Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Puisi sebagai salah satu karya sastra, menyimpan makna tersembunyi dengan
meminjam kata-kata atau ungkapan lain untuk menyampaikan makna atau pesan yang
sebenarnya. Hal ini terkadang membuat puisi tidak langsung dapat dipahami dengan
sekedar membaca secara sepintas saja, tapi juga dibutuhkan penghayatan untuk
akhirnya dapat dimengerti, serta menikmati makna sebenarnya yang terkandung di
dalamnya.
Emerson berkata “puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata
yang sesedikit mungkin” (Tarigan, 1967:28). Kata puisi itu sendiri berasal dari bahasa
Yunani poiesis yang berarti penciptaan. Namun arti ini lama kelamaan dipersempit
ruang lingkupnya menjadi “ Hasil seni sastra, yang kata-katanya disusun menurut
syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kata-kata kiasan”
(Ensiklopedia Indonesia N-Z ; tanpa tahun :1147)
Padanan kata puisi dalam bahasa Inggris adalah poetry yang erat
hubungannya dengan dengan kata –poet dan kata –poem. Kata –poet sendiri berasal
dari bahasa Yunani yang berarti membuat, mencipta. Dalam bahasa Yunani kata –
poet juga berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-
hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang
yang berpenglihatan tajam, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran
yang tersembunyi. (Coulter; 1930 : 284-285)
Jika kita perhatikan, pada umumnya penyair mengatakan lebih banyak dari
apa yang dikandung oleh kata-kata yang tersurat dalam puisi mereka. Dengan kata
1
lain : Dengan sedikit kata-kata penyair ingin melukiskan atau mengatakan sesuatu
seluas dan sejelas mungkin.
Lirik merupakan sebuah puisi yang diberi melodi yang hasilnya berupa lagu.
Namun proses penciptaan sebuah puisi dan lirik lagu masing-masing melalui proses
yang berbeda karena sebuah puisi mungkin dianggap telah selesai dalam
pembuatannya apabila penulisnya merasakan ia telah sempurna, tetapi berlainan
dengan jalur yang harus dilalui oleh sebuah lirik lagu yang perlu memenuhi kehendak
komposer dan penyanyinya sebelum dianggap lengkap oleh penulisnya.
Dalam penulisan sebuah lirik diperlukan ilham atau inspirasi yang muncul
tidak tergantung dengan tempat ataupun waktu. Menurut Khir Rahman, seorang
penulis lirik lagu yang berasal dari Malaysia, ada dua proses dalam memperoleh
ilham atau inspirasi menulis lirik, bisa datang dari rasa lagu sendiri atau dari melodi
yang diberikan oleh komposer untuk dimasukkan liriknya. Kedua proses inspirasi ini
datang dari diri penciptanya yang kemudian dimelodikan. Tidak semua puisi boleh
dilagukan karena sebuah puisi mempunyai jiwanya yang tersendiri. Begitu juga
dengan lirik, belum tentu lirik boleh menjadi puisi karena sebuah lirik yang
diciptakan harus diserasikan dengan melodi dan keinginan penyanyinya. Sebuah lirik
haruslah mengikuti jalan cerita yang ingin disampaikan. Lirik lagu pun terkadang
harus sesuai dengan tuntutan dari industri musik yang selaras dengan perkembangan
jaman. (www.blogdrive.com/liriklagu/), oleh karena itu lirik yang baik mesti sesuai
dengan melodinya walaupun diksi yang dipilih oleh penulisnya adalah sesuatu yang
lumrah diucapkan sehari-hari.
Oleh karena itu yang menjadi tujuan dari penulisan analisis lirik lagu san
gatsu kokonoka berdasarkan pendekatan struktural dan semiotik ini adalah
mengetahui menangkap makna dan memberi makna kepada lirik lagu tersebut.
2
BAB II
ISI
3
yang penting. Dapat disimpulkan dari definisi ini bahwa pada hakikatnya puisi dan
kebudayaan mengandung esensi yang sama, dan saling berkaitan dimana puisi
sebagai bagian dari kebudayaan dan kebudayaan sebagai hal yang mendasari
terciptanya puisi.
4
II. 1. 3. Analisis Struktural dan Semiotik
Karya sastra itu merupakan struktur makna dan struktur yang bermakna. Hal
ini mengingatkan bahwa karya sastra itu merupakan sistem tanda yang mempunyai
makna yang menggunakan medium bahasa. Untuk menganalisis sistem struktur
sistem tanda ini perlu adanya kritik struktural untuk memahami tanda-tanda yang
terjalin dalam sistem (struktur) tersebut. Ilmu pengetahuan tentang adanya ini disebut
semiotik(Preminger dkk, 1974: 980; Abrams, 1981: 170) oleh karena itu, analisis
semiotik tidak dapat dipisahkan oleh analisis struktural.
Menurut Teeuw(1983,61) analisis struktural merupakan prioritas pertama
sebelum yang lain-lain, tanpa kebulatan makna intrinsik yang hanya dapat digali dari
karya itu sendiri, tidak akan tertangkap. Makna unsur-unsur karya sastra hanya dapat
dipahami dan dinilai ssepenuhnya atas dasar pemahaman tempat dan fungsi unsur itu
dalam keselurhan karya sastra (Djoko, 2007: 141)
Puisi adalah struktur yang merupakan susunan kesatuan yang utuh. Antara
bagian-bagiannya saling berhubungan. Jadi untuk memahami suatu puisi haruslah
diperhatikan jalinan atau pertautan unsur-unsurnya sebagai bagian dari keseluruhan.
Studi sastra semiotik adalah usaha untuk menganalisis sastra sebagai suatu sistem
tanda-tanda dan menetukan konvensi-konvensi apa yang memungkinkan karya sastra
mempunyai arti (Djoko, 2007:142).
Dikemukanan Preminger lebih lanjut (1974:981) bahwa puisi adalah sistem
semiotik tingkat kedua yang menggunakan sistem semiotik tingkat pertama yang
berupa bahasa tertentu. Sistem tanda tingkat pertama itu diorganisasikan sesuai
dengan konvensi-konvensi tambahan yang memberi arti-arti dan efek-efek yang lain
dari yang dimiliki prosa biasa. Tugas semiotik puisi adalah membuat eksplisit
asumsi-asumsi implisit yang menguasai produksi arti dalam puisi.
5
Pop adalah kependekan dari populer yang berarti terkenal. Di Jepang lagu pop
dikenal dengan istilah J-Pop. Kata J-Pop diambil dari sebuah acara stasiun radio J-
Wave yang mengindikasikan musik yang berbeda dan musik yang berasal dan untuk
rakyat. J-Pop merupakan pop musik dalam konteks perasaan murni, musik yang
berasal dari rakyat, untuk rakyat, dan bagi masyarakat, yang biasa dinyanyikan oleh
orang Jepang. Kata J-Pop digunakan untuk membedakan musik modern dengan
musik klasik Jepang enka (musik tradisional Jepang dengan jenis musik ballad)
(www.encyclopedia.J-pop.com)
J-Pop merupakan bagian dari budaya populer Jepang yang meliputi anime,
drama Jepang, iklan, film, acara radio, acara televisi, dan video games. Bahkan
beberapa program berita di televisi pun ikut menayangkan lagu J-Pop di akhir
acaranya. Lagu J-Pop juga sering diputar secara keras-keras di toko-toko. Dengan
segala keunikan yang terdapat di dalamnya membuat musik J-Pop banyak dipakai
sebagai sountrack anime, dorama, film, atau iklan televisi di Jepang. Dengan mengisi
soundtrack sebuah drama atau film maka musik J-Pop lebih mudah dikenal.
Pemakaian lagu J-Pop dalam penayangan drama dan anime disesuaikan dengan masa
tayang drama dan anime tersebut sehingga dapat terjadi empat atau lebih lagu
digunakan dalam satu tahun karena dalam satu acara biasanya memiliki lagu
pembuka dan penutup.
6
II. 1. 5. Remioromen
Remioromen dibentuk pada tahun 2000. Ketiga personilnya berasal dari
Prefektur Yamanashi. Nama Remioromen sebenarnya tidak memiliki arti khusus
melainkan dari gabungan kata kesukaan mereka yang ditentukan lewat permainan
janken (gunting, batu, kertas). Masing-masing personil boleh memasukkan kata
kesukaan mereka setiap kali memenangkan janken. Fujimaki senang dengan grup
band Radiohead yang dalam bahasa Jepang disebut "rediohedo", sehingga ia
memasukkan kata "re"; Jinguji memasukkan "mi" dan "o". Mi adalah nama pacarnya
dan O adalah huruf depan namanya; Maeda senang dengan trem, sehingga
memasukkan kata romen (dari bahasa Jepang, romendensha yang berarti "trem").
Setelah singel mereka yang berjudul "Sangatsu Kokonoka" dirilis, mereka kembali ke
Yamanashi untuk melaksanakan konser di sekolah lama mereka.
Pada tahun 2005, Remioromen merilis singel mereka yang berjudul "Konayuki".
Pada tahun itu juga, Konayuki digunakan sebagai insert song untuk serial TV Ichi
Rittoru no Namida (1 Liter of Tears). Lagu "Sangatsu Kokonoka" pun dijadikan
sebagai lagu paduan suara dalam film itu. Remioromen dikenal di Indonesia berkat
lagu "Konayuki" dan "Sangatsu Kokonoka".
7
sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi. Pada lirik lagu ini perwajahan
puisinya berbentuk konvensional.
(2) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya.
Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan
banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata
dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
Geoffrey (dalam Waluyo, 19987:68-69) menjelaskan bahwa bahasa puisi mengalami
9 (sembilan) aspek penyimpangan, yaitu penyimpangan leksikal, penyimpangan
semantis, penyimpangan fonologis, penyimpangan sintaksis, penggunaan dialek,
penggunaan register (ragam bahasa tertentu oleh kelompok/profesi tertentu),
penyimpangan historis (penggunaan kata-kata kuno), dan penyimpangan grafologis
(penggunaan kapital hingga titik)
Misalkan pada bait ke-1 dan bait ke-3 dimana bunyi bunyi syair baris kedua
berbunyi sama dengan baris ke 2 bait ke-3
かん
…ふと日の長さを感じます…
…futohi no nagasa o kanjimasu
…Tiba-tiba aku merasakan panjangnya hari-hari
Bait ke-1 baris ke 2
すこ あさ あたた
…少しずつ朝を 暖 めます
….sukoshizutsu asa o atatamemasu
… Perlahan-lahan mengahangatkan pagi
Bait ke-3 baris ke 2
Keduanya menggunakan bentuk -masu.
(3) Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman
indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh
(imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar,
8
dan merasakan seperti apa yang dialami penyair. Seperti imaji taktil yang muncul
pada baris berikut ini :
あふ だす ひかり つぶ
溢れ出す 光の粒が
すこ あさ あたた
少しずつ朝を 暖 めます
Afuredasu hikari no tsubu ga
Sukoshizutsu asa o atatamemasu
Butiran-butiran cahaya yang meluap
Perlahan-lahan mengahangatkan pagi
(4) Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang
memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau
lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan
hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor,
tempat hidup, bumi, kehidupan, dll. Pada lirik lagu ini ada juga kata 「桜」sakura
yang merupakan lambang awal sesuatu yang baru dan semangat baru bagi orang
Jepang.
瞳を閉じればあなたが
まぶた うら
瞼 の裏にいることで
Hitomo o tojireba anataga
9
Mabuta no ura ni iru koto de
Jika kututup mataku
Kamu berada dibelakang kelopak mataku
てん あお ちい
…天を仰げばそれさえ小さくて
…ten o aogeba soresae chiisakute
Begitu aku melihat langit, bahkan itu pun bukan apa-apa
(simile)
がつ かぜ おも の
3月の風に想いを乗せて
さくら つぼみ はる つづ
桜の 蕾は春へと続きます
Sangatsu no kazeni omoi o nosete
Sakura no tsubomi wa haru eto tsuzukimasu.
Bersama perasaan aku di angin bulan maret
Kuncup-kuncup bunga sakura yang terus bermekaran pada musim semi
あお そ ら り ん す
碧い空は凜と澄んで
ひつじ く も せ い し ず ゆ
羊 雲は静かに揺れる
Aoisora wa rinto sunde
Hitsuji kumo wa shizuka ni yureru
Langit biru itu dingin dan bersih
Awan berbentuk domba mengambang dengan tenang
(Personifikasi)
10
(6) Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan
bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup (1)
onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi
Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir,
persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata],
dan sebagainya [Waluyo, 187:92]), dan (3) pengulangan kata/ungkapan. Ritma
merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat
menonjol dalam pembacaan puisi.
11
(4) Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang
mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair
menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.
流れる季節の真ん かん
中で Nagareru kisetsu no mannaka de
ふと日の長さを 感じます
す ひ び なか Futo hi no nagasa wo kanjimasu
せわしく 過ぎる 日々の 中に
Sewashiku sugiru hibi no naka ni
わたし ゆめ えが
私とあなたで がつ
夢を
かぜ
描く
おも の
桜の 蕾は春へと続きます
あふ だす ひかり つぶ
少し照れてるあなたの 横で tsuzukimasu
あら せ か い いりぐち た
ひとみ と
気付いたことは 一人じゃないってこと Sukoshi zutsu asa wo atatamemasu
瞳を閉じればあなたが
まぶた うら Ookina akubi wo shita ato ni
瞼 の裏にいることで
つよ Sukoshi tereteru anata no yoko de
どれほど強くなれたでしょう
わたし
あなたにとって 私 もそうでありたい
すな ぼこり は こ つじかぜ
砂 埃 運ぶ旋風 Arata na sekai no iriguchi ni tachi
せんたくもの から
昼前の
なん
空の
き れ い
白い み
月は
と
Hitomi wo tojireba anata ga
何だか 綺麗で 見惚れました
う ま こと Mabuta no ura ni iru koto de
巧くはいかぬ 事もあるけれど
てん あお ちい
Dore hodo tsuyoku nareta deshou
天を仰げばそれさえ
あお そら
小さくて
す
りん
羊 雲
は な さ
は 静かに ま
揺れる
よろこ
12
となり ほほえ
この未来も 隣 でそっと微笑んで Hirumae no sora no shiroi tsuki wa
ひとみ と
瞳 を閉じればあなたが Nandaka kirei de mitoremashita
まぶた うら
瞼 の裏にいることで
どれほど強くなれたでしょう
あなたにとって私もそうでありたい Umaku wa ikanu koto mo aru keredo
Ten wo aogeba sore sae chiisakute
Aoi sora wa rin to sunde
Hitsujigumo wa shizuka ni yureru
Hanasaku wo matsu yorokobi wo
Wakachiaeru no de areba sore wa
shiawase
Terjemahan
Sangatsu kokonoka
Remiomeron
13
Bagaimanapun aku bisa bertambah kuat
Bagimu aku ingin seperti itu
Terkadang ada hal yang tidak sesuai dengan yang kita rencanakan
Begitu aku melihat langit, bahkan itu pun bukan apa-apa
Mulai saat ini aku ingin kamu berada di samping ku dan tersenyum
(Didalam hari-hari yang sangat sibuk Aku dan kamu mengambar mimpi), 気付いた
14
ひ と り
15
yang dirasakan dan dilakukan pengarang terslihat pada penggunaan partikel を .
Kemudian pada bait ke-2 kebersamaan itu sudah terlewati dan sekarang bersamaan
dengan bermekaran bunga sakura di bulan maret, namun pengarang mengingat semua
kejadian sewaktu bersama-sama.
Perasaan hangat dari perteman, terlihat dari bait ke-3, yang dikiaskan kepada
pancaran cahaya pagi yang mengangatkan juga pada bait ke-3 baris ke-4, pengarang
merasa malu ketika berada di samping temannya dan menguap. Bait ke-4 perasaan
sadar bahwa pengarang tidak hidup sendiri di dunia ini. Bait berukutnya masih
mempunyai hubungan makna yang menggambarkan bahwa pertemanan itu bisa
membuat seseorang berubah dan menjadi lebih kuat menghadapi cobaan hidup,
walaupun teman kita jauh kita masih bisa mengingatnya.
Pada bait ke-5, pada saat bulan belum mengilang dari pandangan di pagi hari
pemandangan menang indah. Pada bait ini menggambarkan keadaan pagi hari saat
berpisah. Bait ke-6 pengarang menyadari bahwa setiap hal yang direncanakan tidak
semuanya bisa berjalan lancar. Pada saat itu terjadi pengarang berusaha mengalihkan
perhatian dan mengambil hikmah dari perpisahan ini. Pada bait berikutnya yaitu bait
ke-7 menceritakan kebahagian. Kebahagian pada saat salng mengerti dan berjalan
bersama sahabat.
Amanat yang terkandung pada lirik lagu ini adalah setiap pertemuan pasti
akan berujung pada perpisahan, setiap waktu yang telah dilalui bersama merupakan
hal yang patut kita syukuri. Mencoba menghargai hal yang kita punya sekarang
merupakan hal terbijak yang bisa kita lakukan dan bisa membawa kita pada
kebahagiaan. Selama mempunyai teman kita tidak perlu merasakan kesepian dan
kesendirian.
16
17
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III. 1. Kesimpulan
Lirik lagu merupakan sebuah syair puisi yang diberi nada. Setiap puisi
mempunyai makna yang dalam yang tak bisa dilihat dari luarnya saja. Semiotik
tingat dua pada puisi menyebabkan kita menganalisis makna yang sebenarnya pada
puisi. Pada lirik lagu Jepang biasanya pada tema apapun pasti memberikan gambaran
yang puitis melalui struktur dan latarnya. Begitu juga dengan keadaan lingkungan
Alam akan selalu masuk pada bagian-bagian lirik lagu. Karena bagi orang Jepang
Alam bersatu dengan Alam merupakan cara hidup mereka.
Bunga sakura yang bermekaran menjadi pencitraan keindahan negara Jepang
pada saat musim semi tiba, banyak puisi dan haiku yang tercipta karena keadaan
tersebut. Cara pandang orang Jepang terhadap kehidupan yang singkat, terlihat dari
filosofi mereka pada mekar dan gugurnya bunga sakura.
III. 2. Saran
Pengembangan Analisa pada lirik-lirik lagu Jepang sangat bermanfaat untuk
mengetahui apa yang tersirat dari setiap lirik lagu tersebut. Dengan mengetahui itu
bisa digunakan sebagai bahan ajar kebudayaan Jepang. Selain itu memanalisis
sebuah puisi mengkayakan hati kita tentang makna kehidupan dan kejadian dari sudut
pandang kita dan pengarang
18
DAFTAR PUSTAKA
19