Professional Documents
Culture Documents
PENDIDIKAN
Posted on Juni 6, 2008 by supi pauzi
ARTI SUPERVISI PENDIDIKAN
Drs. N. A. AMETEMBUN
Dosen Pendidikan I. K. I. P Bandung
■ Arti morfologis
Supervision (inggris) :
Super : atas, vision : visi
Jadi supervise artinya : lihat dari atas
■ Arti semantik
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi
pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
INSPEKSI DAN SUPERVISI
Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa
Orang yang menginsipeksi disebut inspektur
Inspektur dalam hal ini mengadakan :
→ Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya
→ Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan
→ Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak
→ Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis
→ Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik
Orang yang melakukan supervise disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisor pendidikan.
Supervisi bercirikan :
Research :meneliti situasi sebenarnya disekolah
Evalution : penilaian
Improvement :mengadakan perbaikan
Assiatance :memberikan bantuan dan bimbingan
Cooperation :kerjasama antara supervisor dan supervised ke arahperbaikan situasi
Kepengawasan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami masa transisi dari inspeksi kea rah supervise
yang dicita-citakan. Yang disebut supervisor pendidikan bukan hanya para pejabat/petugas dari kantor
pembinaan, kepala sekolah, guru-guru dan bahkan murid pun dapat disebut sebagai supervisor, bila misalnya
diserahi tugas untuk mengetuai kelas atau kelompoknya.
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Prinsip-prinsip fundamental
Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor pendidikan Indonesia. Bahwa
seorang supervisor haruslah seorang pancasilais sejati.
2. Prinsip-prinsip praktis
a. Negatif
Tidak otoriter
Tidak berasas kekuasaan
Tidak lepas dari tujuan pendidikan
Bukan mencari kesalahan
Tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil
b. Positif
Konstruktif dan kreatif
Sumber secara kolektif bukan supervisor sendiri
2
Propessional
Sanggup mengembangkan potensi guru dkk
Memperhatikan kesejahteraanguru dkk
Progresif
Memperhitungkan kesanggupan supervised
Sederhana dan informal
Obyektif dan sanggup mengevaluasi diri sendiri
TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Tujuan umum
Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia dewasa yang sanggup berdiri sendiri.
Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia pembangunan dewasa yang berpancasila.
Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan
belajar pada khususnya.
2. Tujuan khusus
Membantu guru-guru lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya
Membantu guru-guru untuk dapat lebih memahami dan menolong murid
Memperbesar kesnggupan guru mendidik murid untuk terjun ke msyarakat
Memperbesar kesadaran guru terhadap kerja yang demokratis dan kooperatif
Membesar ambisi guru untuk berkembang
Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman yang dimiliki
Memperkenalkan karyawan baru kepada sekolah
Melindungi guru daru tuntutan tak wajar dari masyarakat
Mngembangkan professional guru
FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang suatu situasi pendidikan
Perumusan topik
Pengumpulan data
Pengolahan data
Konlusi hasil penelitian
2. Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek daripada negative
3. Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana situasi pendidikan/pengajaran pada umumnya dan
situasi belajar mengajarnya.
4. Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) kea rah pembinaan diri yang disupervisi
KETERAMPILAN-KETERAPILAN SUPERVISOR PENDIDIKAN
1. Keterampilan dalam kepemimpinan (leadership)
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menjalin hubungan yang harmonis dengan yang dipimpin
Working on : wibawa (power on)
Working for : pembantu bagi orang yang disupervisi
Working mithin : bersama-sama
2. Keterampilan dalam proses kelompok
Supervisor harus terampil :
Membangkitkan semangat kerjasama
Merumuskan tujuan
Merencanakan bersama
Mengambil keputusan bersama
3
Menciptakan tanggung jawab bersama
Menilai dan merivisi bersama
3. Keterampilan dalam hubungan insani (human relation)
Supervisor tidak semata-mata berurusan dengan aspek meteril tetapi berhadapan dengan manusia-manusia
yang berbeda perilaku.
Hubungan pribadi : pribadi orang yang bersangkutan
Hubungan fungsionil : fungsi yang dijalankan seseorang
Hubungan instrumental : didasarkan atas pandangan memperalat bawahan
Hubungan konsensionil : didsarkan atas kebiasaan atau kelaziman yang berlaku.
4. Keterampilan dalam administrasi personal
Supervisor harus terampil :
Menyeleksi anggota/karyawan baru
Mengorientasi anggota/karyawan baru
Menempatkan dan menugaskan sesuai kecakapan
Membina
5. Keterampilan dalam evaluasi (evaluation)
Merumuskan tujuan dan norma-norma
Mengumpukan fakta-fakta perubahan
Menterapkan criteria dan menyusun pertimbangan
Merevisi rencana yang disusun
TIPE-TIPE SUPERVISOR PENDIDIKAN
1. Otokratis : supervisor penentu segalanya
2. Demokratis : mementingkan musyawarah mufakat dan bekerjasama atau gontong royong secara kekeluargaan.
3. manipulasi diplomatis : mengarahkan orang yang disupervisi untuk melaksanakan apa yang dikehendaki
supervisor dengan cara musulihat
4. laissez-faire : memberikan kebebasan dan keleluasan kepada orang yang disupervisi untuk melakukan apa yang
dianggap mereka baik.
JENIS-JENIS SUPERVISI PENDIDIKAN BERDASARKANPROSESNYA
1. Koraktif : lebih mencari kesalahan
2. Preventif : mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
3. Konstruktif : membangun (dapat memperbiki jika terjadi kesalahan)
4. Kreatif : menekankan inisiatif dan kebebasan berfikir
TEKHNIK SUPEERVISI PENDIDIKAN
1. Tekhnik kelompok : cara pelaksanaan supervise terhadap sekelompok orang yang disupervisi
2. Tekhnik perorangan : dilakukan terhadap individu yang memiliki masalah khusus.
METODE SUPERVISI
1. Metode langsung : alat yang digunakan mengenai sasaran supervise
2. Metode tak langsung : mempergunakan berbagai alat perantara (media)
TEKHNIK DAN METODE YANG LAIN
1. Kunjungan sekolah (school visit)
Akan memberikan pengatahuan yang lengkap tentang situasi sekolah sehingga program akan lebih efektif.
2. Kunjungan kelas (class visit)
Merupakan suatu metode supervise yang “to the point” kena sasaran
3. Pertemuan individual
Setelah suatu kunjungan berakhir, hendaklah diadakan pembicaraan langsung dan pribadi tentang hasil
kunjungan dengan orang yang dikunjungi.
4. Rapat sekolah
4
Untuk membicarakan kepentingan murid dan sekolah dan hal-hal yang berhubungan dengan sekolah
5. Pendidikan ini service
Untuk kepentingan mutu mrngajar dan belajar, maka guru perlu mengembangkan pengetahuan sesuai
dengan profesinya dengan berbagai cara. Misalnya : study individual, study grops, menghadiri ceramah,
mengadakan intervisitasi dsb.
6. Workshop (musyawarah kerja_muker)
Untuk mengembangkan professional karyawan (in-service)
7. Intervisitas
Saling kunjung-memgunjungi sesama guru untuk mengobservasi situasi belajar masing-masing
8. Demonstrasi mengajar
Metode ini dapat dilakukan oleh supervisor sendiri atau oleh guru yang ahli untuk memperkenalkan metode
mengajar yang efektif.
9. Bulletin supervisi
Bulletin berkala dapat dimanfaatkan untuk perbaikan program pendidikan dan penngajaran, bisa mingguan
atau bulanan.
10. Bulletin bord
- pengumuman administrative
- pengunguman supervise
- pengunguman untuk murid
- dsb
11. Kunjungan rumah
Tujuannya untuk mempelajari bagaimana situasi hidup orang yang disupervisi di rumah terutama meneliti
masalah-masalah yang secara langsung atau tak langsung mempengaruhi tugas/kewajiban orang yang
disupervisi itu
PROGRAM SUPERVISI PEDIDIKAN
Suatu program supervisi pendidikan adalah rangka program perbsikan pendidikan dan pengajaran.
1. perancanaan
Perancaan adalah pemikiran dan perumusan tentang apa, bagaimana, mengapa, siapa, kapan dan
dimana.
a. prinsip-prinsip : kooperatif, kreatif, komprehensif, flexible, kontinu
b. Syarat-syarat :
tilikan jelas tentang tujuan pendidikan
pengetahuan tentang mengajar yang baik
pengetahuan tentang pengalaman belajar murid
pengetahuan tentang guru-guru
pengetahuan tentang murid-murid
pengaetahuan tentang masyarakat
pengetahuan tentang sumber-sumber fisik
factor biaya
factor waktu
c. proses : merumuskan what, why, how, who, when, where
2. organisasi program
a. pola-pola :
→ horizontal
→ vertical
b. langkah-langkah mengorganisir program :
persiapakan suasana
pertimbangan situasi
penyusunan program
pembagian tanggung jawab
perwujudan program
5
pembinaan perkembangan program
integrasikan program dengan masyarakat
persiapan program evaluasi
3. evaluasi
Evaluasi dalam hubungannya dengan pendidikan adalah menentukan sampai dimana tujuan-tujuan
pendidikan yang ditetapkan telah tercapai.
a. prinsip-prinsip
rencana harus komprehensif
penyusunan harus kooperatif
program harus kontinu dan berinteraksi dengan kurikulum
lebih menggunakan data yang objektif daripada yang subyektif
menghargai para participant
b. proses
merumuskan tujuan evaluasi
menyeleksi alat-alat evaluasi
menyusun alat-alat evaluasi
menerapkan alat-alat evaluasi
mengelola hasil
menyimpulkan
c. aspek-aspek yang dievaluasi :
peronil → murid, guru, karyawan, wali murid, kepsek, supervise
materiil → kurikulum, perlengkapan sekolah, administrasi, perlengkapan murid
operational → proses kepemimpinan, proses mengajar, usaha kesejahtraan personil, usaha
integrasi sekolah dan masyarakat
4. alat-alat :
a. Objektif :
ujian karangan (essay examination)
ujian objektif
b. lebih ke subjektif
observasi
wawancara
angket
checklist dan rating-scale
laporan pribadi dan tekhnik projektif
catatan-catatan anekdot
catatan-catatan komulatif
case study
sosiometri
laporan stenografis
buku-buku catatan
kotak saran
rapat-rapat supervise
ETIKA JABATAN SUPERVISOR PENDIDIKAN
Etika suatu jabatan (professional ethics) yang dirumuskan dalam kode etika jabatan (profesi) tersebut memuat nilai-
nilai atau norma yang merupakan pedoman bagi sikap dan tingka laku para pejabat yang berkeahlian dibidang yang
bersangkutan.
Prinsip-prinsip :
→ cinta kasih sebagai prinsip pokok setiap etika jabatan (lebih universalistic sifatnya).
→ pancasila dapat merupakan pula prinsip pokok yang bersifat nasionalistik yang hendak menjiwai setiap etika
jabatan bangsa Indonesia.
6
Code etika supervise pendidikan :
1. Hubungan dengan orang yang disupervisi : guru dan murid
→ supervisor hendaklah jujur dan adil
→ supervisor hendaklah membina perkembangan potensialitas
→ supervisor hendaklah memberi kesempatan dan bantuan
2. Hubungan dengan orang tua dan masyarakat
→ supervisor hendaklah memelihara hubungan kerjasama yang baik
→ supervisor hendaklah mengindahkan moral dan adapt istiadat dalam masyarakat
3. Hubungan dengan rekan seprofesi
→ supervisor hendakalah memelihara dan mengembangkan rasa solidaritas
→ supervisor hendaklah jujur dan toleran
4. Hubungan dengan profesi supervise pendidikan
→ supervisor hendaklah selalu bersikap dan bertindak professional
→ supervisor hendaklah berusaha mewujudkan dan mengembangkan karya supervisi
5. Hubungan dengan tuhan
→ supervisor mempasrahkan diri kepada Tuhan YME
→ setia melakukan kewjiban-kewjibannya terhadap Tuhan YME
MASALAH-MASALH YANG DIHADAPI SUPERVISI PENDIDIKAN
a. Perbedaan konsep inspeksi dan supervise pendidikan
1. pebedaan fungsi
→ inspeksi merupakan suatu jabatan (position) dalam suatu jawatan
→ supervise merupakan suatu fungsi (funcition) untuk membina perbaikan suatu situasi
2. perbedaan prinsip
→ inspeksi dilaksanakan berdasarkan prinsip otokrasi/inspector, atau pengawas
→ supersvisi dilaksanakan berdasarkan prinsip demokrasi yang dijiwai oleh fasafah pancasila
b. Pebedaan interpretasi terminologis
c. Pebedaan aktualisasi fungsi sebagai administrator dan supervisor pendidikan
→ administrator berfungsi mengatur agar segala sesuatu berjalan dengan baik
→ supervisor berfungsi membina agar sesuatu itu berjalan secara lebih baik dan lebih lancar lagi
(meningkatkan mutu) dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan
d. Perbedaan konsepsional tentang kepemimpinan dan kekuasaan
→ kekuatan (mendapat yang diberikan tidak disertai wewenang bertindak, sehingga bukan hanya sulit, ia
juga tidak tau apa yang menjadi wewenangnya.
MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI SUPERVISOR
1. Masalah dan proporsinya
kadang-kadang sesuatu hal tidak dianggap suatu problem, karena hanya merupakan sebab timbulnya
suatu problem
2. Masalah praktis
masalah-maslah kepemimpinan (leadership)
masalah-masalah proses kelompok (group proses)
masalah-masalah hubungan insani (human relation)
masalah-masalah administrasi personal (personnel administration)
masalah-masalah penilaian (evaluation)
7
RESPONSI TERHADAP MASALAH-MASALAH SUPERVISI
1. Berpedomankan prinsip
Yaitu prinsip pendidikan dan prinsip-prinsip supervise pendidikan, baik yang fundamental maupun yang
praktis.
2. Bekerja sistematis
mengumpulkan data yang merupakan masalah
mengumpulkan sebab
memilih dan mengklasifikasikan sebab-sebab yang kiranya dapat dianggap berlaku pada persoalan itu
mampertimbangkan dan membandingkan sebab
manyimpulkan dan meninjau segala kemungkinan yang dapat meniadakan sebab timbulnya masalah
menyusun tahap-tahap penyelesaian data
3. Berkepribadian
Kepribadian yang telah terintegrasi yan sanggup mengambil keputusan dengan penuh rasa tanggung jawab,
akan lebih memudahkan dan mengefektifkan pemecahan-pemecahan masalah hidup.
Made pidarta
DEFINISI SUPERVISI
Menurut keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, temasuk kategori supervisor dalam
pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah, dan para pengawas ditingkatkan kabupaten/kotamadya, serta staf
di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.
Salah satu tugas pengawas dengan perincian sebagai berikut :
“mangendalikan pelaksanaan kurikulum meliputi isi, metode penyajian, penggunaan alat perlengkapan dan penilaian
agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perudangan yang berlaku”.
Pada rambu-rambu penilaian kinerja kepala sekolah (SD), dirjen dikdasmen tahun 2000 sebagai berikut :
1. kemampuan menyusun program supervisi pendidikan
2. kemampuan malaksanakan program supervisi pendidikan
3. kemampuan memanfaatkan hasil supervise
pada dasarnya tugas pokok kepala sekolah adalah menilai dan membina penyelenggaraan pembelajaran di sekolah.
Dengan kata lain salah satu tugas kepala sekolah sebagai pembinaan yang dilakuakan memberikan arahan, contoh
dalam proses pembelajaran di sekolah. Berarti bahwa kepala sekolah merupakan supervisor yang bertugas
melaksanakan supervisi pembelajaran.
Willes (1975), mengatakan di atas bertujuan untuk memelihara atau mengadakan perubahan oprasional sekolah,
dengan cara mampengaruhi tenaga pengajar secara langsung demi mempertinggi kegiatan belajar siswa.
Supervise hanya berhubungan langsung dengan guru, tetapi berkaitan siswa dalam proses belajar
Ross L (1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan
perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.
Purwanto (1987), supervise ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Sesuai dengan rumusan diatas maka kegiatan yang dapat disimpulkan dalam supervisi pembelajaran sebagai
berikut :
1. membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru menjalankan tugasnya terutama dalam pembelajaran.
2. mengembangkan kegiatan belajar mengajar.
3. upaya pembinaan dalam pembelajaran
8
PRINSIP SUPERVISI
JENIS-JENIS SUPERVISI
Beberapa jenis supervisi antara lain :
1. observasi kelas
2. saling kunjung
3. demontrasi mengajar
4. supervisi klinnis
5. kaji tindak (action research)
1. gagasan umum
2. perumusan masalah
3. perencanaan penelitian kaji tindak
4. pelaksanaan penelitian kaji tindak
5. monitoring
6. evaluasi dan refleksi
7. saran dan rekomendasi
10
PERNGKAT SUPERVISI
Salah satu perangkat yang digunakan dalam melaksankan supervisi ialah instrument observasi pembelajaran/check
list terutama untuk supervisi kelas, supervisi klinis, dengan demikian diharapkan indicator yang diamati untuk setiap
unsure yang diamati, antara lain :