Professional Documents
Culture Documents
Materi kuliah
TIF31713
Sistem Operasi Jaringan
Disusun oleh :
Bambang Sugiantoro, MT,CompTIA
YOGYAKARTA
2010
Handout ini diterbitkan khusus sebagai acuan mahasiswa yang mengambil Sistem Operasi
Jaringan pada program studi Teknik Informatika UIN sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pada kesempatan penyusun merasa bersyukur telah dapat merevisi ulang modul, dan
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak jurusan yang telah memberi kepercayaan kepada
kami, serta yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan dan pemantapan handout system
operasi jaringan
Tentu saja, modul ini belumlah sempurna. Dengan hati terbuka penyusun akan menerima segala
kritik dan saran dari siapa saja yang berkenan demi perbaikan modul ini. Semoga modul ini berguna
dalam proses pendidikan di Prodi Teknik Informatika UIN sunan Kalijaga Yogyakarta.
PENYUSUN
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum, praktikan diharapkan mampu :
1. Mengetahui sekilas tentang Linux (Ubuntu)
2. Paham dan bisa menginstal Ubuntu secara mandiri
3. Setiap komputer mahasiswa telah terinstal linux (Ubuntu)
B. DASAR TEORI
a. Sistem Operasi Linux
Sistem operasi linux diciptakan pertama kali oleh seorang mahasiswa Universitas Helsinki di
Finlandia yang bernama Linus Torvald. Sistem operasi yang diciptakan tersebut berbasis mesin
Unix. Sistem operasi linux adalah sistem operasi pertama yang benar-benar gratis, sehingga kita
bisa secara bebas mengkopinya, karena linux berlisensi GNU Public License.
Berbagai kelebihan yang ada pada Linux telah mampu menggeser kepopuleran Windows,
diantaranya :
o kelengkapan software pendukung dalam setiap paket linux dan juga gratis!!!
o Tak mengenal virus, kalaupun ada itu adalah mallicianous script, kita bisa dengan mudah
menghapusnya dengan merubah script kode atau dengan modifikasi kernel.
o Terbukti handal dan powerfull dalam jaringan dan pemrograman.
o Open source, sehingga kita bisa memodifikasi source code program yang ada.
Sistem operasi linux tidak mengenal adanya drive seperti pada windows, namun semua di
baca sebagai file. File system pada linux tersusun seperti dibawah ini:
/ : hierarki tertinggi dalam file system linux
/root : berisi manajemen dan konfigurasi dari root
/etc : berisi file-file program yang bisa di konfigurasi
/home: berisi data user (biasa).
/dev : berisi device yang terintall, contoh : hda1,hda2,tty1,consol,md3.
/mnt : tempat file mount dari device yang bukan ber-file system linux.
/media: device yang bersifat removeable, contoh : cdrom, hda1,floppy.
c. Instalasi Ubuntu:
1. Booting CD, pilih install from CD,tekan enter untuk mulai instalasi
2. Pilih bahasa Instalasi (English (English)).
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum, praktikan diharapkan mampu :
1. Mengenalkan perintah-perintah pada administrasi sistem Linux
2. Mempelajari utilitas dasar pada sistem Linux.
3. Mampu menangani user-user dan service pada sistem operasi Linux.
4. Mampu menggunakan text editor pada consol base.
B. DASAR TEORI
a. Command Line dan Administrasi pada Linux.
Pada Linux terdapat dua (2) mode untuk menjalankan berbagai aplikasi.
1. Terminal mode : tempat untuk menjalankan aplikasi yang tidak ada pada graphical mode.
2. Graphical mode : dikenal XWindow, aplikasi ditampilkan dalam mode grafis dan tertata pada
panel menu.
Jika Anda telah berada pada terminal maka Anda dapat dikatakan akan bekerja pada Shell. Shell
adalah nama aplikasi dimana Anda dapat berinteraksi dengan mesin Anda.
Ini diasumsikan bahwa anda login sebagai user himatif (paling depan), dengan nama
(hostname) mesin Anda adalah himatif-mania, dan Anda pada saat ini sedang berada pada direktori
aktif user biasa (paling belakang $).
Dalam Ubuntu super user(root) jarang digunakan, karena Ubuntu tidak mengenalkan root
dengan maksud untuk meningkatkan sekuritas pada sistem itu sendiri. Untuk perintah yang biasa
dijalankan dalam kondisi root, bisa digantikan dengan perintah sudo (super user Do). Jadi yang
sering di pakai dalam pemberian perintah adalah mode user biasa yang tetap dinotasikan dengan $.
Beberapa hal penting berkaitan dengan user dan group antara lain :
· Pendaftaran nama login
· Pembekuan nama login user
· Penghapusan nama login user
· Pembuatan group baru
· Pembagian group
· Pengaturan direktori home
· pengamanan file-file password
· dan lain – lain
Dalam sistem Linux, nama login dapat diberikan pada :
· User biasa. Contoh : Riza, Danang, Kosha
· Aplikasi. Contoh : MySQL, squaremail, squid
· Device. Contoh : IP (Internet Protocol)
· Service. Contoh : cron, FTP, SSH
11. chgrp Sama $ sudo chgrp Sama dengan chown yaitu mengubah
dengan parameter user_baru kepemilikan suatu file. Jika chown untuk
chown /home/test.txt user, maka chgrp untuk pengubahan group.
Chmod
Mengubah permisi pada file atau folder. Ada dua cara untuk menggunakan Command Line
chmod, antara lain :
1) Dengan ekspresi huruf.
yaitu dengan memberikan tanda – untuk mengurangi/menghapus atribut dan dengan
menggunakan tanda + untuk menambah atribut file.
Sintak yang digunakan :
chmod -[parameter] [hak kepemilikan] [- atau +] [Hak Akses] [namafile]
Untuk hak kepemilikan terbagi atas tiga yaitu :
· u ( User, yaitu pemilik file atau user yang sedang aktif )
· g (Group, yaitu user yang berada satu group dengan user aktif)
· o ( other, yaitu user yang tidak dalam satu group dengan user aktif )
Jika ingin mengubah semua, tanpa spesifikasi bisa dengan menggunakan a+ untuk
menambah semua, dan a- untuk mengurangi.
Untuk hak akses terdiri atas tiga command yaitu :
· w (write, yaitu hak untuk menulis ulang file tersebut, menimpa atau mengganti isi
file tersebut )
· r ( read, yaitu hak untuk membaca file tersebut ).
· x (execution, yaitu hak mengeksekusi, dan menjalankan file tersebut).
Sistem Operasi Jaringan 10
Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk lebih jelasnya contoh :
Pada kasus dibawah atribut file sebelum diubah adalah :
user@himatif:~$ ls -l
-rw-rw-r-- 1 user user 0 Jun 21 02:39 belajar.txt
Pada file pertama berarti bahwa belajar.txt memiliki hak akses sebagai berikut:
· - menunjukan file, jika direktori berisi “d”.
· rw- à user memiliki hak akses untuk membaca ( r ), menulisi ( w ).
· rw- à group memiliki hak akses untuk membaca ( r ), menulisi ( w ).
· r-- à other hanya memiliki hak membaca ( r ) saja.
Mengubah hak akses :
user@himatif:~$ sudo chmod u+x belajar.txt
a. Manajemen User
Pada Ubuntu Linux, sebuah nama login dianggap sah dalam suatu sistem apabila :
1. Data-data terdapat pada file /etc/passwd
2. Password dalam bentuk terenskripsi (tidak terbaca) berada dalam file /etc/shadow
3. Nama login berada pada group yang terdapat pada /etc/group
Langkah-langkah dalam memanagemen user.
Melihat beberapa user dalam sistem :
cat /etc/passwd
root:x:0:0:root:/root:/bin/bash
bin:x:1:1:bin:/bin:/sbin/nologin
.......................................
nobody:x:99:99:Nobody:/:/sbin/nologin
user:x:500:100:user himatif :/home/user:/bin/bash
Keterangan :
user = nama login untuk user tertentu
x = password yang telah dideskripsi (disimpan dalam file /etc/shadow)
500 = nomor UID (User ID)
100 = nomor GID (Group ID)
user himatif = nama login atau komentar
/home/user = direktori home untuk user user
/bin/bash = default shell yang digunakan
Contoh penggunaan :
user@himatif:~$ sudo useradd user1
2. passwd
Setelah membuat user, kita membuat password untuk login ke user :
user@himatif:~$ sudo passwd user1
Tampilan berikutnya memasukkan password yang kita inginkan, dilanjutkan dengan verifikasi
password :
Changing password for user1.
New password :
Re-enter new password :
Password changed
3. userdel
Berfungsi untuk menghapus user dari sistem.
user@himatif:~$ sudo userdel user1
4. groups
Digunakan untuk menampilkan informasi group yang sedang login
sintaks : groups [OPTION]... [USERNAME]...
$ groups
5. groupadd
Berfungsi untuk menambah group yang ada
letak file : /usr/sbin/groupadd
sintaks : groupadd group
user@himatif:~$ sudo groupadd informatika
6. groupdel
Berfungsi untuk menghapus group yang ada
letak file : /usr/sbin/groupdel
sintaks : groupdel group
user@himatif:~$ sudo groupdel informatika
Selanjutnya, untuk menyisip karakter. Terlebih dahulu tekanlah tombol Escape atau tekan
huruf “i “, ini berarti kita bekerja pada mode write. Untuk menandai pada pojok kiri bawah ada tulisan
“insert” ataupun “replace”.
Untuk menyimpan file, kita harus masuk ke mode Command. Tekanlah escape sekali lagi
dan kita telah masuk mode command. Ditandai dengan hilangya tulisan pada pojok kiri bawah.
Beberapa sintaks pada mode command vi.
Command Fungsi
:w Menulis atau menyimpan hasil pekerjaan kita.
:wq Menyimpan dan keluar dari text editor.
/[karakter] Melakukan pencarian kata sesuai dengan karakter yang dicari.
x yy Mencopy sebanyak x baris
p Melakukan Paste.
x dd Melakukan penghapusan sebanyak x baris
: set number Menampilkan nomer baris
: x Menuju baris ke x
: help Melihat file bantuan/ tutorial
Ctrl + d Bergerak setengah layar ke bawah
Ctrl + f Bergerak setengah layar ke atas
/[kata] atau ?[kata] Mencari suatu kata
: %s/[string asli]/[string baru]/g Mengganti suatu kata
Terkadang file yang akan kita kerjakan tidak mau berjalan sesuai perintah – perintah di
atas. Maka kita dapat menambahkan option ! yang artinya bersifat memaksa.
D. TUGAS
1. Masuk ke terminal.
2. Buatlah dua user dengan dengan nama sesuai dengan keinginan anda .
a. User1 : ............................................................................................................
b. user2 : .............................................................................................................
Ø Berilah password untuk kedua user tersebut sesuai dengan keinginan anda.
Ø Ubahlah group dari user1 sama dengan user2.
Sintaks : ...............................................................................................................
Sistem Operasi Jaringan 15
Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Ø buatlah file dengan nama file1.txt pada direktori /home/user1/
Isi file : .................................................................................................................
Ø buatlah hka akses file1.txt agar user memiliki semua hak, group hanya bisa
membaca dan mengeksekusi,dan other hanay bisa membaca.
Sintaks:.................................................................................................................
A. TUJUAN
1. Memahami konsep dan dasar-dasar jaringan.
2. Dapat mendesain jaringan.
3. Mengerti dan memahami perangkat keras dan kegunaannya.
4. Memahami konfigurasi alamat IP suatu host pada jaringan.
B. DASAR TEORI
Network atau jaringan dalam bidang komputer dapat diartikan dua atau lebih komputer
otonom yang dihubungkan dengan media transmisi/komunikasi dengan menggunakan suatu
standarisasi sehingga dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi.
1. Desain Jaringan dan perangkat network.
Jaringan tersusun atas beberapa host yang terhubung melalui perangkat jaringan. Yang
meliputi antara lain :
a. Protokol Jaringan .
Protokol Jaringan adalah suatu standart yang harus saling dimengerti oleh satu
komputer dan komputer lain agar dapat saling berkomunikasi.
1) TCP/IP : TCP/IP merupakan protokol yang digunakan hampir seluruh sistem operasi
dan merupakan standart umum dari internet. Dalam TCP/IP terdapat
protokol-protokol kecil yang menangani suatu model transfer data tertentu
antara lain : SMTP ( untuk transfer mail ), FTP (untuk transfer data secara
umum), Telnet ( untuk melakukan control remote / menjalankan komputer
secara remote ) dan lain-lain.
2) NetBIOS : Protocol ini merupakan standart yang dikembangkan oleh IBM.
3) AppleTalk : Protokol yang berjalan pada sistem operasi Machintosh.
4) IPX : Protokol yang digunakan oleh NetWare.
5) NETBUI : Protocol yang dikembangkan oleh Microsoft untuk sistem operasi Windows®.
b. Media Transmisi
o Koaxial Cable : Bentuk seperti cabel TV.
o TP (Twisted Pair ) = Kabel yang terdiri atas 4 pasang yang saling berpilin.
Konfigurasi fisik dari host yang terhubung dapat dibedakan atas beberapa macam antara lain :
a. Topologi Bus. Pada topologi ini, terdapat sebuah kabel pusat ( biasanya berupa kabel koaxial)
sebagai media transmisi utama. Sangat sederhana,data yang melewati media transmisi dapat
langsung menuju ke host yang dituju tanpa melewati host yang lain. Data dapat bergerak bebas
sepanjang kabel, hal ini berakibat pada besarnya coallision yang terjadi sehingga kinerja
berkurang. Terganggunya sebuah host tidak mempengaruhi sistem secara keseluruhan. Sistem
akan terputus apabila media transmisi utama terputus.
b. Topologi Ring. Pada sistem ini digunakan metode token passing yaitu metode dimana data
dikirim secara berputar melalui node ke node sampai data terkirim ke host yang dituju. Data
yang mengalir pada media transmisi berjalan satu arah, sehingga coallision data lebih kecil.
Apabila ada suatu host yang mati maka keseluruhan jaringan akan terputus juga.
3. IP Address.
a. Bilangan Biner
Sebelum mengenal IP, alangkah lebih baiknya dahulu mengenal bagaimana mengubah
bentuk bilangan dari angka desimal ( basis bilangan 10 ) ke bentuk Biner (basis bilangan 2).
Mengapa hal ini dilakukan ?, hal ini dikarenakan perbedaan pembacaan antara manusia dengan
komputer. Manusia lebih familier dengan bilangan desimal, sedangkan komputer lebih familiar
dengan bilangan biner.
Untuk melakukan subnetting (diterangkan dibawah), pengubahan bilangan kebentuk
biner sangat diperlukan.
Contoh pengubahan bentu desimal ke biner.
203 : 2 = 101 sisa bagi 1
101 : 2 = 50 sisa bagi 1
50 : 2 = 25 sisa bagi 0
25 : 2 = 12 sisa bagi 1
12 : 2 = 6 sisa bagi 0
6 : 2 = 3 sisa bagi 0
3 : 2 = 1 sisa bagi 1
Jadi bentuk biner dari 203 adalah 11001011 ( dihitung dari belakang ).
Sedangkan apabila ingin mengubah bentuk biner ke bentuk desimal dapat lakukan
dengan cara seperti dibawah :
Biner 1 1 0 0 1 0 1 1
Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
1 + 2 + 0 + 8 + 64 + 128 = 203
b. Pengaturan IP address
Seperti diterangkan diatas, agar setiap komputer dalam suatu jaringan dapat saling
berkomunikasi maka setiap komputer tersebut harus memiliki pengenal. Dalam konsep TCP/IP
pengenal untuk masing-masing komputer digunakan IP address.
Contoh :
IP 192.0.2.1 ( Kelas C ) dapat diartikan sebagai berikut :
Network ID = 192.168.0.0
Host ID = 192.168.0.1
Selain dengan cara diatas ada cara penulisan IP yang menggunakan Network
Prefiknya, yaitu bilangan yang menyatakan panjang networknya.
Sebagai contoh untuk menunjuk IP 192.168.xxx.xxx dapat digunakan bentuk
192.168.0.1/24.
Untuk Network ID dan Host ID tidak boleh diset pada nomor 255 (semua bit diset 1),
karena IP tersebut digunakan untuk broadcast ke jaringan. Pada kenyataannya walaupun
komputer telah memiliki IP address, belum tentu dapat saling berkomunikasi, karena ada
perbedaan broadcast.
Untuk menghitung sebuah network dari sebuah IP dapat dilakukan dengan cara
mengembalikan bentuk Desimal IP ke bentuk biner. Dan dilakukan operasi AND pada
networknya dan netmasknya.
Sistem Operasi Jaringan 21
Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Hal ini dilakukan juga apabila ingin melakukan subnetting, yaitu metode memecah-
mecah IP menjadi beberapa jaringan kecil. Subnetting tujuan utamanya adalah memperkecil
jumlah network sehingga tidak terjadi trafik pada jaringan dan upaya penghematan IP global.
Contoh :
192.168.0.1 11000000.10101000.00000000.00000001 ( IP Address )
255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000 (Net Mask )
AND
192.168.0.0 11000000.10101000.00000000.00000000 (Network )
Apabila ingin membuat suatu subnet dari jaringan diatas dapat dilakukan dengan
mengubah netmasknya dengan menambah satu bit pada netmasknya.
Contoh :
11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0
ubah dengan menambah 1 byte.
11111111.11111111.11111111.10000000 255.255.255.128
dari netmask diatas maka network yang didapat adalah 192.168.0.128
Sehingga dapat diambil 2 network dari network 192.168.0.0 yaitu network 192.168.0.0
dan 192.168.0.128, dengan spesifikasi dari network yang terbentuk adalah :
1) IP range 192.168.0.0 – 192.168.0.127
network = 192.168.0.0
broadcast = 192.168.0.127
2) IP range 192.168.0.128 – 192.168.0.255
network = 192.168.0.128
broadcast = 192.168.0.255
Untuk memecah network selanjutnya lakukan penambahan 1 byte pada netmasknya.
C. LANGKAH PRAKTIKUM
Praktikum akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan desain jaringan dan IP
addressing yang meliputi :
1. Pengkabelan/Desain Jaringan
Untuk pengkabelan alat-alat yang dibutuhkan antara lain :
1) Kabel UTP (RJ45)
2) Conector RJ-45
3) Crimping (Tang untuk memasang kabel UTP dengan conector RJ-45).
Pada tampilan diatas eth0 menyatakan peralatan LAN Card, yang memiliki IP address
192.168.0.1, sedangkan lo menyatakan loopback dengan IP 127.0.0.1. Selain parameter
diatas ada ada beberapa informasi yang sangat perlu antara lain :
· Hwaddr : Merupakan informasi yang menyatakan identitas khusus dari kartu jaringan
yang kita miliki, pada setiap kartu jaringan selalu beda.
· Bcast : Merupakan alamat broadcast cari jaringan.
· Mask : Merupakan Netmask dari jaringan kita, dalam hal ini jaringan kita ada pada class
C.
$ sudo ifconfig eth0 192.168.231.212 broadcast 192.168.231.255
b. Cara Permanen.
Pengubahan dari IP dengan cara permanen dapat dilakukan dengan mengedit file
konfigurasinya. Yaitu pada /etc/network/interfaces.
Dari file tersebut hal yang harus ada dan perlu diedit adalah :
· lo = Device loopback
· eth0 = device ethernet 0
· address = Alamat network jaringan.
· netmask = Alamat netmask dari type jaringan.
· gateway = Alamat gateway jaringan.
Jika paket telah tersedia, selanjutnya melakukan konfigurasi pada server, salinlah contoh file
konfigurasi dhcp ke folder /etc
$ sudo cp -v /usr/share/doc/dhcp/examples/dhcpd.conf /etc/dhpcd.conf
atau
$ sudo cp -v /usr/share/doc/dhcp3-server/examples/dhcpd.conf
/etc/dhcp3/dhcpd.conf
Selanjutnya melakukan konfigurasi pada filenya, bisa dengan mengetikan script pada file tersebut
atau dengan mengedit file tersebut dengan konfigurasi disesuaikan.
ddns-update-style interim;
ignore client-updates;
subnet 192.168.231.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.231.2 192.168.231.41;
option routers 192.168.231.1;
host tetap {
hardware ethernet 00:e0:4c:01:27:8a;
fixed-address 192.168.231.254;
}
host tetap1 {
hardware ethernet 00:50:bf:9f:7c:64;
fixed-address 192.168.231.252;
}
}
setting dhcp 2
Diasumsikan eth0 adalah interface untuk kartu network
Jangkauan Alamat IP: 192.168.0.100 ke 192.168.0.200
Subnet Mask: 255.255.255.0
Server DNS: 202.188.0.133, 202.188.1.5
Domain: mydomain.net
Alamat Gateway: 192.168.0.1
sudo apt-get install dhcp3-server
sudo cp /etc/default/dhcp3-server /etc/default/dhcp3-server_backup
gksudo gedit /etc/default/dhcp3-server
D. LEMBAR KERJA.
1. Untuk IP address 127.2.2.1 tentukan
· subnetmask : .....................................................................................................
· networknya : ......................................................................................................
· Broadcast : .........................................................................................................
2. Berapa MAC address dari NIC anda : .............................................................................
3. Catatlah beberapa informasi untuk network anda.
· IPADDR :.............................................................................................................
· BCAST : ..............................................................................................................
· MASK : ................................................................................................................
· Hwaddr : ..............................................................................................................
TRANSFER DATA
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
1. SSH
SSH server merupakan suatu program aplikasi yang berfungsi untuk melakukan remote
server untuk suatu keperluan, antara lain untuk melakukan pemeliharaan sistem dan administrasi
user maupun grup serta untuk melakukan pengamatan dan pengawasan mesin dari jauh.
Dalam praktikum ini, kita menggunakan OpenSSH karena terbukti OpenSSH merupakan
proyek GNU yang terjamin keamanannya dan bersifat gratis. Dikatakan aman, karena jika kita
menggunakan program telnet untuk mengakses server dari jauh akan mengakibatkan data/perintah
yang kita kirim bisa dilacak atau dibaca oleh orang lain. Sedangkan jika kita menggunakan
OpenSSH, semua paket data yang akan dikirim oleh mesin, akan terlebih dahulu diacak (dienkripsi)
sehingga paket data akan terkirim secara biner. Setelah tiba di server, paket data akan diuraikan
kembali sehingga bisa terbaca oleh sistem.
2. FTP
Anonymous FTP, setiap pemakai dapat menggunakan FTP untuk mengakses sebuah host
tanpa harus mempunyai account di dalam host tersebut. Pemakaian anonymous FTP dengan
memasukkan login dengan nama user anonymous dan passwordnya dapat berupa alamat mail atau
guest atau tanpa password (tergantung dari host yang dituju).
Hanya user tertentu saja yang menggunakan FTP, yaitu dengan cara login dengan nama
user dan password yang sudah didaftarkan sebelumnya.
C. LANGKAH PRAKTIKUM
1. SSH
a. Konfigurasi SSH Server
1) Pastikan paket openssh sudah terinstal pada saat installasi Linux.
2) Lakukan editing pada file /etc/ssh/sshd_config, dengan cara ketikkan perintah berikut
ini:
3) Perintah tersebut diatas akan menampilkan isi dari file /etc/ssh/sshd_config, seperti
berikut ini:
Port 22
#ListenAddress ::
#ListenAddress 0.0.0.0
Protocol 2
HostKey /etc/ssh/ssh_host_rsa_key
HostKey /etc/ssh/ssh_host_dsa_key
UsePrivilegeSeparation yes
KeyRegenerationInterval 3600
ServerKeyBits 768
# Logging
SyslogFacility AUTH
LogLevel INFO
# Authentication:
LoginGraceTime 120
PermitRootLogin yes
StrictModes yes
PubkeyAuthentication yes
#AuthorizedKeysFile %h/.ssh/authorized_keys
IgnoreRhosts yes
# For this to work you will also need host keys in /etc/ssh_known_hosts
RhostsRSAAuthentication no
HostbasedAuthentication no
#IgnoreUserKnownHosts yes
PermitEmptyPasswords no
ChallengeResponseAuthentication no
#PasswordAuthentication yes
# Kerberos options
#KerberosAuthentication no
#KerberosGetAFSToken no
#KerberosOrLocalPasswd yes
#KerberosTicketCleanup yes
#GSSAPIAuthentication no
#GSSAPICleanupCredentials yes
X11Forwarding yes
X11DisplayOffset 10
PrintMotd no
PrintLastLog yes
KeepAlive yes
#UseLogin no
#MaxStartups 10:30:60
#Banner /etc/issue.net
UsePAM yes
9) Untuk menjalankan secara otomatis pada saat komputer dinyalakan, ketikkan perintah
berikut ini:
user@himatif:~$ cd /etc/init.d/
Pada sisi client, anda tidak perlu melakukan konfigurasi, anda hanya tinggan
menggunakannya saja. Untuk menggunakan openssh pada komputer anda, pastikan paket
openssh sudah terinstall pada sistem anda.
Login: nama_user
Password: <password_user>
3) Jika anda belum pernah melakukan koneksi ke server dengan user, anda akan
mendapat pertanyaan seperti berikut ini:
5) Jika pada server terdapat user user, anda akan langsung ditanyakan password anda,
seperti berikut ini:
6) Isikan password user, selanjutnya anda bisa mengoperasikan server seperti layaknya
anda mengoperasikan PC anda sendiri sebagai user user. Tampilannya adalah sebagai
berikut:
[nama_user@serverssh ~]$
Untuk melakukan ssh ke server tanpa melalui login langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Pada konsol, login sebagai user user:
Login: nama_user
Password: <password_user>
2) Jika anda ingin mengetahui isi direktori pada server, ketikkan perintah berikut ini:
4) Jika password anda disetujui, akan keluar tampilan seperti berikut ini:
bus mbox
Desktop problem.txt
diburn ring.png
Login: user
Password: <password_user>
2) Jika anda ingin mengirim file ke server, pada home direktori student, ketikkan perintah
berikut ini:
2. FTP
a. Konfigurasi vsftpd
1) Pastikan paket FTP sudah terinstal pada saat installasi Linux:
2) Jika belum terinstall lakukan installasi source deb dari cd dengan perintah:
Atau
3) File yang harus dikonfigurasi untuk menjalankan vsftpd adalah /etc/vsftpd.conf. Berikut
contoh konfigurasi /etc/vsftpd.conf:
user@himatif:~$ vi /etc/vsftpd.conf
# The default compiled in settings are fairly paranoid. This sample file
# READ THIS: This example file is NOT an exhaustive list of vsftpd options.
# Please read the vsftpd.conf.5 manual page to get a full idea of vsftpd's
listen=YES
# Like the listen parameter, except vsftpd will listen on an IPv6 socket
# instead of an IPv4 one. This parameter and the listen parameter are mutually
# exclusive.
#listen_ipv6=YES
# Allow anonymous FTP? (Beware - allowed by default if you comment this out).
anonymous_enable=YES
#local_enable=YES
#write_enable=YES
# Default umask for local users is 077. You may wish to change this to 022,
#local_umask=022
# Uncomment this to allow the anonymous FTP user to upload files. This only
# has an effect if the above global write enable is activated. Also, you will
#anon_upload_enable=YES
# Uncomment this if you want the anonymous FTP user to be able to create
# new directories.
#anon_mkdir_write_enable=YES
dirmessage_enable=YES
xferlog_enable=YES
connect_from_port_20=YES
# If you want, you can arrange for uploaded anonymous files to be owned by
# recommended!
#chown_uploads=YES
#chown_username=whoever
# You may override where the log file goes if you like. The default is shown
# below.
#xferlog_file=/var/log/vsftpd.log
# If you want, you can have your log file in standard ftpd xferlog format
#xferlog_std_format=YES
# You may change the default value for timing out an idle session.
#idle_session_timeout=600
# You may change the default value for timing out a data connection.
#data_connection_timeout=120
# It is recommended that you define on your system a unique user which the
#nopriv_user=ftpsecure
# Enable this and the server will recognise asynchronous ABOR requests. Not
#async_abor_enable=YES
# By default the server will pretend to allow ASCII mode but in fact ignore
# the request. Turn on the below options to have the server actually do ASCII
# Beware that on some FTP servers, ASCII support allows a denial of service
# attack (DoS) via the command "SIZE /big/file" in ASCII mode. vsftpd
# predicted this attack and has always been safe, reporting the size of the
# raw file.
#ascii_upload_enable=YES
#ascii_download_enable=YES
#deny_email_enable=YES
#banned_email_file=/etc/vsftpd.banned_emails
# You may restrict local users to their home directories. See the FAQ for
# chroot_list_enable below.
#chroot_local_user=YES
# You may specify an explicit list of local users to chroot() to their home
#chroot_list_enable=YES
# (default follows)
#chroot_list_file=/etc/vsftpd.chroot_list
# You may activate the "-R" option to the builtin ls. This is disabled by
# default to avoid remote users being able to cause excessive I/O on large
# sites. However, some broken FTP clients such as "ncftp" and "mirror" assume
# the presence of the "-R" option, so there is a strong case for enabling it.
#ls_recurse_enable=YES
# Debian customization
# This option should be the name of a directory which is empty. Also, the
# directory should not be writable by the ftp user. This directory is used
secure_chroot_dir=/var/run/vsftpd
# This string is the name of the PAM service vsftpd will use.
pam_service_name=vsftpd
# This option specifies the location of the RSA certificate to use for SSL
# encrypted connections.
rsa_cert_file=/etc/ssl/certs/ssl-cert-snakeoil.pem
# This option specifies the location of the RSA key to use for SSL
# encrypted connections.
rsa_private_key_file=/etc/ssl/private/ssl-cert-snakeoil.key
4) Pengaksesan FTP server dengan user yang sudah terdaftar akan ditempatkan langsung
secara default ke masing-masing user home direktori.
5) Menjalankan dan menghentikan service vsftpd, untuk menjalankannya digunakan
perintah berikut:
6) Jika dilakukan perubahan konfigurasi, maka service harus direstart untuk memberi
instruksi agar service membaca ulang konfigurasi yang telah diubah dengan perintah
sebagai berikut:
Untuk melakukan transfer file, sebelumnya client harus melakukan koneksi dengan
server FTP.
# ftp <target_IP_atau_host>
Password:
ftp>
Masukkan nama user dan passwordnya untuk login. Jika login berhasil, akan muncul prompt
FTP.
ftp> ?
ftp> binary
ftp> ascii
ftp>
Untuk melihat isi remote host (FTP server), dapat digunakan perintah berikut:
ftp> ls
Dan untuk melihat isi current direktori host lokal digunakan perintah:
ftp> !ls
ftp> mget *
ftp> mput *
Untuk keluar dari prompt FTP dan memutuskan koneksi dengan FTP server digunakan
perintah
ftp> exit
atau
ftp> quit
atau
ftp> bye
Berikut akan disampaikan sedikit lagi tentang perintah-perintah yang ada dalam FTP.
Perintah Keterangan
open koneksi ke FTP server
close/disconnect menutup FTP session
quit menutup FTP session dan keluar
user kirim username yang baru
bin/binary set tipe transfer file ke binary
asc/ascii set tipe transfer file ke ascii
get/mget download file tunggal atau multi file
............................................................................................................................
2. Bagaimana cara membatasi jumlah user yang dapat login ke FTP server pada waktu yang
bersamaan?
...........................................................................................................................
3. Bagaimana cara membuat dan menampilkan pesan/ banner pada waktu login ke SSH
server?
...........................................................................................................................
4. Bagaimana cara login ke SSH server menggunakan user login yang berbeda?
...........................................................................................................................
5. Bagaimana cara mengirimkan (upload) suatu file local ke dalam suatu directory tertentu
pada host yang berlainan menggunakan SCP?
..........................................................................................................................
6. Bagaimana cara mendownload suatu file yang terletak pada suatu directory tertentu yang
berlainan host menggunakan SCP?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
SHARING
E. TUJUAN
1. Memahami cara kerja SMB
2. Memahami cara kerja NFS
3. Dapat membuat sharing data maupun printer
F. DASAR TEORI
1. SAMBA
Samba adalah aplikasi UNIX yang berjalan di server yang menjembatani Linux (sistem
operasi UNIX like) dengan berbagai macam sistem operasi seperti M$ Windows, OS/2, Solaris, dsb.
Samba bertujuan untuk melakukan sharing data, pemakaian program dan pemakaian resource
secara bersama-sama oleh client.
Jika dalam suatu jaringan terdapat berbagai sistem dengan berbagai macam platform,
maka diperlukan sebuah program yang menjembatani sehingga semua mesin dapat saling
berhubungan satu sama lain. Salah satu program yang menjebatani Linux(Ubuntu) dengan Windows
adalah Samba. Samba merupakan aplikasi Unix yang memanfaatkan protokol SMB (server
massage block). Sehingga samba memungkinkan Ubuntu berkomunikasi dengan Windows.
Aplikasi samba terdiri dari 2 daemon (program yang menetap dalam memori) yaitu:
1. Smbd, daemon yang memberikan layanan sharing file dan printer dalam sebuah jaringan yang
menggunakan protokol smb.
2. Nmbd, daemon yang memberikan informasi kepada client tentang nama-nama komputer dalam
jaringan dan membantu client untuk browsing dalam network neighbourhood. Daemon ini
melayani permintaan nameserver dan memberikan respon yang sesuai.
Apabila di komputer anda sudah terinstal program samba maka akan muncul :
ii samba 3.0.22-1ubuntu3 a
LanManager-like file and printer server fo
ii samba-common 3.0.22-1ubuntu3
Samba common files used by both the server a
Jika sudah terinstall, untuk mencari lokasi program samba gunakan locate samba, tapi sebelum
itu gunakan updatedb untuk mengupdate database.
Apabila tidak muncul berarti komputer anda belum terinstal program samba. Jadi silahkan anda
menginstal dengan menggunakan cd installer yang berisi paket program samba.
ii. Mengkonfigurasi
c. Konfigurasi pada Ubuntu
Konfigurasi samba terdapat pada file smb.conf , yang letaknya di folder /etc/samba/ jadi
silahkan anda masuk ke folder tersebut dan gunakan program vi untuk mengkonfigurasi file
smb.conf
$ cp /etc/samba/smb.conf /etc/samba/smb.conf.asli
Setelah itu kita masuk ke file smb.conf melalui program vi , terlihat bahwa isi dari file
smb.conf merupakan konfigurasi dari program samba dan kita sudah menggandakannya ke
dalam smb.conf.asli
Lalu kita konfigurasi ulang file smb.conf dengan mengganti seperti di bawah berikut :
# vi /etc/samba/smb.conf
[global]
security = share
Setelah program samba dijalankan, pastikan bahwa firewall dalam keadaan mati.
[data]
Public =yes
Path = /home/data
browseable = yes
writable = no
guest ok = yes
5. Kemudian di restart
Pastikan File and Printer Sharing for Microsoft Network sudah di pilih
1. Sharing File
4. Windows sebagai server
Contoh /mnt/samba
8. Lakukan mounting
-P WinUserPass
-U WinUser -P WinUserPass
contoh :
ii libnfsidmap1 0.8-1
An nfs idmapping library
ii nfs-common 1.0.7-3ubuntu2
NFS support files common to client and serve
ii nfs-user-server 1.0.7-3ubuntu2
User space NFS server
2. Konfigurasi
3. Restart
Sistem Operasi Jaringan 56
Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
[root@himatif ~]# service nfs restart
5. Konfigurasi /etc/hosts.deny
6. Konfigurasi /etc/hosts.allow
9) Client
1. Buat folder baru
Contoh :
3. Pastikan ipchains dan / atau iptables dalam keadaan off apabila belum lakukan seperti
berikut :
H. LEMBAR KERJA
3) Buatlah sebuah direktori di dalam /opt dengan nama cobasamba, kemudian sharinglah
direktori tersebut dengan komputer Window$, dengan menggunakan konfigurasi pada
samba? (Linux sebagai server). Bagaimana konfigurasinya pada Linux dan pada Window$?
5. Buatlah sebuah direktori seperti di atas dengan nama cobanfs, kemudian sharinglah
dengan komputer Linux teman anda? Bagaimana konfigurasinya pada server dan pada
client?
A. TUJUAN
1. Mengenal dan mempelajari Domain Name System (DNS)
2. Mengkonfigurasikan DNS pada server dan kelompoknya
B. DASAR TEORI
1. Pengertian DNS
Domain Name System (DNS) merupakan suatu jenis sistem yang melayani pemetaan IP
Address ke FQDN (Fully Qualified Domain Name) dan dari FQDN ke IP Address. Fungsi utama
dari sebuah sistem DNS adalah menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP
(IP address) atau sebaliknya. Sehingga nama tersebut mudah untuk diingat oleh pengguna internet.
Fungsi lainnya adalah memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet.
Apabila sebuah lembaga ingin memiliki suatu domain tersendiri misalnya saja kslupnyk.or.id, maka
lembaga tersebut wajib memiliki sebuah DNS server agar dapat memberitahukan ke seluruh dunia
tentang domain yang dipegangnya. Bila tidak dibuat DNS maka manusia pasti akan kesusahan
untuk mengingat alamat-alamat IP seperti 202.168.30.1 , 202.168.78.12 , 192.168.231.7. Cukup
memusingkan bukan. Cara yang paling sederhana untuk proses mapping alamat IP dengan nama
host adalah menggunakan file host yang berisi tabel alamat IP vs nama host. Di Unix / Linux ada di
/etc/hosts sedang di microsoft WindowS ada di \WINDOW$\HOSTS. File host tersebut harus dikopi
ke semua komputer jaringan agar semua komputer dapat mengenali satu sama lain dengan
menggunakan namanya bukan alamat IP-nya.
Sebagai insan informatika :-), merupakan hal biasa jika selalu menggunakan internet dalam
kegiatan sehari-hari dan secara tidak langsung kita menggunakan DNS. Penggunaan DNS meliputi
banyak hal, mulai dari Browsing, cek mail, ftp, download dan banyak lagi.
DNS merupakan salah satu cara untuk menerjemahkan alamat host (nama komputer) ke
bentuk IP address dan sebaliknya dari bentuk FQDN (Full Qualified Domain Name) ke bentuk IP
address. Komputer dapat berinteraksi dengan komputer lainya dengan menggunakan pengalamatan
Internel Protocol Address yang terdiri dari 32 bit ( sebenarnya secara protokol, menggunakan MAC
address dari ethernet card dari komputer kita ). Tapi coba bayangkan kita harus mengetikkan nomer
IP dari host yang akan kita hubungi , bukan yahoo.com !!! , bukan google.com !!, yang ada hanya
202.167.30.5, dan angka-angka. Kita diharuskan menghapal berpuluh-puluh kumpulan angka. Oleh
Sistem Operasi Jaringan 60
Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
karena itu diciptakanlah DNS dan yahoo.com dapat kita akses tanpa pusing-pusing harus
menghapalkan IP Address.
Pada sistem operasi Linux, DNS diimplementasikan dengan menggunakan software yang
bernama BIND ( Barkeley Internet Name Domain). BIND ini memiliki dua sisi yaitu sisi client dan
sisi resolver. Resolver ini bertugas menanyakan tentang informasi nama domain yang dikirimkan ke
sisi server. Sisi server BIND adalah sebuah daemon yang disebut named. Named inilah yang akan
menjawab query-query dari resolver. BIND dapat anda install dan konfigurasikan pada sebuah PC
dalam jaringan kantor atau rumah anda yang selanjutnya kita sebut sebagai DNS Server. Jika anda
memilih sebuah PC sebagai DNS Server dengan alamat IP 192.168.231.7 , maka setiap komputer
yang terhubung dalam network harus mendefinisikan siapa server DNS-nya (192.168.231.7).
Komputer yang tidak mendefinisikan siapa server DNS-nya tidak dapat memanfaatkan penamaan
DNS.
Pada Linux, DNS Server pada umumnya menggunakan BIND (Berkely Internet Name
Domain). Secara defaults, BIND telah terinstall pada kebanyakan distro. Sampai modul ini ditulis
versi yang telah dirilis adalah 9.2.2.
· NS (Name Server)
Digunakan untuk menyatukan “Authoritative Name Server” yang mengelola domain.
· A (Address)
Digunakan untuk memetakan suatu hostname ke suatu IP Address.
· PTR (Pointer)
Digunakan untuk meletakan IP Address ke hostname.
· CNAME (Canonical Name)
Digunakan untuk menyatakan sebuah alias atau nickname dari suatu host.
· MX (Mail Exchange)
Digunakan untuk mengarahkan e-mail untuk suatu host atau domain ke host yang berfungsi
sebagai mail server.
File /etc/bind/named.conf
Di dalam file ini berisi informasi letak direktori yang menyimpan file-file domain atau zone
file. Terdapat juga Zone Statement untuk mendeklarasikan zone file domain kita dan Reserve DNS
Zone yang dipergunakan untuk mengkonfigurasikan server DNS sebagai name server untuk IP ke
Host dari suatu alokasi address.
File /etc/bind/namafile
@ IN SOA name.server. email_admin.name.server. (
serial_number; serial
refresh_number; refresh
expire_number; expire
minimum_number); minimum
Keterangan :
· SOA : Strart of Authority merupakan perintah yang hanya digunakan oleh primary
DNS.Perintah tersebut mendefinisikan awal dari suatu zone.
· Nameserver : nama domain yang anda buat dilayani oleh server DNS.
· Serial_number : nomor seri dari zone file. Biasanya menggunakan format berbentuk
yyyymmddhhmm (Y: tahun, M: bulan, D : tanggal, h: jam, m: menit)
· Refresh_number : mendefinisikan selang waktu yang diperlukan oleh Secondary Name
Server untuk memeriksa perubahan zone file pada Primary Name Server.
· Retry_number : mendeklarasikan beberapa SNS menunggu pengulangan pengecekan
terhadap PNS bila PNS tidak memberikan respon pada saat proses refresh.
· Expire_number : mendeklarasikan berapa lama zone file dipertahankan pada SNS apabila
SNS tidak bisa maka ia akan melakukan penghapusan.
· Minimum_number : mendeklarasikan nilai default Time To Live untuk semua resource
pada zone file.
C. LANGKAH PRAKTIKUM
1. Instalasi
Software yang kita gunakan adalah BIND seperti yang telah kita bahas di atas tadi.
Software tersebut sudah diinstalkan oleh para Linuxer Informatika. Untuk mengetahui apakah sudah
lengkap semua, ketikkan perintah pada konsole :
dpkg -l |grep <nama_software>
Sistem Operasi Jaringan 63
Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
maka akan muncul software yang terinstall sebagai berikut :
user@himatif:~$ sudo dpkg -l | grep bind9
ii bind9-host 9.3.2-2ubuntu1
Version of 'host' bundled with BIND 9.X
ii libbind9-0 9.3.2-2ubuntu1
BIND9 Shared Library used by BIND
Apabila belum muncul seperti yang di atas berarti BIND belum terinstall dan segera hubungi
asistenmu.
include "/etc/bind/named.conf.options";
// be authoritative for the localhost forward and reverse zones, and for
// broadcast zones as per RFC 1912
zone "localhost" {
type master;
file "/etc/bind/db.local";
};
zone "127.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.127";
};
zone "0.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.0";
};
zone "255.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.255";
};
zone "himatif.org" {
type master;
file "/etc/bind/db.himatif.org";
};
include "/etc/bind/named.conf.local";
$TTL 86400
@ IN SOA himatif.org. root.himatif.org. (
200609212315 ; Serial
28800 ; Refresh
14400 ; Retry
3600000 ; Expire
86400 ) ; Minimum
IN NS himatif.org.
1 IN PTR www.himatif.org.
Di atas dituliskan angka 22, dapat kita ganti sesuai dengan IP komputer masing-masing.
user@himatif:/$ sudo vi /etc/bind/db.himatif.org
$TTL 86400
$ORIGIN himatif.org.
@ IN SOA himatif.org. root.himatif.org. (
200609212315 ; Serial
28800 ; Refresh
14400 ; Retry
3600000 ; Expire
86400 ) ; Minimum
IN NS himatif.org.
IN A 192.168.123.1
4. PENGECEKAN DNS
Setelah kita menyelesaikan tahapan-tahapan konfigurasi DNS, kita akan mengecek apakah
DNS yang telah kita buat dapat berjalan dengan baik. Ada tiga perintah untuk mengujinya yaitu :
dig, host, dan juga ping.
3. Sedangkan pada masing-masing jaringan diberi nama host sesuai tabel berikut:
IP Domain
192.168.x.1 uinsuka.net
192.168.x.2 Dua.uinsuka.net.net
6. TUJUAN
10) Memahami konsep dan fungsi dari Web Server.
11) Memahami cara kerja dan dapat melakukan konfigurasi pada web server ( apache ).
12) Praktikan dapat melakukan proses upload halaman web ke server.
7. DASAR TEORI
Web server merupakan server yang menangani komunikasi data pada internet melalui jalur
world wide web atau html (Hyper Text Markup Language). Web server merupakan inti dari
server-server di internet, karena sebagian besar permintaan layanan komunikasi berupa HTTP
(Hypertext Transfer Potocol). Pada kenyataannya apabila kita mengakses internet maka layanan
yang banyak kita gunakan adalah web service, yaitu layanan informasi berbasis web.
Layanan http dapat dilakukan karena kita melakukan request pada host yang ada di
internet, dan host tersebut menagggapi dengan mengirimkan informasi yang kita butuhkan berupa
kode-kode html yang akan diubah kebentuk halaman web oleh browser kita.
Apache pertama kali didesain pada sistem Unix, tetapi pada versi berikutnya apache dapat
dijalankan pada mesin Windows NT.
Konfigurasi pada pada modul ini hanya bersifat mendasar saja, karena hal-hal yang lebih
lanjut akan dibahas pada langkah kerja.
Konfigurasi apache sepenuhnya dengan mengunakan file. File utama dalam konfigurasi
apache adalah httpd.conf yang secara default instalasi pada Ubuntu ada pada
/etc/apache2/httpd.conf
Merupakan direktive yang mengatur letak dari direktori standart dari Apache. Apabila Apache
dikompilasi secara tidak standart maka perlu dilakukan pengisian pada direktive ini.
2. Direktive Listen 80
Berfungsi menentukan port dimana apache berjalan, standar global web server berjalan pada
port 80, tetapi dapat juga diganti dengan port lain ( selama belum terpakai ).
Tetapi cara pengaksesan harus dengan format = Nama Domain: Nomor Port
3. Direktive ServerAdmin root@localhost
Direktive ini berfungsi memberikan informasi mengenai alamat email dari admin server. Alamat
email ini berfungsi untuk kontak apabila ada user yang menemui kendala dengan server.
4. Direktive DocumentRoot "/var/www/html/"
Merupakan konfigurasi untuk root dokumen dari user-user yang menggunakan server. Semua
file-file user diletakkan disini. Direktive tersebut dapat diubah sesuai keinginan.
5. Direktive DirectoryIndex index.html index.html.var
Direktive yang mengatur otomatisasi dari halaman indek dari web. Sebagai contoh apabila ada
user yang ingin mengakses domain kita, dia hanya perlu mengetikan “www.domain-kita”,
secara otomatis apache akan meload file yang ada dan tercantum pada DirectoryIndex-nya.
Jadi user tidak perlu mengetikkan nama file index dari web site kita.
Beberapa direktive lainnya dapat dilihat dan dipelajari pada banyak how-to.
8. LANGKAH PRAKTIKUM
Pada praktikum kali ini akan dicoba beberapa hal yang berkaitan dengan konfigurasi pada
web server secara umum antara lain :
I. Konfigurasi apache sebagai web server biasa
J. Pembuatan web secara personal
K. Pembatasan Akses dengan password.
Attention : Sebelum melakukan konfigurasi ada baiknya cek terlebih dahulu server DNS anda.
Karena kita memerlukan DNS dalam menyeting web server.
Selanjutnya pada file carilah kata “DocumentRoot” pada defaultnya terletak pada
/etc/apache2/sites-enabled/000-default, script tersebut menunjukkan letak dari direktori
dimana kita meletakkan file-file html. Letak dari dokumen dapat diganti sesuai dengan keinginan
asalkan tidak melanggar hak permission.
cp /etc/apache2/sites-enabled/000-default /etc/apache2/sites-enabled/000-default.asli
Selanjutnya membuat file html sederhana untuk menguji apakah web server kita telah berjalan
dengan baik.
$ sudo vi /var/www/index.html
<html>
<title>Apache2</title>
<body>
</h2></b>
</body>
</html>
Selanjutnya adalah melakukan testing pada web server anda menggunakan web browser anda
dengan mengetikan nama dari domain anda misal himatif.org. ketikan localhost jika memang
belum ada web server
Untuk selanjutnya cobalah akses web server teman anda yang dengan cara yang sama.
Personal home page adalah web server dimana setiap user dari sistem memiliki perbedaan
pada direktori root tetapi masih dalam satu domain. Pengaksesan dari personal home pahe
dengan penambahan ~nama user dibelakang domain.
Contoh himatif.org/~informatika.
$ sudo vi /etc/apache2/mods-enabled/userdir.conf
<IfModule mod_userdir.c>
UserDir direktoriweb
IncludesNoExec
</Directory>
</IfModule>
Langkah selanjutnya buatlah user baru ataupun apabila telah ada dan dibuat dapat juga dengan
menggunakan user tersebut. Dan buat direktori dibawah home/user dengan nama direktoriweb.
Demi keamanan dan agar dapat diakses dari luar maka perlu merubah hak akses dari direktori user.
$ sudo vi index.html
<html>
<body>
</body>
</html>
Pada dasarnya apabila tidak dilakukan perubahan pada hak askes maka web server kita dapat di
akses melalui host dan oleh siapapun, teta.Fungsi dari pembuatan autentikasi adalah sebagai
pembatasan akses web server dari luar dengan cara pemberian akses pada user tertentu dengan
proteksi berupa password.
Pertama-tama tentukan dulu user yang akan diberi pembatasan autentikasi. Selanjutnya masuk ke
root direktori user tersebut.
$ cd /home/linux/direktoriweb
Membuat password dengan htpasswd (tool yang digunakan khusus untuk membuat dan mengatur
autentikasi pada server apache).
password : ********
-c : merupakan option dari htpasswd untuk membuat autentikasi baru, option yang lainnya dapat
dilihat pada man page htpasswd
.htpasswd : merupakan nama file ( tanda titik (.), merupakan tanda bahwa file tersebut berupa file
hidden )
Selanjutnya kemudian buatlah file .htaccess pada direktori yang sama yaitu /home/linux/
direktoriweb :
$ sudo vi .htaccess
AuthType Basic
AuthUserFile /home/linux/direktoriweb/.htpasswd
:wq
Pertanyaannya adalah mengapa harus membuat file .htaccess ?! Sebenarnya file tersebut dapat
diubah dengan nama lain tetapi harus juga mengubah default dari /etc/httpd/conf/httpd.conf pada
direktive AcessFileName .htaccess . Langkah selanjutnya adalah lakukan restarting pada daemon
apache anda.
Box Autentikasi
9. LEMBAR KERJA
e. Pindahkanlah DocumentRoot pada /var/www/webku.
f. Buatlah file index.html pada direktori /var/www/webku/.
$ cd /var/www/webku
$ sudo vi index.html
<html>
<body>
</body>
</html>
$ sudo vi info.php
<?
phpinfo();
?>
MAIL SERVER
10. TUJUAN
Perkembangan Internet yang pesat menjadikan e-mail sebagai salah satu aplikasi populer
saat ini. E-mail merupakan protokol dimana setiap user dapat saling berinteraksi melalui media surat
elektronik.
Sudah menjadi suatu keharusan bahwa sebuah perusahaan apabila tidak ingin dikatakan
ketinggalan zaman maka perusahaan tersebut harus memiliki kontak person sebuah e-
mail.Sebenarnya hal ini bukan semata trend seater atau life style saja, akan tetapi e-mail merupakan
media yang tepat sebagai komunikasi yang dapat menggantikan media surat konvensional.
Jika diperhatikan pada gambar, seorang user dapat melakukan aktivitas mengirim dan
menerima e-mail kesebuah server yang mengelola e-mailnya dan apabila user tersebut
mengirimkan e-mail maka mail server user tersebut akan melakukan kontak secara elektronik
dengan mail server dari alamat e-mail si penerima pesan.
Komunikasi antar server tersebut mebutuhkan standar protokol dan pada TCP/IP protokol
yang digunakan adalah protokol smtp dan pop3. Smtp (simple mail transfer protocol) bertugas
Pop3 pada umumnya digunakan untuk mengambil e-mail dari smtp yang bertanggung jawab
kemudian mengantarkan keprogram mail client dari sembarang komputer. Jadi pop3 tidak
tergantung pada komputer tertentu atau program DNS tetapi lebih kepada pengaksesan secara
domain.
Pada sistem operasi Linux, biasanya telah disertakan program paket untuk MTA antara lain
postfix, dan Postfix. Selain itu ada juga Qmail yang terkenal handal dan tangguh.
Server smtp menggunakan port default 25 untuk mengirim dan menerima e-mail. Jika ada e-
mail yang ingin masuk maka server smtp mengontak port 25 smtp dari server penerima dan
mengirimkan email tersebut dengan menggunakan “ simple SMTP command “.
POP3 bekerja sebagai client, pop3 bertugas mengambil email dari server smtp dan
memasukkan dalam direktori mail dari user.
Web mail adalah salah satu cara dimana teknologi web yang terkenal user friendly dan
berbasis GUI (Graphic User Interface) diintegrasikan dengan teknologi e-mail, sehingga user lebih
mudah dalam melakukan aktivitas pengiriman dan penerimaan email.
User tidak lagi direpotkan dengan pengaturan smtp yang akan dipakainnya karena hal
tersebut telah diambil alih oleh script-script yang dibuat pada web mail tersebut. Selain itu dengan
web mail, user dapat mengakses email dari manapun sepanjang terkoneksi dengan internet.
Pada saat ini telah banyak program paket web mail yang dapat diintegrasikan dengan MTA
dan beberapanya bersifat freeware antara lain Squerreilmail dan Sqwebmail.
Telah menjadi fakta bahwa Mail Server pada awalnya dibangun untuk sistem operasi Linux,
hingga saat inipun server-server mail berbasis Linux masih sangat baik untuk digunakan.
Mencari email server yang tangguh dan sesuai kebutuhan merupakan suatu keharusan.
Selain itu email server yang baik akan mampu mengirim email dalam jumlah besar dan tidak rentak
terhadap kehilangan data. Yang juga harus diperhatikan adalah isu keamanan mail server dari
gangguan keamanan dan hole-hole yang memungkinkan user yang tidak berhak mengaksesnya.
Mail server yang baik belum tentu merupakan produk-produk komersial. Bahkan pada saat
ini kemampuan produk-produk open source ternyata unjuk kerjanya lebih bagus dari produk-produk
komerisal. Banyak pilihan mail server open source yang dapat digunakan dan telah terbukti
kehandalannya antara lain postfix, Qmail, dan Postfix. Ketiga mail server tersebut merupakan
produk open source yang pada kenyataannya banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan
untuk membangun sistem komputerisasi mereka, bahkan perusahaan-perusahaan dotcom dunia
yan notabene perusahaan profit ternyata banyak yang menggunakan mail server tersebut. Hal ini
bukanlah suatu yang mengejutkan karena selain bisa didapat dengan cost yang rendah, mail server
tersebut memiliki celah keamanan yang baik.
postfix merupakan server mail yang sangat populer dan hampir setiap distro Unix dan Linux
menyertakannya sebagai standart MTA. postfix merupakan program yang mengimplementasikan
Sebelum melakukan konfigurasi untuk mail server, cek dahulu apakah ada user selain root pada
sistem, karena akan digunakan juga sebagai user mail.
$ cat /etc/passwd
root:x:0:0:root:/root:/bin/bash
...................................................
admin:x:1000:1000:admin,,,:/home/admin:/bin/bash
user:x:1001:1000:user,,,:/home/user:/bin/bash
Pada keterangan diatas terdapat user “user” yang akan digunakan sebagai user pada server
mail.
Apabila belum ada maka buatlah user terlebih dahulu. Selanjutnya cek paket yang diperlukan
oleh postfix apakah telah terdapat pada sistem telah tersedia :
Apabila paket tersedia selanjutnya melakukan beberapa konfigurasi pada beberapa file
konfigurasinya. Hal yang utama adalah setting pada main.cf
$ sudo vi /etc/postfix/main.cf
myhostname = himatif.org
myorigin = $myhostname
............................................................
Apabila sudah terlihat, kemudian lakukan testing apakah mail server kita telah berfungsi.
Trying 127.0.0.1...
Connected to localhost.
telnet> quit
Apabila telah tampil seperti tampilan diatas, selamat server mail anda telah berjalan.
14) Konfigurasi pada web mail.
Web mail merupakan suatu email client berbasis web. User dapat melakukan aktifitas mengirim
dan menerima email melalui layanan web.
Web mail telah banyak digunakan oleh potral-portal besar seperti yahoo.com,
mail.google.com dan sejenisnya. Layanan ini begitu populer karena kompatibilitas yang baik,
user tidak perlu melakukan konfigursai setiap akan checking mail, user hanya perlu melakukan
login dan semua telah diatur secara otomatis oeh web mail.
kopikan file dari squirrelmail kedirektori yang dikehendaki, apabila masih berupa file tarbal
lakukan unkompresi pada file. Selanjutnya konfigurasi file pada httpd.conf agar Dokumen Root
dari web diarahkan ke direktori squerreilmail.
$ sudo vi /etc/apache2/sites-available/webmail
<VirtualHost *>
ServerAdmin admin@himatif.org
ServerName mail.himatif.org
DocumentRoot /var/www/squirrelmail
<Directory /var/www/squirrelmail>
AllowOverride AuthConfig
Order allow,deny
</Directory>
ErrorLog /var/log/apache2/error-webmail.log
LogLevel warn
ServerSignature On
</VirtualHost>
:wq
Selanjutnya adalah mengkonfigurasi smtp dan pop3 dan imaps yang akan digunakan oleh web
server. Smtp merupakan layanan yang berfungsi sebagai server yang menangani proses
pengiriman e-mail sedangkan pop3 merupakan server yang menangani proses pengambilan e-
mail dari server ke client yang melakukan request. Untuk imaps merupakan suatu daemon yang
berfungsi sebagai penghubung antara pop3 dengan aplikasi web, dalam hal ini html.
Untuk penyetingan smtp telah dilakukan pada sub bab diatas, oleh karena itu yang akan
dilakukan adalah melakukan setingan pada pop3 dan imaps.
Langkah pertama lakukan cecking pada file-file yang diperlukan yaitu imaps dan pop3.
ii courier-imap 3.0.8-
13ubuntu5 Courier Mail Server - IMAP
server
ii courier-imap-ssl 3.0.8-
13ubuntu5 Courier Mail Server - IMAP
over SSL
Jikalau belum tersedia lakukan instalasi. Selanjutnya jalanan service dari imap dan ipop3. Cek
dahulu service-service tersebut.
$ sudo sysv-rc-conf
Apabila dalam keadaan off, maka jalankanlah service tersebut. Setelah service berjalan maka
langkah selanjutnya adalah melakukan configurasi pada web mail.
$ sudo ./conf.pl
---------------------------------------------------------
Main Menu --
1. Organization Preferences
2. Server Settings
3. Folder Defaults
4. General Options
5. Themes
6. Address Books
8. Plugins
9. Database
10. Languages
C Turn color on
S Save data
Q Quit
Command >>
Akan tampil menu dari konfigurasi squirrelmail. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada
domainnya.
Command >> 2
General
-------
C. Turn color on
S Save data
Q Quit
Command >> 1
The domain name is the suffix at the end of all email addresses. If for example,
your email address is jdoe@myorg.com, then your domain
would be myorg.com.
[example.com]: himatif.org
Command >> 3
You now need to choose the method that you will use for sending
1. Sendmail
2. SMTP
Command >> a
1. Domain : himatif.org
IMAP Settings
--------------
...................................
9. Delimiter : detect
Command >> R
Lakukan setting sesuai dengan server masing-masing kemudian setting pada smtp.
1. Domain : himatif.org
SMTP Settings
-------------
5. SMTP Port : 25
command >> s
command >> q
Langkah terakhir adalah melakukan proses checking dari web browser. Kemudian ketikkan url
dari mail server kita.
Dengan kelompokmu cobalah buat 2 buah domain dengan masing-masing domain memiliki
mail server secara tersendiri. Lakukan beberapa hal berikut :
L. Cobalah saling mengirim email antara user-user yang berbeda domain.
5) Cobalah konfigurasi mail server sehingga dapat diakses walaupun malalui jaringan lain.
10. Cobalah setting mail client pada jaringan lain.
g. Sebutan paket-paket atau services apa saja yang berperan dalam mail server pada
praktikum yang anda lakukan.
5. Bagaimana cara kerja dari mail server. Jelaskan!
A. TUJUAN
1. Praktikan dapat memahami konsep router
2. Praktikan dapat melakukan percobaan setting router pada mesin Linux
B. DASAR TEORI
Router merupakan sebuah konfigurasi pada jaringan komputer yang bertugas untuk
menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer yang berbeda. Mesin Linux dapat kita
konfigurasikan menjadi sebuah mesin router.
Setelah selesai, kita dapat melihat hasilnya dengan perintah ifconfig. Dapat dilihat broadcast
dan netmask sudah dikonfigure secara dafault. Tapi IP alias hanya bersifat sementara.
Apabila network direstart maka IP tersebut akan hilang. Bila kita ingin memberikan IP secara
permanen, kita lakukan dengan menggunakan perintah berikut :
$ sudo vi /etc/network/interfaces
agar setingan tetap berjalan setiap kali komputer dinyalakan, setting pada /etc/rc.local
$ sudo vi /etc/rc.local
Sistem Operasi Jaringan 95
Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
#!/bin/sh -e
# rc.local
# This script is executed at the end of each multiuser runlevel.
# Make sure that the script will "exit 0" on success or any other
# value on error.
# In order to enable or disable this script just change the execution
# bits.
# By default this script does nothing.
ifconfig eth0 up
ifconfig etho:1 up
ifconfig eth0:2 up
exit 0
$ sudo vi /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
8. Pada host network (komputer selain router), kita diharuskan menge-route-kan network
tersebut ke router. Pada salah satu komputer pada network, ketikkan perintah berikut :
Gateway tersebut merupakan IP address yang terdapat di router sesuai dengan IP network.
Kita dapat melihat hasilnya dengan perintah route.
9. Untuk menghapusnya, lakukan perintah berikut :
$ sudo route del default gw 192.168.123.4
10. Untuk mengetest apakah router tersebut berhasil kita setting atau tidak, ping-lah IP address
pada network yang berbeda.
IP IP Aliasing
192.168.1.1 192.168.10.1
192.168.2.1 192.168.10.2
192.168.3.1 192.168.10.3
192.168.4.1 192.168.10.4
192.168.5.1 192.168.10.5
192.168.6.1 192.168.10.6
A. TUJUAN
1. Dengan praktikum dalam modul ini, mahasiswa diharapkan mendapatkan informasi tentang
bagaimana firewall dan pengaturannya dengan iptables.
2. Mahasiswa dapat memahami konsep dan cara kerja firewall.
3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari firewall.
4. Mahasiswa dapat mengenal jenis-jenis firewall.
5. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi iptables.
B. DASAR TEORI
1. Pengertian Firewall
Pada saat PC kita berhubungan satu sama lain, akan kita temui satu persoalan baru, yaitu
bagaimana agar kita tidak kedatangan “tamu tak diundang”. Untuk itulah kita buat firewall.
Lalu apa itu firewall? Firewall atau “dinding api”' merupakan suatu cara melindungi sistem,
baik dari orang-orang yang tidak berhak maupun dari komputer lain yang mengandung virus.
Firewall adalah suatu cara untuk membatasi informasi yang dibolehkan masuk dan keluar dari
jaringan lokal kita. Umumnya, host firewall terhubung ke Internet dan LAN lokal kita, dan akses LAN
ke Internet hanya melalui firewall.
Mengapa diberi nama firewall? Mungkin itu pertanyaan yang pertama kali muncul ketika
membaca suatu artikel tentang keamanan, baik di Windows, Linux maupun Sistem Operasi apa
saja. Menurut istilah konstruksi bangunan, firewall adalah sebuah struktur yang dibuat untuk
mencegah penyebaran api. Hampir senada dengan istilah awalnya, firewall bertujuan untuk menjaga
lan dari “api” akses yang tidak diinginkan dari internet. Disamping agar pengguna lan tidak
sembarangan mengeluarkan “api” aksesnya ke Internet. Dengan kata lain firewall dibuat untuk
membatasi antara dua dunia (LAN dan Internet).
2. Jenis-Jenis Firewall
Terdapat dua firewall dasar pada Linux, yaitu packet filter (filtering firewalls) dan proxy
servers. Dari tiap-tiap tipe firewall tersebut, masing-masing dibagi dalam dua sub tipe.
Dalam modul ini kami akan menjelaskan tentang firewall menggunakan packet filter.
Sedangkan untuk proxy dijelaskan dilain bab.
C. LANGKAH PRAKTIKUM
Pada praktikum kali ini kita akan belajar menggunakan iptables untuk menyaring paket yang
masuk, keluar dan melewati komputer kita. Harap dipahami bahwa perintah dibawah ini merupakan
perintah dasar, karena banyak sekali yang bisa digali dari perintah iptables.
Sedangkan yang akan kita pelajari adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan, menyalakan dan mematikan iptables.
b. Melihat daftar aturan pada chains.
c. Menolak semua paket yang masuk atau keluar.
d. Menolak paket berdasarkan alamat IP.
e. Menolak paket berdasarkan protokol dan port.
f. Menghapus aturan pada chains.
g. Menyimpan dan mengembalikan aturan pada chains.
h. Merubah kebijakan umum chains.
Anda harus mengaktifkan IP_FORWARDING, dengan cara memberi nilai '1' pada file
ip_forward
$ sudo echo "1" > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
Anda juga dapat mematikan lalu menyalakan kembali (restart) service tersebut dengan
perintah:
$ sudo /etc/init.d/iptables restart
Selanjutnya coba hubungi komputer bersangkutan (dalam hal ini alamatnya 192.168.195.1 atau
salahjurusan.com) dari komputer lain, misal dengan program ping, maka akan muncul hasil
berikut setelah Anda menekan CTRL+C
Untuk penolakan yang lebih “sopan” Anda dapat menggunakan aksi (-j) REJECT, misal:
Maka hasil ping ke komputer yang bersangkutan akan tampak sebagai berikut:
$ ping 192.168.123.2
$ sudo iptables -L
Selain dengan menggunakan alamat IP, Anda juga dapat menggunakan nama domain (ingat
kembali DNS!!) (walaupun hal ini sebenarnya tidak disarankan) dan subnet (contoh :
192.168.231.0/24). Misalkan Anda tidak ingin paket yang berasal dari www.xxx.com masuk ke
Demikian halnya pula dengan chains OUTPUT, bedanya disini adalah opsi -s (source) diganti
dengan -d (destination). Gunanya misalkan Anda tidak ingin orang mengakses www.saru.com
maka dapat menerapkan aturan sebagai berikut:
Contoh kasus, misalkan Anda ingin sebuah server dns hanya menerima paket data dengan
protokol UDP maka Anda dapat mengetikkan peintah berikut:
Jika Anda mengetikkan perintah diatas, maka Anda tidak bisa melakukan ping, dan semua
jenis service dengan protokol icmp dan tcp akan di-DROP, kecuali DNS dan SNMP (karena
menggunakan protokol UDP). Selain dengan nama protokol Anda juga dapat memasukkan
nomor dari protokol tersebut (bisa Anda lihat dalam /etc/protocols).
Untuk lebih spesifik kita bisa menambahkan nomor port dari protokol yang ingin kita DROP.
Sekedar mengingatkan semua service pada server mengikat satu nomor port. Web Server
pada port 80 (ada juga yang memakai port 8080), Ftp Server pada port 21, Ssh Server
mengikat port 22, dst. Misal kita ingin server bisa digunakan untuk semua service kecuali
browsing maka anda bisa menggunakan perintahnya, sebagai berikut:
$ sudo iptables -A INPUT -p tcp --dport http -j DROP
Daftar nomor port beserta nama service yang berjalan pada port tersebut dapat dilihat dalam
/etc/services.
6. Menghapus Aturan
Setidaknya terdapat tiga cara untuk menghapus aturan pada chains.
1. Menghapus Semua Aturan
Untuk menghapus semua aturan pada semua chains maka kita dapat menggunakan opsi F
sebagai berikut:
$ sudo iptables -F
Maka untuk menghapus aturan tersebut diatas kita dapat menggunakan opsi D
(delete/hapus), sebagai berikut:
$ sudo iptables -D INPUT -p tcp -j DROP
Angka 3 didapat dari urutan aturan didalam daftar tersebut pada chains INPUT.
File aturan akan dibuat pada direktori tersebut. Apabila anda ingin file firewall yang tersimpan
tersebut aman (tidak dapat dibuka oleh user lain), anda dapat menempatkannya pada direktori
/root/ dan anda berikan permission 600 (ingat kembali permission pada Perintah Dasar!!...).
Untuk mengaktifkannya kembali pada firewall, ketikkan perintah berikut :
iptables-restore < /direktori/namafile
Dimana perintah diatas akan mengembalikan semua setting yang telah Anda buat ke dalam
tabel firewall pada kernel. Anda juga dapat meletakkan perintah diatas pada file /etc/rc.local
agar setiap start-up Linux, semua aturan akan tetap terjaga.
$ sudo iptables -L
Policy untuk semua chain diatas adalah ACCEPT, jadi jika terdapat paket yang masuk ke
sistem yang bersangkutan dan berasal dari 192.168.231.22 maka paket tersebut akan di-
ACCEPT, karena alamat 192.168.231.22 tidak ditentukan secara eksplisit pada daftar aturan,
sehingga mengikuti kebijakan umum.
Policy ini berkaitan erat dengan desain keamanan jaringan. Pada keamanan jaringan komputer
terdapat dua prinsip dasar.
1. Menutup Semua Pintu Akses Masuk Dan Membuka Hanya Yang Diperlukan.
Dalam persepsi firewall ini berarti membuat policy menjadi DROP dan kemudian
menentukan aturan paket seperti apa saja yang diperbolehkan masuk (ACCEPT).
2. Membuka Semua Pintu Akses Masuk Dan Menutup Hanya Yang Diperlukan.
Dalam persepsi firewall ini berarti membuat policy menjadi ACCEPT dan kemudian
menentukan aturan paket seperti apa saja yang ditolak (DROP).
Sekilas kedua hal diatas tampak sama, walaupun sebenarnya banyak perbedaan. Administrator
jaringan yang mahir, biasa menggunakan prinsip pertama. Jika Anda belum terbiasa, Anda bisa
menggunakan prinsip kedua.
D. LEMBAR KERJA
1. Untuk melakukan percobaan ini perhatikan konfigurasi penomoran IP untuk jaringan dengan
30 komputer berikut ini:
1 Kelompok = 5 Orang Vertikal
IP IP Aliasing
192.168.1.1 192.168.10.1
192.168.2.1 192.168.10.2
192.168.3.1 192.168.10.3
192.168.4.1 192.168.10.4
192.168.5.1 192.168.10.5
192.168.6.1 192.168.10.6
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/Network_operating_system