Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biologi perikanan sebagai dasar ilmu mengenai semua aspek-aspek yang
berhubungan dengan studi biologi ikan. Setiap makhluk hidup mengalami
pertumbuhan selama hidupnya dan melakukan reproduksi untuk menjaga
kelangsungan hidupnya.
Ikan adalah semua air vertebrata binatang yang ditutupi dengan sisik , dan
dilengkapi dengan dua set pasangan sirip dan sirip beberapa berpasangan.
Kebanyakan ikan ectothermic (atau berdarah dingin). Ikan berlimpah dalam tubuh
sebagian besar air.
Ikan dapat ditemukan di gunung tinggi sungai
(misalnya, char dan memperdaya ) dan terdalam di laut kedalaman
misalnya, gulpers dan anglerfish ). Menurut FishBase , 31.500 spesies ikan telah
dijelaskan oleh Januari 2010.
Ikan mempunyai rentang yang luas strategi reproduksi yang
berbeda. Kebanyakan ikan bagaimanapun yg menelur dan pameran fertilisasi
eksternal. Dalam proses ini, perempuan menggunakan kloaka mereka untuk
merilis jumlah besar gamet mereka, disebut bibit , ke dalam air dan satu atau lebih
laki-laki rilis "semen", cairan putih yang mengandung banyak telur yang tidak
dibuahi sperma selama ini. spesies ikan lain yang menelur dan fertilisasi internal
dibantu oleh panggul atau anal sirip yang diubah menjadi organ
intromittent analog dengan penis manusia. Sebagian kecil spesies ikan baik
vivipar atau ovoviviparous , dan secara kolektif dikenal sebagai livebearers . Ikan
gonad biasanya pasang baik ovarium atau testis. Kebanyakan ikan seksual
dimorfik tetapi beberapa jenis yang hermaprodit atau berkelamin tunggal .
Ikan terkenal sebagai mahluk yang mempunyai potensi fekunditas yang
tinggi dimana kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur beribu-ribu
bahkan berjuta-juta tiap tahun. Apabila alam tidak mengaturnya maka dunia akan
sangat padat dengan ikan.
1
Pertumbuhan adalah perubahan ukuran bagian-bagian tubuh dan fungsi
fisiologis tubuh. Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal maupun
eksternal. Faktor internal itu meliputi keturunan, pertumbuhan kelamin.
Pertumbuhan ikan memiliki hubungan yang erat antara pertumbuhan panjang dan
berat. Berdasarkan teori hubungan panjang berat dapat dinyatakan dengan rumus
W= aLb, dalam hal ini “W” = berat, “a dan b”= konstanta, dan “L”= panjang ikan
Dalam menduga pertumbuhan ikan di daerah tropis sulit dilakukan karena proses
pertumbuahan ikan terus menerus sehingga tidak bisa ditentukan hanya dengan
melihat bentuk sirkulus pada sisik saja. Pertumbuhan ikan juga dapat menduga
sebaran tingkat kematangan gonad ikan berdasarkan ukuran.
Ikan melakukan reproduksi secara eksternal. Ikan akan melakukan reproduksi
bila gonadnya telah matang, dan kematangan gonad dapat ditentukan.
Cara reproduksi ikan yang ada antara lain :
1. Ovipar, sel telur dan sel sperma bertemu di luar tubuh dan embrio ikan
berkembang di luar tubuh sang induk. Contoh : ikan pada umumnya
2. Vivipar, kandungan kuning telur sangat sedikit, perkembangan embrio
ditentukan oleh hubungannya dengan placenta, dan anak ikan menyerupai
induk dewasa
3. Ovovivipar, sel telur cukup banyak mempunyai kuning telur,Embrio
berkembang di dalam tubuh ikan induk betina, dan anak ikan menyerupai
induk dewasa. Contoh : ikan-ikan livebearers
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan seksual ikan antara lain
spesies, ukuran, dan umur. Secara umum ikan-ikan yang mempunyai ukuran
maksimum kecil dan jangka waktu hidup yang relatif pendek, akan mencapai
kematangan kematangan seksual lebih cepat dibandingkan ikan yang mempunyai
ukuran maksimum lebih besar.
Penentuan IKG (Indeks Kematagan Gonad) dan TKG (Tingkat
Kematangan Gonad) sangat penting dilakukan, karena dapat berguna untuk
mengetahui perbandingan antara gonad yang telah matang dan stok yang ada di
perairan, ukuraan pemijahan, musim pemijahan, dan lama pemijahan dalam satu
siklus. Terdapat dua cara untuk menentukan tingkat kematangan gonad dari ikan.
Pertama dengan cara morfologis yaitu dengan pengamatan secara visual terhadap
2
ukuran gonad ikan. Metode ini banyak dilakukan dan relatif lebih mudah, namun
tingkat ketelitian rendah. Pengamatan secara morfologis lebih praktis dilkukan
terutama dilapangan. Cara kedua yaitu dengan metode histologis. Metode ini
dilakukan di dalam laboratorium yaitu dengan mengamati perkembangan gonad
melalui fase perkembangan sel. Faktor-faktor yang mempengaruhi saat pertama
kali ikan matang gonad adalah jenis spesies, umur, ukuran, dan sifat fisiologis.
Sedangkan faktor luarnya adalah suhu, arus, individu lawan jenis, dan tempat
memijah yang sesuai (Effendi, 2002).
3
menentukan nilai gizi alamiah ikan disamping melihat hubungan ekologis dalam
tingkat trofik.
Praktikum mengenai pertumbuhan ikan, aspek reproduksi dan kebiasaan
makanan ikan sangat berkaitan dengan program studi biologi perikanan di
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Pentingnya pemahaman tentang
biologi perikanan merupakan salah satu upaya untuk memberikan kemampuan
dalam menganalisis dan menduga pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan.
Sehingga dengan demikian dapat melihat jumlah stok yang ada di alam
berdasarkan ukuran ikan.
4
tawes dan lelawak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi (Bentuk Tubuh) dan Anatomi Ikan Tawes dan Ikan
Lalawak
5
• Ikan Tawes
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Osteichthyes
Subclass : Actinopterygii
Order : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Puntius
6
Kebiasaan Makan Ikan tawes sempat disangka sebagai ikan pemakan segala.
Hal ini disebabkan karena ikan ini dapat menerima makanan tumbuhan daalam
bentuk apapun seperti sisa-sisa dapur, dedak, bungkil. Namun ternyata Tawes
merupakan ikan herbivora. Hal ini dapat dilihat dari makanan yang sering
dimakan adalah tumbuhan air seperti Hydrilla Vercilata, Presl dan Ceratophyllum
demersum L, dll. Ikan Tawes dewasa juga sering didapati makan daun-daunan
tanaman darat seperti singkong, rumput-rumputan lunak, dan daun talas. Larva
tawes memakan alga bersel satu dan zooplankton yang halus. Sedangkan benih
dan ikan-ikan dewasa memakan tumbuh-tumbuhan air seperti chlorophyceae,
characeae, ceratophyllaceac, polygonaceae.
Ikan tawes merupakan ikan air tawar. Dapat hidup di air payau dengan
salinitas 7 permil. Ikan tawes dapat hidup dan berkembangbiak di daerah
berketinggian antara 50 m – 800 m di atas permukaan laut. Tapi dapat
berkembang optimal di daerah yang berketinggian antara 50 m – 500 m diantara
permukaan laut dengan suhu ideal antara 20oC – 33oC. Ditinjau dari betuk
tubuhnya, tawes termasuk penghuni sungai dengan arus yang deras. Tubuhnya
yang langsing dan tinggi memang disiapkan untuk menghadapi kondisi perairan
7
berarus deras. Ikan ini lebih menyukai perairan yang airnya bersih dan jernih. Hal
ini terkait dengan sifat biologisnya yang membutuhkan oksigen lebih banyak.
• Ikan Lalawak
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Pisces
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoidei
Family : Cyprinidae
Genus : Barbodes
8
Species : Barbodes spp
9
a. Pengukuran Panjang.
b. Pengukuran Berat.
∑ log L
Keterangan : W = Berat
L = Panjang
a = Konstanta
10
b = Konstanta
11
kematangan seksual lebih cepat dibandingkan ikan yang mempunyai ukuran
maksimum lebih besar.
12
terjadi proses perkembangan telur. Jika satu dari faktor esensial ini tidak ada maka
telur tidak berkembang dalam beberapa stadia.
13
5. Salin. Hampir sama dengan tahap kedua dan sukar dibedakan. Gonad
jantan berwarna putih, kadang-kadang dengan bintik coklat. Gonad betina
berwarna merah, lembek dan telur tidak nampak.
14
4. Perkembangan 2. Testes berwarna putih kemerahan. Tidak ada sperma jika
bagian perut ditekan. Ovarium berwarna oranye kemerah- merahan. Telur
jelas dapat dibedakan, bentuknya bulat telur. Ovarium mengisi dus pertiga
ruang bawah.
5. Bunting. Organ seksual mengisi ruang bawah. Testes berwarna putih,
keluar tetesan sperma kija bagian perut ditekan. Telur bentuknya bulat,
beberpa darinya jernih dan masak.
6. Mijah. Telur dan sperma keluar jika bagian perut ditekan. Kebanyakan
telur berwarna jernih dengan beberapa berbentuk bulat telur tinggal
didalam ovarium.
7. Mijah/ Salin. Gonad belum kosong sama sekali. Tidak ada telur yang bulat
telur.
8. Salin. Testes dan ovarium kosong da berwarna kemerahan. Beberapa telur
sedang ada dalam keadaan dihisap kembali.
9. Pulih Salin. Testes dan ovarium berwarna jernih, abu- abu sampai merah.
2.7 Fekunditas
15
2.8 Indeks kematangan gonad (IKG)
16
Untuk tingkat kematangan gonad tertentu nilai indek tidak merupakan
suatu nilai melainkan nilainya merupakan suatu nilai batas kisar. Sebagai contoh
misalnya:
Tingkat kematangan IKG
III 6 – 11
IV 8 – 14
V 13-20
Namun didapatkan pula pada ikan belanak (Effendie dan subardja, 1976)
bahwa pada tingkat kematangan yang sama (IV), tiap bulan indeknya bervariasi
dari 1– 20. Sudah barang tentu indek untuk jenis ikan lainnya berbeda-beda. Bagi
jenis ikan-ikan di Indonesia masih banyak sekali yang belum diketahui. Sekali
lagi hal ini merupakan peluang yang baik untuk diteliti lebih lanjut.
Dari awal perkembangan gonad sampai memijah, garis tengah telur yang
dikandungnya semakin membesar pula. Dengan demikian maka akan didapatkan
hubungan antara IKG dengan garis tengah telur. Hubungan ini dapat dinyatakan
dalam gambar histigram seperti yang dikemukakan oleh Arsjad (1973) pada ikan
baung seperti pada gambar 9.
Selain indek kematangan gonad seperti termaksud di atas ternyata Batts
(1972) mengemukakan indek lain yang dinamakan Gonad Indeks (GI) yaitu
perbandingan antara berat gonad dengan panjang ikan, yang rumusnya:
GI = w/Ls X 10s
Dimana: GI = Gonad Indek
W = Berat gonad segar dalam gram
L = panjang ikan dalam mm.
Harga 10s merupakan suatu faktor agar nilai GI mendekati harga satu.
Apabila tidak dikalikan dengan faktor tersebut akan didapatkan suatu nilai yang
sangat kecil (beberapa angka di belakang koma) sehingga apabila nilai tersebut
dipakai untuk membandingkan dengan nilai lainnya tidak sepeka dengan
menggunakan faktor 10s tadi.
17
2.9 Diameter telur
2.10Kebiasaan makanan
18
- Ikan pemakan tumbuhan ( Herbivora ) : ikan Tawes, Ikan Nilem, Ikan
Lalawak, Ikan Beureum Panon
- Ikan pemakan segala ( Omnivora ) : jenis pemakan tumbuhan dan juga
berbagai macam hewan dan serangga seperti laron, kroto dll. : ikan Mas ,
ikan Mujair, ikan Nila
Ada beberapa metoda yang digunakan untuk mempelajari Food And Feeding
Habits,
a. Metode Jumlah.
Hampir sama dengan cara pada metode jumlah, tetapi hasilnya dinyatakan
dalam persen.
Pada metode ini dilakukan dengan cara mengukur isi alat pencernaan.
Kemudian isi tersebut diencerkan dengan pengisian air sampai 10 kali, hasil
pengenceran diamati dibawah mikroskop. Lalu kita dapat menentukan Food And
Feeding Habits ikan dari banyaknya jenis makanan yang terlihat dibawah
mikroskop.
d. Metode Volumetrik.
Metode ini dilakukan dengan cara mongering udarakan isi dari saluran
pencernaan kemudian setelah dikeringkan isi dari saluran pencernaan masing –
masing dipisahkan sesuai dengan jenisnya.
e. Metode Gravimetrik.
Pada dasarnya metode ini sama dengan metode volumetric hanya saja isi
dari saluran pencernaan dkiukur berdasarkan beratnya.
19
2.11 Morfologi Ikan
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk
luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam
mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat
ikan tersebut di perairan. Sebelum kita mengenal bentuk-bentuk tubuh ikan yang
bias menunjukkan dimana habitat ikan tersebut, ada baiknya kita mengenal
bagian-bagian tubuh ikan secara keseluruhan beserta ukuran-ukuran yang
digunakan dalam identifikasi.
Ukuran tubuh ikan. Semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran
yang diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan.
- Panjang total (TL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir
(premaxillae) hingga ujung ekor.
- Panjang standar (SL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir
(premaxillae) hingga pertenganpangkal sirip ekor (pangkal sirip ekor bukan
berarti sisik terakhir karena sisik-sisik tersebut biasanya memanjang sampai ke
sirip ekor)
BAB III
ALAT & BAHAN
3.1 Alat dan bahan :
A. Alat
20
6. Kertas label Memberi label
7. Timbangan kg Menimbang Ikan
8. Mikroskop
B. Bahan
Jika ikan tersebut berjenis kelamin betina, maka kita dapat menghitung
fekunditasnya dengan salah satu metode yang dapat digunakan. Metode yang
digunakan pada praktikum ini adalah metode volumetric dengan prosedur kerja:
1. Mengisi gelas ukur dengan air secukupnya. Catat volume ait tersebut (volume
awal).
2. Memasukkan seluruh gonad pada gelas ukur tersebut. Catat volumenya
(volume akhir).
3. Mengurangkan antara volume akhir dengan volume awal sehingga
mendapatkan V.
4. Membagi gonad menjadi 3 bagian secara.
21
5. Mengambil bagian anterior, tengah dan posterior dari gonad tersebut sebagai
sampel..
6. Melakukan seperti pada langkah 1, 2 dan 3 sehingga didapatkan v.
7. Menghitung jumlah telur sampel.
8. Menghitung fekunditasnya dengan menggunakan rumus:
X = V X = Vx
x v v
X = fekunditas
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
23
✔ Tabel :
Jenis Panjang (mm) Berat Berat Tingkat
TKG Isi Lambung
Kelamin SL TL (gram) Gonad Trofik
Fitoplakton ,
0.65 gram
Jantan 100 130 33 mijah zooplankton, Omnivora
(1,97 %)
detritus
b. Data kelompok
24
Jenis
Ikan Pertumbuhan
Kelamin Fekun Diameter Jenis
pada Panjang TKG IKG
Berat ditas Telur Pakan
SL TL ♀ ♂
Kel.
(gram)
(mm) (mm)
1 155 205 106 √ Bunti 4,71% 4536 0,6 mm Omnivora
ng
2 130 160 52 √ Bunti 0,04% 162 0,8 mm Omnivora
ng
3 117 148 38 √ Siap 2,63% - - Omnivora
mijah
4 136 172 63 √ Bunti 3,75% 339 0,6 mm Omnivora
ng
5 140 170 61 √ Perk. 4,91% 0,5 mm Omnivora
I
6 107 135 33 √ Dara 3,03% - - Omnivora
Berk.
7 133 135 54 √ Perk. 3,70% - 0,65 mm Omnivora
II
8 110 140 35 √ Mijah 2,86% - - -
9 135 175 60 √ Bunti 3,33% - - Omnivora
ng
10 251 310 557 √ Siap 14,44 153.8 0,9 mm Omnivora
mijah % 85
11 138 178 71 √ Perk. 4,23% - 0,9 mm Omnivora
II
12 135 175 62 √ Dara 4,84% - 0,6 mm Herbivora
berk.
13 130 170 59 √ Perk. 6,77% - 0,9 mm Omnivora
II
14 115 142 40 √ Perk. 2,50% - 0,7 mm Omnivora
II
25
Food and Feeding Habit
Kel Fitoplankton Zoopalnkton Bag. Bag. Detritus Ikan Serangga
Tumbuhan Hewan
1 - - - - - - -
2 - - - - - - -
3 - - - - - - -
4 65% 35% - - - - -
5 60% 40% - - - - -
6 60% 40% - - - - -
7 60% 40% - - - - -
8 - - - - - - -
9 - - - - - - -
10 - - - - - - -
11 - - - - - - -
12 - - - - - - -
13 - - - - - - -
14 - - - - - - -
Jenis
Ikan Pertumbuhan
Kelamin Fekun Diameter Jenis
pada Panjang TKG IKG
Berat ditas Telur Pakan
SL TL ♀ ♂
Kel.
(gram)
(mm) (mm)
15 110 130 25 √ Perk. II 4,00% - - Herbivora
16 115 155 37 √ Bunting 3,10% - - Omnivora
17 155 175 73 √ Bunting - 1.680 0,9 mm Omnivora
18 135 165 61 √ Mijah 1,63% - - Omnivora
19 125 160 45 √ Bunting 4,40% - - Herbivora
20 140 185 68 √ Bunting 5,88% 1.750 0,5 mm Herbivora
26
21 93 116 23 √ Mijah 4,30% - - Herbivora
22 105 135 32 √ Bunting 3,12% - - Herbivora
23 115 140 36 √ Bunting 2,70% - - Herbivora
24 110 130 34 √ Bunting 2,90% 1.035 0,6 mm Herbivora
25 120 140 32 √ Bunting 6,25% 2.220 0,6% Herbivora
26 135 165 66 √ Bunting 7,50% - 0,5% Herbivora
27 100 130 31 √ Dara 3,25% - - Omnivora
28
29
30
27
SL TL
(gram)
Kel. (mm) (mm)
28 130 155 56,80 √ Mijah 2,78% - - Herbivora
29 130 165 43,08 √ Mijah 2,57% - - Herbivora
30 125 140 37,46 √ Mijah 2,75% - - Herbivora
31 134 158 44,69 √ Bunting 2,43% 1.971 - Herbivora
32 125 155 44,97 √ Mijah 4,22% 2.397 - Omnivora
33 135 150 48,70 √ Mijah 2,87% 3.679 - Herbivora
34 130 160 47,12 √ Mijah 2,56% - - Herbivora
35 120 150 41,35 √ Mijah 0,02% - - Herbivora
36 145 160 60,50 √ Bunting 2,99% 1.024 - Herbivora
37 125 155 47,59 √ Mijah 2,42% - - Herbivora
38 130 150 49,45 √ Pulih 6,95% 2.391 - Herbivora
salin
39 140 175 70,05 √ Mijah 2,93% 7.140 - Herbivora
40
41
28
Lab Praktikum : Akuakultur
Jenis
Ikan Pertumbuhan
Kelamin Fekun Diameter Jenis
pada Panjang TKG IKG
Berat ditas Telur Pakan
SL TL ♀ ♂
Kel.
(gram)
(mm) (mm)
16 120 1145 45 √ Matang 2,22% - - Omnivora
siap
mijah
17 115 150 37 √ Matang 0,40% - - Omnivora
siap
mijah
18 120 144 55 √ Perk. I 3,64% 432 0,4 mm Omnivora
19
20 102 133 34 √ Mijah 2,10% - - Omnivora
21
22 100 130 33 √ Mijah 1,97% - - -
23 120 150 49 √ Mijah 0,020 - - -
%
24 160 125 51 √ Perk. I 3,92% - - -
25
26 105 130 35 √ Mijah 2,90% - - Omnivora
27 120 150 40 √ Mijah 2,50% - - -
28 115 140 38 √ Perk. II 2,60% 340 0,4 mm Omnivora
29
30 130 170 70 √ Mijah 4,28% 12.00 0,4 mm Omnivora
0
29
20 20% 50% 5% 10% 5% - -
21
22 20% 60% - - 20% - -
23 - - - - - - -
24 20% 60% - - 20% - -
25
26 20% 60% 10% - 10% - -
27 30% 50% 10% - 10% - -
28 25% 25% 25% - 25% - -
29
30 2015 60% 10% - 10% - -
Jenis
Ikan Pertumbuhan
Kelamin Fekun Diameter Jenis
pada Panjang TKG IKG
Berat ditas Telur Pakan
SL TL ♀ ♂
Kel.
(gram)
(mm) (mm)
31 95 125 25,11 √ Perk. II 3,00% - - Herbivora
32 140 170 71,19 √ Dara 2,27% - - Herbivora
33 120 150 50,05 √ Perk. II 3,26% - - Herbivora
34 120 145 38,33 √ Perk. I 0,79% - - -
35 135 155 63,8 √ Dara 4,02% 3.393 - Herbivora
Berk.
36
37 95 102 47,28 √ Perk. II 2,83% - - Herbivora
38 105 142 40,59 √ Mijah 3,00% - - Omnivora
39 110 130 33,7 √ Perk. I 2,50% - -
40 135 165 63,63 √ Dara 1,90% - -
41 97 110 27,2 √ Bunting 0,16% - - Herbivora
30
pada Tumbuhan Hewan
Kel.
31 100% - - - - - -
32 100% - - - - - -
33 100% - - - - - -
34 100% - - - - - -
35 100% - - - - - -
36
37 100% - - - - - -
38 70% 30% - - - - -
39 100% - - - - - -
40 100% - - - - - -
41 100% - - - - - -
Data Olahan
31
41 97 1,99 27,2 1,43 2,85 3,95
43,36 947,8 71,08 89,58
total 2459 8 34,37
Log a
Berat = logW . (logL)2- ∑(logL .logW) . ∑logLN . logL2-∑logL 2
= 64618,679552-3082,028839481,8816-89,58
= 61566,65075239392,3016
Panjang
Log a = 1,563
= 34,37-(21 .1,563)43,36
= 34,37-32,8243,36
= 1,54943,36
Log b = 0,0357
b = 100,0357
= 1,0856
32
Jadi, dengan b < 3
diketahui
bahwa
perbandingan
ikan lelawak
untuk kelas B
sebesar
jantan betina
16 5
TKG JUMLAH
Dara 2
Dara berkembang 1
Perkembangan I 4
Perkembangan II 4
Bunting 1
Mijah 7
Matang siap mijah 2
33
mata
Dara puli
Dar Perkemba Perkemba ng
t berkemb Bunting Mijah h
a ngan I ngan II siap
ang salin
mijah
23-
78 2 - 2 3 1 6 - 2
Total 2 0 2 7 1 6 - 2
6 TKG betina
Ber 5 Dara matang
Dar
4
Perkemba Perkemba Bunti pulih
at berkemb Mijah siap
a3 ngan I ngan II ng salin
ang Jantan
mijah
2
23- Betina
1
78 1 1 1 4 7 5 1 -
0
Total 1 1 6 4 7 5 1 -
34
Data Kelas
A. Rasio jenis kelamin
• ♂ 1621 x 100%=76,19%
• ♀ 521 x 100%=23,81%
25-34 0,16% - 3%
35-44 0,4% – 3%
35
55-64 1,9% - 4,02%
Log
Log L. (Log
Kel. L (SL) Log L W
W Log L)2
W
1 155 2,19 75 1,88 4,11 4,80
2 130 2,11 80 1,90 4,02 4,47
3 117 2,07 85 1,93 3,99 4,28
4 136 2,13 98 1,99 4,25 4,55
5 140 2,15 74 1,87 4,01 4,61
6 107 2,03 81 1,91 3,87 4,12
7 133 2,12 81 1,91 4,05 4,51
8 110 2,04 71 1,85 3,78 4,17
9 135 2,13 84 1,92 4,10 4,54
10 251 2,40 90 1,95 4,69 5,76
11 138 2,14 92 1,96 4,20 4,58
12 135 2,13 82 1,91 4,08 4,54
13 130 2,11 71 1,85 3,91 4,47
14 115 2,06 200 2,30 4,74 4,25
15 110 2,04 230,95 2,36 4,82 4,17
16 115 2,06 89,02 1,95 4,02 4,25
17 155 2,19 251,52 2,40 5,26 4,80
18 135 2,13 61 1,79 3,80 4,54
20 125 2,10 73,91 1,87 3,92 4,40
21 140 2,15 147,69 2,17 4,66 4,61
22 93 1,97 3,09 0,49 0,96 3,87
23 105 2,02 214,45 2,33 4,71 4,09
24 115 2,06 98,31 1,99 4,11 4,25
25 110 2,04 69,05 1,84 3,75 4,17
26 120 2,08 78,88 1,90 3,94 4,32
27 135 2,13 53,11 1,73 3,68 4,54
28 100 2,00 51 1,71 3,42 4,00
30 130 2,11 61 1,79 3,77 4,47
36
31 130 2,11 191 2,28 4,82 4,47
32 125 2,10 78 1,89 3,97 4,40
33 134 2,13 206 2,31 4,92 4,52
34 125 2,10 185 2,27 4,75 4,40
35 135 2,13 66 1,82 3,88 4,54
36 130 2,11 67 1,83 3,86 4,47
37 120 2,08 93 1,97 4,09 4,32
38 145 2,16 71 1,85 4,00 4,67
39 125 2,10 92 1,96 4,12 4,40
40 130 2,11 68 1,83 3,87 4,47
41 140 2,15 91 1,96 4,20 4,61
82,18 3954, 159,1 173,3
total 98 75,42 2 4
= 509352,922008-13076,4816263388,5826-82,18
= 496276,440408263306,4026
Log a = 1,885
37
= 75,76-(39 .1,885)82,18
= 75,76-73,51582,18
= 2,24582,18
Log b = 0,0273
b = 100,0273
= 1,0648784
diketahui
bahwa
perbandingan
ikan lelawak
untuk kelas B
sebesar
jantan betina
11 16
JUML
TKG AH
Dara 1
Dara
berkemb 2
ang
38
Perkemb
1
angan I
Perkemb
5
angan II
Bunting 15
Mijah 12
Matang
siap 2
mijah
pulih
1
salin
TKG jantan
mata
pul
Dara ng
Berat Da Perkemba Perkemba Bunti Mija ih
berkemb siap
ra ngan I ngan II ng h sali
ang mija
n
h
23-78 1 0 0 1 5 7 0 1
79-134 0 0 0 0 0 0 0 0
135-190 0 0 0 0 0 0 0 0
191-246 0 0 0 0 0 1 0 0
247-302 0 1 1 0 0 0 0 0
303-
358 0 1 0 0 0 1 0 0
359-414 0 0 0 0 0 0 0 0
415-470 0 0 0 0 0 0 0 0
471-526 0 0 0 0 0 0 0 0
527-
582 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 1 2 1 1 5 9 0 1
39
10
9
8
7
6
5
pul mata
Dara
4 Da Perkemba Perkemba Bunti Mija ih ng
3 berkemb Jantan
2 ra ngan I ngan II ng h sali siap
ang Betina
1
n mijah
0
23-78 1 1 1 4 7 5 1 -
79-134 - - - - 1 - - -
135-190 - - - - - - - -
191-246 - - - - - 1 - -
247-302 - 1 1 - - - - -
303- 358 - 1 - - - 1 - -
359-414 - - - - - - - -
415-470 - - - - - - - -
471-526 - - - - - - - -
527-
582 - - - - - 1 - -
Total 1 3 2 4 8 8 1 0
Induk Lelawak
SL = 243 mm
40
TL = 505 mm
Wg = 109 gram
Pg = ......
V sampel g = 50 ml
Induk Tawes
SL = 295 mm
TL = 350 mm
TKG = Bunting
Pg = 100 mm
Wg = 153 gram
Vg = 162,5 ml
N1xV1=N2xV2
41
N1x100 ml=150 ml x 84555 butir
N1=126832,50 butir
N1=126833 butir
N1xV1=N2xV2
N1=105399,6 butir
N1=105400 butir
Dari hasil perhitungan data korelasi berarti pertambahan berat Ikan tawes
dan lelawak tidak secepat pertambahan panjangnya (Allometrik).
4.2 Pembahasan
Kelompok kami mengamati Ikan tawes dan lelawak dengan data sebagai berikut :
Jenis kelamin = Jantan
Berat tubuh = 33 gram
Berat Gonad = 0.65 gram
Total Length : 130 mm
Standar Length = 100 mm
Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
42
Tingkat kematangan gonad Ikan tawes dan lelawak yang kami amati adalah
Berentang karena memilki ciri-ciri Gonad berwarna putih tidak tembus cahaya
dan jika di tekan keluar sperma berwarna putih.
Indeks Kematangan Gonad ( IKG )
IKG = Berat GonadBerat Tubuh x 100%
= 0.6533 x 100%
= 1.97 %
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kematangan gonad adalah tahapan tertentu perkembangan gonad sebelum
dan sesudah memijah. Umumnya pertambahan berat gonad ikan betina sebesar
10-25% dari berat tubuhnya, dan jantan sebesar 5-10%. Perbandingan antara berat
gonad dengan berat tubuh diantara banyak peneliti menamakan indeks tadi ialah “
Gonado Somatic Indekx “ atau Ideks Kematangan Gonad ( IKG ). IKG akan
semakin meningkat nilainya dan akan mencapai batas maksimum pada saat akan
terjadi pemijahan.
Menurut Bagenal, 1978; Fekunditas : jumlah telur yang matang yang akan
dikeluarkan oleh induk. Menurut Nikolsky, 1969; Fekunditas individu : jumlah
telur dari generasi tahun itu yang akan dikeluarkan (baik digunakan pada ikan
yang memijah satu tahun sekali.
43
5.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh kelompok kami khususnya untuk
praktikum mata kuliah Biologi Perikanan dan umumnya untuk mata kuliah
lainnya yang bertujuan agar pelaksanaan praktikum untuk selanjutnya menjadi
lebih baik adalah Dosen dan Asisten Dosen agar lebih berkoordinasi, dan
diharapkan tepat waktu jadwal praktikum tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
ELearning/Iktologi/Textbook/Cover%20Buku%20ajar%20(ikhtiologi).htm
http://andhikaprima.wordpress.com/2010/08/16/tingkat-kematangan-
gonad-ikan/ (Diakses pada tanggal 20 Maret 2011 pkl. 21.43)
44