Professional Documents
Culture Documents
POTRET DAERAH
• Keadaan geografis
Sehingga dalam teknologi tepat guna ini penulis memilih tanaman nilam
sebagai produk unggulan yang memiliki potensi tinggi dan mengangkat
perekonomian masyarakat.
Nilam berasal dari daerah tropis Asia Tenggara terutama Indonesia dan
Philipina, serta India, Amerika selatan dan China (Grieve, 2003). Di Indonesia,
sentra produksi nilam di propinsi Nanggroe Aceh Darusalam dan Sumatera Utara.
Pada sentra tersebut melibatkan banyak pengrajin serta menyerap ribuan tenaga
kerja. Sebagai penghasil minyak nilam terbesar, Propinsi Nanggroe Aceh
Darusalam memberikan kontribusi 70 % terhadap produksi nasional (Anonimous,
2003). Walaupun tanaman nilam telah dibudidayakan selama hampir 100 tahun, di
daerah penghasil utama (Aceh dan Sumatera Utara), namun sampai sekarang
teknologi pengolahan hasilnya masih tertinggal sehingga mutu minyak yang
dihasilkan masih rendah.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor sosial ekonomi
petani dan faktor teknologi yang diakses masih terbatas. Minyak nilam merupakan
salah satu jenis minyak atsiri yang digunakan dalam industri parfum, sabun dan
kosmetika disamping itu juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dapat
B. SYARAT TUMBUH
1) Kesesuaian Iklim dan Lahan
Lahan dan iklim sangat mempengarui produksi dan kualitas minyak nilam,
terutama ketinggian tempat dan kesediaan air. Nilam yang tumbuh di dataran
rendah – sedang (0-700 m dpl) kadar minyaknya lebih tinggi dibandingkan nilam
yang tumbuh di dataran tinggi (>700 m dpl). Nilam sangat peka terhadap
kekeringan, kemarau panjang setelah panen dapat menyebabkan tanaman mati.
2) VARIETAS UNGGUL
1. P. coblin Betht.
Nilam aceh dan nilam sabun tidak berbunga. Yang paling luas
penyebarannya dan yang banyak dibudidayalkan yaitu nilam aceh, karena kadar
Tanaman nilam adalah tanaman penghasil minyak atsiri, oleh sebab itu
produksi,kadar dan mutu minyak merupakan factor penting yang dapat
dipergunakan untuk menentukan keunggulan suatu farietas.
• Produksi Minyak
Rata – rata produksi minyak nilam Indonesia masih rendah yaitu 199,48
kg/ha (2003), rendahnya produksi minyak disebabkan rendahnya produksi daun
(4-5 ton/ha terna kering) dan kadar minyak (1-2%) yang rendah pula. Pada
umumnya petani menanam jenis nilam yang kurang jel;as asalnya atau disebut
jenis local, di lokasi-lokasi tertentu seperti Ciamis jenis local lebih unggul dari
varietas yang dilepas, namun dilokasi lainnya keunggulan tidak tampak sehingga
Akan ketiga farietas tersebut adalah warna pangkal batang. Farietas Tapak
Tuan, warna pangkal batangnya hijau dengan sedikit ungu, varietas Loksmawe
lebih unggu kemerahan dan varietas Siditalang paling unggu.
Mutu minyak ditentukan oleh sifat fisika kimia minyaknya, faktor yang
paling menentukan mutu minyak nilam adalah kadar patchouli alcohol (pa). PA
merupakan komponen terbesar (50-60%) dari minyak dan memberikan bau yang
khas pada minyak nilam, karena antara lain mengandung non patchoulene. Pada
ketiga farietas nila unggul, kadar PAnya >30%, merupakan syarat minimum untuk
di ekspor, kadar PA yang tertinggi pada Tapak Tuan (33,31%).
Limbah dari hasil penyulingan minyak nilam yang terdiri dari ampas daun
dan batang mempunyai potensi dimanfaatkan se-bagai bahan pembuatan dupa,
obat nyamuk bakar, dan pupuk kompos serta sisa air dari hasil penyulingan
setelah dipekatkan dapat diman-faatkan sebagai bahan baku untuk aroma terapi.
Dengan adanya diversifikasi pemanfaatan lim-bah pengolahan minyak nilam,
diharapkan akan dapat meningkatkan nilai ekonomi usahatani nilam.
Limbah hasil penyulingan daun masih mempunyai kadar hara yang tinggi
dan berpotensi sebagai bahan baku pupuk organik yang baik. Teknologi
pengomposan yang cepat dan efisien akan menghasilkan pupuk organik kompos
yang bermutu tinggi. Selain itu, senyawa alelopati di dalam terna tersebut
diharapkan akan berkurang dan hilang selama masa prosesing pengomposan.
Lebih lanjut dikatakan minyak nilam yang dihasilkan dari daun yang
mengalami penjemuran mempunyai bilangan ester yang lebih tinggi dibandingkan
dengan yang tidak mengalami penjemuran. Pengeringan langsung dibawah sinar
matahari juga menyebabkan sebagian minyak nilam akan turut menguap, dan
pengeringan yang terlalu cepat menyebabkan daun menjadi rapuh dan sulit
disuling. Sebaliknya bila penyulingan terlalu lambat daun akan menjadi lembab
dan timbul bau yang tidak disenangi akibat adanya kapang, sehingga mutu minyak
yang dihasilkan akan menurun.
10 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a
selama 3 - 5 hari. Tanda pengeringan sudah cukup apabila sudah timbulnya bau
nilam yang lebih keras dan khas bila dibandingkan daunsegar (Guenther, 1948).
Pemilihan sistim pipa pendingin ini tergantung di lokasi mana alat akan
ditempatkan. Pada daerah-daerah yang airnya sulit atau permukaan air tanahnya
11 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a
rendah, maka model bak diam adalah yang terbaik. Ketel alat suling yang banyak
digunakan di tingkat petani adalah dari drum bekas dan pipa pendinginnya dari
besi yang dimasukkan kedalam bak atau saluran air. Hal ini menyebabkan
mutunya menjadi rendah karena minyak yang dihasilkan berwarna gelap dan
mengandung zat besi. Pada temperatur yang tinggi, besi dari drum berada dalam
bentuk ion akan terikut dengan uap dan terakumulasi dalam minyak.
Industri parfum
Minyak nilam adalah minyak atsiri yang tergolong pada kelompok aroma
akhir (end note) dimana aromanya dapat bertahan lama, dan minyak nilam sendiri
12 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a
sebenarnya telah dapat disebut sebagai parfum (Guenther, 1948).
Dalam industri parfum, minyak nilam tidak dapat digantikan oleh zat
sintetik lainnya karena sangat berperan dalam menetukan kekuatan, sifat dan
ketahanan wangi. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang dapat mengikat bau
wangi dari bahan pewangi lain dan sekaligus dapat membentuk bau yang
harmonis dalam suatu campuran parfum (Guenther, 1948).
Industri sabun dan kosmetik dalam negeri juga berkembang dengan baik
sehingga kebutuhan akan minyak nilam sebagai bahan baku industri terus
meningkat. Fungsi minyak nilam dalam industri sabun dan kosmetik tidak
berbeda dengan pada industri parfum yaitu sebagai zat pengikat agar wewangian
tidak cepat hilang pada saat pemakaian. Banyaknya industri sabun dan kosmetik
menggunakan minyak nilam sebagai pengikat karena sampai saat ini minyak
nilam masih yang terbaik sebagai pengikat bahan. Disamping itu juga dapat
bermanfaat sebagai antiseptik untuk mengobati gatal-gatal pada kulit.
Pestisida
Menurut Grainge dan Ahmed (1987) bagian akar, batang dan daun
tanaman nilam dapat membunuh ulat Crocidolomia binotalis dan Spodotera litura
yang merupakan hama penting pada tanaman, sedangkan daun dan pucuk nilam
dapat membasmi semut (Formicida) dan kecoa (Blattidae) didalam rumah. Dari
hasil penelitian Mardiningsih, dkk (1994) minyak nilam bersifat menolak
beberapa jenis serangga seperti ngengat kain (Thysanura lepismatidae), Sitophilus
zeamais (kumbang jagung), dan Carpophilus sp. (kumbang buah kering). Menurut
Grainge dan Ahmed (1987) minyak nilam juga bersifat menolak Aphid (kutu
daun), nyamuk dan Pseudaletia unipuncta.
Pemanfaatan lainnya
Selain sebagai pengikat wangi pada parfum, kosmetika dan sabun serta
sebagai pestisida ternyata minyak nilam berkhasiat sebagai antibiotik dan anti
radang karena dapat menghambat pertumbuahan jamur dan mikroba. Dapat
digunakan untuk deodoran, obat batuk, asma, sakit kepala, sakit perut, bisul dan
herpes. Minyak nilam merupakan minyak eksotik yang dapat meningkatkan
gairah dan semangat serta mepunyai sifat meningkatkan sensualitas. Biasanya
14 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a
digunakan untuk mengharumkan kamar tidur untuk memberi efek menenangkan
dan membuat tidur lebih nyenyak (anti insomia). Dalam hal psikoemosional,
minyak nilam termasuk dalam aroma terapi yang belakangan ini semakin populer
sebagai salah satu aspek pengobatan alternatif, karena minyak nilam mempunyai
efek sedatif (menenangkan) dapat digunakan untuk menanggulangi gangguan
depresi, gelisah, tegang karena kelelahan, stres, kebingungan, lesu dan tidak
bergairah serta meredakan kemarahan.
Dupa
Sisa dari hasil penyulingan minyak nilam masih dapat dimanfaatkan untuk
bahan pembuat dupa, karena mempunyai aroma yang khas/harum. Ampas tersebut
dijemur kemudian digiling dan siap digunakan sebagai bahan baku pembuat dupa
berbentuk lidi (joss stick). Dalam pemrosesannya bubuk halus ampas dicampur
dengan bahan perekat (gum Arabic, dan dentrose), tepung onggok, tepung
tempurung, pewarna dan pewangi lainnya. Semua bahan tersebut dicampur dibuat
adonan dan selanjutnya dicetak berbentuk lidi.
Seperti diketahui bahwa minyak nilam selain mempunyai aroma yang khas
juga bersifat menolak serangga. Dewasa ini industri obat nyamuk bakar
berkembang pesat di Indonesia dan pemakaiannya mencapai seluruh pelosok
ditanah air. Komponen yang terkandung dalam formula obat nyamuk bakar antara
lain adalah bahan pengisi (organic filler) dan bahan pewangi. Bahan pengisi yang
biasa digunakan untuk obat nyamuk bakar antara lain serbuk tempurung kelapa
atau ampas tebu. Sedangkan pewangi yang biasa digunakan misalnya kenanga dan
bunga melati. Dengan menggunakan ampas dari penyulingan minyak nilam
sebagai organic filler, maka obat nyamuk bakar akan beraroma harum ketika
digunakan. Sebagai bahan pengisi, ampas nilam selain berbau harum juga bersifat
menolak nyamuk ketika obat nyamuk tersebut dibakar.
Penggunaan lainnya
15 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a
sebagai pupuk kompos atau mulsa. Ampas nilam yang digunakan sebagai pupuk
pada tanaman lada mampu meningkatkan produksi lada. Hal ini disebabkan
karena didalam limbah nilam masih terdapat bahan aktif yang dapat bersifat
menolak (repellent) serangga Lophobaris piperis yang merupakan salah satu hama
tanaman lada (Mardiningsih, dkk, 1998).
Ampas nilam juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk proses
penyulingan, sehingga bisa menghemat bahan bakar. Abu sisa dari pembakaran
dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Sedangkan sisa air bekas penyulingan
nilam menghasilkan aroma cukup wangi, ini dapat dipekatkan sehingga digunakan
untuk aroma terapi. Perlakuan aromaterapi dengan menggunakan sisa air bekas
penyulingan telah banyak digunakan untuk menenangkan jiwa.
16 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a
BAB III
USULAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Alat penyulingan / destilasi minyak nilam dan minyak atsiri terbuat dari
17 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a
bahan baja dan stainless steel, dengan berbagai ukuran, yang dilengkapi dengan
sistim pencegah kondensasi ( sistimjaket) dan penyebar uap guna meningkatkan
rendemen minyak atsiri.
Keterangan gambar :
• Tutup atas tangki bahan stainless steel tebal dengan baut
pengikat bahan.
• Pipa pengeluaran destilat dan pipa pendingin bahan aluminium,
diameter 3in; 2in; dan 1in panjang total 42m
• Sarangan bahan ss tebal 2mm disanggah siku 3x3cm
• Pipa kontrol ketinggian air maksimal dan buang uap dilengkapi
dengan valve
• Pipa tap dilengkapi dengan valve
• Pipa api 3 unit bahan ss tebal 2mm diameter 20cm dan 15 cm.
• Pipa pemasukan air dilengkapi dengan valve bahan ss diameter
2in
• Pipa kontrol ketinggian air minimal, diameter 1in panjang 3m
• Ruang putar api keliling tangki bahan ss
• Cerobong bahan besi diameter 30cm, panjang 5 m.
Catatan :
• kolam pendingin terdiri dari 2 kolam, 4x4m dan 2x4m
kedalaman air 1m dengan total volume air 24m3, dengan
asumsi dalam 1hari 3x masak.
• Bahan bakar bahan kayu atau briket dan gas.
• Untuk kapasitas daun nilam 200kg ukuran tangki tinggi 240cm
dan diameter 150cm bahan stainless steel.
• Untuk kapasitas daun nilam 100kg ukuran tangki tinggi 210cm
dan diameter 115cm bahan stailess steel.
• Proses penyulingan berlangsung 4 jam tidak termasuk bongkar
18 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a
muat bahan.
• Hasil minyak berkisar 2, 5% tergantung kualitas bahan baku dan
cara penjemuran.
Pengoperasian alat:
• Katup pipa dibuka, isi tangki dengan air dengan membuka
katup, sampai ketinggian air keluar dari pipa kontrol. tutup
katup pipa dan katup pipa .
• Masukkan daun nilam yang sudah dicacah kedalam tangki
suling dengan kepadatan merata.
• Tutup tangki dengan rapat menggunakan baut yang tersedia.
Pengencangan baut harus seimbang bersilang.
• Nyalakan pengapian dengan stabil dengan nyala masimal.
• Dalam waktu 30 menit destilat sudah keluar melalui pipa dan
destilan tertampung pada pemisah minyak dan air.
• Antara 1,5-2jam air dalam tangki harus ditambah ditandai
dengan bunyi pada pada pipa control
• Untuk isi air tambahan, kecilkan api seminim mungkin, buka
katup pipa sisa uap keluar sampai habis, buka katup pipa isi
sampai air meluber pada pipa. tutup katup pipa. pengapian
dibesarkan lagi.
• Setelah 2 jam lagi ( total 4jam) pipa kontrol berbunyi tanda
prose penyulingan telah selesai.
• Amati keluaran destilat pada pipa, jika sudah tidak ada keluar
destilat, maka tutup atas tangki suling bisa dibuka untuk
mengeluarkan daun nilam yang sudah disuling.
• Minyak nilam pada tangki pemisah minyak bisa diambil terletak
pada bagian atas.
Keuntungan.
19 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a
Dengan menggunakan alat ini proses penyulingan bisa
berjalan dengan cepat tanpa memerlukan waktu yang lama dan
tidak memerlukan tempat kusus seperti alat – alat yang lain.
Jika alat – alat yang lain memerlukan rumah dan bak
penampung sehingga biaya yang dikeluarkan juga lumayan
besar. Minyak yang dihasilkan dari alat ini cukup bagus tanpa
memerlukan penyaringan lagi. Alat penyulingan ini lebih
praktis karena sifatnya tidak permanen dan bahan bakarnya
juga bisa di ganti dengan gas.
Kekurangan:
Kekurangan dari alat penyulingan ini yaitu memerlukan
keterampilan kusus untuk mengoperasikannya dan kita harus
selalu mengontrol airnya.
• Teknologi manual.
Briket limbah ampas daun nilam.
Ampas daun nilam dapat dibuat brike karena daun nilam mengandung
minyak. Proses pembuatan briket ini tidak jauh beda dengan pembuatan
briket dari bahan lain.
20 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a
Cara pembuatan:
Potong ujung drum. Balikkan, lalu potong lingkaran kecil, selebar
20 cm, di tengah-tengah tutup ujung yang lain. Pastikan tepiannya
yang tajam dilekukkan ke dalam.
Isi drum dengan daun-daun sisa penyulingan nilam
Bakar daun tersebut dengan perlahan dan sekali-kali aduk api
dengan batang kayu melalui lubang atas drum. Sekali-sekali,
cipratkan air untuk memperlambat proses pembakaran. Ketika
semua bahan telah terbakar dan menjadi potongan - potongan
hitam, matikan api dengan air.
Buat perekat. Lumatkan beberapa singkong segar dan ambil
santannya.Tambahkan air untuk membuat lem/perekat yang
kental.Atau, hancurkan batang singkong,taruh dalam ember (tidak
termasuk kulitnya) dan campur dengan air.Biarkan campuran
mengendap.Campuran itu akan terpisah menjadi air pada atasnya
dan perekat berada di bawah. Tuangkan air keluar sehingga yang
tertinggal hanya perekatnya.
Campur potongan - potongan hitam dengan lem/perekat
singkong.Letakkan campuran ini ke dalam cetakan, lalu jemur di
bawah sinar matahari sampai kering.
Keuntungan :
Briket yang terbuat dari sisa – sisa penyulingan daun nilam ini
dapat digunakan untuk menjadi sumber api dalam melakukan penyulingan
sehingga kita tidak perlu membeli kayu bakar atau gas pada saat
melakukan penyulingan. Selain buat sumber api pada saat melakukan
penyulingan briket yang terbuat dari sisa daun nilam ini juga bisa
digunakan untuk perapian pada saat memasak bagi rumah tangga dan
keuntungan lain yaitu kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi
21 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a
untuk membuat briket ini.
Kekurangan :
Dibandingkan dengan bahan bakar gas pada saat menyuling bahan
bakar briket lebih boros karena memerlukan banyak briket saat menyuling
dan kualitas api juga kurang bagus jika dibandingkan dengan gas.
22 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a
DAFTAR PUSTAKA
http: / / www.wirausaha-minyak-nilam.blogspot.com
WWW. KABUPATENMALANG.go.id
http:/www.benss.co.cc/pengolahan-hasil-panen/77-alat-penyulingan-
minyak-nilam
www.pasaragro.com
www.situsmesin.com
23 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a
24 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a