You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia mempercayai bahwa tingkah laku mereka dibangun tidak saja atas perbuatan-
perbuatan yang sifatnya emosional, akan tetapi juga dari bekerjanya faktor-faktor intelek
yang menyebabkan adanya pengawasan yang seksama terhadap sambutan-sambutan dari
stimuli-stimuli yang emosional. Benarlah bahwa banyak sambutan yang dilakukan oleh
manusia diarahkan pada berpikir dan memutuskan secara obyektif; namun demikian ada
waktu-waktunya dalam kehidupan hampir semua orang di mana dorongan dan nafsu yang
bersifat emosional itu hampir sepenuhya mempengaruhi cara kita berpikir dan bertingkah
laku. Juga sering sekali tingkah laku kita sangat dikendalikan oleh perhatian dan keinginan
yang datangnya tiba-tiba, di mana jika ada sangat sedikit perhatian diberikan untuk memberi
alsan lebih kuat dan lebih jauh mengantarkan terpenuhinya hasil dari kegiatan itu. Namun
emosi banyak memberi pengaruh pada tingkah laku, tetapi tiadalah merupakan penentuan
sikap tunggal terhadapnya. Emosi bisa diartikan sebagai situasi stimulasi yang melibatan
perubahan pada tubuh dan wajah, akivasi otak, penilaian kognitif, perasaan subjektif, dan
kecenderungan melakukan suatu tindakan yang dibentuk seluruhnya oleh peraturan –
peraturan yang terdapat dalam suatu kebudayaan.
Kita sebagai manusia harus tahu betapa pentingnya kemampuan merasakan dan
mengekspresikan emosi kita, serta betapa pentingnya kemampuan mengenali emosi yang
ditunjukkan oleh orang lain. Emosi adalah jantung dan jiwa pengalaman manusia. Apabila
kita tidak merasakan emosi, dalam beberapa hal hidup kita memang akan menjadi lebih
mudah. Tetapi dalam beberapa hal lagi, tentu saja tidak mudah. Karena emosi sangat lekat
hubungannya dengan perasaan manusia.
Istilah emosi sendiri menurut Daniel Goleman (1995), seorang pakar kecerdasan
emosional, memaknai emosi sebagai suatu kegiatan atau pengelolaan pikiran, perasaa, nafsu,
keadaan mental yang hebat dan meluap – luap dalam diri manusia.
Dari mana kata emosi berasal? Kata emosi adalah kata serapan dari bahasa inggris, yakni
‘emotion’. Dalam kamus,  kata ‘emotion’ digunakan untuk menggambarkan perasaan yang
kuat akan sesuatu dan perasaan yang sangat menyenangkan atau sangat mengganggu.
Misalnya Anda merasakan perasaan yang kuat dan menyenangkan saat bersama seseorang,
mungkin Anda menganggap diri Anda sedang dalam keadaan emosi. Jenisnya, emosi cinta
Emosi sendiri amat sangat berperan pada diri manusia. Karena biasanya sebelum
manusia melakukan gerak reflek atas respon yang diterimanya, manusia akan merasakan
emosi yang kuat. Dan itu sebagai motivasi untuk melakukan respon tersebut. Karena itu
banyak ditemukan kasus – kasus kejahatan dikarenakan tidak bisa mengendalikan emosi
sesaat. Tidak cuma hal – hal seperti itu. Pengambilan kebijakan dan langkah politik atau
dalam masalah ekonomi pun berbahaya jadinya jika kita tidak bisa mengendalikan emosi
yang meletup – letup.
Kemunculan emosi biasanya spontan, tidak disadari dan tanpa diniatkan. Tiba-tiba saja
seseorang mengalami emosi tertentu. Manusia baru sadar mengalami sebuah emosi setelah
emosi itu telah dialaminya. Misalnya seseorang bertemu orang yang sama sekali belum
pernah ditmuinya, maka spontan saja dia mengalami emosi. Manusia tidak akan bisa
meniatkan untuk mengalami emosi tertentu. Manusia tidak bisa berniat untuk takut saat pergi
ke hutan.
Karena sangat berpengaruhnya emosi pada diri manusia itulah, psikologi sebagai ilmu
yang mempelajari tentang manusia dan seluruh elemen yang membangunnya, membahas
tentang emosi pada diri manusia. Sesuai dengan yang sudah dijelaskan, bahwa manusia
mempunyai kadar ketergantungan emosi yang cukup besar. Manusia tidak akan pernah lepas
dari emosi. Karena emosi berkaitan erat dengan perasaan manusia dan berwujud dalam
berbagai ragam ekspresi yang ada. Karena itulah, kita perlu untuk mempeljari emosi dalam
diri kita.
B. RUMUSAN MASALAH

- Pengertian emosi dan jenis – jenis emosi yang ada dalam diri manusia.
- Faktor – faktor yang mempengaruhi emosi.
- Pengaruh emosi terhadah perilaku dan perubahan fisik.

C. TUJUAN

- Mengetahui dan memahami pengertian dari emosi juga jenis – jenis nya.
- Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi emosi.
- Memahami pengaruh emosi terhadap perilaku dan perubahan fisisiologi manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

Apakah emosi itu ? Kenapa emosi bisa mempengaruhi manusia ? bagaimana proses
pembentukan dan faktor – faktor yang berpengaruh di dalam emosi ? Kata emosi adalah kata
serapan dari bahasa inggris, yakni ‘emotion’. Dalam kamus,  kata ‘emotion’ digunakan untuk
menggambarkan perasaan yang kuat akan sesuatu dan perasaan yang sangat menyenangkan
atau sangat mengganggu (#####). Emosi juga sebagai suatu kegiatan atau pengelolaan
pikiran, perasaan, nafsu, keadaan mental yang hebat dan meluap – luap dalam diri manusia
(Daniel Goleman,1995). Menurut Chaplin (1989) dalam Dictionary of Psychology, emosi
adalah sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-
perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan perilaku. Chaplin (1989)
membedakan emosi dengan perasaan, parasaan (feelings) adalah pengalaman disadari yang
diaktifkan baik oleh perangsang eksternal maupun oleh bermacam-macam keadaan
jasmaniah. Sedangkan menurut Crow & Crow (1958), emosi adalah "an emotion, is an
affective experience that accompanies generalized inner adjustment and mental and
physiological stirredup states in the individual, and that shows it self in his evert behaviour".
Jadi, emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik. .
Emosi bisa juga diartikan sebagai situasi stimulasi yang melibatan perubahan pada tubuh dan
wajah, akivasi otak, penilaian kognitif, perasaan subjektif, dan kecenderungan melakukan
suatu tindakan yang dibentuk seluruhnya oleh peraturan – peraturan yang terdapat dalam
suatu kebudayaan (######). Dari beberapa pernyataan tokoh – tokoh diatas, dapat
disimpulkan bahwa emosi adalah suatu respons terhadap suatu perangsang yang
menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung
kemungkinan untuk meletus.
Emosi yang sering terlihat pada diri manusia ada berbagai macam Tetapi bisa
disimpulkan menjadi enam belas jenis. Diantaranya adalah :

1. Gembira

Semua manusia inginkan kegembiraan. Semua manusia inginkan kegembiraan. Kalau


dapat mereka tidak mau bertemu dengan kesedihan, ketakutan, kekhuatiran, kemarahaan
dalam kamus hidup mereka. Bila seseorang gembira, mereka melahirkan rasa senang dan
mendorong mereka berbicara tentang sesuatu yang mereka sukai. Misalnya, bila seseorang
mendapat hasil cemerlang di dalam ujian, orang itu akan memberitahu berita tersebut ke
orangtuanya, sahabat, tetangga dan sebagainya. Perasaan senang membuat seseorang merasa
tenang, bersemangat, melupakan masalah yang sedang dihadapi dan sebagainya. Terkadang,
bila seseorang terlalu senang, mereka akan menangis karena terlalu gembira.

2. Rasa bangga

Apabila seseorang terasa dihormati / dihargai oleh orang lain atau bila ia mencapai apa
yang diharapkan seperti merangsang mereka meluahkan apa yang membuat mereka merasa
bangga dan memberi kesempatan berbagi rasa bangga, puas dan gembira. Selain itu, rasa
bangga juga tercetus saat seseorang dipuji karena kelebihan yang dimilikinya oleh orang lain.
Misalnya, seseorang akan merasa bangga bila diri mereka dipuji karena memiliki bakat,
perasaan bangga juga dapat tercetus saat seseorang berhasil melakukan sesuatu hasil
usahanya sendiri. Perasaan bangga juga dapat membawa ke efek negatif. Sebagai contoh,
apabila seseorang itu terlampau berbangga dengan dirinya, mereka mudah terlupa dan
seterusnya mungkin meninggi diri atau sombong. Perasaan bangga seharusnya dikontrol agar
tidak mendatangkan dampak buruk terhadap diri sendiri.

3. Simpati

Perasaan simpati adalah perasaan yang baik dan perasaan ini ada di dalam diri setiap
individu. Simpati berarti perasan belas kasihan atau perhatian terhadap sesuatu hal yang
terjadi. Perasaan simpati biasanya berlangsung terhadap hal-hal sedih atau kecelakaan.
Perasaan simpati dihasilkan bila seseorang itu melihat atau merasakan akan kesedihan yang
dialami oleh individu lain. Misalnya, Anda akan merasa simpati ketika teman anda ditimpa
musibah dan Anda akan kasihan kepadanya lalu mencoba untuk mengurangi masalah yang
dihadapi oleh teman Anda itu. Selain perasaan simpati terhadap sesama manusia, perasaan
simpati juga terjadi terhadap binatang dan tumbuhan. Perasaan simpati atau belas kasihan ini
ditampilkan dalam perbuatan seperti memberi hewan makan, mengirim hewan peliharaan ke
klinik hewan jika hewan itu sakit dan sebagainya. Di dalam ajaran agama islam juga
menyuruh agar setiap manusia menjaga serta belas kasihan terhadap hewan.

4. Malu

Setiap manusia memiliki perasaan malu baik pria atau wanita. Perasaan ini membuat
manusia menyadari pentingnya perilaku yang baik dan menghindari melakukan sesuatu yang
dikatakan memalukan. Ini membantu mereka mengontrol tingkah laku mereka sendiri.
Biasanya, bila seseorang merasa malu, mukanya akan kemerah-merahan, kepala tertunduk,
diam dan terkadang lari dari hal yang memalukan itu. Perasaan malu memiliki dampak positif
dan negatif. Dampak positifnya adalah perasaan malu dapat mencegah seseorang dari
melakukan hal melampaui batas, memalukan, menjatuhkan martabat dan sebagainya.
Sedangkan efek negatifnya adalah ketika perasaan malu dalam diri seseorang terlampau malu
tidak bertempat, merka mungkin mengalami kesulitan dalam berbagai hal seperti berhadapan
dengan orang banyak, tidak yakin membuat sesuatu hal dan sebagainya. Justru, perasaan
malu harus dikontrol dengan baik agar ia tidak mendatangkan dampak negatif di dalam diri.

6. Rindu

Emosi rindu adalah suatu perasaan yang selalu kita dengar. Rindu adalah perasaan yang
menyiksa bagi beberapa orang. Perasaan ini terkait dengan hubungan sesama manusia.
Perasaan ini muncul saat orang yang disayang tidak ada di depan mata. Bila orang yang
disayang itu berjauhan, maka perasaan rindu pada orang itu mulai timbul. Ada orang yang
mengatakan, obat hilangkan rindu adalah bertemu dengan orang yang dirindu itu.
7. Sedih

Emosi sedih akan timbul bilamana seseorang dihadapkan pada kondisi yang
mengecewakan, menggelisahkan atau muncul sebagai akibat penderitaan karena luka atau
sakit. Emosi sedih bisa membuat seseorang merasa tertekan dan murung. Justru, ketika
seseorang merasa sedih, dia harus mengontrol perasaan itu dengan sebaiknya. Membuat
aktivitas seperti berolahraga, bertemu teman-teman dan sebagainya dapat melupakan sejenak
perasaan sedih itu.

8. Marah

Marah adalah emosi yang hadir bersama emosi yang lain seperti kecewa, tersinggung,
malu, tertekan, takut, rasa tidak dihargai, tidak diterima dan khawatir. Bentrokan emosi
tersebut menyebabkan kita marah. Kemarahan yang kita tunjukkan ini kadangkala sulit untuk
kita kawal sampai adanya perlakuan-perlakuan negatif yang kita sendiri tidak berarti untuk
melakukannya. Sekarang ini banyak kita baca dan kita lihat berbagai insiden yang melibatkan
emosi marah. Bila kita marah seluruh tubuh kita bereaksi terhadap rangsangan emosi
tersebut. Dalam konteks fisiologis, tubuh kita menggeletar, jantung berdegup kencang dan
suara menjadi kuat. Bila ini yang terjadi, maka kita harus bersikap rasional karena ia dapat
mengundang hal yang buruk. Apapun, kemarahan itu sebenarnya dapat dikontrol dan dikelola
dengan baik. Di negara barat, institusi yang berhubungan dengan manajemen marah banyak
dibuat. Tidak seperti negara asia yang masih lagi terbelenggu dengan perasaan malu untuk
menemui konselor atau psikatri untuk meluahkan pendaman mereka akibat rasa marah.

9. Takut

Takut adalah perasaan terancam, suatu motivasi ingin memastikan keamanan diri dari
aspek fisik dan psikologis. Terjadinya ketegangan mental akan memunculkan rasa takut.
Ketakutan seseorang berbeda dengan ketakutan individu yang lain. Ada yang takut melihat
ular, anjing, takut pada ketinggian, takut berbicara hadapan takut melihat ular, anjing, takut
pada ketinggian, takut berbicara depan orang ramai dan sebagainya. orang banyak dan
sebagainya.
10. Cemas

Asalkan tidak keterlaluan, sebenarnya ia membantu seseorang berusaha mengambil


langkah menghindari diri dari menghadapi masalah, belajar menahan perasaan khawatir dan
bertindak proaktif untuk menunjukkan sesuatu yang terbaik.

11. Rasa bersalah

Ada bila seseorang melakukan sesuatu yang dianggap keluar dari standar tingkah laku
yang baik. Seseorang akan berusaha untuk tidak dianggap bersalah dengan berakhlak sebaik
mungkin dan jika kesalahan tetap atau sudah dilakukan, perasaan ini merangsang seseorang
meluahkan perasaan dan menyadari agar berusaha untuk tidak mengulangi pada waktu yang
lain.

12. Geli

Biasanya dikaitkan dengan makanan, bau dan pandangan, suatu yang alami seorang
berhati-hati agar tidak 'terkena' apa yang yang ia geli. Perasaan ini harus dihormati dan bantu
mereka mencari sebab mengapa mereka berperasaan begitu.

13. Kecewa

Perasaan kecewa timbul ketika sesuatu yang kita inginkan tidak tercapai. Kecewa juga
dapat hadir ketika orang yang kita percaya menipu diri kita. Kita akan menangis atau
bermurung ketika bersedih. Biasanya, perasaan sedih akan berangsur hilang dari hari ke hari.
Setelah kecewa, kita mungkin akan bangkit dari kekecewaan dan bangkit menebus
kekecewaan itu.
14. Terkejut

Seseorang bila dia menduga sesuatu akan terjadi tetapi yang terjadi itu adalah tidak
terduga maka akan membuat dia merasa terkejut dan akibatnya akan membuat dia merasa
terkejut dan akibatnya jiwa akan tertekan. Saat terkejut, detak jantung akan bertambah dan
terkadang badan akan menggigil dan jiwa juga akan ikut tertekan.

15. Stress

Satu kondisi gangguan emosi, pemikiran dan fisik seseorang. Bila seseorang mengalami
stress, mereka akan menunjukkan tanda-tanda dan perubahan fisik seperti sakit, terlalu kurus
atau gemuk, hilang keceriaan diri, lesu, letih dan sebagainya. Mereka juga mengalami
perubahan sikap seperti mudah marah, bosan, tidak mampu mengelola diri, selalu
berpandangan negatif, hilang pertimbangan dan sebagainya.

16. Cemburu

Cemburu adalah suatu perasaan yang ada di dalam diri setiap manusia. Perasaan
cemburu timbul saat seseorang merasa tidak sebanding dengan orang lain. Misalnya,
seseorang akan merasa cemburu ketika orang lain lebih hebat atau dipandang tinggi
dibandingkan dirinya. Cemburu juga terjadi jika orang yang kita sayangi atau cintai dekat
dengan orang lain. Misalnya, ketika pacar kita dekat dengan orang lain. Maka akan timbul
perasaan cemburu pada diri kita.

Emosi adalah sesuatu yang sudah dimiliki sosok manusia sejak lahir. Sehingga pasti ada
yang bisa merubah atau mengarahkan bagaimana emosi seseorang. Emosi adalah ekspresi
dari manusia sendiri. Sehingga, pastilah manusia mempunyai sebuah penyebab atau faktor
untuk memunculkan emosinya. Beberapa faktor yang memperngaruhi emosi diantaranya
sebagai berikut :
1. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua terhadap anak bervariasi. Ada yang pola asuhnya menurut apa yang
dianggap terbaik oleh dirinya sendiri saja, sehingga ada yang bersifat otoriter, memanjakan
anak, acuh tak acuh, tetapi ada juga dengan penuh cinta kasih. Perbedaan pola asuh dari
orang tua seperti ini dapat berpengaruh terhadap perbedaan perkembangan emosi seseorang.

2. Pengalaman Traumatik

Kejadian-kejadian traumatis masa lalu dapat mempengaruhi perkembangan emosi


seseorang, dampaknya jejak rasa takut dan sikap terlalu wapada yang ditimbukan dapat
berlangsung seumur hidup. Kejadian-kejadian traumatis tersebut dapat bersumber dari
lingkungan keluarga ataupun lingkungan di luar keluarga.

3. Temperamen

Temperamen dapat didefinisikan sebagai suasana hati yang mencirikan kehidupan


emosional kita. Hingga tahap tertentu masing-masing individu memiliki kisaran emosi
sendiri-sendiri. Temperamen merupakan bawaan sejak lahir, dan merupakan bagian dari
genetik yang mempunyai kekuatan hebat dalam rentang kehidupan manusia.

4. Jenis Kelamin

Perbedaan jenis kelamin memiliki pengaruh yang berkaitan dengan adanya perbedaan
hormonal antara laki-laki dan perempuan, peran jenis maupun tuntutan social yang
berpengaruh pula terhadap adanya perbedaan karakteristik emosi diantara keduanya.

5. Usia

Perkembangan kematangan emosi yang dimiliki seseorang sejalan dengan pertambahan


usianya. Hal ini dikarenakan kematangan emosi dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dan
kematangan fisiologis seseorang. Ketika usia semakin tua, kadar hormonal dalam tubuh juga
berkurang, sehingga mengakibatkan penurunan, pengaruhnya terhadap kondisi emosi.
Namun demikian, dalam hal ini tidak menutup kemungkinan seseorang yang sudah tua,
kondisi emosinya masih seperti orang muda yang cenderung meledak-ledak. Hal tersebut
dapat diakibatkan karena adanya kelainan-kelainan di dalam tubuhnya, khususnya kelainan
anggota fisik. Kelainan itu dapat terjadi akibat dari pengaruh makanan yang banyak
merangsang terbentuknya kadar hormonal.

6. Perubahan Jasmani

Perubahan jasmani ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan yang sangat cepat dari
anggota tubuh. Pada taraf permulaan pertumbuhan ini hanya terbatas pada bagian-bagian
tertentu saja yang mengakibatkan postur tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidak seimbangan
tubuh ini sering mempunyai akibat yang tidak terduga pada perkembangan emosi. Tidak
setiap orang dapat menerima perubahan kondisi tubuh seperti ini. Lebih-lebih perubahan
tersebut menyangkut perubahan kulit yang menjadi kasar dan penuh jerawat. Hormon-
hormon tertentu mulai berfungsi sejalan dengan perkembangan. Sehingga dapat
menyebabkan rangsangan di dalam tubuh peserta didik dan seringkali menimbukan masalah
rangsangan didalam diri seseorang dan seringkali menimbulkan masalah dalam
perkembangan emosinya.

7. Perubahan Interaksi

Interaksi antar sesame dalam suatu kelompok biasanya sangat intens serta memiliki
solidaritas yang tinggi. Faktor yang sering menimbulkan masalah emosi pada masa ini
adalah hubungan cinta dengan lawan jenis. Tidak jarang hubungan ini menimbulkan konflik
atau gangguan pada seseorang.

Lalu apakah emosi berkaitan atau mempunyai dampak terhadap keadaan fisiologis
manusia ? Apakah emosi juga mempengaruhi perilaku manusia ? Karena emosi itu sendiri
berkaitan dengan perasaan dan pikiran manusia, tentu saja emosi bisa mempenarui perilaku
manusia. Dampak fisiologis pun akan terasa karena emosi mempunyai hubungan langsung
juga dengan otak manusia.. Dibawah ini adalah beberapa contoh tentang pengaruh emosi
terhadap perilaku individu di antaranya sebagai berikut:
a. Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang telah
dicapai.
b. Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak
dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa (frustasi)
c. Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar, apabila sedang mengalami ketegangan
emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup (nervous) dan gagap dalam berbicara.
d. Terganggu penyesuaian social, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
e. Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengarui
sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.

Sedangkan perubahan emosi terhadap perubahan fisik (jasmani) antara lain :

1. Reaksi elektris pada kulit: meningkat bila terpesona


2. Peredaran darah: bertambah cepat bila marah
3. Denyut jantung: bertambah cepat bila terkejut
4. Pernapasan: bernapas panjang kalau kecewa
5. Pupil mata: membesar mata bila marah
6. Liur: mengering kalau takut atau tegang
7. Bulu roma: berdiri kalau takut
8. Pencernaan: mencret-mencret kalau tegang
9. Otot: ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau bergetar (tremor)
10. Komposisi darah: komposisi darah akan ikut berubah karena emosional yang
menyebabkan kelenjar-kelenjar lebih aktif.
BAB III

PENUTUP

D. KESIMPULAN

Emosi adalah suatu respons terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan
fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus.
Emosi adalah sesuatu hal yang juga mempunyai peran untuk bisa mempengaruhi manusia.

You might also like