You are on page 1of 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna,
melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi
dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada
manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang
di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini.
Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin.
Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum
kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk
sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.

Di alam dunia ini manusia memiliki peranan yg unik dan dapat dipandang dalam
banyak segi. Dalam ilmu eksata, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-
partikel atom yang membentuk suatu jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh sistem
manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang
saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia
merupakan makhluk biologis yang tergolong dari makhluk mamalia (ilmu biologi).
Dalam ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan dan
selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut juga homo economicus (ilmu
ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri
(sosiologi), makhluk yang selalu ingin memperoleh kekuasaan (politik), makhluk yang
berbudaya (filsafat), dan sebagainya.

Pada hakekatnya manusia sama saja dengan makhluk lainnya, yaitu memiliki
hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh
pengetahuan dan kesadarannya. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi
pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibandingkan dengan
1
makhluk lain. Letak perbedaan antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam
melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memilkinya sedangkan
binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.

Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia
dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Dengan semua kemampuan yang dimiliki
oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika
antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu
sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia
yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang
diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendudukungnya.

Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya
kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan
manusia itu. Perkembangan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan manusia itu sendiri,
karena kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia.

Kebudayaan yang dimiliki suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari
pengaruh kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adanya kontak-kontak antar
kelompok atau melaui proses difusi. Suatu kelompok sosial akan mengadopsi suatu
kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau
memenuhi tuntunan yang dihadapinya.

Pengadopsian suatu kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor


lingkungan fisik. Misalnya iklim topografi sumber daya alam dan sejenisnya. Dari waktu
ke waktu, kebudayaan berkembang seiring dengan majunya teknologi (dalamhal ini
adalah sistem telekomunikasi) yang sangat berperan dalam kehiduapan setiap manusia.

Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan-perubahan disegala


bidang, termasuk dalam kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatu
kelompok sosial akan bergeser. Suatu kelompok dalam kelompok social bisa saja
menginginkan adanya perubahan dalam kebudayaan yang mereka anut, dengan alasan
2
sudah tidak sesuai lagi dengan zaman yang mereka hadapi saat ini. Namun, perubahan
kebudayaan ini kadang kala disalah artikan menjadi suatu penyimpangan kebudayaan.

Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan


adanya kontrol atau kendali terhadap prilaku reguler (yang tampak) yang ditampilkan
oleh para penganut kebudayaan. Karena tidak jarang perilaku yang ditampilkan sengat
bertolak belakang dengan budaya yang dianut didalam kelompok sosial yang ada di
masyarakat. Sekali lagi yang diperlukan adalah kontrol / kendali sosial yang ada di
masyarakat sehingga dapat memilah-milah mana kebudayaan yang sesuai dan mana yang
tidak sesuai.

Seperti yang telah diungkapakan sebelumnya manusia melahirkan suatu budaya


untuk atau demi melangsungkan dan mempertahankan hidup didalam lingkungannya. Itu
berarti suatu budaya lahir ditentukan oleh keadaan atau tempat manusia tersebut tinggal.
Seiring berjalannya waktu terkadang orang sering lupa akan kebudayaan bangsanya
sendiri. Salah satu contohnya adalah bangsa kita sendiri, Indonesia. Indonesia merupakan
negeri yang kaya akan sumber kebudayaannya dari kebudayaan tarian, lagu daerah,
pakaian adat dsb. Setiap daerah kita dapat menemui kebudayaan tersendiri seperti contoh
yang sering kita temui adalah bahasa daerah. Karena terlalu banyaknya budaya bangsa
dan kurangnya pengenalaan budaya bangsa sejak dini, kini orang – orang sudah banyak
yang lupa tentang budaya bangsa Indonesia.

Seiring dengan perkembangan zaman, tingkat kepedulian masyarakat akan


budaya dan kepribadian bangsanya sendiri mulai hilang. Orang sudah jarang yang
melakukan kerja bakti, ronda ,dsb. Mereka berpikir bahwa itu adalah hal yang kuno dan
hanya orang yang tinggal di perkampungan sajalah yang melakukannya. Wanita sudah
tidak malu lagi jika berpakaian tidak sopan, rendahnya toleransi antar beragama, seorang
anak berkata hal yang kurang sopan terhadap orang tuanya. Bahkan Pancasila yang lahir
dari dasar budaya bangsa Indonesia kini mulai banyak yang tidak mengetahuinya. Hal
tersebut terjadi karena adanya banyak factor. Beberapa penyebab diantaranya adalah
faktor globalisasi dan penyampaian informasi melalui internet.

3
Dengan adanya globalisasi dan internet, seharusanya kita memilih antara
kebudayaan yang baik dan yang buruk tanpa hilangnya kebudayaan atau kepribadian
bangsa kita. Dan kita harus terus mendukung dan berupaya melestarikan kebudayaan
negara. Maka dalam makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai hal hal terkait
manusia dan kebudayaan serta beberapa kasus yang marak terjadi belakangan ini.

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka


perumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apakah yang dimaksud dengan manusia serta bagaimana hakekat manusia?


2. Apakah yang dimaksud kebudayaan serta bagaimana sifat-sifat kebudayaan?
3. Bagaimana keterkaitan antara manusia dan kebudayaan?
4. Mengapa saat ini banyak kebudayaan yang ditinggalkan oleh bangsanya sendiri?
1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Sosial dan Budaya Dasar. Selain itu, makalah ini dapat juga membantu pembaca untuk
memahami hal-hal mengenai manusia dan kebudayaan, hakikat manusia dan berbagai
macam kasus mengenai kebudayaan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Manusia

Manusia di alam dunia ini memegang perana yang unik,dan dapat dipandang dari
banyak segi.Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-
partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sitem yang dimilki pleh manusia (ilmu
kimia),manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu
sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika),manusia merupakan
makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi).Dalam
ilmu-ilmu sosial,manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau
selau memperhitungkan setiap kegiatan,sering disebut homo economicus (ilmu
ekonomi),manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri
(sosiologi),makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik),makhluk yang
berbudaya, sering disebut homo-humanue (filsafat,dsb)

Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan unsur yang
membangun manusia.

1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait,yaitu :

a. Jasad yaitu badan kasar manusia yang nampak dari luar,dapat diraba dan
difoto,dan menempati ruang dan waktu

b. Hayat yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak

c. Ruh yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual
dan memahami kebenaran,suatu kemampuan mencipta yang bersifat
konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
5
d. Nafs,dalam pengerian diri atau keakuan yaitu kesadaran tentang diri sendiri

2. Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsur,yaitu:

a. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling
tidak nampak. Id merukan energi psikis yang menunjukan ciri alami yang
irrasional dan terkait dengan sex,yang secara instingtual menentukan proses-
proses ketidaksadaran (unconcious). Id tidak berhubungan dengan lingkungan
luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada giliranya,
menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar. Terkukung dari realitas
dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan,mencari kepuasan
instingtuall libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung maupung
pengalaman seksual.atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan. Proses
pemenuhan kepuasan yang disebutkan terakhir yang dilakukan secara tidak
langsung disebut sebagai proses primer. Obyek yang nyata dari pemuasan
kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan ditentukan oleh tahap
psikoseksual dan perkembangan individual.

b. Ego,merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali


dibedakan dari Id,seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena
perananya dalam menghubungkan energi id kedalam saluran sosial yang dapat
dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua
tahun,pada saat anak secara nyata berhubungan dengan lingkunaganya. Ego
diatur oleh prinsip realitas,ego sadar akan tuntunan lingkungan luar,dan
mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan
dengan cara yang dapat diterima.pencapaian obyek-obyek khusus untuk
mengurangi energi libidinal dengan cara yang dalam lingkungan sosial dapat
diterima disebut sebagai proses sekunder.

6
c. Superego,merupakan struktrur kepribadian yang paling akhir dan
muncul kira-kira usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego,yang
berkembang secara internal dalam diri individu,superego terbentuk dari
lingkungan eksternal.Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral
yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam
lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan
orang tua. Baik aspek negative maupun positif dari standar moral tingkah laku
ini diwakilkan atau ditunjukkan oleh superego. Kode moral positif disebut ego
ideal, suatu perwakilan dari tingkah laku yang tepat bagi indiividu untuk
dilakukan. Kesadaran membentuk aspek negatif dari superego, dan
menentukan hal-hal mana yang termasuk dalam kategori tabu, yang mengatur
bahwa penyimpangan dari aturan tersebut akan menyebabkan dikenakanya
sangsi. Superego dan Id berada dalam kondidi konflik langsung, dan ego
menjadi penengah atau mediator. Jadi superego menunjukkan pola aturan
yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan
dan hukuman yang terintemalisasi.

Dari uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa
hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia.Seringkali,misalnya orang yang
senag terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa
orang tersebut lebih dikendaliakn oleh Id dibanding super ego-nya, atau seringkali ada
kalainan yang terjadi pada manusia,misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh
pendek berani tampil ke muka umun,dapat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafs
(kesadaran diri) yang dimilki oleh manusia. Kesemua unsur tersebut dapat digunkan
sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.

2.2. Hakekat Manusia

Pada hakekatnya manusia adalah :

7
2.2.1 Makhluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu
kesatuan yang utuh

Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi
tidak abadi. Jika manusia itu meninggal,tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa
terdapat di dalam tubuh,tidak dapat dilihat,tidak dapat diraba,sifatnya abstrak
tetapi abadi. Jika manusia meninggal,jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke
asalnya yaitu Tuhan,dan jiwa tidak mengalami kehancuran, Jiwa adalah roh yang
ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

2.2.2. Makhluk ciptaan tuhan tang paling sempurna jika dibandingkan dengan
makhluk lain.

Kesempurnaanya terletak pada abad dan budayanya, karena manusia dilengkapi


oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam
jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu
pengetahuan dan teknologi.Adanya nilai baik dan buruk,mengharuskan manusia
mampu mempertimbangkan,menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran,
keindahan, kebaikan,atau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya
perasaan,manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri
manusia itu ada dua macam, yaitu:

a. Perasaan inderawi

Adalah ransangan jasmani dan pancaindra,tingkatnya rendah dan terdapat


pada manusia atau binatang.

b. Perasaan rohani

Adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya :

• Perasaan intelektual,yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.


Seseorang senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya
tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
8
• Perasaan estetis,yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang
indah,sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.

• Perasaan etis,yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.Seseorang


merasa senang apabila sesuati itu baik,sebaliknya perasaan benci apabila
sesuatu itu jahat.

• Perasaan diri, yaitu perasan yang berkenaan dengan harga diri karena ada
kelebihan diri yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada
dirinya,ia merasa tinggi,angkuh,dan sombong,sebalimnya apabila ada
kekurangan pada dirinya ia merasa rendah diri (minder)

• Perasaan sosial,yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau


korp atau hidup bermasyarakat,ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila
orang berhasil,ia ikut senang, apabila orang gagal,memperoleh musibah,ia ikut
sedih.

• Perasaan religious,yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau


kepercayaan sesorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada
Tuhan,yaitu mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya

2.2.3. Makhluk biokultural yaitu makhluk hayati yang budayawi

Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan
budayawi. Sebagai makhluk hayati,manusia dapat dipelajari dari segi-segi
anatomi,fisiologi atau faal,biokimia,psikobiologi,patologi,genetika,biodemografi,
evolusi bologisnya,dan sebagainya. Sebagai makhluk budayawi manusia dapat
dipelajari dari segi-segi : kemasyarakatan,kekerabatan,psikologi sosial, kesenian,
ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.

9
2.2.4. Makhluk ciptaan tuhan yang terkait dengan lingkungan (ekologi)
mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan
berkarya

Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme”


memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah makhluk alamiah
yang terikat dengan lingkunganya (ekologi) , memiliki sifat-sifat alamiah dan
tunduk pada hukum alamiah pula.

2.3. Taraf Hidup Manusia

1. Estetis : dalam kehidupan estetis manusia mampu menangkap dunia sekitarnya


sebagai dunia yang mengagungkan dan mengungkapkan kembali karya
dalam lukisan,tarian.nyayian,dan lain-lain.

2. Etis : manusia meningkatkan estetis ke dalam ringkatan manusia dalam bentuk


keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan

3. Religius : manusia menghayati pertemuan dengan tuhan.Semaikin dekat seseorang


dengan Tuhan,semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan dan semakin
jauh ia dilepaskan dari rasa kekahawatiran. Semakin mendalam
penghayatan terhadap Tuhan semakin bermakna pula kehidupannya,dan
akan terungkap pula kenyataan manusia individual atau kenyataan
manusia subyektif yang memiliki harkat dan martabat tinggi.

2.4. Kebudayaan

2.4.1. Pengertian Kebudayaan :

a. Menurut E.B Taylor, kebudayaan adalah kompleks yang mencakup


pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan

10
kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.

b. Menurut Selo Sumarjan dan Soelaman Sumarno, kebudayaan adalah


sebagai hasil karya,rasa, dan cipta masyarakat

c. Menurut Sultan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari


cara berfikir

d. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah skeseluruhan gagasan dan


karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan
dari hasil budi pekertinya.

e. Menurut Van Peursen, kebudayaan adalah sebagai manifestasi kehidupan


setiap orang & kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan
hewan-hewan,maka manusia tidak hidup begitu saja di tengah alam,melainkan
selalu mengubah alam.

f. Menurut A.L Krober dan C.Kluckhon, kebudayaan adalah manifestasi


atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.

2.4.2. Unsur-unsur Kebudayaan

Untuk lebih mendalami kebudayaan,perlu dikenal beberapa masalah lain yang


meyangkut kebudayaan. Misalnya apa yang disebut dengan unsur.Yang dimaksdu
dengan unsur disini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga
kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas daripada sekedar
penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.

a. Menurut Melville J.Herkovits,unsur kebudayaan yaitu :

• Alat-alat tekhnologi

11
• Sistem ekonomi

• Keluarga

• Kekuatan politik

b. Menurut Bronislaw Malinowski,unsur kebudayaan yaitu :

• Sisten norma

• Organisasi ekonomi

• Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan

• Organisasi kekuatan

c. Menurut C.Kluckhohn,unsur kebudayaan yaitu :

• Sistem religi/sistem kepercayaan

Merupakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia yang memiliki


kecerdasan pikiran dan perasaan luhur,tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya
terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga
menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.

• Sistem organisasi kemasyarakatan

Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.manusia sadar bahwa


tubuhnya lemah,namun memilki akal,maka disusunlah organisasi
kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.

• Sistem pengetahuan

Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat


diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain.
Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui kemudian

12
menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa, menyebabkan
pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila pengetahuan itu
dibukukan,maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu ke generasi ke
generasi berikutnya

• Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi

Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat


kehidupan manusia secara umum terus meningkat

• Sistem teknologi dan peralatan

Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari


pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tanganya yang dapat
memegang sesuatu dengan erat,manusia dapat membuat dan mempergunakan
alat.Dengan alat-alat ciptaanya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi
kebutuhanya daripada binatang.

• Bahasa

Merupakan produk dari manusia homo longuens. Bahasa manusia pada


mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian
disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan,dan akhirnya menjadi bentuk
bahasa tulisan.

• Kesenian

Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat
mencukupi kebutuhan fisiknya,maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk
dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut
saja,mereka juga perlu pandangan mata yang indah, suara yang merdu,yang
semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.

3. Ciri-ciri Kebudayaan adalah :


13
a. Produk/ciptaan manusia

b. Bersifat sosial,kebudayaan tidak pernah dihasilkan secara individual

c. Diteruskan melalui proses belajar

d. Bersifat simbolik karena mengekspresikan manusia dan segala upayanya


untuk mewujudkan dirinya

e. Sistem pmenuhan berbagai kebutuhan manusia,manusia memenuhi


kebutuhan dengan cara beradab/manusiawi.

Wujud Kebudayaan yaitu :

a. Wujud ideal adalah sebagai suatu kompleks dari ide-ide,gagasan,nilai-


nilai,norma-norma,peraturan-peraturan,wujud ideal dapat kita sebut adat,tata
kelakuan,adat istiadat.Wujud ini disebut sistem budaya,sifatnya abstrak,tidak
dapat dilihat,dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya,atau
dengan perkataan lain,dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan
bersangkutan hidup. Kalau warga masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka
dalam tulisan,maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan
dan buku-buku hasl karya para penulis warga masyarakat yang bersangkutan.

b. Sistem sosial adalah wujud kebudayaan yang berupa aktivitas manusia


yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi,berhubungan serta
bergaul satu dengan lain menurut pola tertentu berdasarkan adat tata
kelakuan.Sebagai rangaian aktivitas manusia dalam masyarakat, sistem sosial
terjadi disekeliling kita sehari-hari, bias diobservasi,difoto dan didokumentasi.

c. Kebudayaan fisik adalah wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil


karya manusia.Kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut

14
kebudayaan fisik,mulai dari benda yang diam sampai pada pada benda yang
bergerak.

2.5 Isi Utama Kebudayaan

Isi utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan
manusia yang bermunculan di dalam masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat
itu sendiri,baik dalam bentuk atau berupa :

2.5.1. Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan yang dimiliki sebagai makhluk sosial merupakan suatu


akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami :

a.Alam sekitar

b. Alam flora di daerah tempat tinggal

c.Alam fauna di daerah tempat tinggal

d. Zat-zat bahan mentah,dan benda-benda dalam lingkunganya

e.Tubuh manusia

f. Sifat-sifat dan tingkah laku sesame manusia

g. Ruang dan waktu

h. Untuk memperoleh pengetahuan tersebut diatas manusia


melakukan tiga cara,yaitu sebagai berikut :

• Melalui pengalaman dan kehidupan sosial

• Pengetahuan melalui pengalaman langsung ini akan mebentuk


kerangka piker individu untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan
aturan yang dijadikan pedomannya

15
• Berdasarkan pengalaman baik yang diperoleh melalui pendidikan
formal/resmi maupun dari pendidikan non formal seperti kursus-
kursus,penataran-penataran,ceramah.

• Melalui petunjuk-petunjuk yang bersifat simbolis yang sering


disebut sebagai komunikasi simboliks.

2.5.2. Nilai

Nilai adalah sesuatu yang baik selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap
penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. Karena itu sesuatu
dikatakan memiliki niali apabila berguna dan berharga,indah,baik,religius.

Menurut C.Kluchohn bahwa yang menentukan orientasi nilai budaya manusia di


dunia adalah lima dasar yang bersifat universal yaitu sebagai berikut :

a. Hakekat hidup manusia (mh)

b. Hakekat karya manusia (mk)

c. Hakekat waktu manusia (mw)

d. Hakekat alam manusia (ma)

e. Hakekat hubungan antar manusia (mm)

2.5.3. Pandangan Hidup

Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam
menjawab/mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.

Di dalamnya terkandung konsep nilai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu


masyarakat.Oleh karena itu, pandangan hidup merupakan nilai-nilai yang dianut

16
oleh suatu masyarakat dengan dipilih secara selektif oleh individu,kelompok atau
bangsa.

2.5.4. Kepercayaan

Kepercayaan yang mengandung arti yang lebih luas daripada agama dan
kepercayaan terhadap tuhan YME.pada dasarnya,manusia memiliki naluri untuk
menghambakan diri kepada yang maha tinggi,yaitu :

“dimensi lain di luar diri dan lingkunganya,yang dianggap mampu mengendalikan


hidup manusia.”

Dorongan ini sebagai akibat atau refleksi ketidakmampuan manusia dalam


menghadapi tantangan-tantangan hidup,dan hanya yang maha tinggi saja yang
mampu memberikan kekuatan dalam mencari jalan keluar dari permasalahan
hidup dan kehidupan.

2.5.5. Persepsi

Persepsi adalah suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-
kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan.

Persepsi terdiri atas :

a. Persepsi sensorik yaitu persepsi yang terjadi tanpa menggunakan salah


satu indera manusia

b. Persepsi telepati yaitu kemampuan pengetahuan kegiatan mental individu


lain

c. Persepsi clairvoyance yaitu kemampuan melihat peristiwa atau kejadian di


tempat lain,jauh dari tempat orng yang bersangkutan

2.5.6. Etos Kebudayaan


17
Etos = jiwa = watak ikhlas

Etos sering tampak pada gaya perilaku warga

Misalnya :

a. Kegemaran-kegemaran warga masyarakat

b. Berbagai benda budaya hasil karya mereka, dilihat dari luar oleh orang
asing

Contoh :

Kebudayaan batak dilihat dari orang jawa sebagai orang yang


agresif,kasar,kurang sopan,tegas,konsekuen, dan berbicara apa adanya.
Sebaliknya kebudayaan jawa dilihat oleh orang batak.bahwa orang jawa
memanarkan keselarasan, kesuraman, ketenangan yang berlebih, lambah, tingkah
laku yang sukar ditebak, gagasan yang berbelit-belit, feudal serta diskriminasi
terhadap tingkatan sosial.

2.6 Sifat-sifat Budaya

Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang berbeda tapi setiap kebudayaan
mempunyai ciri dan sifat yang sama.

Sifat hakiki dari kebudayaan ada sebagai berikut :

1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia

2. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan
tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan

3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku

4. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban,tindakan-


tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan

18
2.7 Sistem Budaya

Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri
dari :

1. Pikiran-pikiran

2. Gagasan

3. Konsep

4. Keyakinan

Sistem kebudayaan merupakan bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia
disebut sebagai adat-istiadat,dan salah stu fungsi sistem budaya adalah merata serta
menetapkan tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia.

Dalam sistem budaya ini terbentuk insur-unsur yang paling berkaitan satu sama lainnya,
sehingga tata kelakuan manusia yang terwujud dalam unsur kebudayaan sebagai suatu
kesatuan.

Menurut bronislaw molinowski,unsur pokok kebudayaan adalah sebagai berikut :

1. Sistem norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat,


didalam upaya menguasai alam sekeliling

2. Organisasi ekonomi

3. Alat-alat dan lembaga pendidikan

4. Organisasi kekuatan

19
Menurut Melville j.heekovits unsur pokok kebudayaan ada sebagai berikut :

1. Alat-alat teknologi

2. Sistem ekonomi

3. Keluarga

4. Kekuasaan politik

Sistem kebudayaan suatu daerah akan menghasilkan jenis-jenis kebudayaan yang


berbeda. Jenis kebudayaan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Kebudayaan material,yaitu berupa :

• Hasil cipta

• Karsa

• Yang berwujud benda

• Barang alat pengolahan alam

Contoh : gedung,pabrik,jalan,rumah, dan sebagainya

2. Kebudayaan non material yaitu sebagai berikut :

• Hasil

• Karsa

• Yang berwujud kebiasaan

• Adat istiadat

20
• Ilmu pengetahuan

Non material antara lain sebagai berikut :

• Volkways (norma kelaziman)

• Mores (norma kesusilaan)

• Norma hukum

• Model fashion

Kebudayaan dapat dilihat dari dimensi wujudnya ada sebagai berikut :

1. Sistem budaya : kompleks dari ide-ide,gagasan,nilai-nilai,peraturan,dsb.

2. Sistem sosial : merupakan komplek dari aktivitas serta parpol dan manusia
dalam organisasi dan masyarakat

3. Sistem kebendaan : wujud kebudayaan fisik atau alat-alat yang diciptakan manusia
untuk kemudahan hidupnya

Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan

Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia.bermacam-macam


kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dengan pengorbanan,seperti :

1. Kekuatan alam

2. Kekuatan lainnya yang tidak selalu baik

Kecuali itu manusia memerlukan kepuasan,sebagai berikut :

1. Kepuasan dibidang spiritual

2. Kepuasan dibidang material


21
Kebutuhan-kebutuhan itu dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu
sendiri. Teknologi merupakan hasil kebudayaan yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi manusia terhadap lingkungan alam sekitarnya.

Oleh sebab itu kebudayaan mempunyai peran sebagai berikut :

1. Sebagai pedoman terhadap hubungan antara manusia atau kelompoknya

2. Sebagai wadah untuk menyalurkan kemampuan dan perasaan manusia

3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia

4. Sebagai pembeda manusia dengan binatang

5. Sebagai petunjuk bagaimana manusia bertindak dan berperilaku didalam pergaulan

6. Sebagai pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak ,


berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain

7. Sebagai modal dasar pembangunan

Sebagai makhluk budaya manusia memiliki berbagai kebutuhan,yaitu sebagai berikut :

1. Kebutuhan jasmani,berupa :

a. Pangan

b. Sandang

c. Rumah/papan

d. olahraga

2. Kebutuhan rohani, berupa :

a. Pendidikan dan pelatihan

22
b. Hiburan

c. Kesenian

d. keagamaan

3. Kebutuhan biologis,berupa :

Kebutuhan yang berguna bagi pengembangan keluarga dan kelangsungan generasi

4. Pemenuhan kebutuhan, berupa :

Kebutuhan jasmani dan rohani dapat dipenuhi dari alam lingkungan

2.8 Pengembangan Sistem Nilai Budaya

Menurut kluckhohn bahwa sistem budaya berorientasi pada lima masalah pokok dalam
kehidupan manusia, yaitu sbb:

2.8.1. hidup manusia disingkat mh

• Ada kebudayaan yang memandang hakikat hidup manusia adalah buruk dan
menyedihkan. Oleh sebab itu harus dihindari dengan usaha agar hidup
menjadi baik dan menggembirakan.
• Ada kebudayaan yang memandang hakikat hidup itu sebagai suatu hal yang
baik dan menggembirakan, karena itu harus diisi.

2.8.2. karya manusia disingkat mk

• Ada kebudayaan yang memandang hakekat karya manusia untuk


memungkinkan manusia hidup. Oleh sebab itu, karya merupakan sumber
hidup.
23
• Ada kebudayaan yang memandang hakekat karya manusia untuk memberi
kedudukan, kehormatan dalam masyarakat. Oleh karena itu karya manusia
menjadi sumber kedudukan, kehormatan dan harga diri dalam masyarakat.
• Ada pula kebudayaan yang memandang hakekat karya manusia sebagai gerak
hidup untuk menghasilkan karya yang lebih banyak lagi. Oleh karena itu
karya manusia selalu kreatif meningkatkan kemampuannya menambah
karyanya.

2.8.3. kedudukan manusia dalam ruang waktu disingkat mu

• Ada kebudayaan yang memandang hakekat waktu hidup manusia lebih


mementingkan kehidupan manusia dimasa lampau, ada yang berorientasi
mementingkan kehidupan dimasa sekarang.
• Ada yang berorientasi sejauh mungkin pada kehidupan manusia dimasa yang
akan datang, karena itu perencanaan hidup menjadi suatu hal yang amat
penting.

2.8.4. hubungan manusia dengan alam disingkat ma

• Ada kebudayaan yang memandang hakekat alam adalah begitu dahsyat


sehingga manusia hanya menyerah pada alam yang dahsyat.
• Ada pula kebudayaan yang memandang hakekat alam itu dapat dilawan,
karena itu manusia harus menaklukkan alam dan mengambil manfaatnya.
• Ada pula kebudayaan yang hakekat alam itu baik dan indah karena itu
manusaia harus harmonis dengan alam dan memelihara hubungan baik antara
manusia dan alam lingkungannya.

2.8.5. hubungan manusia dengan sesamanya disingkat mm

• Ada kebudayaan yang memandang hakekat hubungan sesama manusia lebih


mementingkan hubungan horizontal antara sesama manusia karena itu ada
rasa kebergantungan antara sesamanya antara lain jiwa gotong royong dan
tolong menolong.
24
• Ada pula kebudayaan yang memandang hakekat hubungan sesama manusia
lebih mementingkan hubungan vertikal, yaitu hubungan dengan sesama tokoh
masyarakat, pemimpin atau atasan, karena itu ada rasa kebergantungan pada
tokoh tokoh atasan dan berpangkat.
• Ada pula kebudayaan yang memandang hakekat hubungan sesama manusia
itu individualistis, yaitu menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri, karena itu
dia memerlukan sedikit mungkin bantuan orang lain.

2.9 Problematika Kebudayaan

Ada beberapa problema kebudayaan, antara lain sbb:

1. hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem


kepercayaan
2. hambatan budaya yang berkaitan dengan persepsi atau sudut pandang ini
dapat terjadi antara masyarakat persepsi pembangunan.
3. hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan
4. Masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan
masyarakat lainnya
5. Sikap Tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang
baru
6. Mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan
melecehkan budaya suku bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan paham
Etnosentrisme
7. Perkembangan Iptek sebagai hasil dari kebudayaan, sering kali
disalahgunakan oleh manusia

2.10 Orientasi Nilai Budaya

25
Menurut c. Kluckhohn, sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia secara
universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:

1. hakekat hidup manusia

hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern; ada yang berusaha
untuk memadamkan hidup,ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu
menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik,”mengisi hidup”

2. hakekat karya manusia

Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda,diantaranya ada yang beranggapan


bahwa karya bertujuan untuk hidu,karya memberikan kedudukan atau
kehormatan,karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.

3. hakekat waktu manusia

Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda;ada yang berpandangan


mementingkan orientasi masa lampau,adapula yang berpandangan untuk masa kini
atau masa yang akan datang.

4. hakekat alam manusia

Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau


memanfaatkan alam semaksimal mungkin,adapula kebudayaan yang beranggapan
manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.

5. hakekat hubungan manusia

Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia,baik
secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh).
Adapula yang berpandangan individualistis (menilai tinggi kekuatan sendiri)

2.11 Perubahan Kebudayaan

26
Terjadinya perubahan kebudayaan disebabkan oleh :

1. sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.


Misalnya: perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan
masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.

Jadi perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki
bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan
antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam
kehidupan, juga selera, rasa keindahan (kesenian) dan bahasa.

Akulturasi/perubahan kebudayaan terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan


kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda
sedemikian rupa. Sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun dan
diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan itu sendiri.

2.12 Beberapa Masalah yang Menyangkut Proses Akulturasi

Beberapa masalah yang menyangkut proses akulturasi adalah sebagai berikut:

1. unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah:


a. unsur kebudayaan kebendaan. Contoh: alat tulis
b. unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar. Contoh: radio, komputer,
telepon
c. unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang
menerima unsur tersebut. Contoh: mesin penggiling padi
2. unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah:

27
a. unsur yang menyangkut sistem kepercayaan. Seperti: idiologi, falsafah
hidup.
b. unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh:
makanan pokok suatu masyarakat (nasi, kentang, sagu, dan lain lain)

3. pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu yang cepat


menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui akulturasi. Sebaliknya
generasi tua sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. adanya kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

2.13 Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidaknya Suatu Unsur
Kebudayaan Baru

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru
adalah:

1. terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan


kebudayaan dan dengan orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu
kebudayaan ditentukan oleh nilai nilai agama. Ajaran tersebut terjalin erat dalam
keseluruhan pranata yang ada. Maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan
dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang
berlaku.
3. corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses
penerimaan kebudayaan baru. Contoh: sistem otoriter sulit menerima yang baru.
4. suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur
kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru
tersebut

28
5. apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas dan
dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang
bersangkutan.

2.14 Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Kaitan manusia dengan kebudayaan adalah :

1. secara sederhana
a. manusia sebagai pelaku kebudayaan
b. kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia
2. menurut sosiologi

a. manusia menciptakan kebudayaan


b. kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya

Hubungan antara manusia dengan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia, dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis.

Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu:

1. eksternalisasi, yaitu : proses dimana manusia mengekspresikan dirinya


dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi
kenyataan buatan manusia.
2. obyektifitas, yaitu: proses dimana masyarakat menjadi realitas objektif
yaitu suatu kenyataan yang terpisah dalam manusia dan berhadapan dengan manusia.
Dengan demikian, masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi
bahkan membentuk perilaku manusia.
3. internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh
manusia. Maksudnya manusia mempelajari kembali masyarakat sendiri agar dia dapat
hidup dengan baik. Sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh
masyarakat.
29
2.15 Kasus yang Terjadi Terkait dengan Manusia dan Kebudayaan

Manusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami berbagai rintangan
dan halangan untuk menerima serbuan kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi
(perluasan cara-cara sosial melalui antar benua). Dalam hal ini teknlogi informasi dan
komunikasi yang masuk ke Indonedia turut merobah cara kebudayaan Indonesia tersebut
baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di
Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk
beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang
cenderung ke Barat-baratan (westernisasi).

Hal tersebut terlihat dengan seringnya remaja Indonesia keluar-masuk pub,


diskotik dan tempat hiburan malam lainnya berikut dengan berbagai perilaku
menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di
kota-kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan
seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk kategori pelacuran dan ‘western’
lainnya tak lepas dari ketidak mampuan manusia Indonesia dalam beradaptasi sehingga
masih bersikap ‘conform’ dan ‘latah’ terhadap kebudayaan asing yang melenyapkan
inovasi dalam beradaptasi dengan budaya asing sehingga melahirkan bentuk akulturasi.

Bila dikaji dengan teliti hal tersebut mungkin dikarenakan ciri-ciri manusia
Indonesia lama yang masih melekat seperti percaya mitos dan mistik, sikap suka berpura-
pura, percaya takhyul yang dimodifikasi, konsumerisme, suka meniru, rendahnya etos
kerja dan lain sebagainya bisa jadi mengakibatkan terhambatnya akulturasi (percampuran
dua/lebih kebudayaan yang dalam percampurannya masing-masing unsurnya lebih
tampak). Sikap etnosentrime (kecenderungan setiap kelompok untuk percaya begitu saja
akan keunggulan/superioritas kebudayaannya sendiri dan sikap senosentrisme (sikap
yang lebih menyenangi pandangan/produk asing) merupakan hal selanjutnya yang dapat
menghambat terwujudnya kebudayaan nasional untuk kemajuan bangsa dan negara.

Westernisasi memberi dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif


contohnya tentang pengaruh budaya lain dalam segi pakaian. Dulu bangsa kita, setiap
30
hari memakai pakaian adat dalam melakukan aktivitas apapun. Kaum wanita di Jawa
misalnya, memakai kebaya lengkap, tentu saja mebuatnya sangat sulit dalam melakukan
aktivitas tertentu. Sehingga dari pengaruh westernisasi inilah di era baru ini kita dapat
enggunakan pakaian biasa seperti kemeja, celana, rok, dan sebagainya. Disisi lain
pengaruh westernisasi dari segi pakaian juga membawa dampak negatif. Awalnya bangsa
kita yang sopan, selalu berpakaian tertutup kini tidak lagi, karena pengaruh pakaian-
pakaian yang tidak sesuai. Generasi muda yang tidak mau menyaring terlebih dahulu
seringkali terkena pengaruh buruk fashion bangsa lain. Mereka memakai pakaian yang
minimalis, membuka aurat dan sangat tidak sesuai dengan budaya bangsa kita. Inilah
yang sering kali menjadi kontroversi.

BAB III

PENUTUP

31
3.1. Kesimpulan

Secara sederhana kaitan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku


kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun
keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehiduapan manusia
yang sesuai dengannya, contohnya adlah hubungan dengan peraturan-peraturan
kemasyarakatan. Manusia dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat lain. Pada
kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal antara
manusia dan kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus membedakan
masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

3.2. Saran

Sebagai bangsa yang besar dan memiliki keanekaragaman budaya sudah


sepantasnya kita menjaga dan melestarikan kebudayaan yang kita miliki. Disamping itu
kita juga harus membudayakan rasa bangga atas kebudayaan yang kita miliki dan tidak
malu untuk memakainya.

32
DAFTAR PUSTAKA

Lysna Lubis dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2010

33

You might also like