Professional Documents
Culture Documents
Abstrak: Semakin kecil nilai tahanan pembumian maka semakin baik sistem
pembumiannya. Pada kondisi tanah tertentu, nilai tahanan pembumian dipengaruhi oleh
kedalaman penanaman dan jarak elektroda. Jurnal ini akan memaparkan bagaimana
pengaruhnya terhadap nilai tahanan pembumian. Dalam penelitian digunakan metode
pengukuran tiga titik dengan menginjeksikan arus AC konstan di antara elektroda uji
dan elektroda arus yang menimbulkan beda potensial di antara elektroda uji dan
elektroda tegangan, sehingga didapatkan nilai tahanan pembumian. Hasil analisa
menunjukkan bahwa nilai tahanan pembumian akan semakin kecil bila kedalaman
penanaman, jumlah elektroda yang ditanam, dan jarak penanamannya ditambah.
PERUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
• Bagaimana pengaruh kedalaman penanaman elektroda terhadap nilai tahanan
pembumian?
• Bagaimana pengaruh penambahan 1 elektroda terhadap nilai tahanan pembumian?
• Bagaimana pengaruh jarak penanaman kedua elektroda terhadap nilai tahanan
pembumian?
• Bagaimana menentukan radius efektif elektroda pembumian dan pendekatan model
paralel untuk 2 elektroda?
Dhimas Dhesah Kharisma adalah mahasiswa Pascasarjana Fakultas Teknik Program Studi Magister
Teknik Elektro Universitas Brawijaya Malang
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 39
BATASAN MASALAH
Untuk mencapai sasaran yang diinginkan dalam penelitian ini maka perlu ada
pembatasan masalah, yaitu:
• Elektroda yang digunakan dalam pengukuran adalah elektroda batang berupa besi
pejal yang dilapisi tembaga dengan panjang 150 cm dan diameter 1,5 cm.
• Pengukuran menggunakan 2 elektroda batang.
• Konfigurasi yang diteliti terdiri dari 1 batang elektroda dan 2 batang elektroda yang
ditanam tegak lurus.
TUJUAN
Berdasarkan uraian di atas serta mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan dari
penelitian ini adalah meneliti pengaruh kedalaman penanaman dan jarak elektroda
tambahan terhadap nilai tahanan pembumian.
METODE
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis studi
literatur dan pengukuran langsung di lapangan. Literatur-literatur yang diperlukan untuk
mendukung penelitian ini, antara lain parameter yang meanpengaruhi nilai tahanan
pembumian, pengetanahan batang vertikal, dan pengukuran nilai tahanan pembumian.
• Penelitian ini dilakukan pada lahan terbuka di sekitar gedung Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya.
• Pengukuran tahanan pembumian dilakukan dengan metode 3 (tiga) titik dengan
obyek uji elektroda pembumian dan dua buah elektroda bantu.
• Pengambilan data dilakukan dengan menanam batang elektroda pada tempat dan
waktu yang sama dengan tujuan agar data yang diambil lebih akurat karena kondisi
tanah yang diuji adalah sama.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Pembumian Sebagai Konduktor
Resistansi dalam sistem pembumian merupakan komposisi dari: a) resistansi
batang metal, b) resistansi kontak antara permukaan batang metal dan tanah di
sekitarnya, dan c) resistansi bagian tanah di sekitar batang metal (rod) pembumian.
Bila elektroda metal didekati berbentuk setengah bola, seperti terlihat pada
Gambar 2.b, maka sel individu pada radius x dan tebal dx mempunyai resistansi dR
yang dinyatakan sebagai
ρdx
dR = (1)
2πx 2
Integrasi dari r menuju titik r1 menghasilkan
ρ 1 1
R= − (2)
2π r r
1
Bila r1 berada di jauh tak berhingga (r1 = ~), maka rumusan di atas menjadi
ρ
R= (3)
2.π r
yang menyatakan resistansi efektif sistem pembumian.
(b)
(a)
Gambar 2.(a) Elektroda pembumian (b) Model pembumian sebagai elektroda setengah
bola
Resistivitas tanah
Resistivitas adalah salah satu faktor yang menentukan nilai tahanan suatu
elektroda. Adapun faktor utama yang menentukan resistivitas tanah adalah :
a. Jenis tanah.
b. Kandungan air dan garam yang terlarut di dalam air.
c. Ukuran butir dan distribusinya.
d. Suhu dan tekanan.
Pengaruh Kedalaman Penanaman Dan Jarak Elektroda Tambahan Terhadap Nilai Tahanan Pembumian
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 42
Elektroda Pembumian
Elektroda pembumian ialah penghantar yang ditanam dalam bumi dan membuat
kontak langsung dengan bumi. Menurut Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
2000 ayat 3.18.2, jenis elektroda pembumian di antaranya elektroda pita, elektroda
batang dan elektroda pelat.
Obyek Uji
Dalam penelitian ini, obyek uji yang digunakan adalah elektroda yang terbuat
dari batang besi pejal yang dilapisi tembaga dengan panjang 150 cm dan diameter 1,5
cm seperti diperlihatkan pada Gambar 9.
Pengaruh Kedalaman Penanaman Dan Jarak Elektroda Tambahan Terhadap Nilai Tahanan Pembumian
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 43
Rangkaian Pengukuran
Pengukuran menggunakan metode tiga titik dengan menginjeksikan arus AC
konstan sebesar I di antara elektroda uji (X) dan elektroda arus (Z) yang menimbulkan
beda potensial sebesar V di antara elektroda uji (X) dan elektroda tegangan (Y).
Sehingga didapatkan nilai tahanan pembumian sebesar R, di mana R = V / I.
Berikut adalah model rangkaian pengukuran yang digunakan dalam
pengambilan data.
(a) (b)
Gambar 11. Konfigurasi penanaman batang elektroda
Pengaruh Kedalaman Penanaman Dan Jarak Elektroda Tambahan Terhadap Nilai Tahanan Pembumian
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 44
160
140
120
100
80
60
40
20
0
0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275
Gambar 12. Grafik hubungan antara pengaruh kedalaman penanaman batang elektroda
terhadap nilai tahanan pembumian
Dari data hasil pengukuran pada Tabel 2. dapat dibuat grafik yang menyatakan
hubungan antara pengaruh jarak penanaman batang elektroda terhadap nilai tahanan
pembumian untuk kedalaman penanaman 25 cm yang ditunjukkan pada Gambar 13.
Pengaruh Kedalaman Penanaman Dan Jarak Elektroda Tambahan Terhadap Nilai Tahanan Pembumian
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 45
Gambar 13. Grafik hubungan antara pengaruh jarak penanaman elektroda (S)
terhadap nilai tahanan pembumian (R) untuk L = 25 cm
100
Gambar 13. Grafik hubungan antara pengaruh jarak penanaman elektroda (S) terhadap
nilai tahanan pembumian (R) untuk L = 25 cm
Tabel 3. Hasil pengukuran tahanan pembumian dua batang elektroda untuk kedalaman
penanaman 50 cm
No. S (cm) R (Ω)
1. 25 15
2. 50 15
3. 75 14
4. 100 14
5. 200 13
6. 300 13
7. 400 13
8. 500 12
Tabel 3 memperlihatkan bahwa semakin jauh jarak penanaman batang elektroda
maka nilai tahanan pembumiannya akan semakin kecil. Dari data hasil pengukuran pada
Tabel 3 dapat dibuat grafik yang menyatakan hubungan antara pengaruh jarak
penanaman batang elektroda terhadap nilai tahanan pembumian untuk kedalaman
penanaman 50 cm yang ditunjukkan pada Gambar 14.
Gambar 14. Grafik hubungan antara pengaruh jarak penanaman
elektroda terhadap nilai tahanan pembumian untuk L = 50 cm
16
Nilai tahanan pembumian, R(Ω)
14
12
10
8
6
4
2
0
0 100 200 300 400 500 600
Jarak penanaman, S (cm)
Gambar 14. Grafik hubungan antara pengaruh jarak penanaman elektroda (S) terhadap
nilai tahanan pembumian (R) untuk L = 50 cm
Pengaruh Kedalaman Penanaman Dan Jarak Elektroda Tambahan Terhadap Nilai Tahanan Pembumian
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 46
10
Nilai tahanan pembumian, R(Ω)
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0 100 200 300 400 500 600
Jarak penanaman, S (cm)
Gambar 15. Grafik hubungan antara pengaruh jarak penanaman elektroda (S) terhadap
nilai tahanan pembumian (R) untuk L = 75 cm
Pengaruh Kedalaman Penanaman Dan Jarak Elektroda Tambahan Terhadap Nilai Tahanan Pembumian
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 47
elektroda, lapisan tanah sudah tidak menambah besarnya tahanan tanah sekeliling
elektroda. Jarak ini disebut radius efektif elektroda pembumian (r).
Model radius efektif elektroda pembumian untuk 2 batang elektroda ditunjukkan
pada Gambar 16.
(a) (b)
Gambar 16. Radius efektif elektroda pembumian untuk 2 batang elektroda
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian seluruh analisis data penelitian dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Semakin dalam elektroda ditanam maka nilai tahanan pembumiannya akan semakin
kecil. Dan untuk penambahan kedalaman ∆L = 25 cm yang sama ternyata
menghasilkan selisih penurunan yang tidak sama.
2. Penambahan 1 batang elektroda akan memperkecil nilai total tahanan pembumian.
3. Semakin lebar jarak penanaman kedua elektroda maka akan semakin kecil nilai
tahanan pembumiannya, mengikuti fungsi logarithmic.
4. Untuk menentukan nilai radius efektif elektroda pembumian (r), perubahan nilai
tahanan pembumian (R) pada penambahan jarak penanaman (S) yang lebih kecil
dari 2 % dianggap memiliki nilai yang tetap untuk semua perhitungan dan tidak lagi
berpengaruh terhadap penurunan nilai tahanan pembumian. Pada kondisi ini
dikatakan bahwa jarak penanaman (S) > 2r sehingga penerapan model paralel bisa
dilakukan dan mendekati kebenaran.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, maka untuk mendapatkan
nilai tahanan pembumian yang kecil disarankan menanam beberapa elektroda secara
paralel dengan konfigurasi kedalaman yang dalam dan jarak yang lebar.
DAFTAR RUJUKAN
Badan Standarisasi Nasional. 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL
2000). Jakarta: Yayasan PUIL.
Hadi, Abdul, Ir. 1994. Sistem Distribusi Daya Listrik. Yayasan PUIL : Erlangga.
Harten, P. Van. 1985. Instalasi Listrik Arus Kuat 3. Bandung: Binacipta.
Pengaruh Kedalaman Penanaman Dan Jarak Elektroda Tambahan Terhadap Nilai Tahanan Pembumian
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 48
Pengaruh Kedalaman Penanaman Dan Jarak Elektroda Tambahan Terhadap Nilai Tahanan Pembumian