You are on page 1of 18

MAKALAH MEKANISASI PERTANIAN

“ALAT – ALAT MEKANISASI PERTANIAN

PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI”

DISUSUN OLEH :

Dedi Darma Andrians

(105040201111013)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2011
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budidaya tanaman padi saat ini mendapatkan perhatian yang sangat


intensif. Hal ni dikarenakan kebutuhan masyarakat Indonesia terhdap padi
dalam kehidupan sehari – hari sangatlah tinggi, mengingat bahwa nasi adalah
makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesai.

Dengan hal tersebut diatas maka ini menjadi tugas yang besar bagi para
petani untuk dapat meningkatkan hasil produksi tanaman padi, agar kebutuhan
masyarakat dapat terpenuhi.

Hal – hal yang dapat dlakukan salah satunya adalah dengan


meningkatkan kualitas alat – alat produksi pertanian (alsintan) yang digunakan
selama proses budidaya tersebut berlangsung sehinga dapat mengefisiensi
waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan oleh petai, serta dapat meningkatkan
hasil produksi.

Oleh karena alasan diatas, maka pembelajaran tentang alat produksi


pertanian (alsintan) perlu dilakukan, agar enggunaannya dapat segera diterapkan
dengan baik, sehingga tujuan peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen
dapat tercapai.

1.2 Tujuan

 Untuk mengetahui alsintan padi


 Untuk memahami penggunaan alsintan padi

1.3 Manfaat

 Dapat mengetahui alsintan padi


 Dapat memaham penggunaan alsintan padi
BAB II

ISI

2.1 Mesin Pembibitan Padi

Kegiatan penanaman bibit memerlukan sekitar 25% dari seluruh kebutuhan


tenaga kerja budi daya padi.Pada musim tanam dan penjadwalan air pun sangat
memerlukan tenaga kerja yang lebih besar lagi. Untuk mengatasi keterbatasan
tenaga kerja, alat dan mesin dapat membantu petani melaksanakan kegiatan
penyediaan dan penanaman bibit tepat waktu.

Apa yang dimaksud dengan mesin pembibitan padi ?


Satu unit mesin yang terintegrasi, terdiri atas:
(1) Mesin perendam dan pemeram benih;
(2) Penghalus tanah (Hammer Mill);
(3) Feeding Elevator;
(4) Mesin Penabur tanah dan benih;
(5) Kotak persemaian atau dapok; dan
(6) Rak pemeliharaan persemaian.
Mesin Hammer Mill, Feeding elevator dan mesin penabur tanah dan benih
disusun sejajar sedemikian rupa sehingga proses penyiapan tanah sampai
pemeliharaan benih berlangsung secara kontinyu. Agar dapat bekerja secara
terintegrasi.

Apa keunggulan mesin pembibitan padi?


Keunggulan unit pembibitan ini dibanding dengan cara konvensional adalah :
Persemaian dapat dipelihara di lahan kering di luar areal tanam/sawah
dengan penyiraman (hemat
lahan/air)
Mengurangi risiko kegagalan karena banjir di lahan sawah
Mengurangi risiko serangan hama dan penyakit
Pengendalian pertumbuhan lebih mudah
Pertumbuhan bibit lebih cepat
Dapat mengikuti jadwal air/percepatan musim tanam
Unit pembibitan ini menghasilkan bibit dengan kualitas

Spesifikasi teknis satu unit mesin pembibitan ini adalah sebagai berikut:
1. Kapasitas : 100 kotak/jam
2. Penggerak : motor listrik 1/2. HP/1.450 rpm
3. Komponen :
- Kotak penampung tanah dasar
- Kotak penampung benih
- Kotak penampung tanah penutup
- Ban berjalan (Belt Conveyor)
4. Mekanisme kerja: menggunakan roll penakar
5. Sistem penjatuhan tanah:
- diameter roll penakar 90 mm
- putaran 22,4 rpm, pada ketebalan tanah 2 cm (2 kg/kotak bibit)
6. Sistem penjatuhan benih:
- diameter roll penakar 90 mm
- putaran 35 rpm, dengan dosis benih 200 g/
kotak bibit
7. Sistem penjatuhan tanah penutup:
- diameter roll penakar 90 mm
- putaran 7,5 rpm, pada ketebalan tanah 0,50 cm (500 g/kotak)
Cara penggunaan:
1. Mesin perendam dan pemeram benih, berfungsi sebagai alat sortasi benih dan
tempat untuk merendam benih selama 24 jam serta memeram selama 12 jam.
Mesin ini terdiri atas drum tahan karat/ plastik dan pompa tahan karat. Kapasitas 100
kg benih dengan penggerak pompa air dengan daya 150 watt debit 40 liter/menit,
(a) Gunakan benih bersertifikat,
(b) Posisikan mesin dalam keadaan “on” agar dapat memompa air ke dalam
drum.
(c) Air ditambah garam sedikit demi sedikit, sehingga dengan berat jenis
larutan 1,1 – 1,13 yang dideteksi dengan mencelupkan telur ayam kedalam
larutan sampai mengapung.
(d) Benih dituang ke dalam larutan garam, dan benih yang mengapung
dibuang.
(e) Benih yang tenggelam dicuci dengan air sampai bersih.
(f) Selanjutnya benih direndam dengan air bersih di dalam salah satu drum
perendam selama 24 jam kemudian air dibuang dan benih diperam selama 12
jam.
(g) Setelah diperam benih dianginanginkan, diratakan di alas koran atau
plastik.
(h) Benih siap digunakan dan dimasukkan kedalam hopper/penampung mesin
penakar benih.

2. Penghalus tanah, berfungsi untuk menghancurkan bongkah tanah menjadi


partikel tanah yang berukuran maksimum 3 mm. Kapasitas alat ini sebesar 600
kg/jam, penggerak motor listrik 1 Hp/ 1450 rpm. Saringan lubang pengeluaran
berukuran 3 mm. Cara pengoperasian alat :
- Tanah diambil dari tanah sawah lapisan olah (kurang lebih 15 cm) dan
dijemur sampai kering.
- Setelah kering, tanah dihaluskan dengan mesin penghalus dengan cara
memasukkannya ke dalam penampung dan mesin dihidupkan. Mesin
penggiling dilengkapi dengan saringan atau ayakan untuk memperoleh
partikel tanah halus 2-3 mm.
- Bila diperlukan tanah yang sudah halus tersebut dicampur pupuk sebanyak
10 gram/3 kg tanah.
- Tanah yang halus kemudian diangkut dengan Feeding Elevator lalu dituang
ke dalam corong penampung penabur tanah. Peletakan dan penempatan
unit-unit mesin Hammer Mill, Feeding Elevator dan alat penabur tanah dan
benih disusun sejajar satu dengan yang lain.

3. Feeding Elevator, adalah alat pengangkut tanah ke penampung tanah yang akan
dituangkan/ditakar ke mesin penabur tanah dan benih. Mesin berkapasitas 300
kg/jam digerakkan oleh motor listrik 0,5 Hp/1450 rpm. Cara pengoperasian alat:
(a) Aliran daya listrik dihubungkan.
(b) Setelah mesin berjalan, tanah halus dari mesin penghalus dimasukkan ke
dalam penampung tanah pada Feeding Elevator.
(c) Elevator mengangkut tanah dan menuangkan ke dalam penampung tanah
pada penabur tanah untuk ditakar/dituang ke kotak bibit

4. Mesin penabur tanah dan benih, merupakan mesin angkut/pembawa kotak bibit
dan penuang serta penakar tanah dan benih untuk diisikan ke dalam kotak bibit.
Kapasitas mesin sebesar 100 kotak/ jam dengan penggerak motor listrik ½ HP/1.450
rpm. Terdiri atas komponen-komponen :
a) Conveyor Belt : Berfungsi sebagai alat angkut/ pembawa kotak bibit yang
akan diisi tanah dan benih. Bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga
kotak berisi tanah dan benih sesuai dengan jumlah yang diinginkan, dan
b) Penuang dan penakar tanah dasar : Berfungsi menakar dan menuangkan
tanah ke dalam kotak bibit sesuai jumlah yang diinginkan dengan hasil
taburan yang seragam dan merata. Mekanisme kerja mesin: menggunakan
roll penakar. Sistem penjatuhan tanah dasar: - diameter roll penakar 90 mm,
putaran 22,4 rpm, pada ketebalan tanah 2 cm (2 kg/kotak bibit)

5. Kotak persemaian atau dapok, digunakan sebagai tempat pemeliharaan


persemaian sistem kering untuk padi dengan ukuran/dimensi 30 cm x 60 cm x 3 cm
dengan standar penanaman secara mekanis. Dapok terbuat dari bahan plastik atau
PVC atau bahan lainnya dengan alas berlubang-lubang untuk drainase air. Cara
operasional alat:
(a) Sebelum kotak persemaian diisi tanah dan benih, diberi alas kertas koran
untuk mempermudah saat pengangkatan atau pencabutan bibit setelah siap
tanam dan
(b) Kotak kemudian diletakkan di atas conveyor belt untuk kemudian siap diisi
dengan tanah dan benih.
6. Rak pemeliharan persemaian, adalah tempat pemeliharaan persemaian dengan
metode penyiraman yang dilengkapi dengan sprinkler otomatis (waktu penyiraman
dapat diatur menggunakan timer). Digerakkan oleh pompa berkapasitas 40 l/menit.
Berupa 5 tingkat rak yang dapat menampung 100 kotak bibit. Cara pengoperasian
alat:
- Dapok atau kotak bibit/persemaian disusun dan diletakkan di atas rak
pemeliharaan persemaian. Pada awal persemaian setiap kotak memerlukan 1
liter air karena tanah masih kering. Selanjutnya, persemaian hanya
membutuhkan 0,5 liter air paling lama 1,5 menit (sesuai tekstur tanah).
- Sebelumnya saklar otomatis pengatur waktu (timer) diatur terlebih dahulu
selama 2 menit untuk satu kali penyiraman. Lama waktu pemeliharaan
persemaian adalah 15 hari.

Informasi lain :
1. Mesin dapat dimodifikasi sesederhana mungkin atau tidak harus terdiri atas 6
mesin yang terintegrasi, mungkin hanya 2 atau 3 paket jenis mesin yang dapat
dikembangkan.
2. Bila dikombinasikan dengan mesin penanam bibit padi (Transplanter), akan
meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja, serta mempercepat jadwal tanam.
3. Fabrikan/pengrajin diperkenankan untuk melakukan modifikasi sepanjang tidak
menyimpang dari rancangan dasar Balai Besar Pengembangan Mekanisasi
Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tidak menjamin mutu
dan performance unit mesin yang dibuat oleh fabrikan dan tidak bertanggung
jawab terhadap segala macam pengaduan dari pemilik atau petani pemakai yang
dibuat oleh fabrikan.
2.2 MEKANISME KERJA MESIN PENAKAR TANAH DAN PENEBAR BENIH PADI
UNTUK PEMBIBITAN PADI SISTEM DAPOG
Agung Budiharto
Program intensifikasi telah mampu meningkatkan produksi beras dengan laju
pertumbuhan sekitar 5,2% dalam periode 1970-1984 hingga tercapai swasembada
beras pada tahun 1984. Namun, laju pertumbuhan produksi yang tinggi tersebut
menurun drastis menjadi hanya sekitar 2% tiap tahun dalam periode 1985-1999.

Lahan sawah merupakan tumpuan utama produksi beras di Indonesia.


Penanaman padi di lahan sawah dapat dilakukan dengan cara tanam benih
langsung atau tanam pindah. Cara tanam pindah secara mekanis dengan
menggunakan bibit yang ditanam di luar areal persawahan dikenal dengan istilah
pembibitan padi sistem persemaian dapog atau semai kering. Persemaian tersebut
menggunakan mesin penakar tanah dan penebar benih padi.

BAGIAN-BAGIAN MESIN

 Rangka meja dan rangka hopper (penampung benih)

 Ban berjalan, terbuat dari karet lebar 300 mm, panjang 6.000 mm, berfungsi
untuk membawa kotak benih yang akan diisi

 Kotak penampung, terdiri atas tiga buah yaitu satu kotak tanah dan benih.
untuk benih dan dua kotak masing-masing untuk tanah dasar dan tanah
penutup.

 Rol pembawa, terdiri atas dua buah rol yaitu rol statis atau diam dan rol yang
dapat disetel maju mundur untuk mengatur ketegangan ban berjalan.

 Rol penakar, terdiri atas tiga buah yaitu satu untuk benih dan dua untuk
tanah. Rol penakar terbuat dari bahan nilon diameter 80 mm panjang 300
mm.

 Dudukan motor listrik dan reducer, terbuat dari besi siku 50 mm x 50 mm x 5


mm dan besi plat 3 mm. Motor listrik dan reducer berfungsi untuk
menggerakkan penakar tanah dan penebar benih.
 Ban berjalan, terbuat dari karet lebar 300 mm, panjang 6.000 mm, berfungsi
untuk membawa kotak benih yang akan diisi tanah dan benih.

MEKANISME KERJA

Sebelum mesin dioperasikan, tanah dikeringkan dan dihaluskan serta


benih direndam dalam air selama 12-24 jam. Untuk mempercepat pertumbuhan,
benih diperam selama 12-24 jam, kemudian dikeringkan agar tidak lengket waktu
dikeluarkan dari rol penakar benih. Selanjutnya mesin dihidupkan untuk
menggerakkan ban berjalan serta rol penakar tanah dan penakar benih yang ada di
dalam kotak penampung. Setelah ban berjalan bergerak, kotak persemaian yang
kosong diletakkan di atasnya untuk dibawa menuju ke penampung tanah dasar
untuk diisi tanah dasar. Selanjutnya, kotak persemaian akan bergerak menuju ke
penampung benih untuk diisi dengan benih yang telah ditakar, lalu menuju ke
penampung tanah penutup untuk diisi dengan tanah penutup. Setelah selesai, kotak
persemaian diangkat dan diletakkan pada rak persemaian untuk disiram dan
dirawat.

Penakar Tanah Persemaian

 Penuang tanah pada mesin pembibitan berfungsi menuangkan tanah dari bak
penampung tanah ke kotak persemaian(dapog). Tanah dituang secara
merata dengan kapasitas 1.800-2.000 g/kotak dan ketebalan 20 mm.
Kapasitas pengisian tanah pada kotak persemaian ditentukan oleh jenis dan
tekstur tanah. Jika menggunakan tanah yang bertekstur halus maka kapasitas
pengisian dapat mencapai kebutuhan ideal.
Penabur Benih

 Penabur benih berfungsi menjatuhkan benih dari kotak penampung benih ke


kotak persemaian dalam jumlah tertentu. Penabur benih dilengkapi dengan
penakar tipe rol berputar dan kotak benih bergerak. Kapasitas penabur benih
mencapai rata-rata 198,5 g/kotak.
2.3 Alat Tanam Padi Tebar Langsung Tipe Drum

Kendala Sistem tanam Tebar Langsung:

1. Benih tidak tumbuh bila jatuh di permukaan tanah yang tergenang air.

2. Tanam sebar langsung membutuhkan kondisi tanah yang rata dan

Sempurna, sehingga membutuhkan biaya pengolahan tanah lebih

banyak.

3. Kebutuhan benih lebih banyak.

4. Benih mudah terserang burung atau tikus.

5. Tanaman mudah rebah.

6. Pada kondisi tergenang benih akan hanyut terbawa air, sehingga

memerlukan tenaga kerja untuk penyulaman.

7. Tenaga untuk penyiangan lebih banyak dibanding tanam pindah.

Alasan Penggunaan

Untuk itu, pada sistem tabela ini dapat digunakan alat tanam larik tipe drum
(drum seeder) dengan kapasitas kerja satu hektar per hari. Kelemahan alat ini,
tidak dapat menjatuhkan benih dalam jumlah yang teratur dalam larikan.
Spesifikasi Alat

1. Tiap drum mempunyai dua macam ukuran lubang, yaitu rapat dan renggang.
Benih yang dibutuhkan berkisar 40 - 60 kg per hektar. Alat ini mempunyai 4 buah
drum, masing-masing drum untuk 2 baris, sehingga jumlah larikan yang dihasilkan
seluruhnya 8 baris.

2. Efisiensi kerja alat 60% karena ada waktu yang hilang untuk berbelok. Oleh
karena itu, alat tanam tipe drum dengan 8 baris ini lebih sesuai untuk petak
ukuran luas.

3. Jumlah pengeluaran benih pada kerapatan (jarak) antar-lubang pengeluaran 12


mm (rapat) lebih tinggi dibanding pengeluaran benih pada kerapatan antar-lubang
pengeluaran 17 mm (renggang).

4. Alat tanam tipe drum menjatuhkan benih dengan sistem jatuh bebas.

Pengoperasian Di Lapang

1. Setelah pengolahan tanah dilakukan dengan sempurna, langsung

diratakan dan dibuat saluran cacing dengan jarak antara 6-9 m atau

bedengan dengan lebar 6-9 m. Tujuannya untuk membuang air yang

ada di permukaan tanah.

2. Benih direndam selama 12-24 jam, kemudian diperam sampai benih

akan berkecambah atau berkecambah kurang dari 1 mm.

3. Setelah diperam, benih diangin-anginkan agar tidak basah, dan benih siap
ditanam (benih yang basah akan menempel pada drum benih).

4. Masukkan benih siap sebar ke dalam drum benih, sebelumnya lubang


pengeluaran benih ditutup karet. Isikan benih sekitar tiga perempat dari isi
seluruhnya, agar benih mudah keluar.

5. Alat ini dioperasikan dengan cara ditarik, sebelumnya tutup karetnya dibuka
untuk mengatur lubang pengeluaran sesuai dengan kebutuhan.
6.Tarik alat lurus langsung sampai dengan pinggir petakan agar
menghasilkan baris tanaman yang lurus. Selama alat ini ditarik tidak boleh
berhenti di tengah jalan, karena benih akan jatuh menumpuk. Benih akan keluar
jika rodanya berjalan, demikian sebaliknya

7. Setelah sampai di pinggir petakan, alat tersebut diangkat untuk


ditempatkan di sebelahnya dan ditarik kembali. Perhatikan, isi drum benih jangan
sampai kosong, pengisian kembali sebaiknya dilakukan pada saat drum benih
berisi seperempatnya. Di samping itu, pengisian benih tidak boleh dilakukan di
tengah petakan, sebaiknya setelah sampai di pinggir petakan.

Biaya Operasional Alat

Manfaat penggunaan alat tanam benih sebar langsung ini bukan hanya dari
segi waktu saja dalam mempercepat kegiatan tanam, tetapi juga menguntungkan
dari segi ekonomi. Dengan harga alat Rp 250.000 per unit, maka bila dapat bekerja
efektif selama 30 hari per tahun atau 15 hari per musim dengan kapasitas kerja 8
jam per hektar, biaya operasi alat ini hanya sekitar Rp 16.000 per hektar. Biaya ini
sangat murah bila dibandingkan dengan biaya tanam pindah (dengan persemaian)
yang sekitar Rp 60.000-Rp 80.000 per hektar.
2.4 Mesin Penyiang Bermotor

Penurunan produksi padi secara nasional akibat gulma mencapai 15-42%


untuk padi sawah dan 47-87% untuk padi gogo. Di Indonesia, pemberantasan gulma
masih banyak dilakukan dengan mencabut gulma menggunakan tangan. Cara ini
memerlukan banyak tenaga kerja dan biaya tinggi. Penyiangan secara mekanis
menggunakan alat bantu seperti garuk dan landak, terkendala rendahnya kapasitas.
Disamping itu, ketersediaan tenaga kerja bidang pertanian makin berkurang.

Mengapa menggunakan mesin penyiangbermotor?


Penggunaan mesin penyiang bermotor (power weeder) merupakan salah satu
alternatif, karena memiliki keunggulan sebagai berikut:
1. Kapasitas kerja yang lebih besar (15-27 jam perhektar);
2. Menekan biaya penyiangan;
3. Mengurangi waktu kerja sehingga kelelahan kerja dapat dihindari;
4. Mudah dan ringan, sehingga dapat dioperasikan oleh satu orang.
Spesifikasi mesin penyiang bermotor
Mesin penyiang ini dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menyiang
gulma pada pertanaman padi berumur antara 15-40 hari dengan jarak antar baris 20
cm. Spesifikasi mesin sebagai berikut:
Tipe: walking type
Penggerak: 2 tak, 2 HP/6.5000 rpm, motor bensin
Kapasitas kerja
- satu arah: 0,067 ha/jam (15 jam/ha) untuk
penyiangan membujur
- Dua arah: 0,037 ha/jam (27 jam/ha)
Kecepatan jalan: 2-2,5 km/jam
Lebar kerja: 2 baris x 20 cm atau 2 baris x 25 cm
Dimensi
- Panjang: 1.550 mm
- Lebar: 620 mm
- Tinggi: 960 mm
- Bobot: 21 kg

Cara Penggunaan
Lahan harus tergenang air sekitar 5 cm dan berlumpur dengan kedalaman
lapisan maksimum 25 cm (diukur dengan cara orang berdiri di lumpur). Jarak antar
barisan tanaman harus benar-benar rata dan lurus sesuai dengan yang ditentukan,
yaitu 20 cm.
Tahap Penggunaan
1. Baca buku petunjuk operasional secara seksama;
2. Masukkan bensin campur dengan perbandingan 1:25 dan hidupkan mesin;
3. Tempatkanlah unit power weeder pada tengahtangah alur tanaman padi
(cakar kiri dan kanan berada pada ruang kosong diantara alur tanaman padi);
4. Setelah mesin hidup, kembalikan posisi tuas gas ke idel (gas posisi
rendah). Pada posisi ini putaran dari mesin tidak diteruskan ke poros utama
dan otomatis cakar penyiang tidak berputar. Hal ini dikarenakan pada mesin
terdapat kopling sistem sentrifugal, putaran dari mesin akan diteruskan bila
rpm mesin cukup tinggi;
5. Dengan posisi operator di belakang mesin penyiang sambil memegang
kedua stang, mulai atur posisi gas menjadi tinggi sampai cakar penyiang
berputar.
6. Apabila kondisi lumpur cukup dalam dan piringan cakar penyiang terbenam
naikkan posisi cakar penyiang, dengan cara menekan stang ke bawah (kaki
pengapung sebagai bidang tumpu);
7. Dengan menekan stang ke bawah dan kaki pengapung sebagai bidang
tumpu adakalanya mengakibatkan cakar berputar di tempat, karena kaki
pengapung terbenam ke dalam lumpur, bila hal ini terjadi angkatlah stang
sampai mesin penyiang dapat berjalan ke depan;
8. Mekanisme pengoperasian mesin penyiang padi sawah, sehingga dapat
berjalan ke depan adalah terjadinya slip pada piringan cakar penyiang (slip
berkisar 50 – 60%), slip inilah yang mengakibatkan lumpur padi
sawah teraduk dan diharapkan gulma yang tumbuh di antara alur tanaman
akan tercabut dan tergulung.
DAFTAR PUSTAKA

Agung Budiharto.2006.Mekanisme Kerja Mesin Penakar Tanah Dan Penebar Benih


Padi Untuk Pembibitan Padi Sistem Dapog.Teknisi Litkayasa Pelaksana pada
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian:Tangerang.
Ananto, E.E dkk.1997.Alat Tanam Padi Tebar Langsung Tipe Drum.Proyek
Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian:Bogor
Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia.2008.Mesin Pembibitan Padi
Hemat Lahan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian:Bogor
Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia.2008.Mesin Penyiang Gulma
Padi Sawah Bermotor.Hemat Lahan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi
Pertanian:Bogor.

You might also like