You are on page 1of 15

Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Negara Kesatuan Republik Indonesia atau sering disingkat dengan NKRI
merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dengan
budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan ini lah yang
kemudian menjadikan Indonesia sebagai bangsa dan Negara yang kaya. Ini
juga lah yang menjadi alasan mengapa bangsa-bangsa asing menginginkan
Indonesia sebagai daerah kekuasaannya selain karena kekayaan alamnya yang
melimpah ruah. Namun, seperti halnya kita ketahui bahwa perbedaan ini
memiliki peran dari dua sisi yang berbeda. Sisi yang pertama adalah sebagai
kekayaan dan cirri khas bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa dan
Negara lainnya. Sisi yang kedua adalah sebagai pemicu terjadinya konflik dan
pertikaian antar suku bangsa di Indonesia. Perbedaan yang dimaksud apabila
tidak dikelola dengan baik sangat berpotensial terjadinya perbedaan pendapat
yang mengarah pada perselisihan yang apabila tidak segera dilakukan
tindakan yang bernuansa menyejukan akan membesar menjadi konflik. Bukti
dari perbedaan menyebabkan konflik adalah telah terjadi pertikaian yang
bernuansa SARA di berbagai wilayah seperti Ambon, Poso dan lainnya yang
jelas mengarah pada Disintegrasi Bangsa.
Disintegrasi bangsa ini pada awalnya terlihat transparan karena tidak
terjadi secara tiba-tiba dan kemudian semakin terlihat secara sedikit demi
sedikit karena gejolaknya yang semakin membesar. Pada akhirnya hal tersebut
akan menjadi ancaman terhadap kesatuan Negara Republik Indonesia atau
NKRI yang sewaktu-waktu bisa meledak. Ledakan gejolak ini juga diikuti
oleh kemunculan kelompok-kelompok masyarakat yang berusaha
mempengaruhi pemikiran masyarakat dengan dalih untuk mewujudkan Hak
Asasi Manusia (HAM) sesuai dengan pemikiran pribadi mereka. Padahal
mereka melakukan itu semua bukan karena untuk membela kepentingan
secara universal melainkan untuk membela dan memperoleh keuntungan

1
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

untuk kepentingan mereka sendiri sehingga secara tidak langsung baik


disadari maupun tidak, adanya kelompok-kelompok kepentingan ini hanya
akan menginjak-injak kepentingan-kepentingan universal saja. Kebanyakan
dari mereka berusaha menghilangkan kelompok masyarakat lain didaerahnya
atau bahkan menginginkan kemerdekaan sebagai suatu negara yang berdiri
sendiri.
Disintegrasi bangsa ini perlu kita selesaikan bahkan seharusnya kita cegah
sebelumnya. Kita bisa melakukannya dengan mengantisipasi munculnya bibit-
bibit yang menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa yang biasanya ditandai
dengan munculnya kelompok-kelompok kepentingan di daerah tertentu yang
bertindak seolah-olah merekalah orang-orang yang tertindas di negara ini
sehingga mereka perlu memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM)
tertutama dilakukan dengan cara-cara anarkis atau melalui kekerasan yang
sebenarnya itu sendiri merupakan bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia
karena hal tersebut lebih banyak menimbulkan korban jiwa dari pihak-pihak
yang tidak mengerti apa-apa dalam permasalahan tersebut. Peningkatan
wawasan nusantara merupakan kata kunci untuk mencegah terjadinya
disintegrasi bangsa dan menjamin tetap tetap tegaknya persatuan dan kesatuan
bangsa untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Salah satu upaya peningkatan wawasan nusantara ini dengan
pemberian pendidikan bela negara untuk menjamin keutuhan Nagara Kesatuan
Republik Indonesia di masa depan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang
bisa diambil antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan Wawasan Nusantara?
2. Bagaimana Wawasan Nusantara masyarakat saat ini?
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara?
4. Bagaimana Wawasan Nusantara yang diharapkan?

2
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

5. Upaya peningkatan Wawasan Nusantara untuk mencegah


terjadinya disintegrasi bangsa?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang tercantum
di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui maksud dari Wawasan Nusantara.
2. Untuk mengetui bagaimana Wawasan Nusantara masyarakat saat
ini.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan
Nusantara.
4. Untuk mengetahui seperti apa Wawasan Nusantara yang
diharapakan.
5. Untuk mengetahui upaya dalam meningkatkan Wawasan
Nusantara yang berguna untuk mecegah terjadiya disintegrasi
bangsa.

D. PROSEDUR PEMECAHAN MASALAH


Prosedur pemecahan masalah yang saya gunakan adalah dengan mencari
dari berbagai sumber di internet dan melalui study pustaka.

E. KERANGKA PENULISAN
Makalah ini terdiri atas tiga bab antara lain:
a. Bab I yang merupakan pendahuluan.
Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan, prosedur pemecahan masalah, dan kerangka penulisan.
b. Bab II yang merupakan pembahasan.
Bagian ini terdiri dari pengertian wawasan nusantara, wawasan
nusantara saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan
nusantara, wawasan nusantara yang diharapkan, dan upaya
peningkatan wawasan nusantara.

3
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

c. Bab III yang merupakan penutup


Bagian ini berisi kesimpulan serta saran dari penulis

4
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungan sekitarnya berdasarkan ide nasionalnya yang berlandaskan
pancasila dan UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) yang merupakan
aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, bermartabat serta
menjiawai tata hidup dalam mencapai tujuan perjuangan nasional.
Isi dari wawasan nusantara ini terdiri dari tiga unsur, yaitu:
1. Cita-cita
Cita-cita yang terkandung dalam wawasan nusantara adalah seperti
yang dirumuskan di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1995 yang
intinya adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia.
2. Sifat dan ciri-ciri
Wawasan nusantara memiliki sifat atau ciri-ciri, antara lain:
1. Manunggal
Keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap
aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosia. Segenap
aspek kehisupan sosial itu selalu menuntut untuk dimanunggalkan
secara serasi dan berimbang, sesuai dengan maksna sesanti
Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan sifat asasi dari negara
Pancasila.
2. Utuh menyeluruh
Utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat Indonesia sehingga
merupakan satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat dipecah-
pecahkan oleh kekuatan apa pun dan bagaimana pun, sesuai
dengan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

5
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

3. Cara kerja
Cara kerja dalam wawasan nusantara berpedoman pada
pancasila sebagai kebulatan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Kristalisasi kepribadiannya berwujud tata pergaulan dalam hidup
yang dicita-citakan bersama serta asas kenegaraan menurut
Undang-Undang Dasar 1945, bahwa dalam pandangan hidup
bangsa Indonesia yaitu Pancasila terkandung pula cita-cita, asas-
asas, dan nilai-nilai filosofis.
Ciri-ciri pokok wawasan nusantara, antara lain:
1. Mawas ke dalam dengan upaya mewujudkan segenap aspek kehidupan
bangsa dan negara.
2. Mewujudkan suatu kesatuan dan persatuan yang bersifat manunggal
dan utuh.
3. Mawas ke luar dengan penampilan wibawa sebagai wujud sikap
kesatuan, persatuan dan kebulatan wadah, isi, dan tata laku.
Tujuan dari wawasan nusantara, antara lain:
1. Ke dalam ialah untuk mewujudakan kesatuan dalam segenap aspek
kehidupan nasional yaitu aspek alamiah dan aspek sosial.
2. Ke luar, pada lingkungan bangsa dan negara yang mengelilingi
Indonesia ialah untuk ikut serta mewujudkan ketertiban dan
perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan, keadilan sosial, dan
perdamaian dunia.
Fungsi wawasan nusantara, antara lain:
1. Untuk membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia.
2. Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan dan
strategi pembangunan nasional.

B. Wawasan Nusantara Masyarakat Saat Ini


Salah satu yang paling menonjol pada Era Reformasi saat ini adalah
meningkatnya keberanian masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan

6
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

kritikan keras kepada pihak Pemerintah tanpa memperhitungkan kerawanan


dan ancaman Disintegrasi. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus, karena
menjadi tanggung jawab seluruh komponen Bangsa Indonesia.
Bila kita melihat keadaan pada saat ini ternyata masih ada masyarakat
yang menyalahgunakan tujuan mulia Reformasi demi kepentingan pribadi,
kelompok ataupun golongan. Hal ini tentunya menjadi sesuatu yang sangat
disayangkan karena bahkan kepentingan-kepentingan tersebut sudah
mengarah pada Disintegrasi Bangsa yang secara langsung maupun tidak
langsung mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal ini sungguh patut disayangkan apabila kelompok-kelompok kepentingan
ini hanya menjadikan Hak Asasi Manusia atau HAM sebagai alibi untuk
memperoleh kepentingan-kepentingan individu mereka sendiri.
Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nusantara yang diwujudkan dalam
sikap dan perilaku masyarakat muda tadi juga akibat dipicu oleh
pemberitaan-pemberitaan media masa yang masih ditambah dengan
pemberitaan yang kurang bahkan tidak benar. Kebanyakan pemberitaan-
pemberitaan tersebut telah dimanipulasi secara politik oleh pihak-pihak
tertentu sehingga sebagai akibatnya timbul lah sikap apatis masyarakat
terhadap upaya Bela Negara dan perilaku Cinta Tanah Air yang kurang tepat.
Parpol, Ormas, dan Perguruan Tinggi pun masih kurang dalam melakukan
pembinaan terhadap masyarakat. Sikap arogan dari masyarakat tidak pernah
mendapat perhatian yang serius dari pimpinannya sehingga timbul sikap tidak
peduli terhadap lingkungan.
Selama ini juga banyak terjadi konflik antar suku dan ras yang terjadi di
Indonesia, seperti halnya yang terjadi di Kalimantan Barat antara suku Madura
dan Suku Dayak. Konflik ini terjadi karena perbedaan adat, sifat, dan agama
dari masing-masing suku tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa suku
Madura merupakan imigran di Kalimantan Barat. Mereka membawa sifat
kedaerahan mereka kertika mereka berimigrasi. Adat carok dan solidaritas
kuat, meski acap membabi buta, mereka bawa ke Kalimantan Barat. Oleh
karena itu, akibat dari sifat yang dibawa tersebut adalah pertengkaran antar

7
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

individu segera menjelma menjadi pertengkaran antar kelompok. Perkelahian


antar kelompok kontan berkobar menjadi perang suku. Ada alasan lain
terjadinya konflik antar suku ini, yaitu pola pemukiman orang-orang Madura
ini adalah pola pemukiman berkelompok dan bukan merupakan pola
pemukiman sisipan sehingga sulit sekali terjadi proses asimilasi antara suku
Madura sendiri dengan suku Dayak yang merupakan penduduk asli di
Kalimantan Barat. Tingkat pendidikan para migran (suku Madura) sangat
rendah sehingga mereka sulit mengolah informasi, beradaptasi, dan hanya
mampu menguasai sektor formal. Rendahnya kemampuan berbahasa
Indonesia pada kedua suku itu menambah kekurangharmonisan. Orang
Madura menggunakan bahasa Indonesia dialek Madura yang kurang sempurna
sedangkan orang Dayak berbahasa Indonesia dengan aksen Dayak yang juga
kurang sempurna. Intonasi meledak-ledak sebagai pencerminan sifat etnis
Madura yang keras, mudah menimbulkan salah paham.
Konflik antar suku ini merupakan disintegrasi bangsa yang mestinya kita
cegah. Konflik-konflik ini tidak hanya terjadi di antara suku Madura dan suku
Dayak saja tetapi juga terjadi di daerah lain seperti halnya konflik antar
kelompok yang terjadi di Jambi (konflik dalam suku Kubu atau suku Anak
Dalam) yang berawal dari hal sepele yaitu masalah utang piutang mesin
pemotong pohon (chainsaw), konflik yang terjadi di Papua yaitu antara suku
Damal dan suku Dani yang kemudian semakin lama malah semakin meluas,
konfli yang terjadi di Kalimantan Tengah, konflik antar suku yang terjadi di
Mimika, yaitu antara kelompok masyarakat Kampung Banti dan Kimbeli, dan
masih ada beberapa konflik antar suku lain yang terjadi di Indonesia.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara


Pengaruh perkembangan lingkungan tidak bisa diabaikan terhadap tata
kehidupan Nasional. Globalisasi yang membawa sistim nilai baru dapat
menimbulkan benturan-benturan terhadap nilai sistem yang sudah ada di suatu
masyarakat. Secara logis juga berpengaruh terhadap perkembangannya.
Perkembangan penting yang terjadi dalam proses globalisasi antara lain :

8
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

a. Terjadinya pergantian pemain dalam tatanan Organisasi, dari yang


dulu didominasi oleh Pemerintah, sekarang didominasi oleh Non
Pemerintah (LSM). Para pemain baru tidak hanya memikirkan
kepentingan Nasional tetapi juga memikirkan kepentingan
Organisasinya, golongan maupun kelompoknya. Potensi Generasi
Muda dimanfaatkan oleh mereka sebagai corong kegiatan dan tameng
Idealisme.
b. Dampak Globalisasi juga menyebabkan kehidupan Generasi Muda
egois, transparasi komunikasi dan masuknya budaya asing melalui
film, jenis makanan bisa merubah adat istiadat dan cara kehidupan
generasi muda Indonesia.
Secara langsung maupun tidak langsung ada kecenderungan utama yang
mempengaruhi masyarakat utamanya Generasi Muda yaitu seperti kerja sama
ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan yang semuanya itu untuk
mengantisipasi perdagangan bebas dan meningkatkan kemampuan SDM dan
pemahaman terhadap budaya masing-masing Bangsa Regional disamping
dampak positifnya ada juga dampak negatifnya, seperti munculnya konflik
Regional yang sering kita sebut sebagai konflik antar daerah, suku, etnis, dan
ras.
Pembahasan lingkungan Nasional perlu ditinjau dari aspek sebagai
berikut:
a. Sumber Kekayaan Alam. Kekayaan Alam Indonesia menjadi
incaran negara-negara luar untuk menanamkan modalnya ke Indonesia
dengan membawa budaya mereka masing-masing, lambat laun akan
mempengaruhi nilai-nilai luhur kehidupan masyarakat Indonesia.
b. Geografi. Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan
letak yang sangat strategis merupakan kepulauan yang bisa diakses
dari berbagai penjuru dunia yang belum bisa terkontrol oleh Aparat
Keamanan.

9
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

c. Ideologi. Pancasila masih tetap sebagai pedoman hidup Bangsa


Indonesia dan Dasar Negara Indonesia dianggap bisa mempersatukan
seluruh bangsa yang ada di Indonesia.
d. Politik. Sejak bergulirnya Reformasi tahun 1997 sampai saat
ini politik di Indonesia belum menunjukan tanda-tanda membaik. Hal
tersebut ditandai dengan pertentangan Elit Politik, sehingga membuat
krisis multi dimensional tak kunjung selesai.
e. Ekonomi. Walau dilanda krisis Ekonomi multi dimensional
namun ekonomi kerakyatan masih dapat berjalan baik. Artinya
kehidupan ekonomi rakyat Indonesia masih memberikan optimisme
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
f. Budaya. Tertib budaya dan lingkungan harus terus dipicu dan
dikembangkan melalui pendidikan agar tercipta kembali kepercayaan
masyarakat Indonesia terhadap pemerintah.

D. Wawasan Nusantara yang Diharapkan


Keberanian masyarakat untuk berpikir kritis dan kecenderungan untuk
berbuat anarkis, pada dasarnya bisa menjadi hal yang baik apabila diarahkan
untuk perubahan yang konstruktif. Namun, hal ini bukan hanya merupakan
tanggung jawab pemerintah dan aparatur negara melainkan juga merupakan
tanggung jawab semua komponen masyarakat yang ada di Indonesia. Oleh
karena itu, hendaknya seluruh masyarakat sadar akan tugas dan tanggung
jawab untuk menjaga keutuhan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sebagai tugas dan tanggung jawab bersama.
Kegiatan negatif yang dilakukan akan mempengaruhi situasi dan kondisi
Bangsa. Begitu juga Media masa harus ikut aktif dalam membentuk opini
tentang pentingnya Kesadaran Bernegara dan perilaku Cinta Tanah Air bagi
masyarakat dan Generasi mudanya. Sebenarnya dalam wawasan ke depan
Ormas, Orpol maupun Perguruan Tinggi yang memikul tanggung jawab besar
untuk mengembangkan rasa Kebangsaan dan Nasionalisme terhadap
masyarakat. Arah perhatian cukup jelas yaitu membantu masyarakat dalam

10
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

menumbuhkembangkan Wawasan Kebangsaan terhadap segala bentuk


ancaman yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Masyarakat juga diharapkan untuk memiliki wawasan kebangsaan yang
tinggi dan kuat sehingga mereka menyadari bahwa adanya perbedaan suku
dan adat istiadat ini merupakan kekayaan bangsa dan bukan merupakan ajang
untuk unjuk kehebatan dan persaingan antar suku yang akan menimbulkan
konflik-konflik yang seharusnya mampu kita cegah.

E. Upaya Peningkatan Wawasan Nusantara


Membangun Wawasan Kebangsaan masyarakat merupakan usaha
peningkatan dan perilaku mulai dari Generasi Muda secara berkelanjutan
dengan tujuan untuk mencegah Disintegrasi Bangsa. Kebijakan dan strategi
yang dilakukan antara lain:
a. Memberdayakan semua masyarakat agar tumbuh kesadaran akan
potensi yang dimiliki dan terdorong untuk mengembangkan demi
kepentingan Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
b. Memasyarakatkan Wawasan dan Kesadaran Bernegara dan
perilaku Cinta Tanah Air.
c. Menyelenggarakan Pendidikan Bela Negara secara Proposional
mulai dari Generasi Muda melalui Partai Politik, Organisasi
masyarakat dan Lembaga Pendidikan agar tumbuh sikap dan perilaku
Kewarganegaraan yang bebas tetapi tanggung jawab dan Cinta Tanah
Air.
d. Pemberdayaan kebijaksanaan ditempuh dengan Strategi.
1) Mengembangkan sikap positif masyarakat.
2) Mengembangkan jaringan kerja sama TNI dan Perguruan Tingi.
3) Meningkatkan peran TNI dalam upaya pembinaan masyarakat
guna mendorong terwujudnya Persatuan dan Kesatuan
e. Kebijaksanaan Pemasyarakatan Wawasan dan Kesadaran
Bernegara ditempuh dengan jalan.

11
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

1) Mengefektifkan sistim komunikasi dan informasi tentang Wawasan


dan Kesadaran Bernegara.
2) Memberikan peran kepada Ormas dan Parpol sebagai mitra TNI
dalam pembinaan masyarakat mulai dari Generasi Mudanya.
3) Membina hubungan antara pemerintahI dan Generasi Muda Sipil
melalui berbagai wadah kegiatan yang positif.

12
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telalh kita lakukan di awal, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1) Perbedaan antar suku di Indonesia bila tidak kita kelola dengan baik maka
memiliki potensi terjadinya disintegrasi bangsa yang mana akan menjadi
ancaman bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2) Perlu mengembangkan pemuliran bahwa perbedaan merupakan kekayaan
bangsa dan bukan merupakan alasan untuk menjadi lebih baik atau lebih
hebat dari yang lain.
3) Potensi masyarakat utamanya Generasi Muda dapat dimanfaatkan sebagai
tameng bagi terwujudnya kepentingan kelompok maupun golongan.
4) Perilaku masyarakat yang demikian berani dapat membahayakan
disintegrasi bangsa kalau tidak diwaspadai.
5) Secara konsepsional sangat perlu dilakukan suatu upaya untuk
membangun sikap Wawasan Kebangsaan masyarakat dengan acuan
kebijaksanaan dan Strategi sebagai berikut :
a. Memberdayakan potensi masyarakat mulai dari Generasi Muda
agar tumbuh kesadaran untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki demi kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Memasyarakatkan Wawasan dan Kesadaran Bernegara serta
Perilaku Cinta Tanah Air kepada segenap masyarakat.
c. Menyelenggarakan Pendidikan Bela Negara secara proposional
terhadap masyarakat mulai dari Generasi Muda melalui
Ormas/Parpol.

13
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

B. SARAN
1. Membangun Sikap Wawasan Kebangsaan Masyarakat
ditentukan oleh banyak faktor, maka seluruh kebijaksanaan, strategi harus
ditempuh secara simultan.
2. Perlu dilakukan suatu pembinaan yang berkelanjutan
untuk menyatukan Generasi Muda, aparatur negara, dan Sipil melalui
kegiatan-kegiatan yang positif.
3. Jalin komunikasi yang baik terhadap Ormas, Parpol,
Lembaga Pendidikan dan media masa guna menyampaikan visi bersama
yaitu masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
4. Membangun sikap cinta tanah air dan persaudaraan antar
suku-suku bangsa di Indonesia.

14
Disintegrasi Bangsa sebagai Ancaman Keutuhan Bangsa di Masa Depan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.endonesia.com/mod.php?
mod=publisher&op=viewarticle&cid=12&artid=76
http://www.antara.co.id/view/?i=1229242577&c=NAS&s
http://www.mail-archive.com/kuli-tinta@indoglobal.com/msg07984.html
Kansil, C.S.T dan Kansil, S.T, Christine, Pendidikan kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 2005

15

You might also like