You are on page 1of 15

MAKALAH FISIKA

“ALAT OPTIK”

Nama Kelompok : Arif Asa’ad (X-5/03)


Harviana Yuninda (X-5/12)
Rachmawati Muhammad (X-5/27)
Viega Ayu Permata Sari (X-5/

SMA NEGERI 7 SURABAYA


2010 - 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat, hidayah dan pertolongan-Nya, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan benar.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang
pengertian alat optik dan cara penggunaannya. Semoga dengan
penyusunan proposal ini dapat menambah pengetahuan kita. Tidak lupa
kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga
proposal ini dapat tersusun.
Akhirnya dalam penyusunan makalah ini sudah barang tentu jauh
dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami mohon maaf sebesar-besarnya
apabila penyusunan proposal ini jauh dari kesempunaan.

Surabaya, 30 Maret 2011

i
Daftar Isi
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Daftar Isi ..................................... ii
Alat Optik :
1. Lup ..................................... 1-2
2. Mikroskop ..................................... 3-4
3. Teleskop ..................................... 5
4. Teropong ..................................... 6-8
5. Kamera ..................................... 9-11
Kata Penutup ..................................... iii

ii
ALAT OPTIK
1. LUP (Kaca Pembesar)

PENGERTIAN

Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang
dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau
jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup
tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar.

CARA PENGGUNAAN

* Menghitung jarak titik fokus suatu Lup

Titik fokus suatu lup menentukan perbesaran yang dihasilkan, oleh karena itu titik fokusnya
adalah besaran yang perlu diketahui (lihat juga dibawah). Dalam penggunaan sehari-hari jarak
titik fokus dari sebuah lup dapat ditentukan dengan percobaan sederhana cahaya dapat
dikumpulkan di satu titik yang berjarak tertentu dari lensa lup. Apabila cahaya mencapai tingkat
energi yang tinggi maka kertas, serpih kayu, atau lainnya dapat terbakar ketika diletakkan di
bawah lup tersebut. Dalam hal ini cahaya dikumpulkan di sebuah titik yang disebut titik fokus
atau titik api yang sifatnya maya atau semu bukan nyata atau di belakang lensa tersebut. Metode
lain yang lebih nyata untuk menentukan jarak titik fokus atau disebut juga autoklimasi dapat
menggunakan:

 persamaan gambar Newtonschen (juga dapat diturunkan dari persamaan lensa)


 Metode Bessel
 Metode Abbe

1
Pembesaran

 V = Pembesaran sudut
 ε0 = Sudut pandang tanpa Lup
 ε = Sudut pandang dengan Lup
 s0 = jarak pandang normal
 O = Besar objekt
 f = Titik fokus

Diagram pembentukan bayangan pada lup

2
2. MIKROSKOP

PENGERTIAN

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda
kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Mikroskop

Mikroskop Mikroskop
Cahaya Elektron

Berdasarkan Berdasarkan
kegiatan kerumitan kegiatan
pengamatan pengamatan yang
dilakukan

Mikroskop Monokuler dan


Diseksi Binokuler Mikroskop
Sederhana

Untuk mengamati
Untuk mengamati Mikroskop Riset
bagian permukaan
bagian dalam sel (mikroskop dark-
field, fluoresens,
fase kontras,
Nomarski DIC,
dan konfokal).

Mikroskop Mikroskop
monokuler binokuler
memiliki 1 lensa memiliki 2 lensa
okuler okuler

3
Bagian-bagian mikroskop

CARA PENGGUNAAN

* Pembesaran

Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang
dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus
kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa
okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus:

* Sifat bayangan

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar
lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan
diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir
selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop
elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan
diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah
mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.

Diagram pembentukan bayangan mikroskop

4
3. TELESKOP

Teleskop adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik


dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting
dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan
astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop
memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.

Bagian-bagian teleskop

CARA PENGGUNAAN

5
4. TEROPONG

PENGERTIAN

Teropong adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh seperti
gunung dan bintang agar tampak lebih dekat dan jelas. Teropong dibagi menjadi dua kelompok
yaitu :

1. Teropong Bias, yang terdiri dari beberapa lensa


2. Teropong pantul, yang terdiri dari beberapa cermin dan lensa Teropong Bias Teropong
bias menggunakan lensa sebagai obyektif untuk membiaskan cahaya.

Beberapa contoh teropong bias adalah :

 Teropong bintang atau teropong astronomi


 Teropong bumi
 Teropong panggung
 Teropong prisma atau binokuler

A. Teropong Bintang

Pengertian

Teropong bintang atau teropong astronomi digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa
luar.

Cara Penggunaan

Teropong bintang menggunakan dua buah lensa positif, masing-masing sebagai lensa obyektif
dan lensa okuler. Berbeda dengan mikroskop, pada teropong jarak focus lensa obyektif lebih
besar dari jarak focus lensa okuler.

6
B. Teropong Bumi

Pengertian

Teropong bumi yang disebut juga teropong medan atau teropong yojana menghasilkan bayangan
akhir yang tegak terhadap arah benda semula.

Cara Penggunaan

Teropong ini menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan di antara lensa obyektif dan
lensa okuler. Lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik bayangan tanpa perbesaran, oleh
karena itu lensa ini disebut lensa pembalik.

C. Teropong panggung atau Teropong Galilei

Pengertian

Teropong panggung atau teropong Galilei disebut juga teropong Belnada atau teropong tonil
yang menghasilkan bayangan akhir yang tegak dan diperbesar.

Cara Penggunaan

Teropong ini menggunakan dua buah lensa, lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negatif
sebagai lensa okuler.

7
D. Teropong Prisma

Pengertian

Teropong prisma adalah teropong yang menggunakan dua prisma siku-siku yang disisipkan di
antara lensa obyektif dan lensa okuler.

Cara Penggunaan

Penggunaan lensa pembalik untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak mengakibatkan
teropong bumi menjadi relative panjang. Untuk menghindarinya maka lensa pembalik diganti
dengan penggunaan dua prisma siku-siku sama kaki yang disisipkan di antara lensa obyektif dan
lensa okuler. Prisma-prisma tersebut digunakan untuk membalikkan bayangan dengan
pemantulan sempurna. Teleskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh
sehingga tampak lebih dekat dan jelas.

Diagram pembentukan bayangan teropong

8
5. KAMERA

Kamera adalah sebuah alat yang paling popular saat ini khususnya dalam kegiatan fotografi. Asal
muasal kata kamera di dapat dari camera obsura, yang berarti ruang gelap. Di dalam dunia
fotografi, kamera merupakan sebuah alat yang mempunyai fungsi merekam suatu bayangan
kemudian ditaruh pada lembaran film.

Jika kamera televisi, system lensa akan membentuk gambar yang ada di dalam sebuah
lempengan yang sensitive pada sebuah cahaya. Lempengan ini kemudian akan mengeluarkan
electron ke lempengan tipis yang dijadikan sasaran jika terkena sebuah cahaya. Kamera terdiri
dari :

A. Komponen kamera

Sebuah kamera minimal terdiri atas:

 Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)


 Sistem lensa
 Pemantik potret (shutter)
 Pemutar film

B. Badan kamera

Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun dihubungkan dengan lensa
yang menjadi satu-satunya tempat cahaya masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan
oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar film.

Di dalam kamera untuk tujuan seni fotografi, biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur,
antara lain:

 Pengatur ISO/ASA Film.


 Shutter Speed.
 Aperture (Bukaan Diafragma).

Jika diperlukan bisa pula ditambah peralatan:

 Blitz (atau lebih umum disebut lampu kilat atau flash)


 Tripod
 Lightmeter

9
Bagian-bagian kamera

CARA PENGGUNAAN.

* Sistem lensa

Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari
plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam.

Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah
angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur
oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma. Untuk kamera SLR, lensa
dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk
sesuai keinginan fotografer.

Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan.

Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa sudut kecil (tele lens),
dan lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa zoom.

Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada lensa biasa. Namun sebutan
itu bergantung pada lebarnya film yang digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter
akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto.

Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah kedudukan relatif unsur-
unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai
ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak antara kedua lensa).

10
Diagram pembentukan bayangan kamera

11
Kata Penutup
Demikianlah makalah ini kami buat. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dan mohon maaf
apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Sekian dan Terima Kasih

Tim Penyusun

Surabaya, 30 Maret 2011

iii

You might also like