan
menumbuhkan kepercayaan diri
Individu yang percaya diri akan memandang kelemahan sebagai hal yang wajar dimiliki oleh
setiap individu, karena individu yang percaya diri akan mengubah kelemahan yang dimiliki
menjadi motivasi untuk mengembangkan kelebihannya dan tidak akan membiarkan
kelemahannya tersebut menjadi penghambat dalam mengaktualisasikan kelebihan yang
dimilikinya
Sebagai contoh, siswa yang selalu menjadi juara kelas mampu menguasai materi pelajaran yang
diajarkan di sekolah, sehingga ia merasa yakin dan tidak takut jika disuruh gurunya untuk
mengerjakan soal di depan kelas Bahkan, di dalam setiap mata pelajaran, jika guru bertanya atau
meminta seseorang untuk mengerjakan soal di depan kelas, siswa yang menjadi juara kelas dapat
mengajukan diri tanpa diperintah
Sedangkan Luxori (· ·, menyatakan bahwa, percaya diri adalah hasil dari percampuran
antara pikiran dan perasaan yang melahirkan perasaan rela terhadap diri sendiri Dengan
memiliki kepercayaan diri, seseorang akan selalu merasa baik, rela dengan kondisi dirinya, akan
berpikir bahwa dirinya adalah manusia yang berkualitas dalam berbagai bidang kehidupan,
pekerjaan, kekeluargaan, dan kemasyarakatan, sehingga dengan sendirinya seseorang yang
percaya diri akan selalu merasakan bahwa dirinya adalah sosok yang berguna dan memiliki
kemampuan untuk bersosialisasi dan bekerja sama dengan masyarakat lainnya dalam berbagai
bidang Rasa percaya diri yang dimiliki seseorang akan mendorongnya untuk menyelesaikan
setiap aktivitas dengan baik
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kepercayaan
diri adalah kesadaran individu akan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya, meyakini
adanya rasa percaya dalam dirinya, merasa puas terhadap dirinya baik yang bersifat batiniah
maupun jasmaniah, dapat bertindak sesuai dengan kapasitasnya serta mampu mengendalikannya
`?
` ? ( $$
(0
Menurut Hakim ( -6 ciri-ciri orang yang percaya diri antara lain
`?
` ? ( $$ !)
(0
Menurut Hakim ( - ciri-ciri orang yang tidak percaya diri antara lain
`?
` ? $.$)c2(0
Lindenfield (` `· menjelaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan percaya diri diantaranya adalah sebagai berikut
` ?
inta
Individu perlu terus merasa dicintai tanpa syarat Untuk perkembangan harga diri yang sehat dan
langgeng, seseorang harus merasa bahwa dirinya dihargai karena keadaannya yang
sesungguhnya, bukan yang seharusnya atau seperti yang diinginkan orang lain Setiap orang
hendaknya dicintai tanpa syarat, namun yang terpenting, individu itu sendiri harus dapat
mencinti diri tanpa syarat
Dengan merasa tenteram, percaya diri dan mencintai diri sendiri bila semua keinginan terpenuhi,
ini berarti seseorang telah menyayangi diri sendiri secara bersyarat Agar seseorang dapat
menyayangi diri dengan tulus, hendaknya individu dapat menyayangi dirinya sendiri karena telah
melakukan sesuatu, bukan karena telah berhasil mencapai sesuatu
Dalam kegiatan kelompok seperti bimbingan kelompok, bentuk cinta pada diri sendiri dapat
ditunjukkan dengan menerima diri apa adanya, tidak menyayangi diri secara bersyarat, memiliki
rasa percaya diri dan selalu merasa tenteram Sedangkan bentuk cinta yang diberikan oleh orang
lain dalam kelompok yaitu mau mendengarkan pendapat anggota kelompok, mau memberikan
saran dan kritik yang membangun, saling memberi dan menerima bantuan, berempati dengan
tulus, anggota kelompok saling memberi motivasi, serta suka rela memecahkan masalah
bersama-sama
` ? Rasa aman
Bila individu merasa aman, mereka secara tidak langsung akan mencoba mengembangkan
kemampuan mereka dengan menjawab tantangan serta berani mengambil resiko yang menarik
Di dalam kegiatan bimbingan kelompok, rasa aman ditunjukkan anggota kelompok dengan
saling menjaga rahasia, masing-masing anggota mau terbuka, jujur, dan percaya pada diri sendiri
maupun orang lain, serta saling menghargai
` ? Model peran
Mengajar lewat contoh adalah cara paling efektif agar anak mengembangkan sikap dan
ketrampilan sosial yang diperlukan untuk percaya diri Dalam hal ini peran orang lain sangat
dibutuhkan untuk dijadikan contoh bagi individu untuk dapat mengembangkan rasa percaya diri
Di dalam kegiatan koneling kelompok, anggota kelompok dapat menjadikan diri sendiri maupun
orang lain sebagai model Dengan menjadikan orang lain sebagai model, individu dapat
menjadikan model itu sebagi contoh/ teladan dan dapat menirunya untuk menumbuhkan rasa
percaya diri
` ? Hubungan
Untuk mengembangkan rasa percaya diri individu terhadap segala hal, individu jelas perlu
mengalami dan bereksperimen dengan beraneka hubungan dari yang dekat dan akrab dirumah,
teman sebaya maupun yang lebih asing
Hubungan dalam kegiatan kelompok menurut Hakim ( `, anggota kelompok akan
mendapatkan banyak manfaat antara lain sosialisasi atau pergaulan dengan teman-teman sebaya;
mendapatkan tambahan ketrampilan tertentu, seperti kepemimpinan dan cara berhubungan
dengan orang lain Di dalam kelompok seseorang dapat menjalin kerja sama, melakukan
penyesuaian dan pendekatan kepada orang lain Jika seseorang dapat melakukan hubungan
dengan baik maka perlahan-lahan seseorang akan memiliki kepercayaan diri
` ? Kesehatan
Untuk bisa menggunakan sebaik- baiknya kekuatan dan bakat kita, kita butuhkan energi Jika
mereka dalam keadaan sehat, dalam masyarakat bisa dipastikan biasanya mendapatkan lebih
banyak perhatian, dorongan moral, dan bahkan kesempatan
&&#)*++8-<;*, dengan adanya kondisi kesehatan yang lebih prima pada diri
seseorang, akan timbul keyakinan dan rasa percaya diri bahwa dalam diri individu memiliki
kekuatan yang cukup untuk melakukan banyak hal sesuai dengan keperluan hidupnya, termasuk
mengikuti kegiatan kelompok
` ? Sumber daya
Sumber daya memberikan dorongan yang kuat karena dengan perkembangan kemampuan anak
memungkinkan mereka memakai kekuatan tersebut untuk menutupi kelemahan yang mereka
miliki
` ? Dukungan
Individu membutuhkan dorongan dan pembinaan bagaimana menggunakan sumber daya yang
mereka miliki Dukungan jua merupakan factor utama dalam membantu individu sembuh dari
pukulan terhadap rasa percaya diri yang disebabkan oleh trauma, luka dan kekecewaan
&&#$"*++,-,%1rasa percaya diri akan lahir dari kesadaran dirinya sendiri untuk
selalu melakukan sesuatu Jadi kepercayaan diri itu tidak dapat muncul dengan tiba-tiba
danmemerlukan proses untuk mendapatkan rasa percaya diri Penghargaan yang positif atas
tindakan yang dilakukan individu akan cenderung meningkatkan kepercayaan diri, begitu juga
sebaliknya, apabila penghargaan yang diberikan berupa kritikan yang tidak membangun akan
membuat seseorang menjadi rendah diri Untuk membentuk kepercayaan diri, perananan orang
lain di dalam memahami, member dukungan, dan memberikan saran yang dapat digunakan untuk
memperbaiki diri sangat dibutuhkan
Dalam kegiatan kelompok, dukungan dapat ditunjukkan dengan mau mendengarkan pendapat
orang lain, dapat saling memotivasi, dan tidak saling menyalahkan Dengan motivasi dan
dukungan, seseorang dapat berkembang menjadi lebih kuat untuk berbuat lebih baik lagi dan
penuh percaya diri
Upah dan hadiah ini merupakan suatu proses untuk mengembangkan percaya diri agar
menyenangkan dari suatu usaha yang telah dilakukan Hadiah tidak harus berwujud barang
Dalam kegiatan kelompok, hadiah dapat ditunjukan dengan member penghargaan dalam bentuk
pujian yang disertai dengan saran-saran yang edukatif, serta anggota kelompok mengusahakan
agar seseorang berbuat baik karena kesadarannya bukan karena ingin memperoleh penghargaan
` ?
!J J
%!$.)'$#/$
!01!"1!"!)'"2!/!.&2))'"#&)")'$"
"'"03
kepercayaan diri adalah kesadaran individu akan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya,
meyakini adanya rasa percaya dalam dirinya, merasa puas terhadap dirinya baik yang bersifat
batiniah maupun jasmaniah, dapat
` ?
`?
` ? ')"
#
Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah beberapa panti asuhan yang berada di Kecamatan
Lowokwaru kota Malang yang akan dipilih secara acak yang mewakili dari kota Malang
`?
` ? ($
#
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini diklasifikasikan dala penelitian kuantitatif
deskriptif korelatif dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai
kondisi, berbagai situasi atau berbagai variable yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek
penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi dan mencari hubungan antar variable yang diteliti
(Bungin,66
`?
` ?
'2&"!2
#
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak,
peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama
(Sukandarrumidi, · · Sedangkan menurut Arikunto, populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian
(Arikunto, ` Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak asuh yang tinggal
di kecamatan lowokwaru yang berjumlah `` orang (dinsos kota malang, ·
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang
merupakan sumber data (&)!&!, · sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti (Arikunto, ` Metode penentuan sampel dari populasi yang ada
menggunakan rujukan rumus Slovin (Dalam Umar, ;`·6 sebagai berikut
n=N
`Ne
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Prosen Kelonggaran
Prosen kelonggaran atau kesalahan di tentukan sebesar ` Jumlah jadi jumlah sampel dalam
penelitian ini berjumlah orang
`?
` ? ))
$&2&
#
`?
` ? Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan
format atau blangko pengamatan sebagai instrument Format yang disusun berisi item-item
tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi
Dari penelitian berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi
bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan
penilaian ke dalam suatu skala bertingkat Misalnya kita memperhatikan reaksi penonton televisi,
bukan hanya mencatat bagaimana reaksi itu, dan berapa kali muncul, tetapi juga menilai reaksi
tersebut sangat, kurang, atau tidak sesuai dengan yang kita kehendaki
`?
` ? Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data tentang hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan
sebagainya
Lexi J Moleong (· mendefinisikan dokumen sebagai setiap bahan tertulis ataupun film,
yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan aseorang penyidik
Penggunaan metode dokumen dalam penelitian ini karena alasan sebagai berikut (Guba dan
Lincoln, `` dalam bukunya Lexy J Moleong (·
Berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan
konteks, lahir dan berada dalam konteks
· Tidak reaktif sehingga tidak sukar ditemukan dengan teknik kajian isi
6 Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan
terhadap sesuatu yang diselidiki
`?
` ?
awancara
Adalah percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee
yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, `
`?
` ? Angket
Metode angket adalah salah satu metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang
berisi aspek yang hendak diukur, yang harus dijawab atau dikerjakan oleh subyek penelitian,
berdasarkan atas jawaban atau isian itu peneliti mengambil kesimpulan mengenai subyek yang
diteliti (Suryabrata, `
Penggunaan metode angket, menurut Hadi (` didasari oleh beberapa anggapan, yaitu
Apa yang dinyatakan subyek kepada peneliti adalah benar-benar dapat dipercaya
`?
` ? ))""
#
Menurut Patton, analisa data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke
dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar (Bungin, 6 Karena penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif, maka metode analisisi data yang digunakan adalah alat analisis
yang bersifat kuantitatif yaitu model statistik Hasil analisis nantinya akan disajikan dalam
bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diiterpretasikan dalam suatu uraian
Teknik analisa data merupakan langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah
dalam penelitian Tujuannya adalah untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian
Adapun teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasi,
dimana Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada,
berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu
Adapun analisa data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tabel dan menggunakan teknik
deskriftip prosentase sebagai berikut
P = F/N x `
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Number of
ases (banyaknya individu
Dalam penelitian ini juga menggunakan korelasi product moment, adapun rumus yang digunakan
adalah korelasi product moment, secara operasional analisa data tersebut dilakukan melalui tahap
N Number of
ases
` ? Interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan perhitungan dengan angka
indeks korelasi ³r´ product moment
Interpretasi menggunakan tabel nilai ³r´ product moment (rt, dengan terlebih dahulu mencari
derajat besarnya (db atau degress of freedom (df yang rumusnya adalah df = N-nr
df Degrees of Freedom
N Number of
ases
Kemudian dengan melihat Tabel nilai Koefisisen Korelasi ³r´ Product Moment dari Pearson
untuk Berbagai (df
>5
?
?
Populasi dan Sampel adalah (a identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau
subjek penelitian, (b prosedur dan teknik pengambilan sampel, serta (c besarnya
sampel
c Instrumen penelitian
Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel
yang diteliti Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrumen
pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian
Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel
yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi isinya Sebuah instrumen yang baik juag harus
memenuhi persyaratan reliabilitas Dalam tesis, terutama disertasi, harus ada bagian yang
menjelaskan proses validasi instrumen Apabila instrumen yang digunakan tidak dibuat
sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban untuk melaporkan tingkat validitas dan
reliabilitas instrumen yang digunakan Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen
penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir
pertanyaan/pernyataan Untuk alat dan bahan harus disebutkan secara cermat spesifikasi
teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang dipakai
Dalam ilmu eksakta istilah instrumen penelitian kadangkala dipandang kurang tepat karena belum mencakup
keseluruhan hal yang digunakan dalam penelitian Oleh karena itu, subbab instrumen penelitian dapat diganti
dengan Alat dan Bahan
d Pengumpulan Data
Bagian ini menguraikan (a langkah-langkah yang ditempuh dab teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data, (b kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat
dalam proses pengumpulan data, serta (c jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data
Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data, perlu
dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas
Proses mendapatkan ijin penelitian, menemui pejabat yang berwenang, dan hal lain yang
sejenis tidak perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat dilewatkan dalam proses
pelaksanaan penelitian
e Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan Dilihat dari
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrikdan statistik
nonparametrik Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang
dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis
yang hendak diuji Oleh karena itu, yang pokok untuk diperhatikan dalam analisis data
adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya Beberapa teknik analisis
statistik parametrik memang lebih canggih dan karenanya mampu memberikan informasi
yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis sejenis dalam statistik
Di samping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan, perlu
juga dijelaskan alasan pemilihannya Apabila teknik analisis data yang dipilih sudah
cukup dikenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang lebar
Sebaliknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan (kurang
populer, maka uraian tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih rinci Apabila
dalam analisis ini digunakan komputer perlu disebutkan programnya, misalnya SPSS for
indows
` Landasan
Teori Dalam kegiatan ilmiah, dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah
haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu sebagai dasar argumentasi dalam
mengkaji persoalan Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan
Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-hasil
penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam Landasan
Teori atau Kajian Pustaka
Untuk dapat memberikan deskripsi teoritis terhadapvar ia be l yang diteliti, maka
diperlukan adanya kajian teori yang mendalam Selanjutnya, argumentasi atas hipotesis
yang diajukan menuntut peneliti untuk mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai
landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan
Pembahasan terhadap hasil penelitian tidak dilakukan secara terpisah dalam satu subbab
tersendiri Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal
penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan
seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain
Akan lebih baik jika kajian teoretis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian
didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber
pada temuan penelitian Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai
penunjang Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria, yakni
(` prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian historis dan ( prinsip relevansi
Prinsip kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat Sebuah teori yang
efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya Dengan
prinsip kemutakhiran, peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu
itu dipandang paling representatif Hal serupa berlaku juga terhadap telaah laporan-
laporan penelitian Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang
erat kaitannya dengan masalah yang diteliti
`` Daftar Rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam
teks Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak
dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan Sebaliknya, semua bahan
pustaka yang disebutkan dalam skripsi, tesis, dan disertasi harus dicantumkan dalam
daftar rujukan Tatacara penulisan daftar rujukan Unsur yang ditulis secara berurutan
meliputi ` nama penulis ditulis dengan urutan nama akhir, nama awal, nama tengah,
tanpa gelar akademik, tahun penerbitan judul, termasuk subjudul · kota tempat
?
?
?
???
?
c&$
!")'
&2&
2
Indonesia
masih
rendah Fenomena ini bisa jadi merupakan bentuk ketidakpercayaan masyarakat
terhadap signifikansi proses pendidikan dalam sistem sekolah formal guna
mengubah kualitas hidup Proses di sekolah dianggap ritual formalitas yang
berkisar dari menjemukan hingga menyiksa anak, namun perlu dilakukan agar
mendapat pengakuan resmi pemerintah berupa ijazah agar bisa masuk jenjang
berikutnya Sekolah hanya dianggap sebagai lembaga pemberi ijazah
!0
)2!&
Di beberapa sekolah swasta yang tidak menetapkan
uang sumbangan masuk yang sama bagi tiap siswa, proses tawar-menawar²seperti di
pasar tradisional²antara orangtua/wali dengan panitia penerimaan siswa baru,
merupakan ritual rutin yang mengawali proses pendidikan anak di sekolah
Ketidakrelaan orangtua membayar biaya pendidikan sebesar yang seharusnya mereka
tanggung, menunjukkan rendahnya kepedulian mereka terhadap pentingnya
pendidikan bagi anaknya sendiri Biaya lebih besar dianggarkan untuk pendidikan
nonformal (les pelajaran, musik, seni, sanggar, dan sebagainya
?
N Driyarkara
²tokoh filsafat
pendidikan dan kajian-kajian humaniora²pun sudah sejak lama melihat betapa
pentingnya menempatkan manusia dan kemanusiaan dalam gerak maju suatu
peradaban Begitu pula dengan YB Mangunwijaya, arsitek-sastrawan-pendidik, yang
getol memberi ruang kebebasan kreatif bagi anak-anak agar memiliki kemandirian
sebagai manusia lewat Sekolah Mangunan-nya
!&
)/&
Jakarta
, Jusuf Kalla
mengilustrasikan dunia pendidikan tak ubahnya seperti produk pakaian jadi
Sebagai konsumen, ia tidak peduli bagaimana proses pembuatan pakaian itu,
karena yang penting adalah setelah jadi baju tersebut bagus atau jelek
massa
Kecurangan menjadi
hal yang biasa, bahkan cenderung ditutup-tutupi oleh kalangan birokrat
pendidikan
.2
&$
Indonesia
!
"# ?
Meski dalam UUD `· disebutkan bahwa salah satu tugas negara (pemerintah
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam praktiknya hal itu masih jauh dari
kenyataan Buktinya, sampai hari ini pun tidak semua orang bisa mengakses
pendidikan dengan leluasa Padahal, dalam pasal ` UUD `· disebutkan bahwa
setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran
$?
? ?
?
?
? ?
?
?? ?
?
! ?
"?? ? ? ??
??
? ?? ?
?
c
c
Paulo
Freire adalah seorang aktivis dari Brazil yang pada awalnya bekerja dalam program
pemerintah (penyuluhan dan pemberantasan buta huruf Dalam konteks politik di
Brazil saat itu, pendidikan masyarakat sangat erat terkait dengan hak-hak
politik terutama untuk memiliki hak pilih dalam Pemilu dan hak menyampaikan
pendapat/pikiran Karena itu, pekerjaan Freire menjadi politis, dan
sepakterjangnya mulai dianggap sebagai kegiatan subversif sehingga dia
dipenjarakan dan dibuang oleh Pemerintahnya yang bersifat diktatorial
Pandangan-pandangan
Freire yang dianggap berbahaya semuanya berkenaan dengan kritik dan upayanya
untuk menjadikan pendidikan sebagai media penyadaran masyarakat akan hak-hak
politiknya melalui apa yang disebut sebagai µpendidikan kritis¶ Freire mengecam sistem
pendidikan µgaya bank¶
yang menjadikan manusia sebagai wadah kosong yang perlu diisi penuh-penuh tanpa
terjadinya proses refleksi kritis Menurut Freire, pendidikan berguna untuk
hal utama ` mengembangkan kesadaran kritis; lalu setelah hal yang pertama
itu dimiliki oleh masyarakat, bisa menjadikan mereka mampu melakukan tindakan
untuk membebaskan diri dari penindasan Ada buku utama yang ditulis oleh Freire yang sangat
populer, yaitu
Pendidikan Kaum Tertindas (
À
À dari pengalaman tersebut? Paulo Freire menyebut kegiatan belajar
sebagai proses AKSI-REFLEKSI-AKSI atau disebut juga sebagai proses
DIALEKTIKA Refleksi artinya merenungi,
menganalisis, atau memaknai suatu peristiwa atau keadaan atau pengalaman,
sehingga timbul kesadaran Kesadaran itu mendorong suatu tindakan atau aksi
Proses dialektika terjadi karena perenungan itu menjadi pelajaran dan mendasari
aksi berikutnya terutama untuk mengatasi dan mencari jalan keluar dari masalah
yang terjadi Karena itulah, konsep
belajar Paulo Freire juga disebut sebagai PENDIDIKAN HADAP MASALAH
"2 2"2
Ô J
tidak
menggurui atau mengajari orang dewasa, tetapi ajaklah mereka BELAJAR bersama,
karena
i Orang
dewasa menganggap dirinya mampu BELAJAR sendiri
i Orang
dewasa mampu mengatur dirinya sendiri (mandiri dan tidak suka diajari apalagi
diperintah kecuali jika mereka diberi kesempatan untuk bertanya mengapa? Dan
mengambil keputusan sendiri
i Sikap
yang terkesan mengguruinya akan cenderung ditolaknya, atau dihindarinya
Ô J
Xjangan menyalahkan atau merendahkan pendapat masyarakat (Orang
Dewasa, karena
i Harga
diri sangat penting bagi orang dewasa Dia menuntut untuk dihargai, terutama
menyangkut diri dan kehidupannya
i Orang
dewasa memilki kesadaran akan dirinya dalam menanggapi penilaian orang
lain
Ô J
; Kembangkan proses belajar dari
pengalaman masyarakat atau hubungkan antara teori dengan kehidupan sehari-hari
masyarakat karena
i Orang
dewasa lebih senang mengobrol dan diskusi pengalaman untuk membicarakan hal-hal
yang berkaitan dengan diri mereka dan lingkungan
i Orang
dewasa senang menceritakan pengalamannya dan senang mendengarkan pengalaman
orang lain
Ô J
; Berikan informasi yang memang
dibutuhkan masyarakat, karena
i Setiap
orang dewasa mengontrol proses belajarnya, karena ia selalu punya tujuan pribadi
untuk belajar
i Orang
dewasa tidak suka belajar sesuatau yang tidak bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari (tidak suka TEORI yang tidak diaplikasikan
i Orang
dewasa cenderung ingin segera menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru
Ô J
; pertimbangan keterbatasan
kemampuan belajar masyarakat (Orang Dewasa, karena kemampuan untuk menyerap
informasi juga semakin kurang berdasar usia dan perubahan fisik
6
!
???
Ô Pendidikan Ô Ô Pendidikan
non-formal transformatif
Ô Pendidikan Ô Pendidikan
luar sekolah penyadaran
Ô Pendidikan Ô Pendidikan
orang dewasa kritis
Ô Pendidikan Ô Pendidikan
alternatif pembebasan (liberatif
Ô !
#
%
!'"
? ?
?
? ? ?
# ?
?
? ?
?
$
?# ?
%? ?
?
?? ?
?
?
?
?? ?
?
?? ?$
?# ?
%??
# ? ?& ?
??
"? ? ' ?
& ??
?
?
? # ?
?
? ? ?
Ada
sanggar
anak, sekolah anak rakyat, komunitas pinggir kali, dan sebagainya Di kalangan
kelas menengah, muncul gerakan homeschooling sebagai bentuk ketidakpercayaan
kepada sekolah formal Meski masih bersifat sporadis dan belum cukup banyak
dibanding kompleksitas berbagai persoalan di masyarakat, upaya-upaya alternatif
ini merupakan bagian dinamika proses negosiasi dimensi formal dan nonformal
pendidikan
&
?
?' %
!?
"?( )*?
?+?,?
?-
?
?' %?!?
"?. )+?/?0?,?
?
?' %??
"?( )? ??,
?
*?' %- ?
?1 "?( )?
??,?
??.
#?2 ?
+?3 ??$4 ?
& ?5 %?
?! ?
??
??
3
!&&
A Latar Belakang
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu asumsi bahwa peningkatan mutu pembelajaran di
sekolah dapat dicapai melalui peningkatan mutu sumber daya manusia (guru dan tenaga
kependidikan lainnya, walaupun diakui bahwa komponen-komponen lain turut memberikan
kontribusi dalam peningkatan mutu pembelajaran Peningkatan sumber daya menusia telah
banyak dilakukan pemerintah, terutama peningkatan kompetensi guru Usaha ini berupa
peningkatan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan, workshop atau bentuk lainnya
Disamping itu, peningkatan profesionalisme guru juga dilakukan melalui kegiatan Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP bagi guru Sekolah Menengah Pertama (SMP dan guru Sekolah
Menengah Atas (SMA, atau pola-pola lain seperti seminar, lokakarya atau workshop Namun
demikian prestasi belajar siswa masih memprihatinkan dan sampai saat ini kenyataannya bahwa
prestasi belajar yang dicapai secara nasional belum semuanya sesuai dengan standar minimal
yang ditetapkan pemerintah
Hal yang sama juga terjadi terhadap guru matematika di sekolah binaan Penulis di kabupaten
Dompu Pelatihan terhadap guru-guru di sekolah binaan tersebut telah banyak diikutkan dalam
kegiatan diklat baik yang dilaksanakan oleh Pengawas Binaan itu sendiri, LPMP, Bimtek KTSP-
SSN oleh Direktorat Pembinaan SMA yang difasilitasi oleh Fasilitator Pusata maupun daerah,
PPPPTK, atau oleh Dinas Pendidikan Kota Dompu, namun hasil belajar siswa mereka masih
dibawah standar yang diharapkan
Pengamatan yang dilakukan peneliti selama menjadi fasilitator dalam kegiatan workshop atau
diklat , bahwa pada struktur program dalam panduana pelatihan yang disusun pada setiap
kegiatan diklat atau workshop, masih didominasi oleh kegiatan menyusun administrasi
pembelajaran, dan hanya sedikit kegiatan yang membimbing guru dalam penguasaan materi serta
penggunaan media pembelajaran
Disamping itu, pada umumnya para guru yang telah mengikuti diklat atau workshop jarang
mensosialisasikan hasil-hasil diklatnya kepada rekan-rekan mereka di sekolah Hal ini terjadi
karena kepala sekolah mereka jarang memberi kesempatan untuk mensosialisasikan hasil diklat
kepada rekan-rekannya di sekolah
Berdasarkan hal tersebut, Nawawi (` menyatakan bahwa ´ program kelas tidak akan berarti
bilamana tidak terwujudkan menjadi kegiatan Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena
kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan di antara peserta didik dalam suatu kelas´ Guru
bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana yang dapat
mendorong peserta didik untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di dalam kelas
Untuk menunjang tugas tersebut maka guru perlu ditunjang dengan kemampuan profesional
yang memadai Guru yang profesional adalah guru yang menguasai kurikulum, menguasai
materi pelajaran, menguasai metode-metode pembelajaran, menguasai penggunaan media
pembelajaran, menguasai teknik penilaian pembelajaran, dan komitmen terhadap tugas
Dengan demikian diharapkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru, dapat dicapai tanpa
pemborosan waktu, tenaga, material, finansial, dan bahkan pemikiran sehingga pada gilirannya
tujuan sekolah dapat dicapai secara efektif dan efisien
Beeby (` menyatakan bahwa pelajaran-pelajaran yang diberikan guru amat kurang sekali
variasinya, dan dengan sedikit kekecualian, pola yang sama telah menjadi standar di ulang-ulang
sepanjang jam pelajaran sekolah Kadang-kadang guru mulai mengajar dengan hanya
mendiktekan saja pelajarannya dan jika masih ada waktu baru memberikan penjelasan
sekedarnya tanpa variasi dengan penggunaan media yang sesuai maupun sumber-sumber belajar
yang memadai Apabila kebiasaan seperti itu tetap dipraktekan oleh para guru di kelas selama
proses pembelajaran, maka dapat dipastikan bahwa peningkatan mutu pendidikan akan sulit
dicapai
Pada umumnya kegiatan guru hanya mentrasfer pengetahuan atau pengalamannya dengan
sedikit memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dan diakhiri dengan pemberian tugas atau
latihan tanpa menggunakan media dan sumber belajar yang memadai
Hasil pengamatan atau dialog peneliti dengan beberapa guru di sekolah binaan di kota Dompu,
bahwa kebanyakan mereka kurang menguasai penggunaan media dan sumber belajar yang ada
sehingga pembelajaran yang mereka laksanakan masih didominasi dengan cara mentrasfer dari
pada menciptakan pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuannya Bettencourt,` dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (6 menyatakan
³Konsep keilmuan tidak dapat ditransfer oleh guru kepada siswa melainkan siswa itu sendiri
yang mengkonstruksinya dari data yang diperoleh melalui pancaindranya´ Oleh karena itu
diperlukan adanya perubahan paradigma dalam melaksanakan pembelajaran yang semula guru
berpikir bagaimana mengajar menjadi berpikir bagaimana siswa belajar
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berkeinginan membantu guru meningkatkan
kemampuan mereka menggunakan media Pembelajaran Matematika Melalui Pelatihan model
´Kelasmen´
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah
` Bagaimana meningkatkan kemampuan guru sekolah dasar dalam menggunakan media
pembelajaran matematika melalui pelatihan model ´Kelasmen´?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan model
pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan guru menggunakan media pembelajaran dan
ketrampilan menggunakan media pembelajaran
D Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan
guru menggunakan media pembelajaran
3 /&
&"#)
3c'"2
./
)#
Proses pembelajaran dalam arti luas merupakan jantung dari pendidikan, untuk membangun
watak dan karakter dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Pembelajaran atau
À
Àmerupakan konsep pedagogik yang secara teknis diartikan sebagai upaya sistimatik
dan sistemik untuk menciptakan lingkungan belajar yang potensial, menghasilkan proses belajar
yang bermuara pada berkembangnya potensi individu sebagai peserta didik Dalam Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas Nomor tahun disebutkan bahwa ³
Pembelajaran diartikan sebagai ³ « proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar´
Sedangkan belajar menurut Gredler (`6` ³ adalah proses yang dilakukan manusia untuk
mendapatkan aneka ragam À
À
Para pakar psikologi melihat
prilaku belajar sebagai proses psikologi individu dalam interaksinya dengan lingkungan secara
alami, sedangkan pakar pendidikan melihat perilaku belajar sebagi proses psikologi-pedagogis
yang ditandai dengan adanya interaksi individu dengan lingkungan belajar yang sengaja
diciptakan Jadi belajar dan pembelajaran memiliki keterkaitan substansi dan fungsional
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat merupakan wahana pembelajaran orang dewasa atau
andragogik yang berbasis bekal ajar awal, bersifat peningkatan kinerja profesional bagi pendidik
dan tenaga kependidikan Oleh karena itu strategi pembelajaran dalam diklat seyogyanya
menerapkan paradigma
ÀÀ À À yang berarti widyaiswara berempati
pada posisi bagaimana peserta diklat belajar dan membelajarkan untuk tujuan
À
À (pengembangan profesional Dengan demikian proses pembelajaran dalam diklat
harus mampu memfasilitasi interaksi kesejawatan yang memungkinkan terjadinya saling berbagi
ide dan pengalaman guna meningkatkan kinerja profesional
3
"2
./
)#
Diklat merupakan pendidikan bagi orang dewasa yang mengembangkan interaksi antara penatar
dengan peserta diklat dengan menerapkan prinsip-prinsip andragogy/pendidikan orang dewasa
Pusdiklat Depdiknas ( menguraikan aplikasi prinsip pembelajaran orang dewasa antara lain
sebagai berikut
a Orang dewasa perlu mengetahui mengapa mereka harus mempelajari sesuatu dan harus
siap belajar Alasannya adalah pada awal pembelajaran sebagai pegantar harus ada kaitan isi
materi diklat dengan pekerjaan mereka Bagian ini merupakan bagian penting untuk meletakkan
dasar yang kuat dari kseluruhan pembelajaran
b Peserta diklat cenderung berfokus pada kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan
kehidupan, tugas, dan pemecahan masalah Prinsip ini memberitahukan bahwa orang dewasa
ingin memperoleh pengetahuan yang praktis dan menerapkan hal-hal yang dipelajari dalam
pekerjaan mereka atau dalam kehidupan pribadi
c Peserta diklat dapat belajar dengan baik, ketika berpraktek dan bekerja atas dasar
pengetahuan dan keterampilan serta sikap baru
Disamping itu, proses belajar untuk orang dewasa dapat menganut model yang dikembangkan
oleh Kolb, DA (`· yaitu membangun pengetahuan melalui transformasi pengalaman
Menurut model ini proses belajar berlangsung melalui empat fase atau tahapan yang melipuiti
Ô? p6?
?
? ? ?
?
Ô?
?
6 ? ? ? ?
7
# ?
Ô?
?
?
? ? ?
Ô? p ?# ? ? ?
?
?& ?
? ?
Agar terjadi hasil pembelajaran yang efektif oleh peserta diklat, mereka harus mempunyai empat
macam kemampuan sebagai berikut
? a ?89?
? ?
??
?
# ? ?
?
?
*?
?
? ?
?
? # ?
?
9? ??
! ? '
? ?
?
?
3
#'!c"@
Model Pelatihan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pelatihan model ´Kelasmen´
yang dilandasi teori belajar konstruktivis yang memberi kesempatan peserta mengkomunikasikan
pengetahuan dan pengalamannya setelah menggunakan media pembelajaran Model pelatihan
tersebut berdasarkan pada proses belajar untuk orang dewasa yang dikembangkan oleh Kolb, DA
(`· yaitu membangun pengetahuan melalui transformasi pengalaman
Untuk mengungkapkan tingkat keterlibatan dan pemahaman peserta pada penelitian ini
digunakan kerangka kerja ´c
À´ yaitu model pelatihan yang dimulai dari c À
À
À
À
yang diadopsi dari teori belajar À
c ÀÀ À adalah manipulasi fisik atau mental yang dapat diulang yang
mentransformasikan obyek dengan suatu cara Bila keseluruhan À menempati seluruhnya
dalam pikiran individu atau hanya diimajinasikan/dibayangkan (saat terjadi tanpa individu
memerlukan semua langkah-langkah khusus, maka À itu telah diinteriorisasikan menjadi
suatu À
À Kejadian-kejadian kognitif yang dapat menginteriorisasikan suatu À
menuju suatu À
Àdikatakan bahwa perkembangan pengetahuan peserta berada pada
Bila À
À À
À itu sendiri ditransformasikan oleh suatu tindakan maka dikatakan
bahwa À
À telah dienkapsulasikan menjadi kemampuanÀ
À
À Bila hal
ini terjadi yaitu peserta mampu mengenkapsulasi suatu À
À menuju À
À
À
À, maka perkembangan keterampilan peserta dikatakan berada pada
3
3$) $)
#
<3" "
#
iri utama pelatihan model ´Kelasmen´ adalah pelatihan yang dimulai dari melakukan kegiatan
manipulasi, mengkomunikasikan hasil kegiatan sehingga tercipta kerjasama diantara sesama
peserta, dan kemampuan mengimplementasikan dengam konsep-konsep baru dalam
pembelajaran Ada enam fase utama dalam pelatihan model ´Kelasmen´ Keenam fase itu
disajikan seperti pada tabel berikut
5
? p ?
7 ?7 ?
7 ?
?
??? ???
?
?
7 ?
?
?
?
? ?
& ?
?
?
Mengorganisasikan # ?
?
? ?
"?
? ?
peserta untuk belajar
?
?
?
?
& ?
???
?
? 5 ?
?
??
? ?# ?
?
? ?
?
?
?
?7 ?
?
?
! ?6? ?
?
? 7"?
"?&
"?7? ?
? ' ? ?
'
?
??
? ?
??
! ? ?
?
& ?
???
&
? ? 5 ?
?
?
?
? ?
&
? ?
?
?
· # ?
?# ?
? ? # ?
& ?
? ?
? ?
?
?? ? ?# ??
*3
)"
#
Agar kegiatan peserta berorientasi kepada masalah, maka perencanaan pelatihan yang dirancang
dan dimulai dari kegiatan penetapan tujuan yang jelas, kemudian merancang situasi masalah
yang akan diselesaikan peserta, dan mengorganisasikan sumber daya serta rencana logistik yang
digunakan
a Penetapan tujuan
Dalam pelaksanaannya, pelatihan model ´Kelasmen´ diarahkan untuk mencapai tujuan yang
sifatnya membantu peserta mengembangkan ketrampilan berpikir dan pemecahan masalah, dan
menjadi peserta yang mandiri
b Merancang situasi
", Membimbing peserta melakukan sesuatu baik secara individu maupun kelompok
Pada fase ini fasilitator membantu peserta mengumpulkan informasi dari berbagai sumber,
dilatih dengan berbagai pertanyaan untuk membantu peserta memikirkan suatu tindakan untuk
memecahkan masalah Disamping itu fasilitator mendorong peserta untuk melakukan sesuatu
dengan menggunakan material manipulatif, gambar-gambar atau simbol-simbol untuk
memecahkan masalah
Fasilitator mendorong terjadinya pertukaran informasi atau ide secara bebas dalam melatih
peserta mengkomunikasikan konsep yang dimiliki sehingga terciptanya kemampuan peserta
menjelaskan konsep menggunakan media/sumber pada peserta lain
Tugas fasilitator pada fase akhir ini adalah membantu peserta menganalisis dan mengevaluasi
proses berpikir mereka sendiri, dan ketrampilan penyelidikan yang mereka gunakan
c
Peserta
menggunakan
material untuk
memecahkan
masalah
?
c c
Peserta
menggunakan
gambar untuk
memecahkan
masalah
?
,3&
#3
?
?
? ?? ?
? ?
3
'"!&
#
A Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Lima sekolah binaan yaitu SMAN ` Dompu, SMA Negeri `
Kempo, SMA Kempo, SMA `
oja dan SMA Kosgoro Dompu dengan sasaran ` orang
guru Matematika yang mengajar di kelas X , XI dan XII
aktu penelitian selama tiga bulan
mulai pertengahan Januari sampai pertengahan Maret Pelatihan ini dilaksanakan di
dua wilayah kecamatan binaan pada siklus ke-` pusat kegiatan di SMA Kosgoro Dompu, dan
siklus ke- di pusaaatkan di SMAN ` Kempo
B Tahap-Tahap Penelitian
Tahap-tahap yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah (` tahap pendahuluan/refleksi
awal, ( tahap perencanaan, ( tahap pelaksanaan tindakan,
(· tahap observasi dan ( tahap refleksi Uraian masing-masing tahap tersebut adalah sebagai
berikut
Pada tahap refleksi awal kegiatan yang dilakukan peneliti adalah dialog dengan kepala sekolah
dan guru matematika tentang kemampuan mereka menggunakan media pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas
(Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun struktur program pelatihan,
menyiapkan bahan-bahan pelatihan, menyiapkan alat/media pembelajaran yang dibutuhkan
dalam pelatihan, menyusun instrumen pengamatan peserta dan fasilitator, menyusun jadwal
kegiatan pelatihan Penelitian ini direncanakan terlaksana sebanyak dua siklus, yaitu siklus
kesatu melaksanakan tindakan pelatihan dengan menggunakan metode pembelajaran deduktif
Siklus kedua melaksanakan tindakan pelatihan dengan menggunakan metode pembelajaran
induktif
Pelaksanaan tindakan yang dimaksudkan adalah melaksanakan pelatihan sesuai rencana dengan
skenario sebagai berikut
(· Observasi
Kegiatan observasi adalah mengamati aktivitas peserta diklat dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disiapkan dan dilakukan oleh teman sejawat
( Refleksi
Pada kegiatan refleksi, peneliti melakukan diskusi dengan pengamat untuk menjaring hal-hal
yang terjadi sebelum dan selama tindakan berlangsung berdasarkan hasil pengamatan, catatan
lapangan, dan hasil wawancara dengan subyek penelitian agar dapat diambil kesimpulan dalam
merencanakan tindakan selanjutnya
Sumber data dalam penelitian ini adalah guru matematika di SMA binaan tersebut yang
mengajar di kelas X ,XI dan XII Sedangkan data penelitian adalah data kualitatif yang
diperoleh dari
` Pengamatan Partisipatif
Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan Hasil pengamatan digunakan untuk menilai
keaktifan peserta dalam mengikuti diklat dan kontribusinya dalam membantu teman sejawat
menyelesaikan masalah
Keterampilan mendesain media pembelajaran
Untuk menilai kemampuan peserta mendesain media sederhana menggunakan lingkungan sekitar
sesuai mata diklat
· awancara
awancara dimaksudkan untuk menggali kesulitan peserta dalam mendesain dan mnggunakan
media pembelajaran
"
Moleong (` ` menyatakan bahwa proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh
data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah
dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan
sebagainya
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif yaitu analisis berdasarkan
penalaran logika Analisis tersebut digunakan atas pertimbangan bahwa, jenis data yang
diperoleh berbentuk kalimat-kalimat dan aktivitas-aktivitas peserta diklat
!5c$#
#
???
?
Kegiatan
?:?
?:?
?:? /?:?
? ? ? *? ? ? ? *? ? ? ? *? ? ? ? *?
` %??? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?
a Penyusunan proposal
b Pengiriman proposal
c Penyusunan instrumen
penelitian dan daftar wawancara
d Penyusunan skenario
pelatihan dan penyiapan bahan-
bahan lain yang diperlukan
è ??? ? ? ? ? ? ? ? ??? ? ? ? ? ? ? ? ?
a Seminar proposal
e Seminar hasil
.3Pengiriman laporan
($$
+ c$#A&.c$#A" Ú'&
`? "**!? ? ? ? ?
? ?
# ? ? ? ? ?
? ? ? ?
? ?
# ?
) ) ? & ? ?
? ? ? ?
? !???
# ?
?
? ?
? ? ? ?
? ???
# ?
?
?
? ?
? ? ? ?
? )# ? ?
è? "*"'%'!? ? ? ? ?
? ?
?
) ?
? ?
? ? ? ?
? ?
? ?
?
& ? ?
? ? ? ?
? )# ? ?
ÿ? %'!? ? ? ? ?
)# '? ?
#
&"#)
` Beeby,
E ` À ÀÀÀ
Àc À, Jakarta
Pusdiklat À
À
& À ÀÀ À Sawangan Pusdiklat Pegawai
Depdiknas
TUGAS KELOMPOK
Oleh
Kelompok `
BAB I
PENDAHULUAN
` ` Latar Belakang
Kesadaran bahwa belajar adalah proses menjadi dirinya sendiri (process of becoming person
bukan proses untuk dibentuk (process of beings haped menurut kehendak orang lain, membawa
kesadaran yang lain bahwa kegiatan belajar harus melibatkan individu atau client dalam proses
pemikiran apa yang mereka inginkan, apa yang dilakukan, menentukan dan merencanakan serta
melakukan tindakan apa saja yang perlu untuk memenuhi keinginan tersebut Inti dari
pendidikan adalah menolong orang belajar bagaimana memikirkan diri mereka sendiri, mengatur
urusan kehidupan mereka sendiri untuk berkembang dan matang, dengan mempertimbangkan
bahwa mereka juga sebagai makhluk sosial
Di tahun an dikenal sebuah proyek yang disebut dengan PPSP (Proyek Perintis Sekolah
Pembangunan Pada waktu itu, siswa dibebaskan menentukan seberapa cepat dia bisa
menyelesaikan masa studinya Siswa diberi Lembaran Kegiatan Siswa (LKS yang berisikan
tentang teori-teori materi yang dipelajari, dan kalau siswa beranggapan sudah menguasai, maka
diberi lembar latihan dari LKS tadi dan kalau sudah merasa siap, maka siswa bisa mengambil
sendiri Lembar Test Formatif Fungsi Guru pada waktu itu adalah menjelaskan apabila bertanya
dan menilai hasil test formatif tersebut Di PPSP ini, murid kelas ` SMP (waktu itu disebut kelas
6, itu bisa saja menempuh pelajaran kelas SMP (kelas maupun menempuh kelas ( SMP,
sehingga pada waktu itu, cukup banyak yang mampu menempuh level SMP hanya dalam waktu
tahun PPSP mencanangkan program SD hanya tahun, SMP bisa ditempuh tahun dan SMA
juga bisa ditempuh tahun juga, tergantung kepada kemampuan dari siswa
Kegiatan belajar yang melibatkan individu atau client dalam proses menentukan apa yang
mereka inginkan, apa yang akan dilakukan, adalah beberapa prinsip dari teori belajar Andragogi
Teori belajar Andragogi sering juga disebut dengan teori belajar orang dewasa Makalah ini akan
membahas tentang Teori Belajar Andragogi tersebut dan membahas kelemahan serta
keunggulannya
` Rumusan Masalah
` Apa pengertian andragogi?
Apakah fungsi andragogi?
Apa bentuk Perkembangan Teori Andragogi dalam masyarakat?
` Tujuan
` Mengetahui pengertian andragogi
Mengatahui fungsi andragogi
Mengetahui Perkembangan Teori Andragogi dalam masyarakat
BAB II
BAHASAN
` Andragogi
Andragogi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yakni Andra berarti orang dewasa dan
agogos berarti memimpin Perdefinisi andragogi kemudian dirumuskan sebagau "Suatu seni dan
ilmu untuk membantu orang dewasa belajar" Kata andragogi pertama kali digunakan oleh
Alexander Kapp pada tahun ` untuk menjelaskan dan merumuskan konsep-konsep dasar
teori pendidikan Plato Meskipun demikian, Kapp tetap membedakan antara pengertian "Social-
pedagogy" yang menyiratkan arti pendidikan orang dewasa, dengan andragogi Dalam rumusan
Kapp, "Social-pedagogy" lebih merupakan proses pendidikan pemulihan (remedial bagi orang
dewasa yang cacat Adapun andragogi, justru lebih merupakan proses pendidikan bagi seluruh
orang dewasa, cacat atau tidak cacat secara berkelanjutan Apa itu pendidikan orang dewasa dan
bagaimana dia berbeda dalam teori dan praktek dari persiapan pendidikan anak-anak dan
pemuda Pendidikan orang dewasa didefinisikan, digambarkan serta dipertimbangkan dalam
hubungannya dengan profesi pelayanan manusia yang lain
A Pendidikan dan Sekolah
Sejauh ini pendidikan berperan dalam meyiapkan beberapa fungsi stereotip tertentu, situasi
stabil, untuk keeksistensian, untuk perdagangan atau pekerjaan tertentu Secara garis besar
penddidikan dipandang sebagai usaha secara langsung, sistematis, dan mendukung untuk
mentransfer, membangkitkan, atau mendapatkan pengetahuan, maka tingkah laku, nilai-nilai,
keterampilan, dan hasil yang lainnya dari usaha tersebut,* karenanya jelaslah bahwa pendidikan
orang dewasa dan anak-anak seperti yang terdapat sekarang ini dan di masa serta tempat
manapun serta melalui banyak aktivitas
Fungsi Dasar
Fungsi dasar pendidikan orang dewasa adalah instruksi, konseling, perkembangan program dan
administrasi Proses pengembangan program melibatkan penilaian pada kebutuhan pelajar,
membuat dan mengeksekusi keputusan yang diperlukan dalam aktivitas belajar untuk
memposisikan dan mengevaluasi hasil
Keunikan dan keterpusatan fungsi pengembangan program dalam pendidikan orang dewasa
berasal dari perbedaan tujuan dan kebutuhan pendidik orang dewasa
Sebuah upaya dilakukan untuk mempertemukan bermacam-macam perubahan individu dan
kebutuhan kelompok walaupun berupa program jangka pendek Hal ini mengikuti pernyataan
bahwa pendidikan orang dewasa lebih distandarisasi seperti dalam program remidi atau
kesempatan kedua yang mensejajarkan kurikulum pendidikan remaja, dan fungsi pengembangan
program tidaklah begitu penting
A Guru
Guru untuk orang dewasa, sebagaimana guru anak-anak dan remaja, juga serius dalam
mentransfer dan membangkitkan pengetahuan, sikap, nilai-nilai, serta kemampuan dengan cara
yang sistematis Tentu saja terdapat perbedaan antara mengajarkan orang dewasa dengan remaja,
dan tingkat perbedaan ini pada praktiknya bervariasi Fase ³mentransfer dan membangkitkan´
memperhatikan esensi perbedaan penting ini Terkadang, karena tradisi dan pendidikan atau
karena tingginya struktur sifat mata pelajaran yang akademis dan mengarah pada kejuruan,
penekanan pada seting yang lebih formal yang serupa sekolah cenderung pada transfer
pengetahuan oleh guru Konsep pengajaran semacam ini telah lama ditekankan pada kepustakaan
profesional karena ia memperhatikan beberapa karakteristik khusus orang dewasa selaku pelajar
Pada kenyataannya, kepustakaan orang dewasa sering tidak menyebut kata guru, tapi pemimpin,
mentor, dan fasilitator Sedang dalam konsep pengajaran ini, kata guru digunakan karena
familiar dan, dalam pengertian yang lebih luas, menunjukkan ke semua orang siapa yang secara
langsung memfasilitasi pembelajaran
Kondisi, tujuan, dan aktivitas guru orang dewasa yang sangat beragam ditujukan untuk
menghindari segala hal kecuali deskripsi yang paling umum Kebanyakan guru orang dewasa
adalah sukarelawan yang mengajar di banyak komunitas, seperti dalam asosiasi program
pendidikan sukarela
B Konselor
Fungsi konseling yang langsung mempertinggi penyediaan informasi tentang kesempatan
pendidikan dan karir, bantuan dalam membut pilihan pendidikan dan pekerjaan, serta bantuan
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang mengganggu proses belajar Jumlah konselor orang
dewasa yang ditunjuk sangatlah sedikit, sehingga kebanyakan bagian dari konseling yang ada
dilakukan oleh guru, pengembang program, dan administrator Sebuah studi tentang program
pendidikan dasar orang dewasa di kota besar melaporkan bahwa kebutuhan akan konseling
sangatlah besar dan suplai konselor sangat sedikit, sehingga para guru yang memikulnya tak
peduli apakah mereka siap atau tidak Rasio konselor ke pelajar dalam agen pendidikan sekolah
umum orang dewasa yang komprehensif adalah ` berbanding Pada lingkup pendidikan
yang lebih tinggi, khususnya komunitas perguruan tinggi, rasio ini umumnya lebih kecil, tapi
sumberdaya konselor jarang mencukupi kebutuhan Sebagai bagian dari peraturan, konselor
biasanya ada untuk pelajar dewasa dalam pendidikan dasar, penyelesaian sekolah menengah, dan
program perguruan tinggi, namun jarang terdapat di lingkup pendidikan yang kurang formal
Ujian dan penyerahan kepada agen pelayanan sosial dan kesehatan cenderung menjadi fungsi
konseling yang menonjol di ABE dan program penyelesaian sekolah menengah, sedangkan
konseling pekerjaan (biasanya dalam kelompok, bimbingan akademik, dan pengembangan
kemampuan studi lebih condong ke karakteristik lingkup pendidikan yang lebih tinggi
Pemberian konseling pada pelajar dewasa, sebagaimana pengajaran mereka, sebagian besar
masih dilakukan oleh orang-orang yang meluangkan paruh waktunya untuk mereka Namun,
sepertinya jumlah konselor yang bekerja full-time akan terus bertambah
BAB III
PENUTUP
` Saran
Dalam andragogi, peranan guru, pengajar atau pembimbing yang sering disebut dengan
fasilitator adalah mempersiapkan perangkat atau prosedur untuk mendorong dan melibatkan
secara aktif seluruh warga belajar, maka dalam proses belajar harus memperhatikan elemen-
elemen
` Menciptakan iklim dan suasana yang mendukung proses belajar mandiri
Menciptakan mekanisme dan prosedur untuk perencanaan bersama dan partisipatif
Diagnosis kebutuhan-kebutuhan belajar yang spesifik Merumuskan tujuan-tujuan program
yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan belajar
· Merencanakan pola pengalaman belajar
Melakukan dan menggunakan pengalaman belajar ini dengan metoda dan teknik yang
memadai
6 Mengevaluasi hasil belajar dan mendiagnosis kembali kebutuhan-kebutuhan belajar Ini adalah
model proses
Karena ini merupakan pendidikan untuk orang dewasa maka guru, pengajar atau pembimbing
lebih berperan sebagai fasilitator untuk mengembangkan kreatifitas dalam pemecahan masalah
secara nyata
Semua aktifitas didalam kegiatan belajar haruslah dibicarakan bersana warga belajar, karena sifat
dari orang dewasa (matang mempunyai sifat mapu mengarahkan diri sendiri dan setiap orang
mempunyai cara yang berbeda dalam melakukannya, jadi apa yang dilakukan dalam kegiatan
belajar haruslah merupakan kesepakatan bersama
Kesimpulan
Teori Belajar Adragogi dapat diterapkan apabila diyakini bahwa peserta didik (siswa-mahasiswa-
peserta adalah pribadi-pribadi yang matang, dapat mengarahkan diri mereka sendiri, mengerti
diri sendiri, dapat mengambil keputusan untuk sesuatu yang menyangkut dirinya Andragogi
tidak akan mungkin berkembang apabila meninggalkan ideal dasar orang dewasa sebagai pribadi
yang mengarahkan diri sendiri Yang menjadi tolok ukur sebuah kedewasaan bukanlah umur,
namun sikap dan perilaku, sebab tidak jarang orang yang sudah berumur, namun belum dewasa
Memang, menjadi tua adalah suatu keharusan dan menjadi dewasa adalah sebuah pilihan yang
tidak setiap individu memilihnya seiring dengan semakin lanjut usianya
c
. ?p?
?9 ?@ 1A?@
?
?1
?@
?
?5 !
?@
?
?B
?@<<??
à?
& ?
? ? ? ?. ?pp?
??
?
???
-p?p(2??
2??0?
è ` `ÿ`à?
. 1 ?92B 21 (?
&?
?
?
? 41# ?
?
! ? ?
' ? ?
? ? ? ? # ?
? ?
? ? ?
! ? ? '
? ? ?
? ?
?
? ?# "?2 ? ?
4?C ? ? ? # ?? ? ? ?
?
& ?
#? ??
? ?ppC ??
? ?# ?
?2 ?
???
?
? # ??
& ?pp?
#?
# ? ? # ?
? ?
?
? ? ?"
? ?? # ?
??# ?
?
? ? ? ? # ?& ?
? 6 ?
"??& ??
?
""?
` ,?
?
? ? ?
? # ? ? ? #? ? ? # ? ? ? & ? ?
"?& ?
? ?# ? ?
?? ? "?# ? ?
? ?
? ? ? ?
"?
? ? ? ?
? ? # ? ?
@ # ? 7
?
? ?
?
?
?
? # ? 1 ?
& ?
? ? # ?
? "? ?
& ?
' ? # ? ?
? ?
? ? ? # ?
?
?
? ? ? - ? ? ?
7?
?
?
"?& ?
7?
?
??
?
??
"?
?
?
"?
? ? "?
?
? "? ?
? ??
? ? ?
?
? ? "? ?
?
?
?
? ?
? ? ?
.
? ? ? ?
? ?
? & ? ?
?
! ?
?
? ?
? ? ?
? ?
"? ? ?
?
# ?
? ??
? ?
? ?
?
? ? ?# ?# ? ? ? ?
? ?
# "? ? # ? ? ? ? ? ? ?
?
?
?
? 1 ? & ? ?
&
?
? ' ?
7?
? ?
? ?
?
? ? ?
?7
?"? ? ?
? ?
? ? ? ? ?
?
? ?
? ?
? ? ?
?
? ? ?
! ? ? # ? ? ?
?
? 6 ?
? ? "?
?
? ? ?
?
? ? ? # ?
# ?
?
.
? ? ? ? ?
? ? ?
?# ? ?
? ?
?
?
?
?
? "? ? ? ?
? ? ?
?
? ?
? & ? ?
?
? ? ? ? ? ?
? ?? ?
??# #?
&? ?
? ? ? ??
`ÿ #*#??
&
?
? ? ?
# ?
? ?? ?
""?
è ` # #?
#?
.
?
? # ?
!?
? ?
? ! # ?
?
"?
?
? # ? ! ? ?
?
? ?
?
? # ?
?
?
"? ?
? ? ?
? ?
?& ? ?
?
?
? ?
? ?
?
? ?
?
?
& ? ? ? >? ? ?
?
# ? ?& ? ?
& ? ?
? ' # 3 ??&
? ?
7 ?
? 41 ? ?
'1 ? # ????
C ? ?3 ?
?
?
? ? ? ?
# ?
?# ? ?
?
?
?
? ?
?
?
?# ? ?
? ?
?
# ? ? ? ?
? ? ?
?
?
?
# ? ?
?
?
"?
?
? ?
?
& ?
? ?
?
? ? ?
?
? ?# ?
?
?
?
& ? ?
? # ?
? ? ? "? ? ?
? ? ?
?
? ?
& ?
? ? ? ? ?# ?
? & ?# ?
?? &"? ?
? ? # ?
?
?
? ?# ?
?# ?! ? ? ?
?
?
# ?
?
?
?
&# ?
, #?
? ?
? ? ?
? ? ? ? ?
? ? # ? 7? ?
"
? ? ? ? ??
?
? ? '? ? 2 ? ? ? ? ? ? ? # ? ? ? ?
? ?
? ? "?
?
? ?# ?&
? ?
? ?
?
? >? ?
? ? ?
?
?
?
? ?
! ? ? ?
? ? ? # ? ?
? # ?
? ? < # ? ! ?
?
# ?! ? ? ? ?& ?
?
?# ?! ?
è è #%! ,#%%'%%'-%?
? ? ?
? ? # ? ?
?
? ?
? "? ?
?
& ? ? # ?
"?
& ?
?
? ?
? ? # ? 2 "?
# # ?
? ??
! ?
? ? ?? ?
?
?
? ? ? ?
?# ?
??
?
?
? ?
?
? . ? ?
? ? # ? ?
? ? ?
& ? ?
? ' ?
??
? "? ? ??
? ? ?# ?
"?
?
? ? ?
? ?! '! ?# ? ? ? ?
? ?>??
? ?
? ?
? "? ? ?
& ?
D?
? ?
? ? ?
?
?
? ?
1
? & ? '? ? ?
?
?7 ? ?
??
"?
"?
?
! ? ?
??
? ?
?
? ?
& ?
"? ?
?
? ? ? ? ?
? ? !? & ?
?
?
# ?
'
? & ? ? ?
? ? ? ??
? ??
##%?
?
? ?
? ? ?
? ? ? "? ??
? ? ?
"?C ? ?
? .
?
?
? # ? ? ?
& ? ?
? ? # ? ?
?
?"??
!
? ? ? ?
& ?F F? ?
?
?
?
?
? # ?
?
? ?
? ? ? ? ?
? ?
? ?
7 ? !
? ? ? ? ?
?
? ?
? # ?
?
#
# ? # "?
? ? ? ? # # ?
?
? ? "? ? ? ?
# ?
? ? ?
?
? ? # ?
? ? ? ?
? ?
? G
G? ? # # ?
?
?
? # ?
# ?
?
"? ? ?
? ?
??
?
# ?
# "? ?
? ?
& ?
? ?
? # ?
???
>?
?
? ? ? ?
? "?
?
?
& ? ? # ? ? ?
? ? ? ? ? ?
??
? ' ?# ?
& ?
? ' ?
? ?
! ? ?
? @ ?
# ? ? ? ? ?
?
? ? "? ?
# ? # ?
?
??
, ' ##?
1
? ? ?
? F F? ?
& ? F F?
? ?
? ?
?# ? ?
?
? ?# ? ?
?
# ? ? ?
?
?# ?
??
???
? ?
?
? ?
?
# ?
#"? & ? ?
& ?
?
? ?
? ? 8 # ?
? p?
? # "? ?
? ?
"?
? ?
& ?(?2 ? ?
# ?# ?
? ? ? ?
?&"?
? ? ? ? # ?
?
? ?
? ?p?
? ?
& ? 7? ? ? ? ?!
?
"? ?
?
? ?
? ? "? ? ? # ?
?
?
? @
? ?
? ?
? ?
?
& ? ??
?
"?
? ?
? "? ? ?
? ?
?
? ? ?
?
@ ?
# ? ? ?
? "?
?
? ? ?
< ? ? ?
"?
? ? ? ? ?
? # ?
#? ?
?
? ? ? ?
?
? ??
? ?
?
"? ? # ?
? ? ? ?
? ?
?
? "? ? ? ?# ?!
??
7 ? ?
+ %%?
? ?
?
?
& ? ? ?
?
? ?
?
?
?
? ? ? ? ? "? "? "?
& "?
"?
# ? ?
? . ? ?
? ? # ? ?
"? ? ? ? ?
?
#
"? ?
? ?
?
?
? ? ? ?
'
? / ?
? ?
?
"?
? ? "? ? # ?
? ?
& ?# ?
! ? ? ? ? >?
! # "? ? ?
? ? # ?
?
? #?
? ?
? 2 ? ?
?
?
?
? ? ? # "? & ? ?
6 ?# ?
?
?
! # ? ?
?
?# ?
?
?
?% '%? ?
?
?
?
& ? 7 "? ?
! # ? ? ? ?
& ?
?
?
?
? ?
? & ?
?
"? ? ?
?
&?
?
? ?
& ? ? ?
?
?
"?
# ??
"?
? ?
?
? ? ? # ? # ?
? "? ? ? 7? 3 ? 7?
? ?
? ?
? ?
? "?
?
? ? ?
? # ?
?
?
?
# ? ?
"? ?
?
? ?
"? ? ?7? ?
?1 ?7?
?
?& ?
?
?
?
?
?
?? ?
??
?. ? ? ?
. ?
?
? # ?
? ? ? ? ? ?
?
? ? ?
? ? ??
?F!
F? ' ?
?@ ? ? ? ? ? ?
? ? ?
& ?
? # ? ? ? ' ?
? ? & ?
?
# ?
'
? ? ' ? 6
? # ? ?
& ? ? # ? ? ?
?
?1& ? ?
?
?
?
? ?
?
7?
& ?1
?
3 ?
? # ? ?
? ? ?
?
?
? ? ? ? ?
& ?
? ? ' # ? ?
? "?
"?
! .
?
? ?
?
! ? # ? ?
& ?
!?
? ?
?
& ? ? # ?
? ? ?
?8 ?? ? ?
?
' ? ? ?
? # ??
?/ ?
?
& ??
@?@
?
? ? ?
?
& ? ?
? ? "?
? ? ?
? ? ?
?1
? ?# ? ?
7 ? ?
? ? ?
? 6 ?
& ?# ? ? ?
' ? ?
# ?
?
& ? ?
?"?# ? ? #
?
?
?
? ?
? @
?
? ? ?
?
& ? ? ?
?
? ? ?
"?
?
?
& ? "?
? 6 ? ?
?
?
?
?
& ? ?
???
%%&
'
! "
#$
Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan kepada anak dalam membuat
pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup,
agar anak lebih terarah dalam belajarnya dan bertanggung jawab dalam menilai kemampuannya
sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya, serta memiliki potensi
yang berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang
potensial
*3.)"#
Bentuk lain dari perhatian orang tua adalah memberikan nasihat kepada anak Menasihati anak
berarti memberi saran-saran untuk memecahkan suatu masalah, berdasarkan pengetahuan,
pengalaman dan pikiran sehat Nasihat dan petuah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
membuka mata anak-anak terhadap kesadaran akan hakikat sesuatu serta mendorong mereka
untuk melakukan sesuatu perbuatan yang baik Betapa pentingnya nasihat orang tua kepada
anaknya, sehingga Al Qur¶an memberikan contoh, seperti yang terdapat dalam surah Luqman
ayat ` Allah berfirman
0V *V12 3V456"#6
7.9
8
*5- V07. 9: V ;
0V-6
, -
.3
$5"#!2./
Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, sebab tanpa adanya pengawasan yang
kontinu dari orang tua besar kemungkinan pendidikan anak tidak akan berjalan lancar
Pengawasan orang tua tersebut dalam arti mengontrol atau mengawasi semua kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan oleh anak baik secara langsung maupun tidak langsung Pengawasan
yang diberikan orang tua dimaksudkan sebagai penguat disiplin supaya pendidikan anak tidak
terbengkelai, karena terbengkelainya pendidikan seorang anak bukan saja akan merugikan
dirinya sendiri, tetapi juga lingkungan hidupnya
Pengawasan orang tua terhadap anaknya biasanya lebih diutamakan dalam masalah belajar
Dengan cara ini orang tua akan mengetahui kesulitan apa yang dialami anak, kemunduran atau
kemajuan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan anak sehubungan dengan aktifitas belajarnya,
dan lain-lain Dengan demikian orang tua dapat membenahisegala sesuatunya hingga akhirnya
anak dapat meraih hasil belajar yang maksimal
Pengawasan orang tua bukanlah berarti pengekangan terhadap kebebasan anak untuk berkreasi
tetapi lebih ditekankan pada pengawasan kewajiban anak yang bebas dan bertanggung jawab
Ketika anak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penyimpangan, maka orang tua yang
bertindak
sebagai pengawas harus segera mengingatkan anak akan tanggung jawab yang dipikulnya
terutama pada akibat-akibat yang mungkin timbul sebagai efek dari kelalaiannya Kelalaiannya
di sini contohnya adalah ketika anak malas belajar, maka tugas orang tua untuk mengingatkan
anak akan kewajiban belajarnya dan memberi pengertian kepada anak akan akibat jika tidak
belajar Dengan demikian anak akan terpacu untuk belajar sehingga prestasi belajarnya akan
meningkat
(3
.'#7"!2$$
Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua hendaknya mampu memberikan
motivasi dan dorongan Sebab tugas memotivasi belajar bukan hanya tanggungjawab guru
semata, tetapi orang tua juga berkewajiban memotivasi anak untuk lebih giat belajar Jika anak
tersebut memiliki prestasi yang bagus hendaknya orang tua menasihati kepada anaknya untuk
meningkatkan aktivitas belajarnya Dan untuk mendorong semangat belajar anak hendaknya
orang tua mampu memberikan semacam hadiah untuk menambah minat belajar bagi anak itu
sendiri Namun jika prestasi belajar anak itu jelek atau kurang maka tanggung jawab orang tua
tersebut adalah memberikan motivasi atau dorongan kepada anak untuk lebih giat dalam belajar
Dorongan orang tua kepada anaknya yang berprestasi jelek atau kurang itu sangat diperlukan
karena dimungkinkan kurangnya dorongan dari orang tua akan bertambah jelek pula prestasinya
dan bahkan akan menimbulkan keputusasaan Tindakan ini perlu dilakukan oleh orang tua baik
kepada anak yang berprestasi baik ataupun kurang baik dari berbagaijenis aktivitas, seperti
mengarahkan cara belajar, mengatur waktu belajar dan sebagainya, selama pengarahan dari
orang tua itu tidak memberatkananak
!3
&).&#&./
Pemenuhan Kebutuhan belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk menunjang
kegiatan belajar anak kebutuhan tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam sekolah,
buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-lain
Pemenuhan kebutuhan belajar ini sangat penting bagi anak, karena akan dapat mempermudah
baginya untuk belajar dengan baik Dalam hal ini Bimo
algito menyatakan bahwa ³semakin
lengkap alat-alat pelajarannya, akan semakin dapat orang belajar dengan sebaik-baiknya,
sebaliknya kalau alat-alatnya tidak lengkap, maka hal ini merupakan gangguan di dalam proses
belajar, sehingga hasilnya akan mengalami gangguan
Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang memadai akan berdampak positif dalam
aktivitas belajar anak Anak-anak yang tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya sering kali tidak
memiliki semangat belajar Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi, maka anak
tersebut lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar
c
,3<3"2&
Dari uraian yang telah disajikan dapat disimpul
Sikap anak tergantung lingkungan keluarga yang mengurus
Suami dan istri harus seiya dan sekata dalam mendidik anak
Orang tua harus mendidik dengan kasih sayang dan tidak terlalu memaksakan terhap anak
Orang tua harus memahami karakter anak dan kemampuannya
Orang tua selayaknya bijak dan memberi sanksi yang layak dan sipatnya mendidik
,3*3)#)
Bagi orangtua dewasa ini harus lebih waspada dan menjaga anak dengan serius agar tidak
terbawa arus sikap yang buruk juga sebagai oang tua Islam melupakan dan melalaikan
pendidikan Islam
,3,3"
Mengingat orangtua adalah peranan yang paling berpengaruh dalam mengasuh anak juga dalam
Makalah ini orangtua sorotan paling utama jelas masih banyak hal yang perlu diperhatikan yang
belum tercantumkan baik ditijau dari agama juga norma-norma masyrakat yang berlaku maka
dari itu pembaca harap memaklumi dan memandang tulisaan ini dengan bijaksana dan lembut
tanpa egois atas ketidak sempurnaan dan ketidak tepatan isi Makalah ini Demikianlah isi
makalah ini mudah-mudahan bermanfaat bagi saya pribadi dan yang membacanya
allhua¶alam
· Harapan
mudah-mudahan kita semua mendapat anak soleh, amin
` Imam Al-Ghazali,Ihya Ulumiddin, Terjemah Moh Zuhri Dipl dkk Semarang
V As
Syifa
M Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung Remadja Karya, `
J S Poerwa Darminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta Balai Pustaka, `