You are on page 1of 9

DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL

(STUDI KASUS: DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN ANAK)

PAPER
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Perubahan Sosial
Yang dibina oleh Bapak Nur Hadi

Oleh :
DIDIK SUGIANTO 208831416790
F. X. DOMINI B B HERA 307832407228
M. ARIF NUR ROHMAN 108831416491
SYAFI’ U ROKHMAN 208831416796
TAUFIK ARDIANSYAH 208831413397
YUDHA ADI PURNOMO 208831416789
YUDHA PURNA SETYA 208831416797
Off : C

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
April 2011
A. Pengertian Globalisasi
Setiap orang pada era sekarang tidak asing lagi bila mendengar kata globalisasi,
bahkan dimana-mana orang membicarakan bahwa kita sekarang hidup di zaman
dengan kehidupan sosial yang tidak terbatas lagi, bahkan sekarang ini sudah menjadi
mode untuk menganggap zaman negara bangsa sudah lewat dan pemerintah nasional
tidak efektif lagi untuk menghadapi proses ekonomi dan sosial yang mengglobal1.
Hampir semua negara dibelahan bumi ini tidak mau ketinggalan untuk
memperbincangkan globalisasi secara insentif, karena keberadaannya tak mungkin
terbendung lagi, serta tidak mungkin diabaikan dalam memahami prospek kehidupan
negara diabad ini.
Istilah “globalisasi” diambil dari kata global, yang dalam bahasa Inggris “The
globe” dan dalam bahasa Prancis “Mondalasation”2. Yang maknanya ialah universal.
Globalisation isn’t only about what is aut “there” remote and far away from the
individual. Is it an “in here” phenomenon too, influencing intimate and personal
aspect of our lives3. Artinya “Globalisasi bukan sekedar apa yang ada “diluar sana”
terpisah dan jauh dari orang perorang. Ia juga merupakan fenomena “disini” yang
mempengaruhi aspek-aspek kehidupan kita yang intim dan pribadi”. Globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan kecuali sekedar definisi kerja (working definition),
sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya.
Dalam memberikan pengertian dan pandangan terhadap globalisasi beberapa
tokoh atau peneliti memberikan penjelasan tentang pengertian maupun hakikat
globalisasi diantaranya:
a. Menurut Muchtar Buchori dalam bukunya yang berjudul “Pendidikan
Antisipatoris” menjelaskan bahwa secara populer globalisasi berarti
menyebarnya segala sesuatu secara cepat keseluruh dunia4.
b. Menurut Dr. Heru Nugroho globalisasi adalah proses kebudayaan yang
ditandai dengan adanya kecenderungan wilayah-wilayah di dunia, baik geografis
maupun fisik, menjadi seragam dalam format sosial, budaya, ekonomi dan
politik. Dalam proses global telah menciptakan egalitarisme dibidang budaya
memicu munculnya internatianalisation of culture, dibidang ekonomi

1
Paul Hirst & Graham Tomson, 2001: 266
2
Imam Machali dan Mustofa (eds), 2004: 109
3
Anthony Giddens, 2000: 12
4
Muchtar Buchori, 2001: 46
menciptakan saling ketergantungan, dalam proses produksi dan pemasaran, dan
dibidang politik menciptakan liberalisasi5.
c. Menurut Dr. Mansour Fakih secara tegas yang dimaksud globalisasi adalah
proses pengintegrasian ekonomi nasional kepada sistem ekonomi dunia
berdasarkan keyakinan pada perdagangan bebas yang sesungguhnya telah
dicanangkan sejak zaman kolonialisme yang mengakibatkan konsekuensi
persaingan yang tidak seimbang, dalam segala bidang kehidupan manusia6.
d. Jajat Burhanudin dalam bukunya yang berjudul “Mencetak Muslim
Modern” mendefinisikan secara istilakhi, globalisasi adalah perubahan-
perubahan struktural dalam sebuah kehidupan negara dan bangsa yang
mempengaruhi fundamen-fundamen dasar pengaturan hubungan antar manusia,
organisasi sosial, dan pandangan-pandangan dunia7.
Dari uraian diatas menurut hemat penulis yang dimaksud globalisasi
dalam konteks pendidikan anak adalah proses sosial atau proses interaksi
dengan segala bentuknya yang tidak memperhatikan batasan-batasan ruang
dan waktu sehingga akan membawa kedalam kebebasan dalam memperoleh
pendidikan yang diinginkan.

B. Ciri-ciri Globalisasi
Proses globalisasi yang terus melaju telah memunculkan wacana baru dalam
berbagai lapangan kehidupan sehingga menimbulkan perubahan-perubahan struktural
yang bermula dari lapangan ekonomi, dan teknologi yang segera merembet kebidang
politik sosial budaya, serta gaya hidup manusia.
Sejumlah perubahan struktural dan perkembangan tersebut antara lain adalah:
a. Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan keuangan.
b. Peningkatan utang dan ketergantungan negara-negara berkembang pada
pasar keuangan internasional.
c. Meningkatnya peranan lembaga-lembaga keuangan dan perdagangan
internasional seperti IMF, world bank, dan lain-lain. Yang mana lembaga
tersebut memaksakan kebijakan subsidi dan pengeluaran pemerintah bagi rakyat
banyak, yang akhirnya menyebabkan rakyat semakin menderita dan miskin,

5
Heru Nugroho, 2001: 6
6
Mansour Fakih, 2002: 210
7
Jajat Burhanuddin, 2006: 6
tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka, karena kenaikan kebutuhan
pokok dan lain-lain.
d. Pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi dan transportasi yang
memungkinkan penyebaran informasi dan anak-anak secara global dengan
menyempitnya jarak dan waktu.
e. Berakhirnya perang dingin dan bangkitnya demokrasi liberal.

Senada dengan perubahan struktural diatas Imam Machali mengungkapkan


globalisasi ditandai dengan8:
a. Globalisasi terkait erat dengan kemajuan dan inovasi teknologi.
b. Globalisasi tidak bisa dilepaskan dari akumulasi kapital.
c. Globalisasi berkaitan dengan semakin tingginya intensitas perpindahan
manusia, pertukaran budaya anak-anak, dan ide yang lintas batas negara.
d. Globalisasi ditandai semakin meningkatnya tingkat keterkaitan dan
ketergantungan tidak hanya antar bangsa namun juga, antar masyarakat.

Dari perubahan-perubahan yang terjadi tersebut jelas globalisasi akan membawa


akibat dan manfaat bagi kehidupan manusia. Dua hal bertolak belakang ini memaksa
setiap orang untuk bersikap dan menentukan pilihan terhadap globalisasi. Paling tidak
terdapat tiga pilihan terhadap era globalisasi, pertama adalah orang yang bersikap
optimis terhadap globalisasi, pelaku ini diambil oleh pelaku bisnis dan pemerintahan
maju, juga diterima oleh mereka yang terpesona dengan penemuan ilmu mutakhir,
teknologi komunikasi serta mereka yang terpulas oleh kebudayaan modern, namun
lupa atau kurang memperhatikan kerugian yang diciptakan oleh gaya hidup
konsumerisme dan jaringan pornografi9.
Kedua adalah pilihan skeptis, pemilihan ini dimiliki oleh yang mereka yang lebih
mengerti tentang globalisasi sebagai pendewaan ekonomi, politik-idiologi, ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya tidak memperhitungkan manusia, globalisasi
sebagai tuan atas segalanya. Dan kelompok ketiga adalah kelompok kompromis-kritis
yaitu pilihan bagi mereka yang walaupun mengutuk globalisasi ekonomi dan politik-
idiologi, tetapi masih mempunyai harapan cerah pada globalisasi ilmu pengetahuan,
teknologi dan budaya dan melihat secara kritis akibat yang ditimbulkan globalisasi
bagi kehidupan manusia.

8
Imam Machali dan Mustofa (eds), 2004: 238
9
Yang sering menjadi masalah adalah pilihan ini sering tidak memperhitungkan dampak negatif dari
globalisasi
C. Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan Anak
Saat ini masyarakat dunia pada umumnya dan masyarakat Indonesia khususnya
telah berada pada masa krisis, dimana mereka telah dihadapkan dengan suatu tatanan
masyarakat baru dengan formasi kapitalis yang sering disebut globalisasi.
Pendidikan sebagai investasi jangka panjang (long-term investasion) untuk
mempersiapkan generasi bangsa yang tangguh sesuai dengan jati diri bangsa dan
komitmen dengan amanat founding father bangsa ternyata mengalami persoalan yang
tidak enteng dimana dalam era globalisasi pendidikan kebanyakan bersifat
materialistik dan sekularistik. Pendidikan yang materialistik adalah buah dari
kehidupan sekularistik yang mana pola ini telah gagal dalam mengantarkan manusia
menjadi sosok manusia yang utuh karena disebabkan oleh permasalahan:
a. Lemahnya pada lembaga pendidikan formil yang tercermin dari kacaunya
kurikulum serta tidak fungsinya guru sebagai medium pendidikan sebagai
mestinya.
b. Kehidupan keluarga yang tidak mendukung, hal ini dikarenakan masing-
masing anggota keluarga sudah disibukkan dengan kepentingan-kepentingan
personal, sehingga pendidikan, keharmonisan, keluarga terabaikan yang pada
akhirnya anak mencari kehidupan sendiri tanpa pengarahan dan bimbingan
orang tua.
c. Keadaan masyarakat yang tidak kondusif, hal ini dikarenakan sangat
dasarnya globalisasi, sehingga kurang stabilnya keadaan penduduk.

Disamping terjadinya keadaan yang demikian globalisasi juga mempunyai


beberapa implikasi diantaranya adalah:
a. Implikasi Pada Dimensi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi yang tumbuh sangat cepat,
menimbulkan implikasi sebagai berikut:
• Berimplikasi pada masalah nilai, nilai yang disampaikan era global
cenderung dianggap benar dan ditiru bagi mereka yang kurang mampu
memfilter nilai-nilai yang disampaikan tersebut.
• Menimbulkan kecemasan informasi (orang yang mengumpulkan
informasi sebanyak mungkin belum, tentu bisa memanfaatkan semuanya).
• Implikasi globalisasi informasi dan komunikasi pada kalangan
remaja adalah hilangnya kreativitas sehingga apa bila muncul tantangan
mereka akan mengalami keterkejutan dan ketegangan.
• Globalisasi informasi dan komunikasi dapat mengakibatkan
perubahan pola komunikasi yang signifikan masalah tersebut
memungkinkan kontak-kontak antar bagian dunia dalam berbagai problem
dalam jangka waktu yang sama.

b. Implikasi Pada Dimensi Ekonomi


Dalam perspektif sosiologi ekonomi global melibatkan empat aspek:
masyarakat nasional, individu, sistem masyarakat dunia dan kemanusiaan. Yang
mana hubungan keempat aspek ini bersifat dinamis10.
Dalam kompleksitas globalisasi kemapanan menjadi goyah dan terjadi
dinamika baru dalam hubungan antara satuan-satuan tersebut. Yang
menimbulkan fenomena baru diantaranya:
• Kota-kota dan wilayah perkotaan mendapat peran yang strategis
sebagai bercokolnya bisnis nasional dan internasional.
• Konsumerisme makin tertanam pada masyarakat dari berbagai
lapisan dan tingkatan.
• Terjadi pendangkalan nilai agama dan moral.

c. Implikasi Pada Ilmu Pengetahuan


Akibat adanya globalisasi ilmu pengetahuan tumbuh dan berkembang
dengan sangat pesat. Perubahan dan pengembangan ilmu pengetahuan diera
globalisasi terjadi pada11:
• Ilmu kedokteran yang telah mapan melihat bahwa lingkungan
sebagai salah satu aspek yang dapat menimbulkan penyakit tetapi juga
membantu penyembuhan penyakit. Hal ini yang memunculkan dengan ilmu
kesehatan lingkungan.
• Makin berkembangnya ilmu psikologi lebih-lebih yang terfokus
pada psikologi kesehatan.
• Fiqih yang termasuk kategori tradisi keilmuan Islam muncul
gagasan fiqih sosial. Ini sebagai refleksi sikap keterbukaan.

10
Ibid., hlm. 70-72
11
Ibid., hlm. 76-80
• Munculnya pemikiran mengembangkan dan menerapkan sistem baru
guna memperbaiki proses belajar dan mengajar dengan sarana teknologi,
yang hal ini muncul dengan teknologi pendidikan.
• Kemajuan bio teknologi telah menunjukkan kemajuan-kemajuan
yang memukau. Salah satunya adanya teknologi kloning.

d. Implikasi Pada Dimensi Budaya


Pertarungan budaya global akan berimplikasi pada terjadinya transformasi
budaya, baik budaya spiritual maupun material, hal ini dapat terlihat pada:
• Adanya kecenderungan pada masyarakat yang lebih menghargai
meterialistik, hal ini dapat dilihat pada pengukuran segala sesuatu hanya
dari segi material yang akibatnya nilai-nilai moralitas suatu bangsa akan
terkikis akibat dari sistem global yang bebas nilai.
• Menjalarnya budaya permisif (serba boleh) yang akhirnya seorang
melakukan sesuatu yang dianggap ngetren dan modern, dan berangsur-
angsur meninggalkan nilai yang sudah mapan.
• Norma-norma sosial yang relatif mapan terkontaminasi oleh budaya
global.
• Munculnya egoisitas dan krisis moral, tindakan sosial yang tidak
berimplikasi pada materi dianggap sebagai tindakan yang tidak rasional.
• Adanya kecenderungan dimasyarakat untuk mengarahkan
puteraputrinya agar belajar kelembaga pendidikan yang lebih
mengedepankan kehidupan duniawi.
• Menguatnya hasrat berlebihan untuk berkuasa (the will to power),
bersenang-senang dan mencari kenikmatan, yang biasanya tercermin dalam
perilaku yang berlebihan untuk mengumpulkan uang dan mencari
kenikmatan seksual tanpa batas.

e. Implikasi Pada Dimensi Agama


Agama di era globalisasi berhadapan dengan ketegangan-ketegangan
dealektis, antara implikasi-implikasi globalisasi dan keharusan agama untuk
tetap mempertahankan transendentalnya.
Diantara implikasi globalisasi pada dimensi agama adalah12:

12
Ibid., hlm. 82-90
• Mencuatnya pola hidup materialisme yang memacu orang mengejar
kekayaan material dan melemahnya nilai spiritual agama.
• Konsep skularisasi telah memberikan perubahan yang signifikan
pada dimensi agama dalam masyarakat yang memunculkan budaya
permisif.
• Banyaknya konflik internal dalam tubuh umat beragama yang dipicu
oleh keinginan mendapat status sosial dan material yang tinggi.
DAFTAR RUJUKAN

Buchori, Muchtar. 2001. Pendidikan Antisipatoris. Yogyakarta: Kanisius.

Burhanuddin, Jajat. 2006. Mencetak Muslim Modern. Jakarta: Raja Grafindo.

Fakih, Mansour. 2002. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta:


Insistpress.

Giddens, Anthony. 2000. Runaway Word, How Globalization Is Reshaping Our Lives.
London: St Edmundsbury Press.

Hirst, Paul. & Graham Tomson. 2001. Globalisasi Adalah Mitos. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.

Ibid., hlm. 70-72.

Ibid., hlm. 76-80.

Ibid., hlm. 82-90.

Machali, Imam. dan Mustofa (eds). 2004. Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi
(Buah Pikiran Seputar Filsafat, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya). Yogyakarta:
Presma.

Nugroho, Heru. 2001. Negara Pasar dan Keadilan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

You might also like