Professional Documents
Culture Documents
OTOT
Disususn oleh :
Kelompok 2
Kelas 2D
Gelombang 2
Jurusan Farmasi
Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka
Jakarta
2011
JUDUL PENGAMATAN
OTOT
KELOMPOK 2
Tanggal Praktikum : Senin, 21 Maret 2011
BAB I
PENDAHULUAN
Otot juga mempunyai sel-sel yang tipis dan panjang, bersifat elastis yang dapat
mengubah energi yang tersimpan dalam lemak dan gula darah ( glukosa ) menjadi
gerakan panas. Otot tersusun atas berkas-berkas sel panjang (miofiber ). Dan setiap
miofiber mengandung ribuan serat halus (miofibril ). Seuntas miofibril tersusun atas
filamen-filamenyang terbuat dari dua macam protein yaitu actin dan miosin.
Semua otot memiliki suplai darah yang baik dari arteri-arteri di dekatnya.
Arteriol pada perimisium memberi cabang kapiler yang berjalan dalam endomisium
dan melintasi serabut-serabut. Pembuluh darah dan saraf memasuki otot bersama-sama
didaerah hilium. Kenormalan otot berada dalam kondisi kontraksi parsial yang dikenal
sebagai tonus otot. Tonus otot inilah yang mempertahankan posisi dalam waktu lama
tanpa menimbulkan kelelahan. Kelelahan otot terjadi karena akibat ketidakseimbangan
kebutuhan energi ( ATP) untuk aktifitas otot.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Otot merupakan suatu organ yang sangat penting bagi tubuh kita, karena dengan
otot tubuh kita dapat berdiri tegap.Otot merupakan suatu organ / alat yang
memungkinkan tubuh kita agar dapat bergerak. Otot merupakan alat gerak aktif. Ini
adalah suatu sifat yang penting bagi organisme. Sebagaian besar otot tubuh ini melekat
pada kerangka, yang menyebabkan dapat bergerak secara aktif sehingga dapat
menggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak yang tertentu. Otot
merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara sikap tubuh.Dalam
tubuh kita terdiri dari bermacam-macam jenis otot serta mempunyai sifat dan cara kerja
sendiri-sendiri,untuk saling menujang agar kita dapat
bergerak.NMNNMNMNMNMNMNMNMNMMMMMMM
Dalam garis besarnya sel otot dapat kita bagi menjadi tiga golongan (Sumber :
Lauralee Sherwood, hal.212), yaitu:
1. Otot Lurik, dengan nama lain otot rangka (karena pada umumnya otot ini
melekat pada kerangka) , otot motoritas, otot volunteer, atau otot serat lintang
(musculus striated). Struktur otot ini berserabut panjang, berwarna/lurik dengan
garis terang dan gelap, memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak
dipinggir. Otot ini dapat bergerak/berkontraksi menurut kehendak kita (dibawah
kendali sistem syaraf pusat), pergerakkanya cepat, kuat tetapi mudah lelah, dan
tidak beraturan.
2. Otot Polos, disebut juga otot alat-alat dalam (seperti ventrikulus, usus, kandung
kemih, pembuluh darah dan lain-lain), smooth muscle, visceral muscle,
musculus nonstriated atau otot involunteer. Memiliki struktur berbentuk serabut
panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan inti berjumlah satu
terletak dibagian tengah. Cara kerjanya diluar kesadaran kita (otot tak sadar),
gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.
3. Otot jantung, disebut juga Myocardium atau musculus cardiata, dan otot
involunteer. Struktur bentuknya serabut memanjang, silindris, bercabang,
tampak adanya garis terang dan gelap, dan memiliki satu inti yang terletak
ditengah. Otot ini hanya terdapat pada jantung yang mempunyai fungsi
tersendiri. Cara kerjanya diluar kesadaran kita, gerakan lambat, ritmis dan tidak
mudah lelah.
4. Otot Vena.
Otot yang ditemukan dalam pembuluh darah vena bekerja dengan pengaturan
dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom. Otot ini dibangun oleh sel-sel
otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai
satu inti, yang berfungsi membantu mendorong dan membawa darah dalam
pembuluh.
5. Otot Saraf.
Otot yang berada di jaringan saraf. Disebut juga Nerve muscle. Strukturnya
memiliki inti banyak. Cara kerjanya ada yang dibawah kesadaran dan ada yang
diluar kesadaran kita.
Jenis-jenis otot dari kiri ke kanan : (1). Otot lurik (2). Otot polos (3). Otot
jantung. (Sumber : Wikipedia)
Fungsi otot :
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
1. Memelihara sikap dan posisi tubuh.
2. Otot-otot dinding perut berguna untuk menahan rongga perut.
3. Otot-otot pembuluh darah berguna untuk menahan tekanan darah
1. Setelah kurang dari satu detik kalsium dipompakan kembali ke dalam reticulum
sarkoplasma.
2. Pelepasan ion Kalsium dari troponin.
3. Penghentian interaksi antara aktin dan miosin.
4. Terjadi Relaksasi.MMMMmmMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
1.Mikroskop biokuler
2.Object glass
3.Cover glass
4.Preparat otot:
-otot lurik
-otot polos
-otot jantung
-otot vena dan,
-otot syaraf
Inti Sel
Sel otot polos hanya memiliki satu inti sel yang terletak di tengah sel.
Ciri – ciri :
• Berbeda dengan otot rangka, kerja otot polos tidak dipengaruhi oleh
kehendak kita (tanpa kesadaran). Artinya, otot polos tidak bekerja secara
otomatis tanpa perintah dari otak.
• Proses pencernaan makanan yang melibatkan kerja otot polos akan
berlangsung tanpa diperintah otak. Oleh karena itu, otot polos disebut pula
otot tak sadar, karena gerakannya tidak kita sadari.
• Gerakan otot polos lambat, karena dipengaruhi oleh saraf otonom, tetapi
teratur dan tidak cepat lelah.
• Sel-sel otot polos tampak berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya
meruncing.
• Warnanya : polos, dengan sitoplasma bening
Letak
Otot lurik melekat pada rangka (tulang) sehingga disebut juga otot rangka.
Ujung otot lurik yang melekat pada tulang disebut urat otot (tendon). Tendon
yang melekat pada tulang yang tidak dapat digerakkan disebut origo. Tendon
yang melekat pada tulang yang dapat digerakkan disebut insersi. Sel otot lurik
berbentuk panjang dan silindris sehingga disebut serabut otot. Selain itu, sel otot
lurik juga memiliki bagian yang gelap dan terang yang memberikan
kenampakan seperti lurik. Kenampakan lurik disebabkan oleh protein otot yang
berbeda, yakni aktin dan miosin. Kerja otot lurik dipengaruhi oleh kehendak
(kesadaran) kita melalui perintah yang diatur oleh otak. Oleh karena itu, otot
lurik disebut pula otot sadar.
Inti Sel
Memiliki sel-sel yang tidak jelas batasnya. Jumlah inti sel pada umumnya
banyak, dan biasanya terletak di tepi sel atau permukaan
Ciri – ciri :
• Gerakan dipengaruhi saraf sadar
• Tidak memiliki percabangan
• Kerjanya kuat, ada periode istirahat.
• Gerak otot lurik berlangsung cepat, tetapi cepat lelah dan tidak teratur
• Merupakan otot sadar
Persamaan dan Perbedaan
Mempunyai persamaan seperti otot jantung, yakni terdapat inti sel yang
banyak, dan terletak di tepi.
Letak
Terletak di saluran cerna, susunan syaraf pusat, pembukuh darah dan saluran
nafas.
Inti Sel
Mempunyai inti sel yang banyak
Ciri – ciri :
Otot syaraf ada yang dipengaruhi oleh kesadaran dan ada pula yang tidak
dipengaruhi oleh kesadaran.
Letak
Hanya terletak pada organ jantung. Otot jantung merupakan otot yang
khusus membentuk jantung. Otot jantung mirip dengan otot lurik tetapi
bercabang-cabang. Otot jantung berfungsi menggerakan jantung untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Kontraksi dan relaksasi otot jantung
menyebabkan serambi dan bilik jantung menyempitkan sera melebar secara
berirama. Kontraksi dan relaksasi menimbulkan denyut jantung. Kerja otot
jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja sesuai dengan
gerak jantung.
Inti Sel
Jumlah inti sel banyak, dan terletak di tengah-tengah serabut sel
Ciri – ciri :
• Memiliki sel-sel yg tidak jelas batasnya
• Percabangan antar inti sel terlihat
• Kerjanya cepat dan tidak pernah berhenti
• Bentuk : panjang (seperti otot lurik)
• Gerakannya dipengaruhi oleh saraf otonom (sama dengan otot polos)
• Bekerja secara tidak sadar
• Gerakan otot jantung teratur dan tahan kelelahan.
Persamaan dan Perbedaan
Strukturnya sama seperti otot lurik, gelap terang secara berselang seling dan
terdapat percabangan sel. Proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu
disebut juga otot spesial.
V. OTOT VENA
Letak
Bekerja di pembuluh darah
Inti Sel
Mempunyai satu inti sel, yang berada di tengah
Ciri – ciri :
Bekerja diluar kesadaran
DAFTAR PUSTAKA
1. Pierce, Evelyn. C,. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1979.
3. Ganong, W.F., Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Edisi 14,
Jakarta, 1983.
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Otot