You are on page 1of 4

horizon tanah

nama: Giovanni witjamulia X2/11

HORISON DAN LAPISAN UTAMA

1. Horizon organik :
O : horizon organik dari tanah mineral
a. terbentuk pada bagian atas tanah mineral
b. dirajai oleh bahan-bahan organik segar/terurai sebagian
50% 30% jika berfraksi lempung c. berkadar BO
20% jika berfraksi bukan lempung
O1¬ : horizon organik yang sebagian besar bagian-bagiannya masih jelas menampakkan
bentuk asli.
O2 : horizon organik yang sudah tidak tersidik bentuk asli asalnya.

2. Horizon mineral
A : horizon mineral yang terdiri atas :
a. horizon pengumpulan b.o yang terbentuk dekat permukaan
b. lap yang telah kehilangan lempung, besi atau aluminium yang mengakibatkan
pengumpulan kwarsa atau mineral
c. horizon yang dirajai (a) atau (b) tapi memperlihatkan sifat ke horison B atau C
dibawahnya.
A1 : terbentuk/sedang terbentuk pada/dekat muka tanah dengan penimbunan b.o.
terhumofikasi yang berhubungan dengan fraksi mineralnya.
A2 : berciri pokok hilangnya lempung, besi atau aluminium sehingga terjadi pemekatan
residuil kwarsa.
A3 : horizon peralihan antara A dan B dan dirajai oleh sifat-sifat khas A¬¬1 dan A2 yang
menumpanginya, tapi mempunyai beberapa sifat tambahan dari horizon B di bawahnya.
AB : peralihan antara A dan B, yang bagian atas berciri utama sifat-sifat A, dan bagian bawah
seperti horizon B.
biasanya karena terlalu tipis, bila tebal harus dipisahkan.Keduanya tidak bisa dipisahkan
menjadi A3 dan B1
B : Ciri-ciri utamanya
a. pemekatan illuvial lempung silikat, besi, Al/humus baik sendiri-sendiri maupun kombinasi.
b. Pemekatan residuil seskudesido atau lempung silikat dengan pelarutan/penghilangan
karbonat-karbonat/garam-garam mudah larut.
c. Terjadi pelarutan seskuidesida sehingga berwarna lebih tua, cemerlang atau lebih merah
tapi tak ada iluviasi besi.
d. Perobahan bahan dari keadaan aslinya yang mengaburkan struktur batuan asli, yang
membentuk lempung-lempung silikat, membebaskan desida-desida atau keduanya dan
membentuk struktur granuler, gumpal atau prismatik.
B1 : peralihan antara B dan A1 atau B dan A2 yang dikuasai oleh sifat-sifat B2 di bawahnya,
tapi bersifat tambahan dari A¬¬1¬ atau A2.
B2 : bagian dari horizon B dengan sifat-sifat paling murni, tanpa menunjukkan sifat peralihan
ke A, C atau R.
B3 : peralihan antara B dan C atau R dengan sifat-sifat diagnostik B2 tapi berkaitan dengan
sifat-sifat khas C atau R.
C : mirip dengan bahan yang dianggap bahan asal solum, relatif sedikit kena proses
pendogenesa dan tak mempunyai sifat-sifat yang diagnostik A atau B, dengan sifat-sifat :
a. Pelapukan di luar daerah kegiatan biologi utama
b. Sementasi dapat balik, merapuh, BU meninggi sifat khas/fragipan.
c. Gleisasi
d. Pengumpulan Ca atau Mg karbonat/garam mudah larut
e. Sementasi oleh Ca atau Mg karbonat/garam mudah larut
f. Sementasi oleh bahan kersik larut alkali atau oleh besi dan silika
g. Mencakup semua horizon/laporan yang terbentuk tanpa faktor biologi
R : batuan dasar pada yang ditumpangi, seperti : granit, batuan pasir atau gamping.
A&B: bersyarat A2 tetapi disisipi B sebanyak 50% volume
AC : bersyarat maupun C tanpa ada yang merajai.
B&A: horizon bersyarat B pada lebih dari 50% volnya dan mencakup bagian-bagian yang
bersyarat A2.
- mampunyai lidah-lidah tegak A2
- mempunyai pita-pita horizontal A2¬ diantara pita-pita B yang lebih tebal
HORISON-HORISON DIAGNOSTIK

I. Epipedon
1. Molik : a. ketebalan : - > 10 cm jika menumpang pada batuan keras
- 1/3 tebal belum jika solum tidak tebal
- 25 cm jika solum tebal
b. tidak keras sekalipun kering (gambar – agak teguh)
c. Kroma warna < 3,5, volume > 3,5
d. V > 50%
e. B.O. > 1%, tapi < 20% jika pasiran, atau < 30% jika lempungan
f. P2O5 larut asam sitrat < 250 ppm
g. Struktur berkembang nyata
2. Anthopik : a. seperti mollik, tetapi
b. kadar fosfat tinggi karena pengolahan dan pemupukan (anthropos = manusia)
3. Histik : a. horizon organik (histos = jaringan)
b. tebal > 30 cm)1 kaki (
c. sering jenuh air
4. Ochric : a. warna lebih muda (ochros = pucat, warna muda)
b. kadar, b.o. lebih rendah
c. lebih tipis dari mollic, umbric, anthropic atau histic
d. keras dan pejal waktu kering
5. Plaggen : a. Mengandung seresah, pupuk kandang dan sampah usaha tani
b. tebal > 50 cm
c. pengaruh pengolahan tanah yang lama
(plaggen = sod = tanaman sisa-sisa rumput)
6. Umbrik : warna tua)a. warna tua (umbra = peneduh
b. sepeti mollik, tetapi jenuh hidrogen (H+)
sehingga nilai V rendah ( < 50% )

II. Endopedon :
1. Kambik : a. Struktur granuler gumpal atau tiang, bercampur dengan yang masih
memperlihatkan struktur batuan induk.
b. Mengandung mineral terlapukkan, termasuk alofan atau kaca volkan (vitrik) (cambiare =
menukar)
c. KPK di atas 16 me%
d. Belum ada iluviasi lempung, seskuioksida & B.O
e. Tidak tampak selaput lempung pada gumpalan/butir tanah
terbentuk oleh reaksi fisika atau kimia)f. Tidak dapat berkembang dalam bahan pasir (
2. Agric : a. Pengumpulan G.O & 15% vol tanah (agr = lapangan)lempung langsung di
bawah lapangan olah
3. Albic : a. Lempung & oksida besi telah terlundi sehingga meninggalkan pasir dan debu
warna muda. (albus = putih)
b. Biasanya dialasi oleh spodik atau orgilic
4. Argilik : a. Berhorizon B lempung illuvial
(orgilla = lempung putih)
b. Berselaput lempung pada permukaan gumpal tanah
5. Galcic : a. Perkayaan CaCO3 sekunder atau CaCO3+ MgCO3 sekunder (calcic = kapur)
b. Kadar CaCO3 setara > 15% bila tebal > 15 cm
Kadar CaCO3 setara > 5% dari horizon C (notric = natrium)
6. Natrik : Seperti argilic, tetapi :
a. Berstruktur kolumner / prismatik
15%b. Ber Na tertukar
c. pH > 8,5
7. Oksik : a. Pengumpulan besi oksida dan/atau Al oksida terhidrat
b. Berlempung kaolinit (kisi 1:1) (oksik : oksida)
d. Tak berselaput lempung
pH – H2Oe. pH (KCl)
8. Spodik : a. Berhorizon B dengan pengumpulan humus/seskuioksida
b. Tak ada pengumpulan lempung & selaput lempung
c. Dapat merekat menjadi padas (orstein)
(spodos = abu kayu)
9. Duripan : a. Terekat oleh silika berbentuk kristal mikro sehingga fragmen-fragmen kering
tak mau menjadi bubur bila direndam (durus = keras)
b. Sering mengandung semen tambahan berupa oksida besi dan CaCO3 sehingga warna
beraneka
10. Fragipan
(tragilis = rapuh) : a. BV lebih tinggi dari horizon di atasnya
b. Keras bila kering tetapi rapuh bila lembab
11. Gypsic
(gypsum = gips) : a. Kadar gips > 35% dari jumlah karbonat + gips
b. Jumlah karbonat + gips > 2mm)40% berat tanah halus total (
12. Petrocalcic
(petra = batuan) : a. Horizon calcic yang memadas dan berbentuk tidak terputus-putis
13. Petrogypsic : a. Horizon gipsic yang memadas dan tidak terputus-putus
14. Placic
(plox = batu pipih) : a. Padas tipis berwarna hitam sampai merah tua
b. Terekat oleh besi
c. Tebal 2mm – 10 mm
15. Salic (sal = garam) : a. Kadar garam terlarut sangat tinggi
1mmhOb. DHL
3000 ppm
c. Kadar Na tertukar < 8,5 dalam ekstrak jenuh air
16. Sulfuric
(Sulfureouse) : a. Mengandung besi sulfat jika pH oksidasi < 3,5
b. Mengandung polisulfida > kurang dari 3x0,75% jika mengandung kadar CaCO2 setara
(hanya untuk histosol & cat day)aquent

You might also like