You are on page 1of 36

Perangkat pembelajaran pkn kelas iv sd

Materi globalisasi

DOSEN
Dr. Arita Marini, M.Pd.

Dikerjakan oleh:
Iriana Ngesti Utami
No. Reg : 7526100372

Program Studi Pendidikan Dasar

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2011
KATA PENGANTAR

Semenjak diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004,

tentang pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan

pendidikan, maka pengelolaan pendidikan yang semula sentralistik berubah menjadi

desentralistik.1 Desentralisasi pengelolaan pendidikan diwujudkan dengan diberikannya

wewenang kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan

pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum baik penyusunannya maupun

pelaksanaanya di sekolah.

Dalam bidang pendidikan saat ini mulai diterapkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Pada kurikulum ini tiap satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk

mengembangkan kurikulumnya disesuaikan dengan potensi sekolah, karakteristik daerah dan

sosial budaya masyarakat setempat dengan harapan pengembangan tersebut dapat memenuhi

kebutuhan lingkungan atau daerah sekitar satuan pendidikan. Pengembangan KTSP yang

beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan

pendidikan nasional.

Dengan diberlakukannya KTSP ini, guru sebagai ujung tombak pendidikan di sekolah

yang langsung berhubungan dengan peserta didik diharapkan mampu mengembangkan

indikator-indikator materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik daerah sekaligus

karakteristik peserta didiknya. Mengingat peran penting guru dalam proses pembelajaran

sekaligus pengatur skenarion proses pembelajaran di kelas, maka seorang guru sebaiknya

menyiapkan perangkat pembelajaran yang berisi tentang rencana- rencana pengajaran di

1
BSNP. 2006. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. BP. Cipta
Jaya. Jakarta.hlm. 5
dalam kelas sehingga proses pembelajaran dapat lebih terstruktur dan tepat sasaran sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Selanjutnya untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan

yang direncanakan, maka guru juga sebaiknya menyiapkan bahan evaluasi yang mencakup

aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek Kognitif meliputi penilaian proses dan produk,

aspek afektif berupa sikap yang diharapkan dan aspek psikomotor berupa karya yang

dihasilkan selama proses pembelajaran.

Berikut ini contoh perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan cara pengevaluasian peserta didik dilihat dari aspek kognitif, afektif

dan psikomotor. Contoh ini dibuat dengan harapan menjadi salah satu masukan bagi para

guru dalam pembuatan perencanaan pembelajaran (RPP) dan pengevaluasian khususnya

untuk guru yang mengajara mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) kelas 4 SD

semester II. Contoh RPP ini untuk Standar Kompetensi (SK) Menunjukkan sikap terhadap

globalisasi di lingkungannya, Kompetensi Dasar (KD) Menentukan sikap terhadap pengaruh

globalisasi yang terjadi di lingkungannya. Namun pembuatan contoh ini tentunya tidaklah

luput dari suatu kesalahan, oleh karena itu saran dan kritik tetap terus diharapkan penulis

sebagai bahan masukkan penulis di kemudian hari.

Jakarta, 20 Maret 2011

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar...................................................................................................................................................i
Daftar Isi ...........................................................................................................................................................iii
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.….……….…………………………...……….………...……..…….....3
Format Penilaian ..............................................................................................................................................6
LKS I (produk)...................................................................................................................................................7
Artikel media cetak............................................................................................................................................9
Naskah role playing.........................................................................................................................................14
LKS II (proses)................................................................................................................................................15
LKS III (psikomotor).........................................................................................................................................16
LKS IV (afektif/sikap).......................................................................................................................................17
Daftar Pustaka ................................................................................................................................................18
Buku Siswa......................................................................................................................................................19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Mata Pelajaran : PKN
Kelas/Semester : IV/2
Waktu : 3 x 35 menit (2 x Pertemuan)
Standar Kompetensi : 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
Kompetensi Dasar : 4.1. Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang
terjadi di lingkungannya.
A. Indikator :
1. Kognitif
a. Produk
1. Mengenal istilah globalisasi
2. Mengidentifikasi ciri-ciri globalisasi
b. Proses
1. Menemutunjukan dampak positif globalisasi di lingkungan sekitar.
2. Menemutunjukan dampak negatif globalisasi di lingkungan sekitar.
2. Psikomotor
 Menunjukkan bukti globalisasi di lingkungan sekitar dengan
mengumpulkan kliping dari media cetak tentang globalisasi
3. Afektif
a. Menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai kepribadian bangsa
b. Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi : sopan, ramah, jujur,
peduli dan tanggung jawab
c. Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : berperan aktif selama
proses pembelajaran, bertutur kata santun dengan teman dan menghargai
pendapat orang lain
B. Tujuan Pembelajaran :
1. Kognitif
a. Produk
1. Melalui melalui ceramah dan tanya jawab, Siswa dapat mengenal
arti globalisasi dengan benar.
2. Melalui alat bantu dan gambar pendukung, siswa dapat
mengidentifikasi salah satu ciri globalisasi yaitu masuknya produk
dan budaya luar negeri yang masuk ke negara Indonesia dengan
tepat.
b. Proses
1. Melalui metode role playing siswa dapat menemutunjukkan dampak
positif globalisasi di lingkungan sekitar dengan benar.
2. Melalui metode role playing siswa dapat menemutunjukkan dampak
negatif globalisasi di lingkungan sekitar dengan benar.
3. Psikomotor
a. Diberikan alat dan bahan, siswa dapat menunjukkan dampak globalisasi
dan cara menyikapinya dengan mengumpulkan kliping tentang globalisasi
melalui media cetak dengan baik.
3. Afektif
a. Melalui lembar observasi, siswa dapat menunjukkan menunjukkan sikap
dan perilaku yang sesuai kepribadian bangsa (cara berpakaian, tutur kata,
cara bersikap pada teman dan guru serta tayangan televisi kesukaan)
dengan jelas.
b. Dalam pembelajaran diharapkan siswa mampu menunjukan karakter yang
meliputi : sopan, ramah, jujur, peduli dan tanggung jawab dengan baik.
c. Dalam pembelajaran diharapkan siswa mampu mengembangkan
keterampilan sosial, meliputi : berperan aktif selama proses pembelajaran,
bertutur kata santun dengan teman dan menghargai pendapat orang lain
dengan baik.
C. Materi Pembelajaran :
Fakta:
Globalisasi berasal dari kata global.
Global berarti umum atau universal.
Globalisasi juga dapat diartikan sebagai
masuknya pengaruh-pengaruh asing dari
seluruh penjuru dunia ke sebuah wilayah.
Golabalisasi berkaitan erat dengan
kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
Identifikasi konsep:
 Pengertian globalisasi
 Dampak globalisasi
 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi
D. Model Pembelajaran :
 Ceramah
 Bermain peran (role playing)
 Diskusi
 Penugasan
E. Kegiatan Pembelajaran
Pengorganisasian
Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kelas
A. Kegiatan Awal 10 menit
1. Memberikan motivasi kepada siswa bertanya
jawab tentang pengetahuan mereka tentang
Handphone dan internet.
(1.siapa yang mempunyai handphone?
2.Siapa yang pernah menggunakan layanan
2 menit Klasikal
internet misal email atau chatting?
3.Apa fungsi handphone?
4.Apa kelebihan handphone disbanding
telepon rumah?)

2. Guru melakukan apersepsi Menunjukkan


gambar-gambar alat komunikasi pada
masalalu dan masa kini serta makanan dan
5 menit Klasikal
pakaian Indonesia dibandingkan dengan
produk luar negeri.

3. Guru menyampaikan tema dan tujuan


Ceramah/
pembelajaran yang akan dicapai. 2 menit
Klasikal
4. Siswa diajak untuk membuat kesepakatan-
kesepakatan dalam pembelajaran. Diskusi
Misalnya: cara berbicara, teknik kerja 1 menit kelas/
kelompok Klasikal

B. Kegiatan Inti 85 menit


1. EKSPLORASI
 Siswa dibagi menjadi 3 kelompok @ 9-10 siswa.
Masing-masing kelompok diberikan beberapa
media cetak (Koran dan majalah) untuk membaca diskusi
10 menit
sekaligus mengamati tentang globalisasi, kelompok
perkembangannya dan dampaknya. Kliping yang
sesuai dapat ditempel dan dihias di sebuah
kertas karton
 Selanjutnya guru membagikan LKS untuk 10 menit Diskusi
Pengorganisasian
Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kelas
mendiskusikan beberapa produk yang masuk ke
Indonesia kemudian membandingkanya dengan
produk dalam negeri serta menuliskan dampak
masuknya produk dan budaya tersebut bagi
kehidupan di lingkungan sekitar.
 Informasi dapat diperoleh dari hasil diskusi atau
kliping yang sudah terkumpul
(Guru berkeliling untuk menilai keterampilan
proses dan sosial siswa saat bekerja dalam
kelompok serta memberikan jawaban dan
penjelasan singkat pada siswa atau kelompok
yang belum mengerti atau bertanya).
 Guru membagikan naskah role playing pada tiap
kelompok. Dan meminta siswa mempelajari
naskah yang dibagikan.
(guru berkeliling membantu siswa memahami
naskah untuk persiapan role playing dan 10 menit Diskusi
memberikan kesempatan pada siswa untuk
menambahkan isi naskah sesuai pengerjaan LKS
yang telah diberikan)
* naskah terlampir
2. ELABORASI
 Masing-masing kelompok mengajukan
perwakilan untuk bermain peran sesuai
naskah yang telah diberikan guru dan
tambahan dari kelompok yang sudah Bermain
20 menit
dikonsultasikan sebelumnya pada guru. peran
 Anggota kelompok yang lain memperhatikan
inti pelajaran yang dapat diambil sekaligus
memberikan masukkan bagi kelompok yang
bermain peran
 Tiap kelompok memperbaiki/menambahkan
jawaban LKS yang telah dikerjakan
sebelumnya sesuai dengan role playing
yang telah dimainkan sebelumnya. Diskusi
10 menit
(LKS tentang pengaruh dampak positif dan Kelompok
negatif produk serta budaya yang masuk ke
Indonesia akibat globalisasi)

3. KONFIRMASI
 Guru memberikan apresiasi terhadap hasil
karya tiap kelompok yang telah diperbaiki
seambil memberikan penguatan konsep
15 menit Klasikal
tentang globalisasi, dampak positif dan
negatifnya serta sikap terhadap pengaruh
globalisasi

 Guru menanyakan kembali materi yang telah 5 menit Tanya Jawab


di sampaikan dan dipresentasikan oleh
siswa dan memberikan hadiah berupa tanda
Pengorganisasian
Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kelas
bintang jika ada yang dapat menjawab
dengan tepat
(siswa dengan tanda bintang yang paling
banyak mendapat hadiah berupa buku
tentang globalisasi)

 Guru memberikan kesempatan pada siswa


yang belum mengerti untuk bertanya. Guru
menjawab pertanyaan siswa dengan bahasa 5 menit Diskusi kelas
yang mudah mereka pahami.

C. Kegiatan Akhir 10 Menit


1. Guru dan siswa menyimpulkan materi
pembelajaran kemudian menuliskannya di Ceramah/
2 menit
papan tulis dan siswa menyalin kembali Klasikal

2. Siswa melakukan refleksi pelajaran dengan


mengerjakan tes tertulis per individu.
5 menit Klasikal
(lembar tes tertulis individu terlampir)

3. Guru memberikan penguatan konsep materi


agar materi yang dipelajari dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
(Dengan mengetahui dampak globalisasi,
Ceramah/
mereka harus lebih berhati-hati dalam 2 menit
Klasikal
menyaring semua produk dan buadya luar
yang masuk serta harus terus
mempertahankan budaya bangsa)

4. Menutup pelajaran dengan berdo’a bersama


1 menit Klasikal

F. Sumber Pembelajaran
 Buku Siswa
 Media cetak (Koran dan majalah)
 Gambar yang relevan dengan materi pembelajaran
G. Alat dan Bahan
 Kertas karton
 Pensil
 Penghapus
 Lem
 Gunting
 ICT

H. Penilaian
Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Aspek Kognitif meliputi penilaian produk dan proses.
Aspek Afektif meliputi penilaian sikap.
Aspek Psikomotor meliputi pembuatan hasil karya (kliping).
A. Penilaian proses
Dilakukan saat siswa melakukan diskusi dan bermain peran.
(Format penilaian ketrampilan sosial terlampir)
B. Penilaian Hasil
1. Penilaian Hasil Kerja Kelompok
Didasarkan pada hasil kerja kelompok siswa (Lembar Kerja Siswa terlampir).

2. Penilaian Hasil Kerja Individu


Teknik : Tes Tertulis
(Lembar tugas individu terlampir)
Tes lisan
Siswa secara lisan menjawab pertanyaan berkisar tentang
globalisasi.
Bentuk : Tes tertulis : Pilihan ganda dan Isian
Tes Lisan : Dikte

Pedoman penskoran:

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , sebagai berikut :

Nilai Akhir = Perolehan Skor X Skor Ideal (100)

Total Skor Max

Jakarta, 21 Maret 2011


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dr. Arita Marini, M.Pd. Iriana Ngesti Utami


Nama : Mata Pelajaran : PKN

No. Absen: Hari/Tanggal :


Lembar Kerja Siswa I: Produk

A. Ayo, pilihlah jawaban yang benar.


1. Berikut merupakan pengaruh positif globalisasi, kecuali ....
a. menjadi lebih kreatif
b. mudah memperoleh informasi
c. menambah wawasan pengetahuan kita
d. melunturkan nilai-nilai agama
2. Berikut akibat terjadinya globalisasi, kecuali ....
a. banyak perusahaan asing di Indonesia
b. wilayah industri makin luas
c. berkomunikasi makin cepat dan mudah
d. kita mudah mendapat produk luar negri
3. Media massa sebagai penyampai informasi dengan cara dibaca ialah ....
a. televisi c. radio
b. Koran d. telepon
4. Nama produk makanan yang berasal dari luar negeri adalah ....
a. tape ketan, udon c. hamburger, tape ketan
b. pizza, spaghetti d. keripik pisang, balado
5. Untuk berkomunikasi lewat HP, maka diperlukan ... untuk
memancarkannya.
a. generator c. proyektor
b. satelit d. antenna

6. Pengaruh positif adanya globalisasi ialah ....


a. informasi lebih cepat
b. kehidupan meningkat
c. mudah mendapat makanan
d. kebutuhan masyarakat sulit didapat
7. Manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain, sehingga
disebut ....
a. makhluk politik c. makhluk sosial
b. makhluk individu d. makhluk berbudi

8. Salah satu pengaruh buruk jika sering menonton televisi ialah ….


a. mata menjadi cepat rusak
b. bangun tidur mudah
c. belajar menjadi giat
d. prestasi meningkat
9. Pengaruh globalisasi sebaiknya kita ....
a. biarkan c. seleksi
b. tolak d. terima apa adanya
10. Kita rela meninggalkan acara televisi pada saat-saat jam belajar untuk
menengok teman yang sakit. Berarti kita telah mengamalkan pancasila,
sila ....
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
c. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
d. Persatuan Indonesia

B. Ayo, isilah titik-titik soal berikut dengan jawaban yang benar!


1. Global secara bahasa artinya ....
2. Salah satu sifat alat transportasi pada era globalisasi adalah ....
3. E-mail, chatting, dan teleconference adalah kemajuan di bidang
....
4. Salah satu contoh manfaat telekomunikasi dalam dunia perbankan
adalah ....
5. Salah satu contoh perubahan sosial akibat globalisasi adalah ....
6. Warnet singkatan dari ....
7. Sikap terhadap pengaruh globalisasi adalah ....
8. Pemanfaatan jasa internet pengganti surat-menyurat disebut ....
9. Salah satu contoh makanan global dari Amerika adalah ....
10. Alat komunikasi paling berpengaruh saat ini adalah ....

C. Ayo, jawab pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Apa yang dimaksud era globalisasi?
2. Berilah contoh bukti globalisasi dalam bidang komunikasi dan pariwisata di
Indonesia.
3. Apa keunggulan transportasi masa kini?
4. Sebutkan pengaruh negatif adanya globalisasi.
5. Sebutkan latar belakang perusahaan asing tertarik menginvestasikan
modalnya di Indonesia.

Contoh Artikel Media Cetak


 Koran Anak Indonesia

 Waspadai Bahaya Radiasi Handphone Yang Tak Disadari

 Kemajuan teknologi telekomunikasi khususnya teknologi telepon szeluler


(ponsel) sangat luar biasa. Sehingga pemakaian handphone sangat luas di
kalangan masyarakat tidak mengenal usia dan tingkat ekonomi. Bahkan hingga
saat ini siapapun meski hanya dengan modal sedikit fapat memilikinya. Bukan
hanya seorang berduit, bahkan seorang tukang ojek, loper koran, tukang parkir
bahkan tukang becakpun sudah biasa memegang ponsel. Termasuk usia
pemakaipun bukan hanya orang dewasa usia anak dan remaja adalah hal biasa
sudah memegang ponsel saat sekolah.

 Dibalik boomingnya gadget favorit itu ternyata tersembunyi dampak kesehatan


sangat besar dapat terjadi pada manusia yang tidak pernah disadari. Berbagai
penelitian menunjukkan radiasi ponsel dapat mengganggu beberapa organ dan
sistem tubuh manusia. Gangguan ini akan lebih mudah dan lebih berat bila
terjadi pada anak, karena ketidakmtangan beberapa oragan tubuh anak. Apa
saja dampak kesehatan yang bisa terjadi dan bagaimana pencegahannya ?

 Waspadai Blackberry

 Pihak BlackBerry (BB) telah mengeluarkan pernyataan bahwa meletakkan


smartphone itu di kantong bisa membahayakan kesehatan. Menurut buku panduan
penggunaan BB, khususnya edisi Torch, disebutkan bahwa sebaiknya BB digunakan
dengan sarungnya atau ditaruh di kantong lain yang terlepas dari pakaian. Setidaknya,
ada jarak 25 mm antara BB dan tubuh ketika ponsel itu melakukan transmisi. BB
yang ditaruh terlalu dekat dengan tubuh, terkecuali yang telah dipakaikan sarung
resmi dari RIM, bisa menyebabkan gadget itu mengeluarkan frekuensi radio yang
berlebihan dari ukuran standar. Panduan itu juga menyebut dalam jangka panjang,
bila selalu terpapar BB secara dekat , akan menyebabkan masalah serius pada
kesehatan. Ponsel seperti blackberry juga mendatangkan masalah. Menurut pakar
kesehatan, ponsel cerdas ini tidak hanya mengganggu kesehatan fisik tetapi juga
mental.

 Menurut studi dari Rutgers University, blackberry sangat memicu ketergantungan


sehingga membuat pengguna memerlukan terapi setara dengan terapi ketergantungan
obat-obatan. Dengan kemampuan tetap terhubung selama 24 jam sehari tujuh hari
seminggu, blackberry dan perangkat serupa memicu ketergantungan internet dan e-
mail. Menurut peneliti, kondisi tersebut mempunyai efek buruk terhadap kesehatan
mental. Apa yang membuat ketergantungan? Pesan atau e-mail yang langsung bisa
diakses melalui blackberry, terang peneliti, membuat  tidak bisa lama-lama
meninggalkan blackberry.  Dalam keadaan seperti itu secara tidak sadar selalu
membuka blackberry, berharap menemukan pesan atau e-mail yang menyenangkan.

 Bukan rahasia lagi bahwa kurang tidur berkualitas mempunyai efek buruk terhadap
kesehatan mental. Padahal, mendapatkan tidur yang bagus tidak semudah yang Anda
bayangkan. Dan kemampuan untuk memejamkan mata semakin rumit dengan
hadirnya blackberry.  Serangkain percobaan menunjukkan bahwa mengirim pesan
atau chatting melalui ponsel sebelum jam tidur bisa mengganggu pola tidur, memicu
insomnia, sakit kepala dan kesulitan konsentrasi. Yang lebih mengkhawatirkan lagi,
hasil studi awal dari Uppsala University di Swedia menunjukkan bahwa radiasi
sedikit saja dari ponsel bisa mengganggu tidur.  Sebuah penelitian yang
didanai perusahaan-perusahan ponsel mengidikasikan bahwa radiasi
dari handset dapat menimbulkan sejumlah gangguan seperti insomnia, sakit kepala
dan pusing-pusing.  Radiasi juga dapat menurunkan durasi tidur
lelap sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk memulihkan diri.

 Ponsel khususnya blackberry dapat memicu kecemasan. Tidak bisa disangkal bahwa
blackberry merupakan perangkat revolusioner. Gadget kecil ini bisa memenuhi semua
kebutuhan komunikasi Anda. Tapi jika perangkat yang sama juga menyebabkan
ketergantungan, merusak konsentrasi dan mengganggu tidur, tentunya blackberry juga
akan membuat stress. Tingkat stress lebih parah jika Anda sangat bergantung terhadap
blackberry dalam mengerjakan tugas sehari-hari.
 Radiasi terhadap Otak

 Radiasi ponsel telah lama dikaitkan dengan berbagai gangguan fungsi otak atau
susunan saraf pusat. Gangguan ke otak tersebut meliputi mulai dari tumor hingga
insomnia. Meskipun temuan studi masih bertentangan, bukti mulai menunjukkan
adanya peningkatan risiko tumor otak di kalangan pengguna ponsel.

 Para peneliti di National Radiology Protection Board, Inggris, mengatakan, radiasi


elektromagnetik yang dihasilkan dari telepon gengam dapat merusak DNA dan
mengakibatkan tumor otak. Orangtua seharusnya tidak memberikan telepon genggam
pada anak-anak yang berusia 8 tahun atau di bawahnya sebagai tindakan pencegahan
gangguan radiasi dari alat-alat tersebut. “Ketika menggunakan telepon genggam, 70-
80 persen energi radiasi yang dipancarkan dari antena telepon itu diserap oleh kepala.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan, potensi dampak negatif dari penyerapan
radiasi jangka panjang yang dipancarkan oleh telepon genggam. Sayangnya, hanya
sedikit penelitian yang memfokuskan pada anak-anak,” ungkap Prof Henry Lai dari
University of Washington, AS, seperti dikutip web MD Health.

 Prof Henry mengatakan, efek radiasi pada anak-anak sangat mengkhawatirkan karena
otak yang masih berkembang sangat mungkin terkena radiasi. Tumor otak biasanya
berkembang selama 30 sampai 40 tahun. Anak-anak yang menggunakan telepon
genggam sejak remaja akan mempunyai periode waktu yang lebih panjang sebelum
terlihat dampaknya. “Kita tidak tahu apakah anak-anak lebih mudah terkena radiasi,”
katanya sambil menyarankan agar orang-orang menggunakan headset guna
menjauhkan antena dari kepala.

 Para ahli dari Karolinska Institute di Swedia dan Wayne State University di Amerika


Serikat yang melakukan riset tentang radiasi ini dengan dukungan dana dari Mobile
Manufacturers Forum.  Para ahli melibatkan sebanyak 35 pria dan 36
wanita berusia18 hingga 45 sebagai partisipan dalam penelitian. 
Selama riset, beberapa partisipan dikondisikan untuk mendapatkan efek radiasi yang
setara dengan jumlah yang diterima ketika seseorang menggunakan ponsel.  Beberapa
partisipan lain juga harus menjalani kondisi serupa, namun tanpa diberi efek radiasi. 
Setelah simulasi tersebut terungkap bahwa partisipan yang diberikan efek radiasi
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk masuk ke tahap pertama dari beberapa
tingkatan tidur nyenyak (deep sleep). Partisipan ini juga menghabiskan
waktu sebentar saja pada tahap tidur paling dalam. “Riset mengindikasikan
bahwa dengan pemberian efek radiasi di laboratorium menggunakan sinyal
wireless 884 MHz  penting artinya komponen tidur untuk dapat memulihkan diri dari
pengaruh buruk akibat pemakaian sehari-hari,” ungkap peneliti dalam
kesimpulannya.  Salah satu peneliti, Profesor Bengt Arnetz, mengatakan “Riset ini
mengindikasikan dengan kuat bahwa penggunaan ponsel berhubungan
dengan perubahan khusus pada bagian otak yang berfungsi mengaktifkan dan
mengkoordinasikan sitem stres. Teori lainnya yang muncul adalah adalah radiasi
dapat mengganggu produksi  hormon melatonin, yang berfungsi mengatur ritme tubuh
secara internal. Dari riset ini pun terungkap bahwa setengah dari total partisipan
mengalami gangguan yang disebut elektrosensitif.  Mereka mengalami beberapa
gejala seperti sakit kepala, gangguan fungsi kognitif akibat penggunaan ponsel.
“Bukti-bukti sekarang semakin menguatkan bahwa kita seharusnya menangani
masalah ini dengan cara yang sifatnya mencegah. Riset ini menganjurkan jika Anda
memang harus menelepon di malam hari, akan lebih baik menggunakan telepon
kabel, dan jangan simpan ponsel Anda di meja dekat tempat tidur,” ungkap Alasdair
Philips direktur Powerwatch, yang  meneliti dampak bidang elektromagnet terhadap
kesehatan.

 Mike Dolan, direktur eksekutif  Mobile Operators Association, justru menilai hasil


riset ini tidak konsisten dengan hasil penelitian lainnya. ”Ini hanyalah sedikit bagian
saja dari teka-teki ilmiah yang sangat besar. Ini hanyalah efek yang sangat kecil,
seorang peneliti cenderung menilainya tidak lebih dari sebuah efek yang timbul dari
secangkir kopi,” ungkapnya.

 Sebuah riset selama enam tahun yang dilakukan UK Mobile Telecommunications dan
Health Research Programme (MTHRP) di Inggris menyimpulkan bahwa penggunaan
ponsel tidak menimbulkan  risiko jangka pendek pada otak. Namun begitu, para
peneliti mengatakan mereka tidak mengesampingkan adanya kemungkinan risiko
jangka panjang  yang dapat menimbulkan kanker

 Kanker Kelenar Getah Bening

 Menurut sebuah penelitian terbaru di Israel, pengaruh radiasi akibat penggunaan


ponsel yang berlebihan berpotensi menyebabkan kanker kelenjar ludah. ndikasi
terbaru akan pengaruh buruk ponsel, terungkap melalui hasil penelitian yang
melibatkan sekitar 500 orang Israel yang mengidap kanker. Dalam penelitian ini, data
penggunaan ponsel para partisipan dianalisis dan dibandingkan dengan 1.300
pemeriksaan kesehatan.Dari hasil analisis, partisipan yang biasa memakai ponsel
dengan menempelkannya di satu sisi kepala selama beberapa jam tercatat 50%
berisiko lebih besar mengidap kanker kelenjar ludah.  Riset mengenai pengaruh
ponsel ini dipublikasikan dalam The American Journal of Epidemiology.

 Penelitian tentang pengaruh ponsel memang sudah banyak dilakukan dan kebanyakan
selalu memusatkannya pada risiko mengidap penyakit tumor. Dan tak jarang di antara
riset tersebut tidak menemukan hubungan signifikan antara radiasi ponsel dengan
risiko mengidap kanker. Menurut peneliti di Tel Aviv University,  penelitian-
penelitian tersebut  cenderung selalu terfokus pada tumor otak, dan seringkali tidak 
mengujinya untuk penggunaan jangka panjang. Kanker kelenjar ludah adalah jenis
penyakit dengan prevalensi sangat rendah. Inggris misalnya, dari 230.000 kasus
kanker yang ditemukan setiap tahunnya, hanya 550 kasus saja yang berhubungan
dengan jenis yang satu ini.

 Dr. Siegal Sadetzki yang memimpin riset ini mengatakan penggunaan ponsel di Israel
tercatat lebih tinggi ketimbang negara lain di dunia. Fenomena ini memberikan
keuntungan bagi riset karena peneliti dapat memantau pengaruhnya untuk  jangka
panjang  atau pun dampak kumulatif yang akan terjadi. “Dibandingkan dengan
penelitian lain, jumlah paparan pada radisi frekuensi radio yang kami pantau di sini
lebih tinggi. Jika Anda mau, Anda akan melihat apa yang terjadi di mana pun lebih
cepat terjadi di Israel,” ungkapnya.

 Salah satu temuan kunci dari penelitian ini adalah penggunaan ponsel yang tinggi di
wilayah pinggiran atau pedesaan ternyata memiliki dampak risiko lebih tinggi
ketimbang di kota.  Hal disebabkan fakta bahwa penggunaan ponsel di area dengan
sinyal lemah butuh pancaran radiasi yang lebih kuat supaya ponsel dapat berfungsi.

 Namun Dr Sadetzki menekankan, satu penelitian saja tidak cukup untuk membuktikan
suatu hubungan sehingga penelitian lanjutan perlu dilakukan. Meski demikian, 
hingga bukti-bukti baru ditemukan, lanjutnya, pendekatan yang bersifat pencegahan
tetap merupakan yang terbaik khususnya dikaitkan dengan penggunaan ponsel pada
anak-anak.

 Walau temuan baru dari Israel ini menunjukkan adanya dampak signifikan, sebuah
penelitian terbesar dan terpanjang tentang ponsel lainnya justru tidak menemukan
adanya peningkatan risiko jenis kanker apapun. Penelitian tersebut melibatkan
420.000 orang di Denmark, yang telah menggunakan ponsel selama kurang lebih 10
tahun. Dari riset itu terungkap fakta bahwa kasus kanker ternyata lebih rendah dari
yang diperkirakan untuk ukuran riset sebesar itu.  Hal itu juga mengindikasikan
bahwa ponsel tak memiliki dampak  pada perkembangan tumor
Naskah Role Playing

Kamu memiliki dua teman, yaitu Ana dan Dina. Ana anak orang kaya sementara Dina
anak dari keluarga sederhana. Ana memiliki fasilitas yang lengkap. Ana memiliki Handphone
dan Internet. Dirumah, Ana juga tersedia playstation. Setiap hari Ana bermain play station
dan chatting bersama teman-temannya lewat internet. Handphone pun terus berbunyi, Ana
senang sekali menelpon teman-temannya walaupun tidak penting. Ana bisa menghubungi
temannya kapanpun dan dimanapun ia suka, selam pulsa handphone belum habis. Hasilnya
nilai pelajaran Ana di sekolah turun, biaya pulsa handphone juga naik. Orang tua Ana sangat
kerepotan untuk membiayai pengeluaran Ana.

Berbeda halnya dengan Ana, Dina hanya mempunyai sedikit uang, oleh karena itu ia
sangat hemat. Ia menggunakan layanan internet hanya untuk mencari tambahan materi
pelajaran, ia juga menggunakan telepon rumah untuk menghubungi temannya saat akan
belajar kelompok.

Nb: naskah ini boleh kamu tambahkan dampak negatif dan positif handphone dan internet
dari artikel media cetak yang telah kamu baca sebelumnya.
Nama : Mata Pelajaran : PKN

Kelompok: Hari/Tanggal :

Lembar Kerja Siswa 2: Proses

Dari role playing yang sudah dilakukan temanmu. Identifikasi kelebihan dan kelemahan dari
penggunaan handphone dan internet!

No Nama Barang Dampak Positif Dampak Negatif

1.

2.

3.

Kunci Jawaban Lambar Kerja Siswa 2: Proses

No Nama Barang Dampak Positif Dampak Negatif

1. Handphone Dapat menghubungi seseorang Jika tidak digunakan dengan benar


dimanapun berada dan hanya akan menghabiskan plusa
kapanpun (pemborosan)

2. Internet Dapat digunakan untuk Jika digunakan tidak benar maka


menambah sumber ilmu akan merugikan diri sendiri. Misal
pengetahuan hanya untuk keperluan yang tidak
penting akan menghabiskan biaya.

3. Playstation Menambah keragaman mainan Jika lupa waktu akan mengurangi


sehingga tidak bosan jam belajar sehingga nilai pelajaran
sekolah akan turun

LEMBAR KERJA (PROSES) II


Pasti kalian pernah berjalan-jalan ke minimarket atau supermarket. Di minimarket atau supermarket,
kamu dapat menemukan banyak barang (makanan, minuman, barang-barang elektronik dan pakaian)
yang merupakan produk buatan luar negeri dan dalam negeri. Coba kalian kelompokkan produk yang
berasal dari luar dan dalam negeri.

Tuliskan jawabanmu dalam tabel dibawah ini!

1.
2. 3. 4. 5.

No. Produk Produk dalam negeri Produk luar negeri

1 Burger

2 Nasi padang

3 Jas

4 Kebaya batik

5 Handphone
Kunci Jawaban LKS 2 (proses)

No. Produk Produk dalam negeri Produk luar negeri

1 Burger V

2 Nasi padang V

3 Jas V

4 Kebaya batik V

5 Handphone V
Lembar Kerja Siswa 3: Psikomotor

Alat dan Bahan:

1. Artikel media cetak tentang globalisasi

2. Gunting

3. Lem

4. Kertas karton

Prosedur :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat kliping

2. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada format assesmen kinerja dibawah ini

format assesmen kinerja Psikomotor

No Rincian Tugas Skor perolehan


4 3 2 1
1 Menyiapkan alat dan bahan dalam membuat kliping
2 Membaca artikel dari media cetak yang telah disiapkan
sebelumnya
3 Ketepatan pemilihan artikel sesuai dengan tema
pembelajaran
4 Menunjukan hasilnya pada guru dan mampu menjelaskan isi
artikel tersebut

Keterangan :

4 : Dilakukan dan tepat

3 : Dilakukan tetapi kurang tepat

2 : Dilakukan tetapi tidak tepat

1 : Tidak dilakukan

FORMAT PENGAMATAN SIKAP

Nama Siswa : Hari/Tanggal :

Kelas :
No Aspek yang diamati SKOR
A B C D E Jumlah
1. Memilih model pakaian
2 Menonton acara TV kesukaan
3 Kebiasaan/Sikap terhadap orang tua ketika
akan berangkat ke sekolah dan pulang
sekolah .

4 Tutur kata dalam kehidupan sehari – hari .

Keterangan Skor :
A ( 91 – 100 ) = Selalu bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia
B ( 81 – 90 ) = Kadang – kadang bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia .
C ( 71 – 80 ) = Jarang sekali bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia .
D (61 – 70 ) = Tidak pernah bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia .
E ( 51 – 60 ) = Sikap dan perilakunya tidak sopan
Jakarta , 20 Maret 2011

Pengamat

DAFTAR PUSTAKA
 BSNP. 2006. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan Model Silabus Mata
Pelajaran SD/MI. BP. Cipta Jaya. Jakarta.
 Ningsih, S. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD dan MI kelas IV. Widya Utama.
Jakarta.2007.
 Sarjan dan Nugroho.A, Pendidikan Kewarganegaraan: Bangga Menjadi Insan
Pancasila untuk SD/MI Kelas IV, diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008.
Bab 6
Mengenal Globalisasi

Kita sering mendengar bahwa abad 20 merupakan abad globalisasi.

Berbagai peristiwa belahan dunia dapat kita saksikan melalui layar lebar

(televisi) pada jam, menit atau bahkan detik yang sama. Kita dapat

berhubungan dengan sanak-saudara, kerabat atau sahabat yang berada

di negeri seberang dengan mudah. Kita seakan hidup dalam satu desa

yang sangat besar.

A. Pengaruh Globalisasi terhadap Lingkungan


Saat istirahat, bangku di luar kelas dipenuhi anak-anak. Mereka sedang
hangat-hangatnya membicarakan kejuaraan sepak bola Piala Eropa tahun
2008. Pak Darma tersenyum saat lewat di depan mereka. Sejenak
kemudian Pak Darma mendekati mereka. Pak Darma mencoba
mengarahkan pembicaraan.
”Materi pelajaran manakah yang ada hubungannya dengan sepak
bola piala Eropa tahun 2008?” tanya Pak Darma.
”Oh ya, Pak saya ingat. Bukankah kemarin kita mempelajari
globalisasi?” jawab Atep.
”Saya masih bingung, Pak, apa arti globalisasi itu?” tanya Togar.
”Globalisasi dapat diartikan suatu proses mendunia atau menuju satu
dunia. Peristiwa yang terjadi di dunia dapat kita saksikan secara langsung
tanpa harus mendatanginya. Kita dapat berkomunikasi dengan sanaksaudara
atau sahabat di negeri yang jauh melalui alat telekomunikasi. Kita
juga dapat menempuh perjalanan jauh hanya beberapa jam dengan pesawat.
Apa yang kita butuhkan dapat dengan mudah kita temui di toko-toko atau
supermarket,” jelas Pak Darma.

Gambar 6.1 Globalisasi ditandai dengan perkembangan IPTEK,

salah satunya di bidang telekomunikasi

”Berarti kita beruntung. Kita dapat hidup lebih nyaman dan mudah,”
sahut Ida.
”Betul Ida, itu dampak positifnya, tapi dampak negatifnya juga banyak,”
kata Pak Darma.
”Apa saja dampak negatifnya, Pak?” tanya Atep.
”Coba siapa yang bisa menyebutkan?” tanya Pak Darma.
Semua anak menggelengkan kepala, tanda tidak tahu. Kemudian Pak

Darma memberikan jawabannya.


“Coba kalian dengarkan baik-baik. Globalisasi dalam masyarakat
ditandai adanya hal-hal berikut. Perubahan sosial akibat globalisasi dapat
kita saksikan saat ini meliputi beberapa jenis.
1. Makanan
Ditandai dengan berbagai jenis makanan instan. Instan artinya cepat
saji. Masyarakat dapat menikmati tanpa harus susah payah membuat
dan memasaknya. Tapi bahayanya adalah zat kimia yang ada di
dalamnya, seperti zat pengawet, pewarna, dan perasa.
2. Pakaian
Masyarakat di negara berkembang biasanya suka meniru perkembangan
model dari negara maju, sehingga mendorong industri pakaian
berkembang pesat.
3. Perilaku
Berupa pudarnya budaya gotong royong. Hal ini sangat mencolok
pada masyarakat di perkotaan. Mereka sibuk dengan urusannya
sendiri-sendiri.
4. Gaya hidup
Gencarnya iklan memengaruhi keinginan masyarakat untuk memiliki
suatu barang mutakhir. Orang berlomba-lomba memiliki barang baru
guna meningkatkan gengsi.
Adapun dampak negatif adanya globalisasi, antara lain:
1. Orang menjadi sangat individualis
Individualis artinya mementingkan diri sendiri.
2. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa
Misalnya dalam pola berpakaian dan pergaulan. Di mana dalam
berpakaian dan bergaul, terutama pada remaja banyak yang meniru
gaya berpakaian dan bergaul orang-orang Barat, seperti memakai
anting-anting bagi laki-laki dan lain-lain.
3. Budaya konsumtif
Konsumtif berarti kebiasaan senang menghamburkan uangnya untuk

kepentingan yang kurang bermanfaat.


Gambar 6.2 Orang berbelanja barang yang tidak perlu

4. Sarana hiburan yang melalaikan dan membuat malas.


Misalnya playstation. Dengan adanya playstation, banyak anak

melupakan waktu untuk belajar, membantu orang tua, dan beristirahat.

Gambar 6.3 Pada saat main playstation, anak sering lupa waktu
4. Budaya permisif
Permisif artinya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan
dengan sarana canggih. Misalnya: menipu dengan informasi lewat
HP. Seperti “Selamat anda mendapat sebuah mobil Sedan. Untuk
pencairan silakan transfer uang sebanyak 25 juta ke nomer rekening
09995678 di bank Plecit atas nama Koplo.”
6. Menurunnya ikatan rohani
Pada era globalisasi orang banyak yang meninggalkan ibadah dengan
alasan sibuk. Orang juga banyak meninggalkan ajaran agama. Mereka
hanya mementingkan duniawi saja,” jelas Pak Darma.

B. Misi Kebudayaan Internasional


“Pak, saya mau bertanya. Apakah kebudayaan kita juga terpengaruh
adanya globalisasi?” tanya Atep.
“Benar Atep. Globalisasi telah memengaruhi seluruh aspek kehidupan,
termasuk kebudayaan. Kebudayaan merupakan kepribadian suatu bangsa.
Apakah budaya itu? Budaya itu adalah pikiran dan akal budi. Beberapa
contoh budaya bangsa adalah nyanyian dan lagu, berbagai tari-tarian,
berbagai alat musik yang khas, berbagai seni pertunjukan, dan berbagai
budaya khas lainnya. Wilayah Indonesia membentang dari Sabang sampai
Merauke, karena itulah Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas.
Masing-masing daerah di Indonesia memiliki ciri khas sendiri-sendiri.
Di setiap daerah di wilayah Indonesia, pastilah memiliki suku masingmasing.
Tiap-tiap suku memiliki budaya yang berbeda-beda. Apabila
disatukan, akan menjadi modal kekuatan bagi Indonesia, khususnya di
bidang seni dan budaya.
Sebagai sebuah bangsa yang baik, kita juga harus bergaul dengan
bangsa lain yang kebudayaannya berbeda. Akan tetapi, tidak semua budaya
asing yang masuk kita terima. Kita perlu menyaring dan memilih budaya
asing yang masuk, sehingga tidak berdampak buruk bagi budaya asli kita.
Kita harus melestarikan budaya kita sendiri. Sebab kebudayaan asli kita
tentu jauh lebih baik karena sesuai dengan kepribadian bangsa kita,” jelas
Pak Darma.
“Bagaimanakah cara memperkenalkan kebudayaan kita, Pak?” tanya
Ida.
“Dengan melakukan misi kebudayaan internasional ke manca negara.
Tujuan melakukan misi kebudayaan internasional yaitu untuk
memperkenalkan
budaya Indonesia di mata dunia, sehingga diharapkan dapat menarik
wisatawan mancanegara ke Indonesia, pada akhirnya akan menambah
devisa negara. Hal ini merupakan keuntungan bagi bangsa Indonesia yang
terdiri atas berbagai macam suku dan mempunyai beraneka ragam
kebudayaan,” jawab Pak Darma.
“Adakah kesenian negara kita yang pernah tampil di tingkat
internasional?” tanya Togar.
“Ada, Togar. Berikut ini contoh beberapa tim kesenian yang tampil di
tingkat internasional.

1. Kelompok kesenian Bougenville yang berasal dari Kalimantan Barat


diundang ke Madrid, Spanyol. Pada 21 sampai 28 Oktober 2003,
kelompok kesenian Bougenville ini tampil untuk mengikuti Festival Asia.
Pertunjukkan kesenian Melayu mereka yang dipadu dengan kesenian
Dayak mendapat sambutan yang meriah. Kegiatan ini dapat
meningkatkan kerja sama kebudayaan antara kedua negara.

2. Grup seni tradisional Indonesia, Nanglang Danasih, tampil di Roma,


Italia. Grup ini tampil dalam festival seni internasional dan meraih dua
juara. Kegiatan ini untuk memperkenalkan kesenian di kalangan
masyarakat internasional.

3. Tim kesenian Sumatra Selatan ke Malaysia. Grup ini tampil dalam


acara festival Gendang Nusantara 10 - 15 April 2003. Mereka mewakili
Indonesia. Acara ini yang juga diikuti oleh utusan negara-negara
tetangga kita.

4. Tim kesenian Bali ke Chili dan Peru. Dalam rangka memenuhi undangan
KBRI Tim dari pulau Dewata ini menampilkan tari Saman (Aceh), tari
Maengket (Sulawesi), dan sejumlah tari Bali. Pementasan ini bertujuan
untuk menjalin kerja sama dan dapat memberikan informasi tentang
Indonesia.

5. Tim kesenian Jaipong dan Rampak Gendang ke Irak. Tim kesenian


Indonesia untuk kesekian kalinya tampil dalam Festival Internasional
Babylon. Para duta budaya ini mampu membuat para penonton yang
memenuhi teater Babylon yang dapat membuat 15.000 orang, terpesona
dengan goyangan para penari Jaipong dan bunyi gendang rampak
yang dinamis. Mereka juga terkesan dengan bagian dalam
memeriahkan festival kebudayaan internasional di India. Atas undangan
Indian Council For Cultural Relations Ministry External Affairs (ICCR).
Tim kesenian Indonesia tampil memukau ribuan penonton. Dalam
pementasan, tersebut, duta seni dari Bali mendapat perhatian dari
masyarakat di sana.

6.Wayang Kulit
Ki Manteb Sudarsono dalang wayang kulit dari kabupaten Karanganyar,
Jawa Tengah go internasional. Karena Ki Manteb menerima
penghargaan UNESCO Award yang diserahkan langsung di Paris,
Prancis. Sebelumnya UNESCO lembaga di bawah Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan telaah terhadap kesenian wayang,
termasuk mempelajari penelitian dari komunitas dalang Indonesia. Ki
Manteb Sudarsono yang terkenal dengan sabetannya menampilkan
kepiawaiannya mendalang di beberapa negara di Eropa. Cerita yang disajikan
yaitu Dosumuko Leno, Sesaji Raja Suya, dan Begawan
Ciptoning. Perlengkapan mendalang meliputi wayang kulit satu kotak,
gamelan, pengrawit (penabuh gamelan) Wiro Sworo dan Swarowati

serta kelir dan gedebog (batang pisang).


Gambar 6.4 Seorang dalang memainkan wayang
7. Tarian Adat
Setiap daerah mempunyai berbagai macam tarian yang disebut tarian
adat. Dari Jawa Barat misalnya terdapat tari Jaipong, tari Topeng,
Jawa Tengah terdapat tari gambyong, Bali ada tari Lengong, Sumatra
Utara terdapat tari Perang, Jawa Timur mempunyai tari Ngremo, Aceh
mempunyai tari Seudati, dan daerah khusus ibu kota Jakarta terdapat
tari Ronggeng. Dari sekian banyak tarian adat di daerah di seluruh
Indonesia pernah tampil di negara Yunani yang dipimpin oleh Indrawati
Lukman pimpinan Studio Tari Indra (STI) dari Bandung, Jawa Barat.
Setelah mengisi panggung hiburan Yunani, rombongan kesenian dari
Indonesia itu juga tampil di Italia.
Pimpinan rombongan berpendapat dengan adanya misi kebudayaan
diharapkan dapat meningkatkan citra Indonesia di bidang pariwisata,
sehingga Indonesia tetap eksis dan lebih dikenal di luar negeri dan

pada akhirnya dapat dijadikan alat penambah devisa negara.

Gambar 6.5 Tarian daerah di Indonesia

8. Alat Musik Daerah


a. Angklung
Setiap daerah di Indonesia mempunyai alat musik sendiri-sendiri,
misalnya alat musik angklung berasal dari Jawa Barat. Cara
menggunakan angklung adalah dengan digoyang-goyangkan.
b. Gamelan
Alat musik gamelan banyak terdapat di daerah Jawa Tengah, Bali,
Jawa Barat, dan Jawa Timur. Jenis alat musik gamelan dibuat dari
bahan kuningan atau perunggu. Gamelan terdiri atas seperangkat
gamelan antara lain bonang, kenong, demung, gender, saron, gong,
dan ada salah satu alat gamelan yang dibuat dari bambu yang
disebut gambang.
Gamelan menonjolkan adanya perkembangan kebudayaan,
khususnya kesenian wayang, baik wayang kulit atau wayang golek
dan karawitan. Ternyata alat musik gamelan tidak hanya terdapat
di daerah-daerah tertentu saja di Indonesia, tetapi alat musik
gamelan sudah dimiliki oleh bangsa-bangsa manca negara,
misalnya bangsa Belanda memiliki dan menguasai permainan musik
gamelan.
C. Sikap terhadap Pengaruh Globalisasi
Pertemuan lalu Pak Darma menerangkan dampak positif dan negatif
globalisasi. Apa sikap yang kita ambil? Haruskah kita menyendiri agar
tidak terpengaruh dampak negatifnya? Ataukah kita ikut larut dalam arus
globalisasi tanpa batas? Kita harus bijaksana dan hati-hati agar tidak salah
dalam menyikapinya. Kearifan diperlukan untuk menyikapi dampak

globalisasi.
Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk menanggulangi
pengaruh negatif globalisasi. Adapun upaya penanggulangannya dapat
diterapkan di berbagai lingkungan yang berbeda-beda.
1. Lingkungan Sekolah
Di sekolah perlu ditekankan pelajaran budi pekerti serta pengetahuan
tentang globalisasi. Dengan demikian siswa tidak terjerumus dalam
perilaku negatif akibat globalisasi seperti kenakalan remaja atau tawuran
antarpelajar. Untuk itu, peranan orang tua, guru, serta siswa sangat
diperlukan. Peran serta tersebut dapat diwujudkan dalam kerja sama
dan komunikasi yang baik. Misalnya guru dan orang tua selalu
mengawasi dan membimbing siswa. Siswa juga harus mematuhi
perintah orang tua dan guru. Selain itu, siswa juga harus menerapkan
peraturan sekolah dengan disiplin. Hal ini untuk mencegah pengaruh
negatif globalisasi masuk ke sekolah.
Gambar 6.6 Aktif mengikuti ekstrakurikuler

dapat mencegah dampak negatif globalisasi


2. Lingkungan Keluarga
Cara yang baik mencegah masuknya pengaruh negatif globalisasi
melalui keluarga adalah meningkatkan peran orang tua. Orang tua
hendaknya selalu menekankan rasa tanggung jawab pada anak. Orang
tua juga menerapkan aturan yang tegas yang harus ditaati setiap
anggota keluarga, namun tanpa mengurangi kasih sayang dan

perhatian pada anak.

Gambar 6.7 Orang tua harus menemani belajar anaknya

Di samping itu, orang tua juga harus memberi keteladanan. Orang


tua harus menjadi contoh yang patut ditiru anak-anaknya. Dan yang
tidak kalah pentingnya, berusaha menciptakan komunikasi yang baik
antaranggota keluarga.
Bagi anak, juga harus mengembangkan potensi diri ke arah yang
positif. Misalnya aktif mengisi waktu luang dengan membaca, berolahraga,
mengikuti kursus-kursus, dan lain-lain. Penerapan perilaku sopan
santun juga harus dilakukan anak. Misalnya menghormati dan mematuhi
orang tua, menyayangi saudara, membimbing adik, dan lain-lain.
3. Lingkungan Masyarakat dan Lingkungan Keagamaan
Dalam mencegah pengaruh negatif globalisasi masuk ke
masyarakat, peran tokoh masyarakat dan agama sangat diperlukan.
Mereka harus mampu menjadi contoh bagi umat atau anggota
masyarakatnya.
Nasihat atau saran-saran yang diberikan tokoh masyarakat
atau agama akan membekas dan mampu memengaruhi pola kehidupan
masyarakatnya.
Bagi anak sendiri, hendaknya aktif mengikuti dan melaksanakan
ajaran agamanya dengan disiplin. Misalnya disiplin beribadah.
4. Lingkungan pemerintah dan negara
Pemerintah merupakan salah satu lembaga yang berwenang
mengeluarkan peraturan atau hukum, salah satu di antaranya berusaha
mencegah masuknya pengaruh negatif globalisasi. Misalnya peraturan
yang melarang merokok di tempat umum, larangan minum-minuman
keras, larangan mengkonsumsi narkoba, dan lain-lain. Untuk
mewujudkannya, pemerintah dapat melakukannya melalui lembaga
peradilan, kepolisian, dan lain-lain.

You might also like