You are on page 1of 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless)
yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan"
dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.
Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar
eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat,
dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran
gastroinstestin. Cabang kedokteran yang
mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin
disebut endokrinologi, suatu cabang ilmu
kedokteran yang cakupannya lebih luas
dibandingkan dengan penyakit dalam.

Sistem endokrin, dalam kaitanya dengan


system syaraf, mengontrol dan mendukung fungsi
tubuh. Kedua system ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan
homeostatis tubu. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun
dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla aderenal dan
kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari syaraf ( neural). Jika
keduanya dihancurkan atau diangkat, maka funfsi dari kedua kelenjar ini
sebagian diambil alih oleh system syaraf.

1
Bila umumnya system endokrin bekerja melalui hormon, maka system
syaraf bekerja melalui neuro transmitter yang dihasilkan oleh ujung-ujung syraf.

Struktur

Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin
melepas sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau
organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk
hepar, pancreas ( kelenjar endokrin dan eksokrin), payudaara , kelenjar lakrimalis
untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya lengsung ke
dalaam darah .

Kelenjar endokrin termasuk:

- Pulau Langerhans pada pancreas


- Gonad ( ovarium dan testias)
- Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definis

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai


kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan
melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon
berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai
organ.

Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :

 Membedakan system syaraf pussat dan system syaraf reproduktif pada


janin yang sedang berkembang.
 Menstimulasi urutan perkembaangan
 Mengkoordinasikan system reproduksi
 Memelihara linhkungan internal optimal
 Melakukan respons korektif dan adatif ketika terjadi stimulasi darurat.

2.2. Pengenalan Sistem Endokrin

Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri
dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang
dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan
“endokrin” karena tidak mempunyai saluran
keluar untuk zat yang dihasilkannya. Hormon yang
dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat
dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui
pembuluh darah bercampur dengan darah.

3
Kelenjar yang produknya disalurkan melalui pembuluh khusus (seperti kelenjar
ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.

Kelenjar endokrin (endocrine gland) terdiri dan (1) kelenjar hipofise atau
pituitari (hypophysis or pituitary gland) yang terletak di dalam rongga kepala
dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok yang
terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid (parathyroid gland) dekat
kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal (suprarenal gland) yang terletak di kutub
atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam
jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonad) laki di testis dan indung
telur pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin
karena menghasilkan hormon.

a. Kelenjar Endokrin

Organ utama dari sistem endokrin adalah:

 Kelenjar hipofisa
 Kelenjar tiroid
 Kelenjar paratiroid
 Pulau-pulau pankreas
 Kelenjar adrenal
 Buah zakar
 Indung telur.

Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar


endokrin. Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa;
beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya
menekan pelepasan hormon hipofisa.

Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa

4
mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa
hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana
mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.

Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui


mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah
memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat
pelepasan hormonnya.

Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa


diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung,
terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:

 Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula


dan asam lemak
 Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
 Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon
terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.

Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi
biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini
menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan
yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.

Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas


pada sistem saraf.

b. Hormon
Kata hormone berasal dari kata Yunanai hormone yang artinya membuiat

5
gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang
mengatur kehidupan. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran
darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam
sel-sel. Sebagian besar hormone merupakan protein yang terdiri dari rantai
asam amino dengan panjang yang berbeda - beda. Sisanya merupakan steroid,
yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang
sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.

Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan
antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah
fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara
keseluruhan:

 Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan,


perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual
 Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan
energi
 Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di
dalam darah.

Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang


lainnya mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya:

 TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar


tiroid.
 hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini
mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh.
 Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi
metabolisme gula, protein, serta lemak di seluruh tubuh.

6
2.3. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan

Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu
hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium,
dan testis.

a. Hipofisis

Hypofisis cerebri atau glandula pituitari adalah struktur lonjong kecil yang
melekat pada permukaan bawah otak melalui infundibulum. Lokasinya sangat
terlindungi baik yaitu terletak pada sella turcica ossis sphenoidalis. Disebut
master endocrine gland karena hormon yang dihasilkan kelenjar ini banyak
mempengaruhi kelenjar endokrin lainya.

7
Kelenjar ini terletak di sela tursika, lekulkas os
spenoidalis basis crania. Berbentuk oval dengan
diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua
lobus lobus anterior, merupakan bagian
terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari
hipofise. pada dasar otak besar dan
menghasilkan bermacam-macam hormon yang
mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh
karena itu kelenjar hipofisis disebut master
gland.

Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian,


yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan
bagian posterior .

 Hipofisis bagian anterior


Hormon yang dihasilkan kelenjar
hipofisis bagian anterior .

 Hipofisis bagian tengah


Menghasilkan hormon perangsang
melanosit atau Melanosit Stimulating
Hormon MSH). Apabila hormon ini
banyak dihasilkan maka menyebabkan
kulit menjadi hitam.

hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak


di dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak.
sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil
untuk mengembang.

8
jika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan
daerah otak yang membawa sinyal dari mata dan mungkin akan menyebabkan
sakit kepala atau gangguan penglihatan.

hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya.


hipofisa dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat
diatas hipofisa.
hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan lobus
posterior (belakang).
hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa) dengan cara
melepaskan faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah
yang secara langsung menghubungkan keduanya. pengendalian lobus posterior
(neurohipofisa) dilakukan melalui impuls saraf.

Adeno hypophysis
1. Pars distalis
• Bagian utama dari kelenjar hypofisis krn meliputi 75% dari seluruh kelenjar
• Dengan sedian yang diberi pewarnaan HE dapat dibedakan menjadi 2 macam
sel :

a. Sel chromophobe (Sel utama)


Sitoplasma tidak menyerap bahan warna sehingga tampak intinya saja, ukuran
selnya kecil. Sel ini biasanya berkelompok dibagian tengah dari lempengan sel
chromofil sehingga ada dugaan bahwa sel ini merupakan sel yang sedang tidak
aktif dan nantinya dapat berubah menjadi sel acidofil atau sel basofil pada saat
diperlukan

• Sel Acidophil

9
Ukuranya lebih besar dengan batas yang jelas dan dengan pewarnaan HE rutin 
sitoplasmanya berwarna merah muda. Berdasakan reaksinya terhadap bahan
cat, dapat dibedakan menjadi 2 sel:
1. Sel orangeophil (alpha acidophil = sel somatrotope)
Sel ini dapat dicat dengan orange-G, menghasilkan hormon GH
2. Sel carminophil (epsilon acidhophil = sel mammotrope)
Sel ini bereaksi baik terhapat cat azocarmin. Jumlah sel ii meningkat selama dan
setelah kehamilan. Hormon yang dihasilkan hormon prolaktin.

• Sel Basophil
Sel ini memiliki inti lebih besar dari sel acidiphil dan dengan pewarnaan HE
sitoplasmanya tampak berwarna merah ungu atau biru. Bila memakai
pengecatan khusus aldehyde – fuchsin, dapat dibedakan 2 macam sel :
1. Sel beta basophil (sel thyrotrophic)
Sel ini tercat baik dengan aldehyde – fuchsin dan menghsilkan hormon
thyrotropic hormon
2. Sel delta basophil
Dengan perwarnaan aldehyde – fuchsin tidak tercat dengan baik. Berdasarkan
hormon yang dibentuk, diduga sel ini ada 3 macam:
a. Sel gonadotrophin type 1
Sel ini menghasilkan FSH
b. Sel gonadotropin type 2
Sel ini menghasilkan LH
c. Sel corticotrophic
Sel ini menghasilkan hormon ACTH, pada manusia sel ini membentuk melanocyte
stimulating hormone ( MSH)

10
2. Pars intermedia
Bagian hypophysis ini pada manusia mengalami rudimenter, dan tersusun dari
suatu lapisan sel tipis yang berupa lempengan – lempengan yang tidak teratur
dan gelembung yang berisi  koloid. Pada manusia diduga membentuk
melanocyte stimulating hormon ( MSH ) yang akan        merangsang kerja sel
melanocyte untuk membentuk pigmen lbh bnyk. Tetapi hal ini masih  dlm
penelitian lbh lanjut.

Neura hypophyse Terdiri dari 2 macam struktur :


a. Pars nervosa : infundibular processus
b. Infundibulum : neural stalk ( merupakan tangkai yang menghubungkan neuro
hypophyse dengan hypotalamus )

Bagian ini tersusun dari :


a. Sabut saraf tak bermyelin yang berasal dari neuro secretory cell hypotalamus
yang dihubungkan melalui hypotalamo – hypophyseal tract
b. Sel pituicyte : sel ini menyerupai neuroglia yaitu selnya kecil dan mempunyai
pelanjutan- pelanjutan sitoplasma yang pendek.

Ciri khas yang terdapat dalam neuro – hipophyse ini adalah adanya suatu
struktur yang disebut herring’s bodies yang merupakan neurosekret dari neuro-
secretory cell dari hypotalamus yang kemudian dialirkan melalui axon dan
ditimbun dalam neuro hypophyse sebagai granul. Hormon – hormon yang
dihasilkan oleh bagian ini adalah : ADH ( vasopressin ), oxytocin.

11
b. Tiroid (Kelenjar Gondok)

Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk


cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah
yang menggenting. Kelenjar tiroid terdiri atas 2 belah
yang terletak di sebelah kanan batang tenggorok diikat
bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi batang
tenggorok di sebelah depan. Kelenjar tiroid merupakan
kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan
bawah, melekat pada dinding pangkal tenggorok.
Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid
menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan
pengaturan suhu tubuh.

Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan


dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena
kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin
menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan
kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme,
yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot.
Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan
garam iodium di dalam makanan.

Fungsi hormone-hormon tiroid antaralain:

 Mengatur laju metabolism tuibuh. Bik t3 dan t4 kedua-duanya


meningkatkan metabolism karena peningkatan konsumsi oksigen dan
produksi panas. Efek ini npengecualian untuk otak, lien paru-paru dan
otak,lien, paru-paru dan testis. Ke dua hormon ini tidak berbeda dalam
fungsi namun berbeda dalam intensitas dan cepatnya reaksi. T3 lebih
cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih singkat disbanding

12
de3ngan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah
menjadi T3 setelah dilepaskan dari folikel kelenjar.

 Memegang per4anan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya


pertumbuhan syaraf dan tulang.

 Mmempertahankan sekresi GH dan gonadotropin

 Efek krontropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatn


kontraksi otot dan menambah irama jantung.

 Merangsang pembentukan sel drah merah

 Mempengaruhi kekuatan dan riteme pernafasan sebagai konpensasi


tubuh terhadap kebutuhan oksigen akibat metabolism.

 Bereaksi sebagai antagonis ansulin.

Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid


(Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut;

 kecepatan metabolisme meningkat

 denyut nadi bertambah

 Gelisah

 Gugup

 merasa demam.

 Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus)
dan kelenjar tiroid membesar.

13
c. Paratiroid l Kelenjar Anak Gondok

Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.Kelenjar ini menghasilkan


parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam
darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur
dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok
ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.

Tumor paratiroid
menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini
mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin
banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini
tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.

Tubuh kita memiliki empat kelenjar


paratiroid kecil, satu terletak di setiap sudut
kelenjar tiroid. Tanggung jawab mereka adalah
untuk menghasilkan jumlah yang benar dari

14
hormon paratiroid (PTH), yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan
yang benar dari fosfor dan kalsium dalam tubuh Anda. Bila keseimbangan ini
terganggu, dapat memiliki efek ringan sampai serius pada kesehatan Anda.

Hiperparatiroidisme

Hiperparatiroidisme terjadi ketika kelenjar paratiroid menghasilkan PTH


terlalu banyak, mengganggu kalsium tubuh dan tingkat fosfor. Abnormal jumlah
tinggi kalsium ditemukan dalam darah, dan fosfor drop tingkatan untuk tingkat
abnormal rendah. Meskipun gejala sering tidak ada atau hanya berpengalaman
sebagai nyeri kecil dan kelelahan, komplikasi serius dapat berkembang, termasuk:

    * Batu ginjal


    * Mulas
    * Tekanan darah tinggi
    * Peningkatan haus dan buang air kecil
    * Peptikum ulkus
    * Mual
    * Osteoporosis
    * Miskin memori

Hipoparatiroidisme terjadi ketika PCH terlalu sedikit yang dihasilkan,


sehingga kadar kalsium darah sangat rendah dan tingkat fosfor darah sangat
tinggi. Gejala Hipoparatiroidisme meliputi:
    * Berlebihan kegugupan
    * Sakit kepala
    * Otot kram
    * Kontraksi otot yang tidak diinginkan sehingga berkedut tak terkendali dan

15
kejang
    * Kejan

d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak Ginjal

Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada
setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu
bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).

Kerusakan pada bagian korteks


mengakibatkan penyakit Addison
dengan gejala sebagai berikut: timbul
kelelahan, nafsu makan berkurang,
mual, muntahmuntah, terasa sakit di
dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan
atau dalam keadaan bahaya, produksi
adrenalin meningkat sehingga denyut
jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak.

Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil


mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.

16
Hampir semua orang mengetahui bahwa ada dua ginjal dan bahwa keduanya
sangat penting, tetapi kebanyakan orang tak mengetahui bahwa ada dua potong
jaringan kecil yang beratnya masing-masing 5-6 gram di atas kedua ginjal yang
juga amat penting.

Saat kita mengamati kelenjar-kelenjar ini, yang


dikenal dengan nama kelenjar adrenal, masing-
masing adalah sebuah laboratorium yang
terpisah. Yang pertama adalah bagian luar
kelenjar adrenal (korteks adarenal), yang
menghasilkan tiga hormon; yang kedua adalah
bagian dalam kelenjar adrenal (medulla adrenal),
yang menghasilkan dua hormon. Hormon-
hormon yang dihasilkan oleh kedua kelenjar ini sangat penting sehingga
pelepasan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon-hormon itu akan
menyebabkan kematian.

 Sistem Pertahanan Diri

Sebagian orang berutang nyawa pada suatu hormon ajaib bernama adrenalin:
saat orang-orang ini dalam bahaya, cairan ini membuat mereka lebih kuat,
lebih cekatan, lebih cepat, dan lebih siaga.

Misalnya, seorang pilot menyadari kerusakan mesin di pesawatnya saat


terbang .

17
Adrenalin segera dilepaskan di dalam tubuh seorang pilot yang
pesawatnya mengalami kerusakan.  Cairan ini mengirimkan lebih banyak gula
dan darah ke otak, membuat  pilot itu lebih siaga.  Tekanan darah dan detak
jantungnya meningkat, membuatnya lebih waspada.  Ini hanyalah beberapa
perubahan yang dihasilkan adrenalin pada tubuh pilot.

Daya tampung sistem pernapasannya naik sehingga ia mampu


menggunakan lebih banyak oksigen (dan lebih banyak darah yang dapat mengalir
ke sel-sel otak dan ototnya). Otot dan anggota badannya menjadi lebih sangat
terpusat dan peningkatan kadar gula darahnya memberinya tenaga tambahan
yang dibutuhkannya.

Adrenalin (epinefrin) dihasilkan dan disimpan dalam medulla adrenal -


bagian dalam kelenjar adrenal. Setiap orang memiliki hormon ini di dalam dirinya
sepanjang hidupnya

Di dalam kelenjar adrenal, ada dua laboratorium terpisah yang menghasilkan


hormon-hormon yang amat penting.  Yang pertama korteks adrenal; yang
lainnya medula adrenal.  Hormon-hormon yang dihasilkan di kedua laboratorium
ini penting bagi kehidupan manusia.

18
Saat ada bahaya, tombol peringatan di dalam tubuh ditekan, dan otak
mengirimkan perintah secepat kilat ke kelenjar adrenal. Sel-sel di bagian dalam
kelenjar adrenal lalu beralih ke keadaan siaga dan melepaskan hormon adrenalin
untuk menghadapi keadaan darurat. Molekul-molekul adrenalin bercampur
dengan darah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Molekul-molekul adrenalin memiliki fungsi khusus dalam pembuluh vena


dan arteri yang memastikan bahwa organ-organ penting menerima lebih banyak
aliran darah di saat bahaya, dan karena itu, molekul-molekul ini melebarkan
pembuluh darah menuju jantung, otak, dan otot. Sel-sel yang mengelilingi
pembuluh mematuhi adrenalin dan mengalirkan lebih banyak darah yang
dibutuhkan jantung. Dengan cara ini, darah tambahan yang dibutuhkan oleh
otak, otot, dan jantung dapat dipasok.

Korteks adrenal berperan penting mengurangi ketegangan (stres) pada tubuh.  Saat tubuh
mengalami ketegangan yang parah, hipotalamus mengirimkan perintah ke kelenjar
pituitari agar melepaskan ACTH (hormon adrenokortikotropis).  Di sisi lainn, ACTH
merangsang korteks adrenal, mendorong pembuatan kortikosteroid.  Kortikosteroid ini
memastikan produksi glukosa dari molekul-molekul seperti protein, yang tak mengandung

19
karbohidrat.  Akibatnya, tubuh menerima tenaga tambahan dan tekanan pun berkurang.

Bagi setiap organ tubuh, kerja adrenalin berbeda;


ketika menuju pembuluh darah, molekul
adrenalin menyebabkan pembuluh melebar;
ketika menuju jantung, molekul mempercepat
penegangan sel-sel jantung. Ini membuat jantung
berdetak lebih cepat dan menyalurkan tenaga
tambahan yang dibutuhkan otot.

Dalam keadaan bahaya,


tubuh disiagakan karena
adanya hubungan antara
otak dan kelenjar adrenal.
Ketika molekul adrenalin mencapai sel-sel otot,
otot dapat menegang jauh lebih kuat. Molekul
adrenalin yang masuk ke hati memerintahkan sel-sel yang ada di sana agar
mencampur gula dengan darah. Ini menyebabkan jumlah gula darah meningkat
dan mengalirkan bahan bakar tambahan yang dibutuhkan otot.

e. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem


pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama: menghasilkan enzim pencernaan
serta beberapa hormon penting seperti
insulin. Pankreas terletak di retroperitoneal
rongga abdomen atas pada bagian

20
posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas
jari), panjang sekitar 10-20 cm. Mendapat pasokan darah dari arteri
mesenterika superior dan splenikus.

Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya


sebagai organ endokrin didukung oleh pulau-pulau langerhans. Pulau –pulau
langerhans terdiri dari tiga jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan
plukagon; sel beta yang menghasilkan insulin, dan sel deltha yang
menghasilkan somastotastin namun fungsinya belum jelas diketahui.

Organ sasaran kedua hormone ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak.
Gliklagon dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisem
karbohoidrat, protein dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah
sangat dipengaruhi oleh kedua hormone ini.

Fungsi kedua hormone ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum,
insulin menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon
meningkatkan kadar gula darah. Perangsangan glucagon bial gula darah
rendah, dan asam amino mkmeningkat. Efek glukagon ini juga sama denga
efek kartisol, GH dan epinefrin.

Dala penurunan kadar gula darah, insulin sebagi hormon anabolic


terutama akan meningkatkan difusi glukosa melalui membrane sel di jaringan.
Efek anabolik penting lainya dari hormone insulin adal;ah sebgai beerikut :

Efek pada hefar

 Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa


 Menghambat glikogenesis, glukoneonesis dan kategonesis
 Meningkatkan sintesa trigleserida dari asam lemak bebas di hepar

21
Efek pada otot
 Meningkatkan sistesis protein
 Meningkatkan transportasi asam amino
 Meningkatkan glikogenesis

Efek pada jaringan lemak


 Meningkatkan sintesa trigleserida dari asam lemak bebas
 Meningkatkan penyimpanan trigleserida
 Menurunkan lipolisis

Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau
Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon
insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak
menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan
penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan
hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.

22
f. Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur,


ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan
ovarium yaitu sebagai berikut.

1. Estrogen

Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang


oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-
tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah
ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat
kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita
dan kulit menjadi bertambah halus.

2. Progesteron

Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh


LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang
sudah dibuahi.

23
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna
mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat
mempertahankan kehamilan.

g. Testis

Seperti halnya ovarium, testis adalah


organ reproduksi khusus pada pria. Selain
menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai
kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon
androgen, yaitu testosterone diperlukan untuk
untuk mempertahankan spermatogenesis.
Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda
kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.

2.3. Pengendalian Endokrin


Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di
dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi
tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon
harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke
waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.

24
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka
merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau
terlalu rendah.

Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di
kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka
hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan
perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan
balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.

Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang
memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan
peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon
estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-
naik setiap bulannya.

Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap


bioritmik ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ
memberikan respon terhadap semacam jam biologis.

25
Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa
diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan
pelepasan hormon hipofisa.

Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa


mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.Beberapa
hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana
mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.Hipofisa
mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme
umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan
sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan
hormonnya.
Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa
diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung,
terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:

 Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap


gula dan asam lemak
 Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat.
 Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon
terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.

Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi
biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini
menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan
yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah. Contohnya,
otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada
sistem saraf.

26
Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon. Prolaktin (hormon
yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara
menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk
menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan
oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa
dialirkan ke mulut bayi.

Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada di bawah
kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh
memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Misalnya kadar insulin
meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari
makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai
sangat rendah.

Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas. Kadar
kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan
terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya
dimengerti.

a. Hormon Utama

Yang
Hormon Fungsi
menghasilkan

Membantu mengatur keseimbangan garam


Kelenjar
Aldosteron dan air dengan cara menahan garam dan air
adrenal
serta membuang kalium

Hormon Kelenjar  Menyebabkan ginjal menahan air

27
 Bersama dengan aldosteron,
antidiuretik
hipofisa membantu mengendalikan tekanan
(vasopresin) darah

Memiliki efek yang luas di seluruh tubuh,


terutama sebagai:

Kelenjar  Anti peradangan


Kortikosteroid
adrenal  Mempertahankan kadar gula darah,
tekanan darah dan kekuatan otot
 Membantu mengendalikan
keseimbangan garam dan air

Kelenjar Mengendalikan pembentukan dan pelepasan


Kortikotropin
hipofisa hormon oleh korteks adrenal

Eritropoietin Ginjal Merangsang pembentukan sel darah merah

Mengendalikan perkembangan ciri seksual


Estrogen Indung telur
dan sistem reproduksi wanita

Glukagon Pankreas Meningkatkan kadar gula darah

 Mengendalikan pertumbuhan dan


Hormon Kelenjar
perkembangan
pertumbuhan hipofisa  Meningkatkan pembentukan protein

 Menurunkan kadar gula darah


Insulin Pankreas  Mempengaruhi metabolisme glukosa,
protein dan lemak di seluruh tubuh

LH (luteinizing Kelenjar  Mengendalikan fungsi reproduksi


hormone) hipofisa (pembentukan sperma dan sementum,
FSH (follicle- pematangan sel telur, siklus
menstruasi
stimulating
 Mengendalikan ciri seksual pria dan
hormone)
wanita (penyebaran rambut,
pembentukan otot, tekstur dan

28
ketebalan kulit, suara dan bahkan
mungkin sifat kepribadian)

Kelenjar Menyebabkan kontraksi otot rahim dan


Oksitosin
hipofisa saluran susu di payudara

 Mengendalikan pembentukan tulang


Hormon Kelenjar
 Mengendalikan pelepasan kalsium dan
paratiroid paratiroid fosfat

 Mempersiapkan lapisan rahim untuk


penanaman sel telur yang telah
Progesteron Indung telur dibuahi
 Mempersiapkan kelenjar susu untuk
menghasilkan susu

Kelenjar Memulai dan mempertahankan pembentukan


Polaktin
hipofisa susu di kelenjar susu

Renin dan
Ginjal Mengendalikan tekanan darah
angiotensin

Mengatur pertumbuhan, pematangan dan


Hormon tiroid Kelenjar tiroid
kecepatan metabolism

TSH
(tyroid- Kelenjar Merangsang pembentukan dan pelepasan
stimulating hipofisa hormon oleh kelenjar tiroid
hormone)

Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang


lainnya mempengaruhi seluruh tubuh.

29
Misalnya, TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi
kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi
hormon ini mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel
pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di
seluruh tubuh.

Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah
kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh
memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Misalnya kadar insulin
meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari
makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai
sangat rendah.

30
Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas.
Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi
hari dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya
dimengerti.

 Sistem endokrin
Sistem endokrin-sistem komunikasi lainnya di tubuh terdiri dari kelenjar
endokrin yang memproduksi hormon, zat kimia yang dilepaskan ke dalam
aliran darah untuk membimbing proses seperti metabolisme,
pertumbuhan, dan perkembangan seksual. Hormon juga terlibat dalam
mengatur kehidupan emosional.

 The Thyroid Gland


Kelenjar tiroid mengeluarkan tiroksin, suatu hormon yang dapat
mengurangi konsentrasi dan mengakibatkan lekas marah ketika tiroid
yang terlalu aktif, dan menyebabkan kantuk dan metabolisme yang
lambat ketika tiroid berada di bawah aktif.

 The paratiroid Kelenjar


Dalam tiroid empat organ berbentuk kacang polong kecil, yang
parathyroids, yang parathormon mengeluarkan untuk mengontrol dan
menyeimbangkan tingkat kalsium dan fosfat dalam darah dan cairan
jaringan. Hal ini, pada gilirannya, mempengaruhi rangsangan sistem saraf.

 Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal adalah kelenjar seukuran kacang polong yang tampaknya
menanggapi paparan cahaya dan mengatur tingkat aktivitas sepanjang
hari.

31
 The Pankreas
Pankreas terletak pada kurva antara perut dan usus kecil dan
mengendalikan tingkat gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin
dan glukagon.

 Kelenjar hipofisis
Kelenjar pituitari menghasilkan jumlah terbesar hormon yang berbeda
dan karenanya memiliki jangkauan terluas efek pada fungsi tubuh.
Hipofisis posterior dikontrol oleh sistem saraf. Ini menghasilkan dua
hormon: vasopressin, yang menyebabkan tekanan darah meningkat dan
mengatur jumlah air dalam sel-sel tubuh, dan oxytocin, yang
menyebabkan rahim berkontraksi selama persalinan dan menyusui untuk
memulai. Hipofisis anterior, sering disebut "kelenjar master," menanggapi
pesan-pesan kimiawi dari aliran darah untuk menghasilkan berbagai
hormon yang memicu aksi dari kelenjar endokrin lainnya.

 The Gonad
Kelenjar ini reproduksi-testis pada pria dan ovarium pada wanita, dan,
pada tingkat yang lebih rendah, glandssecrete androgen adrenal
(termasuk testosteron) dan estrogen.

 The adrenal Kelenjar


Kedua kelenjar adrenal terletak di atas ginjal. Masing-masing memiliki
dua bagian: penutup luar, korteks adrenal, dan inti, medulla adrenal.
Kedua pengaruh respon tubuh terhadap stres. Misalnya, dalam respon
terhadap situasi stres, kelenjar pituitari dapat melepaskan endorfin beta
dan ACTH, yang, pada gilirannya, prompt korteks adrenal untuk
melepaskan hormon. Sementara itu, sistem saraf otonom menstimulasi

32
medula adrenal untuk mensekresikan hormon seperti epinefrin ke dalam
aliran darah.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

33
DAFTAR PUSTAKA

Rumahorbo, Hotma. Asuhan Keperawatan dengan gangguan system endokrin/

Oleh Hotma Rumahorbo; editor,Yasmin Asin- Jakarta: EGC , 1999.

Gartner LP. Color Text Book of Histology. 2ed. Philadelphia: Saunders. 2001.
p302-16, p416-20

Cohen BJ, Wood DL. Memmler’s the Structure and Function of the Human Body.
7ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. 2000. p165-77

Bruesch SR. The Hypothalamus. Tennessee: Year Book Medical Publisher. 1984.
p1-15

Bagnara JT. Endokrinologi Umum. 6ed.Yogyakarta:Airlangga University Press.


1988. p101-20, p323-30, p365-77

http://www.shutterstock.com/pic-9111862/stock-vector-endocrine-system.html

http://4uliedz.wordpress.com/2009/02/05/sistem-endokrin/

34
35

You might also like