You are on page 1of 25

PROPOSAL SKRIPSI

PERBEDAAN KEJADIAN GOUT DITINJAU DARI FAKTOR


KETURUNAN, DIET DAN JENIS KELAMIN PADA PASIEN YANG
BEROBAT DI RSUD MANNA 2009

OLEH :

 
ADE CHAIRUL ZAHARI
NPM. 0826010205.P
 
 JURUSAN KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit Gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan
mendadak dan berulang dari arthritis yang terasa sangat nyeri, yang terkumpul di
dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah.
Peradangan sendi bersifat menahun dan setelah terjadi serangan berulang.
Pada zaman dahulu penyakit ini disangka disebabkan oleh adanya racun
yang menyerang pada persendian. Kejadian secara perlahan-lahan. Sejak zaman
Yunani Kuno, muncullah istilah untuk penyakit persendian ini dengan nama “Gout”
yang berasal dari bahasa Latin “Guttan” yang berarti tetesan. Galen pada abad
ketiga menulis mengenai “Tofi” yaitu endapan natrium urat dalam jaringan di
bawah kulit.
Van Leeuwenhoek pada tahun 1679 mengetahui adanya kristal pada tofi
piral. Pengertian secara ilmiah baru dikenal pada abad ke-18 dengan mengisolasi
asam urat dari batu ginjal. Penelitian berlangsung cukup lama, pada abad berikut
yakni abad 19, Sir Alfred Garrot menemukan kadar asam urat tinggi di dalam darah
penderita gout. Samapai sekarang kadar asam urat tinggi selalu berhubungan
dengan penyakit gout.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat
dirumuskan permasalahan penelitian adalah
apakah ada perbedaan kejadian gout ditinjau
dari faktor keturunan, diet dan jenis kelamin
pada pasien-pasien yang berobat di Rumah
Sakit Umum Manna.
1.3 Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan kejadian gout
ditinjau dari faktor keturunan, diet dan jenis
kelamin pada pasien-pasien yang berobat di
Rumah Sakit Umum Manna.
b. Tujuan Khusus
• Untuk mengetahui perbedaan kejadian gout ditinjau dari
faktor keturunan.
• Untuk mengetahui perbedaan kejadian gout
ditinjau dari faktor diet.
• Untuk mengetahui perbedaan kejadian gout ditinjau dari
faktor jenis kelamin.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Bagi Akademik
Untuk memberikan masukan dan tambahan
pengetahuan bagi akademik, terutama mahasiswa
STIKES, Jurusan Keperawatan yang akan
memberikan pelayanan keperawatan pada pasien-
pasien penderita penyakit gout.
b. Manfaat bagi institusi kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat
memberikan masukan terhadap pelayanan
keperawatan penyakit gout.
c. Manfaat bagi peneliti
Demikianlah penelitian ini diharapkan dapat
memberikan i nformasi pada peneliti yang akan
datang, untuk dapat melakukan penelitian secara
waktu, tempat dan sasaran (sample) yang
berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Gout
Menurut ilmu penyakit dalam (1996) gout a dalah suatu
sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus yaitu
arthritis akut. Sedangkan menurut Brunert in Suddarth (2005)
gout adalah merupakan kelompok keadaan heterogenous yang
berhubungan dengan defek genetic pada metabolisme
purin (hiperurismia)
Menurut Vitahealth (2008) sakit asam urat atau gout adalah
serangan radang persendian yang berulang, yang disebabkan
oleh deposit atau penimbunan kristal asam urat di dalam
persendian. Bagian tubuh yang terkena terutama adalah bagian
sendi yang berada pada ujung tubuh seperti ibu jari kaki.
Menurut Depkes RI (1992) gout adalah peradangan akibat
adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari.
2.2 Penyebab
Penyakit asam urat digolongkan menjadi
penyakit gout primer dan penyakit gout
sekunder. Pada penyakit gout primer, 99
persen penyebabnya belum diketahui
(idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi
faktor genetic dan faktor hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang
dapat mengakibatkan meningkatnya produksi
asam urat atau bisa juga diakibatkan karena
berkurangnya pengeluaran asam urat dari
tubuh.
2.3 Anatomi-Fisiologi Sendi

Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang


yang bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin.
Keseluruhan daerah sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari
jaringan berserat yang disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran
sinovial yang menghasilkan cairan sinovial untuk “meminyaki” sendi.
Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat pada
tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan
yang dapat dilakukan.
2.4 Patofisiologi
Hiperurisemia (konsentrasi asam urat dalam serum
yang lebih besar dari 7,0 mg/dl (SI: 0,4 mol/L) dapat
(tetapi tidak selalu) menyebabkan penumpukan
kristal monosodium urat. Serangan gout tampaknya
berhubungan dengan peningkatan atau penurunan
mendadak kadar asam urat serum. Kalau kristal urat
mengendap dalam sebuab sendi, respons inflasnasi
akan terjadi dan serangan gout dimulai. Dengan
serangan yang berulang-ulang, penumpukan kristal
natrium urat yang dinamakan tofus akan mengendap
di bagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan
dan telinga. Nefrolitiasis urat (batu ginjal) dengan
penyakit renal kronis yang terjadi sekunder akibat
penumpukan urat dapat timbul.
2.5 Gambaran Kilnis
Gambaran klinis artritis gout akut bersifat khusus,
sehingga kadang-kadang mudah menegakkan
diagnosis pada beberapa kasus berdasarkan riwayat
penyakit yang khas. Riwayat penyakit yang khas
tersebut adalah:
1. Artritis Akut
2. Lokasi Sendi
3. Remisi sempuma antara serangan akut
(intercritical gout).
4. Hiperurisemia
5. Toll
2.6 Gejala
Menurut VItahealth (2008) penyakit ini umumnya
ditandai dengan rasa nyeri hebat yang tiba-tiba menyerang
sebuah sendi pada saat tengah malam, biasanya apda ibu
jari kaki (sendi tarsal). gejala lain yang mungkin terjadi
adalah berupa:
a. Demam, dengan suhu tubuh 38,3 derajat Celsius
atau lebih, tidak menurun selama tiga hari,
walaupun telah dilakukan perawatan.
b.Ruam kulit, sakit tenggorokan, lidah berwarna
merah atau gusi berdarah.
c. Bengkak pada kaki atau peningkatan berat badan
yang tiba-tiba.
2.7 Sasaran Utama Gout
a. Ujung jari
b. Ibu jari
c. Sendi lutut dan pergelangan kaki
d. Daun telinga
e. Retina mata
f. Saluran cerna
g. Ginjal
f. Jantung
2.8 Menetapkan Diagnosis
Menurut Vitahealth (2008) the American
Rhematism Association menetapkan kriteria
diagnostic untuk gout
Diagnosis gout ditetapkan bila ditemukan kriteria A
dan/atau kriteria B dan/atau 6 insiden atau lebihd
ari kriteria C. Gout dibedakan dari ada tidaknya
penyebab yang dapat diketahui sebelum serangannya
terjadi, yaitu:
a. Gout primer, tanpa penyebab jelas (9 persen)
b. Gout skunder, dengan penyebab jelas (10 persen)
2.9 Komplikasi
Menurut Vitahealth (2008) jangan anggap
enteng gout ini karena dapat menyebabkan
komplikasi yang berbahaya: persendian menjadi
rusak sehingga pincang, peradangan menjadi
rusak sehingga pincang, peradangan tulang, kerusakan
ligament dan tendon (otot), batu ginjal
(kencing batu), dan gagal ginjal.
2.10Perawatan
Menurut Vitahealth (2008), perawatan yang
dapat dilakukan berupa tindakan darurat
sewaktu terjadi serangan, pengobatan dokter
dan perawatan sendiri setelah memperoleh
diagnosa.
2.11 Pencegahan
Menurut Vita Healt (2008), belum ditemukan
cara yang efektif, tapi usaha pencegahan
asam urat pada umumnya adalah menghindari
segala sesuatu yang dapat menjadi pencetus
serangan, misalnya latihan fisik, stress, dan makan
yang mengandung purin berlebihan seperti
daging, jerohan (ginjal, hati), bahkan ikan asin.
Kenalilah jenis makanan yang kadar purinnya
amat tinggi, sedang dan rendah. Dengan
demikian dapat mengontrol asupan semaksimal
mungkin.
a. Kadar tinggi (150 – 180 mg/100 g)
b. Kadar sedang (50 – 150 mg/100 g)
c. Kadar rendah (di bawah 50 mg/100 g)
2.12 Pemeriksaan Laboratorium
Menurut Vita Health (2008), pemeriksaan
laboratorium untuk memonitor kadar asam
urat dalam darah dan urine, pemeriksaan
darah untuk mendiagnosa gout. Kadar
normal asam urat pria antara 2,1 sampai 8,5
mg/dl dan wanita 2,0 sampai 6,6 mg/dl.
Bagi mereka yang berusia lanjut, kadar
tersebut sedikit lebih tinggi. Rata-rata
kadar normal asam urat adalah 3,0 sampai
7,0 mg/dl. Bila lebih dari 7,0 mg/dl
dapat menyebabkan serangan gout dan
dianggap berlebihan dan bila lebih dari 12
mg/dl dapat menyebabkan terjadinya
batu ginjal.
2. 13 Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah untuk mengatasi gejala
serangan akut (mendadak) asam urat, mencegah
kambuhnya kembali radang sendi dan pembentukan batu
urat. Sedangkan untuk serangan kronis (kambuhan),
dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk
memastikan kondisi pasiennya. Apakah si pasien
mengalami serangan berulang karena terbentuknya batu
urat, ataukah masih dalam tahap hiperurisemia.
1. Allopurinol
2. Probenecid
3. Indometasin (Indomethacine)
4. Ibuprofen
5. Ketoprofen
6. Diklofenak
7. Kolsisin (Colchicine)

2.14 Faktor Penyebab


Faktor-faktor yang berhubungan
Sebagai penyebab Gout adalah :
a. Faktor keturunan adalah adanya riwayat
gout dalam silsilah keluarga baik dari pihak
keluarga ayah dan dari pihak keluarga ibu,
paman serta kakek nenek yang bias di
anggap sebagai faktor pembawa penyakit gout
sebelumnya. (Vita Health 2008)
b. Diet adalah makanan yang meningkatkan
kadar asam urat karena tinggi protein dan
makanan kaya senyawa ourin lainnya. Purin
merupakan senyawa yang akan di rombak
menjadi asam urat dalam tubuh.
c. Jenis kelamin : kadar asam urat serum pada
laki-laki secara normal mulai meningkat
setelah pubertas, sedangkan kadar asam urat
tidak meningkat pada perempuan sampai
setelah menopause. Hamper 95% kasus
ditemukan pada laku-laki
2.15 Kerangka Konsep
Berdasarkan uraian di atas, peneliti kemudian
merumuskan kerangka konsep penelitian sebagai
berikut:

KETURUNAN

PENYAKIT GOUT DIET

JENIS KELAMIN
2.16 Defenisi Operasional
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1. Keturunan
Gout (asam urat) Dengan melihat Ceklist 0 : Ya, bila ada riwayat Nominal
yang diturunkan apakah orang tua orang tua mengalami
dari orang tua pasien mengalami gout gout
1 : Tidak, bila tidak ada
riwayat orang tua
mengalami gout

2. Diet Makanan yang Dengan wawancara Ceklist 0 : Ya, bila pasien Nominal
mengandung secara langsung mengkonsumsi
purin (daging, kepada pasien makanan yang
hati, jantung, mengandung purin
dan usus) 1 : Tidak, bila pasien
tidak mengkonsumsi
makanan yang
mengandung purin

3. Jenis Kelamin Jenis kelamin Dengan melihat Ceklist 1 : Laki-laki Nominal


yang paling register di RSUD 2 : Perempuan
banyak Manna
menderita (gout)

4. Penyakit gout Penyakit yang Dengan melihat Ceklist Bila gout Nominal
menyerang sendi register di RSUD
dan tulang yang Manna
disebabkan oleh
kristal asam urat
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUD Manna Bengkulu
Selatan dan Objek Penelitian adalah pasien penyakit
gout (asam urat) yang berobat di poli klinik.

3.2 Metode dan Jenis Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
secara deskriptif analitik dengan rancangan
penelitian cross sectional yaitu peneliti mengukur
variabel di suatu tempat secara bersamaan dari data
yang diperoleh menggambarkan kondisi yang terjadi
saat penelitian dilaksanakan.
3.3 Populasi
Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh
pasein penyakit gout yang menjalani rawat
jalan di poliklinik RSUD Manna yang tercatat di
register pasien

3.4 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
pasien penyakit gout yang berobat di RSUD
Manna 2009
3.5 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Data
a. Pengumpulan Data
b. Pengolahan Data
c. Analisa Data
1. Analisa Univariat
Data dianalisa untuk melihat distribusi frekwensi dari faktor-
faktor dan kejadian penyakit gout (asam urat)
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat yaitu untuk melihat hubungan antara
faktor-faktor dengan penyakit gout (asam urat), dengan
menggunakan uji statistic Chi-Square.
TERIMA KASIH

You might also like