You are on page 1of 1

Teori

1Lukman Febriyanto | C 301 08 085


Akuntansi

Bab yang membahas mengenai teori kewajiban ini, banyak memberikan pemahaman
yang lebih mendalam tentang berbagai hal yang berkaitan dengan unsur pembentuk neraca yang
satu ini. Memberikan khasanah ilmu tentang kewajiban dan memperkaya pengetahuan dari yang
pernah dipelajari sebelumnya pada Pengantar, Madya, Akuntansi Lanjutan. Pendalaman
mengenai teori kewajiban ini yang dasar dan pengembangan dari praktik yang telah dipelajari
sebelumnya.

Pada awal pembahasan, disajikan berbagai definisi kewajiban oleh beberapa badan
standarisasi seperti FASB, IASC, AASB, APB, dan juga beberapa peniliti bidang akuntansi.

Pendefinisian oleh berbagai pihak tersebut memberikan gambaran yang lebih kompleks
tentang makna kewajiban itu sendiri, karena masing-masing pendapat melihat dari sudut pandang
yang berbeda. Seperti IASC dan AASB yang memisahkan antara makna atau pengertian dan
pengukuran serta pengakuan sehingga definisi tersebut lebih bersifat semantik. Namun, APB
yang dihubungkan dengan GAAP, mendefinisikan kewajiban dengan menggabungkan
pengertian kewajiban sekaligus menetapkan kriteria pengakuan, sehingga definisi tersebut lebih
bersifat struktural.

Dari berbagai definisi tersebut, kewajiban mempunyai tiga karakterisktik utama, yaitu
pengorbanan manfaat ekonomik masa datang, menjadi keharusan sekarang, dan timbul akibat
transaksi atau kejadian masa lampau.

Selanjutnya teori kewajiban lebih dibahas mendalam, seperti kriteria pengakuan,


hubungannya dengan The Time Value of Money, kewajiban moneter dan nonmoneter, pelunasan
hingga penghapusan.

You might also like