Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
ThyaLarasaty
NIM.A0910473
JURUSAN AGRIBISNIS
UNIVERSITAS DJUANDA
2011
KATA PENGANTAR
Segala puji marilah kita panjatkan Kehadirat Allah SWT karena atas
Rahmat dan HidayahNya akhirnya makalah bertema “Perlakuan Anak
Terhadap Orang tua” ini dapat saya selesaikan. Pada kesempatan ini judul
yang saya angkat untuk tugas makalah Akhlak Islamiyah adalah “Birrul
Walidain Kunci Kesuksesan”, karena berbakti kepada orang tua dan
kesuksesan merupakan dua aspek yang saling berkaitan dan tidak dapat
ditiadakan satu sama lain. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada
Bapak Mustolah selaku dosen mata kuliah Akhlak Islamiyah atas ilmu dan
bimbingannya selama ini.
Tak ada gading yang tak retak, saya sadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, karenanya saran dan kritik sangat saya harapkan dari
pembaca. Akhir kata, selamat membaca !!!
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
Berbuat baik kepada orang tua atau sering kali dikenal dengan istilah
Birrul Walidain merupakan hak orang tua atas anaknya. Adalah merupakan
sebuah kewajiban seorang anak untuk berbakti terhadap orang yang selama
ini menyayangi dan mencintainya tanpa kenal lelah dan tanpa pamrih. Bila
disadari berbuat baik kepada orang tua bukanlah lagi sebuah kewajiban
melainkan telah menjadi fitrah manusia untuk menyayangi orang yang
menyayanginya. Birrul Walidain merupakan amalan yang paling utama
disertai dengan banyaknya keutamaan bila seorang muslim berbakti kepada
orang tuanya. Terkait dengan kesuksesan, peranan orang tua dan sikap
seorang anak pada orang tuanya akan sangat mempengaruhi kehidupan si
anak pada nantinya. Tidaklah mungkin seorang anak yang selama hidupnya
durhaka akan memperoleh kebahagiaan di dunia bahkan di akhirat. Lalu
bukankah kesuksesan pun bermakna kebahagiaan. Sehingga menjadi sangat
penting Birrul Walidain berada dalam kehidupan seorang muslim untuk
memperoleh kesuksesan dan kebahagiaan yang hakiki.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
“ Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua
orangtuanya, apalagi ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan
susah payah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersykurlah kepadaKu dan
kepada kedua orangtuamu, hanya kepadaKu lah tempatmu kembali. Dan
jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang
tidak ada pengetahuannya, maka janganlah engkau turut keduanya, tetapilah
pergaulilah mereka dengan baik di dunia dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepadaKu. Kemudian hanya kepadaKu jua kalian kembali, lalu Aku
beritakan kepada kalian tentang apa yang dulu kalian lakukan ( Luqman : 14
– 15 )
“ Barang siapa yang ingn dilimpahkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya
hendaklah ia menyambung tali persaudaraan “ H.R Muslim
“ Semua dosa diakhirkan oleh Allah diantaranya sesuai yang Dia kehendaki
hingga hari kiamat selain durhaka kepada orangtua. Karena sesungguhnya
Allah menyegerakan terhadap pelakunya sebelum meninggal dunia “
Orang tua adalah sosok yang paling yang sempurna dalam kehidupan
seorang anak. Sosok yang penuh cinta dan kasih sayang, sosok yang dalam
setiap hembusan nafasnya tersimpan pengorbanan untuk keberlangsungan
hidup sang anak. Tidak ada kebaikan hati seorang manusia melebihi
kebaikan yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya. Maka tepatlah bila
ada ungkapan yang mengatakan bahwa singa yang buas sekalipun, tak
pernah memangsa anaknya sendiri. Dari ungkapan tersebut dapat diambil
hikmah bahwa seburuk apapun dan bagaimana berkekurangannya orang tua
tak akan memberikan keburukan dan hal yang buruk kepada anak yang
sangat dikasihinya. Pengorbanan orang tua kepada anaknya tak ada
bandingannya, menyeluruh menyangkut setiap aspek kehidupan sang anak.
Adalah merupakan sebuah fitrah bila seorang anak pada akhirnya berbuat
baik kepada orang tuanya sebagai bentuk balasan cinta yang telah lebih dulu
didapat si anak dari orang tua. Hanya hati – hati yang tumpul dan gersang
yang tak pernah menyadari betapa besar kasih yang telah diberikan orang
tua kepadanya.
1. Doanya mustajab
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Muslim
dikisahkan ada tiga orang yang bermalam di sebuah gua. Tiba-tiba gua
itu tersumbat oleh batu besar. Salah satu dari tiga orang itu adalah orang
yang sangat berbakti kepada orangtuanya. Maka orang itu dan Allah
mengabulkan doanya, sehingga batu besar tersebut bergeser sehingga
ketiganya bisa keluar dari gua dengan selamat.
2. Dosanya diampuni
Suatu ketika ada seorang datang kepada Nabi Muhammad saw meminta
izin untuk berjihad. Beliau bertanya, “Apakah kedua orangtuamu masih
hidup?” Ia menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Berjihadlah pada mereka
berdua.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)
5. Masuk surga
Suatu ketika ada seorang yang bernama Jamihah datang menemui Nabi
Muhammad saw. Jamihah berkata, “Wahai Rasulullah, aku ingin
berperang. Aku datang untuk bermusyawarah denganmu.” Rasulullah
saw bertanya, “Apakah engkau masih punya ibu?” Jamihah menjawab,
“Ya.” Rasulullah saw bersabda, “Jangan tinggalkan dia (ibumu).
Sesungguhnya surga berada di telapak kakinya.” (HR. An-Nasa`i dan
Ibnu Majah)
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk berbakti kepada orang tua
diantaranya,memenuhi segala apa yang diperintahkan dengan tetap pada
koridor yang telah ditetapkan Allah SWT, menyenangkan hati orang tua,
tidak berkata kasar bahkan membentaknya, dalam hal ini berkata “ah”
sekalipun tidak diperbolehkan, menjaga nama baik dan kehormatan orang
tua, dan senantiasa mendoakan orang tua untuk kebaikannya di dunia
maupun di akhirat. Urgensitas berbakti kepada orang tua pun sangat tampak
bahkan saat orang tua sudah tiada. Seorang anak masih dapat menunaikan
baktinya kepada orang tuanya sudah meninggal dengan cara diantaranya
dengan memenuhi segala hutang – hutang orang tua semasa hidupnya dan
tetap menjalin silaturahim dan menghormati siapa – siapa yang menjadi
kawan dari orang tua.
Jika selama ini kadang kala seseorang begitu sulit dalam menjalani
kehidupannya, betapa kesuksesan terasa amat jauh dijangkaunya, patutlah
dipertanyakan bagaimanakah dia memperlakukan kedua orang tuanya?
Orang tua adalah segala – segala dalam kehidupan bagi manusia,
pengorbanannya adalah setiap helaan nafas, cintanya sepanjang zaman,
perkataannya adalah do’a, dan ridhonya adalah keberkahan.
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
2. Identifikasi Masalah
3. Tujuan
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA