Professional Documents
Culture Documents
I. Standar Kompetensi
Mendeskripsikan dan memahami Konsep-konsep dasar perkembangan Ilmu
Administrasi, Ruang Lingkup Administrasi, Proses dan Fungsi administrasi,
Interaksi Administrasi dengan Lingkungan, serta Hubungan Administrasi
dengan Organisasi
1
diterapkan untuk meningkatkan mutu berbagai kehidupan bangsa dan negara.
Sedangkan adaministrasi dalam praktek atau sebagai suatu seni pada jaman modern ini
merupakan proses kegiatan yang perlu dikembangkan secara terus menerus, agar
administrasi sebagai suatu sarana untuk mencapai tujuan benar-benar dapat berperan
seperti yang diharapkan. Siagian (1989) mengungkapkan Administrasi sebagai proses
kerja sama bukan merupakan hal yang baru karena ia timbul bersama-sama dengan
timbulnya peradaban manusia. Tegasnya, administrasi sebagai seni merupakan social
phenomenon
Perlu dijelaskan bahwa administrasi sebagai ilmu pengetahuan tidak lepas
kaitannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Adapun Ilmu Sosial yang mempunyai kaitan
erat dengan Ilmu Administrasi adalah Ilmu Politik, Ilmu Hukum, IImu Ekonomi,
Sejarah, Ilmu Jiwa, Filosofi, Antropologi dan Ethnologi.
2
ADMINISTRASI NEGARA ADMINISTRASI SWASTA/NIAGA
1. Bertujuan memberikan pelayanan yang sebaik- 1. Bertujuan memperoleh keuntungan sebesar-
baiknya kepada masyarakat (public service). besarnya (profit motive).
2. Dalam mencapai tujuan dilakukan berdasarkan 2. Dalam mencapai tujuan dilakukan dengan
ketentuan/peraturan perundang-undangan yang kebijaksanaan yang bersifat menguntungkan
berlaku (legalistic approach). (tidak sangat terikat dengan ketentuan yang
telah diterapkan).
3. Dalam kegiatannya mengutamakan kebenaran 3. Tidak selalu terikat dengan prosedur yang
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan berlaku, tetapi mengutamakan hasil yang
(birokrasi – bureaucracy). dicapai.
4. Cara kerjanya dianggap kurang efisien 4. Cara kerjanya sangat efisien (efficient).
(inefficient).
5. Bersifat monopolistik karena mengutamakan 5. Dalam kegiatannya bersaing bebas (free
kepentingan umum (no competition). competition).
6. Dalam kegiatannya ditujukan bagi kepentingan 6. Dalam kegiatannya tidak mempertimbangkan
kesejahteraan rakyat banyak (social welfare), kepentingan kesejahteraan rakyat tetapi
misalnya pembuatan jalan/jembatan, pengairan, memperhitungkan kepentingan kesejahteraan
kesehatan, dan lain-lain. individu atau kelompok.
4
dalam proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu dikatakan dikatakan bahwa inti
daripada pengambilan keputusan ialah hubungan antara manusia (Human relation)
Keterangan:
l. Administrasi
2. Organisasi
3. Managernen.
4. Kepemimpinan
5. Pengambilan Keputusan
6. Hubungan antar manusia
1. Dalam pelaksanaan tugas pekerjaan baik oleh Pemerintah maupun Swasta/ Niaga,
dalam teorinya dapat dibagi atas:
a. Bidang Administrasi.
b. Bidang Teknis Fungsional.
2. Pada Bidang Administrasi dapat dikelompokkan:
a. Administrasi Umum.
b. Teknik-teknik pengelolaan/ Teknik-teknik manajemen (management techniques)
c. Administrasi bidang pembangunan.
3. Administrasi Umum (general adminitstration):
a. Menurut penggolonganya Administrasi Umum dapat dibagi atas:
5
1) Administrasi Negara,
2) Admiristrasi Swasta/Niaga,
1. Kepernimpinan (leadership).
2. Koordinasi (coordination).
3. Hubungan antar manusia (human relation).
4. Komunikasi (communication).
5. Hubungan masyarakat (public relation).
6. Pengambilan keputusan (decision making).
7. Perencanaan (planning).
8. Pengorganisasian (organizing).
9. Pengawasan (control) dan pengendalian (monitoring).
4. Teknik-teknik pengelolaan (management Techniques). diarahkan terhadap Teknik-
teknik pengelolaan managemen ini mencakup:
b. Organisasi dan Metoda (organization and method).
c. Sistem Perencanaan, Pembuatan program dan Anggaran (SIPPA), yang di-
kembangkan dari konsep PPBS (Planning, Programming, and Budgeting
systems)
d. Sistem Managemen Informasi (Management Informasi Syistems)
e. Operation Research (OR)
f. System Analyses
g. Teknik-teknik Perencanaan
6
h. Teknik-teknik Pengambilan keputusan
i. Statistik
j. Sistem Kearsipan
k. Administrasi Keuangan
l. Administrasi Kepegawaian. 1
m. Administrasi Material.
n. Administrasi Perkantoran
o. Ketet Usahaan
p. Dan lain-lain
7
a. limu Kesehatan adalah substansi teknis dari departemen Kesehatan.
b. Ilmu Pertanian adalah substansi teknis dari Departemen Pertanian.
c. Ilmu Keuangan adalah substansi teknis dari Departemen Keuangan.
d. Ilmu Perpajakan adalah substansi teknis dari Direktorat Jendral Pajak.
e. Ilmu pendidikan dan Kebudayaan adalah substansi teknis dari Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
f. Ilmu Kepegawaian adalah substansi teknis dari badan Administrasi Kepega-
waian Negara (BAKN).
g. Ilmu Administrasi Negara adalah substansi tehais dari Lembaga Administrasi
Negara (LAN).
h. dan lain-lain.
7. Teknik murni (Pure techniques). Teknik murni adalah bidang tehnik yang masih
dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan melalui pendidikan dan penelitian.
Teknik murni ini belum menjadi substansi teknis dari suatu Departemen/lnstansi,
tetapi masih dimiliki oleh Lembaga-Lembaga Pendidikan Tinggi yang ada. Untuk
lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Ilmu Kesehatan/Kedokteran adalah menjadi subjek teknis pada Fakultas Ke-
dokteran.
b. Ilmu Pertanian adalah menjadi subjek teknis pada Fakultas/Institut Pertanian.
c. Ilmu Teknik Sipil adalah menjadi subyek teknis pada Fakaltas/Institut Teknik
teknologi).
d. dan lain-lain.
Henry Fayol berpendapat bahwa pada setiap tingkatan managemen, yaitu baik
pada pimpinan tingkat atas (top management), pimpinan tingkat menengah (middle
management), maupun pada pimpinan tingkat bawah (lower management)>
mempunyai beban tugas yang berbeda dalam penyelesaian pekerjaan.
K.T.O
Administrasi dan Managemen dapat dianalisa dari dua segi. Segi pertama, ialah
Administrasi dan Managemen sebagai suatu ”seni” yang sebagai suatu fenomenon
sosial telah timbul sejak timbulnya peradaban manusia. Sebagai suatu fenomenon sosial
Administrasi dan Managemen yang telah berkembang sejak zaman purba hingga
timbulnya ”Gerakan managemen ilmiah” tidak didasarkan kepada keilmuan (dus non-
ilmiah).
10
Segi kedua, ialah Administrasi dan Managemen yang telah bersifat keilmuan yang
”lahir” pada tahun 1886 dan masih terus berlangsung hingga sekarang ini.
Karena Administrasi dan Managemen sekarang ini sudah merupakan suatu
”artistic science” dan ”scientific art”, maka ada perbedaan-perbedaannya jika
dibandingkan dengan situasi di mana Administrasi dan Managemen itu hanya bersifat
”seni” semata-mata.
Perbedaan-perbedaan antara Adaministrasi dan Managemen yang Ilmiah dan non-
ilmiah itu ialah sebagai berikut:
1. Filsafat yang dianut.
a. Administrasi dan Managemen yang ilmiah menganut filsafat yang ”people
centered” yang berarti memandang dan memperlakukan manusia itu tidak hanya
sebagai sifat pelaksana semata-mata, akan tetapi sebagai oknum yang
berkepribadian, bertujuan, bercita-cita dan mempunyai rasio. Telah disadari pula
bahwa justru oleh karena rasio inilah manusia dapat merupakara faktor pendorong
ke arah efisiensi jika ia dipandang dan diperlakukan sesuai dengan martabatnya
sebagai manusia. Akan tetapi manusia yang sama dapat menjadi faktor
penghalang utama ke arah tercapainya efisiensi jika ia dipandang dan
diperlakukan sebagai mesin dan/atau alat-alat produksi lainnya yang tidak
berkepribadian dan martabat yang tinggi.
b. Administrasi dan managemen non-ilmiah menganut filsafat yang ”job centered”
yang berarti bahwa dalam usaha mencapai tujuan, yang penting adalah tugas-
tugas yang harus dilaksanakan agar supaya selesai tepat pada waktunya.
2. Approach yang dipergunakan.
a. Administrasi dan managemen yang ilmiah oleh para pelaksananya semakin
disadari bahwa sumber-sumber yang tersedia semakin terbatas. Karena itu
approach yang dipergunakan adalah approach “efficiency and economy” -
pelaksanaan tugas yang efisien dan ekonomis- yang berarti bahwa sumber-sumber
yang dipergunakan harus semakin kecil dibandingkan dengan hasil yang
diperoleh. Perbandingan antara input dengan output harus negatif. Jika input lebih
kecil dari output, maka tingkat efisiensi tertentu telah dicapai. Jika perbandingan
antara input dengan output sama dengan 1:1, maka hanya breakeven point yang
tercapai. Jika output lebih kecil dari input maka terdapat keadaan inefisiensi
sebagai akibat adanya pemborosan, duplikasi dan ketidak-serasian kerja.
11
b. Approach Administrasi dan managemen non-ilmiah adalal ”efektifitas” yang
berarti bahwa dalam proses administrasi dan managemen, tercapainya tujuanlah
yang terpenting tidak perduli pengorbanan yang diberikan.
3. Metode kerja.
a. Administrasi dan managemen ilmiah menggunakan metode kerja yang sistematis
dalam bentuk sistem dan prosedur kerja yang sederhana dan sesuai dengan
kebutuhan, proses pengambilan keputusan yang didasarkan atas data-data yang
up to date, lengkap dan dapat dipercayai, penempatan orang yang sesuai dengan
bakat dan keahliannya (the right man in the right place) struktur yang sederhana
dan saluran komunikasi yang bersifat fourway trafic (vertikal dengan dua arah
dan horizontal dengan dua arah pula).
b. Administrasi dan managemen non-ilmiah menggunakan metode kerja yang tidak
sistematis dan cara bekerja sering didasarkan kepada ”sistem” coba-coba (trial
and error) yang sering mengakibatkan kesalahan, kekeliruan, salah perhitungan
dan pemborosan.
4. Cara bekerja.
a. Administrasi dan managemen yang ilmiah bekerja dengan cara yang
revolusioner dan cepat.
b. Administrasi dan managemen non-ilmiah bekerja dengan cara-cara yang
tradisional telah dijalankan, kurang daya cipta serta lamban.
VI. Literatur
1. Atmosudirdjo, Prajudi, 1985, Dasar-Dasar Ilmu Administrasi, Ghalia Indonesia,
Jakarta
2. Handayaningrat, Soearno, 2000, Pengantar Ilmu Administrasi dan
manajemen,CV Haji Masagung, Jakarta
3. Siagian, P. Sondang, 2001, Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, Rineka Cipta,
Jakarta
4. Siagian P. Sondang, 1996, Filsafat Administrasi, PT Toko Gunung Agung,
Jakarta
12