You are on page 1of 9

SMA Negeri 8 Bandung

Page
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. atas rahmat, serta izin, dan petunjuk-Nya
yang selalu Ia berikan kepada kita, hamba-hamba-Nya. Tak lupa shalawat serta salam kita
curahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
umatnya hingga akhir zaman.
Pada pelajaran fisika yang sedang membahas bab tentang Fluida ini, kami selaku murid
mengikuti praktikum fisika yang dijadikan sebagai salah satu nilai rapor. Dalam praktikum yang
membahas tentang gaya pegas, kami selaku murid akan memberikan laporan mengenai
praktikum tersebut.
Laporan ini merupakan tahap akhir dari pengolahan hasil praktikum pertemuan
sebelumnya mengenai koefisien viskositas zat cair yang diberikan oleh guru fisika kami, Bapak
Drs. Herry Hidayat. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
guru yang bersangkutan. Akhir kata tiada gading yang tak retak, kritik dan saran yang
membangun dari guru yang bersangkutan sangat kami harapkan dalam rangka untuk
meningkatkan kualitas kami di hari kemudian.
Terlepas dari semua itu yang menjadi alasan bagi kami sebagai bahan untuk membuat
laporan ini. Berdasarkan data yang akurat yang berasal dari praktikum yang kami lakukan.
Sekian dari kami.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

Wasslamualaikum wr.wb

Bandung, 26 Februari 2011

Page
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................................. 2
Daftar Isi ...................................................................................................................................... 3

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4

1.2 Tujuan ............................................................................................................................ 4

1.3 Teori Dasar ..................................................................................................................... 4

Bab II Isi
2.1 Alat dan Bahan ............................................................................................................... 7

2.2 Langkah Kerja................................................................................................................. 7

2.3 Tabel Pengamatan........................................................................................................... 8

Bab III
3.1 Kesimpulan dan Rumus.................................................................................................. 9

Page
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap deformasi atau perubahan
bentuk.Viskositas suatu gas bertambah dengan naiknya temperatur karena makin besarnya
aktivitas molekular ketika temperatur meningkat.
Pada zat cair, jarak antarmolekul jauh lebih kecil dibanding pada gas, sehingga kohesi molekuler
di situ kuat sekali. Peningkatan temperatur mengurangi kohesi molekuler, dan ini diwujudkan
berupa berkurangnya viskositas fluida.Oleh karena itu, pada zat cair dapatlah ditentukan angka
kekentalannya dengan menggunakan viskositas benda yang dijatuhkan pada fluida. Misalnya
dengan menjatuhkan kelereng.
Pada dasarnya penentuan angka kekentalan atau koefisien viskositas dengan menggunakan
Rumus Stokes sangatlah sederhana. Hanya saja untuk itu secara teknis diperlukan kelereng dari
bahan yang amat ringan, misalnya dari aluminium, serta berukuran kecil, misalnya dengan jari-
jari sekitar 1cm saja.

1.2 Tujuan
Mengetahui hasil pengamatan dan percobaan viskositas zat cair yang telah dilakukan
sebelumnya.

1.3 Teori Dasar

VISKOSITAS merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di
dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, makin sulit suatu fluida mengalir dan makin
sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Viskositas zat cair dapat ditentukan secara
kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien viskositas (η). Satuan SI untuk koefisien
viskositas adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa.s) .
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang koefisien
viskositasnya η , maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan fluida sebesar Fs = k.η.v.
dengan k adalah konstanta yang bergantung pada bentuk geometris benda. Berdasarkan
perhitungan laboratorium, pada tahun 1845, Sir George Stoker menunjukkan bahwa untuk benda
yang bentuk geometrisnya berupa bola nilai k = 6.π.R. Bila nilai k dimasukkan ke dalam
persamaan, maka diperoleh persamaan yang dikenal sebagai hukum Stokes.

Page
F s=6 × π × η× R× v

Fs: Gaya gesekan stokes (N)

η: Koefisien viskositas fluida (Pa.s)

R: Jari-jari bola (m)

v: Kelajuan bola (m/s)

Misalkan bola jatuh bebas ke dalam fluida. Selama geraknya, pada bola bekerja beberapa gaya,
yaitu gaya berat, gaya ke atas (gaya Archimedes), dan gaya Stokes. Pada saat bola dijatuhkan
dalam fluida, bola bergerak dipercepat vertikal ke bawah. Karena kecepatannya bertambah, maka
gaya Stokes juga bertambah, sehingga suatu saat bola berada dalam keadaan setimbang dengan
kecepatan tetap. Kecepatan bola pada saat mencapai nilai maksimum dan tetap disebut
kecepatan terminal.

Page
Pada saat bola dalam keadaan setimbang, maka resultan gaya yang bekerja pada bola sama
dengan nol.

RF = 0

F A + F s = wb

Karena volume bola V = 4/3 πr3 dan m = ρ. V, maka:

ρf.g (4/3 πr3) + 6.π.η.R.v = 4/3 πr3.ρb.g

6.π.η.R.v = 4/3 πr3.ρb.g – 4/3 πr3.ρf.g

6.π.η.R.v = 4/3 πr3.g (ρb – ρf)

Jadi :

η = (2.r2.g/9.v).(ρb – ρf)

Atau :

2 r 2 x g x ( ρb – ρf )
η=
9
x()( v )

η: Koefisien viskositas (Ns/m2)

R: Jari-jari bola (m)

ρb: Massa jenis bola (kg/m3)

ρf: Massa jenis fluida (kg/m3)

g: Percepatan gravitasi (m/s2)

v: Kecepatan terminal bola (m/s)

Page
Bab II

Menghitung Konstanta Pegas


2.1 Alat dan Bahan:

Alat
1. Micrometer
2. Tabung Penampung Oli dan Minyak
3. 2 Buah Bola Besi Kecil
4. Tiang Statip
5. Penggaris/Mistar
6. Stopwatch
Bahan
1. Oli Pelumas
2. Minyak Kelapa

2.2 Langkah Kerja:

1. Ukur Jari-jari bola besi menggunakan mikrometer skrup lalu catat hasil pengukuran
2. Tuangkan Oli Pelumas pada gelas ukur
3. Jatuhkan bola besi pertama pada oli, perhatikan titik awal dimana kecepatan bola besi
mencapai titik maksimum dan tetap (kecepatan terminal) dan titik akhir kecepatan
terminal bola tersebut. Lalu ukur panjang dari titik awal ke titik akhir tersebut.
4. Celupkan bola besi kedua dan catat waktu yang diperlukan bola untuk mencapai
kecepatan terminalnya
5. Ulangi cara kerja dari nomor 2 sampai dengan 4 pada Minyak Kelapa.

Page
2.3 Tabel Pengamatan
Koefisien Viskositas
Massa Massa Kelajuan Zat Cair [
Jari-jari s
Jenis Jenis R × g ×(ρC × ρ B)
No Zat Cair Bola Terminal v max= 2
Zat Cair
(ρC)
Bola Besi
(ρB)
Besi (R)
()
t %= ()
9
×(
v max
)
]
1 Minyak 900 7900 4.63 415 × 10−3
0.42 kg /m s
v =
Kelapa kg /m3 kg /m3 ×10 m−3 max
5 ×10 −1

m
v max=0.83
s

2 Oli 875 7900 3.14 5 ×10−1 0.27 kg /m s


v max=
Pelumas kg /m3 kg /m3 ×10−3 m 1
m
v max=0.5
s

Page
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
 Bola yang dijatuhkan dalam minyak goreng ternyata memiliki kecepatan konstan yang
lebih kecil daripada di dalam parafin cair. Hal ini membuktikan bahwa minyak goreng
memiliki angka kekentalan yang lebih besar daripada parafin cair.
 Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan kami dapat menyimpulkan Semakin kecil
nilai koefisien viskositas zat cair kecepatan terminal benda padat yang tercelup
didalamnya akan semakin besar dikarenakan gesekan pada gerak benda padat semakin
kecil. Disini muncul sebuah hubungan yaitu

1
η
v

Page

You might also like