You are on page 1of 5

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6

Yogyakarta, 18 Juni 2005

INTEGRASI PENGENDALIAN PINTU MASUK RUANG DENGAN SISTEM


INFORMASI DATA DENGAN BANTUAN ALAT PEMBACA BARCODE
Bernardinus Harnadi
Teknik Elektro, FTI, Unika Soegijapranata, Semarang
E-mail: b_harnadi@yahoo.com

Abstrak
Makalah ini menawarkan suatu rancangan sistem yang dapat mengintegrasikan pengendalian pintu
masuk ruang yang digunakan untuk pembatasan akses masuk dengan sistem informasi data dalam server
database. Suatu lembaga yang sebelumnya telah memiliki sistem informasi data yang tersimpan di database
dapat menambahkan aplikasi pengendalian pintu masuk ruang dengan memanfaatkan alat pembaca barcode
untuk memasukkan kode akses secara cepat.
Komputer client digunakan untuk menjalankan aplikasi pengendalian pintu masuk dengan kode akses
dari alat pembaca barcode dikirimkan ke server database di komputer server untuk dicocokkan. Bila ditemukan,
data otoritas tersebut digunakan untuk menggerakkan sistem pintu, dicatat dan disimpan sebagai data
pemantauan dan evaluasi.

Kata kunci: pengendalian pintu, sistem informasi data, pembaca barcode, kode akses

PENDAHULUAN enggine, kemampuan pengolahan data dan


algoritma bahasa aras tinggi dan kemampuan
Sistem informasi data sebagai penyedia data
memasukkan dan mengeluarkan data melalui port
dalam bentuk database dapat dimanfaatkan sebagai
I/O komputer.
data pengendalian pintu masuk ruang. Hal ini
Komputer client bertugas mengeluarkan data
berhubungan dengan sekuritas (pembatas akses
pengendalian pintu masuk ruang, mencatat data
masuk) dan otomatisasi serta sekaligus penyedia
pengunjung yang melakukan akses ke pintu masuk
data untuk kegunaan pemantauan dan evaluasi.
ruang dan menyimpan data tersebut ke dalam
Sebuah lembaga perpustakaan atau lembaga
database serta mengolah data tersebut menjadi data
layanan publik lainnya yang telah memiliki sistem
pemantauan dan evaluasi.
informasi data dapat menambahkan aplikasi
pengendalian pintu masuk utama atau pintu masuk
INTEGRASI SISTEM
ruang dengan mengintegrasikannya ke sistem
informasi data yang telah dimiliki dan dengan Di dalam integrasi pengendalian pintu masuk
bantuan pembaca barcode untuk membaca kode ruang dengan sistem informasi data dan pembaca
akses dengan cepat. barcode melibatkan hal-hal berikut:
Sebenarnya terdapat banyak metode yang • Alat pembaca barcode untuk memasukkan
dapat digunakan sebagai pembatas akses masuk kode akses ke komputer client.
ruang seperti dengan menggunakan sidik jari, retina • Komputer client untuk menjalankan program
mata, suara, dan wajah. Alasan dalam pemilihan aplikasi pengendalian pintu, menerima
pembaca barcode sebagai pembatas akses adalah masukan kode akses dari pembaca barcode,
untuk kepentingan praktis karena setiap orang yang penghubung ke data akses anggota di komputer
memiliki akses masuk merupakan anggota dari server database dan membuat laporan data
lembaga tersebut dan memiliki kartu anggota yang pengunjung yang memasuki pintu masuk
dapat digunakan untuk memasuki ruangan, sekaligus mengolah dan membuat laporan data
meminjam buku, dan memanfaatkan fasilitas lain. pengunjung untuk dapat digunakan sebagai
Alasan lain adalah kesederhanaan sistem barcode data pemantauan dan evaluasi.
yang langsung dapat dipasang menyatu dengan • Komputer server database yang merupakan
keyboard komputer. tempat menyimpan seluruh data sistem
Pembaca barcode digunakan untuk informasi termasuk data kode akses bagi
memasukkan kode akses ke dalam komputer untuk anggota.
nantinya dicocokkan dengan data pada sistem • Sistem pintu masuk ruang terdiri dari
informasi data yang dimiliki. Bila kode akses rangkaian driver/penggerak motor stepper atau
ditemukan maka komputer akan mengeluarkan data motor dc dan pintu masuk ruang yang
pengendalian pintu masuk melalui port I/O yang digerakkan.
dimiliki. Integrasi ini dimungkinkan dengan
bantuan bahasa pemrograman Delphi yang Gambar 1. Menunjukkan rancangan sistem
memiliki kemampuan dalam hal pengolahan yang dimaksud.
database yang handal karena memiliki database

K-27
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005

Sistem barcode dapat menggunakan


kartu pembaca beberapa simbol. Masing-masing simbol memiliki
barcode barcode server
kelebihan dan kelemahan. Untuk penggunaan
database umum, kode 128 biasanya merupakan pilihan
terbaik. Ia menyediakan penggunaan 128 karakter
ASCII lengkap. Jika sistem hanya membutuhkan
pembacaan bilangan dan huruf besar dapat
sistem digunakan kode 39. Jika sistem hanya
pintu rangkaian komputer
driver client membutuhkan pembacaan bilangan saja dapat
ruang digunakan kode interleaved 2 of 5.
Dalam menjamin pembacaan yang baik
ditambahkan beberapa karakter tambahan atau
pemantauan dan data checksum ke dalam barcode. Checksum diperlukan
evaluasi pengunjung pada beberapa barcode yang memiliki
kecenderungan terjadi kesalahan pembacaan.
Pembaca barcode yang tersedia di pasaran
Gambar 1. Integrasi pengendalian pintu dan sistem dapat mengeluarkan isi kode dalam format ASCII
informasi data dan mengirimkan ke komputer melalui port serial
atau antarmuka keyboard. Dengan pembaca
Pembaca Barcode barcode, pemasukan data berupa deretan karakter
menjadi lebih cepat karena hanya dilakukan dalam
Barcode digunakan di banyak aplikasi untuk
sekali scanning. Pembaca barcode yang tersedia di
mengkodekan informasi numerik atau ASCII ke
pasaran mulai dari bentuk pena sampai bentu laser
dalam bentuk-bentuk pita strip yang secara mudah
seperti pada kasir-kasir toko. Gambar 2
dapat dibaca oleh alat pembaca barcode. Atau
menunjukkan cara menghubungkan barcode reader
secara umum di dalam barcode informasi
dengan keyboard komputer dan port komputer.
dikodekan ke dalam lebar pita strip dan dan jarak
Disisi pembuat program aplikasi
antar pita tersebut. Umumnya ketika terjadi
pengendalian pintu ruang dengan menggunakan
pembacaan barcode sebuah optosensor akan
barcode, tidak diperlukan pengetahuan tambahan
memberikan sinyal 0 dan 1 tergantung pada apakah
karena pemasukan data kode akses dari pembaca
yang dibaca pita hitam atau latar putih (sebagai
barcode seperti layaknya pemasukan data dengan
contoh 1 untuk latar putih dan 0 untuk pita hitam
keyboard.
atau kebalikannya).
BLUE Koneksi Data
2
YELLOW AT_DATA Koneksi data antara komputer client dan
1
GREEN AT_CLK komputer server database ditentukan oleh jenis data
3 yang disimpan pada server database. Bila database
BROWN
4 dibuat dengan program yang sama dengan yang
RED
5 digunakan pada komputer client maka tidak ada
kendala dalam hal koneksi data client-server tetapi
Computer Scanner bila ada perbedaan maka dibutuhkan bantuan
End End fasilitas ODBC (open database connectivity).
BLUE
6 Misalnya database ditulis dengan program aplikasi
YELLOW MsAcces dan program aplikasi di client dibuat
3
ORANGE dengan Delphi maka digunakan komponen ADO
5
WHITE dengan listing program yang dilekatkan sebagai
4 berikut:
RED
Keyboard 8 fConn.ConnectionString:=’Provider=Mic
BROWN rosoft.Jet.OLEDB.4.0;’+
End 9 Datasource=’+FileDB+’;Persist
RED VCC_ IN Security info=False’;
4
BROWN GND ADO Connection1.Connected:=True;
3 ADOConnection1.Open;
GREEN KB_CLK
6
ORANGE KB_DATA Pembacaan dan penulisan database
5
WHITE menggunakan TADOQuery karena akses ke
1 database dengan menggunakan ADO.
• Pencarian Database
ADOTable1.Locate('Fckd_induk',
Gambar 2. Koneksi pembaca barcode dengan fieldValues, [])
keyboard komputer

K-28
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005

• Input Data Rangkaian Driver


ADOTable2.Insert;
ADOTable2.FieldByName('Fckd_status').As Rangkaian driver motor stepper
String:=AdoTable1.Fields[15].AsString; menggunakan empat transistor yang difungsikan
sebagai saklar. Contoh rangkaian driver motor
Pengendalian Pintu Masuk stepper dapat dilihat pada gambar 3.
Apabila data kode akses telah ditemukan di Driver motor dc dapat menggunakan
database server maka ada dua hal yang dilakukan. rangkaian chopper pada gambar 4. untuk
Pertama menuliskan data tersebut ke dalam tabel pengaturan dua arah gerakan motor maju dan
pengunjung untuk nantinya dapat digunakan untuk mundur. Empat transistor pada rangkaian tersebut
keperluan pembuatan grafik pengunjung dan difungsikan sebagai saklar. Pada saat Transistor 1
sebagai data pemantauan dan evaluasi. Kedua dan 4 on, dan transistor yang lain off maka motor
mengeluarkan data ke port yang ditunjuk untuk akan digerakkan pada satu arah. Arah sebaliknya
selanjutnya ke rangkaian driver dan dipakai untuk terjadi bila transistor 2 dan 4 on dan transistor yang
membuka pintu masuk. lain off. Bila motor difungsikan hanya pada satu
Pertamakali pintu akan terkunci, jika ada arah maka transistor dapat dikurangi hanya
data dari komputer (ada pengunjung yang memiliki menggunakan dua transistor saja.
akses masuk) maka rangkaian driver akan
+V
menjalankan motor untuk membuka pintu secara Tr 1
otomatis untuk satu pengunjung. Motor
Jenis pintu untuk pengunjung dapat berupa : stepper
1. Sistem pintu palang Tr 2
Sistem pintu palang akan terbuka keatas jika
nilai dari sistem drivernya disetujui. Dan akan
dari port LPT
menutup lagi dengan penggunaan sensor di
ahkir pintu.
Kelemahan: pengunjung yang masuk Tr 3
terkadang kurang tertib, sehingga dengan
menggunakan satu kartu anggota dapat Tr 4
digunakan untuk beberapa orang.
Kebaikannya: Cara ini lebih mudah diterapkan
dalam sistem pintu.
2. Sistem pintu putar Gambar 3. Rangkaian driver motor stepper
Sistem pintu putar akan berputar satu kali jika
nilai dari sistem drivernya disetujui. Tr1 Tr3
Kelemahan: Jika suatu saat jumlah pengunjung D1
meningkat secara bersamaan maka dalam pintu
masuk akan terjadi antrian. D3
Kebaikannya: Penghitungan jumlah
pengunjung perpustakaan lebih akurat.

Motor yang dapat digunakan untuk Tr2 Tr4 D4


menggerakkan sistem pintu dapat berupa motor D2
stepper dan motor DC gearbox, keduanya
menggunakan rangkaian driver yang berbeda.
Motor stepper memiliki keuntungan dalam
hal kemudahan mengendalikan gerakan, dalam arti Gambar 4. Rangkaian driver motor dc
motor dapat digerakkan dalam batasan langkah
tertentu. Tetapi motor stepper dengan daya besar Akses Port LPT
sulit dicari di pasaran. Port LPT merupakan port pararel yang
Motor DC gearbox mudah dicari dipasaran biasanya digunakan untuk hubungan ke printer.
dan pengaturan langkahnya nantinya dapat dibantu Port ini merupakan port output, tetapi dapat juga
dengan menambahkan sensor pada batas akhir digunakan sebagai port input dengan
posisi motor yang diinginkan untuk menghentikan memanfaatkan pena status dan kendali. Dengan
gerakan motornya. port LPT dimungkinkan menggunakan 9 bit
masukan dan 12 bit keluaran. Port ini terbagi
dalam 4 jalur untuk kendali, 5 jalur status dan 8
jalur data.

K-29
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005

Port LPT diberi nama LPT1 dan LPT2 dan Port data digunakan untuk mengeluarkan
kebanyakan disebut sebagai port printer. LPT1 data keluar ke port LPT sehingga disebut port
biasanya menempati alamat 378h dan LPT2 write-only.
menempati alamat 278h tetapi kadangkala pada Port status merupakan port read-only
beberapa komputer bisa berbeda. Port LPT digunakan untuk memasukkan data ke port LPT.
biasanya terletak dibelakang komputer berupa Lima jalur merupakan port status (pin 10, 11, 12,
conektor 25 pin D-Shape female Conector (DB- 13 dan 15), sebuah merupakan register status IRQ
25). Port ini pada umumnya dihubungkan dengan dan 2 buah bit reversed.
printer, atau joystik. Tetapi masih banyak
peralatan lain yang dapat dikoneksikan
Tabel 3. Port status
dengannya. Port ini merupakan port I/O pada Alamat Nama Read/Write No Bit Pin
komputer sehingga dimungkinkan untuk Base+1 Port Read Only Bit 7 Busy
mengendalikan atau mengambil data dari Status Bit 6 Ack
peralatan diluar komputer lewat port ini. Bit 5 Paper Out
Port LPT memiliki 25 pin yang masing – Bit 4 Select In
masing mempunyai fungsi sendiri. Fungsi dari 25 Bit 3 Error
Bit 2 IRQ (not)
pin pada paralel port ditunjukkan pada tabel 1. Bit 1 Reserved
Bit 0 Reserved
Tabel 1. Pin pada paralel port dan fungsinya
DB25 Direction Register Hardware
Pin
sinyal
In/out Inverted
Port kendali biasanya digunakan sebagai
1 nStrobe In/out Control Yes port keluaran, bila digunakan untuk port masukan
2 Data 0 Out Data maka dibutuhkan pengaturan khusus.
3 Data 1 Out Data
4 Data 2 Out Data
5 Data 3 Out Data
Tabel 4. Port kendali
6 Data 4 Out Data Alamat Nama R/W No Bit Pin
7 Data 5 Out Data Base+2 Port R/W Bit 7 Unused
8 Data 6 Out Data Kendali Bit 6 Unused
9 Data 7 Out Data Bit 5 bi-direct
10 nAck In Status Bit 4 IRQ via Ack Line
11 Busy In Status Yes Bit 3 Select Printer
12 PaperEnd In Status Bit 2 Initialize Printer
13 Select In Status Bit 1 Auto Linefeed
14 nAuto-Fd In/out Control Yes Bit 0 Strobe
15 nError In Status
16 nInit In/out Control Akses port merupakan baris program yang
17 nSelect-In In/out Control Yes digunakan untuk mengakses port I/O komputer.
18-25 Ground -
Perintah akses port untuk setiap port berbeda
Data masukan dan keluaran dari dan ke tergantung dari karakateristik port dan alamat port
port merupakan level logika TTL. Beberapa pin tersebut. Terdapat prosedur standar dalam akses
termasuk kategori ‘hardware inverted’ yang port yaitu inisialisasi port dengan nilai alamat port
maksudnya bahwa masukan dan keluarannya tersebut dan perintah akses port sendiri.
membutuhkan hardware luar untuk membaliknya Inisialisasi port LPT adalah:
agar sesuai dengan logika umumnya. Misalnya const
AlamatPort = $378;
bila pin 11 (Busy) diberi masukan +5V maka akan DataPort = AlamatPort + 0;
terbaca sebagai logika 0. Jika diinginkan terbaca StatusPort = AlamatPort + 1;
sebagai logika 1 maka sebelum masuk ke pin 11 ControlPort = AlamatBase + 2;
masukan tersebut harus di-invert.
Program untuk membaca data dari port
Jalur Status sebagai masukan dengan delphi ialah sebagai berikut:
Port LPT terbagi dalam jalur data, status
function
dan kendali dan pengalamatannya terlihat dalam Tform1.bacaport(alamatport:word):byte;
tabel 2, 3, dan 4. var
invalue:byte;
Tabel 2. Port data begin
Alamat Nama Read/Write No Bit Pin asm
Base+0 Port Data Write Bit 7 Pin 9 mov dx,alamatport
Bit 6 Pin 8 in al,dx
Bit 5 Pin 7 mov Invalue,al
Bit 4 Pin 6 end;
Bit 3 Pin 5 bacaport:=Invalue;
Bit 2 Pin 4 end
Bit 1 Pin 3
Bit 0 Pin 2 Program untuk menulis data dari port
dengan delphi ialah sebagai berikut:

K-30
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005

procedure TForm1.tulisport(addr: word; Millenium, Teknik Elektro, FTI. Unika


data: byte);
var tmp: byte;
Semarang, Edisi VI. No.2.Th.2003.
begin [3] Harnadi, B., Sistem Deteksi Keamanan Gedung
asm dengan Komputer, Millenium, Teknik Elektro,
mov dx,addr; FTI. Unika Semarang, Edisi VI. No.2.Th.2003.
mov al,data;
out dx,al; [4] Harnadi, B., Pengendalian Peralatan
end; Elektronika dengan Komputer, Millenium,
end; Teknik Elektro, FTI. Unika Semarang, Edisi V.
No.2.Th.2002.
Program di atas hanya dapat jalan sampai [5] Mazidi, M.A., Mazidi, J.E., The 80x86 IBM -
pada sistem operasi windows 98 sedangkan untuk & Compatible Computers, Volume 1 & II:
sistem operasi yang lebih baru seperti windows Assembly Language, Design & Interfacing,
XP dan NT digunakan bantuan program dll Prentice Hall International, Inc., USA, 1993.
(dynamic link library) “Inpout32.dll” dengan [6] Rosch, W.L., Hardware Bible, SAMS
sedikit penambahan sebagai berikut: Publishing, USA, 1994.
[7] Eggebrecht, Lewis, C., Interfacing to The IBM
function Inp32(Alamat:word) :byte; Personal Computer, Howard W. Sams &
stdcall; external 'inpout32.dll';
function Company.
Out32(Alamat:word;Data:byte):byte; [8] Tocci, R. J., Microprocessors &
stdcall; external 'inpout32.dll'; Microcomputers: Hardware & Software,
Fourth Edition, Prentice-Hall International,
Kemudian untuk menuliskan ke Port LPT: Inc., USA, 1997.
[9] Johnson,C., Process Control Instrumentation
tmp:=Inp32($378);
if checkbox1.Checked then
Technology, Prentice Hall Career &
out32($378,tmp or $1) Technology, 1993.
else out32($378,tmp and $fe); [10] Rangan, C.S., Instrumentation Devices &
Systems, Tata McGraw-Hill Publishing
KESIMPULAN Company Limited, India, 1992.
[11] ______, Barcode,
Dari rancangan yang diulas dimakalah ini
www.epanorama.net/links/smartcards.html,
dapat disimpulkan:
18/10/04
1. Sistem informasi data dapat diperluas
manfaatnya untuk banyak aplikasi seperti
pengendali pintu masuk ruang secara otomatis.
2. Pembaca barcode diperlukan untuk
memasukkan data kode akses bagi orang yang
memiliki otoritas terhadap ruangan.
3. Terdapat banyak metode yang dapat digunakan
sebagai pembatas akses masuk ruang seperti
dengan menggunakan sidik jari, retina mata,
suara, dan wajah. Pemilihan akses masuk
dengan barcode untuk kepentingan kepraktisan
dan kesederhanaan sistem.
4. Koneksi data diperlukan bagi pencocokkan
data kode akses pada server database di
komputer server.
5. Sistem pengendali pintu ruang dapat
menggunakan motor stepper maupun motor dc
yang masing-masing membutuhkan rangkaian
driver/pengendali yang berbeda.
6. Sinyal kendali dari komputer dikeluarkan
melalui port paralel LPT dengan menggunakan
perintah kendali port yang dibuat
menggunakan bahasa pemrograman Delphi.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Sutadi, W., I/O Bus & Motherboard, Andi
Offset, Yogyakarta, 2004.
[2] Harnadi, B., Pemanfaatan Pena Status pada
Port Printer Komputer sebagai Port Masukan,

K-31

You might also like