You are on page 1of 3

1

Kalimat Tunggal dan Kalimat


Majemuk

Oleh

Dwi Hartati, S. Pd

Portal Pendidikan Gratis Indonesia

Http://oke.or.id

Copyright © oke.or.id
Artikel ini boleh dicopy ,diubah , dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan
kembali dalam berbagai bentuk dengan tetap mencantumkan nama penulis dan copyright yang tertera
pada setiap document tanpa ada tujuan komersial.

A. Kalimat tunggal, yaitu kalimat yang terdiri atas satu pola kalimat.
Pola: S- P atau P- S.
B. Kalimat Majemuk, yaitu kalimat yang terdiri atas dua pola kalimat atau lebih.
Pola:
 S – P + S – P (kalimat majemuk setara)
 S- P S- P (kalimat mejemuk bertingkat)
K. tempat

http://oke.or.id
2

Perhatikan skema pembentukan kalimat tunggal dan kalimat majemuk di bawah


ini!
Kalimat tunggal Kalimat majemuk
a. Tamu itu datang. 1) Tamu itu datang ketika kami sedang
b. Kami sedang makan. makan.
(Dua buah kalimat tunggal) 2) Kami sedang makan ketika tamu itu
datang.
(Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat
pengganti keterangan waktu, kalimat berklausa
keterangan waktu)
Anak kalimat 1): ketika kami sedang makan.
Anak kalimat 2): ketika tamu itu datang.
(Ditandai oleh penggabung kata sambung ketika)

c. Ibu pegawai negeri. Ibu pegawai negeri, tetapi ayah pimpinan


d. Ayah pimpin bank. bank.
(Dua kalimat tunggal) (kalimat majemuk setara berlawanan, ditandai oleh
penggabung kata sambung tetapi)

 Kalimat majemuk setara koordinatif (dan, tetapi, atau, melainkan)

Kalimat tunggal Kalimat majemuk setara koordinatif


a. 1. Gadis itu cerdas. Gadis itu cerdas dan wajahnya cantik.
2. Wajahnya cantik. (kalimat majemuk koordinatif penambahan yang
ditandai oleh penggabungan kata sambung dan)

Anak pertama pandai, tetapi kerap kali


b. 1. Anak pertama pandai.
anak bungsu tidak naik kelas.
2. Anak bungsu kerap kali tidak naik
( kalimat majemuk koordinatif berlawanan yang
kelas.
ditandai oleh penggabung kata sambung tetapi)
(Dua kalimat tunggal)

 Kalimat majemuk bertingkat

Kalimat tunggal Kalimat majemuk bertingkat


a. 1. Fajar menyingsing. a. Sebelum fajar menyingsing, ayah sudah
2. Ayah sudah berangkat ke kantor. berangkat ke kantor.

http://oke.or.id
3

(Dua kalimat tunggal) (kalimat majemuk bertingkat dengan anak


kalimat pengganti keterangan waktu, ditandai
oleh penggabungan kata sambung sebelum)

b. 1. Saya bisa ke perguruan tinggi.


b. Saya bisa ke perguruan tinggi asal lulus
2. Saya lulus ujian SMA.
ujian SMA.
(kalimat majemuk bertingkat dengan anak
kalimat pengganti keterangan syarat. Ditandai
oleh penggabung kata sambung asal)

c. 1. Saya lulus ujian SMA. c. Seandainya lulus ujian SMA, saya


2. Saya memilih jurusan sastra memilih jurusan sastra UI.
(kalimat majemuk bertingkat dengan anak
Indonesia UI.
kalimat pengganti pengandaian yang ditandai
(Dua kalimat tunggal)
oleh penggabung kata sambung seandainya)

 Kalimat majemuk korelatif


Kalimat tunggal Kalimat majemuk korelatif
a. Gadis itu sangat cerdas. Bukan saja gadis itu sangat cerdas, tetapi
b. Gadis itu cantik jelita. juga cantik jelita.
(Dua kalimat tunggal) (kalimat korelatif yang ditandai oleh gabungan kata
sambung bukan hanya- tetapi juga)

DATA DIRI PENULIS


Dwi Hartati, S. Pd. Lahir di Tangerang, 3 Desember 1981. Lulus dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia FKIP Universitas Pakuan tahun 2004. Pernah mengajar di beberapa sekolah, yaitu SMK
Pelita Bangsa Tangerang, SMA Insan Cendekia Al Kausar Sukabumi dan saat ini mengajar di SMP Islam
Cikal Harapan, BSD City.
Penulis dapat dihubungi melalui email:
dwi.htati@yahoo.com

http://oke.or.id

You might also like