Professional Documents
Culture Documents
PANDUAN DASAR
Panduan Penulisan K arya Ilmiah 2
1. PENDAHULUAN
2. PENGETAHUAN
Pengetahuan berbeda dengan ilmu atau karya ilmiah. Pengetahuan
adalah semua informasi yang tersusun di dalam memori seseorang, baik
yang berasal dari pengamatan indrawi atau dari belajar sendiri, maupun
yang berasal dari pengamatan yang dilaksanakan dengan cara yang
tidak sintematis, tidak jelas metodenya dan tidak dapat dibuktikan
kebenarannya. Tulisan yang disusun berdasarkan pengetahuan atau
pengalaman pribadi, yang telah mengacu pada teori orang lain kadang-
kadang belum dapat memberikan pemecahan yang memuaskan atas
suatu masalah, perlu dicarikan jawaban dengan bertanya kepada
sejumlah orang yang dipandang memiliki pengalaman aktual,
pengetahuan atau perhatian terhadap masalah tersebut. Dengan
Panduan Penulisan K arya Ilmiah 4
demikian, terjadi semacam korenspondensi antara gagasan yang telah
disusun untuk memecahkan masalah tersebut dengan kondisi di tempat
masalah tersebut timbul (lapangan), sehingga tulisan yang disajikan
tidak bersifat gagasan kosong yang tidak membumi.
Karya ilmiah, termasuk penelitian, sekurang-kurangnya
mengandungi masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan akal sehat
(common sense) atau intuisi, tetapi perlu acuan tertentu yang dapat
membantunya. Acuan tersebut dapat berupa teori yang telah
dikembangkan orang lain, temuan orang lain, atau pengalaman orang
lain yang dapat diuji keandalannya. Memecahkan masalah dapat
dilakukan dengan mengacu kepada teori yang dikembangkan ahli yang
terkait, pengalaman, atau hasil penelitian yang telah dilakukan orang
lain, dengan metode tertentu.
Untuk mendapatkan pengetahuan diperlukan suatu proses:
mulai dengan mengenal, memperhatikan, sampai dengan mengetahui.
Karena proses untuk mendapatkan pengetahuan berbeda dalam tingkat-
tingkat yang ditempuh, pengetahun dapat dibedakan menjadi beberapa
tingkatan juga, mulai tahu, mengerti, dapat membedakan, dapat
membandingkan, merekonstruksi, mangalisis, dan menilai mana yang
benar dan mana yang tidak benar.
Misalnya, pada waktu seorang anak kecil mulai tumbuh, dia
menjadi tahu bahwa orang yang selalu dekat dengannya adalah ibunya.
Bila seorang anak bertambah penalarannya, dia akan tetap tahu dan
Panduan Penulisan K arya Ilmiah 5
mengenal ibunya meskipun dia berbusana indah. Dalam perkembangan
selanjutnya, anak dapat membedakan antara ibunya dan wanita lain,
misalnya kakak prempuannya. Jadi, pengetahuan adalah suatu proses
yang berkesinambungan, tidak spontan. Pada tahap sekanjutnya,
pengetahuan diperoleh dengan proses yang lebih detail dan lebih teliti
akan berbeda dengan pengetahuan yang diperoleh secara cepat,
misalnya lewat pandangan pertama, atau selayang pandang seperti
melihat sesuatu dari atas mobil atau pesawat terbang.
3. KONSEP ILMU
Penciptaan karya ilmiah menggunakan prosedur yang agak berbeda
dengan pembuatan tulisan atau laporan biasa. Dalam penelitian,
prosedur awalnya sama dengan mencari pemecahan masalah dalam
pengetahuan, tetapi pada tahap selanjutnya disyaratkan untuk
mengadakan studi awal untuk melihat latar belakang suatu masalah, di
mana posisinya dengan masalah yang lain, baik yang serupa maupun
yang berbeda. Bila latar belakang masalah telah dapat digambarkan
dengan jelas, seorang peneliti bertugas merumuskan masalah secara
jelas, sehingga arah pemecahannya cukup terarah.
Apabila masalah penelitian telah disusun dengan jelas, langkah
selanjutnya adalah menyususn tujuan penelitian. Tujuan ini harus sesuai
dengan masalah yang hendak dipecahkan. Dengan demikian, masalah
yang ditemukan seorang peneliti atau penulis ilmiah harus dicarikan
Panduan Penulisan K arya Ilmiah 6
jawabannya lewat data penelitian di lapangan atau di laboratorium,
dengan metode penelitian yang sesuai, alat penelitian yang teruji
vaiditas dan reliabilitasnya.
Untuk mencari dasar masalah yang dirumuskan, peneliti harus
menyusun landasan konseptual atau teoritis yang merujuk kepada teori
yang telah terbukti keunggulannya dan disusun secara deduktif dan
induktif. Deduksi dapat diartikan mencari landasan teori dari rumus atau
teori besar yang telah menjadi dasar pengembangan ilmu yang terkait,
dan juga dari acuan kepada hasil penelitian valid yang dilakukan oleh
para peneliti sebelumnya. Dari kajian yang diperoleh, peneliti harus
mencoba mengkaitkan masalah yang diteliti dengan situasi, kondisi
kebudayaan, tempat, kondisi sosial ekonomi, di tempat dia melakanakan
penelitian tersebut. Kaitan antara kajian teori dan masalah yang hendak
dipecahkan biasanya dirumuskan dalam suatu kerangka konseptual.
Berdasarkan konsep tersebut dirumuskan dugaan atau perkiraan secara
nalar berdasarkan deduksi.
Penelitian ilmiah berbeda secara mendasar dengan pengeta-
huan yang ditulis berdasarkan akal sehat atau common sense. Menurut
Kerlinger,1 ilmu dan common sense berbeda tajam dalam beberapa hal.
Perbedaan tersebut terletak pada sistematika dan cara pengendalian.
Ilmu diperoleh mengunakan konsep dan struktur teori yang disusun
secara sistematis dari pendapat orang lain. Akal sehat biasanya
diperoleh menggunakan teori dan konsep, tetapi dalam pengertian yang
Panduan Penulisan K arya Ilmiah 7
longgar, dan tidak sistematis. Misalnya, menganalisis bencana alam
dipandang sebagai peringatan atau hukuman kepada orang yang
menjadi kurbannya. Demikian juga, dalam krisis ekonomi, yang
dipersalahkan adalah etnis tertentu; orang tidak mencoba mengkoreksi
perilaku kelompok lain, atau perilaku korup dari pengelola birokrasi.
Ilmuwan mempunyai pola berpikir tertentu. Mereka mengem-
bangkan struktur teori, menguji teori tersebut dengan konsistensi
internal, mempertimbangkan faktor terkait lain yang diperiksa dengan
metode yang sahih, dengan uji empiris. Di samping itu, ilmuwan juga
menyadari bahwa konsep yang mereka buat tidak selalu paling tepat.
Dengan perkataan lain, nilai ketepatan bersifat relatif.
Hardono2, meyebutkan bahwa common sense adalah akal sehat
atau pendapat umum. Selanjutnya dikatakan bahwa common sense
merupakan campuran dari insight utama sebagai prinsip nonkontradiktif,
melalui banyak keyakinan yang lebih meragukan, sampai pada suatu
kumpulan pengatahuan mengenai hal-hal yang remeh. Perbedaan
antara common sense dan ilmu adalah bahwa common sense tidak
berdasarkan penyelidikan atau penelitian yang mempertanyakan apakah
apa yang diyakini tersebut terbukti benar atau salah.
Dalam memecahkan masalah, ilmuwan merujuk kepada teori
yang relevan dengan masalah dan keadaan, serta perkembangnnya,
menguji beberapa teori dan kemudian membuat hipotesis3 atau
perkiraan. Orang awam juga menbuat hipotesis, tetapi teori yang
Panduan Penulisan K arya Ilmiah 8
dipergunakan selektif dengan memilih yang cocok dengan
pendangannya, serta memilih bukti tertentu yang dapat mendukung
hipotesisnya.
Dalam mengontrol pendapatnya, peneliti mencoba untuk
sementara waktu mengabaikan variabel yang tidak terkait langsung
dengan masalah, yang mungkin menjadi sebab terjadinya suatu
masalah. Yang dikontrol hanya variabel yang memiliki kaitan atau
penyebab langsung dengan masalah yang hendak dipecahkannya. Para
penulis awam kerap kali tidak memberikan penjelasan tentang sebab
suatu kejadian atau masalah secara sistematis berdasarkan phenomena
yang mereka amati. Mereka tidak mau memberikan penjelasan
mengenai sumber-sumber dari luar yang dipersoalkan. Dalam penelitian,
orang awam biasanya cukup puas menerima penjelasan dengan
konsepsi yang bias. Misalnya, banyak orang yakin bahwa anak nakal
berasal dari kampung kumuh, mereka mengabaikan anak nakal dari
kawasan gedongan. Dalam kasus kenaikan harga BBM (Oktober 2004),
mestinya secara obyektif diteliti akibat kenaikan harga BBM tersebut
terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok, transportasi, dan biaya
produksi yang serentak naik, agar rakyat mengerti dan siap
menghadapinya. Maka, perlu ada penelitian ilmiah yang dapat
memberikan bukti yang valid, agar masyarakat dapat memahami
persoalannya.
3.1 Skeptisisme
4. KEBENARAN
Ilmu selalu dihubungkan dengan kenyataan dari pernyataan atau
penyangkalan, atau ‘kesesuaian antara pernyataan dengan kenyataan’.
Jika saya menyatakan sesuatu, dan ternyata sesuatu yang saya
nyatakan tersebut sesuai dengan apa adanya, disebut benar karena
sesuai dengan lenyataan. Misalnya, saya menyatakan benda itu
berwarna hijau, pemahaman saya terhadap benda itu tidak terpisah dari
kenyataan, dan itu adalah benar hijau.
Epistemologi terkait erat dengan pernyataan benar dan
pertimbangan yang diberikannya. Di samping, itu epistemologi juga
Panduan Penulisan K arya Ilmiah 15
memberi dasar pertimbangan yang paling mendasar kepada pernyataan
yang diberikannya. Keakuratan kebenaran harus diputuskan
berdasarkan bukti (evident), sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya. Ini merupakan tugas utama epistemologi. Dengan
mengarahkan pertahatian kepada evidence, seorang epistomolog dapat
melepaskan diri dari perhatian dan keadaan yang terlalu sempit karena
batas inderawi, tetapi dapat mengabstraksinya sebagai hal yang bersifat
kognitif. Bahasa lain yang dikemukakan oleh Popper, mereka yang
meragukan kemungkinan menemukan sesuatu yang sungguh benar,
mengajarkan cara orang dapat maju di dunia tanpa pengetahuan yang
pasti.11 Orang dapat menang dalam debat dengan bicara sangat
meyakinkan, seperti apa yang diucapkan seorang Shophis terkemuka,
Protagoras, bahwa ‘manusia merupakan ukuran segalanya’, sementara
seorang sophis lain Gorgias mencanangkan: “Tak suatupun ada, dan
kalau ada, tak seorangpun dapat mengetahuinya, dan kalau mereka
mengetahuinya, mereka tak dapat mengomunikasikannya”.12
Dalam sejarah Barat, kita mengenal zaman yang paling
berpengaruh terhadap dunia modern sekarang ini, yaitu Renaissance
dan Humanisme,13 yaitu aliran yang menonjolkan kemampuan manusia
sebagai pribadi yang dapat mempelajari pengetahuan, setelah mereka
berhasil mempelajari naskah yang ditulis dalam bahasa Yunani dan
dapat mengembangkan pribadi sesuai dengan pengetahuan yang
mereka miliki.
Panduan Penulisan K arya Ilmiah 16
Dengan mempelajari naskah Yunani kuno dan menerjemahkan
naskah tersebut ke dalam bahasa Jerman, kaum intelektual pada waktu
itu memperoleh kesempatan untuk mendalami aliran pemikiran, filsafat,
filsafat ilmu, budaya, sistem pemerintahan, dan teknologi yang ada pada
zaman Yunani Kuno, dan dampaknya segera berkembang aliran
Humanisme dan Renaisance.
Perkembangan filsafat ilmu dimulai sejak zaman Renaissance
dan Humanisme, yang pada dekade berikutnya diikuti dengan zaman
rasionalisme. Berkaitan dengan filsafat ilmu tersebut berkembang juga
paham tentang benar, dan tepat menurut beberapa cabang ilmu.
5. PERSOALAN EPISTEMOLOGI
Refleksi atas hakekat pengenalan membangkitkan sejumlah persoalan
filosofis yang membingungkan, yang disebut problema epistemologi.
Problema tersebut pada garis besarnya telah dikemukakan oleh
Roderick M. Chisholm dalam Theory of Knowledge,18 dalam Alfons
Taryadi, dan ditangkap penelis, sebagai berikut.
6. METODE ILMIAH
Dalam pemahaman tentang epistemologi dan logika, dan juga keterkaitan
antara ilmu dengan filsafat. Ilmu adalah pengetahuan yang disusun
berdasarkan sistem dan metodologi tertentu untuk memperoleh kebenaran.
Pengetahuan yang diperoleh dengan pengamatan inderawi atau dialektika
antara subyek dengan obyek belum tentu merupakan ilmu, tetapi dapat
memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi ilmu apabila pengamatan
yang dipergunakan atau dialektika yang dikerjakan sesuai dengan metode
tertentu yang dapat memberi eviden atau bukti nyata idea yang ada pada
pengenal (subjek).
Catatan :
1 Fred N. Kerlinger, Faundation of Behavioral Reseach, New York: Holt
Renehart and Winston, Inc. hlm. 3. “…Common sense may often be bad
master for the evaluation of knowledge. But how are science and
common sense alike and how are they different? From one vieuwpoint,
science and common sense are alike. The view would say that science
is a systematic and controlled extention of commen sence…”
22 A.F. Calmers. Apa itu yang disebut Ilmu? Jakarta: Hasta Mitra, 1983.
hlm. 2.
24 C. Verhaak dan R. Haryono, Ibid. hlm. 18. “Selain proposisi variabel itu
juga ditandai dengan cara tertentu, yang menyatakan sesuatu yang
konstan, mempunyai arti tetap dalam sistem S. Dalam banyak sistem
logika proposisi modern digunakan tanda-tanda matematika “
25 Ibid, hlm. 25 “Bentuk ini termasyur dan berperan penting dalam cara
kerja ilmu empiris, merupakan azas filsafat.”
3.3 Skripsi
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun dan
dipertahankan sebagai persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana
Pendidikan atau Sarjana Non-Pendidikan. Skripsi merupakan bukti
kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan
dengan masalah yang sesuai dengan bidang keahlian atau bidang studinya.
Untuk itu, skripsi memunyai criteria sebagai berikut:
Panduan Penulisan K arya Ilmiah 39
(1) Topik skripsi dapat bersumber dari permasalahan-
permasalahan yang sesuai dengan bidang studi atau bidang
keahlian mahasiswa.
(2) Skripsi ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi
lapangan dan/atau penelaahan pustaka yang relevan.
(3) Skripsi ditulis sendiri oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen
yang sesuai dengan bidang keahlianya dan telah ditetapkan
oleh surat tugas dekan.
(4) Skripsi ditulis daalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Untuk program studi atau jurusan tertentu skripsi dapat ditulis
dalam bahasa minat (bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa
Prancis, bahasa asing lainnya), dengan menuliskan abstrak
dalam bahasa minat (bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa
Prancis, bahasa asing lainnya) dan bahasa Indonesia.
(5) Skripsi dipertahankan sendiri oleh mahasiswa di hadapan tim
penguji yang ditetapkan dengan surat tugas Dekan.
3.4 Tesis
Tesis merupakan karya tulis ilmiah yang disusun dan dipertahankan
sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program Magister (S-2). Tesis
merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian dan
pengembangan keilmuwan pada salah satu bidang keilmuwan yang sedang
ditempuh oleh mahasiswa. Tesis disusun untuk meraih gelar Magister
Pendidikan (M.Pd), Magister Manajemen Pendidikan (MP). Tesis memiliki
karakteristik sebagai berikut ini.
3.5 Disertasi
Disertasi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun dan
dipertahankan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program Doktor
4.1.3 Judul
Lembar judul bunyinya sama dengan yang terdapat pada sampul,
hanya saja dicetak pada kertas hvs putih dengan bobot terendah 70 gr.
4.1.5 Pernyataan
Lembar ini diberi judul PERNYATAAN, ditulis di tengah atas. Isi
pernyataan itu ialah bahwa skripsi/tesis/disertasi ini hasil karya (penelitian
dan tulisan) sendiri, bukan buatan orang lain, dan tidak menjiplak karya
Panduan Penulisan K arya Ilmiah 45
ilmiah orang lain, baik seluruhnya maupun sebagian. Contoh Lembar
Pernyataan lihat lampiran 4.
4.1.8 Abstrak
Abstrak ditulis pada lembar baru, diberi judul ”ABSTRAK”, ditulis di
tengah atas, dicetak dengan huruf kapital. Di bawahnya, dengan jarak dua
spasi dicantumkan nama akhir penulis, diikuti tanda koma, lalu nama depan
dan tengah (kalau ada), diikuti tanda titik, lalu tahun lulus ujian, diikuti tanda
titik; diikuti judul skripsi, tesis, atau disertasi. Selanjutnya dicantumkan kata
Skripsi Jurusan/Program...Universitas Negeri Semarang diakhiri tanda titik,
disusul dengan pencantuman nama-nama pembimbing.
Pada baris baru berikutnya dicantumkan Kata-kata kunci: ...,
berkisar dari tiga sampai dengan lima kata.
Pada baris berikutnya, dengan jarak dua spasi ditulis teks abstrak
dengan spasi satu. Isi abstrak meliputi latar belakang masalah, rumusan
masalah, pendekatan dan metode yang digunakan, hasil yang diperoleh,
dan saran yang diajukan. Butir-butir ini hendaklah ditulis dalam paragraf
Panduan Penulisan K arya Ilmiah 47
yang berbeda, dengan tidak menolak kemungkinan untuk memecah butir
tertentu untuk dituangkan dalam paragraf yang berbeda kalau diperlukan.
Keseluruhan teks abstrak tidak boleh lebih dari satu halaman kuarto.
Contoh abstrak lihat lampiran 6.
Khusus untuk tesis dan disertasi, abstrak berbahasa Inggeris
dengan judul ”ABSTRACT” wajib disertakan pada lembar terpisah setelah
abstrak berbahasa Indonesia.
4.2.1 Pendahuluan
4.2.5 Penutup
Bab penutup merupakan bab terakhir skripsi,tesis,atau
disertai.Isinya adalah simpulan dan saran.Dengan demikian,bab ini bisa
dibagi dua subbab.
Penyajian simpulan hendaklah sejalan dengan penyajian
masalah,tujuan,dan uraian tentang hasil penelitian.Dengan
demikian,masalah yang dikemukakan di bagian pendahuluan semuanya
terjawab dan dengan jawaban itu semua tujuan telah tercapai. Lagi pula
uraian atau pembahasan masalah yang dilakukan secara panjang lebar
dalam bab sebelumnya semuanya ada simpulannya.
Penyajian saran harus sejalan dan didasarkan pada simpulan atau
temuan.Saran hendaklah disertai dengan argumentasinya.Kalau mungkain
juga disertai jalan keluarnya.
Panduan Penulisan K arya Ilmiah 57
Saran dapat bersifat praktis atau pragmatis,dapat juga bersifat
teoretis.Termasuk saran yang berharga adalah saran tentang perlunya
dilakukan penelitian lanjutan, mengingat bahwa belum tentu semua
masalah dapat dipecahkan secara tuntas dalam penelitian sekarang atau
setelah selesainya penelitian sekarang ini timbul masalah lain yang terkait.
5.1.1 Judul
Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar
lain apapun. Nama lembaga tempat bekerja penulis dicantumkan sebagai
catatan kaki di halaman pertama artikel. Jika artikel ditulis oleh dua orang
atau lebih, semua ditulis secara berurutan mulai dengan penulis utama.
Apabila semua penulis berasal dari lembaga yang sama, nama lembaga
asal hanya ditulis sekali. Namun, apabila penulis berasal dari lembaga yang
berlainan, semua nama lembaga asal penulis harus dicantumkan sebagai
5.1.4 Pendahuluan
5.1.5 Metodologi
Hasil adalah bagian utama artikel ilmiah. Karena itu, bagian ini
biasanya merupakan bagian terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil analisis
data yang dilaporkan secara bersih.
5.1.7 Bahasan
5.1.8 Simpulan
Artikel konseptual terdiri atas (1) judul, (2) nama penulis dan
lembaga asal, (3) abstrak dan kata kunci, (4) pendahuluan, (5) nas, (6)
penutup atau simpulan, (7) catatan akhir, dan (7) Daftar rujujukan.
5.2.1 Judul
Seperti pada penulisan nama dan asal lembaga pada artikel hasil
penelitian, penulisan nama pengarang pada artikel konseptual dilakukan
tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun. Nama lembaga
tempat bekerja penulis dicantumkan sebagai catatan kaki di halaman
pertama artikel. Jika artikel ditulis oleh dua orang atau lebih, semua ditulis
secara berurutan mulai dengan penulis utama. Apabila semua penulis
berasal dari lembaga yang sama, nama lembaga asal hanya ditulis sekali.
Namun, apabila penulis berasal dari lembaga yang berlainan, semua nama
5.2.4 Pendahuluan
5.2.5 Nas
5.2.6 Penutup
Secara umum disertasi, tesis, skripsi, dan tugas akhir dibagi menjadi tiga
bagian pokok, yaitu (1) prawacana, (2) nas, dan (3) bagian akhir.
1.1 Prawacana
Judul terdiri atas (1) logo institusi, (2) judul skripsi, (3) maksud penulisan
skripsi, (4) nama dan nomor nomor induk mahasiswa, dan (5) nama
lembaga termasuk jurusan, fakultas, dan universitas, serta tahun penulisan
skripsi.
(1) Logo
Logo yang dipasang pada halaman judul hendaknya logo institusi yang
lazim dipasang pada kepala surat dan yang ukurannya disesuaikan dengan
luas halaman judul.
(3) Maksud
Maksud penulisan skripsi berupa frase yang ditulis dengan huruf kecil,
kecuali nama gelar dan nama bahasa. Bunyi frase tersebut sebagai berikut.
Tesis
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
atau
a final project
submitted in partial fulfillment of the requirements
for the degree of Sarjana Pendidikan
in English
atau
a thesis
submitted in partial fulfillment of the requirements
for the degree of Magister Pendidikan
Perhatikan bahwa
(1) Frase ini ditulis dengan huruf kecil dengan font 12 untuk jenis huruf
Times New Roman.
(2) Gelar kesarjanaan dan program studi ditulis dengan awalan huruf
kapital.
Salah : sarjana pendidikan in english
Betul : Sarjana Pendidikan in English
Betul : Sarjana Sastra in English
Betul : Sarjana Pendidikan Program Studi Seni Rupa
Nama dan nomor induk mahasiswa ditulis dalam dua baris di tengah-tengah
halaman judul, yang didahului dengan preposisi oleh (by) di atasnya.
Tidak dianjurkan:
By:
Name : Agus Ismangun
NIM: 222000022
Oleh:
Agus Ismangun
222000022
Dianjurkan:
by
Agus Ismangun
222000022
atau
oleh
Agus Ismangun
222000022
Nama lembaga dan tahun penulisan ditulis dengan font 16 (atau 14)
bercetak tebal untuk jenis huruf Times New Roman.
Tahun penulisan tesis adalah tahun pada saat pengesahan tesis, yaitu
setelah tesis tersebut diuji, diperbaiki, dan diperbanyak.
atau
C.
D. ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF LANGUAGES AND ARTS
SEMARANG STATE UNIVERSITY
2009
Halaman Kosong
Pada buku yang berhak cipta, biasanya halaman ini digunakan sebagai
halaman hak cipta, yaitu halaman yang memuat catatan hak cipta yang
mencakupi tahun penulisan, nama penulis dan peringatan bagi pengguna
buku kersebut.
Misalnya,
Pengesahan
PENGESAHAN
Panitia:
Ketua Sekretaris
131281777 131282888
Penguji/Pembimbing I Penguji/Pembimbing II
APPROVAL
Examiner Examiner
Chairman Secretary
131281777 131282888
Persembahan
Persembahan (dedication) bersifat manasuka. Jika penulis menghendaki
kemunculan halaman ini, persembahan hendaknya ditulis secara ringkas
dan hanya menyebut nama(-nama) yang sangat penting saja. Nama (-
nama) tersebut didahului dengan preposisi ‘To’. Teks dapat ditulis di bagian
atas, tengah, atau bawah halaman baik di sebelah kiri atau kanan halaman
tanpa puntuasi apa pun. Misalnya,
Prakata
Abstrak
Pada dasarnya, abstrak lazim memuat intisari laporan penelitian yang terdiri
atas (1) latar (background), (2) masalah (problem) atau tujuan (purpose)
dan lingkup (scope) kajian, (3) metodologi yang digunakan di dalam
penelitian, (4) hasil penelitian yang terpenting, dan (5) simpulan
(conclusions). Seluruh bagian ini terdiri atas kurang lebih 400 kata yang
ditulis di dalam dua atau tiga paragraf dengan spasi tunggal.
Kata abstrak ditulis ditengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas
atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan
jarak 2 spasi dari kata abstrak, ditepi kiri dengan urutan : nama akhir diikuti
koma, nama awal, nama tengah (jika ada) diakhiri titik. Tahun lulus ditulis
setelah nama, diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan
huruf kecil (kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan
titik. Kata skripsi, tesis, atau disertasi ditulis setelah judul dan diakhiri
dengan koma, diikuti dengan nama jurusan (tidak boleh disengkat), nama
fakultas, nama universitas, dan diakhiri dengan titik. Kemudian dicantumkan
Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan
panjangnya tidak lebih dan dua halaman kertas ukuran kuarto.
Misalnya,
E. Abstract
This thesis is based on study which attempted to
examine the use of high cognitive questions in non-
native student group classroom discussions. The main
purpose of the study was to determine if higher
frequency of high cognitive questions in NNS group
classroom discussions had an effect on foreign
language learning. Two groups of non-native Spanish
students and four non-native English teachers
participated. One of the groups was trained in
incorporating hign cognitive questions in student-
student discussions; the other group was not provided
Daftar Isi
Daftar Isi (Table of Contents) berisi daftar semua bagian tesis kecuali
halaman judul, halaman kosong atau halaman hak cipta, halaman
persembahan, dan halaman motto. Halaman-halaman ini tidak diberi nomor
halaman, tetapi keberadaannya tetap dihitung sehingga nomor halaman
daftar isi mengikuti jumlah halaman yang ada sebelumnya.
F. TABLE OF CONTENTS
Page
Preface ……………………………..…………..………… v
Chapter
1. INTRODUCTION
1.1 Background of the Study …………….….……….…. 1
1.2 Reasons for Choosing the Topic …….…..………….. 4
Etc.
2. REVIEW OF THE RELATED LITERATURE
2.1 Review of the Previous Research ……….……..…... 8
2.2. Metaphoric Process in Literature…...………..……. 12
Etc.
3. METHODS OF INVESTIGATION
4. Etc.
Appendices ………………………………….…………. 65
References ……………………………….…………….. 72
1. BAGIAN
1.1 Sub-bagian
1.2 Sub-bagian
1.2.1 Sub-sub-bagian
1.2.2 Sub-sub-bagian
1.2.3 Sub-sub-bagian
1.3 Sub-bagian
1.3.1 Sub-sub-bagian
1.3.1.1 Sub-sub-sub-bagian
1.3.1.2 Sub-sub-sub-bagian
1.3.2 Sub-bagian
Daftar table (List of Tables) berupa daftar yang berisi tabel-tabel yang
terdapat di dalam nas tesis. Lema di dalam daftar ini diurutkan dengan
penomoran dan judul tabel yang sesuai dengan nomor dan judul yang
tertulis di dalam nas.
G. LIST OF TABLES
Table Page
2.1 GPA of the First Year Students ………………. 27
2.2 Number of Annual Dropouts during
the 1990’s ……………………………….…… 41
3.1 Inverse Cummulative Normal Distribution ...... 44
4.1 Rank Order of General It…………………..…. 55
4.2 Rank Order of Top Ten Specific Items ..….…. 59
Etc.
Daftar Bagan (List of Figures) ditulis dengan penomoran dan judul seperti
penulisan daftar tabel.
H. LIST OF FIGURES
Figure Page
2.1 GPA of the First Year Stude……………………. 27
2.2 Number of Annual Dropouts
during the 1990’s ………………………….…… 41
3.1 Inverse Cummulative Normal Distribution ..…... 44
4.1 Etc
Berbeda dengan daftar table, di dalam nas nomor dan judul bagan, gambar,
atau diagram ditulis di bawah bagan, gambar, atau diagram yang dirujuk.
Misalnya,
I. LIST OF APPENDICES
Appendix Page
1. ANOVA Comparison of Mean Responses
to General Items, Overall and Geographical
Subgroups with Each Other …………………….. 67
2. Recall Protocols of ESL Students …………….…. 68
3. Passage and Textbase …………..……….………. 69
4. Etc.
1.2 Nas
Nas suatu laporan penelitian terdiri atas judul bab dan bagian-bagiannya.
Secara umum, nas ditulis dengan ketentuan sebagai berikut.
(1) Judul bab ditulis dengan huruf kapital berukuran 16 cetak tebal.
Judul bab ditulis pada halaman baru. Misalnya,
BAB 1
PENDAHULUAN
(2) Judul bagian ditulis dengan huruf kecil. Bagian ini didahului dengan
huruf kapital dan setiap kelas kata (nomina, verba, ajektiva, dan
adverbia) didahului dengan huruf kapital. Huruf berukuran 14 dan
dicetak tebal. Misalnya,
(4) Judul sub-sub-bagian ditulis dengan huruf miring, ukuran 12, dan
bercetak tebal. Misalnya,
Dengan demikian, judul bab dan bagian beserta sub-subnya dapat ditulis
dengan rangkuman sebagai berikut.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
… (teks)
2.1.1 Tradisi Endo-Eropa
Perhatikan bahwa:
(1) Setiap bagian beserta pecahannya ditulis mulai dengan ujung
margin kiri. Sub-bagian, misalnya, tidak perlu dimenjorokkan ke
kanan.
(2) Setiap bagian harus berupa frase yang ditulis tanpa diakhiri dengan
tanda titik (.).
(3) Teks yang mengikuti setiap bagian dan pecahannya harus berupa
paragraf. Setiap paragraf harus berisi sejumlah kalimat, yang
sekurang-kurangnya terdiri atas delapan baris.
(4) Teks yang berupa butir-butir pernyataan ditulis dengan ketentuan
sebagai berikut.
(1) nomina,
(2) verba,
(3) ajektiva,
(4) adverbia
Lampiran
Lampiran (appendices) merupakan bagian integral nas tetapi
dipisahkan dari nas. Karena dianggap terlalu panjang sehingga dapat
mengganggu tampilan nas, bagian itu ditampilkan dalam bentuk
lampiran. Jenis lampiran antara lain tabel, grafik, hitungan statistik,
gambar/diagram, rangkuman hasilo analisis, dan contoh data.
Senarai
Senarai (index) berisi daftar kata kunci yang digunakan oleh peneliti dalam
menyampaikan konsep penelitiannya. Di dalam daftar ini dapat pula
disisipkan nama pengarang yang disebutkan di dalam nas karya ilmiah.
Butir senarai disajikan dengan tata tulis sebagai berikut.
(1) Lema (entry) diurutkan secara alfabetis.
(2) Istilah utama ditulis dengan pengawalan huruf kapital
• Amoeba
• Pragmatics
(3) Istilah pendukung ditulis dengan huruf kecil.
• informasi
• skill
(4) Nama pengarang ditulis dengan urutan nama keluarga atau nama
akhir diikuti dengan singkatan nama pertama dan nama lain.
• Arikunto, S.
Daftar Pustaka
Karena banyak hal yang perlu dikemukakan, bagian ini disajikan di dalam
bagian tersendiri dalam panduan ini.
Yang dimaksud dengan kutipan langsung ialah kutipan yang dibuat persis
dengan sumbernya. Pembuatan kutipan seperti ini didasari prinsip sebagai
berikut.
(1) Kutipan langsung hanya digunakan apabila perkataan atau
ungkapan asli pengarang demikian padat, berbobot, dan
meyakinkan. Kutipan seperti ini biasanya menambah daya kepada
karya ilmiah. Misalnya,
Vini Vidi Vici
(2) Kutipan langsung dapat digunakan untuk mendokumentasi
argumentasi yang tidak cukup disampaikan dalam bentuk catatan
kaki.
Kutipan Pendek
Yang dimaksud dengan kutipan pendek ialah kutipan yang panjangnya
kurang dari lima baris apabila ditulis di dalam naskah karya ilmiah.
Kutipan seperti ini dapat ditulis dengan ketentuan sebagai berikut.
(1) Gabungkan kutipan ke dalam kerangka kalimat atau
paragraf.
(2) Gunakan tanda kutip ganda pada awal dan akhir kutipan.
(3) Gunakan spasi spasi ganda.
(4) Tulis rujukan kutipan tersebut pada klausa pengantar atau
di dalam tanda kurung.
Misalnya,
atau
atau
Kutipan Panjang
Kutipan panjang adalah kutipan yang terdiri atas lima baris atau
lebih. Kutipan seperti ini dapat ditulis dengan ketentuan sebagai
berikut.
(1) Tulis kutipan itu di dalam paragraf tersendiri.
(2) Jangan gunakan tanda kutip.
Alderson (1979:225):
atau
assess …
Elipsis
membuang sebagian dari sumber yang panjang itu. Pengutipan seperti ini
of the language.”
atau
considerable.
Interpolasi
jenis interpolasi yang lazim ialah (1) sic, (2) komentar, dan (3) penyisipan
anteseden.
1996:10).
Dalam hal tertentu, dapat muncul masalah khusus yang berkaitan dengan
penulisan kutipan. Masalah itu berkaitan, antara lain, dengan (1) kutipan di
language designations”.
puisi yang dikutip.Kutipan pendek, yang hanya terdiri atas sebaris atau
kutip ganda.
and wren”.
Kutipan yang terdiri atas dua sampai empat baris disisipkan ke dalam
teks menggunakan tanda kutip pada awal dan akhir kutipan dan garis
Kutipan yang terdiri atas lima baris atau lebih ditulis tanpa tanda kutip.
disebut di atas.
Ini sering terjadi bilamana penulis ceroboh atau kurang cermat di dalam
menuliskan rujukan kutipan itu. Secara umum hal ini disebabkan oleh
kenyataan bahwa:
sebagai berikut.
Sumber:
(2) Sajikan fakta sebagaimana yang tertulis di dalam sumber itu dalam
bentuk daftar:
(3) Gunakan frase seperti ‘according to Barber’, ‘Barber views that …’,
‘In Barber’s opinion …’ dan sebagainya.
complete.
(1) Nama pengarang ditulis dengan cara: nama belakang atau nama
keluarga mendahului nama pertama atau nama panggilan. Nama
pertama ini hanya ditulis inisialnya.
Nama yang Sebenarnya Nama di dalam Pustaka Acuan
James M. McCrimmon McCrimmon, J. M.
Basil Hatim Hatim, B.
Kate L. Turabian Turabian, Kate L.
Basil Hatim dan Ian Mason Hatim, B. and I. Mason
(5) Judul karangan yang berbentuk buku ditulis dengan cetak miring.
Hal yang sama berlaku pada nama majalah, jurnal, atau koran.
(6) Fakta penerbitan terdiri atas tempat penerbitan, nama penerbit dan
tahun penerbitan. Tempat penerbitan diikuti dengan nama penerbit,
sedangkan tahun penerbitan ditempatkan di belakang nama
pengarang atau penyunting.
London: Routledge.
Toronto: Prentice-Hall Canada Inc.
Cambridge: Cambridge University Press.
(7) Jika terdapat lebih dari satu nama penerbit, nama yang ditulis di
dalam pustaka acuan hanya nama penerbit yang disebut pernama
kali.
Di dalam buku Di dalam Pustaka Acuan
London and New York London
Berbentuk buku