Professional Documents
Culture Documents
Materi globalisasi
DOSEN
Dr. Arita Marini, M.Pd.
Dikerjakan oleh:
Iriana Ngesti Utami
No. Reg : 7526100372
pelaksanaanya di sekolah.
Dalam bidang pendidikan saat ini mulai diterapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Pada kurikulum ini tiap satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk
sosial budaya masyarakat setempat dengan harapan pengembangan tersebut dapat memenuhi
kebutuhan lingkungan atau daerah sekitar satuan pendidikan. Pengembangan KTSP yang
beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
Dengan diberlakukannya KTSP ini, guru sebagai ujung tombak pendidikan di sekolah
karakteristik peserta didiknya. Mengingat peran penting guru dalam proses pembelajaran
sekaligus pengatur skenarion proses pembelajaran di kelas, maka seorang guru sebaiknya
1
BSNP. 2006. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. BP. Cipta
Jaya. Jakarta.hlm. 5
dalam kelas sehingga proses pembelajaran dapat lebih terstruktur dan tepat sasaran sehingga
yang direncanakan, maka guru juga sebaiknya menyiapkan bahan evaluasi yang mencakup
aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek Kognitif meliputi penilaian proses dan produk,
aspek afektif berupa sikap yang diharapkan dan aspek psikomotor berupa karya yang
Pembelajaran (RPP) dan cara pengevaluasian peserta didik dilihat dari aspek kognitif, afektif
dan psikomotor. Contoh ini dibuat dengan harapan menjadi salah satu masukan bagi para
untuk guru yang mengajara mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) kelas 4 SD
semester II. Contoh RPP ini untuk Standar Kompetensi (SK) Menunjukkan sikap terhadap
globalisasi yang terjadi di lingkungannya. Namun pembuatan contoh ini tentunya tidaklah
luput dari suatu kesalahan, oleh karena itu saran dan kritik tetap terus diharapkan penulis
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar...................................................................................................................................................i
Daftar Isi ...........................................................................................................................................................iii
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.….……….…………………………...……….………...……..…….....3
Format Penilaian ..............................................................................................................................................6
LKS I (produk)...................................................................................................................................................7
Artikel media cetak............................................................................................................................................9
Naskah role playing.........................................................................................................................................14
LKS II (proses)................................................................................................................................................15
LKS III (psikomotor).........................................................................................................................................16
LKS IV (afektif/sikap).......................................................................................................................................17
Daftar Pustaka ................................................................................................................................................18
Buku Siswa......................................................................................................................................................19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
3. KONFIRMASI
Guru memberikan apresiasi terhadap hasil
karya tiap kelompok yang telah diperbaiki
seambil memberikan penguatan konsep
15 menit Klasikal
tentang globalisasi, dampak positif dan
negatifnya serta sikap terhadap pengaruh
globalisasi
F. Sumber Pembelajaran
Buku Siswa
Media cetak (Koran dan majalah)
Gambar yang relevan dengan materi pembelajaran
G. Alat dan Bahan
Kertas karton
Pensil
Penghapus
Lem
Gunting
ICT
H. Penilaian
Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Aspek Kognitif meliputi penilaian produk dan proses.
Aspek Afektif meliputi penilaian sikap.
Aspek Psikomotor meliputi pembuatan hasil karya (kliping).
A. Penilaian proses
Dilakukan saat siswa melakukan diskusi dan bermain peran.
(Format penilaian ketrampilan sosial terlampir)
B. Penilaian Hasil
1. Penilaian Hasil Kerja Kelompok
Didasarkan pada hasil kerja kelompok siswa (Lembar Kerja Siswa terlampir).
Pedoman penskoran:
Waspadai Blackberry
Bukan rahasia lagi bahwa kurang tidur berkualitas mempunyai efek buruk terhadap
kesehatan mental. Padahal, mendapatkan tidur yang bagus tidak semudah yang Anda
bayangkan. Dan kemampuan untuk memejamkan mata semakin rumit dengan
hadirnya blackberry. Serangkain percobaan menunjukkan bahwa mengirim pesan
atau chatting melalui ponsel sebelum jam tidur bisa mengganggu pola tidur, memicu
insomnia, sakit kepala dan kesulitan konsentrasi. Yang lebih mengkhawatirkan lagi,
hasil studi awal dari Uppsala University di Swedia menunjukkan bahwa radiasi
sedikit saja dari ponsel bisa mengganggu tidur. Sebuah penelitian yang
didanai perusahaan-perusahan ponsel mengidikasikan bahwa radiasi
dari handset dapat menimbulkan sejumlah gangguan seperti insomnia, sakit kepala
dan pusing-pusing. Radiasi juga dapat menurunkan durasi tidur
lelap sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk memulihkan diri.
Ponsel khususnya blackberry dapat memicu kecemasan. Tidak bisa disangkal bahwa
blackberry merupakan perangkat revolusioner. Gadget kecil ini bisa memenuhi semua
kebutuhan komunikasi Anda. Tapi jika perangkat yang sama juga menyebabkan
ketergantungan, merusak konsentrasi dan mengganggu tidur, tentunya blackberry juga
akan membuat stress. Tingkat stress lebih parah jika Anda sangat bergantung terhadap
blackberry dalam mengerjakan tugas sehari-hari.
Radiasi terhadap Otak
Radiasi ponsel telah lama dikaitkan dengan berbagai gangguan fungsi otak atau
susunan saraf pusat. Gangguan ke otak tersebut meliputi mulai dari tumor hingga
insomnia. Meskipun temuan studi masih bertentangan, bukti mulai menunjukkan
adanya peningkatan risiko tumor otak di kalangan pengguna ponsel.
Prof Henry mengatakan, efek radiasi pada anak-anak sangat mengkhawatirkan karena
otak yang masih berkembang sangat mungkin terkena radiasi. Tumor otak biasanya
berkembang selama 30 sampai 40 tahun. Anak-anak yang menggunakan telepon
genggam sejak remaja akan mempunyai periode waktu yang lebih panjang sebelum
terlihat dampaknya. “Kita tidak tahu apakah anak-anak lebih mudah terkena radiasi,”
katanya sambil menyarankan agar orang-orang menggunakan headset guna
menjauhkan antena dari kepala.
Sebuah riset selama enam tahun yang dilakukan UK Mobile Telecommunications dan
Health Research Programme (MTHRP) di Inggris menyimpulkan bahwa penggunaan
ponsel tidak menimbulkan risiko jangka pendek pada otak. Namun begitu, para
peneliti mengatakan mereka tidak mengesampingkan adanya kemungkinan risiko
jangka panjang yang dapat menimbulkan kanker
Penelitian tentang pengaruh ponsel memang sudah banyak dilakukan dan kebanyakan
selalu memusatkannya pada risiko mengidap penyakit tumor. Dan tak jarang di antara
riset tersebut tidak menemukan hubungan signifikan antara radiasi ponsel dengan
risiko mengidap kanker. Menurut peneliti di Tel Aviv University, penelitian-
penelitian tersebut cenderung selalu terfokus pada tumor otak, dan seringkali tidak
mengujinya untuk penggunaan jangka panjang. Kanker kelenjar ludah adalah jenis
penyakit dengan prevalensi sangat rendah. Inggris misalnya, dari 230.000 kasus
kanker yang ditemukan setiap tahunnya, hanya 550 kasus saja yang berhubungan
dengan jenis yang satu ini.
Dr. Siegal Sadetzki yang memimpin riset ini mengatakan penggunaan ponsel di Israel
tercatat lebih tinggi ketimbang negara lain di dunia. Fenomena ini memberikan
keuntungan bagi riset karena peneliti dapat memantau pengaruhnya untuk jangka
panjang atau pun dampak kumulatif yang akan terjadi. “Dibandingkan dengan
penelitian lain, jumlah paparan pada radisi frekuensi radio yang kami pantau di sini
lebih tinggi. Jika Anda mau, Anda akan melihat apa yang terjadi di mana pun lebih
cepat terjadi di Israel,” ungkapnya.
Salah satu temuan kunci dari penelitian ini adalah penggunaan ponsel yang tinggi di
wilayah pinggiran atau pedesaan ternyata memiliki dampak risiko lebih tinggi
ketimbang di kota. Hal disebabkan fakta bahwa penggunaan ponsel di area dengan
sinyal lemah butuh pancaran radiasi yang lebih kuat supaya ponsel dapat berfungsi.
Namun Dr Sadetzki menekankan, satu penelitian saja tidak cukup untuk membuktikan
suatu hubungan sehingga penelitian lanjutan perlu dilakukan. Meski demikian,
hingga bukti-bukti baru ditemukan, lanjutnya, pendekatan yang bersifat pencegahan
tetap merupakan yang terbaik khususnya dikaitkan dengan penggunaan ponsel pada
anak-anak.
Walau temuan baru dari Israel ini menunjukkan adanya dampak signifikan, sebuah
penelitian terbesar dan terpanjang tentang ponsel lainnya justru tidak menemukan
adanya peningkatan risiko jenis kanker apapun. Penelitian tersebut melibatkan
420.000 orang di Denmark, yang telah menggunakan ponsel selama kurang lebih 10
tahun. Dari riset itu terungkap fakta bahwa kasus kanker ternyata lebih rendah dari
yang diperkirakan untuk ukuran riset sebesar itu. Hal itu juga mengindikasikan
bahwa ponsel tak memiliki dampak pada perkembangan tumor
Naskah Role Playing
Kamu memiliki dua teman, yaitu Ana dan Dina. Ana anak orang kaya sementara Dina
anak dari keluarga sederhana. Ana memiliki fasilitas yang lengkap. Ana memiliki Handphone
dan Internet. Dirumah, Ana juga tersedia playstation. Setiap hari Ana bermain play station
dan chatting bersama teman-temannya lewat internet. Handphone pun terus berbunyi, Ana
senang sekali menelpon teman-temannya walaupun tidak penting. Ana bisa menghubungi
temannya kapanpun dan dimanapun ia suka, selam pulsa handphone belum habis. Hasilnya
nilai pelajaran Ana di sekolah turun, biaya pulsa handphone juga naik. Orang tua Ana sangat
kerepotan untuk membiayai pengeluaran Ana.
Berbeda halnya dengan Ana, Dina hanya mempunyai sedikit uang, oleh karena itu ia
sangat hemat. Ia menggunakan layanan internet hanya untuk mencari tambahan materi
pelajaran, ia juga menggunakan telepon rumah untuk menghubungi temannya saat akan
belajar kelompok.
Nb: naskah ini boleh kamu tambahkan dampak negatif dan positif handphone dan internet
dari artikel media cetak yang telah kamu baca sebelumnya.
Nama : Mata Pelajaran : PKN
Kelompok: Hari/Tanggal :
Dari role playing yang sudah dilakukan temanmu. Identifikasi kelebihan dan kelemahan dari
penggunaan handphone dan internet!
1.
2.
3.
1.
2. 3. 4. 5.
1 Burger
2 Nasi padang
3 Jas
4 Kebaya batik
5 Handphone
Kunci Jawaban LKS 2 (proses)
1 Burger V
2 Nasi padang V
3 Jas V
4 Kebaya batik V
5 Handphone V
Lembar Kerja Siswa 3: Psikomotor
2. Gunting
3. Lem
4. Kertas karton
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat kliping
2. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada format assesmen kinerja dibawah ini
Keterangan :
1 : Tidak dilakukan
Kelas :
No Aspek yang diamati SKOR
A B C D E Jumlah
1. Memilih model pakaian
2 Menonton acara TV kesukaan
3 Kebiasaan/Sikap terhadap orang tua ketika
akan berangkat ke sekolah dan pulang
sekolah .
Keterangan Skor :
A ( 91 – 100 ) = Selalu bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia
B ( 81 – 90 ) = Kadang – kadang bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia .
C ( 71 – 80 ) = Jarang sekali bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia .
D (61 – 70 ) = Tidak pernah bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia .
E ( 51 – 60 ) = Sikap dan perilakunya tidak sopan
Jakarta , 20 Maret 2011
Pengamat
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2006. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan Model Silabus Mata
Pelajaran SD/MI. BP. Cipta Jaya. Jakarta.
Ningsih, S. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD dan MI kelas IV. Widya Utama.
Jakarta.2007.
Sarjan dan Nugroho.A, Pendidikan Kewarganegaraan: Bangga Menjadi Insan
Pancasila untuk SD/MI Kelas IV, diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008.
Bab 6
Mengenal Globalisasi
Berbagai peristiwa belahan dunia dapat kita saksikan melalui layar lebar
(televisi) pada jam, menit atau bahkan detik yang sama. Kita dapat
di negeri seberang dengan mudah. Kita seakan hidup dalam satu desa
”Berarti kita beruntung. Kita dapat hidup lebih nyaman dan mudah,”
sahut Ida.
”Betul Ida, itu dampak positifnya, tapi dampak negatifnya juga banyak,”
kata Pak Darma.
”Apa saja dampak negatifnya, Pak?” tanya Atep.
”Coba siapa yang bisa menyebutkan?” tanya Pak Darma.
Semua anak menggelengkan kepala, tanda tidak tahu. Kemudian Pak
Gambar 6.3 Pada saat main playstation, anak sering lupa waktu
4. Budaya permisif
Permisif artinya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan
dengan sarana canggih. Misalnya: menipu dengan informasi lewat
HP. Seperti “Selamat anda mendapat sebuah mobil Sedan. Untuk
pencairan silakan transfer uang sebanyak 25 juta ke nomer rekening
09995678 di bank Plecit atas nama Koplo.”
6. Menurunnya ikatan rohani
Pada era globalisasi orang banyak yang meninggalkan ibadah dengan
alasan sibuk. Orang juga banyak meninggalkan ajaran agama. Mereka
hanya mementingkan duniawi saja,” jelas Pak Darma.
4. Tim kesenian Bali ke Chili dan Peru. Dalam rangka memenuhi undangan
KBRI Tim dari pulau Dewata ini menampilkan tari Saman (Aceh), tari
Maengket (Sulawesi), dan sejumlah tari Bali. Pementasan ini bertujuan
untuk menjalin kerja sama dan dapat memberikan informasi tentang
Indonesia.
6.Wayang Kulit
Ki Manteb Sudarsono dalang wayang kulit dari kabupaten Karanganyar,
Jawa Tengah go internasional. Karena Ki Manteb menerima
penghargaan UNESCO Award yang diserahkan langsung di Paris,
Prancis. Sebelumnya UNESCO lembaga di bawah Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan telaah terhadap kesenian wayang,
termasuk mempelajari penelitian dari komunitas dalang Indonesia. Ki
Manteb Sudarsono yang terkenal dengan sabetannya menampilkan
kepiawaiannya mendalang di beberapa negara di Eropa. Cerita yang disajikan
yaitu Dosumuko Leno, Sesaji Raja Suya, dan Begawan
Ciptoning. Perlengkapan mendalang meliputi wayang kulit satu kotak,
gamelan, pengrawit (penabuh gamelan) Wiro Sworo dan Swarowati
globalisasi.
Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk menanggulangi
pengaruh negatif globalisasi. Adapun upaya penanggulangannya dapat
diterapkan di berbagai lingkungan yang berbeda-beda.
1. Lingkungan Sekolah
Di sekolah perlu ditekankan pelajaran budi pekerti serta pengetahuan
tentang globalisasi. Dengan demikian siswa tidak terjerumus dalam
perilaku negatif akibat globalisasi seperti kenakalan remaja atau tawuran
antarpelajar. Untuk itu, peranan orang tua, guru, serta siswa sangat
diperlukan. Peran serta tersebut dapat diwujudkan dalam kerja sama
dan komunikasi yang baik. Misalnya guru dan orang tua selalu
mengawasi dan membimbing siswa. Siswa juga harus mematuhi
perintah orang tua dan guru. Selain itu, siswa juga harus menerapkan
peraturan sekolah dengan disiplin. Hal ini untuk mencegah pengaruh
negatif globalisasi masuk ke sekolah.
Gambar 6.6 Aktif mengikuti ekstrakurikuler