You are on page 1of 28

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Aktivitas pasar modal di Indonesia telah berlangsung cukup lama yaitu
sejak tahun 1912, dan ketika itu masih dilakukan sepenuhnya oleh penjajahan
Belanda. Pada saat itu, efek yang di perdagangkan ialah saham dan obligasi milik
perusahaan dan pemerintahan Hindia Belanda. Setelah melewati masa
kemerdekaan, pemerintahan Indonesia mengambil alih dan meneruskan kembali
perdagangan efek yang telah dirintis oleh pemerintahan Hindia Belanda itu.
Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang
sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di
didang keuangan dan perbankkan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar
modal telah menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang
cukup baik bagi mereka, dan sekaligus memberikan konsribusi yang besar bagi
perkembangan perekonomian negara kita
Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian
nasional, memiliki peranan yang penting dalam menumbuhkembangkan
perekonomian nasional. Dukungan sektor swasta menjadi kekuatan nasional
sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional. Pun demikian, di Indonesia,
ternyata pasar modal masih didominasi oleh pemodal asing. Idealnya, dalam pasar
modal perlu ada keseimbangan antara pemodal asing dengan pemodal lokal.
Pasar modal Indonesia masih dianalogikan dengan arena judi, bukan
sebagai sarana investasi. Akibatnya, hal ini menyebabkan peningkatan fluktuasi
dan merugikan investor minoritas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja instrumen yang terdapat di dalam pasar modal?
2. Bagaimanakah pengaruh pasar modal terhadap perekonomian Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa saja instrumen yang terdapat di dalam pasar modal.
2. Untuk mengetahui pengaruh pasar modal terhadap perekonomian
Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Sebagai bahan pembelajaran kita tentang pasar modal.
2. Sebagai penambah wawasan kita tentang pengaruh pasar modal terhadap
perekonomian Indonesia.
BAB 2
Kajian Teoritis

2.1 Sejarah Pasar Modal


Kegiatan jual beli saham dan obligasi sebenarnya telah dimulai pada abad
XIX. Pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan
cabang bursa di Batavia. Bursa ini merupakan bursa tertua keempat di Asia,
setelah Bombay, Hongkong dan Tokyo. Bursa yang dinamakan Vereniging voor
de Effectenhandel, memperjualbelikan saham dan obligasi
perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang
diterbitkan pemerintah (propinsi dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan-
perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda
serta efek perusahaan Belanda lainnya (Rusdin, Pasar Modal, Bandung;
Alfabeta,2006,hal4).
Minat masyarakat terhadap pasar modal mendorong didirikannya bursa di
kota Surabaya (11 Juni 1925) dan Semarang (1 Agustus 1925). Perkembangan
pasar modal pada saat itu, terlihat dari nilai efek yang mencapai NIF 1,4 milyar,
pun demikian perkembangan pasar modal ini mengalami penyurutan akibat
Perang Dunia II. Akibatnya, pemerintah Hindia Belanda mengambil kebijakan
untuk memusatkan perdagangan efeknya di Batavia dan menutup bursa efek di
Semarang dan Surabaya. Pada tanggal 17 Mei 1940, secara keseluruhan kegiatan
perdagangan efek ditutup.
Di masa kemerdekaan, pada tahun 1950, pemerintah mengeluarkan
obligasi Republik Indonesia, yang menandakan mulai aktifnya Pasar Modal
Indonesia. Pada tanggal 31 Juni 1952, Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali.
Penyelenggaraan tersebut kemudian diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan
Uang dan Efek-efeknya (PPUE). Namun pada tahun 1958, terjadi kelesuan dan
kemunduran perdagangan di Bursa, akibat konfrontasi pemerintah dengan
Belanda. Pemerintah di masa Orde Baru, berusaha untuk mengembalikan
kepercayaan rakyat terhadap nilai mata uang Rupiah. Pemerintah melakukan
persiapan khusus untuk membentuk pasar modal. Pada tahun 1976, pemerintah
membentuk Bapepam (Badan Pembina Pasar Modal) dan PT Danareksa.
Hal tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah untuk membentuk Pasar
Uang dan Pasar Modal. Pada tanggal 10 Agustus 1977, berdasarkan Keppres RI
No 52/ 1976, pasar modal diaktifkan kembali. Perkembangan pasar modal selama
tahun 1977–1987, mengalami kelesuan. Pada tahun 1987-1988, pemerintah
menerbitkan paket-paket deregulasi. Paket deregulasi ini adalah: Paket Desember
1987 (Pakdes 87), Paket Desember 1988 (Pakto 88), dan Paket Desember 1988
(Pakdes 88). Penerbitan paket deregulasi ini menandai liberalisasi ekonomi
Indonesia. Dampak dari adanya ketiga kebijakan tersebut, pasar modal Indonesia
menjadi aktif hingga sekarang.

2.2 Definisi Pasar Modal


Pasar modal memiliki lebih dari satu definisi, menurut beberapa para ahli
definisi pasar modal adalah :
• Menurut Marzuki Usman pasar modal adalah pelengkap di sektor
keuangan terhadap lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan
pasar modal yang memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan
antara pemilik dana dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor)
dengan peminjam dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten
(perusahaan go public).
• Menurut UU No 8 tahun 1995 pasar modal adalah suatu pasar yang
mempunyai kegiatan melakukan penawaran umum dengan perdagangan
efek yang melibatkan perusahaan publik serta lembaga yang berkaitan
dengan efek.
• Menurut U Tun Wai dan Hugh T. Patrick dalam sebuah makalah IMF,
pengertian pasar modal secara luas adalah kebutuhan sistem keuangan
yang terorganisasi, termasuk bank – bank komersial dan semua perantara
di bidang keuangan serta surat – surat berharga jangka panjang dan jangka
pendek, primer, dan tidak langsung.
2.3 Ruang Lingkup Pasar Modal
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),
ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain
(misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan
demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual
beli dan kegiatan terkait lainnya.
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk
mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak
keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang
disebut juga sebagai investor. Para investor melakukan berbagai tehnik analisis
dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu
perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka
semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan modalnya di
perusahaan tersebut. Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan
maupun organisasi / perusahaan.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham,
obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option,
futures, dan lain-lain.
Struktur pasar modal di Indonesia tertinggi berada pada Menteri Keuangan
yang menunjuk Bapepam sebagai lembaga pemerintah yang melakukan
pembinaan, pengaturan dan pengawasan pasar modal. Sementara itu, bursa efek
bertindak sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau
sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak lain dengan
tujuan untuk memperdagangkan efek di antara mereka.
Marak dan rumitnya kegiatan pasar modal, menuntut adanya perangkat
hukum sehingga pasar lebih teratur, adil, dan sebagainya. Jadi hukum pasar modal
mengatur segala segi yang berkenaan dengan pasar modal. Di Indonesia, terdapat
UU Pasar Modal yaitu Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan
dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang
berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi
pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana
dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan
lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi
pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.
Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai
dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.
Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai berikut:
• Badan Pengawas Pasar Modal
• Bursa efek, saat ini ada dua: Bursa Efek JakartaBursa Efek Surabaya
namun sejak akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek
Jakarta sehingga menjadi Bursa Efek Indonesia dan Perusahaan efek
• Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI)
• Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI)

2.4 Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan


Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat
Bapepam-LK) adalah sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan Republik
Indonesia yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan
pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi
teknis di bidang lembaga keuangan. Kepala Bapepam-LK saat ini adalah A. Fuad
Rahmany.
Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan.

2.5 Fungsi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan


• Penyusunan dan penegakan peraturan di bidang pasar modal primer dan
sekunder
• Penegakan peraturan di bidang pasar modal;
• Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,
persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar
modal;
• Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan
Perusahaan Publik;
• Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi
oleh Bursa Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian;
• Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;
• Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan;
• Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
• Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang
lembaga keuangan;
• Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan;
• Pelaksanaan tata usaha Badan.

2.6 Struktur Organisasi Bapepam


Bapepam dan Lembaga Keuangan terdiri dari 1 Ketua Badan dan
membawahi 1 Sekretariat dan 12 Biro Teknis, dimana lingkup pembinaan dan
pengawasan meliputi aspek pasar modal, dana pensiun, perasuransian, perbankan
dan usaha jasa pembiayaan serta modal ventura.
Biro teknis Bapepam-LK terdiri atas:
• Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum
• Biro Riset dan Teknologi Informasi
• Biro Pemeriksaan dan Penyidikan
• Biro Pengelolaan Investasi
• Biro Transaksi dan Lembaga Efek
• Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa
• Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil
• Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan
• Biro Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan
• Biro Perasuransian
• Biro Dana Pensiun
• Biro Kepatuhan Internal

2.7 Bursa Efek


Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan
dengan pembelian dan penjualan efek atau saham perusahaanobligasi pemerintah.
Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama
permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu
lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit
dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah
jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan biaya
transaksi. Perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang anggota,
sang pialang saham. serta

2.8 Investasi dan Pelaku Pasar Modal


Dewasa ini telah dikembangkan suatu model dalam pengambilan
keputusan tentang usul investasi yang berada dalam suatu portofolio, dimana
proyek baru yang diusulkan itu dikaitkan dengan proyek-proyek lainnya yang ada
dalam suatu perusahaan.
Proyek-proyek investasi itu mempunyai risiko yang tidak independent Awat.
Harapan keuntungan suatu portofolio adalah rata-rata tertimbang dari
harapan keuntungan surat berharga yang diperbandingkan dalam portofolio
tersebut. Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang
yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai
berikut :
1. Emiten. Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau
melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten
memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum
pemegang saham (RUPS), antara lain :
• Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan
untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
• Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri
dengan modalasing.
• Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang
saham lama kepada pemegang saham baru.
2. Investor. Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di
perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat
berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis
tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten
dan analisis lainnya.
Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :
a. Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya
berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
b. Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin
besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
c. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya
adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual
beli sahamnya.
3. Lembaga Penunjang. Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta
mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten
maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar
modal.

2.9 Lembaga Penunjang yang Memegang Peranan Penting di Dalam


Mekanisme Pasar Modal adalah sebagai berikut :
a) Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang menjamin terjualnya
saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana
yang diinginkan emiten.
b) Perantara perdagangan efek (broker / pialang). Perantaraan dalam jual beli
efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli
(investor).
c) Perdagangan efek (dealer), berfungsi sebagai :
• Pedagang dalam jual beli efek
• Sebagai perantara dalam jual beli efek
d) Penanggung (guarantor). Lembaga penengah antara si pemberi
kepercayaan dengan si penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya
oleh investor sebelum menanamkan dananya.
e) Wali amanat (trustee). Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si
pemberi amanat (investor). Kegiatan wali amanat meliputi :
• Menilai kekayaan emiten
• Menganalisis kemampuan emiten
• Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
• Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang
berkaitan dengan emiten
• Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
• Bertindak sebagai agen pembayaran
f) Perusahaan surat berharga (securities company). Mengkhususkan diri
dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan
perusahaan surat berharga antara lain :
• Sebagai pedagang efek
• Penjamin emisi
• Perantara perdagangan efek
• Pengelola dana
g) Perusahaan pengelola dana (investment company). Mengelola surat-surat
berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor,
terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
h) Kantor administrasi efek. Kantor yang membantu para emiten maupun
investor dalam rangka memperlancar administrasinya.
• Membantu emiten dalam rangka emisi
• Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak
atas saham para investor
• Membantu menyusun daftar pemegang saham
• Mempersiapkan koresponden emiten kepada para
pemegang saham
• Membuat laporan-laporan yang diperlukan

2.10 Jenis Pasar Modal


Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :
1. Pasar Perdana ( Primary Market )
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para
pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum
saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka
waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan
oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis
fundamental perusahaan yang bersangkutan.
Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan.
Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan
memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat
juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan
usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin
emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan
melalui agen penjualan.
2. Pasar Sekunder ( Secondary Market )
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara
investor
setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-
lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan
di bursa.
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek
setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai
tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan.
Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak
yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan
pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya
tidak terbatas.
Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:
a. Bursa reguler
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa
Efek Surabaya (BES)
b. Bursa paralel
Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang
terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur
dan
diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE),
diawasi dan dibina oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara
penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar
diantara kantor para broker atau dealer.

2.11 Fungsi Pasar Modal


Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak
yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal
mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar
modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower.
Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan
atau return dari penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana
dari luar dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu
dana dari hasil operasiperusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara
menyediakan dana yang diperlukan oleh borrower dan para lender tanpa harus
terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil

2.12 Manfaat Pasar Modal


Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah sebagai berikut:
• Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.
• Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga
memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi
memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat
diperhitungkan.
• Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu
negara.
• Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat
menengah.
• Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan
iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen
profesi.

2.13 Instrumen Pasar Modal


Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham,
obligasi, waran, right, reksadana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option,
futures, dan lain-lain.Dalam makalah ini instrumen yang akan dibahas lebih lanjut
yaitu mengenai saham dan obligasi.
• Saham
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang
paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan
ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham
merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham
mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan
menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan
perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau
memiliki saham:
1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan
dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan
setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang
pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang
saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan
saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham
yang berhak mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya
kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah
rupiah tertentu untuk setiap saham – atau dapat pula berupa dividen saham yang
berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham
sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan
adanya pembagian dividen saham tersebut.
2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital
gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000
kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal
tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang
dijualnya.
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari,
harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan.
Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas
saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand
atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak
faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan
industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro
seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi
seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.

• Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada
waktu yang telah ditentukan.
 Jenis Obligasi
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu :
1) Dilihat dari sisi penerbit :
• Corporate Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang
berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
• Government Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
• Municipal Bond : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah
untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan
publik (public utility).
2) Dilihat dari sistem pembayaran bunga :
• Zero Coupon Bonds : obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga
secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada
saat jatuh tempo.
• Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara
periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
• Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah
ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan
dibayarkan secara periodik.
• Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan
(benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata
tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan
swasta.
3) Dilihat dari hak penukaran / opsi :
• Convertible Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah
saham milik penerbitnya.
• Exchangeable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham
perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
• Callable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi
tersebut.
• Putable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga
tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4) Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya :
• Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari
penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam
kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:
 Guaranteed Bonds : Obligasi yang pelunasan bunga
dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga
 Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga
dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau
asset tetap.
 Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin
dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya
saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.
• Unsecured Bonds : obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan
tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
5) Dilihat dari segi nilai nominal :
• Konvensional Bonds : obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu
nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
• Retail Bonds : obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai
nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.
6) Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil :
• Konvensional Bonds : obligasi yang diperhitungan dengan
menggunakan sistem kupon bunga.
• Syariah Bonds : obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan
menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal
dua macam obligasi syariah, yaitu:
 Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi
syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga
pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut
diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
 Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah
yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee
ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak
awal obligasi diterbitkan
Karakteristik Obligasi
1) Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi
yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut
jatuh tempo.
2) Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima
pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi
adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual
prosentase.
3) Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi
akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal
obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai
dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh
tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga
memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang
memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum,
semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon /
bunga nya.
4) Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit
obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi
Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak
dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu
(disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang
dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic
Indonesia.
 Harga Obligasi
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang,
harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai
nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
1) Par (nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal:
Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka
nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
2) at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai
nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan
harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta
3) at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari
nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual
dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp
49 juta
• Reksadana
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi
sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi
yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini
kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik
berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat
(27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh
Manajer Investasi.”
Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian
Reksadana yaitu:
1. Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi
2. Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah
terdiversifikasi; dan
3. Manajer Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat
investor.
 Karakteristik Reksadana
Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Reksadana Terbuka
Reksadana yang dapat dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen Investasi
yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di Bursa efek. Harga
jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana
yang ada saat ini adalah merupakan reksadana terbuka.
2. Reksadana Tertutup
Reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen
investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya dapat
dijual kembali kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa
Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.

 Jenis - Jenis Reksadana


1. Reksadana Pendapatan Tetap.
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana
yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang.
2. Reksadana Saham.
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana
yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas.
3. Reksadana Campuran.
Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek
saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam
ketiga reksadana lainnya.
4. Reksadana Pasar Uang.
Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan
jatuh tempo yang kurang dari satu tahun.
 Manfaat Reksadana
1. Dikelola oleh manajemen profesional
Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer
Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana.
Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada
umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset
secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke
pasar modal.
2. Diversifikasi investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio
akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau
kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya
pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang
membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.
3. Transparansi informasi
Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan
portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan
dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa
Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat
kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta
prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan
investasinya secara rutin.
4. Likuiditas yang tinggi
Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus
mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal
dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang
dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola
kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga
sifatnya sangat likuid.
5. Biaya Rendah
Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan
kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan
untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya
transaksi.
BAB 3
Pembahasan

Aktivitas pasar modal di Indonesia telah berlangsung cukup lama yaitu


sejak tahun 1912, dan ketika itu masih dilakukan sepenuhnya oleh penjajahan
Belanda. Pada saat itu, efek yang di perdagangkan ialah saham dan obligasi milik
perusahaan dan pemerintahan Hindia Belanda. Setelah melewati masa
kemerdekaan, pemerintahan Indonesia mengambil alih dan meneruskan kembali
perdagangan efek yang telah dirintis oleh pemerintahan Hindia Belanda itu.
Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang
sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di
didang keuangan dan perbankkan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar
modal telah menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang
cukup baik bagi mereka, dan sekaligus memberikan konsribusi yang besar bagi
perkembangan perekonomian negara kita
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan go public yang berkaitan dengan efek
yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar
modal menyediakan berbagai alternatif investasi bagi para investor selain
alternatif lainnya yaitu menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan
bangunan. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan
perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrument
keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham.
Pasar modal berbeda dengan pasar uang, dimana perbedaan terletak pada
jangka waktu atau jatuh tempo produknya. Pasar uang dikenal sebagai pasar yang
menyediakan sarana peminjaman dana dalam jangka pendek (jatuh tempo kurang
atau sama dengan satu tahun). Pasar modal mempunyai jangka waktu panjang
atau lebih dari satu tahun.
Perbedaan lainya terletak pada fungsinya, di mana pasar uang melakukan
kegiatan mengalokasikan dana secara efektif dan efesien dari pihak yang
mempunyai kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan sehingga terjadi
keseimbangan antara penawaran dan permintaan dana.
Surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar uang terdiri dari surat
berharga jangka panjang, menengah, dan pendek, namun transaksi yang dilakukan
tetap jangka waktu pendek. Jenis surat berharga yang umumnya diperdagangkan
dalam pasar uang meliputi antara lain surat promes, surat pembendaharaan
Negara, surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah, surat wesel yang diaskep
oleh bank, sertifikat deposito, dan sertifikat yang dikeluarkan oleh bank sentral
atau sertifikat Bank Indonesia.
Dasar hukum pasar modal adalah UU No.8/1995 tentang Pasar Modal
kemudian PP No. 45/1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar
Modal.
Pelaku pasar modal adalah pembeli dan penjual dana atau modal baik
perorangan maupun badan usaha yang sebagian dari mereka malakukan
penyisihan dananya untuk kegiatan produktif dan sebagian lain memerlukan
tambahan dana/modal untuk mengembangkan usahanya.
Komoditas adalah barang atau produk yang diperjual belikan di pasar
modal. Yang termasuk komoditas antara lain bursa uang, modal, timah, karet,
tembakau, minyak, emas, perkapalan, asuransi, perbankan, dan lainnya.
Peran dan manfaat pasar modal antara lain :
• Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. Di
mana investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan
melalui pembelian efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal.
Sebaliknya perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan
menawarkan instrument keuangan jangka panjang melalui pasar modal
tersebut.
• Pasar modal memberikan altrenatif investasi. Di mana pasar modal
memudahkan alternatif berinvestasi yang memberikan keuntungan dengan
sejumlah resiko tertentu.
• Pasar modal memungkinkan para investor memiliki perusahaan yang sehat
dan berprospek baik. Di mana perusahaan yang sehat dan memiliki
prospek yang baik tidak hanya dimiliki oleh sejumlah orang tertentu saja.
Penyebaran kepemilikan secara luas dapat mendorong perkembangan
perusahaan menjadi lebih transparan.
• Pelaksanaan manajemen perusahaan secara profesional dan transparan.
Keikutsertaan masyarakat dalam kepemilikan perusahaan mendorong
perusahaan untuk menerapkan manajemen secara lebih profesional, efisien
dan berorientasi pada keuntungan sehingga tercipta kondisi “good
corporate governance”. BAPEPAM menganjurkan setiap perusahaan
publik memiliki suatu komite audit.
• Peningkatan aktivitas ekonomi nasional. Dengan adanya pasar modal
perusahaan akan lebih mudah memperoleh dana sehingga akan mendorong
perekonomian nasional menjadi lebih maju dan menciptakan kesempatan
kerja yang luas serta meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah.

Indonesia baru memulai aktivitas online traiding sekitar tahun 2005, yang
udah terlebih dahulu dilakukan oleh negara Korea. Pasar modal bisa dijadikan
trendcenter masyarakat untuk memulai jenjang karirnya, walaupun masih banyak
masyarakat yang berkecimpung dalam dunia perbankan sekitar 110 juta
masyarakat di Indonesia. Pertumbuhan industri berpengaruh pada profit
perusahaan sehingga dalam memilih jenjang karir pilihlah perusahaan yang kira-
kira 5 tahun lagi akan booming ke depannya. Di negara Singapura 3 juta dari 5
juta penduduknya merupakan investor aktif, begitu juga di Amerika 98%
masyarakatnya memiliki rekening di pasar modal. Urutan industri yang paling
banyak di Indonesia yang pertama adalah Perbankan, kemudian disusul oleh Pasar
Modal dan Finance.
Jika masyarakat memiliki sumber dana yang terbatas sebaiknya jangan
mengalokasikannya pada produk yang bisa mengurangi asset masyarakat.
Alternatif lain bisa dialokasikan pada pasar modal yang bisa memberikan
keuntungan dalam waktu relatif singkat. Apabila sejak awal kita berkarir dalam
dunia pasar modal maka jika udah pensiun kita bisa menjadi investor yang
canggih karena udah mengetahui dengan jelas analisis-analisis dalam pasar modal.
Dari hasil penelitian jumlah investor seluruh Indonesia belum mencapai 1
juta orang. Hanya sekitar 40.000 investor yang ada yaitu sekitar 4% yang terdapat
pada E-Traiding. Ada sekitar 119 perusahaan yang terlibat dalam pasar modal.
Bagi perusahaan yang go public maka asset minimum yang harus dimiliki sekitar
Rp. 5 milyar. Setiap investor yang terlibat dalam pasar modal apabila ingin
memperjualbelikan saham yang dimilikinya akan dikenakan biaya transaksi.
Untuk biaya transaksi penjualan saham sekitar 0.1% dan untuk biaya transaksi
pembelian saham sekitar 0.3%. Besarnya jumlah transaksi yang ada dari 119
perusahaan di Indonesia sekitar Rp. 4.8 triliyun, sedangkan pajak yang harus
disetor pada pemerintah yaitu sebesar 0.1% dari Rp. 4.8 triliyun yang ada.
Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan swasta yang dimiliki oleh 119
perusahaan pialang/broker saham. Di mana BEI bukan perusahaan milik
pemerintah. Saham yang disimpan dalam BEI berupa rekening. Namun sekarang
sekitar 60% saham di BEI pemiliknya merupakan para investor asing.
BAB 4
Penutup

4.1 Kesimpulan
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk
mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak
keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang
disebut juga sebagai investor. Para investor melakukan berbagai tehnik analisis
dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu
perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka
semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan modalnya di
perusahaan tersebut.
Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun
organisasi / perusahaan. Bentuk yang paling umum dalam investasi pasar modal
adalah saham dan obligasi. Saham dan obligasi dapat berubah-ubah nilainya
karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Saat ini pasar modal di Indonesia adalah
Bursa Efek Jakarta atau yang disingkat BEJ dan Bursa Efek Surabaya atau yang
disingkat BES. Pelaku pasar modal ialah emiten, investor dan lembaga penunjang.
Pasar Modal memiliki peran yang sangat penting di dalam perekonomian
Indonesia. Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di
dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari
lender ke borrower.
Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan
atau return dari penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana
dari luar dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu
dana dari hasil operasiperusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara
menyediakan dana yang diperlukan oleh borrower dan para lender tanpa harus
terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil.

4.2 Saran
Ada beberapa tips dalam berinvestasi :
• Kenalilah risk profile diri kita sendiri
• Tetapkan tujuan investasi kita, selalulah untuk bertujuan investasi jangka
panjang
• Selalu lakukan review atas kinerja investasi kita secara berkala
• Jangan ragu untuk lakukan switching portofolio investasi kita
• Don’t put your eggs in a basket
• Final advide : don’t invest anything you don’t know !!
Daftar Pustaka

http://lovelycimutz.wordpress.com/2010/12/20/pengaruh-perkembangan-pasar-
modal-bagi-perekonomian-indonesia-seminar-pasar-modal/
http://www.pdfking.net/Kontribusi-Pasar-Modal-Terhadap-Perekonomian-
Indonesia--PDF.html
http://www.docstoc.com/docs/36219073/makalah-peranan-pasar-modal-bagi-
perekonomian-Negara-berkembang
http://www.scribd.com/doc/26659387/Kumpulan-Artikel-Pasar-Modal-Dan-
Sektor-Riil
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal
http://id.wikipedia.org/wiki/Saham
http://id.wikipedia.org/wiki/Obligasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana

You might also like