You are on page 1of 13

Rabu, 29 Agustus 2007

Bareh Randang

Bagi yang sering singgah ke Payakumbuh dan sekitarnya, mungkin tidak asing dengan makanan
ini. Namanya Bareh Randang. Bareh randang merupakan salah satu makanan khas kota
Payakumbuh disamping Batiah dan Gelamai. Makanan ini terbuat dari beras ketan yang
dicampur dengan beberapa bahan tertentu. Warnanya putih dan rasanya manis. Untuk
mendapatkan sangat mudah, apalagi jika anda berkunjung ke Payakumbuh ada banyak penjual
bareh randang dan makanan khas tradisional lainnya. Selain di Payakumbuh mungkin anda bisa
mendapatkannya di Kota Padang, Bukittinggi dan kota-kota lainnya di Sumatera Barat.

Dadiah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Dadih

Dadiah atau dadih adalah yogurt yang terbuat dari susu kerbau khas Minangkabau, Sumatra
Barat. Dadiah difermentasi di dalam wadah dari bambu yang ditutup dengan daun pisang, yang
telah dilayukan di atas api. Proses fermentasi ini selama sekitar 24 jam.

Dadiah biasanya dikonsumsi sebagai sarapan pagi, dicampur dengan ampiang (sejenis kerupuk
dari nasi) dan gula kelapa. Dadiah dapat juga dimakan dengan nasi panas dan sambal

Bika Si Mariana Next>>     


Description : Apakah anda tahu Bika? Bika adalah sejenis penganan atau makanan ringan khas
di Sumatra Barat tepatnya di Agam, terbuat dari campuran Tepung beras,kelapa
dan bahan lainnya. Di foto ini adalah salah satu tempat menjual bika yang berada
di Koto Baru antara Padang Panjang dan Bukittinggi.
Makanan ringan yang enak yang unik cara memasaknya yaitu dimasak di bawah
api dari kayu bakar dalam dua tembikar. Makanan yang dialas daun ini enak
dimakan disaat panas.
Photographer : Rudi Gusteno (Rudi_silausumatra)
Category : Food & Beverages
Date
Date Taken : 2007-12-24 : 2007-12-29
Posted
Camera : Nikon Type : D40
District : Agam City : Koto Baru
Country : Location :
Event :
Viewed : 2551
1. The copyright of this picture is belong to the photographer above.
2. This picture may not be copied, reproduced and/or used for commercial purposes without
written permission from the copyright holder.
3. If you are interested to buy the picture, please feel free to contact the photographer directly
through Personal Message (menu: Member - Personal Message)
4. Your comments to the photograph are highly appreciated. You can ask, add, correct the
information of the description, or even give the positive critics.

Dendeng Balado Minangkabau

Baru saja saya sadari bahwa di daerah


Minangkabau, yang disebut dendeng hadir dalam begitu banyak versi. Secara umum, setidaknya
ada empat jenis dendeng yang berhasil saya identifikasi, yaitu: dendeng balado, dendeng
batokok, dendeng lambok, dan dendeng baracik.

Tetapi, di dalam setiap jenis dendeng juga muncul berbagai varian. Setiap rumah makan di
Sumatera Barat memiliki ciri-ciri dendengnya masing-masing. Standarisasi memang merupakan
salah satu isu pelik dalam kuliner Indonesia.
Pada umumnya, hanya dendeng balado yang memakai cabe merah. Ketiga jenis dendeng lainnya
memakai lado mudo atau cabe muda yang masih berwarna hijau. Cabe muda yang berwarna
hijau ini tidak sepedas cabe yang sudah berwarna merah. Aromanya pun berbeda.

Yang disebut dendeng balado biasanya adalah dendeng tipis yang digoreng garing, lalu disiram
dengan sambal berwarna merah. Sekalipun “penampakan”-nya mungkin sama, tetapi masing-
masing rumah makan di Sumatera Barat ternyata tidak membuat dendeng baladonya dengan
“pakem” yang sama.

Lihat Resep Dendeng Balado Khas Minangkabau

Jenis Dendeng Balado Minangkabau

Pertama, dari sisi dendengnya. Sebagian memakai cara mengiris daging sapi tipis-tipis,
dibumbui, dijemur sampai kering, kemudian digoreng. Bumbunya sendiri berbeda-beda. Ada
yang memakai ketumbar, ada yang tanpa ketumbar. Versi lain justru  tidak dijemur. Dagingnya
direbus dengan bumbu-bumbu, lalu diiris tipis-tipis, dan langsung digoreng sampai garing. Ada
pula yang tidak dijemur dan tidak direbus, tetapi langsung digoreng.

Kedua, dari sisi sambal yang dipakai sebagai topping-nya. Yang wajib ada dalam bumbu balado
ini adalah garam, bawang merah, cabe merah, perasan jeruk nipis. Ada versi lain yang
menambahkan bawang putih. Kadang-kadang, ada pula yang menumis sebentar bahan-bahan tadi
dengan minyak tanak atau minyak kelapa. Disebut minyak tanak karena dihasilkan dari santan
kelapa yang ditanak.

Perbedaan proses itu membuat dendeng balado juga tampil dalam berbagai tingkat kerenyahan.
Ada yang renyah sekali, tetapi ada juga yang alot dan keras. Ada yang mak nyuss, ada yang
biasa-biasa saja.

Pencarian Resep Dendeng Balado Minangkabau Yang Paling Lezat

Dalam “pencarian” dendeng balado yang paling juara, akhirnya saya harus mengakui keunggulan
sajian Restoran “Kembang Goela” - baik yang di Jakarta maupun yang di Bali. Harus diakui,
proses pembuatannya tidak tradisional. Tetapi, hasil akhirnya sungguh dahsyat. Saya duga, di
“Kembang Goela”, pembuatan dendeng balado dimulai dengan pilihan daging yang bagus.
Mungkin daging direbus dulu dalam bumbu-bumbu lengkap, lalu dibekukan. Dalam keadaan
beku, daging diiris tipis (shaved) dengan mesin yang menghasilkan irisan setipis kertas. Setelah
digoreng, hasilnya adalah dendeng renyah yang langsung hancur di mulut - dengan bumbu
balado yang mendekati sempurna.

Maaf kalau saya masih memakai istilah “mendekati sempurna”. Soalnya, di “Kembang Goela”
tidak dipakai bawang merah yang didatangkan dari Sumatera Barat. Harap dicatat, di ranah
Minang, bawang merahnya berbeda dengan bawang merah di Jawa. Di sana bawang merah
Minang berukuran besar, rasanya pun khas - seimbang antara asam dan pedasnya. Bawang
merah khas Minang inilah yang menjadi kunci keistimewaan dendeng balado.
Jenis dendeng lain yang populer di Sumatera Barat adalah dendeng batokok. Secara harafiah,
ditokok berarti dipukul dengan palu. Proses pembuatan dendeng yang satu ini memang harus
ditokok-tokok.

Karena favorit dendeng batokok saya adalah dari Rumah Makan “Mintuo” di lintasan Padang-
Solok, maka saya akan memakai referensi dendeng batokok yang fop markotop ini. Daging sapi
mentah, direndam selama dua jam dalam bumbu dan rempah yang cukup kaya, yaitu: bawang
merah, bawang putih, daun jeruk nipis, kunyit, lengkuas, jahe, dan garam. Semua bumbu dan
rempah itu dihaluskan, lalu ditambah asam jawa yang dilarutkan dalam air.

Daging mentah yang sudah direndam bumbu ini kemudian diiris-iris dengan ketebalan sekitar
satu sentimeter, lalu ditokok-tokok dengan batu agar seratnya pecah dan menjadi lebih tipis serta
lebar. Ketika menokok-nokok itu, bumbu pun ikut meresap ke dalam serat-serat daging.
Lembaran-lembaran daging mentah ini kemudian dibakar di alas bara arang tempurung kelapa.
Setelah matang dan sebelum gosong, daging panggang dilumuri dengan minyak tanak.

Topping-nya adalah lado mudo, bawang merah, perasan jeruk nipis, dan garam. Lado mudo dan
bawang merahnya tidak digiling halus, sehingga masih tampak lebar-lebar bertaburan di atas
dendeng.

Di rumah-rumah makan lain, ada dendeng batokok yang mengalami proses perebusan terlebih
dulu. Ada juga yang dagingnya tidak dibakar atau dipanggang, melainkan digoreng - sekalipun
tidak sampai garing. Versi dendeng batokok goreng ini biasanya adalah jenis yang direbus
sebelumnya.

Di “Mintuo” rumah makan yang terletak pada lintasan Padang-Solok, cabe muda yang dipakai
sangat muda, sehingga tingkat kepedasannya pun masih rendah. Ini membuat rasa bawang merah
mencuat dengan indahnya. Secara warna, dendeng batokok “Mintuo” juga tampil lebih cantik.

Versi dendeng yang ketiga adalah dendeng lambok. Dalam bahasa Minang,  lambok berarti
lembab. Dalam pengembaraan saya di ranah Minangkabau,  dendeng lambok inilah yang paling
“kacau” atau paling banyak ragamnya. Salah satu elemen pembeda dendeng lambok dari
dendeng balado dan dendeng batokok adalah digunakannya tomat hijau sebagai bahan bumbu
baladonya.

Di satu rumah makan, saya melihat dendeng lambok dalam bentuk daging sapi rebus dalam
bumbu balado yang agak berkuah, sehingga lebih mirip gulai. Di rumah makan yang lain,
dendeng lamboknya tampil mirip dendeng batokok plus tomat hijau. Mungkin karena ragamnya
yang tidak jelas, hingga kini saya belum menemukan dendeng lambok yang dapat saya jagokan.

Jenis dendeng terakhir - yaitu dendeng baracik - adalah favorit saya. Dendeng Minangkabau
yang satu ini diperkenalkan kepada saya oleh JS-er Andrew Mulianto. Sepanjang pengetahuan
saya, dendeng baracik hanya dapat dijumpai di satu lepau makan di lintasan Padang-Solok,
tepatnya di Desa Talang, dekat Kayu Aro - kawasan penghasil teh terkenal.
Menurut pemiliknya, Hajjah Emi, dendeng baracik memang eksklusif merupakan sajian di lepau
nasinya. Resepnya diperoleh dari ayah mertuanya. Konon, ketika Emi muda sedang hamil, sang
ayah mertua membuatkan dendeng khusus itu. Sensasi kelezatan itu tidak pernah dilupakan Emi,
dan memicunya untuk membuat dendeng baracik sebagai sajian juara di kedainya.

Secara harafiah, baracik berarti diracik. Nomenklatur ini baru jelas maknanya bagi saya setelah
nyelonong ke dapur untuk melihat bagaimana dendeng baracik itu dibuat. Ternyata, dendengnya
dibuat dari potongan tebal daging bagian dada sapi (disebut gajebo di Minang, atau sandung
lamur di Jawa).

Bungkah-bungkah gajebo itu dilumuri bumbu - antara lain ketumbar - dan kemudian dijemur
sebentar agar layu, tetapi tidak sampai kering. Daging berbumbu yang sudah layu ini kemudian
dibawa ke dapur. Dalam dapur yang panas dan penuh asap, proses pelayuan dendeng berlanjut.

Bila ada tamu yang memesan dendeng baracik, Hajjah Emi akan memotong-motong gajebo layu
dengan ketebalan sekitar dua milimeter, besarnya sekitar lima kali lima sentimeter. Anda harus
berada di dapur untuk menikmati sensasi aroma dendeng yang digoreng dengan sedikit minyak
tanak atau minyak kelapa. Tabiak salero!

Sementara dendengnya digoreng, Hajjah Emi merajang lado mudo, bawang merah, dan tomat.
Dendeng yang sudah digoreng setengah kering itu diletakkan di piring, ditaburi semua rajangan,
lalu dikucuri dengan perasan asam sundai (mirip jeruk purut, tetapi berukuran besar dan isinya
berwarna kuning muda). Langsung diaduk dan dimakan dengan nasi hangat. Tekstur dendengnya
garing di luar, lunak di dalam, dengan aroma daging layu dan ketumbar yang sangat khas.
Bagian lemaknya juga memberi sensasi rasa yang sulit digambarkan. Onde mande, lamaknyo!

Oleh: Bondan Winarto, Wisata Kuliner

Galamai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Galamai adalah salah satu makanan kecil dengan bahan dasar tepung beras ketan, gula aren dan
santan yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Jika di daerah lain makanan sejenis ini dikenal
sebagai dodol atau jenang. Hampir semua suku di Indonesia memiliki jenis makanan kecil ini.

[sunting] Cara pembuatan galamai


Tepung beras ketan dimasak bersama santan kelapa dengan menggunakan gula tebu atau gula
aren dengan menggunakan kuali yang sangat besar. Makanan ini biasanya dibuat untuk
keperluan pesta pernikahan dan pesta adat lainya atau menjelang hari raya.
Galamai biasanya dibuat dengan cara bergotong-royong karena memerlukan banyak tenaga
untuk mengaduk adonan dalam jumlah besar dan waktu lama. Hasil dari masakan ini berbentuk
makan yang bewarna hitam mengkilat dan terasa manis.

Ketagihan Dendeng Batokok!


Eka Septia - detikFood

Share :

Foto Sumber: Kompas.com

Jakarta - Kalau kangen dengan makanan yang satu ini, ternyata bisa juga ditemui di Jakarta loh! daging
sapi yang tipis ini memang menjadi ciri khasnya. Paduan bumbu khas Minang yang gurih pedas, bisa
bikin Anda ketagihan karenanya!

Dendeng Batokok, yak dilihat dari namanya mungkin masih ada beberapa orang yang tidak tahu
mengenai kuliner yang satu ini. Kuliner asli ranah Minang ini cukup unik. Batokok berasal dari kata
'tokok' alias dipukul. Daging sapi pilihan ini memang dipukul-pukul terlebih dahulu sehingga
menjadikannya lebih tipis dan empuk.

Daging sapi direndam dalam bumbu seperti bawang merah, bawang putih, daun jeruk nipis, kunyit,
lengkuas, jahe, dan garam. Semua bumbu dan rempah itu dihaluskan, lalu ditambah asam jawa yang
dilarutkan dalam air. Daging sapi yang sudah direndam tadi, kemudian diiris tipis dan di tokok alias
dipipihkan agar serat dagingnya terpisah.

Saat menokok inilah bumbu pun ikut meresap ke dalam serat-serat dagingnya. Lembaran daging yang
sudah dipipihkan kemudian dibakar diatas arang tempurung kelapa hingga matang. Nah, daging yang
sudah matang tadi diberi lado mudo (cabai hijau yang masih muda), bawang merah, perasan jeruk nipis,
dan garam yang sudah ditumbuk kasar. Sehingga masihtampak berupa lembaran cabai yang masih kasar
di bagian atasnya.

Dendeng Batokok ini banyak sekali penggemarnya. Meskipun begitu, di Jakarta tidak semua rumah
makan Padang menyediakan menu spesial ini. Dendeng Batokok ini rasanya pas disantap untuk
mengawali minggu ini. Rasa gurih-gurih pedas si daging bisa bikin Anda berkeringat di cuaca yang sedikit
mendung ini.

Nah, kalau sudah tak sabar mencicipi kelezatan dendeng batokok, mungkin rumah makan di bawah ini
bisa Anda kunjungi bersama rekan-rekan siang ini

Gulai Kapalo Ikan, masakan ini sangat gurih sekali karena syarat akan santan. Warna kuningnya pun
sangat menarik yang larut dari gilingan kunyit. Aromanya sangat segar hsil perpaduan dari beberapa
lembar daun jeruk. Daging ikan kerapu terasa manis dilidah sebab ikan tersebut digulai selagi masih
segar. Mendapatkan ikan kerapu di Padang tidak begitu sulit karna secara topography Padang adalah
gudangnya spesies laut yang siap diolah dengan berbagai resep.

Nasi Kapau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Nasi Kapau ialah nasi ramas khas nagari Kapau, Sumatra Barat, terdiri dari nasi, sambal, dan
lauk pauk khas Kapau, gulai sayur nangka (cubadak), gulai tunjang (urat kaki kerbau atau sapi),
gulai cangcang (tulang dan daging kerbau), gulai babek (paruik kabau).[1] Nasi kapau standar
selalu dilengkapi gulai nangka ciri khas nasi kapau.[2]

Gulai nangka tidak menggunakan banyak santan dan tidak terlalu kental. Gulai dicampur kacang
panjang, kol, rebung, pakis, dan jengkol. Di samping gulai nangka, hampir seluruh lauk nasi
kapau terdiri dari masakan daging-daging. Gulai usus (gulai tambunsu) campuran telur ayam dan
tahu yang dimasukkan ke usus sapi (karena usus kerbau lebih keras), gulai ikan, gulai tunjang,
ayam panggang, teri balado, tongkol balado, dendeng balado, goreng belut, dan sambal lado
hijau. Lauk nasi Kapau lainnya berupa ayam goreng, ayam goreng hijau gulai ayam, rendang
ayam, rendang daging. Beras nasi kapau harus bermutu tinggi, umumnya dikirim dari
Bukittinggi dan Agam.[1]

[sunting] Pedagang Nasi Kapau


Di Jakarta, pedagang nasi kapau berjejer di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Beraneka macam
kue serta lauk khas Minang seperti gulai tunjang, rendang, ayam panggang, dan ikan bakar.
Mereka juga menyediakan hidangan penutup seperti lemang dan bubur kampiun.

Di Bukittinggi, pedagang nasi kapau berada di Pasar Bawah. Uni-uni (ibu-ibu) berdagang nasi
kapau di dalam panci besar yang disusun-susun. Panci-panci terlalu jauh dari jangkauan tangan
mereka sewaktu melayani pembeli sehingga sendok gulai bertangkai panjang dari tempurung
kelapa digunakan untuk menyendokan gulai ke piring makan pembeli.
Description : Katupek Pitalah adalah makanan asli Minangkabau (biasa u/sarapan pagi),disebut katupek
Pitalah ,krn berasal dari Pitalah ,kota kecil dekat Padang Panjang juga terkenal dg. Kerupuk Pitalah
kombinasi dg. Katupek sangat cocok sekali.Sedang kan "etek Ani " ibu penjual katupek ini sudah sangat
terkenal(sejak lebih dr 30 thn yg lalu) rasa "Gulai Ketupat" yg sangat lezat(kombinasi Rebung
muda,Nangka yg tidak muda sekali=istimewanya tidak hancur & Kol/Lobak),Etek Ani hanya berdagang
pada hari Jumat di Pasar Padang Panjang & Minggu pagi di Pasar Pitalah,u/ ke Pitalah Minggu pagi bisa
naik KA Wisata dr Stasiun KA P Panjang jam 7:30 , kira2 15 menit sampai di stasiun Pitalah. Photographer
: Fakhrudin TIEJA (Tieja) Category : Food & Beverages Date Taken : 2009-03-08 Date Posted : 2009-04-18

Camera : Sony Type : DSC-W30 District : Tanah Datar City : Country : Location :
Pitalah-Padang Panjang Event : Viewed : 303

Lamang tapai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel atau bagian artikel ini mungkin lebih cocok dipindahkan ke Wikibooks

Lamang

Lamang adalah beras ketan yang di masak dengan santan dan di masak dalam bambu muda .
bahan utamanya adalah beras ketam putih, santan kelapa, daun pandan sedikit garam. Beras
ketan di cuci bersihkan dulu dan di masukan kedalam ruas bambu muda yang terlebih dahulu di
lapisi dalamnya degan daun pisang kemudian baru dituankan santan ke berasnya dan di bakar
dengan bara api, di jaga jangan samapai ruas bambu ter bakar. Tapai adalah tape beras kertan
hitam yang di buat dengan mempermentasikan beras ketan dengan ragi.

Biasa lemang dan tapai merupakan padanan yang cocok buat berbuka puasa

Resep Bubur Kampiun


Bubur kampiun adalah campuran yang terdiri dari: kolak pisang, bubur candil, bubur sumsum
dan ketan hitam. Berikut ini disajikan cara membuat masing-masing bagian dari bubur kampiun
khas Minang.
Bahan:
Kolak pisang :
10 buah pisang nangka
2½ gelas santan
7 sendok makan gula merah iris
1 sendok teh garam

Bubur candil:
150 gram tepung ketan
1 sendok teh garam
air kapur sirih secukupnya
gula merah secukupnya

Bubur sumsum :
250 gram tepung beras
1½ gelas santan
1 sendok teh garam
2 lembar daun pandan

Ketan hitam :

½ liter ketan hitam


½ butir kelapa setengah tua, diparut

Caranya :
Siapkan semua bahan.
Rebus pisang dan gula merah serta garam sampai agak empuk lalu masukkan santannya, biarkan
mendidih dan pisang empuk.
Angkat dan sisihkan.

Untuk bubur candil

Tepung ketan, garam dan air kapur sirih disiram dengan air suam-suam kuku lalu dibentuk bulat
kecil dan direbus dengan air gula merah yang sudah mendidih. Kalau sudah mengapung, angkat
dan sisihkan.

Untuk bubur sumsum


Rebus air dan garam sampai mendidih lalu masukkan tepung beras yang sudah dicairkan dengan
santan.
Aduk rata dan cepat sampai matang. Angkat dan sisihkan.

Ketan Hitam
Ketan hitam yang sudah direndam beberapa jam, dikukus sampai setengah masak.
Lalu siram-siram dengan air mendidih (masih dalam kukusan) secukupnya (ini supaya ketan
matangnya bagus). Kemudian kukus kembali sampai ketan matang.
Penyajian:
Dalam mangkuk, taruh ketan hitam yang ditaburi kelapa parut, bubur candil, bubur sumsum dan
siram dengan kolak pisang.

Category:    Appetizers & Snacks


Style:    Other
Special Consideration:   Vegetarian
Servings:    10pieces

Description:
Dulu sih waktu di Padang gak doyan banget ama yang ini, soalnya banyak pilihan lain sih.. lapek
pisang, lapek jagung (hmmm enak), klepon, kue mangkuak, kue pukis dll.. Pokoknya puas deh...

Sekarang disini gak ada yang jualan begitu, kalau pun ada rasanya kok ya kurang pas di lidah.

Beberapa hari yang lalu si Riry bikin lapek bugis, jadilah aku pengen nyobain juga. Tapi karena
gak punya ketan hitam dan juga gak mau ngerusakin blenderku yang udah 4 kali ganti (gara-gara
ngeblender daging) maka aku pake aja tepungnya tepung ketan putih.

Dan isinya aku tambahin gonsengan kacang tanah yang diiris kasar. Jadi inget lapek bugis yang
suka dibeli waktu di Lubuk alung dulu ama bapak-bapak penjual kacang goreng.

Sayang hasilnya masih kurang memuaskan, karena lapeknya kurang santan pelapis. Mungkin
mesti telpon mama dulu buat nanyain gimana caranya biar santan pelapisnya bisa nempel di
lapeknya. Soalnya waktu dikukus santannya malah jatuh ke air kukusan.

Ini aku kopiin resepnya dari si halamannya riry.

Ingredients:
adonan tepung :
150 gr tepung ketan hitam/putih
150 ml santan
1/2 sdt garam

Isian kelapa :
125 gr kelapa parut
100 gr gula pasir
65 ml air
1/4 sdt garam
1/4 sdt vanila
segenggam kacang tanah sangrai yang dicincang kasar

Santan kental :
150 ml santan kental
1/4 sdt garam
Daun Pisang
Directions:
1. Untuk adonan, panaskan santan, tambahkan garam, masak hingga mendidih
2. Campur tepung ketan dan santan sedikit demi sedikit hingga adonan kalis dan siap dibentuk.
(tidak lengket ditangan)
3. Untuk Isian kelapa (Unti), campur semua bahan, masak hingga air kering, dan didinginkan.
Terakhir tambahkan kacang tanah.
4. Untuk santan kental, berfungsi sebagai pelapis lapek sebelum dibungkus, didihkan santan dan
garam hingga kental.
5. Ambil adonan ketan, bulatkan, lalu pipihkan, isikan dengan kelapa parut, tutup adonan
kembali hingga rapat dan bulatkan kembali
6. Siram adonan yang sudah siap dalam santan kental.
7. Bungkus adonan dengan daun pisang, lipat ujuang atas dan bawahnya
8. Kukus selama 30-40 menit
9. Lapek siap disajikan...

sumber : http://riryelbechari.multiply.com/recipes/item/272

Banyak pilihan menu masakan Padang dalam memanjakan lidah pengunjung yang datang. Sebut
saja lemang bakar, nasi kapau, tambusu, ikan balado, ayam bakar dan ikan bakar, gulai kikil atau
gulai tunjang, bebek goreng cabai hijau, bubur kampiun, dan masakan khas Sumatera Barat.

Cara penyajiannya pun menggugah selera. Seluruh masakan ditata sedemikian rupa sepanjang
meja. Tak hanya itu, para pedagang selalu melakukan invosi terbaru masakan dalam
memanjakan lidah pengunjung.

Seperti yang dilakukan oleh Haji Nazir, pemilik warung nasi kapau Sabana-bana asal Bukit
Tinggi, Sumetera Barat ini. Ada menu spesial yang tak ada di warung nasi kapau lain yakni, usus
telor. Dengan hanya merogoh kocek sebesar Rp 8.000, pengunjung dapat menyantap lezatnya
usus telor.

Usus telor, menurut Haji Nazir, begitu lezat disantap bersama dengan nasi putih ataupun lemang
yang diberi cabai hijau. Jika ingin mendapatkan kepuasan dalam mencicipi masakan inovasi
warung Sabana-bana ini, pengunjung dapat juga mencampurnya dengan urap dan ikan bilis
balado. Ehm, dapat dibuktikan rasanya.

Begitu juga dengan bubur kampiun yang menjadi masakan kas warung Padang di Kramat Raya.
Bubur kampiun merupakan percampuran dari bermacam bubur, yakni bubur candil, bubur
sumsum, kolak pisang, pulut (ketan), kolang-kaling, dan srikaya, kemudian diberi kuah santan
bergula merah. Srikaya yang dimaksud di sini adalah semacam bubur yang dibuat dari telur,
santan, dan gula merah.

Keistimewaan lain yang terdapat pada masakan Padang yang dijual di sini adalah harganya yang
murah. Untuk lemang bakar harganya Rp 10 ribu Rp 15 ribu. Harga yang diberikan tergantung
dari ukuran lemangnya. Sementara itu masakan lain seperti gulai tunjang harganya Rp 8.000,
bubur kampiun Rp 8.000, usus telor Rp 8.000 ribu, dan bebek cabai hijau Rp 20 ribu.

Selain makanan, tersedia juga es tebak (es campur khas Minang) yang berisi aneka macam buah-
buahan segar. Untuk satu porsi, harga yang dipatok para pedagang sekitar Rp 8.000. Perlu
diketahui, es tebak menjadi minuman favorit pengunjung yang datang setiap malam minggu
ataupun minuman wajib saat berbuka puasa.

Firdauz (39) salah satu karyawan perusahaan swasta yang berada di daerah Cikini, Jakarta Pusat,
mengaku nasi kapau Jalan Kramat Raya selalu menjadi rujukan utama di saat pulang kerja.
Bersama teman-temannya Firdauz selalu menunjuk warung nasi kapau Sabana-bana sebagai
warung yang dipercaya untuk memberikan kenikmatan lidahnya. Menurut pria yang bermukim
di daerah Bekasi ini, begitu duduk seperti berada di kampung halaman

ate padang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Sate Padang

Sate Padang adalah sebutan untuk tiga jenis varian sate di Sumatra Barat, yaitu Sate Padang,
Sate Padang Panjang dan Sate Pariaman.

Sate Padang memakai bahan daging sapi dan lidah sapi dengan bumbu kuah kacang kental (mirip
bubur) ditambah cabai yang banyak sehingga rasanya pedas.

Sate Padang Panjang dibedakan dengan kuah sate nya yang berwarna kuning sedangkan sate
Pariaman kuahnya berwarna merah. Rasa kedua jenis sate ini juga berbeda. Sedangkan sate
Padang mempunyai bermacam rasa perpaduan kedua jenis varian sate diatas.
Sate Mak Syukur [1] di kota Padang Panjang sangat terkenal di Minangkabau sedangkan sate Ajo
Laweh merupakan sate Pariaman yang terkenal.

Kalau anda sempat berjalan-jalan dan berwisata ke Kota Bukittinggi-Sumatera Barat, jangan lupa
mencicipi berbagai makanan khas dari kota yang terkenal dengan Jam Gadangnya ini. Salah satunya
adalah Pisang Panggang, M.Zein yang berada di antara deretan pertokoan Pasar Atas Bukittinggi.

Proses pembuatannya pun cukup sederhana, dimulai dari memanggang pisang hingga matang dan lunak
di keempat sisinya, kemudian dikupas kulitnya, dan diletakkan di dalam piring dan siram dengan kuah
santan dan kemudian susu kental manis. Nah pisang panggang sudah siap untuk disantap dalam kondisi
hangat.

Kalau tidak suka santan, anda juga bisa mencicipi Pisang Panggang Kapik atau Pisang Penyet Ibu Jun. 
Pisang Kapik Ibu Jun ini termasuk salah satu makanan khas Minang, sebuah jajanan ringan sebuah
jajanan yang semakin langka. Makanan ringan merupakan makan olahan yang terbuat dari Pisang Batu,
kemudian dibakar, setelah dibakar lalu dipenyet dengan alat yang sangat sederhana, dan disajikan
dengan unti yang terbuat dari parutan kelapa dimasak dengan gula aren.

Berbagai makanan lainnya pun tersedia di pasar yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari ikon Jam
Gadang. Tinggal anda sendirilah yang akan menentukan.

Soto Padang adalah hidangan berkuah kaldu sapi dengan bahan irisan daging sapi yang sudah
digoreng kering, bihun (mie dari tepung beras), ditambah perkedel kentang dan dihidangkan
panas-panas. Selain di kota Padang Sumatra Barat, hidangan soto Padang juga mudah ditemukan
di berbagai restoran Padang di penjuru dunia.

You might also like