Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
Keterangan :
Zero adjust screw
Berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar
sekrupnya ke kanan atau kekiri dengan menggunakan obeng minus
Zero ohm adjust knob
Berfungsi mengatur jarum penunjuk pada posisi nol caranya : saklar pemilih
diputar pada posisi w, test lead + (merahdihubungkan ke test lead – hitam,
kemudian tombol pengatur kedudukan 0 w diputar ke kiri atau ke kanan
sehingga menunjuka pada kedudukan 0 w.
Range selector switch
Berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurnya. Multimeter
biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu :
- Posisi w (ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter yang
terdiri dari beberapa batas ukur.
- Posisi ACV berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang
terdiri dari lima batas ukur : 10, 50, 250, 500 dan 1000
- Posisi DCV berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang
terdiri dari 5 batas ukur : 10, 50, 250, 500, dan 1000
- Posisi DcmA (miliamper DC) berarti multimeter berfungsi sebagai
amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25 ; 25 dan 500.
Lubang kutub +
Berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub + yang berwarna merah.
Lubang kutub –
Berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub – yang berwarna hitam
Polarity selector switch
Berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
Meter cover
Berfungsi sebagai tempat komponen komponen multimeter
Knife edge pointer
Berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
Scale
Berfungsi sebagai skala pembacaan meter
B. Penggunaan multimeter
Multimeter, secara umum dapat digunakan untuk mengukur 3 besaran listrik yaitu
arus, tegangan, dan tahanan. Pertama tama jarum penunjuk meter diperiksa apakah sudah
tepat pada angka 0 pada skala DCmA , DCV atau ACV posisi jarum nol di bagian kanan
dan untuk ohmmeter posisi jarum nol di bagian kanan . Jika belum tepat harus diatur
dengan memutar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk meter ke kiri atau ke kanan
dengan menggunakan obeng pipih (-) kecil.
a. Arus
Untuk mengukur arus DC dari suatu sumber arus DC, saklar pemilih pada
multimeter diputar ke posisi DCmA dengan batas ukur 500 mA. Kedua test lead
multimeter dihubungkan secara seri pada rangkaian sumber DC
Ketelitian Paling tinggi akan didapatkan bila jarum penunjuk multimeter pada
kedudukan maksimum. Untuk mendapatkan kedudukan maksimum, saklar pilih
diputar setahap demi setahap untuk mengubah batas ukurnya dari 500 mA, 250 mA,
dan 0,25 mA. Yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan
kedudukan maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi karena dapat
merusakkan multimeter
b. Tegangan
Untuk mengukur tegangan, dalam multimeter menggunakan Voltmeter, ada beberapa
tahap yang harus dilakukan untuk mengukur tegangan dengan menggunakan
voltmeter pada multimeter:
1.Mengukur tegangan DC
Atur selektor pada posisi DCV
Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan
di cek,jika tegangan yang di cek sekitar 12 volt maka atur posisi
sakala di batas ukur 50V,untuk mengukur tegangan yang tidak
diketahui besarnya maka atur batas ukur pada batas tertinggi agar
multimeter tidak rusak
Hubungkan probe multimeter ketitik tegangan yang akan dicek, probe
warna merah pada posisi (+) probe warna hitam pada posisi (-) dengan
catatan tidak boleh terbalik
Baca hasil ukur pada multimeter
2.Mengukur tegangan AC
Atur selektor pada posisi ACV
Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan
di cek,jika tegangan yang di cek sekitar 12 volt maka atur posisi
sakala di batas ukur 50V,untuk mengukur tegangan yang tidak
diketahui besarnya maka atur batas ukur pada batas tertinggi agar
multimeter tidak rusak
Hubungkan probe multimeter ketitik tegangan yang akan dicek, probe
warna merah pada posisi (+) probe warna hitam pada posisi (-) dengan
catatan tidak boleh terbalik
Baca hasil ukur pada multimeter.
c. Tahanan
Untuk pengukuran hambatan, dalam multimeter menggunakan ohmmeter, ada
beberapa tahap yang harus dilakukan untuk mengukur hambatan dengan
menggunakan ohmmeter pada multimeter :
1. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan melihat terlebih dahulu
keadaan multimeter, baik atau rusak.
2. Nolkan jarum multimeter pada posisi sebelah kiri dengan menggunakan ohm
zero correction dengan cara memutar kekiri atau kekanan agar jarum tersebut
benar benar ke angka nol di sebelah kiri.
3. Posisikan range range selector pada x1 Ω, x10 Ω, x100 Ω, x1k Ω, atau x10k
selanjutnya tempelkan ujung kabel positif dan negatif. Nolkan jarum
multimeter tepat pada angka nol di sebelah kanan menggunakan ohm adjust.
4. Pada dasarnya untuk pengukuran, range selector ohm meter harus betul betul
diperhatikan, yaitu setiap memindahkan range selector ke masing masing nilai
ohm terlebih dahulu ujung tapisnya disatukan / dihubungkan. Sambil melihat
jarum multimeter menunjukkan kurang atau lebih dari angka nol di sebelah
kanan. Kurang atau lebihnya jarum tersebut kita atur dengan tombol ohm
adjusting knop ke arah kiri atau kanan sehingga jarum multimeter tersebut
benar benar ke posisi nol.
5. Setiap akan mengukur posisi ohm sebaiknya letakkan range selector pada
skala yang paling kecil.
‘
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yng dapat diambil dari makalah tersebt adalah bahwa dalam multimeter
terdapat 3 bagian yang dapat digunakan untuk mengukur arus, tegangan, dan tahanan dengan
menyetel range masing masing. Untuk mengukur arus, dalam multimeter digunakan
amperemeter, sedangkan untuk mengukur tegangan dapat menggunakan voltmeter, dan
tahanan digunakan dengan menggunakan ohmmeter. Secara teknis, perbedaan nama hanya
terdapat pada skala yang tertera pada multimeter dan range. Untuk skala ohmmeter ada pada
skala yang angka nolnya ada di sebelah kanan. Sedangkan untuk voltmeter dan amperemeter,
skalanya terdapat pada skala yang sama, yang membedakan hanya range selectornya saja.