You are on page 1of 8

3.

Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif

3.1 Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif

3.2 Membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap membaca yang baik

MATERI :
Paragraf yang berpola deduktif dan induktif

• Kalimat Utama

• Kalimat Penjelas

• Kalimat Kesimpulan

• Ciri-Ciri dan Perbedaan Paragraf Induktif dan Deduktif

Paragraf Berdasarkan Letak Kalimatnya


Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf dibedakan menjadi dua yaitu deduktif dan induktif.
Paragraf deduktif mempunyai kalimat utama pada awal sedangkan paragraph induktif mempunyai
kalimat utama pada akhir. Kalimat utama selalu ada bersama dengan kesimpulan. Secara eksplisit, ke-
simpulan dilengkapi dengan kata penghubung: jadi, dengan demikian, sehingga, oleh karena itu,
akhirnya, dan sebagainya. Ada kalanya sebuah kesimpulan tidak menggunakan kata penghubung
tersebut, namun tetap menunjukkan bahwa kalimat tersebut adalah kesimpulan. Kita juga pernah
menemukan paragraf yang kalimat utamanya tertulis dua kali, yaitu pada awal dan akhir. Paragraf jenis
ini disebut paragraf deduktif-induktif.

Contoh Paragraf Induktif

Peremajaan (recoveri) pohon durian semula dilakukan dengan teknik satu pohon. Satu cabang di ujung
batang disisakan untuk tempat tumbuh tunas baru. Ternyata hal ini mempunyai banyak kekurangan.
Selain mudah tumbang juga lama berbuah. Setelah mencoba teknik tiga batang diperoleh basil bahwa
pohon lebih kokoh, cepat berbuah, banyak tunas, dan buahnya banyak. Sehingga teknik peremajaan tiga
pohon atau menara kaki tiga menjadi pilihan terbaik saat ini.

Contoh Paragraf Deduktif

Brokoli termasuk sayuran dengan kandungan antioksidan tinggi sehingga cara memasaknya harus benar.
Usahakan agar teksturnya matang tapi jangan sampai mengurangi atau menghabiskan kandungan
gizinya. Sayuran ini lebih tepat dimasak jenis rebus setengah matang sebelum dikonsumsi. Segera
tiriskan dan siram dengan air dingin agar tetap berwarna cantik dan bentuknya tidak hancur. Cara
memotong brokoli juga harus benar yaitu mengikuti tangkainya Selain mempengaruhi kesegaran,
tangkai brokoli juga berfungsi sebagai hiasan untuk menambah selera makan.
Contoh Paragraf Induktif-Deduktif

Bisnis tanaman hias tidak lepas dari faktor spekulatif. Dengan sedikit modal kita dapat menghasilkan
banyak keuntungan dalam waktu singkat. Namun, ada kalanya modal besar akan hilang karena
perubahan harga yang tidak terprediksi. Khusus untuk beberapa jenis tanaman tertentu mempunyai
harga stabil, tetapi untuk jenis yang lain selalu naik turun mengikuti pasar. Kalau Anda menyukai bisnis
jenis ini berarti Anda siap dengan segala jenis spekulasinya.

Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif, pada dasarnya merupakan, penguraian atau pembuktian sebuah kesimpulan ke
dalam data-data khusus. Pola penalaran ini diterapkan dalam penulisan paragraf deduktif, yaitu paragraf
yang kesimpulannya ditulis pada awal.

Contoh Penalaran Deduktif

Contoh:

Keberhasilan dunia pertanian membawa dampak pada peningkatan kesejahteraan. Salah satu cara yang
ditempuh adalah dengan pemuliaan tanaman. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kuantitas dan
kualitas produksi tanaman pangan. Usaha tersebut diterapkan pada hampir semua jenis tanaman,
misalnya: padi, palawija, buah, sayur, dan tanaman hias. Padi yang ditemukan sekarang mempunyai
umur singkat, batang pendek, dan butir gabah banyak. Buah- buahan yang dijual di pasar selalu
berkualitas tinggi. Begitu juga dengan sayur dan tanaman hias, semuanya menunjukkan kondisi baik.

Penalaran Induktif
Penalaran induktif, adalah proses pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan data-data empiris
yang ditemukan. Penalaran induktif yang digolongkan menjadi tiga yaitu: generalisasi, analogi, dan
sebab akibat dapat diterapkan dalam penulisan paragraf induktif.

Contoh Penalaran Induktif

a.      Induktif generalisasi

Pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Semarang setiap hari Kamis harus memakai
pakaian batik atau lurik. Demikian juga pegawai negeri di lingkungan pendidikan kota Semarang maupun
Provinsi Jawa Tengah. Bahkan pegawai negeri di instansi mana saja di Jawa Tengah memakai batik atau
lurik setiap hari Kamis. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua pegawai negeri di Jawa Tengah memakai
batik atau lurik setiap hari Kamis.

b.      Induktif analogi

Sebuah peribahasa mengatakan bahwa semakin tinggi pohon, semakin kencang pula anginrya.
Penyataan ini sesuai dengan perjalanan karier manusia. Ketika seseorang telah menduduki jabatan,
selalu ada orang lain tidak menyukai. Ketidaksukaan ini dapat dilampiaskan dalam berbagai bentuk,
misalnya: fitnah, ancaman, kekerasan, atau pemerasan. Dapat dikatakan bahwa, jabatan seseorang dan
ujian yang dihadapi sama dengan ketinggian pohon dan angin yang menerpanya.

c.      Induktif sebab-akibat

Bersamaan dengan naiknya tarif semua angkutan umum, harga sebagian besar bahan pangan naik.
Harga kebutuhan pokokpun rnerayap mengikuti. Semua penjual di pasar melakukan tindakan
pengamanan dengan menyesuaikan harga jual terbarunya. Bahkan, label pada hampir semua barang di
toko mulai diubah. Demikianlah dampak hebat pengurangan subsidi BBM yang sangat dirasakan oleh
masyarakat.

 Kalimat Utama
Kalimat utama atau kalimat pokok atau kalimat topik adalah kalimat tempat menuangkan pokok pikiran
atau gagasan utama. Pokok pikiran atau gagasan utama sama dengan ide pokok gagasan pokok.

Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi gagasan yang mendukung atau menjadi penjelasan kalimat
utama. Kalimat-kalimat penjelas dalam setiap paragraf harus membentuk satu kesatuan gagasan. Dalam
komposisi hal itu disebut kohesif. Di samping itu, hubungan antara kalimat satu dengan kalimat yang
lain dalam satu paragraf harus saling berhubungan yang disebut koheren.

Ciri-ciri dan Perbedaan Paragraf Induktif dan Deduktif


Paragraf deduktif :
- kalimat utama berada di awal paragraf
- kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan khusus

Paragraf induktif :
- kalimat utama berada di akhir paragraf
- kalimat disusun dari uraian/penjelasan bersifat khusus diikuti dengan kalimat pernyataan umum

EVALUASI
Baca dan temukan kalimat utama dan kalimat penjelas pada paragraf-paragraf berikut ini. Jelaskan pola
pengembangan paragraf yang digunakan penulis
2. Paragraf Pertama

Salah satu faktor yang membuat seseorang mencapai kesuksesan ialah kemampuannya melakukan apa
yang ia inginkan untuk mencapai sebuah kesuksesan dan menuliskan tujuan yang dapat ia cermati dari
waktu ke waktu. Tujuan jangka panjang yang ditetapkan harus berdampak pada aktivitas sehari- hari
dan termasuk dalam daftar yang “harus dilakukan”. Tanpa tujuan, seseorang cenderung menyimpang,
baik secara pribadi maupun profesi.

2. Paragraf Kedua

Mengelola waktu tidak sulit dilakukan, tetapi jika tidak bertekad untuk membangun teknik- teknik
pengelolaan waktu pada rutinitas sehari- hari, Anda hanya akan mencapai sebagian atau bahkan tidak
sama sekali hasilnya. Kalau itu yang terjadi, buatlah komentar seperti ini! “Saya telah mencoba
mengelola waktu, tetapi tidak berhasi.” Pelajaran berharga yang dapat dipetik ialah semakin banyak
waktu yang Anda gunakan untuk merencanakan waktu dan aktivitas, semakin banyak waktu yang
dapat Anda pakai untuk aktivitas tersebut.

3. Carilah satu artikel tentang

“Memanfaatkan Waktu” di internet. Temukan paragraf berpola deduktif dan induktif dalam artikel
tersebut. Kerjakan secara berkelompok !
MATERI :
Naskah Berita

• Ciri-ciri naskah berita

• Lafal, tekanan, intonasi dan jeda

• Kalimat tunggal

Ciri-Ciri Naskah Berita


Tiga ciri penting yang harus ada dalam berita adalah pertama, bahasa yang digunakan mudah. Kedua,
gaya tulisan yang jelas dan isi tulisan harus tepat. Tidak mengandung klausa, menggunakan petikan ,
metafora dan kiasan.

Ciri-ciri naskah berita :

Lengkap memperlihatkan persatuan, harus memiliki permulaan, isi dan penutup.

Memperlihatkan pertautan, disajikan secara sistematik dari segi sudut pandang, suasana, latar dan
masa.

Mempunyai penekanan, memperlihat kan jalan cerita yang mengandung bagian-bagian yang mendatar
dan memuncak.

Mempunyai nada dan gaya yang baik, memperlihatkan pemilihan perkataan yang harmoni atau sejajar
dengan kejadian/peristiwa yang diceritakan.

Lafal, tekanan, intonasi dan jeda


Unsur bahasa yang terkecil berupa lambang bunyi ujaran disebut
fonem. Ilmu yang mempelajari fonem disebut fonologi atau fonemik. Fonem
dihasilkan oleh alat ucap manusia yang dikenal dengan artikulasi. Dalam
bentuk tertulisnya disebut huruf. Lambang-lambang ujaran ini di dalam
bahasa Indonesia terbagi dua, yaitu vokal dan konsonan. Cara mengucapkan
lambang-lambang bunyi ini disebut dengan lafal. Jadi lafal adalah cara
seseorang atau sekelompok penutur bahasa dalam mengucapkan lambanglambang
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucapnya.
Fonem vokal di dalam bahasa Indonesia secara umum dilafalkan
menjadi delapan bunyi ujaran walaupun penulisannya hanya lima ( a, i , u,
e, o ).

Lafal
Misalnya,
fonem / a / dilafalkan [ a ]
fonem / i / dilafalkan [ i ]
fonem / u / dilafalkan [u ]
fonem / e / dilafalkan tiga bunyi yaitu: [ e ] , [ ə ] atau e lemah, dan [ε]
atau e lebar.
Contoh pemakaian katanya;
lafal [ e ] pada kata < sate >
lafal [ə ] pada kata < pəsan >
lafal [ε ] pada kata < n ε n ε k >
fonem / o / terdiri atas lafal [ o ] biasa dan lafal [ ] atau o bundar.
Contoh pemakaian katanya:
lafal [ o ] pada kata [ orang ]
lafal [ ] pada kata [ p h n ], saat mengucapkannya bibir lebih maju
dan bundar.
Variasi lafal fonerm / e / dan / o / ini memang tak begitu dirasakan,
cenderung tersamar karena pengucapannya tidak mengubah arti kecuali
pada kata-kata tertentu yang termasuk jenis homonim.

Tekanan
Tekanan adalah bentuk tinggi rendahnya, panjang
pendeknya, atau keras lembutnya suara atau pengucapan. Biasanya kata
yang mengalami tekanan tertentu adalah kata yang dipentingkan.
Tekanan dalam bahasa Indonesia tidak mengubah makna seperti
pada bahasa Batak Toba /bóntar/ artinya putih, dan /bentár/ artinya darah.
Tekanan hanya menunjukkan sesuatu kata atau frasa yang ditonjolkan atau
dipentingkan agar mendapat pemahaman secara khusus bagi pendengar.
Tekanan tertentu pada sebuah kata atau frasa menguatkan maksud
pembicara. Biasanya tekanan didukung oleh ekspresi atau mimik wajah
sebagai bagian dari ciri bahasa lisan.

Contoh penggunaan pola tekanan:


1. Adi membeli novel di toko buku.
(yang membeli novel Adi, bukan orang lain)
2. Adi membeli novel di toko buku.
(Adi membeli novel, bukan membaca)
3. Adi membeli novel di toko buku. (yang dibeli Adi novel bukan alat tulis)
4. Adi membeli novel di toko buku.
(Adi membeli novel di toko buku bukan di pasar)

Intonasi
Intonasi ialah tinggi
rendahnya nada dalam pelafalan kalimat. Intonasi lazim dinyatakan dengan
angka (1,2,3,4). Angka 1 melambangkan titinada paling rendah, sedangkan
angka 4 melambangkan titinada paling tinggi. Penggunaan intonasi
menandakan suasana hati penuturnya. Dalam keadaan marah seseorang
sering menyatakan sesuatu dengan intonasi menaik dan meninggi,
sedangkan suasana sedih cenderung berintonasi menurun. Intonasi juga
dapat menandakan ciri-ciri sebuah kalimat. Kalimat yang diucapkan
dengan intonasi akhir menurun biasanya bersifat pernyataan, sedangkan
yang diakhiri dengan intonasi menaik umumnya berupa kalimat tanya.

Contoh:
- Mereka sudah pergi.

- Mereka sudah pergi? Kapan?

Jeda
Jeda adalah penghentian atau kesenyapan. Jeda juga berhubungan dengan intonasi,
penggunaan intonasi yang baik dapat ditentukan pula oleh penjedaan
kalimat yang tepat. Untuk kalimat panjang penempatan jeda dalam
pengucapan menentukan ketersampaian pesan. Dengan jeda yang tepat
pendengar dapat memahami pokok-pokok isi kalimat yang diungkapkan.
Penggunaan jeda yang tidak baik membuat kalimat terasa janggal dan tidak
dapat dipahami. Dalam bahasa lisan, jeda ditandai dengan kesenyapan.
Pada bahasa tulis jeda ditandai dengan spasi atau dilambangkan dengan
garis miring [/], tanda koma [,], tanda titik koma [;], tanda titik dua [:], tanda
hubung [-], atau tanda pisah [--]. Jeda juga dapat memengaruhi pengertian
atau makna kalimat. Perhatikan contoh di bawah ini.

Menurut pemeriksaan dokter Joko Susanto memang sakit


Kalimat ini dapat mengandung pengertian yang berbeda jika jedanya
berubah. Misalnya,
a. Menurut pemeriksaan / dokter Joko Susanto / memang sakit.
10 Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X
(yang sakit dokter Joko Susanto)
b. Menurut pemeriksaan dokter / Joko Susanto / memang sakit.
(yang memeriksa dokter dan yang sakit ialah Joko Susanto)
c. Menurut pemeriksaan dokter Joko/ Susanto/ memang sakit.
(yang memeriksa bernama dokter Joko, yang sakit Susanto)

Kalimat Tunggal
Kalimat Tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari dua unsur inti dan boleh diperluas
dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asal unsur-unsur tambahan itu tidak boleh
membentuk pola yang baru. Batasan ini menegaskan sekali lagi kepada kita bahwa semua
kalimat inti termasuk dalam pengertian Kalimat Tunggal, sedangkan sebagian dari Kalimat Luas
juga termasuk Kalimat Tunggal.

Contoh:

•  Adik menangis : adalah kalimat mayor, kalimat tunggal, dan kalimat inti, bukan kalimat luas.

•  Menangis adik : adalah kalimat mayor, kalimat tunggal, tetapi bukan kalimat inti, dan
bukankalimat luas.

•  Kemarin saya belajar saja di rumah : kalimat mayor, kalimat tunggal, bukan kalimat inti,
tetapi kalimat luas.

Sebaliknya kalimat-kalimat tunggal yang diperluas sekian macam hingga unsur-unsur baru itu
membentuk satu atau lebih pola kalimat lagi, maka kalimat itu desibut Kalimat Majemuk. Jadi
dalam kalimat majemuk akan kita junpai minimal dua pola kalimat dan tiap-tiap pola boleh
diperluas lagi dengan satu atau lebih unsur–unsur tambahan. Kesimpulannya, tunggal dan
majemuknya suatu kalimat, haruslah dilihat dari banyaknya pola kalimat yang ada pada sebuah
kalimat. Jika hanya ada satu pola kalimat maka itu adalah kalimat tunggal; jika kalimat itu
memiliki dua pola kalimat atau lebih, kalimat itu disebut kalimat majemuk.

Macam-Macam Kalimat Tunggal

Berdasarkan macamnya kalimat tunggal dapat digolongkan atas:

A. Kalimat Berita

B. Kalimat Tanya

C. Kalimat Perintah

EVALUASI
1. Carilah dan bacalah naskah berita dengan memperhatikan penggunaan lafal, intonasi, kejelasan
ucapan, tatapan mata, dan sikap membaca yang benar

2. Diskusikanlah pembacaan berita yang dilakukan teman

3. Identifikasi kalimat tunggal

You might also like