Professional Documents
Culture Documents
Tugas Akhir
Disusun Dalam Rangka Penyelesaian Studi S -1
Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Disusun Oleh :
Nama : Lia Noviana
NIM : 081684209
Program : PG-PAUD
Karya tulis yang berjudul “Pengaruh orang tua yang bercerai dan tidak bercerai pada tingkat emosi
anak “ penulis susun
memenuhi salah satu syarat mata kuliah tugas akhir disyahkan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 27-12-
2010
Surabaya,22-10-2010
Mengetahui
Dosen Penguji
Dosen Pembimbing
Drs., M. Pd . S. Pd
NIP. NIP
Ka. Prodi
Dra. M.Pd
NIP.
ii
MOTTO
PERSEMBAHAN
tersayang.
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
hidayat dan petunjuk-Nya. Penulis telah dapat diberi kemampuan untuk menyusun
Penulis menyajikan judul “Pengaruh Orang Tua yang Tidak Bercerai dan Orang Tua yang
Bercerai Terhadap Tingkt Emosi Anak”. Penulis
menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dukungan. Penulis tidak
dapat menjalankan tugas akhir ini oleh karena itu penulis hanya dapat
dalam menyusun tulisan ini sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki.
Ternyata hanya demikian adanya yang tentu saja masih banyak sekali
Surabaya,23-12-2010
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK …………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………..………………………………………… 1
B. Masalah ………………………………………………………… 2
C. Tujuan …………………………………………………………... 2
D. Manfaat …………………………………………………………. 3
E. Penegasan ……………………………………………………….. 3
vi
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………….. 19
B. Saran …………………………………………………………… 20
LAMPIRAN - LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keluarga. Untuk belajar menghormati orang yang lebih tua serta membantu
mengatasi masalahnya secara realistik dan simpati. Oleh karena itu, keluarga
terjadinya konflik antara kedua orang tua. Belakangan ini sering kita jumpai
penyesuaian terutama bagi anak. Anak akan mengalami reaksi emosi dan
selama masa sulit ini. Seperti orang tua yang mengalami kesedihan yang
1
dalam karena perceraian, anak juga memiliki perasaan sedih, marah,
atau penarikan diri dari lingkungan sosial. Anak yang orang tuanya bercerai
Adaptasi ini diungkapkan oleh dua hal saling melengkapi yaitu asimilasi dan
akomodasi.
B. Identifikasi Masalah
2. Bantuan apa yang dapat diberikan guru terhadap anak korban perceraian ?
C. Tujuan Penulisan
2. Untuk mengetahui bantuan apa yang dapat diberikan guru terhadap anak
korban perceraian
2
D. Manfaat Penulisan
1. Tugas akhir ini bermanfaat bagi orang tua untuk mengetahui sejauh
perceraian
Tahun pertama perceraian masa krisis yang paling sulit. Orang tua dari
setelah dua tahun situasi mulai pulih kembali. Pada anak-anak keluarga
retak, aktivitas fisiknya menjadi lebih agresif untuk tahun pertama. Namun
bahasa lebih agresif. Gejala ini tampak pada pergaulan dengan teman dan
teman yang berusia lebih kecil dari dirinya. Meski anak ini agresif dalam
Mereka melakukan sesuatu tanpa suatu motivasi jelas dan efektif, juga
hubungan baik hanya pada satu orang tua saja, dapat menimbulkan
keengganan relasi dengan orang dewasa lain, dan gambaran ini diteguhkan
3
pula dengan hasil penelitian Hess dan Camara. Kelompok ini akan
sikap anak itu sebagai pertanda adanya terikatan kuat antara anak dengan
orang tua. Main dan Weston juga memperlihatkan ada kelompok ada anak
yang tidak memberikan reaksi atas kepergian orang tuanya. Bahkan ketika,
Menurut Mildrad B. Parten (Save M Dagun, 2002 : 86) ada 6 kategori yang
muncul ketika anak masuk dalam era berinteraksi dengan teman sebaya :
5. Bermain asosiasif.
4
3. Perkembangan Pada Anak
berkembang pada anak usia pra sekolah ini dalam kaitan interaksi dengan
teman sebaya :
teman sebayanya.
temannya.
5. Suka bertengkar.
yang lebih luas lewat kegiatan bermain. Melalui bermain anak menyiapkan
Setiap tingkat usia anak dalam menyesuaikan diri dengan situasi baru ini
belum berusia sekolah pada saat kasus ini terjadi, ada kecenderungan untuk
5
mempermasalahkan diri bila ia menghadapi masalah dalam hidupnya. Ia
menangisi dirinya umumya anak usia kecil ini sering tidak betah, tidak
menerima cara hidup yang baru. Ia tinggalkan salah satu orang tuanya.
Bahwa anak usia belum sekolah akan lebih mengalami kesulitan dalam
menyesuaikan diri dalam situasi yang baru. Ia tidak akrab dengan orang
tuanya. Anak ini sering dibayangi rasa cemas, selalu ingin mencari
ketenangan.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Perceraian
dengan teman-teman bermain mereka dari pada anak-anak yang orang tua bahagia
perkawinannya.
Selama perpisahan dan perceraian orang tua dan juga 2 tahun pertama
hubunganhubungan orang tua dengan anak. Selama periode ini orang tua
yang terlalu disibukkan atau yang emosinya terganggu dan seorang anak yang
untuk saling mendukung atau saling menghibur dan barang kali bahkan yang
anak pada suatu lintasan yang menjurus pada masalah-masalah berat dikemudian
hari. Kesulitan dapat dimulai pada awal masa kanak-kanak dengan keterampilan-
keterampilan pergaulan yang buruk dan tingkah laku garang, yang menjurus pada
penolakan oleh rekan sebaya, orang tua, karena terganggu oleh masalah-masalah
7
mereka sendiri. Kurang waktu serta perhatiannya bagi anak-anak mereka. Jadi,
anak-anak itu larut, tanpa terawasi menuju ke sebuah kelompok rekan sebaya
yang lebih bandel. Pada awal masa remaja, banyak anak dari keluarga-keluarga
yang retak telah tersandung ke dalam sarang lebah malapetaka kaum remaja,
penggunaan obat-obat terlarang dan tindakan kejahatan. Ada pula sejumlah bukti,
tingkat konflik dan perceraian yang tinggi mengalami lebih banyak depresi,
virginia menemukan bahwa laju masalah kesehatan mental yang secara teknis
nyata hampir 3x lipat lebih tinggi pada kaum remaja dari rumah tangga yang
bercerai bila dibandingkan dengan kaum remaja dari polusi pada umumnya.
mengapa anak kecil dari keluarga yang penuh konflik mempunyai lebih banyak
persoalan tingkah laku serta lebih banyak kesulitan dalam hubungan dengan
teman sebaya. Ada yang menyarankan bahwa orang tua yang terlibat perselisihan
dengan pandangan hidup mereka atau mantan pasangan hidup mereka kekurangan
energi dan waktu untuk anak-anak mereka. Selain memberi asuhan yang buruk,
banyak pakar berpendapat bahwa orang tua dalam perkawinan yang bermasalah
8
Tidak dapat disangkal bahwa anak-anak menjadi sedih dan bila mereka
perubahan fisiologis seperti meningkatnya detak jantung serta tekanan darah. Jahli
mengernyitkan dahi mereka atau minta izin pergi. Ahli lain mengamati reaksi
orang tua yang bercerai itu terasingkan dari sekurang-kurangnya salah satu orang
tua dan minoritas cukup besar diantaranya terasingkan dari ke 2 orang tuanya.
Menurut pendapat saya merupakan sebab yang sah bagi keprihatinan masyarakat.
itu berarti bahwa banyak anak muda ini sangat rentan terhadap
menerus terkena permusuhan orang tua mereka barang kali akan menghadapi
resiko-resiko yang parah. Jika memperhatikan tingkah laku negatif yang terbuka
oleh anak-anak yang sedang kami amati itu. Interaksi seperti bertengkar,
mengancam, memberi sebutan jelek, ngerumpi dan serangan fisik, tingkah laku
negatif dan anti sosial merupakan alasan penting mengapa anak-anak ditolak oleh
9
teman-teman sebaya pada awal masa kanak-kanak kami juga tahu bahwa
tua dan anak. Tercipta sebagai orang tua mereka tidak lagi memperlihatkan
tanggung jawab penuh dalam mengasuh anak. Pada tahun pertama setelah
perceraian, orang tua menjadi kurang dekat dengan anaknya, meski banyak waktu
tersedia untuk itu. Orang tua menjadi tegas lagi dan kurang melatih anaknya
bersikap tanggung jawab. Keadaan ini jauh berbeda dengan keluarga utuh yang
mengadakan tes pada kelompok yang belum usia sekolah pada saat terjadinya
peristiwa perceraian. Tes ini dilakukan pada waktu anak bermain dan pada saat
sampingan lain adalah terganggunya pergaulan dengan teman sebaya. Akibat yang
lebih jauh lagi dapat menjadi alasan penting terhambatnya perkembangan anak.
Masa ini aku terus berlanjut sampai anak menginjak masa remaja dan interaksi
anak dari keluarga cerai dan keluarga utuh, baik di dalam kelas dan ditempat lain
10
bulan peristiwa perceraian itu berlalu, mereka tampak kurang imajinatif, dan daya
kreatif berkurang.
Keadaan ini bebeda dengan anak dari keluarga utuh yang tetap
anak pada saat bermain akan sangat berpengaruh pada perkembangan sosial dan
perkembangan kognitifnya.
pada saat bermain sangat penting. Daya imajinasi pada saat bermain dapat
anak, perasaan, dan perkembangan sosial. Daya imajinasi jauh lebih penting dari
pada sikap reaksi anak terhadap suatu respons. Sebab hal baru dengan lincah dan
dapat mengalihkan bentuk baru, dan jeli menggunakan bahan yang tersedia ia
dan stabil, menciptakan keakraban bagi kedua orang tua. Pengaruh orang tua
dapat menciptakan kekuatan pada diri anak. Penggaruh ini akan tetap bertahan
besar anak. Meskipun demikian, kasus perceraian itu tetap membaca dampak
11
Banyak para peneliti menemukan bahwa anak yang diasuh satu orang
tua akan jauh lebih baik dari pada anak yang diasuh keluarga utuh yang diselimuti
negatif. Sikap untuk menghindari suatu konflik, rasa tidak puas. Perbedaan paham
yang terus-menerus, maka peristiwa perceraian itu satu-satunya jalan keluar untuk
terjadi perubahan pola pandang dalam mengasuh anak yaitu menekankan kualitas
memberi dorongan sosial, menanamkan norma susila, dan lain-lain. Semua ini
merupakan pengalaman berharga bagi anak. Selain itu ayah ibu dan anak-anak
lebih memahami banyak hal jika mereka juga terbuka kepada banyak orang.
tuanya. Perasaan terluka, marah, terabaikan dan tidak dicintai terus menetap
dihati bahkan sampai mereka dewasa oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk
tetap menyayangi dan mencintai terus menetap dihati mereka bahkan sampai
mereka dewasa. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tetap menyayangi
mengatasi kehilangan tersebut, sangat penting bagi orang tua untuk menolong
12
Menurut Kelly Cole (Kelly Cole, 2004 : 3) beberapa anak akan
menganggap diri mereka sebagai anak yang “nakal” yang telah menyebabkan
perceraian orang tua mereka. Hal ini terutama terjadi pada anak-anak yang lebih
kecil cenderung egoisentris. Dalam pandangan seorang anak, segala sesuatu yang
Ia akan menyalahkan dirinya sendiri atas perceraian orang tuanya dan berfikir
sering merasa dirinya adalah seorang anak yang tidak beruntung dan kekurangan.
utama bagi anak-anak akan mengalami reaksi emosi dan perilaku karena
“kehilangan” satu orang tua. Bagaimana anak bereaksi terhadap perceraian orang
tuanya sangat dipengaruhi oleh cara orang tua berperilaku sebelum, selama dan
dialaminya selama masa sulit ini. Mereka mungkin akan menunjukkan kesulitan
penyesuaian diri dalam bentuk masalah perilaku, kesulitan belajar, atau penarikan
13
B. Faktor - Faktor Penyebab Perceraian
Menurut Dodi Ahmad Fauzi (Dodi Ahmad Fauzi, 2006 : 4), ada beberapa
krisis keuangan, krisis akhlak, dan adanya orang ketiga. Dengan kata
piutang.
3. Perzinahan
14
4. Pernikahan tanpa cinta
hal yang biasa, tapi percekcokan yang berlarut-larut dan tidak dapat
adalah :
baik
15
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Sekolah
Tentang Perceraian ?
1. Pemahaman :
Anak usia pra sekolah mengetahui bahwa satu orang tua tidak lagi
tinggal dirumah
2. Perasaan :
d. Anak pra sekolah bisa menjadi agresif dan marah kepada orang tua
Sekolah
Menurut Kelly Cole (Kelly Cole, 2004 : 16) anak-anak pada tingkatan
ini sering kali bingung tentang penyebab perceraian. Anak pra sekolah dan
16
anak yang besar pada umumnya merenungkan hal ini dan kemungkinan
berubah menjadi sangat penurut, dan melakukan hal-hal yang manis untuk
mungkin memiliki gagasan semacam “jika aku benar-benar baik, ibu dan ayah
bukan karena ulahnya. Beberapa anak menjadi agresif dan kasar. Orang harus
mengungkapkan amarahnya dengan cara yang lebih dapat diterima. Orang tua
anak merasa aman dengan menahan emosi yang membingungkan ini. Orang
tua sebaiknya mencari cara yang lebih sehat lagi bagi anak untuk
mengungkapkan lewat seni. Membaca dari buku- buku cerita juga dapat
Orang tua harus waspada bahwa ini adalah mekanisme yang digunakan anak
kecil untuk mengatasi trauma kehilangan satu orang tua. Pada dasarnya,
17
perilaku regresif membantu si anak mundur secara mental hingga ia dapat
menghadapi emosional.
kesulitan untuk mengatakan yang sejujurnya pada seorang guru, tapi mereka
perilaku kesulitan akademik. Jika orang tua dan guru dapat segera turun
tangan, mereka dapat membantu anak untuk menyesuaikan diri lebih baik
kerahasiaan persoalannya.
orang tua untuk membentuk batasan bagi anak yang telah berlaku
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
menyimpulkan bahwa :
menerus anak-anak mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua
dan mengatasinya.
diri yang negatif. Bagi anak, kedudukan orang tua tidak tergantikan
ketika satu orang tua pergi, Si anak mungkin akan berfikir bahwa
19
orang tuanya tak lagi peduli dengannya. Ini membuatnya merasa
bentuk tangisan dan sikap murung. Dia anak menjadi pendiam dan
B. Saran
1. Bagi orang tua, sebaiknya sebelum orang tua memutuskan bercerai, orang
tua menemui psikolog atau berbicara dengan orang yang dianggap bisa
memberikan solusi yang terbaik dan memikirkan apakah dampak akibat dari
3. Sebaiknya bila di sekolah, antara orang tua dan guru dapat berkomunikasi
dengan lancar agar si anak dapat menyesuaikan diri lebih baik terhadap
perceraian tersebut.
20
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi Ahmad Dodi, 2006. Perceraian Siapa Takut. Jakarta : Restu Agung
( Anggota IKAPI . Jakarta - Indonesia ).
Comming E Mark.
www.gogle.com
21
LAMPIRAN - LAMPIRAN
22
BILA ORANG TUA BERCERAI
mereka yang tidak bahagia dalam perkawinannya. Sikap orang tua yang cepat
anaknya juga akan ikut dihinggapi ketidakstabilan yang sama. Kesedihan orang
yang karena kehancuran hatinya, bersikap acuh tak acuh terhadap suaminya yang
dan anak. Baik bagi si ayah maupun si anak, situasi tersebut akan terasa
anaknya untuk bertemu dengan ayahnya. Hal ini sangat berbahaya karena orang
tua yang tidak nampak akan menjadi tumpuan terciptanya beraneka ragam
khayalan pada anak. Situasi yang demikian dapat menjadi bumerang di kemudian
hari, tidak hanya bagi anak, tetapi juga bagi orang tua yang tinggal bersamanya.
merupakan korban dari dua orang tua yang mempunyai problem dan kesulitan
yang mereka kira hanya dapat dipechkan melalui perceraian. Akibatnya, jalan
hidup anak telah terenggut oleh keputusan itu. Anak dari orang tua yang bercerai
cenderung dibesarkan dalam kondisi sosial yang kurang sehat daripada anak-anak
23
Penyelidikan para ahli telah membuktikan bahwa banyak anak yang
terganggu jiwanya, dan banyak anak-anak nakal adalah anak-anak dari keluarga
yang berantakan. Tetapi jika orang tua mampu memberi pemahaman kepada
akan dapat mengatasinya, meskipun tidak serta merta membebaskan mereka dari
konflik. Biasanya, anak-anak yang orang tuanya bercerai lebih banyak terlibat
dalam kenakalan dan kejahatan, secara individu atau kelompok. Terkadang bisa
kehidupan perkawinannya sendiri. Ada alasan kuat mengapa orang tua sangat
sukar untuk bisa rujuk kembali, dalam kasus ini adalah sang ibu. Dia sukar
Sejak dia memutuskan untuk bercerai, seorang ibu tidak ingin melihat ayah dari
suaminya tak bertanggung jawab atau tidak setia. Dia ingin menjelaskan kapada
teman-temannya bahwa sang ayah dari anaknya itu orang yang sulit dan dia juga
ingin agar anaknya percaya akan hal tersebut, walaupun dia tahu bahwa tindakan
yang dilakukannya itu tidak adil. Jadi, ketika sang anak menginginkan kembalinya
24
Anak dari orang tua yang bercerai seringkali adalah anak yang tidak
mempunyai keyakinan diri karena situasi rumah yang tidak stabil. Ditambah lagi
bila anak tersebut sering berpindah-pindah tempat tinggal karena alasan keluarga,
atau karena orang tuanya hidup terpisah. Berbagai akibat perceraian yang sering
dijumpai misalnya kesulitan pendidikan dan ekonomi, kurang atau tidak adanya
pengawasan dari orang tua, pengabdian yang terbagi (anak-anak dijadikan tameng
atau perisai dalam pertengkaran orang tua), kesulitan dalam menentukan sikap
Sekarang mari kita pikirkan mengapa seorang anak ingin agar kedua orang tuanya
yang bercerai itu bisa rujuk kembali. Anak-anak seperti ini, sebelum perceraian
terjadi, telah biasa hidup dengan kedua orang tua mereka. Mereka berpikir bahwa
kepuasan batin tersendiri bagi si anak. Pikiran tentang kedua orang tuanya yang
sampai ketika mereka akan menjadi terbiasa oleh perceraian dan segala
ayahnya memang salah. Tetapi jika sang ibu terlalu membesar-besarkan, anak
kembali.
Time”, secara gamblang mengemukakan bahwa lasan lain mengapa seorang anak
25
menonjolkan orang tua yang hidup terpisah darinya karena perceraian adalah
karena mereka tahu bahwa mereka adalah keturunan kedua orang tuanya, yang
menyandang bentuk fisik dan rohani yang sama dengan mereka berdua. Jika salah
satunya bersifat buruk, mereka sendiri pun akan mengidap sifat buruk tersebut.
Anggapan serupa ini seringkali dijumpai pada anak-anak yang mempunyai catatan
tuanya karena mereka telah bercerai. Kemarahan ini harus dikeluarkannya secara
Pada umumnya, kaum pria maupun wanita yang bercerai akan kawin lagi. Dan
kedua dari orang tuanya akan tergantung dari bagaimana pernikahan yang kedua
mencari seorang ayah baru baginya. Sikap seperti ini pada dasarnya tidak
berlawanan dengan cintanya terhadap sang ayah. Biasanya hal yang seperti ini
timbul jika ayahnya tak dapat setiap hari berkumpul dengan mereka, entah karena
tugas ataupun karena perceraian, karena mereka ingin memiliki seorang ayah
seperti anak-anak lain, yakni ayah yang dapat berkumpul bersama mereka setiap
hari. Bagaimanapun juga, tidak ada anak yang dilahirkan dengan telah memiliki
satu kebiasaan. Kebiasaan tersebut merupakan hasil dari satu proses yang
sebenarnya, tak ada proses khusus yang diterapkan. Anak menyerap semua yang
26
ada di sekelilingnya. Bila lingkungan baik, ia akan berkembang menjadi individu
yang baik. Namun bila keadaannya tidak menguntungkan, misalnya dalam situasi
broken home di mana orang tuanya hidup berpisah, ia akan berkembang sebagai
pribadi yang akan menghindarkan diri dari kehidupan normal, menjadi anti sosial,
27
-