Professional Documents
Culture Documents
Mata kuliah Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Bahasa Indonesia mengajak Anda
untuk mengkaji hal-hal yang melandasi pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Materi
mata kuliah ini mencakup hakikat kurikulum dan pembelajaran; landasan dan prinsip
pengembangan kurikulum; pendekatan dalam pengembangan kurikulum; kerangka dasar
pengembangan kurikulum 2004; tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad ke-21; model-
model pengembangan rencana pembelajaran; perencanaan pembelajaran; telaah kurikulum mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia; indikator pembelajaran dalam kurikulum mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia; dan analisis desain pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Kajian tentang pengembangan kurikulum dan pembelajaran akan sangat bermanfaat bagi Anda
sebagai guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Diharapkan setelah mempelajari mata kuliah ini dengan tuntas, Anda akan dapat menjelaskan
secara komprehensif tentang bagaimana mengembangkan kurikulum di sekolah dan mampu
membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan kebutuhan peserta
didik.
Dengan pengetahuan ini nantinya Anda diharapkan dapat berperan serta dalam pengembangan
kurikulum di tingkat sekolah atau regional maupun nasional. Dengan demikian kemampuan
profesional Anda sebagai perancang pembelajaran dan pelaksana pembelajaran di sekolah akan
meningkat.
Secara lebih khusus, setelah mempelajari mata kuliah ini Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian, fungsi, dan komponen kurikulum;
2. menjelaskan hubungan kurikulum dan pembelajaran;
3. menjelaskan pentingnya pengembangan kurikulum;
4. menjelaskan landasan, prinsip, dan pendekatan dalam pengembangan kurikulum;
5. menjelaskan kerangka dasar kurikulum 2004;
6. menjelaskan hakikat pendidikan kecakapan hidup;
7. menjelaskan hakikat keterampilan melek informasi;
8. menjelaskan model pengembangan rencana pembelajaran;
9. menjelaskan perencanaan kegiatan ekstrakurikuler;
10. menjelaskan konsep dasar perencanaan pembelajaran;
11. menganalisis komponen kurikulum mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia;
12. menganalisis kompetensi kurikulum mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia;
13. menganalisis desain pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Untuk mempermudah Anda mempelajari mata kuliah ini, materi pengembangan kurikulum dan
pembelajaran disajikan dalam enam modul sebagai berikut.
Modul 1 : Hakikat Kurikulum dan Pembelajaran.
Modul 2 : Landasan, Prinsip, dan Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum.
Modul 3 : Kerangka Dasar Kurikulum 2004.
Modul 4 : Tantangan Kurikulum dan Pembelajaran di Abad 21.
Modul 5 : Model Pengembangan Rencana Pembelajaran dan Perencanaan Kegiatan
Ekstrakurikuler.
Modul 6 : Perencanaan Pembelajaran.
Modul 7 : Telaah Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Modul 8 : Indikator Pembelajaran dalam Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia.
Modul 9 : Analisis Desain Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dengan mempelajari setiap modul dengan cermat sesuai dengan petunjuk yang ada pada setiap
modul, serta dengan mengerjakan secara sungguh-sungguh semua latihan dan tes formatif yang
disediakan di setiap akhir modul, maka Anda akan mudah untuk menguasai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
Kegiatan Belajar 2:
Pengembangan Kurikulum
Kurikulum adalah apa yang akan diajarkan sedangkan pembelajaran adalah bagaimana
menyampaikan apa yang diajarkan. Menurut McDonald & Leeper kegiatan kurikulum adalah
memproduksi rencana kegiatan, sedangkan pembelajaran adalah kegiatan melaksanakan rencana
tersebut. Kurikulum dan pembelajaran pada dasarnya merupakan subsistem dari suatu sistem
yang lebih besar, yaitu sistem persekolahan. Kurikulum dan pembelajaran adalah dua sistem
yang saling terkait satu sama lain secara terus-menerus dalam suatu siklus.
Menurut Gagne dan Briggs pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar siswa yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang untuk mempengaruhi
proses belajar dalam diri siswa. Menurut Gredler proses perubahan sikap dan tingkah laku siswa
pada dasarnya terjadi dalam satu lingkungan buatan dan sangat sedikit bergantung pada situasi
alami, ini artinya agar proses belajar siswa berlangsung optimal guru perlu menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Proses menciptakan lingkungan belajar yang kondusif ini
disebut pembelajaran.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola kegiatan pembelajaran adalah:
1. harus berpusat pada siswa yang belajar
2. belajar dengan melakukan,
3. mengembangkan kemampuan sosial,
4. mengembangkan keingintahuan,
5. imajinasi dan fitrah anak
6. mengembangkan keterampilan memecahkan masalah
7. mengembangkan kreativitas siswa,
8. mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu dan teknologi
9. menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik, dan
10. belajar sepanjang hayat.
Pengembangan kurikulum adalah suatu istilah yang ada dalam studi kurikulum, yaitu sebagai
alat untuk membantu guru melakukan tugasnya menyampaikan pembelajaran yang menarik
minat siswa. Kegiatan pengembangan kurikulum ini perlu dilakukan untuk menghadapi dan
mengantisipasi keadaan berikut, yaitu merespons perkembangan ilmu dan teknologi, perubahan
sosial di luar sistem pendidikan, memenuhi kebutuhan siswa dan merespons kemajuan-kemajuan
dalam pendidikan.
Masalah yang ada dalam proses pengembangan kurikulum biasanya berkaitan dengan
pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana memilih materi yang diajarkan, apa yang harus
dilakukan bila ada pandangan yang bertolak belakang dengan pengembang dan bagaimana
menerapkan kurikulum secara meyakinkan.
DAFTAR PUSTAKA
Alberty, Harold B. (1965). Reorganizing the High School Curriculum. New York: The
Macmillan Company.
Doll, Ronald C. (1974). Curriculum Improvement: Decision Making and Process, (Third
Edition). Boston-London-Sidney: Allyn and Bacon.
Joyce, Bruce and Marsha Weil. (1980). Models of Teaching. New York: Prentice-Hall Inc.
Mager, R.F. and K.M. Beach Jr. (1967). Developing Vocational Instruction. Belmont California:
David. S. Lake Publisher.
Nasution, S. (1987). Pengembangan Kurikulum. Bandung: Alumni.
Saylor, J. Galen; Alexander, William M.; dan Lewis, Arthur J. (1974). Curriculum Planning for
Better Teaching and Learning. New York: Holt Rinehart and Winston.
Sudjana, N. (1990). Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. dan Ibrahim, R. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Sukmadinata, N.S. (1988). Prinsip dan Landasan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: P2LPTK.
Taba, Hilda (1962). Curriculum Development: Theory and Practice. New York: Harcourt Brace
and World, Inc.
Tyler, Ralph W. (1975). Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago and London:
The University of Chicago Press.
Zais, Robert S. (1976). Curriculum, Principles and Foundations. New York: Harper and Row
Publisher.
Kegiatan Belajar 2:
DAFTAR PUSTAKA
Doll, R.C. (1974). Curriculum Improvement: Decision Making and Process, (Third Edition),
Boston-London-Sidney: Allyn and Bacon, Inc.
Ornstein, A. C. and Hunkins, F.P., (1988). Curriculum: Foundations, Principles, and Issues.
Boston: Allyn and Bacon.
Sudjana, N. (1989). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru.
Sukmadinata, N.S. (1988). Prinsip dan Landasan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: P2LPTK.
Tyler, R. W. (1975). Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago and London: The
University of Chicago Press.
Zais, R.S. (1976). Curriculum: Principles and Foundations. New York: Harper and Row.
Kegiatan Belajar 2:
DAFTAR PUSTAKA
Asep Herry Hernawan. (2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran (PGSD4407),
Modul 7. Jakarta: Universitas Terbuka.
J. Quicke. (1999). Curriculum for Life, Schools for a Democratic Learning Society. Open.
Keempat pilar pendidikan dari UNESCO adalah perwujudan dari siswa yang memiliki
kecakapan hidup sesuai standar UNESCO. Keempat pilar ini kemudian diwujudkan dalam
berbagai kompetensi yang ada dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Pelaksanaan PKH di sekolah perlu kerja sama semua pihak yang terlibat dalam kegiatan
pendidikan di sekolah, misalnya persetujuan dan bantuan kepala sekolah, guru dan siswanya,
guru-guru di kelas lain atau guru mata pelajaran lain, guru perpustakaan, orang tua siswa, staf
administrasi sekolah dan lainnya. PKH perlu dimasukkan dalam kurikulum sekolah.
Kegiatan Belajar 2:
Keterampilan Melek Informasi (Information literacy)
Literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Sedangkan keterampilan melek informasi
adalah serangkaian kemampuan untuk menyadari kebutuhan informasi dan kapan informasi
dibutuhkan, mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi yang dibutuhkan, memanfaatkan
informasi secara kritis dan etis, kemudian mengkomunikasikannya secara efektif dan efisien.
Keterampilan melek informasi juga berhubungan dengan kemampuan untuk memecahkan. Siswa
yang mempunyai keterampilan melek informasi adalah siswa yang independent dan competent,
yang dapat beradaptasi dengan perubahan apapun secara mandiri dan fleksibel.
Manfaat keterampilan melek informasi adalah dapat membiasakan siswa untuk selalu belajar
untuk meneliti sesuatu dengan menggunakan strategi ilmiah, mengajak mereka untuk rajin
membaca dan menulis untuk menambah pengetahuan, wawasan, maupun kecerdasan siswa
sebagai bekal menuju manusia berkualitas.
Pelaksanaan keterampilan melek informasi di kelas dapat menggunakan metode ilmiah.
Penilaian keterampilan ini juga perlu penilaian menyeluruh yang dapat menilai kemampuan dan
hasil kerja siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Haris Prabawa & Siti Zuhriah Ariatmi. (Ed.) (2002). Paradigma Pengembangan Kurukulum
Pendidikan Tinggi Tahun 2000. Surakarta: Penerbit Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education). Bandung: Alfabeta.
Carol Koechlin & Sandi Zwaan. (2004). Build Your Own Information Literate School.
California: Hi Willow Research & Publishing, San Jose, California.
David V. Loertscher & Blanche Woolls. (2002). Information Literacy: A Review of the
Research: A Guide for Practitioners and Researchers, 2nd ed. California: Hi Willow Research &
Publishing, San Jose, California.
Dhama Gustiar Baskoro, S.IP. (2005). Big 6 Dan Implementasinya dalam Information Literacy
Program Bagi Guru Pustakawan Di Perpustakaan Sekolah K-12. Makalah yang ditulis untuk
Pertemuan Informal Pustakawan Sekolah 1 pada Agustus 2005, di Jakarta.
Diao Ai Lien & Titi Chandrawati. (2005), Current State Of Information Literacy Awareness And
Practices In Indonesian Primary And Secondary Public Schools: Jakarta: Laporan hasil
penelitian, Jakarta.
Hernowo. (2004). Bu Slim & Pak Bil Membincangkan Pendidikan di Masa Depan: Ihwal Life
Skills, Porto folio, Konstruktivisme, dan Kompetensi. Bandung: Mizan Learning Center (MLC).
Hernowo. (2004). Bu Slim & Pak Bil Menggagas Kembali Pendidikan Berbasiskan Buku.
Bandung: Mizan Learning Center (MLC).
Ihad Hatimah & Sadri. (2006). Buku Materi Pokok: Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan,
Modul 7: Muatan Life Skills dalam Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Jakarta:
Penerbit Universitas Terbuka.
Kompas, 8 Maret 2006. Bangun Karakter Lewat Penciptaan Kultur Sekolah, Pendidikan Watak
Harus Terintegrasi, halaman 12. Jakarta: Gramedia.
Kompas, 4 April 2006. Belajar Menyenangkan Lewat Agenda Penelitian, halaman 12. Jakarta:
Gramedia.
Kompas, 8 April 2006. Pembelajaran Kreatif, Siswa Didorong Belajar Mandiri Lewat Penelitian
Sederhana, halaman 12. Jakarta: Gramedia.
Republika, 5 Maret 2006. Hari Buku Sedunia: Menumbuhkan Budaya Literacy, Hal. 20.
Victoria Pennell (1997). Information Literacy: An Advocacy Kit for Teacher-Librarians, the
Association for Teacher-Librarian in Canada (ATLC). Canada.
_________ . (2003). On Your Own: Guided Steps. Canada: Thomas Valley District School
Board.
Tim Broad Based Education Depdiknas. (2003). Pola Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup.
Penerbit SIC bekerja sama dengan LPPM Universitas Negeri Surabaya & Swa Bina Qualita
Indonesia, Jatim
Yenny Novita, MA., SIP dan Ratna Setyowati Putri, S.Pd. Ing. (2006). Peran Pustakawan
Sekolah Dalam Menunjang Pendidikan di Sekolah—Sharing good Practices from Sekolah Pelita
harapan Karawaci and Cikarang. Makalah yang ditulis untuk Pertemuan Informal Pustakawan
Sekolah 2 pada tanggal 25 Februari 2006, di Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Ausubel, D.P. & Robinson, F.G. (1969). School Learning: an Introduction to Educational
Psychology. New York: Holt Rinehart and Winston, Inc.
Cohen, L. dan Manon, L. (1984). A Guide to Teaching Practice (Second Edition). New York:
Methuen & Co.
Joyce, B. & Weil, M. (1980). Models of Teaching. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall.
Kirbi, N. (1984). Personal Values in Primary Education. London: Harper & Row.
Klein, M. F. (1989). Curriculum Reform in the Elementary School: Creating your own agenda.
Teacher College, Columbia University.
Miller, J.P. & Seller,W. (1985). Curriculum Perspectives and Practice. New York & London:
Longman.
Oliva, P. F. (1992). Developing the Curriculum (Third Edition). New York: Harper Collins.
Sukmadinata, N. Sy. (1987). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Kegiatan Belajar 2:
Pengembangan Silabus dan Rencana atau Satuan Pelajaran
Silabus adalah garis besar ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok materi pelajaran. Silabus adalah
rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada kelas dan
jenjang tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi
kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat.
KBK atau Kurikulum 2004 menyebutkan silabus sebagai:
1. Seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas dan
penilaian hasil belajar.
2. Komponen silabus menjawab 1) kompetensi apa yang akan dikembangkan pada siswa? 2)
bagaimana cara mengembang-kannya? 3) bagaimana cara mengetahui bahwa kompetensi sudah
dicapai siswa?
3. Tujuan pengembangan silabus adalah membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam
menjabarkan kompetensi dasar menjadi perencanaan pembelajaran.
4. Sasaran pengembangan silabus adalah guru, kelompok guru mata pelajaran di sekolah,
kelompok kerja guru, dan dinas pendidikan.
Komponen silabus terdiri dari: 1) bidang studi yang akan diajarkan, 2) tingkat sekolah dan
semester, 3) pengelompokan standar kompetensi, kompetensi dasar, 4) indikator, 5) materi
pokok, 6) strategi pembelajaran, 7) alokasi waktu, dan 8) bahan/alat/media. Komponen pokok
silabus terdiri dari: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pembelajaran.
Manfaat silabus adalah sebagai pedoman dalam pengembangan seluruh kegiatan pembelajaran.
Prinsip pengembangan silabus adalah: ilmiah, memperhatikan perkembangan dan kebutuhan
siswa, sistematis, dan relevan.
Proses pengembangan silabus berbasis kompetensi terdiri atas tujuh langkah utama, yaitu: 1)
penulisan identitas mata pelajaran, 2) perumusan standar kompetensi, 3) penentuan kompetensi
dasar, 4) penentuan materi pokok dan uraiannya, 5) penentuan pengalaman belajar, 6) penentuan
alokasi waktu, dan 7) penentuan sumber bahan.
Rencana mengajar merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan
dalam penentuan pengalaman belajar. Guru dapat mengembangkan rencana pembelajaran dalam
berbagai bentuk.
Perencanaan pembelajaran dapat dibagi menjadi rencana mingguan dan harian. Rencana harian
adalah rencana pembelajaran yang disusun untuk setiap hari mengajar.
Dalam menyusun rencana pembelajaran harian ini guru perlu selalu berpusat pada siswa, dan
semua kegiatan pembelajaran yang dapat melibatkan siswa dalam kegiatan belajar baik secara
fisik maupun mentalnya.
Prinsip-prinsip persiapan mengajar adalah harus sederhana, dan fleksibel, kegiatan yang
dikembangkan sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan, persiapan pembelajaran harus
utuh dan menyeluruh serta jelas indikatornya, kemudian, harus ada koordinasi antarkomponen
pelaksana program sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. (2005). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kegiatan Belajar 2:
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta: Balai
Pustaka.
Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
(2003). Kurikulum 2004 S M A Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta:
Depdiknas.
Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum
2004. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pedoman Khusus Pengembangan
Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
Yulaelawati, Ella. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi. Bandung:
Pakar Raya.
Kegiatan Belajar 2:
DAFTAR PUSTAKA
Kegiatan Belajar 2:
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2004). Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas.
Wardani, I. G. A. K.. (2002). Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
Sistem Pembelajaran Bahasa Indonesia (Modul). Jakarta: Universitas Terbuka.