Professional Documents
Culture Documents
c
?
c
x
3 ????
?
???
?? ??
R ?
R
?
R
?
R
? !
R
" ? #
$ R
?
R
?
R
è? %
&
R ?
ü ?
?
??
?
?
c
!&
R R&'
Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam perekonomian yang dilakukan
oleh pemerintah melalui instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pengertian anggaran dari sudut pandang ekonomi adalah pemenggalan tujuan perusahaan yang
kemudian dipecah dalam rencana strategi tahunan dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan,
rencana tahunan tersebut adalah anggaran yang merupakan kendali jalannya perusahaan agar
sesuai dengan yang diharapkan. Adapun Kesalahan dalam penyusunan anggaran maupun dalam
pelaksanaannya dapat menimbulkan kerugian yang berarti bagi perusahaan tersebut dan yang
lebih buruk akibatnya adalah bangkrutnya perusahaan tersebut.
Anggaran Keuangan pemerintah sangatlah penting dalam mengatur sumber daya yang
ada sehingga dapat memajukan negaranya. Akan sangat kacau kondisi suatu Negara apabila
dalam pengelolaan sumber daya yang ada tidak direncanakan dengan sebaik-baiknya.Tentunya
aka nada banyak penyimpangan dalam menjalankan system kepemerintahannya.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hal tersebut
bermakna bahwa APBN disusun dengan mempertimbangkan Keadaan Negara saat itu. APBN
berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara
selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). Dalam pelaksanaannya apabila dirasa
bahwa APBN tersebut harus mengalami revisi (perubahan) dikarenakan perubahan salah satu
atau beberapa item yang terkandung dalam penyusunan, maka segera dilakukan perbaikan.
Komposisi APBN secara garis besar memuat Pendapatan, Pengeluaran dan Pembiayaan
Pemerintah. Sama halnya dengan Perusahaan, bahwa ketika pengeluarannya tidak
diperhitungkan sehingga haruis dilakukannya peminjaman (berakibat pada pos pembiayaan)
pada pihak lain tentunya perlu perhitungan akan kemampuan membayar (likuiditas dan
solvabilitasnya). Hutang Indonesia hingga saat ini belum lunas yang berakibat semakin
berkurangnya sumber daya guna membayar utang ± utang dan tersisa hanya sedikit yang akan
digunakan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia yang begitu banyak.
APBN disusun berdasarkan siklus anggaran (V ). Siklus dan mekanisme APBN
ini meliputi (a)tahap penyusunan RAPBN oleh pemerintah; (b) tahap pembahasan dan penetapan
RAPBN menjadi APBN dengan Dewan Perwakilan Rakyat; (c) tahap pelaksanaan APBN; (d)
tahap pengawasan pelaksanaan APBN oleh instansi yang berwenang, antara lain Badan
Pemeriksa Keuangan; dan (e) tahap pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.
Pengeluaran adalah hal yang perlu untuk mendapat perhatian dari penetapan jumlah yang
dianggarkan pada pos tersebut. Komposisi pengeluaran pemerintah umumnya adalah Belanja
Negara yang terdiri dari Belanja pemerinah pusat dan belanja untuk daerah.
Makalah ini berusaha untuk membahas masalah APBN dan Pengeluaran pemerintah,
seperti ilustrasi yang sedikit diutarakan bahwa penganggaran yang baik berakibat pada majunya
perusahaan tersebut dan sebaliknya pengaggaran yang buruk ataupun asal asalan bahkan lebih
parah lagi dianggarkan untuk kepentungan segelincir orang maka perusahaan tersebut sedang
menuju pintu kebangkrutan terbaiknya.
R
Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu unsur permintaan agregat. Konsep
perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran menyatakan bahwa
§ . Formula ini dikenal sebagai identitas pendapatan nasional (dalam arti luas),
sekaligus mencerminkan penawaran agregat. Sedangkan variabel-variabel di ruas kanan disebut
permintaan agregat. Variabel melambangkan pengeluaran pemerintah. Dengan
membandingkan nilai terhadap § serta mengamatinya dari waktu ke waktu dapat diketahui
seberapa besar kontribusi pengeluaran pemerintah dalam pembentukan permintaan agregat atau
pendapatan nasional. Dengan itu dapat dianalisis seberapa penting peranan pemerintah dalam
perekonomian nasional. Kebijaksanaan ±kebijaksanaan yang berkenan dengan penerimaan dan
pengeluaran pemerintah(pendapatan dan belanja negara) disebut kebijaksanaan fiskal.
R (
'
$
Di beberapa negara pemerintahnya terlibat erat dalam perekonomian , sementara di
negara-negara lain campur tangan pemerintah dalam perekonomiannya relatif lebih terbatas.
Dalam kancah perekonomian modern,peranan pemerintah dapat dipilah dan ditelaah menjadi
empat macam kelompok peran, yaitu :
1. Peran Alokatif Pemerintah, yakni peran pemerintah dalam mengalokasikan Sumber Daya
Ekonomi yang ada agar pemanfaatannya bisa optimal dan mendukung efisiensi produksi.
2. Peran distributive ,yakni peranan pemerintah dalam mendistribusikan sumber daya,
kesempatan dan hasil-hasil ekonomi secara adil dan wajar.
3. Peran Stabilisative, yakni peranan pemerintah dalam memelihara stabilitas perekonomian dan
memulihkannya jika berada dalam keadaan disequilibrum.
4. Peran dinamisatif, yakni peranan pemerintah dalam menggerakan proses pembangunan
ekonomi agar lebih cepat tumbuh, berkembang dan maju.
R
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi perekonomian melalui
pengeluaran dan penerimaan dalam APBN
Instrumen Kebijakan Fiskal antara lain :
R )
%
Pengeluaran pemerintah ditentukan dengan melihat akibat-akibat tidak langsung terhadap
pendapatan nasional.
Pajak dipakai untuk mengatur pengeluaran swasta, bukan untuk meningkatkan pengeluaran
pemerintah
Pinjaman dipakai sebagai alat untuk menekan inflasi lewat pengurangan dana yang ada di
masyarakat.
a. Pengeluaran pemerintah, perpajakan dan pinjaman dipergunakan secara terpadu untuk
mencapai kestabilan ekonomi
b. Dalam jangka panjang diusahakan adanya anggaran belanja seimbang, namun pada masa
depresi digunakan anggaran defisit.
Kebijakan fiskal secara umum diarahkan pada empat sasaran utama:
R ? M
$'
'
Agar dapat menciptakan stimulus fiskal dengan sasaran pemerintah manfaat yang lebih
tepat, pemerintah telah mengeluarkan peraturan-peraturan administratif dan menciptakan
penyaluran dana secara transparan
? M $')
$
£paya memperkuat basis penerimaan dilakukan melalui perbaikan administratif dan
struktur pajak, ekstensifikasi penerimaan pajak dan bukan poajak, seperti penjualan
saham B£MN dan penjualan aset BPPN
? M
'$ '$
$)'
£paya untuk menunjang program rekapitalisasi dan penyehatan perbankan dilakukan
dengan memasukan biaya restrukturisasi perbankan ke dalam APBN
M $'$
$$ )
APBN adalah suatu produk yang berfungsi untuk menggambarkan arah kebijakan-
kebijakan ekonmi makro yang hendak dijalankan pemerintah dalam suatu periode tertentu
(periode 1 tahun) dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara saat ini adalah sebagai berikut:
? ??? ??
? '????
? (??)???
? **?
??
)?)??
? '??+??
? (???
? ????
3?,3-??./)0?
???
? ?? ??
?
?
? ??
!'
+!,
!'
+!,
Dana Alokasi £mum (DA£) adalah sejumlah dana yang dialokasikan kepada setiap
Daerah Otonom (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia setiap tahunnya sebagai dana
pembangunan. DA£ merupakan salah satu komponen belanja pada APBN dan menjadi salah
satu komponen pendapatan pada APBD. Tujuan DA£ adalah sebagai pemerataan kemampuan
keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan Daerah Otonom dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
Jumlah Dana Alokasi £mum setiap tahun ditentukan berdasarkan Keputusan Presiden. Setiap
provinsi/kabupaten/kota menerima DA£ dengan besaran yang tidak sama, dan ini diatur secara
mendetail dalam Peraturan Pemerintah. Besaran DA£ dihitung menggunakan rumus/formula
statistic yang kompleks, antara lain dengan variabel jumlah penduduk dan luas wilayah.
Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah alokasi dari anggaran pendapatan dan belanja Negara
kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khususyang
merupakan urusan Pemerintah Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. DAK termasuk Dana
perimbangan, disamping Dana Alokasi £mum (DA£).
+,
Mulai tahun 2002, pemerintah telah memberlakukan ££ No.24 Tahun 2002 tentang
Surat £tang Negara (S£N). Sebelum undang-undang ini disahkan, S£N dikenal sebagai obligasi
pemerintah.
Beberapa indikator perekonomian makro yang menjadi asumsi dalam penyusunan APBN
disampaikan pemerintah lewat Nota Keuangan RAPBN. Pemerintah menggunakan tujuh
indikator perekonomian makro sebagai berikut:
Hal yang mendorongrevisi APBN adalah adanya kenyataan bahwa tingkat sensitivitas
asumsi dasar penyusunan APBN itu sangat tinggi terhadap besaran total dan beberapa komponen
dalam APBN. Sedikit saja perubahan dalam asumsi, maka dampaknya terhadap APBN ternyata
cukup besar.
%
APBN merupakan instrument untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan Negara dalam
rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian
dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.
Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban Negara
dalam suatu tahun anggaran harus dimasukkan dalam APBN. Surplus penerimaan Negara dapat
digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara tahun anggaran berikutnya. APBN mempunyai
fungsi antara lainnya adalah sebagai berikut:
Fungsi alokasi berarti bahwa anggaran Negara harus diarahkan untuk mengurangi
pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perekonomian.
Contoh : mengatur alokasi dana dari seluruh pendapatan Negara kepada pos-pos
belanja untuk pengadaan barang-barang dan jasa-jasapublik serta pembiayaan
pembangunan lainnya.
R
$$
$
1.? Kemandirian
2.? Penghematan atau peningkatan efisiensi dan produktivitas
3.? Penajaman prioritas pembangunan
4.? Menitikberatkan pada asas-asas dan undang-undang Negara.
"
*
Secara histories, cirri-ciri utama APBN Indonesia adalah sebagai berikut :
2.? Kendali yang amat ketat dari pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah.
Tidak satupun daerah yang mampu membiayai anggaran rutinnya sendiri sehingga terjadi
ketergantungan anggaran pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat.
Mulai APBN 2000 disebut anggaran deficit yang dibiayai dengan sumber-sumber
pembiayaan dari dalam dan luar negeri. Perubahan tersebut dimaksudkan antara lain untuk :
1.? Meningkatkan transparansi sebagai bagian dari tata pemerintahan yang baik.
2.? Mempermudah analisis terhadap strategi kebijakan fiskal.
3.? Mengantisipasi pelaksanaan undang-undang tentang otonomi daerah dan perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah.
1.? Pemerintah £mum, terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah tingkat I dan II.
2.? Operasi Keuangan Sektor Publik, terdiri adari pemerintah umum dan perusahaan-
perusahaan milik pemerintah.
Pada saat ini, GFS Indonesia dalam penyajiannya baru mencakup operasi keuangan pemerintah
pusat. Menurut konsep GFS, operasi keuangan pemerintah pusat merupakan konsolidasi dari
transaksi anggaran dan program jaminan sosial. Secara umum, komponen GFS terdiri dari 4
komponen :
APBN sebagai instrumen utama kebijakan fiskal, mempunyai peranan yang sangat
strategis dalam mewujudkan tercapainya berbagai tujuan dan sasaran pembangunan. Peranan
strategis APBN tersebut berkaitan dengan ketiga fungsi utama kebijakan fiskal, yaitu fungsi
alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi. Dengan peranan yang sangat strategis tersebut,
maka APBN harus sehat, dan sustainable. Ada tiga indikator APBN yang sehat dan
berkesinambungan, yaitu: defisit harus terkendali menuju seimbang atau surplus, keseimbangan
primer terjaga positif, rasio utang yang cenderung menurun.
Sebagai alat kebijakan fiskal, APBN harus dapat berfungsi sebagai stabilisator bagi
perekonomian, dan atau bersifat kontra-siklis (Countercyclical). Ini berarti, pada saat ekonomi
sedang dalam masa ³boom´, Pemerintah dapat menjalankan anggaran surplus, dan sebaliknya,
pada saat resesi/krisis, Pemerintah dapat melakukan ekspansi fiskal dengan menjalankan
anggaran defisit. Dengan demikian, secara overall, APBN akan menuju seimbang selama suatu
periode jangka panjang siklus ekonomi (Balanced Budget Over Cycle).
BAB III
KESIMP£LAN
Setelah membahas APBN dan pengeluaran pemerintah dan semua fungsi dari
penyusunan APBN yang dimaksud memuat semua golongan masyarakat dan bukan pada
kepentingan kelompok tertentu, diharapkan pemerintah benar-benar mengontrol dari
penlaksanaannya dan juga melihat manfaat dari pengeluaran pemerintah yang dimaksudkan agar
menambah pendapatan negar dan bukannya menambah pembiayaan Negara yang berakibat
penggunaan Sumber daya hanya untuk membayar utang luar negeri.
!%-
www.wiziq.com/tutorial/39726-÷c