Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
(105040201111013)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan hal tersebut diatas maka ini menjadi tugas yang besar bagi para
petani untuk dapat meningkatkan hasil produksi tanaman padi, agar kebutuhan
masyarakat dapat terpenuhi.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
ISI
Spesifikasi teknis satu unit mesin pembibitan ini adalah sebagai berikut:
1. Kapasitas : 100 kotak/jam
2. Penggerak : motor listrik 1/2. HP/1.450 rpm
3. Komponen :
- Kotak penampung tanah dasar
- Kotak penampung benih
- Kotak penampung tanah penutup
- Ban berjalan (Belt Conveyor)
4. Mekanisme kerja: menggunakan roll penakar
5. Sistem penjatuhan tanah:
- diameter roll penakar 90 mm
- putaran 22,4 rpm, pada ketebalan tanah 2 cm (2 kg/kotak bibit)
6. Sistem penjatuhan benih:
- diameter roll penakar 90 mm
- putaran 35 rpm, dengan dosis benih 200 g/
kotak bibit
7. Sistem penjatuhan tanah penutup:
- diameter roll penakar 90 mm
- putaran 7,5 rpm, pada ketebalan tanah 0,50 cm (500 g/kotak)
Cara penggunaan:
1. Mesin perendam dan pemeram benih, berfungsi sebagai alat sortasi benih dan
tempat untuk merendam benih selama 24 jam serta memeram selama 12 jam.
Mesin ini terdiri atas drum tahan karat/ plastik dan pompa tahan karat. Kapasitas 100
kg benih dengan penggerak pompa air dengan daya 150 watt debit 40 liter/menit,
(a) Gunakan benih bersertifikat,
(b) Posisikan mesin dalam keadaan “on” agar dapat memompa air ke dalam
drum.
(c) Air ditambah garam sedikit demi sedikit, sehingga dengan berat jenis
larutan 1,1 – 1,13 yang dideteksi dengan mencelupkan telur ayam kedalam
larutan sampai mengapung.
(d) Benih dituang ke dalam larutan garam, dan benih yang mengapung
dibuang.
(e) Benih yang tenggelam dicuci dengan air sampai bersih.
(f) Selanjutnya benih direndam dengan air bersih di dalam salah satu drum
perendam selama 24 jam kemudian air dibuang dan benih diperam selama 12
jam.
(g) Setelah diperam benih dianginanginkan, diratakan di alas koran atau
plastik.
(h) Benih siap digunakan dan dimasukkan kedalam hopper/penampung mesin
penakar benih.
3. Feeding Elevator, adalah alat pengangkut tanah ke penampung tanah yang akan
dituangkan/ditakar ke mesin penabur tanah dan benih. Mesin berkapasitas 300
kg/jam digerakkan oleh motor listrik 0,5 Hp/1450 rpm. Cara pengoperasian alat:
(a) Aliran daya listrik dihubungkan.
(b) Setelah mesin berjalan, tanah halus dari mesin penghalus dimasukkan ke
dalam penampung tanah pada Feeding Elevator.
(c) Elevator mengangkut tanah dan menuangkan ke dalam penampung tanah
pada penabur tanah untuk ditakar/dituang ke kotak bibit
4. Mesin penabur tanah dan benih, merupakan mesin angkut/pembawa kotak bibit
dan penuang serta penakar tanah dan benih untuk diisikan ke dalam kotak bibit.
Kapasitas mesin sebesar 100 kotak/ jam dengan penggerak motor listrik ½ HP/1.450
rpm. Terdiri atas komponen-komponen :
a) Conveyor Belt : Berfungsi sebagai alat angkut/ pembawa kotak bibit yang
akan diisi tanah dan benih. Bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga
kotak berisi tanah dan benih sesuai dengan jumlah yang diinginkan, dan
b) Penuang dan penakar tanah dasar : Berfungsi menakar dan menuangkan
tanah ke dalam kotak bibit sesuai jumlah yang diinginkan dengan hasil
taburan yang seragam dan merata. Mekanisme kerja mesin: menggunakan
roll penakar. Sistem penjatuhan tanah dasar: - diameter roll penakar 90 mm,
putaran 22,4 rpm, pada ketebalan tanah 2 cm (2 kg/kotak bibit)
Informasi lain :
1. Mesin dapat dimodifikasi sesederhana mungkin atau tidak harus terdiri atas 6
mesin yang terintegrasi, mungkin hanya 2 atau 3 paket jenis mesin yang dapat
dikembangkan.
2. Bila dikombinasikan dengan mesin penanam bibit padi (Transplanter), akan
meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja, serta mempercepat jadwal tanam.
3. Fabrikan/pengrajin diperkenankan untuk melakukan modifikasi sepanjang tidak
menyimpang dari rancangan dasar Balai Besar Pengembangan Mekanisasi
Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tidak menjamin mutu
dan performance unit mesin yang dibuat oleh fabrikan dan tidak bertanggung
jawab terhadap segala macam pengaduan dari pemilik atau petani pemakai yang
dibuat oleh fabrikan.
2.2 MEKANISME KERJA MESIN PENAKAR TANAH DAN PENEBAR BENIH PADI
UNTUK PEMBIBITAN PADI SISTEM DAPOG
Agung Budiharto
Program intensifikasi telah mampu meningkatkan produksi beras dengan laju
pertumbuhan sekitar 5,2% dalam periode 1970-1984 hingga tercapai swasembada
beras pada tahun 1984. Namun, laju pertumbuhan produksi yang tinggi tersebut
menurun drastis menjadi hanya sekitar 2% tiap tahun dalam periode 1985-1999.
BAGIAN-BAGIAN MESIN
Ban berjalan, terbuat dari karet lebar 300 mm, panjang 6.000 mm, berfungsi
untuk membawa kotak benih yang akan diisi
Kotak penampung, terdiri atas tiga buah yaitu satu kotak tanah dan benih.
untuk benih dan dua kotak masing-masing untuk tanah dasar dan tanah
penutup.
Rol pembawa, terdiri atas dua buah rol yaitu rol statis atau diam dan rol yang
dapat disetel maju mundur untuk mengatur ketegangan ban berjalan.
Rol penakar, terdiri atas tiga buah yaitu satu untuk benih dan dua untuk
tanah. Rol penakar terbuat dari bahan nilon diameter 80 mm panjang 300
mm.
MEKANISME KERJA
Penuang tanah pada mesin pembibitan berfungsi menuangkan tanah dari bak
penampung tanah ke kotak persemaian(dapog). Tanah dituang secara
merata dengan kapasitas 1.800-2.000 g/kotak dan ketebalan 20 mm.
Kapasitas pengisian tanah pada kotak persemaian ditentukan oleh jenis dan
tekstur tanah. Jika menggunakan tanah yang bertekstur halus maka kapasitas
pengisian dapat mencapai kebutuhan ideal.
Penabur Benih
1. Benih tidak tumbuh bila jatuh di permukaan tanah yang tergenang air.
banyak.
Alasan Penggunaan
Untuk itu, pada sistem tabela ini dapat digunakan alat tanam larik tipe drum
(drum seeder) dengan kapasitas kerja satu hektar per hari. Kelemahan alat ini,
tidak dapat menjatuhkan benih dalam jumlah yang teratur dalam larikan.
Spesifikasi Alat
1. Tiap drum mempunyai dua macam ukuran lubang, yaitu rapat dan renggang.
Benih yang dibutuhkan berkisar 40 - 60 kg per hektar. Alat ini mempunyai 4 buah
drum, masing-masing drum untuk 2 baris, sehingga jumlah larikan yang dihasilkan
seluruhnya 8 baris.
2. Efisiensi kerja alat 60% karena ada waktu yang hilang untuk berbelok. Oleh
karena itu, alat tanam tipe drum dengan 8 baris ini lebih sesuai untuk petak
ukuran luas.
4. Alat tanam tipe drum menjatuhkan benih dengan sistem jatuh bebas.
Pengoperasian Di Lapang
diratakan dan dibuat saluran cacing dengan jarak antara 6-9 m atau
3. Setelah diperam, benih diangin-anginkan agar tidak basah, dan benih siap
ditanam (benih yang basah akan menempel pada drum benih).
5. Alat ini dioperasikan dengan cara ditarik, sebelumnya tutup karetnya dibuka
untuk mengatur lubang pengeluaran sesuai dengan kebutuhan.
6.Tarik alat lurus langsung sampai dengan pinggir petakan agar
menghasilkan baris tanaman yang lurus. Selama alat ini ditarik tidak boleh
berhenti di tengah jalan, karena benih akan jatuh menumpuk. Benih akan keluar
jika rodanya berjalan, demikian sebaliknya
Manfaat penggunaan alat tanam benih sebar langsung ini bukan hanya dari
segi waktu saja dalam mempercepat kegiatan tanam, tetapi juga menguntungkan
dari segi ekonomi. Dengan harga alat Rp 250.000 per unit, maka bila dapat bekerja
efektif selama 30 hari per tahun atau 15 hari per musim dengan kapasitas kerja 8
jam per hektar, biaya operasi alat ini hanya sekitar Rp 16.000 per hektar. Biaya ini
sangat murah bila dibandingkan dengan biaya tanam pindah (dengan persemaian)
yang sekitar Rp 60.000-Rp 80.000 per hektar.
2.4 Mesin Penyiang Bermotor
Cara Penggunaan
Lahan harus tergenang air sekitar 5 cm dan berlumpur dengan kedalaman
lapisan maksimum 25 cm (diukur dengan cara orang berdiri di lumpur). Jarak antar
barisan tanaman harus benar-benar rata dan lurus sesuai dengan yang ditentukan,
yaitu 20 cm.
Tahap Penggunaan
1. Baca buku petunjuk operasional secara seksama;
2. Masukkan bensin campur dengan perbandingan 1:25 dan hidupkan mesin;
3. Tempatkanlah unit power weeder pada tengahtangah alur tanaman padi
(cakar kiri dan kanan berada pada ruang kosong diantara alur tanaman padi);
4. Setelah mesin hidup, kembalikan posisi tuas gas ke idel (gas posisi
rendah). Pada posisi ini putaran dari mesin tidak diteruskan ke poros utama
dan otomatis cakar penyiang tidak berputar. Hal ini dikarenakan pada mesin
terdapat kopling sistem sentrifugal, putaran dari mesin akan diteruskan bila
rpm mesin cukup tinggi;
5. Dengan posisi operator di belakang mesin penyiang sambil memegang
kedua stang, mulai atur posisi gas menjadi tinggi sampai cakar penyiang
berputar.
6. Apabila kondisi lumpur cukup dalam dan piringan cakar penyiang terbenam
naikkan posisi cakar penyiang, dengan cara menekan stang ke bawah (kaki
pengapung sebagai bidang tumpu);
7. Dengan menekan stang ke bawah dan kaki pengapung sebagai bidang
tumpu adakalanya mengakibatkan cakar berputar di tempat, karena kaki
pengapung terbenam ke dalam lumpur, bila hal ini terjadi angkatlah stang
sampai mesin penyiang dapat berjalan ke depan;
8. Mekanisme pengoperasian mesin penyiang padi sawah, sehingga dapat
berjalan ke depan adalah terjadinya slip pada piringan cakar penyiang (slip
berkisar 50 – 60%), slip inilah yang mengakibatkan lumpur padi
sawah teraduk dan diharapkan gulma yang tumbuh di antara alur tanaman
akan tercabut dan tergulung.
DAFTAR PUSTAKA