Professional Documents
Culture Documents
Sampling dengan metode non statistik yang disebut juga judgedment sampling adalah
penentuan besarnya sampel, dan pemilihan unsurnya berdasarkan pertimbangan
pemeriksa.
Penggunaan sampling dengan metode non statistik harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Dalam memilih unsur untuk diperiksa, setiap tipe transaksi dari kegiatan utama di
dalam suatu periode hendaknya diikutkan dalam sampel yang diambil.
2. Apabila dalam suatu periode terdapat penanggungjawab yang berbeda atas transaksi-
transaksi yang ada, maka transaksi-transaksi yang terjadi dalam masa kerja setiap
penanggungjawab harus diuji.
3. Apabila dalam suatu periode terdapat perubahan kebijaksanaan, maka dalam
mengambil sampel harus mengikutsertakan transaksi yang terjadi menjelang dan
sesudah tanggal penetapan peraturan/kebijaksanaan tersebut.
4. Apabila pemeriksa meneliti kesalahan atas jumlah, hendaknya unsur-unsur populasi
dengan saldo yang besar diuji lebih banyak dan lebih hati-hati.
5. Besarnya sampel harus disesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan. Jumlah sampel
harus diperbanyak antara lain apabila:
- Jumlah transaksi yang akan diperiksa banyak.
- Sistem pengendalian lemah.
- Transaksi mengandung derajat kerawanan yang tinggi.
- Kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan yang material.
- Pemeriksaan yang pertama kali (initial).
- Hasil pemeriksaan sebelumnya kurang memuaskan.
- Integritas pimpinan diragukan.
6. Pemeriksa tidak dibenarkan mengurangi prosedur pemeriksaan tertentu dengan
menambah jumlah sampel sebagai kompensasinya.