You are on page 1of 9

STUDi TENTANG

EVALUASI DAN TES MAHARAH ISTIMA’1


Oleh:
Ali Hamidin (08.11.00030)
Irfan Affandi (08.11.00029)
Khoirun Ni’mah (08.11.00035)
Ratna Andi Irawan (08.11.000 )2

A. Pendahuluan
Evaluasi merupakan proses menentukan seberapa jauh kemampuan yang
diperoleh siswa dalam proses pembelajaran, yakni terhadap suatu mata pelajaran
tertentu, pembelajaran bahasa arab misalnya. Keberhasilan seorang guru terhadap
pembelajaran bahasa arab mengalami perkembangan, bahkan penurunan dapat
diketahui hanya melalui evaluasi dengan instrumen yang dinamakan tes.
Pembelajaran bahasa arab bukanlah hal yang mudah yakni berawal dari
sebuah perencanaan pembelajaran, kemudian meranah pada proses dan terakhir
melakukan proses evaluasi. Pembelajaran tersebut dengan kriteria empat kompetensi
diantaranya; maharah istima’, maharah ta’bir, maharah qiro’ah dan maharah
kitabah. Yang seorang guru harus mampu menggunakan keempat kompetensi
tersebut.
Berawal dari keempat kompetensi tersebut akan dilakukan proses
evaluasi dan pengetesan agar tingkat kecapaian siswa dapat diketahui. Dalam makalah
ini hanya mencantumkan maharah istima’ saja agar lebih bisa terkonsep tentang
bagaimana caranya melakukan proses evaluasi melalui instrumen tes serta bentuk-
bentuknya dan langkah-langkah untuk mengetahui ketercapaian siswa?

B. Pembahasan
Pembelajaran bahasa arab merupakan pembelajaran yang berorientasi pada
kajian tertentu, misalnya terhadap suatu rumpun ilmu pengetahuan pada lembaga
pendidikan tertentu ataupun dijadikan sebagai ajang bisnis. Hal yang melatar
belakangi terhadap siswa yakni bahasa arab sebagai rumpun ilmu tersendiri yang
meliputi empat kompetensi dan disini hanya terfokus pada satu kompetensi yakni

1 Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah evaluasi pengajaran bahasa arab
yang diampu oleh Bapak Ali Subhan
2 Pemakalah adalah para mahasiswa semester VI Prodi Pendidikan Bahasa Arab STAI
Matholi’ul Falah

1|Page
maharah istima’.
Tingkat ketercapaian suatu siswa dalam kompetensi istima’ akan diketahui
setelah proses pembelajaran tersebut berlangsung dan melakukan proses evaluasi
melalui sebuah instrumen yang dinamakan dengan tes. Untuk lebih mudah
memahaminya, maka penting kiranya untuk memahami hakikat dari tes itu
dilaksanakan.
Tes3 atau dikenal dengan istilah ikhtibar mengandung arti alat atau instrumen
yang digunakan untuk memperoleh informasi atau gambaran mengenai tingkat
kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam bidang pengajaran yang ditanyakan
pada tes tersebut4. Dan untuk tes terhadap pembelajaran bahasa arab untuk
mengetahui seberapa jauh kemampuan berbahasa secara umum baik mengenai
kompetensi berbahasa maupun keterampilan berbahasa.
Berhubungan dengan tes tersebut maka perlu diperhatikan terhadap penyusunan
dan penggunaannya terlebih dahulu agar tes tersebut sesuai dan mengetahui
keberhasilan siswa.
a) Maharah Istima’
Bahasa merupakan hal yang melekat pada kehidupan manusia, sehingga
dapat dikatakan bahasa adalah milik manusia yang muncul dalam segala aspek dan
kegiatan manusia.
Banyak terdapat peneliti bahasa menaruh perhatian pada keterampilan
mendengar (maharah istima’), hal ini karena adanya hubungan erat antara
keterampilan mendengar dan keterampilan membaca sebagai media pokok dalam
proses berkomunikasi5.
Kemampuan menyimak merupakan kemampuan yang sangat penting.
Setiap individu dituntut memiliki kemampuan menyimak secara benar. Karena
kemampuan menyimak merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam
berkomunikasi dan merupakan sarana pertama yang digunakan manusia untuk

3 Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah
laku atau prestasi anak (Wayan Nurkancara dan Sunartana, Evaluasi Hasil Belajar, (Surabaya, Usaha
Nasional: 1990), hlm. 34. Dan dapat juga dilihat pada bukunya Anas Sudijono, Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta, Grafindo Persada:1996), hlm. 66-67, yang didalamnya menuangkan secara jelas tentang tes dan
hal yang melingkupinya.
4 Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab Untuk Study Islam, (Malang, UIN Pree:
2010), hlm. 8-9
5 Dikutip pada http://arabicfield.blogspot.com/2009/04
berhubungan dengan sesama manusia6. Tanpa ada kemampuan menyimak secara
memadai, maka sulit rasanya seseorang melakukan komunikasi.
Kemampuan menyimak tersebut mampu menuangkan indikator dalam
tes kemampuan atau keterampilan menyimak wacana berbahasa arab, yakni:
kemampuan mengidentifikasi bunyi, kemampuan membedakan bunyi huruf yang
mirip, memahami arti kosa kata dan frasa, memahami kalimat, memahami wacana
dan memberikan respon atau tanggapan terhadap isi wacana yang disimak7.
Kemudian menurut Nurgiyanto, penting untuk memperhatikan bahan tes
diantaranya; tingkat kesulitan wacana, isi dan cakupan wacana disesuaikan dengan
tingkat perkembangan psikologis siswa, termasuk didalamnya memperhatikan
tingkat kebutuhan siswa dan jenis-jenis wacana (dekripsi, narasi, ataupun
eksposisi). Termasuk idealnya wacana yang diperdengarkan sebagai tes
kemampuan menyimak adalah wacana simak dari penutur asli8.
Sebagaimana uraian diatas, menunjukkan pentingnya melakukan tes
mendengar (ikhtibar istima’) dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan
siswa dalam mendengar bahasa arab.

6 Abdul Hamid, Ulil Baharuddin dan Bisri Musthofa, Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang,
UIN Press:2008), hlm. 37

7 M. Ainin, M. Thohir dan Imam Asrori, evaluasi dalam pembelajaran bahasa arab, (Malang,
Misykat: 2006), hlm. 133
8 Melalui penutur asli ini, siswa secara alamiah dikondisikan untuk terbiasa mengenal tuturan
penutur asli. Sehingga bila mereka berinteraksi dengan penutur asli, tuturan penutur asli tidak asing lagi
bagi mereka baik sisi kecepatan, intonasi maupun uslubnya [Burhan Nurgiyantoro, Penilaian dalam
Mengajarkan Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta, BPFE: 1998), hlm. 135].

3|Page
b) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ikhtibar istima’

1) Proses evaluasi bukanlah hal yang gampang melainkan memerlukan langkah-


langkah supaya tes menjadi valid,realibel dan praktis, diantaranya:

• tahap persiapan: membuat kisi - kisi evaluasi, yang meliputi beberapa faktor
yang harus diperhatikan antara lain:

o kompetensi dasar

o indikator

o jenis dan bentuk evaluasi

o jumlah instrumen

• memilih materi tes


• menetukan skor

• uji coba tes, yang meliputi

o analisis validitas

o analisis realibitas

o analisis butir soal

o analisis daya beda9

2) Hal hal yang perlu terjawab dalam melakukan evaluasi adalah pencapaian
tujuan kurikuler dan instruksionalnya antara lain meliputi:10
• pemahaman bunyi bunyi bahasa Arab
• pemahaman bunyi unsur kata
• pemahaman memahami isi yang didengarnya

9 http://nilfitiyah.blogspot.com/2009/11/tes-menyima-istima-untuk-bahasa-
arab.html
10 http://arabicfield.blogspot.com/2009/04/pentingnya-evaluasi-dalam-
pembelajaran.html
• menangkap pokok pokok pikiran pembicaraan
• mengenal pikiran tambahan
• kemampuan mendengarkan secara kritis
• peserta didik melatih dan mengembangkan kemahiran
menyimak diluar kelas

5|Page
c) Bentuk-bentuk ikhtibar istima’ serta contohnya
Berikut ini beberapa bentuk tes yang dapat digunakan dalam mengukur
kemampuan mendengar bahasa arab, diantaranya:
1. Al-istima’ wa al-qira’ah (mendengar dan
membaca)
Disini siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang diperdengarkan
dengan memilih salah satu jawaban yang ia baca pada lembar jawaban.
Sebagai contoh seorang guru membacakan pertanyaan dan para siswa
mendengarkannya, kemudian para siswa diminta untuk mendengarkannya,
kemudian siswa diminta untuk menjawabnya dengan cara memilih salah satu
jawaban yang benar dari jawaban-jawaban yang telah disediakan pada lembar
jawaban yang dapat mereka baca. Seperti pada contoh berikut:
.....‫ في هذى الحديث دعرة إلى‬."‫ "ما أنزل ال داء إل أنزل له الدواء‬: ‫قال رسول ال صلعم‬
Pertanyaan tersebut tidak tertulis pada lembar jawaban
melainkan hanya diperdengarkan. Sedangkan pilihan jawaban tertulis dalam
lembar jawaban siswa dan siswa diminta untuk membacanya kemudian
menjawabnya.
‫البحث عن الداء‬.
I

‫البجث عن المستشفى‬. II

‫ البحث عن الدواء‬.‫ج‬
2. Al-Imla’ wa al-Istima’ (dikte dan mendengarkan)
Disini siswa diminta untuk mendengarkan sebuah teksberbahasa arab,
kemudian didiktekan dengan dua atau satu kali pengulangan dan siswa diminta
untuk menulis apa yag didengar. Sebenarnya model ini lebih menekankan atas
latihan siswa membedakan huruf-huruf yang pengucapan dan pelafalannya
serupa dan mirip.
Teks yang didiktekan bisa diambilkan dari ayat-ayat al-qur’an atau dari
teks lain yang berbahasa arab yang sesuai dengan materi yang diujikan.
3. Al-Istima’ wa al-Dzakirah (menyimak dan ingatan)
Pada jenis ini siswa diminta untuk mendengarkan sebuah teks yang
dibacakan oleh guru atau tape kemudian siswa diminta untuk menulis kembali
teks tersebut dengan menulis kembali teks tersebut dengan menggunakan
redaksi atau bahasa siswa. Tujuan jenis ini adalah mengukur kemampuan
siswa dalam memahami teks yang diperdengarkan dan daya ingat siswa.
Seperti pada contoh berikut:
:‫إستمع هذه الفقرة تحت الموضوع نزول القرأن ثم ضع علمة صواب أوخطإ‬
...... ‫نزل القرأن فى الليلة القدر‬.I

...... ‫نزل القرأن فى أول الرمضان‬. II

...... ‫ليلة القدر فى بداية رمضان‬. III

....... ‫ليلة القدرخير من ألف يوم‬. IV

....... ‫ليس الناس في حاجة إلى ليلة القدر‬. V

4. Mengidentifikasi bunyi
Siswa diminta untuk mendengarkan dan mengidentifikasi bunyi bahasa
tertentu yang ditentukan, seperti contoh pada berikut:
:‫إستمع ثم أقرأ‬
‫شاهد عدل‬ ‫في سبيل ال‬
‫شاهد حق‬ ‫في سبيل الحق‬
‫شاهد زور‬ ‫في سبيل السلم‬

5. Membedakan bunyi yang mirip


Siswa diminta untuk mendengarkan rangkaian kalimat atau paragraf
kemudian siswa diminta untuk membedakan dua kata atau lebih yang
mempunyai bunyi yang mirip, seperti pada contoh berikut:
:‫إستمع ثم قل منشابه أو مختلف‬
..... ‫حامد‬ ‫حامد‬.I
...... ‫خبير‬ ‫حبير‬.II
...... ‫يوم‬ ‫نور‬.III
...... ‫عيب‬ ‫غيب‬.IV
..... ‫نائب‬ ‫تائب‬.V

7|Page
6. Mengungkapkan kembali
Siswa diminta untuk mendengarka teks tertentu kemudian diminta
kembali mengungkapkan kembali apa yang diperdengarkan dengan bahasa
mereka sendiriseperti pada contoh berikut11:

:‫أكتب العبارة التي تسمعها‬


.......I
.......II
.......III
Dari berbagai bentuk dan contoh ikhtibar istima’, kebanyakan menggunakan
kemampuan mendengar melalui media teks, baik narasi ataupun dialog yang
diperdengarkan langsung atau melalui tape. Dan tes yang digunakan adalah jenis tes
objektif.

C. Kesimpulan
Pembelajaran bahasa arab bukanlah hal yang mudah dan untuk mengetahui
seberapa tingkat keberhasilan peserta didik hanya dengan evaluasilah dapat dilakukan,
dengan melalui instrumen yang dinamakan dengan tes.
Sebagaimana pembelajaran bahasa arab dengan beberapa kompetensi, maka
seorang pengajar harus mampu menerapkan mana instrumen yang sesuai dengan
kompetensi yang dicapai. Semisal dengan kompetensi istima’ yang mana ini
merupakan hal yang paling utama dan menentukan dalam kompetensi selanjutnya.
Sehingga tidak heran bila ini memerlukan dengan hal-hal yang urgen demi
diketahuinya kemajuan peserta didik, apakah instrumen isima’ tersebut sesuai dengan
kriteria-kriteria tes.
Bentuk kompetensi istima’ sendiri memiliki berbagai warna, diantaranya: Al-
istima’ wa al-qira’ah (mendengar dan membaca), Al-Imla’ wa al-Istima’ (dikte dan
mendengarkan), Al-Istima’ wa al-Dzakirah (menyimak dan ingatan),
Mengidentifikasi bunyi, Membedakan bunyi yang mirip dan Mengungkapkan
11 Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab Untuk Study Isla, Loc. cit, hlm 44-48
kembali. Diantara bentuk-bentuknya tersebut dapat membantu dalam mengukur
kompetensi istima’.

D. Penutup
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, semoga dapat memberi
tambahan wawasan keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua amien. Dan tak luput
dari kodrat manusia sebagai insan fana’ maka kami meminta maaf sebesar-besarnya
atas kesalahan dan kekurangan dari makalah yang kami paparkan.

E. Daftar Pustaka
Ainin, M., Thohir M. dan Asrori, Imam, Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab, Malang, Misykat: 2006
Hamid, Abdul, Baharuddin Ulil dan Musthofa Bisri, Pembelajaran Bahasa Arab
Malang, UIN Press: 2008
___________, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab Untuk Study Islam, Malang, UIN
Pree: 2010
Nurgiyantoro, Burhan, Penilaian dalam Mengajarkan Bahasa dan Sastra,
Yogyakarta, BPFE: 1998
Nurkancara, Wayan dan Sunartana, Evaluasi Hasil Belajar, Surabaya, Usaha
Nasional: 1990
Sudijono, Anas Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Grafindo Persada:1996
http://nilfitiyah.blogspot.com/2009/11/tes-menyima-istima-untuk-bahasa-arab.html
http://arabicfield.blogspot.com/2009/04/pentingnya-evaluasi-dalam-
pembelajaran.html
http://arabicfield.blogspot.com/2009/04

9|Page

You might also like