You are on page 1of 7

Beberapa hari yang lalu ada seorang teman yang menanyakan tentang Contoh

Proposal yang baik itu bagaimana, dia bermaksud untuk mengajukan


permohonan ternak kambing untuk dia kembangkan di desa yang dia bina (Dia
seorang Fasilitator lapangan di desa, red*). Karena memang saya juga tidak tahu
proposal yang baik itu seperti apa maka saya coba untuk cari sana sini dan
akhirnya saya temukan juga, bahkan mirip seperti dengan apa yang teman saya
cari, yaitu Proposal Permohonan Ternak Kambing. Tapi yang saya dapat
yaitu Proposal Permohonan Ternak Kambing Etawa sedangkan teman saya
menggunakan kambing biasa atau lokal.

Yang mencari proposal seperti itu ternyata tidak hanya teman saya, ada
beberapa orang lagi. Selidik punya selidik ternyata ada kabar bahwa ada
program Ternak Kambing untuk desa-desa (entah itu per kecamatan / per
Kabupaten). Mungkin ada dari para pembaca yang juga bermaksud untuk
mengajukan proposal ternak kambing ini maka saya berikan contoh proposalnya
di dawah ini:

I.LATAR BELAKANG

Pemerintah terendah yang berada dalam sistim undang undang Republuk


Indonesia adalah desa. Dalam sistem undang undang nomor 22 tahun 1989
tentang pemerintah desa khususnya diatur bahwa sebutan desa dapat diganti
dengan istilah lain yang dikenal dalam sebuah tatanan kemasyarakatan di
daerah bersangkutan misalnya Nagari, Kampung dan sebagainya untuk wilayah
Tanggamus istilah desa diganti dengan nama Pekon.

Sebagai sebuah lembaga yang langsung bersentuhan dan berhadapan dengan


masyarakat, maka pekon menjadi ujung tombak pembangunan, oleh karena itu
dibutuhkan suatu integrialitas, sinergisitas dan kontinuitas pembangunan desa
yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat yang bersangkutan.

Sektor-sektor yang pada umumnya masih dirasakan sangat kurang oleh


masyarakat pekon antara lain sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi produtif
dan sektor sarana prasarana perhubungan khususnya sarana jalan dan
jembatan, demikian pula halnya dengan kondisi yang dihadapi oleh pekon
Pringsewu selatan kecamatan Pringsewu kabupaten Tanggamus.

Jika dilihat dari geografisnya, pekon Pringsewu Selatan kec. Pringsewu kab.
Tanggamus dikelilingi oleh daerah persawahan, yang mana dalam jenisnya
sawah yang ada adalah sawah tadah hujan pekon dengan jumlah penduduk ±
3325 jiwa pada tahun 2007 dan mempunyai luas wilayah ± 248.56 hektar ini
sebagian wilayahnya adalah pertanian.

Pekon Pringsewu selatan secara geografis memiliki beberapa potensi belum


tergarap seperti pemeliharaan kambing jenis etawa belum lagi jenis ternak yang
lain seperti sapi dan kerbau.

Beberapa potensi khususnya antara lain adalah keberadaan lahan persawahan


yang cukup luas, lahan perladangan dan tanah tegalan yang masih menghampar
luas serta bahan baku makanan ternak yang cukup banyak (seperti areal untuk
menggembalakan ternak dan melimpahnya makanan untuk ternak).

Sehubungan dengan keunggulan dan potansi tersebut, Pondok pesantren Putra


Putri Nurul Huda Pringsewu berkeinginan untuk meningkatkan taraf hidup
dengan mencari bidang atau sumber penghasilan alternatif sehingga taraf hidup
dan pendapatan anggota dapat meningkat kegiatan tesebut adalah
pemeliharaan kambing jenis etawa.

Perawatan kambing tidak memerlukan perawatan yang neko- neko, usaha ini
sudah banyak digeluti oleh petani bahkan sudah ada puluhan tahun namun
belum ada yang menjadikan usaha ini sebagai penghasilan pokok, jadi petani
dalam pengelolaannya masih menggunakan sistem tradisionil, inipun bagi
mereka sudah sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Supaya dapat memberikan hasil yang maksimal dan bisa menjadi investasi di
masa depan maka tata cara tradisional yang selama ni mereka terapkan harus
diubah ke arah yang lebih professional lagi, upaya pengembangan tersebut
harus dilakukan melalui pendekatan kemitraan dengan lembaga
kemasyarakatan yang memiliki kemampuan di bidang pemeliharaan kambing
dan lembaga penyedian dana yang dapat memberikan bantuan dana.

II.Visi dan MISI

- Visi
Menciptakan peternak yang professional dan unggul
- Misi
Menghasilkan Output warga belajar /santri yang mandiri
Tumbuhnya jiwa kewirausahaan untuk mencapai kemandirian

III.Maksud Dan Tujuan .

- Maksud
Dalam Rangka untuk meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat Pondok
Pesantren Nurul Huda Kelurahan Pringsewu Selatan kec. Pringsewu kab.
Tanggamus Propinsi Lampung bermaksud mengajukan permohonan bantuan
Ternak Kambing Etawa kepada Bapak sebagai usaha peningkatan ekonomi
kerakyatan dan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat.

- Tujuan
1. Sebagai Usaha tambahan yang dikelola sungguh-sungguh diharapkan mampu
menambah pendapatan petani.
2. Mendidik patani untuk wirausaha ternak kambing Etawa.
3. Sebagai wahana petani dalam bersilaturahmi yang dapat mempererat
persaudaraan antar anggota masyarakat.
4. Mengurangi angka pengangguran dan Urbanisasi.
5. Menambah pengetahuan, Kemandirian dan meningkatkan pendapatan petani.

IV.Sasaran Yang Ingin Di Capai

1. Pemanfaatan lahan yang belum produktif menjadi produktif


2. Peningkatan pendapatan Petani tradisional
3. Pengenaan sistem peternakan terpadu dalam hal kambing
4. Membuka lapangan pekerjaan
5. Tersedianya sumber protein Hewani
6. Tersedianya pupuk kandang yang melimpah

Berdasarkan sasaran di atas maka usaha pemeliharaan kambing harus dikelola


secara Profesional.

1. Pemanfaatan lahan yang belum produktif menjadi produktif


Terdapat lahan atau pekarangan yang masih dimanfaatkan di lingkungan miliki
yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Putra Putri Nurul Huda Pringsewu yang
belum dimanfaatkan secara efisien.

2. Peningkatan Keuntungan petani tradisional


Para petani kambing diberi pelatihan teknis tentang pemeliharaan kambing
khususnya jenis “etawa” agar dapat menghasilkan secara maksimal.

3. Pengenalan peternakan terpadu dalam hal kambing


Dalam hal ini petani tinggal memperluas pengetahuan dari pakar kambing yang
nantinya didatangkan untuk memberikan penyuluhan dan terjun langsung ke
lapangan (Learning By doing).

4. Membuka lapangan pekerjaan


Dengan terlaksananya program ini diharapkan ikut membantu program
pemerintah dengan penyediaan lapangan pekerjaaan, dan mengurangi
pengangguran.

5. Tersedianya sumber protein Hewani


Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan gizi petani dengan tersedianya
sumber protein Hewani yang ada sehingga kebutuhan akan protein hewani bisa
tercukupi, yang nantinya akan menciptakan sumberdaya manusia yang
berkualitas dari tingkat petani yang akan berimbas dengan kualitas sumber daya
manusia.

6. Tersedianya pupuk kandang


Untuk ukuran kambing etawa dewasa dengan sistem pemberian pakan yang
teratur dan memenuhi komposisi yang sesuai dapat menghasilkan pupuk
kandang sebanyak 0.5 Kg menurut pengalaman (5 ekor) kambing dewasa dapat
memenuhi kebutuhan pupuk pohon kakao (Coklat) seluas 0.25 Hektar.

7. Luas Lahan
Pekon Pringsewu selatan memiliki luas wilayah ± 248 ha sebagian wilayah
adalah pertanian yaitu sebagai petani sawah 77 Ha Tanah irigasi teknis dan 17
ha irigasi non tekhnis 64 hektar adalah tanah tegalan yang menyediakan cukup
melimpah pakan bagi hewan ternak apalagi untuk kambing jenis Etawa selain
tersedianya tanaman perdu dan tanaman besar yang daunnya biasanya
digunakan untuk pakan kambing (rambanan) terdapat lahan atau pekarangan
yang masih bisa dimanfaatkan untuk menanam pohon perdu yang nantinya akan
digunakan pakan di lingkungan warga Pondok Pesantren Nurul Huda Pringsewu
kandang kandang.

8. Penyediaan Bibit
Untuk petani kambing Kelurahan Pringsewu penyediaan bibit selama ini biasa
petani masih menggunakan cara cara yang sangat tradisional yaitu mengambil
keturunan dari kambing yang sudah dipelihara atau beli kambing besar pada
pedagang bahkan ada yang beli dipasar untuk di pelihara dan itupun jumlahnya
sangat terbatas.

9. Pemeliharaan
Dilakukan pada kandang seadanya yang diharapkan nantinya akan dibuat
kandang kandang yang memang khusus untuk pemeliharaan kambing dengan
kapasitas yang sesuai aturan.

10. Pemasaran
Untuk pemasaran para petani tidak ada kendala karena pembeli (Mitra usaha
kelompok “PonPes Nurul Huda Pringsewu”) sudah menjemput langsung kerumah
rumah petani atau kadang petani juga membawa kambing kambing mereka
kepasar tradisional tersebut.

11. Perkandangan
Untuk kambing kambing jenis etawa oleh para petani dibuatkan kandang khusus
yaitu kandang yang dibuat dengan panggung, karena kambing etawa bisa
dikatakan hampir tidak pernah keluar kandang, jika tidak dibuatkan kandang
yang panggung maka kandang akan menjadi lembab, becek, kotor dan
menimbulkan penyakit. Dengan jarak antara tanah dengan lantai kandang
setinggi 75 Cm -100 cm dan bentuk atap kandang yang miring ini diharapkan
agar sistem sirkulasi udara dapat berlangsung secara kontinyu dan cepat. Untuk
ukuran kandang yang ideal tiap 1 (Satu) meter persegi diisi 1 (Satu) ekor
kambing. Usahakan agar kandang kambing dapat terkena sinar matahari
langsung sehingga bibit penyakit yang akan berkembang bisa di minimalisir
sekecil mungkin.

12. Dukungan Masyarakat Sekitar


Dengan adanya peternakan kambing etawa, masyarakat merasa senang karena
membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan ekonomi
masyarakat dan memanfaatkan sumber makanan ternak yang melimpah.

Usaha usaha Pondok pesantren


1. Yang Sudah Dijalankan
Pertanian (Cocok Tanam Padi)
Pembuatan Batu Bata
Warnet
Penggemukan sapi

2. Yang akan dijalankan


Peternakan kambing Etawa
Keterampilan elektronik (Perbengkelan)

V.ANALISA PETERNAKAN KAMBING ETAWA


• Masa produktif kambing betina dan pejantan adalah 5 tahun. Pembelian
kambing etawa adalah kambing yang tergolong dara atau kambing yang siap
untuk beranak. Jadi waktu penantian peternak tidak terlalu lama.
• Waktu pemeliharaan adalah 5 tahun.
• Upah tenaga kerja Rp. 500.000 per orang per bulan.
• Induk dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun. Dan dalam sekali beranak dihitung
rata-rata 2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan.
• Jumlah cempe yang akan dihasilkan selama 5 tahun adalah : 15 ekor x 45
induk = 330 ekor cempe.
• Angka kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah
sebanyak 33 ekor.
• 1 ekor kambing etawa diperkirakan menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per
bulan. Kotoran dari cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di
pasaran Jogjakarta Rp. 200/kg.
• 1 ekor kambing etawa diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30
liter per bulan, dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.1000/liter.
• Harga cempe mengacu pada kriteria kambing standar yang terjadi di pasaran
kaligesing, Jogjakarta. Harga cempe kepala hitam istimewa dikesampingkan.
Karena harga tersebut tidak dapat dijadikan acuan dalam perhitungan ini. Harga
patokan diambil kisaran bulan juli 2007.
• Biaya pakan diabaikan karena kita berasumsi telah menggaji karyawan, jadi
biaya untuk pembelian pakan diganti dengan biaya tenaga kerja, karena pada
dasarnya karyawan kita gaji untuk merawat dan mencarikan makanan bagi
ternak. Hitungan ini tidak berlaku apabila peternak membeli rumput di dalam
pemeliharaan ternaknya.

A. INVESTASI TETAP
Kambing betina 45 ekor @ Rp. 2.500.000
• 45 ekor x Rp. 2.500.000 = Rp. 112500000
• Kambing jantan 5 ekor @ Rp. 3.500.000
• 5 ekor x Rp. 3.500.000 Rp. 17500000
• Kandang 20 unit Rp. 20.000.000
• Peralatan kandang Rp1000.000
Total investasi tetap :Rp. 112.500.000 + Rp. 17.500.000 + Rp. 20.000.000 + Rp.
1.000.000 = Rp. 151.000.000

B. BIAYA PRODUKSI
Biaya pemeliharaan kambing induk (50 ekor)
• Gaji karyawan
• Rp. 500.000 : 30 hari 24 ekor= Rp. 700/ekor/hari
• Pemberian vitamin tambahan Rp. 100/ekor/hari
• Total biaya pemeliharaan induk per 5 tahun adalahRp. 800 x 5 tahun x 12
bulan x50 ekor x 30 hari = Rp. 72000000

C. PROYEKSI PENDAPATAN
• Penjualan cempe 607 ekor x Rp. 1.000.000 = Rp. 607.000.000
• Penjualan induk afkir 50 ekor x Rp. 1.000.000 = Rp. 50.000.000
• Penjualan pupuk kandang 7,5 kg x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 200 x 24 ekor =
Rp. 4500000
• Penjualan urine 60 liter x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 1000 x 50 ekor = Rp.
180000000

D. REKAPITULASI PENDAPATAN
Biaya-biaya:
1. Biaya investasi Rp. 151.000.000
2. Biaya pemeliharaan selama 5 tahun Rp. 72000000
Rp 151.000.000 + Rp 72.000.000 Total biaya Rp 223.000.000

Pendapatan;
• Penjualan cempe Rp. 607.000.000
• Penjualan induk afkir Rp. 50.000.000
• Penjualan pupuk kandang Rp. 4.500.000
• Penjalan urine Rp. 180.000.000
• Total pendapatan Rp. 841.500.000
Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sbb:
Rp. 841.500.000– Rp. 223.000.000= Rp. 618.500.000

VI. PENUTUP
Demikian Proposal permohonan ini dibuat dan diajukan semoga dapat berkenan
mengabulkan permohonan kami, sehingga benar-benar dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat petani desa kami

Pringsewu , 20 Februari 2009


Pimpinan PonPes Nurul Huda
Pringsewu Tanggamus

Drs.KH.Moh Ghufron AS

Mengetahui
Dinas Peternakan Kab.Tanggamus

Seperti yang saya ungkapkan tadi di atas, bahwa proposal ini adalah proposal
untuk pengajuan ternak kambing Etawa, jadi apabila anda akan mengajukan
untuk kambing yang lain atau proposal permohonan yang lain, anda tinggal
menyesuaikannya saja dengan apa yang anda maksud.

You might also like