Professional Documents
Culture Documents
Acanthocephala
Roffi G.
Cacing Cestoda
(cacing pita)
Cestoda adalah salah satu klas dari Filum
Platyhelminthes
Kingdom: Animalia
Subkingdom: Eumetazoa
Superphylum: Platyzoa
FILUM: Platyhelminthes
KELAS: Cestoda
Ciri-ciri Cestoda :
• Bentuknya pipih panjang seperti pita.
• Tubuh dilapisi kutikula dan terdiri dari bagian anterior
yang disebut skoleks yang terdapat bathil isap, leher
(strobilus), dan rangkaian proglotid.
• Pada skoleks terdapat alat pengisap. Skoleks pada
jenis Cestoda tertentu memiliki kait (rostelum) yang
berfungsi untuk melekat pada organ tubuh inangnya
dan terbuat dari kitin.
• Dibelakang skoleks pada bagian leher terbentuk
proglotid. Setiap proglotid mengandung organ kelamin
jantan (testis) dan organ kelamin betina
(ovarium).Tiap proglotid dapat terjadi fertilisasi sendiri.
Proglotid yang dibuahi terdapat di bagian posterior tubuh
cacing.
Proglotid dapat melepaskan diri (strobilasi) dan keluar
dari tubuh inang utama bersama dengan tinja.
Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makan dari
usus halus inangnya.
Sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan
tubuhnya karena cacing ini tidak memiliki mulut dan
pencernaan (usus)
Siklus Hidup
Dewasa Telur
Sparganum
Pada inang ikan
Oncosphere
Pleurocercoid
Procercoid Corasidium
Pada inang cylops
• Procercoids menjadi cacing dewasa dalam 21–23 hari pada suhu2 8–29°C
(Liao & Shih, 1956)
Ikan yang terinfeksi memiliki perut buncit dan gejala dropsy. Terdapat pula
perubahan patologis antara lain lesi, radang enteritis, dengan proliferasi
jaringan ikat perifer.
Evaluasi dampak patologis pada hewan yang terinfeksi harus terkait dengan
cacing, ukuran dan kondisi inang. Cacing pita tidak bisa memilih inang
namun tiap inang memiliki kompatibilitas yang berbeda dalam toleransi
dan respon pertahanan antara cacing dan spesies ikan yang terinfeksi.
Pengaruh Ekonomi
Kerugian yang diakibatkan oleh Cestoda pada parasit ikan utamanya, pada
industri perikanan.
– Di teluk Meksiko banyak dijumpai parasit Poecilancistrium robustum
(Tetrarhynchoidea) yang menginfeksi ikan ekonomis penting seperti
“ikan drum” (Pogonius cromis), “Sea trout” (Cyanoscion nebulosus).
Setiap ekor ikan yang terinfeksi terdapat ratusan cacing pada ototnya
sehingga cestoda ini biasa disebut “spaghetti worms” (Sindermann
1990).
Pada budidaya ikan-ikan salmon yang diinfeksi
oleh Eubothrium spp. sering mendatangkan
masalah pada hatchery dan keramba jaring
apung (net culture).
Pencegahan,
identifikasi yang tepat,
dan terapi yang tepat
diperlukan.