You are on page 1of 10

KRISTAL

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

Oleh:
Galang Syahya (3425091346)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
JAKARTA
2011
TUJUAN: - Melihat bermacam – macam bentuk kristal yang terdapat di dalam
sel, serta bahan pembentuknya.
- Mengenal bermacam – macam bentuk kristal yang terdapat di
dalam sel, serta bahan pembentuknya.
- Mengetahui macam – macam kristal pada bahan pengamatan.

LANDASAN TEORI
Sifat – sifat anatomis
Berbagai bentuk kristal ditemukan dalam sel tumbuhan. Pada
tumbuhan tingkat tinggi, kristal kalsium oksalat paling umum ditemukan. Kalsium
karbonat dan kalsium malat agak langka.
Kristal sangat umum terdapat di dalam sel tumbuhan. Merupakan
hasil akhir dari metabolisme sel yang kemudian disimpan di dalam lumen sel atau
vakuola. Bagi tumbuhan jika berlebihan dapat menjadi racun, oleh karena itu
biasanya diikat oleh ion – ion kalsium, misalnya Kalsium oksalat. Selain
oksalatterdapat juga kristal karbonat & silikat.
Kristal – kristal tersebut umumnya terdapat didalam sel Parenkim
kortex, floem atau pith (empulur).
Kristal terdapat dalam berbagai bentuk (A Fahn. 1982 pandey,
1980). Misalnya:
- Kristal pasir, kristal kalsium oksalat terdapat dalam bentuk
butiran halus (piramida kecil). Contohnya pada batang
Sambucus nigra dan daun Atropa belladonna.
- Kristal tunggal besar, kristal kalsium oksalat terdapat dalam
bentuk tunggal, besar, asodiameteris.
- Raphida (jarum), kristal kalsium oksalat berbentuk seperti
jarum tunggal atau bersama dalam satu kelompok (seperti
sapu lidi). Sel yang mengandung raphida dapat berbentuk
sama dengan sekelilingnya atau dapat pula berbentuk
idioblas, yakni sel yang berbeda dari sel di sekitarnya,
misalnya dalam satu lender yang panjang. Contohnya adalah
berkas raphida dalam sel lender pada endocarp buah enau
(Arenga pinnata). Sel yang mengandung raphida sering
tersebar secara khas dalam tumbuhan dan dapat ditemukan
dalam taksonomi.
- Kristal styloids (pseudoraphides), kristal kalsium oksalat
yang meruncing pada bagian ujung – ujungnya.
- Cystolith kristal kalsium karbonat berbentuk seperti
sekelompok bush anggur yang mempunyai tangkai. Sel nya
sendiri yang mengandung cystolith disebut lithocyst.
- Stiloid adalah kristal berbentuk prisma yang panjang dan
kedua ujungnya meruncing seperti bilah. Pada sel, ini
ditemukan secara menyendiri atau berpasangan dalam
kelompok kecil. Stiloid kurang sering ditemukan namun,
terdapat pada Iridaceae, Agavaceae, Liliaceae, dan
beberapa familia lain.
- Kristal druse (majemuk), kristal kalsium oksalat berbentuk
seperti bintang atau rosete.
- Kristal prismatic, kristal kalsium oksalat berbentuk persegi
panjang atau seperti pyramid.
- Kristal berbentuk kipas (Sphere Crystal), kristal berbentuk
kipas yang mengandung inulin.
ALAT DAN BAHAN
Bahan : Batang / Tangkai daun Amaranthus Sp.
Umbi lapis yang sudah kering dari Allium cepa.
Daun Citrus Sp.
Tangkai daun Eichornia crassipes
Umbi akar Dahlia variabilis
Daun Mirabilis jalapa
Tangkai daun Carica papaya
Daun Ficus Sp.
Aquades
HCl pekat
H2SO4 pekat
Alat : Silet
Pipet
Object glass
Cover glass
Mikroskop

CARA KERJA
1. Buatlah preparat potongan melintang (c.s) dari masing – masing bahan
tersebut diatas, (kecuali pada umbi lapis bawang).
2. Gunakan medium air.
3. Amati dan gambar masing –masing bentuk kristalnya/
Catatan:
Pada bawang, buatlah preparat sobekan umbi lapis yang sudah kering,
kemudian teteskan HCl atau H2SO4 pekat.
HASIL PENGAMATAN
PEMBAHASAN
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun
anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan,
Pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan,
terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda
ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin,
kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan
sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya
penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin);
dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan
tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya,
sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua
kali.
       Aleuron ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya
biji, yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit sehingga
konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur, garam dan lemak
akan semakin besar, kemudian vakuola pecah  hal ini akan terus berlangsung
hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-zat yang
mengkristal yang disebut aleuron.
      Sebuah aleuron berisi sebuah/ lebih krsitaloid putih telur dan sebuah atau
beberapa guboid (bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg
dari asam mesoinosit hexafosfor)
Kristal Ca Oksalat termasuk bahan ergastik yang bersifat padat. Terbentuk
sebagai hasil akhir metabolisme, ada juga yang terbentuk karena terjadinya
pemadatan zat-zat cair akanan cadangan, sehingga berwujud butiran.
Kristal ini cukup banyak di kortex, parenkim, floem dan parenkim xilem bisa
juga ditemukan di vakuola atau plasma selnya. Proses terjadinya melalui
pengendapan hasil metabolisme. Endapan tersebut berupa asam oksalat yang
bersifat racun bagi tumbuh-tumbuhan.
Kristal Ca Oksalat pada penampang melintang batang bayam berbentuk
pasir kristal (Cristal sands) yang berupa butiran pasir berbentuk kristal. Pasir-pasir
kristal ini dikelilingi oleh kloroplas.
Komponen non protoplasmic yang bersifat cair itu terdapat di dalam vakuola
dan yang bersifat padat terdapat pada kristal kalsium oksalat, aleuron, dan
amilum.
Kristal kalsium oksalat merupakan endapan dari garam oksalat yang jika
terakumulasi terlalu banyak akan bersifat racun pada tumbuhan. Berbagai bentuk
kristal ditemukan dalam sel tumbuhan. Pada tumbuhan tinggi, kristal kalsium
oksalat paling umum di temukan. Kalsium karbonat dan kalsium malat agak
langka.
Tidak semua tumbuhan mengandung kristal ca-oksalat, tapi bila dalam
keadaan bebas dalam sel kalsium oksalat ini dapat bersifat racun. ( banyak
terdapat pada tanaman bayam ).
      Aleuron dapat terlihat pada lapisan paling luar dari endosperm padai
dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras terlalu bersih, sedangkan
pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan ukuran lebih besar dari aleuron
padi.
      Kristal yang terdapat  pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari
metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang diendapkan. Kristal
tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat.
Bentuk-bentuk Kristal Ca-Oksalat :
1. Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil, terdapat pada tangkai daun amaranthus
hybridus, tangkai daun Nicotiana tabacum dan Begonia sp.
2. Kristal tunggal besar, berbentuk prisma atau poliedris terdapat pada daun Citrus
sp.
3. Rafida,berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat pada daun Mirabilis
jalapa, batang dan Aloe vera, daun Rhoeo discolor serta Ananas commosus,
lapisan epidermis batang Pleomele sp.
4. Kristal majemuk, disebut juga drussen berbentuk bintang atau roset, terdapat
pada tangkai daun carica papaya, kortek batang Gnetum gnemon, Ricinus
communis dan daun  datura metel.
5. Kristal sferit berbentuk kristal letaknya sitengah tengah sel, teratur radier.
terdapat pada batang Phyllocactus sp.
    Kristal ca-Carbonat terdapat pada sel daun Ficus elastica berupa sistolit,
acanthaceae, Curcubiotaceae dan Uricaceae.
      Silica merupakan endapan silicon antara lain:
1. Pada tanaman palmae berbentuk kopi
2. Pada Heliconaceae berbentuk bujur sangkar
3. Zingiberaceae berbentuk pasir
4. Cyperaceae berbentuk kerucut
5. Poaceae berbentuk amorf
         Stiloid, kristal berbetuk prisma yang dikedua ujungnya meruncing seperti
bilah, didapatka sebagai kristal tunggal, Pada iridaceae, agavaceae dan Liliaceae.
Tidak semua tumbuhan mengandung ca-oksalat, tapi bila dalam keadaan
bebas dalam sel kalsium oksalat ini dapat bersifat racun. ( banyak terdapat pada
tanaman bayam )

Ada beberapa bentuk antara lain :

- Pasir ( pada tanaman bayam, tembakau dan begonia )


- Tunggal besar
- Majemuk seperti bintang, ( Kristal yang biasanya terdapat pada tumbuhan
melinjo )
- Rafida / jarum ( misalnya pada bunga pukul 4, lidah buaya )
- Sferid / bentuk bola/bulat
Kristal kersik  ( SiO2 )
- Terdapat pada batang tebu, epidermis graminae
Butir-butir aleuron
- Terdapat pada biji/ umbi/ sebagai tempat penyimpanan makanan / vakuola
KESIMPULAN
- Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron
dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan
silika).
- Aleuron ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya biji,
yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit sehingga
konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur, garam dan lemak
akan smakin besar,
- Kristal Ca-Oksalat termasuk bahan ergastik yang bersifat padat. Terbentuk
sebagai hasil akhir metabolisme.
- Kristal ini cukup banyak di kortex, parenkim, floem dan parenkim xilem bisa juga
ditemukan di vakuola atau plasma selnya.
- Kristal kalsium oksalat merupakan endapan dari garam oksalat yang jika
terakumulasi terlalu banyak akan bersifat racun pada tumbuhan. Berbagai bentuk
kristal ditemukan dalam sel tumbuhan
- Kristal Ca-Oksalat tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam
kuat.
- Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil, terdapat pada tangkai daun amaranthus
hybridus,
- Rafida,berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat pada daun Mirabilis jalapa-
- Kristal majemuk, disebut juga drussen berbentuk bintang atau roset, terdapat
pada tangkai daun carica papaya
- Kristal ca-Carbonat terdapat pada sel daun Ficus elastica berupa sistolit,
DAFTAR PUSTAKA
Estiti B. Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.
http://adesahy.blogspot.com/2011/02/sel-tumbuhan.html (dikutip tanggal 20
Maret 2011)
http://artofgreen.wordpress.com/2010/03/15/anatomi-tumbuhan/ (dikutip
tanggal 20 Maret 2011)
Sutrian, yayan. 2004. Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan tentang sel
dan jaringan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

You might also like