You are on page 1of 75

SOSIOLOGI DAN ILMU PENGETAHUAN

1. PENGERTIAN SOSIOLOGI
Ilmu pengetahuan yg mempelajari masyarakat
Ilmu pengetahuan yg mempelajari hubungan antara manusia dlm
kehidupan masyarakat
Beberapa definisi yg dikemukakan para ahli:
Roucek dan Warren: Sosiologi = ilmu yg mempelajari hubungan antara
manusia dlm kelompok-kelompok
Max Weber: Sosiologi = ilmu yg berupaya memahami tindakan2 sosial
Pakar lainya: Pitirim Sorokin, Paul B. Horton, Allan Jhonson,
Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi, Soerjono Soekanto, dll

2. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN


Akumulasi pengetahuan (gejala/sesuatu yg diperoleh dr pengamatan
inderawi) yg disusun secara sistematis.
Semua pengetahuan hasil aktivitas ilmiah ttg realitas peristiwa tanpa ada
keraguan terhadapnya.
3. CIRI-CIRI UTAMA ILMU PENGETAHUAN
1. Empiris
2. rasional/logis
3. dpt di koreksi, terbuka, umum dan kumulatif
4. Obyektif
5. Sistematis
6. memiliki metode mengumpulkan,memformulasi, & menganalisis data, shg dpt
dikembangkan & dipelajari.
4. SIFATHAKIKAT/CIRI SOSIOLOGI
1. ilmu sosial (bukan ilmu agama)
2. membatasi pd apa yg terjadi skr (bukan apa yg seharusnya terjadi)
3. pure science (tp dlm perkembangannya applied science
4. ilmu pengetahuan yg abstrak (tp konkret dlm bentuk perilaku)
5. bertujuan u/ menghasilkan pengertian2 & pola2 umum
6. ...
6. empiris dan rasional
7. mempelajari gejala umum setiap interaksi antar manusia
8. value free (bebas nilai); artinya obyektif dan ilmiah.
Abdulsyani (2007:12) mendefinisikan ciri-ciri ilmu pengetahuan adalah
rasional, bersifat empiris, umum dan kumulatif.

5. OBYEK STUDI SOSIOLOGI


Obyek studi Sosiologi adalah Masyarakat (seklpk orang yg saling
berhubungan, berinteraksi satu sama lain yg hidup pd tempat tertentu dlm
waktu yg cukup lama)
Atau mencakup tiga aspek, yaitu: a. Struktur Sosial; b. Proses Sosial; dan
c. Perubahan-perubahan Sosial

TEORI-TEORI SOSIOLOGI
1. TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI
Auguste Comte: Sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat
Peter L. Berger: studi ilmiah ttg hub antara individu dan masyarakat
Pitirim Sorokin (cukup jelas di muka)
Roucek dan Warren: ilmu yg mempelajari hub antara manusia dlm kelompok2
J.A.A. Van Dorn dan CJ. Lammers: ilmu pengetahuan ttg struktur2 dan proses2
kemasyarakatan yg bersifat stabil
Selo Soemardjan: ilmu masyarakat ialah ilmu yg mempelajari struktur sosial dan proses2
sosial, termasuk perubahan2 sosial
Max Weber: ilmu yg berupaya memahami tindakan2 sosial
William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf: penelitian ilmiah thdp interaksi
sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial
Paul B. Horton: ilmu yg memusatkan penelaahan pd kehidupan kelompok
dan produknya
George Ritzer (Paradigma ganda), Emile Durkheim (Suicide), B.F. Skinner,
Charles Horton Cooley, George Simmel, Herbert Spencer, Talcott Parsons,
Robert King Merton, Ralph Dahrendorf, Randall Collins, Edmund Husserl,
Alfred Schutz, Peter L. Berger (lihat Pengantar sosiolog1)

2. ALIRAN/MAZHAB SOSIOLOGI (lihat Pengantar Sosiolog1)


a. Mazhab Geografi dan Lingkungan (Edward Buckle (1821-1862),
b. Mazhab Organis dan Evolusiuner (Herbert Spencer (1820-1903),
c. Mazhab Formal (George Simmel, 1858-1918),
d, Mazhab Psikologi (Gabriel Tarde,1843-1904),
e. Mazhab Ekonomi (Karl Marx dan Marx Weber (1818-1920)
f. Mazhab Hukum (Durkheim masy didasarkan pd solidaritas mekanis)
3. PERKEMBANGAN TEORI SOSIOLOGI
Jaman Keemasan Filsafat Yunani
Masa Plato (429-347 SM) filasof Yunani, ttg makna negara. Ia berhasil merumuskan teori
organis ttg masyarakat mencakup kehidupan sosial & ekonomi. Aristoteles (384-322 SM)
juga menganggap bw masyarakat adalah suatu organisma hidup (spt pandangan kaum
biologiwan) dg basis kehidupannya adalah moral.
Pada Zaman Renaissance (1200-1600)
Machiavelii adalah orang pertama yg memisahkan antara politik n moral shg terjadi
pendekatan mekanis thdp masyarakat.
Pada Abad Pencerahan (abad ke 16 dan 17)
Pd masa Thomas Hobbes (1588-1679) mengarang buku The Leviathan.
Pada Abad Ke 18
Pd masa John Locke (1632-1704) sbg bpk Hak Asasi Manusia (HAM). Pandangannya bhw
pd dasarnya setiap manusia mempunyai hak2 dasar yg sangat pribadi, tdk dpt dirampas
oleh siapapun termasuk negara
Pada Abad ke 19
Abad ke 19 dianggap sbg abad mulai berkembangnya sosiologi, terutama sesudah Auguste
Comte (1798-1853) memperkenalkan istilah sosiologi, sbg usaha utk menjawab
perkembangan interaksi sosial dlm masa industrialisasi.
Perkembangan teori sosiologi pd abad ke-20 terjadi cukup pesat di Amerika.
Faktor pendorong: 1) perubahan sosial masyarakat yg membutuhkan pemecahan
berdasarkan bidang ilmu ttt secara cepat; 2) didorong oleh perkembangan ilmu, terutama
kemasyarakatan yg mampu mengkaji masyarakat secara ilmiah. Sosiologi berkembang
melalui tokoh2nya spt Talcott Parsons, Robert K. Merton, Kingsley Davis, dan George
Homans.
Teori2 sosiologi yg berkembang di Amerika kmd menjadi pusat perhatian dunia pd
th1960-an. Sejalan dg teori interaksionisme simbolik, bangkit pula teori pertukaran
(exchange theory) dikembangkan George Homans berdasarkan pemikiran psychological
behaviorism dari B.F. Skinner.
Perkembangan Teori Sosiologi setelah pertengahan Abad 20, berkembang teori
struktural-fungsional oleh peneus Parsons (Kingsley Davis dan Wilbert Moore).
Pandangannya: bhw stratifikasi adalah suatu struktur yg scr fungsional diperlukan bagi
masyarakat.
Perkembangan kmd, tumbuh teori konflik karya Peter Blau, yg menjadi cerminan teori
struktural-fungsional. Mirip dg karya Mill ttg teori Radikal.
Perkembangan selanjutnya= teori pertukaran (exchange theory)...
Perkembangan pd th1960-an ...
Perkembangan pd th1960-an muncul teori2 sosiologi yg dikenal dg perspektif sosiologi
kehidupan se-hari2 (sociology of everyday life), sekaligus ikenal dg nama sosiologi
fenomenologis & etnometodologi.
Perkembangan teori sosiologi pd dekade 1980-an, di antaranya teori integrasi mikro-
makro (micro-macro integration), integrasi struktur-agensi (agency-structure integration),
sintesis teoritis (theoritical syntheses), dan metateori (metatheorizing).
4. KEGUNAAN TEORI SOSIOLOGI
Bermanfaat bagi pembangunan, pd tahap awal perencanaannya perlu data mengenai
masyarakat, baik yg akan dibangun, maupun dampak pemb bagi masyarakat. Data
masyarakat mencakup:
1. Pola interaksi sosial.
2. Kelompok2 sosial yg menjadi bagian masyarakat.
3. Kebudayaannya (nilai-nilai):
- Yg mendukung pembangunan.
- yg tidak berpengaruh negatif thdp pembangunan.
- yg menghalangi/menghambat pembangunan.
4. Lembaga2 sosial, spt kesatuan kaidah2 yg berkaitan dg kebutuhan dasar manusia dan
kelompok sosial.
5. Stratifikasi sosial.
Manfaat terapan teori Sosiologi al:
1. meningkatkan kemampuan beradaptasi dg lingkungan sosial.
2. menjaring dan memberikan data sosial yg akurat kepada pemerintah untuk
menyelesaikan masalah sosial dan pembangunan, mulai dr tahap perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi.
- tahap perencanaan: data ttg aspirasi dan kebutuhan masyarakat
- tahap pelaksanaan: data ttg kekuatan sosial dlm masyarakat
- tahap penilaian/evaluasi: analisa thdp dampak sosial/konsekuensi yg dihadapi akibat
kebijakan pembangunan.
3. dpt membantu meninjau kembali pemahaman pribadi & orang lain ttg pola2 kehidupan
keluarga dan masyarakat (Sbg bahan kritik thdp sesuatu yg pd dasarnya sdh perlu
dirubah).
4. memungkinkan utk mengetahui & memperoleh kesempatan atau (dan) kendala dlm
kehidupan bermasyarakat.
5. Memberdayakan utk menjadi aktif berpartisipasi dlm kehidupan bermasyarakat menuju
kebaikan bersama.
6. Menolong utk mengenali perbedaan (pluralitas) manusia dan menghadap tantangan
kehidupan dlm dunia yg bervariasi (diverse).
5. PERSPEKTIF SOSIOLOGI
a. PERSPEKTIF EVOLUSIONIS
Dlm perspektif ini mula2 logika membuat polaritas kedudukan antara posisi terbelakang
dan maju.
Paradigma evolusionisme: pandangan/paham yg menarik garis dari pangkal
keterbelakangan menuju ujung kemajuan. Proses/langkah utk menitinya ditentukan dg
mengambil keputusan yg paling efisien.
Keputusan rasional/efisien: memilih yg termurah di antara alternatif program yg
tersedia. Ketika keputusan2 efisiensi direntang melintasi batas waktu, lahirlah
perencanaan rasional.
Contoh: titik pangkal reformasi sejak th 1998, dinilai lahirnya pembangkangan
irasionalitas. Ruang perencanaan teknokratis menyusut dan ditambal dg perencanaan
politis partisipatif.
b. PERSPEKTIF INTERAKSIONIS SIMBOLIK
• Perspektif teori Interaksionisme Simbolik merupakan pendekatan atau pandangan yg dpt
digunakan dlm penelitian fenomena2 kehidupan masyarakat;
• tokoh penggagas George H. Mead & pengikutnya Herbert Blummer, dan Charles
Horton Cooley;
• mencakup pemahaman timbal-balik, penafsiran isyarat2 dan percakapan
merupakan kunci dlm analisis kehidupan masyarakat manusia;
• Perhatian pd konsep interaksi , baik interaksi dg diri sendiri ( self-interaction )
maupun interaksi antar individu (baca: file Interaksionisme Simbolik)
c. PERSPEKTIF FUNGSIONALIS
• Pandangan berakar kuat pd tradisi keteraturan (Menekankan pentingnya cara2
memelihara keteraturan sosial);
• Pusat perhatian pd kemapanan, ketertiban sosial, kesepakatan, keterpaduan sosial,
kesetiakawanan sosial, pemuasan kebutuhan & realitas (empirik);
• Mengutamakan rasionalitas dlm menjelaskan peristiwa sosial, berorentasi
pragmatis (berusaha melahirkan pengetahuan terapan u/ pemecahan masalah;
• Pandangan ini mengatakan: realitas sosial terbentuk oleh sejumlah unsur empirik
nyata; hubungan semua unsurnya dpt dikenali, dikaji, diukur dg cara dan alat yg
berfungsi memelihara keteraturan sosial.
4. PERSPEKTIF KONFLIK
• Pemikiran perspektif konflik menekankan pd adanya perbedaan individu dlm
mendukung suatu sistem sosial. Menurut perspektif ini masyarakat terdiri dari
individu yg masing2 memiliki berbagai kebutuhan (interests) yg sifatnya langka.
Keberhasilan individu mendptkan kebutuhan dasar tersebut ber-beda2, krn
kemampuan individu ber-beda2. Persaingan u/ mendptkan kebutuhan memicu
munculnya konflik dla masyarakat.
• perspektif konflik (Ralp Dahrendorf), menitikberatkan pd konsep kekuasaan &
wewenang yg tdk merata pd sistem sosial, shg menimbulkan konflik. Tugas pokok
analisis konflik: mengidentifikasi berbagai peranan kekuasaan dlm masyarakat.
• Manusia adalah mahluk sosial yg diciptakan selalu berinteraksi. Krn itu beberapa
pemikir melihat interaksi sosial sbg mekanisme yg mengerakan konflik. Beberapa
tokoh: Ibnu Khaldun, Karl Marx, Vilfredo Pareto melihat jalannya sejarah didorong
oleh konflik antar manusia.
• Konflik antar kepentingan pribadi dan kepentingan sosial meliputi karya Adam Smith,
temuan Charles Darwin yang menyatakan bahwa “Yang kuatlah yang paling
beruntung dalam perjuangan mempertahankan hidup.”
• Kebencian yang besar dan yang melekat antar kelompok, antar ras dan antar orang yang
berbeda menyebabkan konflik tak terelakan.
• perspektif ini memiliki proporsi sebagai berikut :
- Setiap masyarakat dlm segala hal tunduk pd proses perubahan;
- Setiap masyarakat dlm segala hal memperlihatkan ketidaksesuaian dan konflik;
- Setiap unsur dlm masyarakat memberikan kontribusi thdp perpecahan dan
perubahannya;
- Setiap masyarakat sebagian anggotanya berpotensi penggunaan kekerasan thdp anggota
yg lain.
1. PENGERTIAN INDIVIDU
Individum (latin) = satuyan kecil yg tdk bisa dibagi
Dlm konsep sosiologi = manusia hidup berdiri sendiri (sendirian) tdk berkawan
Pendapat2 lain: Soediman Kartohadiprodjo, Auguste Comte, George H. Mead,
Soerjono Soekanto, dll
Pembentukan kepribadian individu dipengaruhi oleh faktor2 kebuyaan, organisme biologis,
lingkungan alam & lingkungan sosial individu tsb.
2. PENGERTIAN MASYARAKAT
Musyarak (arab) = bersama-sama, berubah menjadi masyarakat yg artinya:
berkumpul bersama, hidup bersama saling berhubungan, saling mempengaruhi
Pendpt lain: Auguste Comte, Maurice Duverger, Soerjono Soekanto, Gillin and
Gillin, Mac Iver, Adham Nasution, dll
3. HUBUNGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Bermula dr keluarga dan kondisi sosialnya, kmd membawa kesadaran bhw pribadi
berada dlm lingkungan sosial (masy). Dlm kehidupan masyarakat terdpt perbedaan2,
kekurangan2, persamaan2, kesemuanya saling dipertukarkan Charles H.Cooley:
Manusia tdk bisa hidup sendiri, tanpa berhubungan & bekerjasama dg orang lain.
Hassan Shadily: Manusia (selalu) tertarik kpd (ke)hidup(an) bersama.
Faktor pendorong: Hasrat dr Naluri, kelemahan hdp sendiri,…
zoon politicon (Aristolteles): manusia sbg makhluk sosial.., Manusia hidup
bersama bukan (hanya) persamaan, melainkan krn perbedaan2 (Bergson), dll

4. SYARAT2 INTGRASI MANUSIA (individu) DLM KLPK (masyarakat)


a. Individu merasa berhasil mengisi kebutuhan antara satu sama lainnya
b. Tercapainya konsensus (kesepakatan) norma2 dan nilai2 sosial
c. Norma2 konsisten dan berlaku cukup lama

5. ALTERNANTIF HUBUNGAN INDIVIDU DG MASYARAKAT


a. Status individu lebih dominan thdp masyarakat
b. Status masyarakat lebih dominan thdp individu
c. Individu dan masyarakat saling tergantung
1. PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL
Kumpulan orang2 yg mempunyai hubungan interaksional yg melahirkan perasaan
bersama. Roucek dan Warren: 2 atau lebih manusia yg saling memahami dan
terjalin dlm pola interaksi scr keseluruhan. Mayor Polak: suatu group, sejumlah
orang yg saling berhubungan & bersifat sbg sebuah struktur Dll
2. KLASIFIKASI KELOMPOK BERDASARKAN TUNTUTAN SITUASIONAL
Pertalian keluarga berdasarkan keturunan yg sama (fisiologis); perkawinan,
persamaan agama & kepercayaan; bhs & kebudayaan daerah; dekat scr teritorial;
pemilikan & penggarapan tanah yg sama; tanggungjawab yg sama thdp aturan2
tertentu; krn kepentingan pekerjaan; kepentingan ekonomis; takluk kpd
tuan/majikan yg sama; keterikatan yg sama thdp institusi tertentu; adanya musuh
yg sama; bhs yg sama; saling membutuhkan; pengalaman bertindak bersama;
Situasi tertentu (konflik, assimilasi, akomodasi) yg memerlukan kelompok.
3. PROSES TERBENTUKNYA KELOMPOK
Adanya naluri hidup bersama & berkelompok (zoon politicon); adanya
kepentingan tak terbatas (makhluk kepentingan); u/ memenuhi tujuannya
memerlukan kerjasama & berpikir bersama (klpk); kepentingan …
…kemudahan mempertahankan hidup; kepentingan masa depan yg sama.
Anderson and Parker: kelompok & perangkat norma sosial terjadi krn adanya
komunikasi & interaksi.
Soerjono Soekanto: ttg 4 syarat2 terbentuknya kelompok sosial (hal104)
4. MACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL
a. kelompok kekerabatan: dlm masy sederhana, hubungan antar angg kerabat
saling mengenal dekat, tertarik dg kehidupan kekeluarga & tetangga (berfungsi
membina kerukunan), bentuk pamrih scr pisik & jasa sosial.
b. Kelompok utama & sekunder (primary and secondary group): We feeling,
perasaan memiliki angg thdp kelompok sangat besar; saling membagi
pengalaman, berencana, memecahkan masalah bersama & berusaha bersama
dlm memenuhi kebutuhan bersama.
c. Gemeinschaft dan Gesellschaft (Ferdinand Tonnies): Gemeinschaf, bentuk
kehidupan bersama dg ikatan hub batin scr murni, alamiah & kekal. Ciri
utamanya: intimate (mesra), private (pribadi, terbatas beberapa orang saja),
exclusive (hub hanya utk kita saja). Dasarnya, cinta & kesatuanperasaan
bersama. Jika terjadi konflik, penyelesaiannya menjadi urusan bersama
Gesellschaft, bentuk kehidupan bersama dg ikatan lahiriah, sementara, terbatas, hub
perjanjian/kontrak, kepentingan rasional, kepentingan pribadi lebih utama, unsur
kehidupan lainnya merupakan alat belaka.
d. Kelompok formal dan Informal
Kelompok formal, sengaja diciptakan berdasarkan peraturan yg tegas (sah), status
angg diatur sesuai dg pembatasan tugas & wewenang.
Kelompok Informal, terbentuk krn kuantitas pertemuan rutin yg tinggi
(berulang), berdasarkan kesamaan kepentingan, berupa klik (qliques)= klpk yg
terikat kuat atas dasar persahabatan, kepentingan bersama dg perasaan kplk yg
kuat.
5. KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL YG TERATUR/Tdk TERATUR
o Kelompok teratur: kelompok yg mempunyai peraturan tegas dan sengaja
diciptakan anggota2nya u/ mengatur hubungan antar mereka.
o Ciri-ciri kelompok teratur:
• Memiliki identitas kolektif yg tegas (misal: tampak pd nama klpk, simbol klpk,dll).
• Memiliki daftar anggota yg rinci.
• Memiliki program kgt yg terus-menerus diarahkan kpd pencapaian tujuan yg jelas.
• Memiliki prosedur keanggotaan.
o Contoh kelompok teratur: ...
o Contoh kelompok teratur: al. berbagai perkumpulan pelajar atau mahasiswa, instansi
pemerintahan, parpol, org massa, perusahaan,dll.
o Kelompok tidak teratur: kelompok yg tdk mempunyai struktur atau organisasi
tertentu. Kelompok ini terbentuk krn pertemuan yg be-rulang2.
o Contoh: kelompok belajar, klik, dll.
o Menurut Soerjono Soekanto: klik adalah klp kecil tanpa struktur formal yg sering
timbul dlm kelompok2 besar. Klik ditandai adanya pertemuan2 timbal balik antar
anggota, biasanya hanya bersifat “antara kita saja”.
6. KELOMPOK SOSIAL Dlm MASYARAKAT DESA/KOTA
Ciri-ciri masyarakat kota:
 Pengaruh alam kecil
 Mata pencaharian beragam sesuai dg keahlian dan ketrampilan
 kehidupan sosial bersifat gessel schaft (patembayan), lebih individual dan kompetitif
 Keadaan status sosial penduduk heterogen
 Stratifikasi dan diferensiasi sosial sangat mencolok (stratifikasi pendidikan, kekuasaan,
kekayaan, prestasi, dll)
 Interaksi sosial kurang akrab & kurang peduli thdp lingkungannya (hubungan=
kepentingan)
 Keterikatan thdp tradisi sangat kecil
 umumnya berpendidikan lebih tinggi, rasional, menghargai waktu, kerja keras, dan
kebebasan
 Jumlah warga kota lebih banyak, padat, dan heterogen
 Pembagian dan spesialisasi kerja lebih banyak dan nyata
 Kehidupan sosial ekonomi, politik dan budaya amat dinamis, shg perkembangannya
cepat
 terbuka, demokratis, kritis, mudah menerima unsur2 perubahan, pembaharuan
 Pranata sosial bersifat formal sesuai undang2 & peraturan yg berlaku
 Memiliki sarana prasarana & fasilitas kehidupan yg relatif banyak.
Ciri-ciri masyarakat perdesaan:
 Letaknya relatif jauh dari kota dan bersifat rural
 Pengaruh lingkungan alam masih besar thd kehidupan masyarakat
 Mata pencaharian agraris & relatif homogen (bertani, beternak, nelayan, dll)
 Corak kehidupan sosial bersifat gemainschaft (paguyuban & memiliki community
sentiment)
 Keadaan penduduk (asal-usul), tkt ekonomi, pendidikan & kebudayaan relatif homogen
 Interaksi sosial intim, langgeng & bersifat familistik
 Memiliki keterikatan kuat thdp tanah kelahiran & tradisi2 warisan leluhurnya
 menjunjung tinggi prinsip2 kebersamaan/gotong royong ,kekeluargaan, solidaritas,
musyawarah, kerukunan & keterlibatan sosial
 Jumlah warganya relatif kecil dengan penguasaan IPTEK relatif rendah, sehingga
produksi barang dan jasa relatif juga rendah
 Pembagian kerja & spesialisasi belum banyak dikenal, shg deferensiasi sosial masih
sedikit
 Kehidupan sosial budaya bersifat statis, monoton dg tkt perkembangan lamban
 kurang terbuka, kurang kritis, pasrah thdp nasib, & sulit menerima unsur baru
 Memiliki sistem nilai budaya (aturan moral) yg mengikat & dipedomi warga dlm
melakukan interaksi sosial (turan umumnya tak tertulis)
 Penduduk konservatif, tp loyal kpd pimpinan & menjunjung tinggi tata nilai & norma2
yg berlaku.
1. DEFINISI
Kebudayaan: suatu cara hidup (ways of life) atau hasil karya manusia, meliputi: cara
berpikir, cara berencana, & cara bertindak; di samping segala hasil karya nyata yg
dianggap berguna, benar, & dipatuhi atas kesepakatan bersama. Sbg hasil karya, culture
(colere/latin=kebudayaan) artinya mengolah/mengerjakan apa saja karya yg berguna.
Koentjaraningrat (1984): hal2 yg bersangkutan dg akal dan budi. Asal kata budi dan
daya (budidaya), artinya daya dari budi, kekuatan dari akal.
Selo soemarjan dan Soelaiman Soemardi: semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Karya menghasilkan teknologi dan budaya kebendaan; Rasa meliputi jiwa manusia,
mewujudkan kaidah2 & nilai2 kemasyarakatan; Cipta merupakan kemampuan mental dan
berpikir seseorang dlm kehidupan masyarakat… menghasilkan ilmu pengetahuan. (Baca
buku wajib hal 47….)

2. LATAR BEKALANG KEBUDAYAAN DLM KEHIDUPAN MASYARAKAT


Kebudayaan diciptaklan manusia sbg sarana/fasilitas utk memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya.
3. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN (Kluckhohn)
a. Peralatan, perlengkapan hidup (pakaian, perumahan, senjata dll)
b. Mata pencaharian (pertanian, sistem produksi, dll)
c. Sistem kemasyarakatan (kekerabatan, organisasi, sistem hukum, sistem perkawinan)
d. Bahasa (lisan, tertulis…)
e. Kesenian (seni rupa, suara, gerak, dll)
f. Sistem pengetahuan
g. Religi (sistem kepercayaan).
Melville J. Herskovits: alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, kekuasaan politik
4. FUNGSI-FUNGSI KEBUDAYAAN
Berfungsi mengatur manusia ttg tata cara bertingkah laku & berbuat u/ memenuhi
kebutuhan hidupnya (mengatur sikap perilaku, pergaulan, usaha dan bekerjasama
manusia dlm upaya mencapai tujuannya).
Berguna bagi manusia utk melindungi diri dari alam, mengatur hubungan antara manusia,
& sbg wadah dari segenap perasaan manusia.
5. SIFAT HAKIKAT KEBUDAYAAN
Setiap kebudayaan mempunyai sifat2 hakikat sbb:
• terwujud dan tersalurkan dari prilaku manusia.
• telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya generasi ttt, & tdk akan mati dg habisnya
usia generasi ybs.
• diperlukan manusia & diwujudkan dlm perilaku manusia.
• mencakup aturan2 yg berisi kewajiban, tindakan2 yg diterima dan ditolak, tindakan2 yg
dilarang dan tindakan2 yg diizinkan.
6. DINAMIKA KEBUDAYAAN
 setiap kebudayaan Dinamis, sbg akibat dari gerak masyarakat yg menjadi wadah
kebudayaan.
 Alkuturasi merupakan proses peleburan kebudayaan kelompok manusia dg unsur2
kebudayaan asing yg berbeda, shg lambat laun unsur2 kebudayaan asing itu diterima
menjadi kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan
aslinya.
 Alkuturasi merupakan suatu contoh gerak kebudayaan (PR: Assimilasi)
7. STUDI BUDAYA
 Budaya adalah sebuah obyek studi yg menarik dlm sosiologi.
 Studi Budaya Birmingham: melihat budaya dlm perspektif politik, kemasyarakatan dan
budaya itu sendiri.
 Studi budaya tdk lagi didominasi studi obyek2 budaya tinggi (avant-garde) namun juga
membedah secara langsung budaya kontemporer yg berkembang di tengah masyarakat,
mulai dari komik, bacaan, sains, hingga film.
 Secara umum, studi budaya menjalin studi yg melibatkan banyak analisis dan studi dlm
disiplin studi komunikasi, politik, ekonomi, dan studi ttg linguistik atau semiologi.
Semiologi merupakan bidang ilmu yg mempelajari konsep tanda sbg elemen penyusun
obyek budaya.
 Salah satu pengayaan kajian sosiologi budaya dikembangkan oleh sosiolog Perancis,
Pierre Bordieu (1930-2002), yg mempelajari bgmn pola budaya yg terbentuk atas ruang
pengalaman sosial manusia yg menyentuh hampir seluruh sisi kehidupan masyarakat
modern, mulai dari sains, budaya pop, televisi, dsb.
7. NILAI NILAI SOSIAL
• Nilai: aturan2 dan norma2 yg digunakan u/ mengukur dan menilai perilaku atau
perbuatan manusia dpt dikatakan benar-salah, baik-buruk, sesuai-tak sesuai, boleh-tidak
dilakukan.
• Nilai: ukuran sikap dan perasaan seseorang yg berkaitan dg keadaan baik buruk, benar
salah, suka tdk terhdp suatu obyek (moral material).
• WJS. Poerwadarminta: Nilai diartikan sbg taksiran harga, harga tukar (uang), angka
kepandaian, kadar/mutu/jumlah/isi.
• Dlm kebudayaan terdpt nilai2 dan norma2 sosial sbg pendorong manusia berbuat u/
mencapai kepuasan tertentu.
• Baca buku wajib hal 50-54)

8. NORMA NORMA SOSIAL


 Alvin L.Bertrand mendefinisikan norma sbg suatu standar tingkah laku yg terdpt
dlm masyarakat. Norma sbg bagian kebudayaan non materi yg merupakan
konsepsi idealis tingkah laku.
 Norma2 dlm masyarakat, berbentuk kebiasaan, tatakelakuan, adat istiadat atau
hukum adat. Pd awalnya kebiasaan, kmd dlm proses sosial yg relatif lama
tumbuh menjadi aturan bertindak yg diakui bersama secara sadar. Pd akhirnya
norma2 ini mempunyai kekuatan memaksa dan sanksi.
 Norma lebih banyak penekanannya sbg peraturan yg bersanksi.
 Sanksi merupakan faktor pengendali individu/klpk agar tdk melanggar batas2
larangan dlm bersikap dan pertindak dlm kehidupan masyarakat. Harapannya
adalah agar stabilitas hubungan antar anggota masyarakat dlm segala bentuk
transaksi dan interaksi sosial tetap terpelihara.
 Abdul Syani (2007), norma merupakan serangkaian peraturan umum ttg
ukuran baik buruk, pantas atau tidak suatu sikap perilaku dlm kehidupan
masyarakat. Fungsinya sbg alat kendali atau batasan2 tindakan anggota
masyarakat agar sesuai dg kehendak umum. Unsur kendali norma itu terletak
pada kekuatan desakan sosial atas dasar kepentingan bersama.
 Ada 4 bagian norma2 sosial, yaitu:
- cara berbuat (usage)
- kebiasaan (folkways)
- tata kelakuan (mores)
- adat istiadat (custom)
(baca buku wajib, hal 55-56)
1. PENGERTIAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
 Ada beberapa istilah yg relatif sama pengertiannya al: pranata sosial, bangunan sosial,
lembaga sosial, institusi sosial dll. Dlm KBM ini dipakai istilah “lembaga
kemasyarakatan”, krn lebih menunjuk pd bentuk dan mengandung norma2 sosial
kehidupan masyarakat.
 Lembaga kemasyarakatan: himpunan norma2 dr segala tingkatan yg berkisar pd
kebutuhan pokok didlm kehidupan masyarakat.
 Lembaga kemasyarakatan dpt juga diartikan sbg organisasi dr berbagai pola pemikiran
dan kelakuan yg terwujud melalui aktivitas2 kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
 Dlm sosiologi, lembaga mencakup kompleksitas peraturan dan adat istiadat yg
mempertahankan nilai2 yg penting.
 Dlm wawasan antropologi istilah lembaga kemasyarakatan lazim disebut sbg sistem
nilai budaya yg terdiri dari konsepsi2 yg hidup dlm alam pikiran sebagian besar warga
masyarakat, mengenai hal2 yg dianggap amat bernilai dlm hidup.
 Bouman (1982): lembaga2 (institutions) adalah bentuk2 perbuatan dlm hubungan
kelompok yg dilestarikan oleh kultur & transfer kultur.
 E.B. Reuter: institusi ialah sistem terorganisasi dr praktek2 & peranan2 sosial yg
muncul di sekitar nilai atau serangkaian nilai, & perlengkapan yg muncul u/
mengatur praktek2 tersebut serta menjalankan aturan2
 Alvin L. Bertrand: Institusi2 sosial pd hakekatnya adalah kumpulan norma2
sosial (Struktur-struktur sosial) yg telah diciptakan u/ dpt melaksanakan fungsi
masyarakat. Institusi2 itu meliputi kumpulan norma2 & bukan norma2 yg berdiri
sendiri.
 Soedjito sosrodihardjo, memberikan 2 macam pengertian, yaitu:
• Pranata2 yg mengatur hubungan antar manusia didlm hidup bermasyarakat &
berkisar sekitar kepentingan2 ttt.
• Sbg wadah atau organisasi u/ memberikan kekuatan kpd  pranata2 tsb.
 Jadi lembaga dlm pengertian sosiologis adalah kontinuitas proses hubungan antar
manusia atau antar kelompok sosial yg berfungsi mengatur dan memelihara
keteraturan pola perilaku sesuai dg kebutuhan hidupnya. Secara ringkas dpt disebut
sbg aturan perikelakuan yg menentukan pola2 tindakan & hubungan sosial.
2. PROSES PELEMBAGAAN & PERTAMBAHAN LEMBAGA KEMASYARAKTAN
Proses pelembagaan berdasarkan tahapannya:
a. Taraf pelembagaan masih terbatas diketahui, di mana kepatuhan thdp norma masih
rendah dlm proses pelembagaannya. contoh: seorang pasien secara normatif mengetahui
kalau dia berobat ke dokter maka dia punya hak u/ dirawat dg baik. dokter juga scr
normatif mengetahi kalau dia merawat pasien akan memperoleh imbalan (taraf
pelembagaan norma masih terbatas mengetahui).
b. Taraf dipahami/dimengerti (norma taraf diketahui menjadi dipahami). Mulai disadari
bhw dlm berperilaku terikat dg batas2 ttt yg tdk boleh dilanggar. Bila dilanggar, akan
terkena sanksi. Misal: mengemudi mobil harus mempunyai SIM A. Jika dilanggar akan
terkena sanksi.
c. Taraf ditaati/dipatuhi, jika seseorang tahu melanggar norma mendapat sanksi, maka ia
cenderung akan mematuhi norma2 yg berlaku.
d. Taraf dihargai, jika norma2 yg berlaku telah dipatuhi oleh seseorang atau sebagian besar
orang, artinya norma tersebut sudah dihargai. Norma2 yg dihargai, digunakan sbg
pedoman berperilaku, & telah melekat dlm perilaku masyarakat. Jika kepatuhan
masyarakat thdp norma telah disadari sbg kebutuhan hidupnya, berarti proses
pelembagaan norma sdh pd taraf internalisasi (internalized).
Abdul Syani (2007): Baca…
3. TUJUAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
o Tujuan: relevan dg PP No.5 th 2007 ttg pedoman penataan kelembagaan pasal 5 adalah
utk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan
masyarakat dan peran serta masyarakat dlm pemabngunan, pengembangan kemitraan,
pemberdayaan masyarakat, dan kegiatan lain sesuai dg kebutuhan masyarakat.
o perwujudan partisipasi dlm meningkatkan kualitas hub antar lembaga kemasyarakatan
& antar lembaga kemasyarakatan dg pemerintah, shg tercipta keseimbangan tanggung
jawab & kewenangan antara pemerintah & masyarakat.
o Menciptakan suasana kondusif yg mendukung proses penguatan kembali persatuan &
kesatuan masyarakat serta mendorong proses peningkatan pemahaman mengenai
demokrasi & Hak Asasi.
o Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat thdp hak & kewajibannya dlm
mencapai tujuan bersama agar rasa aman dan kerukunan tetap terpelihara.
o Utk mengawasi adat istiadat & tata kelakuan yg menjadi bagian mutlak lembaga,
supaya ang masyarakat mentaati norma2 yg berlaku.
o Utk mengembalikan keserasian yg pernah mengalami gangguan.
o Utk memberi pedoman kpd anggota masyarakat dlm bersikap dan berperilaku agar
terhindar dr konflik & perpecahan
o Memberi pedoman bagi masyarakat ttg sistem pengendalian sosial (social control) thdp
penyimpangan perilaku anggotanya
4. NORMA-NORMA DAN PENGAWASAN SOSIAL (Social Control)
a. Batas Pengertian
 Norma sosial: kebiasaan umum yg menjadi patokan perilaku dlm klpk masyarakat &
batasan wilayah ttt.
 Norma (dpt jg disebut peraturan sosial) berkembang seiring dg kesepakatan2 sosial
masyarakatnya.
 Norma menyangkut perilaku yg pantas dilakukan dlm interaksi sosial.
 Keberadaan norma dlm masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok
agar bertindak sesuai dg aturan yg telah terbentuk.
 Norma disusun agar hubungan di antara manusia dlm masyarakat dpt berlangsung
tertib sesuai dg harapan.
Lanjutan..

 Pada awalnya norma dibentuk scr tdk sengaja, tp kmd diadari sbg kebutuhan, mk
terun menerus disusun dan disempurnakan. Norma dlm kehidupan masyarakat
berisis tata tertib, aturan, dan petunjuk standar perilaku yg pantas atau wajar.
b. Macam Norma
 Norma Agama
Norma Agama: peraturan sosial yg sifatnya mutlak sbgmn penafsirannya & tdk dpt
ditawar atau diubah ukurannya krn berasal dari Tuhan. Biasanya norma agama
berasal dari ajaran agama dan kepercayaan2 (religi). Pelanggaran thdp norma ini
adalah dosa. Contoh: Melakukan sembahyang, tdk berbohong, tdk mencuri, dll.
 Norma Susila
Norma susila: peraturan sosial yg berasal dari hati nurani yg menghasilkan akhlak,
shg seseorang dpt membedakan yg baik & yg buruk. Pelanggaran thdp norma
berakibat sanksi pengucilan scr lahir (dipenjara, diusir) dan batin (dijauhi). Contoh:
Orang yg berhubungan intim di tem4 umum dianggap melanggar norma susila.
 Norma Kesopanan
Norma kesopanan: peraturan sosial yg berkaitan dg cara2 berperilaku yg wajar dlm
kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran thdp norma akan mendapatkan celaan,
kritik, bahkan makian dan hujatan tergantung tkt pelanggaran.
Contoh:
 Menerima sesuatu dg tangan kanan.
 Tdk berkata kotor, kasar, dan sombong.
 Tdk meludah di sembarang tempat.
Sanksi bagi pelanggarnya berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau dikucilkan dan
diasingkan dari pergaulan serta di permalukan
 Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan: sekumpulan peraturan sosial ttg petunjuk perilaku yg diulang-
ulang, shg perilaku tsb menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran thdp norma ini
berakibat celaan, kritik, bahkan pengucilan scr batin.
Contoh:
Membawa oleh2 apabila pulang kampung, bersalaman ketika bertemu.
 Kode Etik
 Kode etik: tatanan etika yg disepakati oleh klpk masyarakat ttt.
 Contoh: kode etik jurnalistik, kode etik perwira, kode etik kedokteran.
 Kode etik termasuk dlm norma sosial, namun bila ada kode etik yg memiliki
sanksi yg relatif berat, maka masuk dlm kategori norma hukum.
c. Proses Terbentuknya Norma Sosial
 Manusia sebagai mahluk sosial memiliki ketergantungan dg manusia lain. Mereka
hidup dlm kelompok2, baik kelompok komunal maupun kelompok materiil.
 Mereka memp kebutuhan yg berbeda-beda, baik scr individu/klpk menyebabkan
benturan kepentingan. Utk menjaga keseimbangan kepentingan tsb, mk
dibentuklah norma sbg pedoman perilaku.
d. Proses terbentuknya Norma Hukum
Meskipun dlm kehidupan bermasyarakat telah ada norma sosial utk menjaga
keseimbangan kepentingan2nya, namun norma sbg pedomanperilaku kerap
dilanggar atau tdk dipatuhi. Krn itu dibuatlah norma hukum sbg
peraturan/kesepakatan tertulis yg memiliki sanksi dan alat penegaknya.
Lanjutan..
e. Perbedaan antara norma hukum dan norma sosial:
1. Norma hukum
 Aturannya pasti (tertulis)
 Mengikat semua orang
 Memiliki alat penegak aturan
 Dibuat oleh penguasa
 Sanksinya berat
2. Norma Sosial
 Kadang aturannya tidak pasti dan tidak tertulis
 Ada/tdknya alat penegak tdk pasti (kadang ada, kadang tdk)
 Dibuat oleh masyarakat
 Sanksi ringan.
Lanjutan..norma

f. Pengawasan Sosial (Social Control)


1. Dlm kehidupan masyarakat, sederhana atau modern, senantiasa
menghendaki ketertiban, keteraturan, keseimbangan dan keamanan.
2. Ada kecenderungan aktivitas manusia dlm kehidupan masyarakat bersifat
konsisten dan konstan, shg kmd membentuk pola2 ketertiban. Masyarakat
cenderung mempertahankan ketertiban, shg relatif tertutup (bertentangan)
terhadap perubahan.
3. Dlm kehidupan masyarakat, tindakan manusia selalu diatur dan dibatasi oleh
berbagai norma sosial. Tujuannya adalah agar tindakan manusia tdk saling
bertentangan, berselisih, konflik dan tdk merugikan pihak lain, sbgmn
digariskan norma sosial yg telah disepakati bersama.
4. Norma2 sosial yg berlaku berfungsi sbg pengendali setiap kelakuan manusia
dlm kehidupan masyarakat atau lazim disbut “pengawasan sosial”.
5. Dalam konsep sosiologi, pengawasan sosial dpt diartikan sbg suatu proses
pembatasan tindakan yg bertujuan utk mengajak , memberi teladan,
membimbing atau bahkan memaksa setiap anggota masyarakat, agar patuh
terhadap norma2 sosial yg berlaku.
Mayor Polak….
Lanjutan..norma

6. Mayor Polak: pengawasan sosial dpt berfungsi sbg penekan


kemungkinan2 pelanggaran thdp norma2, nilai2 dan peraturan2, shg
disiplin dlm klpk cenderung dpt dipertahankan.
7. Jadi fungsi pengawasan sosial : utk mendisiplinkan anggota masyarakat,
dan menghindari atau membatasi penyimpangan perilaku , mencegah
penyelewengan2, meluruskan melanggar norma2 sosial yg berlaku.
8. Teknik pengawasan sosial dpt dilakukan dg 2 cara, yaitu: persuasif
(persuasive) dan kursif (coersive). Cara persuasif : pengawasan dg cara
memberi contoh, mengajak, membimbing pelaku penyimpangan utk
kembali pd pola kelakuan semula sesuai dg norma sosial yg berlaku.
Sedangkan cara kursif: pengawasan dg cara memaksa dan mengancam
pelaku penyimpangan dg kekerasan pisik. Kedua cara ini dpt diterapkan
secara efektif sesuai dg kondisi penyimpangan yg terjadi.
9. Ada juga pengawasan sosial yg dilakukan dg menjatuhkan sanksi, hukum
dan sosial. Sanksi sosial berupa pengasingan, pengucilan dr pergaulan,
sedangkan sanksi hukum berupa proses pengadilan berdasarkan hukum
formal.
10. Abdulsyani: Kepatuhan angg masyarakat thdp norma2 sbg unsur
pengawasan sosial tergantung pd beberapa faktor (buku wajib hal 62-63)
Lanjutan Lembaga..

5. CIRI UMUM & TIPE LEMBAGA KEMASYARAKATAN


Gillin dan Gillin, menguraikan beberapa ciri Lembaga Kemasyarakatan (lembaga sosial),
yaitu sbb:
 Merupakan organisasi pemikiran & pola2 perilaku yg terwujud dr aktivitas2
kemasyaratan dr cara/perbuatan sampai dg adat-istiadat.
 proses pelembagaan membutuhkan waktu yg cukup lama u/ mencapai tkt kekebalan
tertentu.
 Mempunyai satu atau beberapa tujuan.
 Mempunyai alat2 perlengkapan yg dipergunakan u/ mencapai tujuan.
 Simbol2 merupakan ciri khas lembaga kemasyarakatan, misal: TNI mempunyai sibol2
tersendiri AL, AU, AD, dll.
 mempunyai tradisi tertulis/tidak tertulis.
Sedangkan tipe2 Lembaga Kemasyarakatan adalah sbb:
a. Crescive institution, adalah lembaga kemasyarakatan primer krn terbentuk scr tdk
sengaja tumbuh dr adat-istiadat. Misal: hak milik, perkawinan, agama, dll.
Enacted institution adalah lembaga kemasyaratan yg sengaja dibentuk u/ memenuhi
tujuan tertentu. Misalnya: lembaga utang-piutang, lembaga perdagangan, lembaga
pendidikan dll.
Lanjutan...

b. Lembaga kemasyaratan berdasarkan sistem nilai2 yg diterima masyarakat


dikategorikan pd:  
 Basic institution adalah lembaga kemasyarakatan yg sangat penting u/
memelihara dan mempertahankan tata tertib dlm masyarakat. Misal:
keiuarga, sekolah, negara, dll.
 Subsidiary institution adalah lembaga kemasyaratan yg dianggap kurang
penting oleh masyarakat tertentu. Misal: lembaga rekreasi.
Ukuran lembaga kemasyaratan termasuk basic institution atau subsidiary
institution tergantung dr masa hidup masyarakat tsb.
c. Lembaga kemasyarakatan dipandang dr sudut penerimaan masyarakat;
 Approach atau Social Sanction Institutions, lembaga kemasyarakatan yg
diterima oleh masyarakat, misal; Sekolah, Perusahaan, dll.
 Unsanction Institution, lembaga kemasyarakatan yg ditolak oieh
masyarakat. Misal lembaga kemasyarakatan yg dibentuk oleh para penjahat
atau para preman, dll.
1. PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
 Interaksi sosial adalah hubungan2 timbal balik yg dinamis antar individu, antar
kelompok, atau antar individu dg kelompok.
 Seseorang dlm mempengaruhi orang lain melalui kontak langsung spt melalui
gerak pisik, dlm obrolan, pendengaran, melalui pandangan, dll. Sedangkan
kontak tdk langsung spt melalui tulisan, telepon dll.
 Roucek dan Warren: Interaksi sosial adalah suatu proses melalui tindak balas tiap
klpk ber-turut2 menjadi unsur penggerak bagi tindak balas dari klpk lain. Atau
proses timbal balik, di mana satu klpk beraksi (bertindak) kpd klpk lain, dan yg
lain bereaksi (membalas tindakan). Oleh krn itu interaksi sosial merupakan dasar
segala proses sosial.
2. SYARAT2 INTERAKSI SOSIAL
 Terjadinya interaksi sosial, krn adanya saling mengerti antar pihak2 ttg maksud
dan tujuan masing2 dlm hubungan sosial.
 Dlm proses sosial, interaksi terjadi jika telah memenuhi syarat2 kontak dan terjadi
komunikasi sosial, yaitu:
Lanjutan…

1. Kontak, yaitu: hubungan antara 1 orang atau lebih melalui percakapan dg


saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing2 dlm kehidupan
masyarakat. Unsur penting dlm interaksi sosial adalah saling mengerti
antara kedua belah pihak yg berinteraksi; sedangkan kontak pisik bukan
merupakan syarat utama interaksi sosial.
Soerjono Soekanto: Kontak sosial primer, yaitu kontak sosial dlm bentuk tatap
muka, bertemu, berjabat tangan, ber-cakap2 antar pihak yg melakukan
kontak sosial. Sedangkan yg bersifat sekunder, yaitu kontak yg tdk
langsung, membutuhkan perantara, spt melalui telepon, radio, surat, dll.
2. Komunikasi sosial , yaitu kesamaan pandangan antara orang2 yg
berinteraksi terhadap suatu obyek.
Dlm komunikasi seseorang memberikan tafsir pd perikelakuan orang lain
berwujud pembicaraan, sikap atau gerak pisik, tentang perasaan2,
keinginan2 yg ingin disampaikan.
Dg komunikasi, sikap dan perasaan seseorang/klpk dpt diketahui dan dipahami
oleh pihak lain, shg terjadi interaksi sosial.
Dlm komunikasi dpt terjadi multi tafsir thdp sikap perilaku masing2 orang yg
sedang berhubungan. Misal: jabatan tangan bisa berarti kesopanan,
persahabatan, bangga dll; bgt juga makna sebuah senyuman..
3. INTERAKSI SOSIAL Sbg UNSUR UTAMA Dlm KEHIDUPAN MASYARAKAT
• Hub antar manusia, relasi2 sosial menentukan struktur masyarakat.
• Hub antar manusia atau relasi2sosial terjadi melalui komunikasi.
• Komunikasi merupakan dasar dari existensi suatu masyarakat.
• Hub antar manusia, relasi2 sosial, hub satu dg yg lain warga2 masyarakat, mewujudkan
dinamika perubahan dan perkembangan masyarakat.
• Interaksi sosial adalah kunci semua kehidupan sosial, tanpa interaksi sosial, mk tak ada
kehidupan bersama.
• Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas2 sosial.
• Interaksi sosial merupakan hubungan yg dinamis, menyangkut hub antara orang
perorangan, antara kelompok2, dan antara orang perorangan dg kelompok.
4. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
interaksi sosial dptdikategorikan ke dlm 2 bentuk, yaitu:
1. Interaksi sosial asosiatif, yakni mengarah kpd bentuk2 asosiasi (hubungan atau
gabungan) seperti :
a. Kerja sama
uatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok utk mencapai tujuan
bersama.
b. Akomodasi
suatu proses penyesuaian sosial dlm interaksi antara pribadi dan kelompok2 utk
meredakan pertentangan.
c. Asimilasi
proses sosial yg timbul bila ada kelompok masyarakat dg latar belakang
kebudayaan yg berbeda saling bergaul scr intensif dlm jangka waktu lama, shig
lambat laun kebudayaan asli berubah sifat dan wujudnya menjadi kebudayaan baru
(campuran).
d. Akulturasi
proses sosial yg timbul, apabila kelompok masyarakat dg kebudayaan ttt
dihadapkan dg unsur2 kebudayaan asing, shg lambat laun unsur 2 kebudayaan
asing itu diterima menjadi kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan asli.
2. Interaksi sosial yg bersifat disosiatif, yakni mengarah kpd bentuk2 pertentangan atau
konflik, seperti:
a. Persaingan
perjuangan yg dilakukan perorangan atau kelompok sosial ttt, utk memperoleh
kemenangan atau hasil scr kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan
fisik thdp lawan.
b. Kontravensi
bentuk proses sosial yg berada di antara persaingan dan konflik. Wujud kontravensi
:al. sikap tdk senang, baik scr tersembunyi maupun scr terang2an yg ditujukan thdp
perorangan atau kelompok atau thdp unsur2 kebudayaan golongan ttt. Sikap tsb dpt
berubah menjadi kebencian, akan ttp tdk sampai menjadi konflik.
c. Konflik
proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat ttt, akibat adanya perbedaan
paham dan kepentingan yg sangat mendasar, shg menimbulkan gap atau jurang
pemisah yg menghambat interaksi sosial di antara yg bertikai .
5. CIRI CIRI INTERAKSI SOSIAL
Ada 4 ciri interaksi sosial, yaitu:
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
1. PENGERTIAN STRUKTUR DAN STRATIFIKASI SOSIAL
☺ Struktur sosial dpt diartikan sbg susunan masyarakar yg didalamnya terdapat pembedaan
fungsi masing2 individu atau klpk.
☺ Keluarga pd hakekatnya merupakan miniatur masyarakat, krn dlm keluarga terdapat
struktur keluarga, yaitu terdpt susunan yg berbeda-beda berdasarkan fungsi, tugas, peran
dan tanggung jawab masing2, antar anggota keluarga, Ayah, Ibu, Anak, atau pembantu
rumah . 
☺ Abdul Syani (2007:68) bhw Struktur Sosial dpt didefinisikan sbg tatanan sosial dlm
kehidupan masyarakat yg di dlmnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan
peranan dg batas2 perangkat unsur2 sosial yg menunjuk pd suatu keteraturan perilaku,
shg dpt memberikan bentuk suatu masyarakat.
☺  Istilah Jawa “kanca wingking” sbg “teman belakang”, para istri memegang peranan
amat penting dlm keluarga. Jika tdk mampu berperan sbg teman belakang, maka keluarga
akan kehilangan keseimbangan . Jadi tidaklah berlebihan jika wanita menggantikan laki2
mencari nafkah, mk rumah tangga akan kehilangan ratu penyeimbang. 
☺ Dlm struktur keluarga, kedudukan, fungsi dan tanggungjawab masing2 telah tersusun
(kalau boleh dikatakan telahditakdirkan) secara alamiah. Jika peran dipertukarkan, dpt
mengakibatkan disharmoni, ketidakserasian , bahkan kekacauan sosial. Penyeragaman
hanya mungkin dilakukan trhd bobot hak dan kewajibannya atau hanya diterapkan thdp
bahan, model pakaiannya.

2. CIRI-CIRI DAN SIFAT STRUKTUR SOSIAL


a. Mengacu pd hub2 sosial pokok yg dpt memberikan bentuk dasar masyarakat, dan
batasan2 aksi.
b. Mencakup semua hub2 sosial yg bersifat non proses (teratur) dr sistem sosial.
c. Merupakan seluruhan kebudayaan masyarakat yg dpt dipandang sbg suatu kenyataan
empiris dr hub sosial antar individu.
d. Merupakan realitas sosial yg bersifat status dan membeku, shg dpt disebut sbg aspek
statis dr proses sosial.
e. Merupakan tahapan perubahan masyarakat: 1) terdpt peranan sbg unsur peubah, dan 2)
dlm perubahan terdpt tahap perhentian stabilitas, keteraturan danb integritas sosial.
3. LATAR BELAKANG TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIAL
 Definisi Pitirim A. Sorokin: pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dlm kelas2 scr bertingkat (hierarkis). Wujudnya: lapisan2 dalam
masyarakat, ada lapisan atas, tengah & ada lapisan2 bawah. Setiap lapisan disebut strata
sosial.
 Bruce J. Cohen: sistem stratifikasi akan menempatkan setiap individu pd kelas sosial yg
sesuai berdasarkan kualitas yg dimiliki.
 LB terjadinya stratifikasi: krn dlm kehidupan masyarakat terdapat unsur2 fasilitas
hidup yg dianggap berharga atau bernilai tinggi.
 Ada 3 faktor utama yg mendorong terjadinya stratifikasi sosial, al:
a) Setiap individu atau klpk memiliki kemampuan yg berbeda dlm upaya memperoleh
fasilitas hidup yg dianggap penting.
b) Tiap individu atau klpk mempunyai pandangan yg relatif sama thd obyek kepentingan .
c) Tiap Individu atau klpk selalu mempunyai obyek kepentingan yg diprioritaskan dan
dibanggakan.
Dg kemampuan yg berbeda, maka tdk ada jaminan masing2 pihak dpt memperoleh fasilitas
hidup dan kebanggan yg sama.
 Kondisi tsb berlangsung terus dlm kehidupan masyarakat, shg terbentuklah pelapisan
status masyarakat sesuai dg ragam kepentingan prioritas dan kebanggaan masing2.
 Fasilitas2 hidup yg dibanggakan itu antara lain: uang, pekerjaan, kedudukan,
pemilikan tanah, status sosial ttt (spt ketokohan dlm masyarakat, kesolehan
beragama), pimpinan organisasi tertentu, dll.
 Pendpt lain: ukuran dominan sbg dasar pembentukan stratifikasi sosial, al: 1)
ukuran kekayaan, 2) ukuran kekuasaan dan wewenang, 3) ukuran kehormatan, 4)
ukuran ilmu pengetahuan.
(dlm stratifikasi sosial bentuk)
4. FUNGSI STRUKTUR SOSIAL
o Secara umum fungsi struktur sosial dlm kehidupan masyarakat adalah:
1. untuk memelihara kontinuitas apa2 yg bersifat struktural.
2. Sbg dasar utk menanamkan disiplin sosial; krn aturan disiplinnya dr dlm klpk
sendiri, maka perlakuan pengawasan cenderung lebih mudah diterima sgb
kepentingan sendiri.
3. Sbg unsur pengawasan sosial utk membatasi penyelewengan atas norma2 klpk.
4. Norma2 di dlmnya sbg batas2 aktivitas individu agar selalu menyesuaikan diri dg
ketertiban dan keteraturan masyarakat.
o menurut Emile Durkheim: fungsi struktur sosial al: 1) kontrol sosial, 2) stabilitas
keluarga, 3) sifat heterogenitas < sifat kolektivitas.
o menurut Ankie MM.Hoogvelt (1985):
1. fungsi mempertahankan pola (pattern maintenance)
2. fungsi integrasi
3. fungsi pencapaian tujuan
4. fungsi adaftasi
5. SISTEM STRATIFIKASI SOSIAL
 Sistem Stratifikasi menuruf sifatnya dpt digolongkan menjadi straifikasi terbuka ,tertutup
dan campuran.
 Sistem tertutup manakala setiap angg masyarakat tetap pd status yg sama dg orang
tuanya; anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Contoh: 1) Kaum
Sudra tdk bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana; 2) Rasialis (kulit hitam) dianggap
di posisi rendah tdk bisa pindah di posisi kulit putih yg dianggap tinggi; 3) Feodal
(golongan hamba tdk bisa pindah ke posisi raja/bangsawan).
 Sistem terbuka, bersifat dinamis krn mobilitasnya tinggi. Setiap anggota strata bebas
meningkatkan statusnya, baik vertikal atau horisontal. Tiap orang bebas menduduki status
berbeda dg orang tuanya, bisa lebih tinggi /lebih rendah. Faktor2 yg mungkin dpt
meyebabkan terjadinya stratifikasi terbuka al: perbedaan peranan & status pendidikan &
pekerjaan. Contoh: orang miskin bisa jadi kaya krn usahanya.
 Sistem campuran, merupakan kombinasi terbuka dan tertutup. Contoh: orang Lampung
bergelar Pengiran memp kedudukan tinggi dan terhormat dlm lingkungan marganya, tp
sbg karyawan ia harus tunduk dg kebijakan atasannya, subbag, kabag atau karo di
lingkungan kerjanya. Artinya , ia harus menyesuaikan diri dg aturan klmp di luar
kekuasaannya.
6. KELAS-KELAS Dlm KEHIDUPAN MASYARAKAT (Social Classes)
 Pd awalnya tak ada kelas dlm masyarakat pd jaman komunal primitif. Pd jaman ini, orang
saling tolong utk bertahan hidup & melindungi diri dr berbagai bahaya. Utk bertahan
hidup hrs berburu, mengumpulkan makanan utk dimakan bersama.
 Perbedaan mulai muncul, tatkala tempat tinggal dan golongan mereka menjadi berbeda
antara  klpk satu dg yg lainnya.
 Perbedaan juga muncul krn adanya perbedaan keterampilan, bahasa, kekuatan, jumlah
pengikut, kekuasaan atas areal lahan , dll.
 Terbentuknya kelas2 sosial juga akibat dari pembagian kerja scr sosial, dan perbedaan
kepemilikan pribadi atas alat2 produksi. Marx menggolongkan stratifikasi sosial dlm
dimensi ekonomi; unsur paling pokok adalah kepemilikan atas alat produksi. Oleh krn itu
kelas sosial dpt diartikan sbg pembedaan individu atau kelompok berdasarkan kriteria
ekonomi.
 Menurut Horton and Hunt keberadaan kelas sosial dlm masyarakat berpengaruh thdp
beberapa hal, al: adalah identifikasi diri dan kesadaran kelas sosial, pola keluarga, dan
munculnya simbol status dlm masyarakat.
 Menurut Horton dan Hunt (1992: 12-13): Kelas sosial mempunyai pengaruh dlm
pola kehidupan masyarakat, yaitu:
1. Identifikasi diri atas kelas sosial memberikan pengaruh thdp perilaku seseorang.
Perasaan identifikasi membuat individu cenderung meniru norma2 perilaku kelas
sosial yg dianggap sesuai. Misal: orang yg merasa ada di kelas eksekutif berusaha utk
makan minum di kafe dp warung tegal. Walaupun bila diukur dg ukuran privilege
sesungguhnya blm dpt dikategorikan kelas eksekutif
2. Kelas sosial dpt mempengaruhi pembentukan pola2 keluarga. Alternatif pembentukan
keluarga bagi kalangan atas lebih banyak dibandingkan kalangan bawah. Contoh
wanita dg penghasilan tinggi scr ekonomi mandiri, dpt memilih berumahtangga atau
cukup membentuk keluarga single parent. Sedangkan wanita yg berpenghasilan
rendah tdk terlalu mandiri scr ekonomi cenderung mencari pasangan utk membentuk
rumah tangga. Kebiasaan membaca akan lebih di utamakan pd kelas atas atau
menengah, dibandingkan pd kelas bawah.
3. …..
3. Munculnya simbol status yg menandakan status seseorang dlm masyarakat. Ada
kecenderungan orang selalu menunjukkan kelebihannya kpd orang lain. Simbol
status berfungsi memberitahukan statusnya kpd orang lain. Contoh simbol2 status:
cara menyapa, bahasa, gaya bahasa, busana, perhiasan, bentuk dan letak rumah,
kegiatan rekreasi. Simbol status ini dpt juga diantilkan sbg simbol gengsi.
7. UNSUR-UNSUR STRATIFIKASI SOSIAL (Lapisan masyarakat)
1. Kedudukan (Status)
• Ascribed-status : kedudukan yg duturunkan /diwariskan tanpa memperhatikan
perbedaan rohaniah dan kemampuan.
• Aschieved status: kedudukan yg dicapai oleh seseorang dg usaha2 yg disengaja.
Kedudukan dpt terlihat dari status symbol (cara berpakaian, pergaulan, gelar dll.)
2. Peranan (role): merupakan aspek dinamis kedudukan. Jika seseorang
menjalankan hak & kewajiban sesuai dg kedudukannya maka dia telah
menjalankan suatu peranan. Hubungan sosial dlm masyarakat merupakan
hubungan antara peranan2 individu dlm masyarakat.
Hal-hal yang berkaitan dengan peranan:
1. Peranan meliputi norma2 yg dihubungkan dg kedudukan seseorang dlm masyarakat.
Peranan merupakan rangkaian peraturan yg membimbing seseorang dlm kehidupan
masyarakat.
2. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yg dpt dilakukan individu dlm masyarakat
sbg organisasi.
3. Peranan dpt disebut sbg perilaku individu yg penting bagi struktur sosial. Lapisan
yg sengaja disusun dlm organisasi formal utk mengejar tujuan tertentu.
8. DIMENSI STRATIFIKASI SOSIAL
 Utk menjelaskan stratifikasi sosial ada tiga dimensi yg dpt dipergunakan yaitu : privilege,
prestise, dan power. Ke-3 dimensi ini dpt dipergunakan sendiri2, dpt juga didigunakan scr
bersama.
 Karl Marx: menggunakan dimensi privilege (ekonomi) utk membagi masyarakat industri
menjadi 2 kelas, yaitu: kelas Borjuis dan Proletar. Sedangkan Max Weber, Peter Berger,
Jeffries dan Ransford mempergunakan ke-3 dimensi tersebut. Dari penggunaan ke-3 dimensi
tsb Max Weber memperkenalkan konsep: kelas, klpk status, & partai.
 Weber: dimensi kehormatan, status & peluang Individu dlm kehidupan masyarakat
ditentukan dg ukuran kehormatan. Dlm pergaulan dpt berupa pembatasan sikap perilaku
antara orang yg statusnya rendah dg yg tinggi. Klpk status ditandai adanya hak istimewa &
monopoli atas barang/jasa, kesempatan ideal dan materi. Contoh: pembedaan sultan atau
bangsawan dg abdi dalem dlm Kesultanan Yogyakarta.
 Dimensi kekuasaan (Weber): peluang bagi orang atau klpk utk mewujudkan keinginannya
melalui tindakan komunal. Bentuk dari tindakan komunal ini adalah partai yg diorientasikan
pd diperolehnya kekuasaan. Pd hakekatnya sifat klpk ini oportunis & pragmatis. Masyarakat
dlm negara dunia ke-3 spt Indonesia, di mana kekuasaan memacu kesenjangan antara yg kaya
dan yg miskin makin lebar.
1. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL
 Perubahan sosial: perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia dlm masyarakat
dari keadaan tertentu menjadi keadaan yg lain.
 merupakan kegiatan atau proses yg membuat sesuatu atau seseorang berbeda dg keadaan
seblmnya dan merupakan proses yg menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau
institusi. Ada 4 tkt perubahan yg perlu diketahui ,yaitu: pengetahuan, sikap, perilaku
individual & kelompok.
 Perubahan sosial budaya: perubahan yg terjadi akibat ketidaksaman atau
ketidaksesuaian diantara unsur2 sosial & kebudayaan yg saling berbeda.
 Beberapa definisi perubahan sosial menurut para ahli:
1. Mac Iver: perubahan sosial (social relationship) merupakan perubahan dlm hubungan sosial
atau sbg perubahan thdp keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
2. John Lewin Gillin dan John Phillip Gillin: suatu variasi dr cara2 hidup yg diterima yg
disebabkan oleh perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk,
ideologi, maupun krn difusi dan penemuan baru dlm masyarakat.
3. Samuel Koening: Perubahan sosial menunjukkan pd modifikasi2 yg terjadi dlm
pola2 kehidupan manusia. Modifikasi2 tsb terjadi krn sebab2 internal maupun
eksternal.
4. Wilbert Moore: merupakan signifikasi dari struktur sosial yg merupakan pola
interaksi dan aktivitas sosial. Struktur sosial tsb adalah norma, nilai dan budaya.
5. Willian F. Ogburn: mengemukakan bhw ruang lingkup perubahan sosial meliputi
unsur2 kebudayaan, baik material maupun immaterial, dan yg lebih ditekankan
adalah pengaruh besar unsur2 kebudayaan material thd unsur2 immaterial.
6. Selo Soemardjan: Segala perubahan2 pd lembaga2 kemasyarakatan di dlm suatu
masyarakat, yg mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dlmnya nilai2, sikap
dan perilaku diantara kelompok2 dlm masyarakat. Tekanannya adalah pd
lembaga2 kemasyarakatan sbg himpunan pokok manusia, yg jika terjadi
perubahan dpt mempengaruhi segi2 struktur masyarakat lainnya.
7. James W. Vander Zander: merupakan konfrontasi masyarakat dg situasi baru dan
mendorong masyarakat utk melakukan suatu kegiatan dlm bentuk baru.
Baca buku wajib hal 163-164
2. LATAR BELAKANG TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL
 Timbunan kebudayaan dan penemuan baru. Keragaman kebudayaan dlm masyarakat
bertambah secara akumulatif dan adanya penemuan baru, dpt memicu perbedaan,
benturan, atau persamaan2 diantaranya, shg dpt menimbulkan perubahan atas unsur2
budaya.
Koentjaraningrat: faktor2 pendorong adanya penemuan baru adalah: a) kesadaran dr
orang perorang akan kekurangan dlm kebudayaannya; b) kualitas dr ahli2 dlm suatu
kebudayaan; c) perangsang bagi aktivitas2 penciptaan dlm masyarakat.
Ogburn dan Niimkoff: penemuan baru adalah penciptaan pengelompokan dr individu2
yg baru, penciptaan adat istiadat baru, atau perikelakuan sosial yg baru.
 Perubahan jumlah penduduk
Perubahan jumlah penduduk juga dpt menyebabkan terjadinya perubahan sosial.
Bertambahnya penduduk dpt mengakibatkan perubahan pd struktur masyarakat, terutama
thdp lembaga2 kemasyarakatannya. Perubahan kehidupan masyarakat dpt terjadi krn
percampuran antara berbagai pola perilaku sosial & kebudayaan; di samping ekonomi
politik & keamanan (baca buku wajib hal 166)
 Pertentangan (conflict)
Secara sosiologis, konflik dpt diartikan sbg proses sosial antara dua orang atau lebih
(bisa juga klpk) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dg
menghancurkannya atau membuatnya tak berdaya.
Latar belakang konflik: perbedaan ciri yg dibawa individu dlm suatu interaksi.
Perbedaan2 ini diantaranya menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat
istiadat, keyakinan, dll. Perbedaan pendirian dan perasaan thdp obyek atau
lingkungan ttt dpt menjadi faktor penyebab timbulnya konflik sosial,
Dlm masyarakat yg heterogen biasanya ditandai hubungan2 sosial yg semakin tdk
langsung antara satu sama lainnta. Kondisi pemenuhan kebutuhan semakin terbatas,
shg persaingan tdk dpr dihindari. Jika proses ini memuncak, mk pertentangan akan
terjadi. Dlm kondisi masyarakat menjadi resah, kecewa dan mudah terpengaruh amat
rentan terjadi konflik. Contoh: kondisi banyak pengangguran, tak tersedia lapangan
kerja & rendahnya mutu pendidikan, amat mudah terpancing dg tindak kekerasan
(baca buku wajib 166-167)
 Perubahan sosial selalu terjadi dlm masyarakat, krn adanya ciri2 sbb:
• Tdk ada masyarakat yg berhenti berkembang, setiap masyarakat pasti berubah, meskipun
ada yg cepat dan ada yg lambat
• Perubahan yg terjadi pd lembaga sosial ttt akan diikuti perubahan pd lembaga lain
• Perubahan sosial yg cepat akan mengakibatkan disorganisasi sosial
• Disorganisasi sosial akan diikuti oleh reorganisasi melalui berbagai adaptasi dan akomodasi
• Perubahan tdk dpt dibatasi hanya pd bidang kebendaan atau spiritual saja, keduanya saling
berhubungan.

3. PROSES PERUBAHAN SOSIAL


Secara umum proses perubahan sosial tediri dari 3 tahap, yaitu:
1. Invensi: proses penciptaan/penemuan & pengembangan ide2 baru atau inovasi. Inovasi: Ide
baru, gagasan, tindakan atau barang yg dianggap baru.
2. Difusi: proses komunikasi dan sosialisasi ide2 baruk e dlm sistem sosial, yaitu proses
penyebaran ide baru melalui saluran dan waktu kpd masyarakat. Proses difusi dpt berupa
media massa atau media interpersonal dan kecepatannya tergantung pd kebaruan, pengakuan
dan kebutuhan masyarakat
3. Konsekuensi: perubahan2 yg terjadi dlm sistem sosial sbg akibat pengadopsian atau
penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu
mempunyai akibat.
4. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
 Perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat (revolusi)
Evolusi: perubahan2 sosial yg berlangsung secara lambat & tdk menyangkut perubahan
dasar2/sendi2 pokok kehidupan masyarakat
Revolusi: perubahan2 sosial yg berlangsung dg cepat & menyangkut dasar2 atau sendi2
pokok kehidupan masyarakat
 Perubahan kecil dan perubahan besar
Perubahan kecil: perubahan2 yg terjadi pd unsur2 struktur sosial yg tdk membawa
pengaruh langsung atau yg berarti bagi masyarakat.
perubahan besar: perubahan2 yg terjadi pd unsur2 struktur sosial yg membawa pengaruh
besar pa masyarakat
 Perubahan Struktur dan Perubahan Proses
 Perubahan yg dikehendaki (intended-change) atau perubahan yg direncanakan (planned-
chage) dan perubahan yg tdk dikehendaki (unitended-change) atau perubahan yg tdk
direncanakan (unplanned-change) (baca buku wajib hal 167-169)
 Dla kehidupan politik,  revolusi politik terjadi jika:  1) ada keinginan umum, 2) ada
pemimpin, 3) pemimpin dpt menampung aspirasi, 4) pemimpin, 5) ada momentum yg
tepat.
5. MACAM-MACAM PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan Progresif dan regresif
 Perubahan progresif: perubahan ke arah kemajuan, sedangkan regresif: merupakan
perubahan kea rah keadaan yg lebih buruk (mundur).
Peubahan intended (diinginkan) dan unintended (tdk diinginkan)
 Perubahan intended: perubahan yg diinginkan atau direncanakan (planned change),
misal: pembangunan, sedangkan unintended: merupakan perubahan yg tdk diinginkan
(dpt berupa dampak dari perubahan).
Perubahan Immanen dan Perubahan Kontak
 Jika perubahan itu bersumber dari dlm sistem sosial itu sendiri, mk disebut perubahan
imanen. Sedangkan jika sumbernya ide baru itu berasal dari luar sistem sosial, disebut
perubahan kontak.
 Perubahan imanen: terjadi jika anggota sistem sosial menciptakan dan mengembangkan
ide baru dg sedikit/tanpa pengaruh pihak luar dan ide baru menyebar ke seluruh sistem
sosial.
 Perubahan kontak: terjadi jika pihak luar memperkenalkan ide baru ke dlm sistem
sosial. perubahan kontak merupakan gejala “antarsistem”. Ada 2 macam perubahan
kontak, yaitu perubahan kontak selektif dan perubahan kontak terarah. Perbedaan
perubahan tsb tergantung dari sumber perubahan, dari dlm atau dari luar sistem sosial.
6. FAKTOR FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN
Faktor2 penyebab perubahan dpt dibedakan atas faktor internal dan eksternal:
 Faktor-faktor eksternal: atau faktor dari luar masyarakat, dpt berupa: (1) pengaruh
kebudayaan masyarakat lain,  yg meliputi proses2 difusi (penyebaran unsur
kebudayaan), akulturasi (kontak kebudayaan), dan asimilasi (perkawinan budaya), (2) 
perang dg negara atau masyarakat lain, dan (3) perubahan lingkungan alam, misalnya
disebabkan oleh bendana.
 Faktor-faktor internal: faktor dari dalam masyarakat, misalnya (1) perubahan aspek
demografi (bertambah dan berkurangnya penduduk), (2) konflik antar-kelompok dlm
masyarakat, (3) terjadinya gerakan sosial dan/atau pemberontakan (revolusi), dan (4)
penemuan2 baru, yg meliputi (a) discovery, atau penemuan  ide/alat/hal baru yg belum
pernah ditemukan sebelumnya (b) invention, penyempurnaan penemuan2 pd discovery
oleh individu atau serangkaian individu, dan (c) inovation, yaitu diterapkannya ide2
baru atau alat2 baru menggantikan atau melengkapi ide2 atau alat2 yg telah ada.
Faktor2 penyebab perubahan menurut jenisnya dpt dibedakan antara faktor2 yg
bersifat material dan yg bersifat immaterial:
Faktor2 yg bersifat material, meliputi: (1)  perubahan lingkungan alam, (2) perubahan
kondisi fisik-biologis, dan (3)  alat2 dan teknologi baru, khususnya Teknologi Informasi
dan Komunikasi.
Faktor2 yg bersifat nonmaterial, meliputi: (1) ilmu pengetahuan, dan (2) ide2 atau
pemikiran baru, ideologi, dan nilai2 lain yg hidup dlm masyarakat.
7. PERUBAHAN INDIVIDUAL DAN SISTEM (sosial)
1. Di dlm tindakan perubahan individual, jelas bhw [masyarakat] yg kolektif pun
akan berubah. Keduanya tdk saling bertentangan, sekalipun kelompok2 tertentu (politik)
mencoba memisahkan keduanya & memaksa yg individual menyesuaikan diri dg
kolektivitas.
2. Perubahan2 dlm sistem sosial bersifat gradual (bertahap)melalui penyesuaian,
bukan bersifat revolusioner.
3. Perubahan penyesuaian sistem terjadi melmelalui proses dari luar alui 3 macam
kemungkinan: perubahan pertumbuhan (extra systemic change), penemuan baru
anggota kolektif, dan differensiasi struktural dan fungsional.
4. Anggapan dasar: pd peranan unsur2 normatif dari tingkah laku sosial
(pengaturan scr normatif thdp hasrat seseorang utk menjamin stabilitas sosial)
5. Jika individu sbg target, premisnya: individu yg berubah, lebih lanjut akan
mempengaruhi (turut merubah) tatanan sosial (kelompok atau organisasi). Pendekatan
individual ini merupakan pendekatan yg lambat. Meski individu yg menjadi target,
tapi sasaran-antara yg akan dipengaruhi terlebih dahulu selalu kelompok, krn norma
yg mempengaruhi perilaku tercipta dlm interksi kelompok.
6. Jika kelompok yg menjadi target, asumsinya : perubahan suasana (klpk/struktur
sosial) akan mempengaruhi perubahan individu. Utk mengubah klpk perlu mengubah
struktur sosialnya. Dg struktur sosial sbg target, berarti harus memperhatikan scr luas,
menyebar pd ragam cara intertaksi dan suasana yg berpengaruh.
1. DEFINISI HUKUM
a. Prof. Mr. E.M. Meyers: Hukum ialah semua aturan yg mengandung pertimbangan kesusilaan,
ditujukan kpd tingkah laku manusia dlm masyarakat, dan yg menjadi pedoman bagi Penguasa2
Negara dlm melakukan tugas-nya.
b. Leon Duguit: Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yg daya
penggunannya pd saat tertentu diindahkan oleh masyarakat sbg jaminan dari kepentingan
bersama dan yg jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama thdp orang yg melakukan
pelanggaran itu.
c. Utrecht: Hukum itu adalah himpunan peraturan2 (perintah2 dan larangan2) yg mengurus tata
tertib suatu masyarakat dan krn itu harus ditaati oleh masyarakat itu.
d. S.M Amin, SH: Kumpulan peraturan2 yg terdiri dari norma dan saksi2, dan tujuan hukum
adalah mengadakan ketatatertiban dlm pergaulan manusia, shg keamanan dan ketertiban
terpelihara.
e. J.C.l Simorangkir, S.H dan Woerjono Sastropranoto, S.H: Hukum ialah peraturan2 yg
bersifat memaksa, yg menentukan tingkah laku manusia dlm lingkungan masyarakat yg dibuat
oleh Badan resmi yg berwajib, pelanggaran mana thdp peraturan tadi berakibatkan diambilnya
tindakan, yaitu dg hukuman tertentu.
Sedangkan tujuan hukum adalah:
a. mengadakan ketatatertiban dlm pergaulan manusia, shg keamanan dan ketertiban
terpelihara (S.M Amin, SH).
b. Hukum berfungsi menyelesaikan konflik yg diikuti unsur paksaan berdasarkan
pertimbangan hukum.
c. Utk menjamin keseimbangan agar dlm hubungan masyarakat tdk terjadi kekacauan.
d. Utk menjamin kepastian hukum dlm masyarakat, & hukum harus pula bersendikan pd
keadilan, yaitu asas2 keadilan dari masyarakat.
e. PROF. SUBEKTI: mendatangkan kemakmuran & kebahagiaan pd rakyat.
f. DR. U. VAN APELDOORN: mengatur pergaulan hidup manusia scr damai; melindungi
kepentingan2 hukum manusia tertentu, kehormatan, kemerdekaan, jiwa, harta benda pihak
yg merugikannya.
g. GENY: Dlm "Science et technique en droit prive positif," Geny mengajarkan bhw hukum
bertujuan semata-mata utk mencapai keadilan. Dan sbg unsur dp Keadilan, yaitu
kepentingan daya guna dan kemanfaatan.
h. BENTHAM: utk mewujudkan semata-mata apa yg berfaedah bagi orang; menjamin
adanya kebahagiaan sebanyak-banyaknya orang dan menjamin kepastian hukum.
Utk menjaga agar peraturan hukum dpt berlangsung terus dan diterima oleh anggota
masyarakat, maka peraturan hukum yg ada harus sesuai dan tdk boleh bertentangan dg
asas2 keadilan dari masyarakat.
2. TEORI HUKUM
Scr terminology teori hukum dikenal dg beberapa istilah (Hampstead: 20) yaitu: 
1. Legal theory: teori hukum yg memfokuskan kajiannya bhw hukum yg dianggap eksis
adalah apa yg ada di dlm undang2; sedangkan di luar undang2 dpt dianggap bukan bagian
dari hukum. Istilah legal theory banyak lebih mengacu pd pandangan positivistik. Pd
posisi demikian para praktisi hukum (jurist als medespeler) kurang atau tdk menyukai
teori hukum (legal theory) krn dianggap sangat terbatas & sempit sifatnya.
2. Jurisprudence: teori hukum yg lebih meletakkan pd dasar pemikiran bhw hukum dan
masyarakat bersifat dialektika fungsional. antara hukum dan masyarakat tdk dpt
dilepaskan satu dan lainnya dan saling pengaruh mempengaruhi (L.A. Hart maupun W.
Halverson (1981: 2 dan 9).
3. Legal history:  teori yg berdasarkan pemikiran ttg teori hukum erat hubungannya dg
ideology (legal ideology) dari masyarakat pendukungnya yg berarti bhw teori hukum
sangat erat hubungannya dg sejarah hukum. Pendapat ini salah satunya adalah Hampstead
(dlm Kadri Husin, materi kuliah Teori Hukum)
3. PENGERTIAN KEKUASAAN DAN POLITIK
 Miriam Budiardjo,2002: Kekuasaan adalah kemampuan seseorang/klpk utk
mempengaruhi tingkah laku orang atau klpk lain sesuai dg keinginan dari pelaku.
 Ramlan Surbakti,1992: Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi pihak lain
u/ berpikir dan berperilaku sesuai dg kehendak yg mempengaruhi.
 Kekuasaan (power): Kemampuan utk mempengaruhi orang lain/klpk atau merubah
pikiran orang atau situasi tertentu.
 Kekuasaan bersifat positif: kemampuan mempengaruhi & merubah pemikiran orang lain
atau klpk utk melakukan suatu tindakan yg diinginkan oleh pemegang kekuasaan dg
sungguh2, bukan krn paksaan baik scr fisik maupun mental.
 Kekuasaan bersifat Negatif: mempengaruhi orang lain/klpk utk melakukan tindakan yg
diinginkan oleh pemegang kuasa dg cara paksaan/tekanan baik scr fisik maupun mental.
 Konsep kekuasaan politik: kemampuan utk mempengaruhi masyarakat dan negara agar
membuat keputusan; tanpa kekuasaan, berarti tdk ada keputusan.
 Variasi yg dekat dg kekuasaan politik adalah kewenangan (authority), yaitu:
kemampuan utk membuat orang lain melakukan suatu hal dg dasar hukum atau mandat
yg diperoleh dari suatu kuasa. Seorang polisi bisa menghentian mobil di jalan, bkn
berarti memiliki kekuasaan, ttp memiliki kewenangan yg diperolehnya dari UU Lalu
Lintas, shg jika pemegang kewenangan melaksankan kewenangannya tdk sesuai dg
mandat peraturan yg dijalankan, maka dia telah menyalahgunakan wewenangnya, dan
utk itu bisa dituntut dan dikenakan sanksi.
 Kekuasaan, baru akan benar2 teruji kekuatan atau kelemahannya ketika terjadi
bencana. Apakah bisa mengatasi atau justeru sengaja menciptakan keresahan.
Mencipatakan kedamaian atau menyulut kekerasan. Membangun kesejahteraan atau
kesenjangan.
 Kekuasaan bagai political game yg diperankan penguasa dan pesaingnya utk saling
menjatuhkan.

4. SIFAT HAKIKAT POLITIK DAN KEKUASAAN


 Secara prinsip, politik merupakan upaya peranserta dlm mengurus dan mengendalikan
kepentingan masyarakat, maka politik sangat erat dg kekuasaan. Artinya, jika orang
memutuskan terjun ke dunia politik, mk orang akan semakin dekat dg kekuasaan.
Barangkali ini pemahaman kebanyakan orang ttg politik.
 Politik berusaha mengurus dan mengendalikan urusan masyarakat, politik juga dpt
dijadikan alat u/ menyampaikan kebaikan dan kebenaran kpd masyarakat luas. Inilah
sesungguhnya hakikat dari politik yg sesungguhnya, sarana utk menyampaikan
kebaikan dan kebenaran melalui orang2 yg diserahi amanah utk mengurus urusan
masyarakat. Orang2 yg bekerja dan diberi amanah utk mengurusi urusan orang banyak
dipilih melalui proses politik. Mereka dipilih utk mengurus urusan rakyat dan bekerja
sbg pelayan bagi rakyat.
 Bagi orang2 yg memahami politik dg benar, idealnya kekuasaan bukan tujuan akhir,
ttp kekuasaan merupakan amanah rakyat, yaitu bekerja utk kepentingan rakyat.
 Akan tetapi biasanya yg terjadi justru sebaliknya. Orang2 yg diberi amanah utk
kepentingan rakyat yg dipilih melalui proses politik, justeru mengkhianati amanah itu,
dg mengutamakan kepentingan pribadi dan golongannya sendiri di atas kepentingan
rakyat. Politik dianggap sbg kegiatan/usaha memperebutkan dan mempertahankan
kekuasaan.
 Sebenarnya orang yg bekerja dlm orbit politiklah yg telah membuat stigma dan label
bhw politik selalu berorientasi pd kekuasaan ,dan bukan politik yg jahat. Orang2 yg
telah mengingkari amanah rakyat itulah yg telah membuat politik menjadi buruk dan
identik dg korupsi. Ketika ada sekelompok orang menggunakan politik utu
menyampaikan kebaikan dan kebenaran, orang menganggapnya sbg sebuah kesia-siaan.
(paper: politik dan kekuasaan).
5. SALURAN POLITIK DAN KEKUASAAN
a. Partai politik, organisasi politik, lembaga politik, dewan perwakilan, birokrasi politik,
gerakan politik, dll
b. Memberdayakan politik masyarakat melalui pembangunan yang menempatkan
masyarakat sebagai pusat perhatian dan sasaran sekaligus pelaku utama pembangunan
c. Partisipasi politik masyarakat adalah perilaku politik lembaga dan para pejabat
pemerintah yg bertanggung jawab membuat, melaksanakan dan menegakkan keputusan
politik, perilaku politik masyarakat (individu/kelompok) yg berhak mempengaruhi
lembaga dan pejabat pemerintah dlm pengambilan keputusan politik, krn menyangkut
kehidupan masyarakat. Dusseldorp (1994:10), salah satu cara utk mengetahui kualitas
partisipasi politik masyarakat dpt dilihat dari bentuk2 keterlibatan seseorang dlm berbagai
tahap proses pembangunan yg terencana mulai dari perumusan tujuan sampai dg
penilaian.
d. Saluran2 politik berupa suprastruktur politik tsb dpt dimasuki setiap warga yg
memiliki hak yg sama, sebab Indonesia menganut demokrasi dimana setiap orang berhak
mendpt kesempatan menduduki jabatan politis tertinggi sekalipun.
e. Mengurus/lola kekuasaan negara tentu tdk hanya tanggungjawab rakyat secara
langsung, melainkan melalui mekanisme perwakilan yg merujuk pda paham
kedaulatan rakyat. Agar wakil2 rakyat dlm mengelola negara bertindak atas nama
rakyat, maka wakil2 rakyat itu dipilih sendiri oleh rakyat melalui pemilu. Artinya
pemilu sbg instrument demokrasi utk melahirkan pemimpin bangsa (elite politik)
sesuai dg harapan rakyat.
f. Secara normatif, kekuasaan bersifat netral, jika dpt dikelola scr postif berimplikasi
pd kemakmuran bangsa; dmk juga sebaliknya jika gagal dikendalikan akan merusak
tatanan bangsa dan potensial merampas hak2 rakyat.

6. WEWENANG DAN DINAMIKA BIROKRASI


a. Wewenang (authority): hak utk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain utk
melakukan atau tdk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
b. Wewenang dlm kamus bhs didefinisikan sbg kekuasaan membuat keputusan,
memerintah, dan melimpahkan tanggung jawab kpd orang lain; fungsi yg boleh/tdk
dilaksanakan (baca buku wajib hal 144-145)
c. Wewenang: kemampuan utk melakukan tindakan hukum publik atau kemampuan
bertindak berdasarkan undang2 yg berlaku utk melakukan hubungan2 hukum.
d. kewenangan: kekuasaan yang diformalkan (secara hukum) baik thdp segolongan
orang ttt maupun thdp suatu bidang pemerintahan ttt.
e. Ada 4 macam wewenang, yaitu: 1) wewenang kharisma, tradisional, dan
rasional; 2) wewenang resmi dan tdk resmi; wewenang pribadi dan teritorial;
wewenang terbatas dan menyeluruh (baca buku wajib hal 145-146)
f. Dlm negara hukum, kekuasaan sering bersumber dari wewenang formal (formal
authority) yg memberikan kekuasaan atau wewenang kpd seseorang dlm suatu bidang
tertentu.
g. Kekuasaan dan wewenang memiliki hubungan yg erat dan terkadang sulit
dibedakan. Oleh krn itu kekuasaan bisa dilekatkan ke definisi wewenang dlm kontek
mendahulukan peran dp wewenang atau kekuasaaan.
h. Dlm Implementasinya: mendahulukan peran dari wewenang jelas merupakan
mindset birokrasi yg diharapkan dpt memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Semakin besar nilai tambah yg dirasakan masyarakat, semakin tinggi pengakuan
eksistensi birokrasi ditengah masyarakat.
i. Max Weber: bahwa wewenang yg dilegitimasi merupakan syarat utama utk
memperoleh pengakuan dan motivasi orang2 dlm organisasi.
j. Secara spesifik peran penting budaya birokrasi adalah membantu
menciptakan rasa memiliki thdp organisasi; menciptakan jati diri anggota
organisasi; menciptakan keterikatan emosional; membantu menciptakan
stabilitas organisasi sebagai sistem sosial; dan menemukan pedoman perilaku
dr norma2 kebiasaan se hari2.
k. Grabiel A.Almond (1960): proses perubahan pembudayaan harus
disosialisasikan scr merata kpd masy, rekruitmen tenaga2 birokrasi yg
profesional, dipahami atau diartikulasikan scr tepat dan benar, ditumbuh
kembangkan sbg kepentingan masyarakat umum.

You might also like