You are on page 1of 25

Cestoda, Nematoda,

Acanthocephala

Roffi G.
Cacing Cestoda
(cacing pita)
Cestoda adalah salah satu klas dari Filum
Platyhelminthes

Parasit ini menyebabkan kerugian secara ekonomi


terutama pada penurunan kualitas hasil perikanan, dan
dapat merugikan kesehatan manusia. 

Dikenal pula dengan nama Cacing Pita

Kingdom: Animalia
Subkingdom: Eumetazoa
Superphylum: Platyzoa
FILUM: Platyhelminthes
KELAS: Cestoda
Ciri-ciri Cestoda :
• Bentuknya pipih panjang seperti pita.
• Tubuh dilapisi kutikula dan terdiri dari bagian anterior
yang disebut skoleks yang terdapat bathil isap, leher
(strobilus), dan rangkaian proglotid.
• Pada skoleks terdapat alat pengisap. Skoleks pada
jenis Cestoda tertentu memiliki kait (rostelum) yang
berfungsi untuk melekat pada organ tubuh inangnya
dan terbuat dari kitin.
• Dibelakang skoleks pada bagian leher terbentuk
proglotid. Setiap proglotid mengandung organ kelamin
jantan (testis) dan organ kelamin betina
(ovarium).Tiap proglotid dapat terjadi fertilisasi sendiri.
Proglotid yang dibuahi terdapat di bagian posterior tubuh
cacing.
Proglotid dapat melepaskan diri (strobilasi) dan keluar
dari tubuh inang utama bersama dengan tinja.
Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makan dari
usus halus inangnya.
Sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan
tubuhnya karena cacing ini tidak memiliki mulut dan
pencernaan (usus)
Siklus Hidup

Dewasa Telur

Sparganum
Pada inang ikan
Oncosphere

Pleurocercoid
Procercoid Corasidium
Pada inang cylops

Sparganum bisa menjadi penyebab penyakit pada manusia


(sparganosis)
Siklus hidup Diphylobothrium latum
Taksonomi
• Klas Cestoda merupakan terdiri dari dua subklas yaitu
Cestodaria dan Eucestoda. 
• Subklas Cestodaria terdiri dari 2 (dua) ordo yaitu
Amphilidae dan Gyrocotylidae. 
• Subklas Eucestoda terdiri dari 5 (lima) orde yaitu
Tetraphalidae, Proteocephalidae, Tryphanorhyncha,
Pseudophyllidae dan Cyclophyllidae (Hickman 1967).
• Dari kedua Subklas cestoda tersebut, Euscestoda yang
banyak didapatkan baik parasit pada ikan dan manusia.
• Studi tentang identifikasi spesies telah menemukan
banyak spesies-speseis baru utamanya didaerah
tropik. 
THE ASIAN TAPE WORM
Bothriocephalus acheilognathii
Spesies Ikan yang menjadi inang : ikan dari famili Cyprinidae,
Poecilidae, Cichlidae and Centrarchidae.

Taksonomi, Deskripsi dan Diagnosis

• Infeksi dapat dideteksi dari faeces ikan (identifikasi telur


atau residu segmen cacing), atau dengan autopsi pada
saluran pencernaan ikan.
• Telur berbentuk oval dengan ukuran 46–48 × 32–34 μm
(Korting, 1975), 50–52 × 33–37 μm (Molnar & Murai, 1973)
53–54 × 33–38 μm (Yeh, 1955).
• Cacing pita bervariasi dalam ukuran dan jumlah segmen.
Bagian scolex berbentuk hati, pipih
Siklus hidup dari B. acheilognathii membutuhkan
definitive host (hospes akhir), yaitu ikan dan
intermediate host (copepod).
• Asian tape worm adalah spesies thermofilik
(Hoffman, 1980). Suhu rendah dapat menghambat
siklus hidup.
• Copepoda yang menjadi inang perantara antara lain Mesocyclops leuckarti,
Thermocyclops, Ectocyclops and Paracyclops, namun cladocerans (Daphnia)
tidak cocok sebagai inang (Molnar, 1977).

• Mesocyclops leuckarti dapat menjadi inang karena memakan coracidia (larvae


bersilia). Sejumlah procercoids dapat tumbuh dalam tubuh copepod setelah 2
minggu.

• Procercoids menjadi cacing dewasa dalam 21–23 hari pada suhu2 8–29°C
(Liao & Shih, 1956)

• Cacing pita mampu merubah ukuran sesuai dengan ukuran inangnya!


Jumlah proglotid tergantung ukuran inang.
Pathologi

Ikan yang terinfeksi memiliki perut buncit dan gejala dropsy. Terdapat pula
perubahan patologis antara lain lesi, radang enteritis, dengan proliferasi
jaringan ikat perifer.

Evaluasi dampak patologis pada hewan yang terinfeksi harus terkait dengan
cacing, ukuran dan kondisi inang. Cacing pita tidak bisa memilih inang
namun tiap inang memiliki kompatibilitas yang berbeda dalam toleransi
dan respon pertahanan antara cacing dan spesies ikan yang terinfeksi.
Pengaruh Ekonomi
Kerugian yang diakibatkan oleh Cestoda pada parasit ikan utamanya, pada
industri perikanan. 
– Di teluk Meksiko banyak dijumpai parasit Poecilancistrium robustum
(Tetrarhynchoidea) yang menginfeksi ikan ekonomis penting seperti
“ikan drum” (Pogonius cromis),  “Sea trout” (Cyanoscion nebulosus). 
Setiap ekor ikan yang terinfeksi terdapat ratusan cacing pada ototnya
sehingga cestoda ini biasa disebut “spaghetti worms” (Sindermann
1990). 
  Pada budidaya ikan-ikan salmon yang diinfeksi
oleh Eubothrium spp. sering mendatangkan
masalah pada hatchery dan keramba jaring
apung (net culture).

  Pada budidaya ikan “Brown trout” dan “Sea


trout” yang diinfeksi oleh cestoda
Diphyllobothrium dendriticum di Muonio Fish
Farm diperkirakan kerugian yang ditimbulkan
dapat mencapai 5-10% dari total populasi
(Rahkonen 1998).
• Infeksi yang terjadi pada manusia
seperti pada Cestoda dari ikan air
tawar, Diphylobothrium latum dapat
menyebabkan terjadi anemia dan
kekurangan vitamin B12, bahkan dapat
menghambat saluran pencernaan. 
Obat yang digunakan jika terinfeksi
penyakit cacing ini adalah Praziquantel,
dan pemberian vitamin B12 mungkin
dibutuhkan untuk menutupi
kekurangnya. Untuk menghindari
parasit ini, ikan sebaiknya dimasak
sempurna sehingga mematikan cacing
yang terikut (Schistosome Research
Group Cam.University 1998). 
Cacing NEMATODA
• Nematoda, atau cacing gelang, menginfeksi berbagai spesies ikan
akuakultur maupun liar. Jumlah nematoda dalam jumlah kecil
sering ditemui pada ikan yang sehat, tetapi prevalensi yang tinggi
menyebabkan penyakit atau bahkan kematian.
• Bila menyerang ikan dewasa tidak menunjukkan tanda-tanda
penyakit, namun parasit mengurangi kemampuan reproduksi.
• Benih ikan yang terinfeksi oleh nematoda dalam jumlah kecil
mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit tapi dapat
mengurangi tingkat pertumbuhan.
• Cacing biasanya masuk melalui makanan mendorong pertumbuhan
hewan lain yang membawa tahapan infektif nematoda (vektor atau
host paratenic) atau mengizinkan nematoda untuk melengkapi
siklus hidup mereka (intermediate host).
• Beberapa nematoda dapat ditransmisikan langsung dari ikan ke
ikan.
• Nematoda dewasa
biasanya ditemukan
pada ikan saluran
pencernaan.

Pencegahan,
identifikasi yang tepat,
dan terapi yang tepat
diperlukan.

Cacing Capilaria Betina


• Nematoda dari Eustrongylides mampu
menginfeksi inang di sekitar organ
pencernaan. Memiliki siklus hidup kompleks
Cacing Camallanus

Camallanus mampu menginfeksi ikan pada saluran pencernaan. Ciri2


ikan yang terserang terlihat cacing keluar dari anus.
CACING ACANTOCEPHALA
• Kingdom: Animalia
Subkingdom: Eumetazoa
(unranked): Bilateria
Superphylum: Platyzoa
Filum: Acanthocephala
Kelas
– Archiacanthocephala
– Eoacanthocephala
– Palaeacanthocephala
• Seperti cacing pita tidak memiliki mulut dan
anus
• Memiliki ciri khas duri kepala dengan fungsi
untuk mempertahankan posisi pada hospes
• Secara genetis lebih dekat kekerabtannya
dengan rotifer?
• Memiliki
Cacing pomporhynchus pada organ pencernaan
blue fish
Gammarus sebagai
inang kehilangan indera
terhadap hewan
predator ataupun
mengalami perubahan
warna tubuh akibat
adanya parasit
pomporhynchus

You might also like