Professional Documents
Culture Documents
MODUL 1
PENGERTIAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM
MATERI
1. Definisi Sistem
2. Karakteristik Sistem
3. Klasifikasi Sistem
4. Pengertian Pengembangan Sistem
5. Fungsi Analis Sistem
1. Definisi Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang
berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan
elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan
definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya
suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Sebagai misal,
sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem
akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi
penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.
Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, sistem seperti ini ada. Jika suatu
sistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar, sistem yang lebih besar itu adalah
supersistem. Contohnya, pemerintahan kota adalah suatu sistem, tetapi ia juga
merupakan bagian dari sistem yang lebih besar – pemerintahan propinsi.
Pemerintahan propinsi adalah supersistem dari pemerintahan kota dan juga
merupakan subsistem dari pemerintahan nasional.
Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu sistem
terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang terpisah,
kemudian berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Mobil terdiri dari
bagian-bagian sistem yang berinteraksi/kerjasama untuk tujuan mobil tersebut
bergerak ke suatu arah. Keluarga, pertama kali terdiri dari 2 individu yang terpisah
yang mana individu itu sendiri merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem-
3 Pengertian Sistem dan Analis Sistem
2. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem dapatlah digambarkan sebagai berikut :
subsistem subsitem
input
pengolah
subsistem subsistem
output
boundary
boundary
3. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai
berikut ini :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik
(physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
Sistem Terbuka
Tujuan
Mekanisme
Pengendalian
Sistem Tertutup
7 Pengertian Sistem dan Analis Sistem
Pertumbuhan organisasi
Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang
baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang
semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan
prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka
menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama
sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang
dibutuhkan manajemen.
Permasalahan
Kesempatan
Instruksi
Pengembangan sistem
Memecahkan masalah
Meraih Kesempatan
Memenuhi instruksi
Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi
peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan ini
berhubungan dengan PIECES (merupakan singkatan untuk memudahkan
mengingatnya), yaitu sebagai berikut :
Dari sekian banyak siklus pengembangan sistem menurut beberapa penulis sejak
tahun 1970-an, diambil salah satu yang akan menjadi acuan kita mengenai
pengembangan sistem ini, yaitu menurut John Burch, Gary Grudnitski, Information
Systems, Theory and Practice (New York: John Wiley & Sons) yang menuliskan
tahapan pengembangan sistem sebagai berikut :
11 Pengertian Sistem dan Analis Sistem
Analisis sistem
Pengembangan
Desain (perancangan) sistem terinci sistem
Seleksi sistem
Penjelasan singkatnya :
pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari manajemen puncak ini.
Padahal dukungan dari manajemen puncak sangat penting artinya. Kebijakan sistem
(systems policy) merupakan landasan dan dukungan dari manajemen puncak untuk
membuat perencanaan sistem. Perencanaan sistem (systems planning) merupakan
pedoman untuk melakukan pengembangan sistem.
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen
puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan
yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem yang lama
mempunyai banyak kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki (misalnya untuk
meningkatkan efektifitas manajemen, meningkatkan produktivitas atau
meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada langganan).
Partisipasi dan keterlibatan manajemen puncak masih diharapkan untuk
keberhasilan sistem yang akan dikembangkan. Untuk itu manajemen puncak
dilengkapi dengan suatu tim penasehat yang disebut dengan komite pengarah
(steering commitee) yang umumnya dibentuk dari wakil-wakil pimpinan dari
masing-masing departemen pemakai sistem seperti misalnya manajer-manajer
departemen atau manajer-manajer divisi. Seringkali komite ini diketuai sendiri oleh
direktur utama. Tugas komite ini adalah sebagai berikut :
Adapun tahapan dari proses perencanaan sistem untuk ketiga bagian tersebut tampak
pada gambar berikut ini :
Pada titik tertentu, modifikasi sistem akan menajdi sedemikian rupa, sehingga
lebih baik memulai dari awal. Lalu, siklus hidup sistem akan terulang.
oleh pemakai sistem dan mudah untuk dipelihara. Pendekatan ini juga
merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur.
Metodologi adalah :
Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-
aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau
disiplin lainnya
Metode adalah :
Suatu cara/teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi
pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh :
- Penulis buku
- Peneliti
- Konsultan
- Systems house
- Pabrik software
3. Prescriptive Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
- ISDOS (Information Systems Design and Optimization System)
Kegunaannya adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem
informasi. ISDOS mempunyai 2 komponen :
a. PSL
Merupakan komponen utama dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk
mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine-readable form,
sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL
merupakan bahasa untuk menggambarkan sistemnya dan bukan
merupakan bahasa pemrograman prosedural.
b. PSA
20 Pengertian Sistem dan Analis Sistem
Merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan kamus data (data
dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan, yang
disimpan , yang dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan
dengan pemanfaatan DBMS dalam penyimpanan datanya. Kegunaan dan
hasil dari PSA adalah :
PSA menganalisis PSL untuk kesalahan-kesalahan sintak dan akan
menghasilkan laporan-laporan dalam bentuk data dictionary, function
dictionary serta analisis dari hubungan-hubungan proses.
Laporan dalam bentuk grafik, seperti laporan yang menggambarkan
hubungan dari proses termasuk apakah suatu proses merupakan
bagian dari porses yang lain atau suatu proses mempunyai komponen
proses-proses lain.
PSA akan melakukan analisis jaringan untuk mengecek kelengkapan
dari semua hubungan data dan proses-proses.
PSA juga akan melakukan analisis dari hubungan ketergantungan
waktu dari data dan analisis dari spesifikasi volume.
- PLEXSYS
Kegunaannya adalah untuk melakukan transformasi suatu statemen bahasa
komputer tingkat tinggi ke suatu executable code untuk suatu konfigurasi
perangkat keras yang diinginkan. PLEXSYS merupakan tambahan untuk
ISDOS. Kalau ISDOS digunakan pada aspek penntuan kebutuhan,
PLEXSYS digunakan pad aspek penghasil kode program secar otomatis.
- PRIDE
Merupakan perangkat lunak terpadu yang baik untuk analisis/disain sistem
terstruktur, manajemen data, manajemen proyek dan pendokumentasian.
- SDM/70
Merupakan suatu perangkat lunak yang berisi kumpulan metode, estimasi,
dokumentasi dan petunjuk administrasi guna membantu pemakai untuk
mengembangkan dan merawat sistem yang efektif
- SPECTRUM
Perangkat lunak ini mempunyai beberapa versi untuk keperluan yang
berbeda, semacam SPECTRUM-1 untuk life cycle konvensional,
SPECTRUM-2 untuk sistem manajemen proyek terstruktur, SPECTRUM-3
untuk on-line interactive estimator.
a. HIPO diagram
Hierarchy plus Input-Process-Output, HIPO, adalah alat dokumentasi program
yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan
oleh fungsi utamanya.
c. Structured chart
Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem
informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodul dengan
menunjukkan hubungan elemen data dan elemen kontrol antara hubungan
modulnya, sehingga memberikan penjelasan lengkap dari sistem dipandang dari
elemen data, elemen kontrol, modul dan hubungan antar modulnya.
d. SADT
Structured Analysis and Design Technique, SADT, memandang suatu sistem
terdiri dari dua hal : benda (obyek, dokumen atau data) dan kejadian (kegiatan
yang dilakukan oleh orang, mesin atau perangkat lunak). Menggunakan dua tipe
diagram yaitu, diagram kegiatan (activity diagrams, disebut actigrams) dan
diagram data (data diagrams, disebut datagrams).
22 Pengertian Sistem dan Analis Sistem
e. Jackson’s diagram
Jackson’s Systems Development, JSD, membangun suatu model dari dunia nyata
(real world) yang menyediakan subyek-subyek permasalahan dari sistem.
4. Analis sistem
Analis sistem (systems analyst) merupakan analis sistem yang cukup
berpengalaman dan dapat bekerja sendiri tanpa bimbingan dari analis sistem
senior.
7. Pemrogram aplikasi
Pemrogram aplikasi (applications programmer) merupakan pemrogram
komputer yang cukup berpengalaman dan dapat melakukan tugasnya tanpa harus
dibimbing secara langsung lagi.
EVALUASI
1. Jelaskan dan berikan ilustrasi definisi dari sistem, subsistem dan supersistem !
2. Jelaskan dan berikan ilustrasi perbedaan antara tujuan (goal) dengan sasaran
(objectives) !
3. Jelaskan hal-hal apa saja yang menyebabkan suatu sistem lama harus diperbaiki
atau diganti !
4. Sebutkan dan jelaskan beberapa indikator (minimal 5 indikator) bahwa suatu
sistem harus segera diperbaiki atau diganti !
5. Jelaskan harapan-harapan apa saja setelah suatu sistem baru dikembangkan
dalam suatu pengembangan sistem !
6. Jelaskan mengenai pentingnya dukungan dari manajemen puncak (top
management) dalam suatu pengembangan sistem !
7. Sebutkan dan jelaskan alasan suatu pemeliharaan sistem (systems maintenance)
harus dilakukan !
8. Apa perbedaan utama pendekatan pengembangan sistem klasik dengan
pendekatan pengembangan sistem terstruktur ? jelaskan !
9. Apa yang menjadi perbedaan antara seorang analis sistem dengan seorang
programmer ? jelaskan !
10. Untuk menjadi seorang analis sistem yang baik, diperlukan beberapa
pengetahuan dan keahlian tertentu. Kenapa keahlian membina hubungan antar
personil diperlukan ? jelaskan !
DAFTAR PUSTAKA
1. Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing
Company, 1992.
2. Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990.
3. John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems : Theory and
Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979
4. Meilir Page-Jones, The Practical Guide to Structured Systems Design, Second Edition,
Yourdon Press, Prentice Hall, 1988
5. I.T. Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice
Hall, 1991
6. Raymond McLeod, Jr, Management Information System : A Study of Computer-Based
Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979
1 Analisis Sistem
MODUL 2
ANALISIS SISTEM
MATERI
1. Pendahuluan
2. Langkah-langkah Analisis Sistem
3. Mengidentifikasi Masalah
4. Memahami Kerja Sistem
5. Analisis Sistem
6. Membuat Laporan Hasil Analisis Sistem
Pendahuluan
Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai berikut :
Atau secara lebih mudahnya, analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang
telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. Tahap
analisis sistem ini merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat penting, karena
kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Tugas utama analis sistem dalam tahap ini adalah menemukan kelemahan-kelemahan
dari sistem yang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
2 Analisis Sistem
1. Mengidentifikasi Masalah
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai
suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang
menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itulah pada tahap
analisis sistem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah
mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi. Tugas-tugas yuang
harus dilakukannya adalah sebagai berikut ini :
1. Penyebab masalah adalah pelayanan yang kurang baik kepada langganan. Titik
keputusan yang mengakibatkan terjadinya sebab masalah ini adalah :
a. “Penanganan order langganan” di bagian order penjualan. Titik keputusan
ini dapat mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila waktu
penanganan order penjualan lama. Penanganan order penjualan merupakan
proses pertama kali menerima order dari langganan.
b. “Proses pembuatan order penjualan” di bagian order penjualan. Titik
keputusan ini dapat mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik
bila proses pembuatan order penjualan juga lama. Proses pembuatan order
penjualan adalah proses membuat dokumen tertulis dari order langganan yang
telah diterima dengan tembusan-tembusannya berupa :
- tembusan untuk membuat faktur
- tembusan untuk catatan akuntasi (journal/register copy)
- tembusan untuk meminta barang dari gudang (stock request copy)
- tembusan untuk membuat slip pengepakan (packing slip) dan laporan
pengiriman (shipping notice)
- tembusan otorisasi kredit (credit copy)
- tembusan pemberitahuan kepada langganan bahwa order telah diterima
(acknowledgement copy atau advice copy)
c. “Proses evaluasi kredit” di bagian kredit. Titik keputusan ini dapat
mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila proses evaluasi
kredit lama dan berbelit-belit.
d. “Proses pengambilan barang” di bagian gudang. Titik keputusan ini dapat
mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila proses
pengambilan barang lama.
e. “Proses pembuatan dokumen pengiriman” (packing slip) dan laporan
pengiriman (shipping notice) di bagian pengiriman. Titik keputusan ini dapat
mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila proses
pembuatan dokumen dan laporan pengiriman lama. Proses pengirimannya
sendiri juga harus cepat sampai barang diterima oleh langganan, tetapi proses
ini tidak termasuk dalam ruang-lingkup sistem pengendalian penjualan dan
pemasaran (masuk dalam sistem distribusi).
f. “Proses membuat faktur” di bagian billing. Titik keputusan ini dapat
mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila proses membuat
faktur lama.
2. Penyebab masalah adalah barang yang dikirim sering tidak sesuai. Titik
keputusan yang mengakibatkan terjadinya sebab masalah ini adalah :
a. “Kebenaran data di faktur” di bagian billing. Titik keputusan ini dapat
mengakibatkan barang yang dikirim tidak sesuai dengan yang tercantum di
faktur bila faktur salah.
6 Analisis Sistem
3. Penyebab masalah adalah otorisasi pemberian kredit yang kurang benar. Titik
keputusan yang mengakibatkan terjadinya sebab masalah ini adalah “dukungan
informasi untuk pemberian kredit” di bagian kredit.
Langkah kedua dari tahap analisis sistem dapat terdiri dari beberapa tugas yang
perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut ini :
Penelitian akan dilakukan di tiap-tiap lokasi titik keputusan yang akan diteliti.
Penelitian juga biasanya akan dilakukan oleh beberapa peneliti dan memakan waktu
yang cukup lama (harian, mingguan bahkan bulanan) supaya penelitian dapat
dilakukan secara efisien dan efektif, maka jadwal dari penelitian harus direncanakan
terlebih dahulu yang meliputi :
Sama halnya dengan wawancara yang telah diatur jadwalnya tersendiri, observasi
yang akan dilakukan juga sebaiknya dibuatkan jadwal tersendiri. Demikian juga
dengan jadwal pengambilan sampel sebaiknya juga diatur tersendiri.
Setelah rencana jadwal penelitian selesai dibuat, maka tugas dari tiap-tiap anggota
tim analis sistem untuk melakukan penelitian telah dapat ditentukan. Koordinator
analis sistem dapat membuat surat penugasan kepada masing-masing anggota tim
analis sistem ini dengan menyertakan lampiran kegiatan penelitaian yang harus
dilakukan. Formulir ini biasanya tidak dilampirkan di laporan hasil analisis, karena
kurang bermanfaat bagi user atau manajemen. Formulir ini akan diberikan kepada
tiap-tiap peneliti yang bersangkutan.
Sebelum suatu wawancara dilaksanakan, akan lebih bijaksana bila waktu dan
materi wawancara ini direncanakan terlebih dahulu. Rencana ini dapat ditulis di
agenda wawancara dan dibawa selama wawancara berlangsung. Pewawancara dapat
melakukan wawancara dengan dasar agenda wawancara ini. Tujuan utama pembuatan
agenda wawancara yang akan digunakan dalam wawancara ini adalah suapaya
wawancara dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak ada materi yang
terlewatkan.
Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai
suatu dokumentasi sistem lama. Dokumentasi dari hasil penelitian ini diperlukan
untuk beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini :
a. Membantu kelengkapan (aid to completeness)
Dengan digunakannya formulir-formulir standar untuk mencatat fakta, maka data
yang belum terkumpul akan terlihat.
9 Analisis Sistem
Fakta-fakta yang perlu didokumentasikan dari hasil penelitian sistem lama adalah
sebagai berikut ini :
3. Analisis Sistem
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian
yang telah dilakukan. Menganalisis hasil penelitian sering sulit dilakukan oleh analis
sistem yang masih baru. Pengalaman menunjukkkan bahwa banyak analis sistem
yang masih baru mencoba untuk memecahkan masalah tanpa menganalisisnya.
10 Analisis Sistem
Analis sistem perlu menganalisis masalah yang terjadi untuk dapat menemukan
jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul tersebut. Penelitian
dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam :
Mengapa dikerjakan ?
Perlukah dikerjakan ?
Apakah telah dikerjakan dengan baik ?
apakah tugas dan tanggungjawab telah didefinisikan dan diterapkan dengan jelas ?
apakah tugas dan tanggungjhwab telah didistribusikan dengan efektif untuk
masing-masing personil dan unit-unit organisasi ?
Menganalisis Keandalan
Menganalisis Dokumen
Menganalisis Laporan
Untuk menganalisis laporan yang sudah dihasilkan oleh sistem lama dapat
dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
Menganalisis Teknologi
apakah fasilitas dari sistem informasi (dalam bentu personil, peralatan dan
fasilitas lainnya) cukup untuk menangani volume rata-rata data tanpa terjadi
penundaan yang berarti ?
EVALUASI
1. Sebutkan dan jelaskan definisi analisis sistem menurut persepsi anda !
2. Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem di dalam tahap
analisis sistem ?
3. Mengapa identifikasi penyebab masalah merupakan tahap yang paling penting
dalam tahap analisis sistem ? jelaskan dengan ilustrasi ?
4. Mengapa memahami kerja dari sistem yang ada/berjalan diperlukan ? jelaskan !
5. Mengapa penelitian harus direncanakan jadwalnya ? jelaskan !
DAFTAR PUSTAKA
1. Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing
Company, 1992.
2. Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990.
3. John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems : Theory and
Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979
4. Meilir Page-Jones, The Practical Guide to Structured Systems Design, Second Edition,
Yourdon Press, Prentice Hall, 1988
5. I.T. Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice
Hall, 1991
6. Raymond McLeod, Jr, Management Information System : A Study of Computer-Based
Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979
1 Desain Sistem Secara Umum
MODUL 3
DESAIN SISTEM SECARA UMUM
MATERI
1. Pendahuluan
2. Arti Desain Sistem
3. Tujuan Desain Sistem
4. Personil Yang Terlibat
5. Desain Sistem Secara Umum
5.1 Desain Output
5.2 Desain Input
5.3 Desain Database
5.4 Desain Kontrol
5.5 Desain Teknologi
6. Tekanan-tekanan Desain
Pendahuluan
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah
mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya
sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem
tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem (systems design). Desain sistem
dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara umum (general systems
design) dan desain sistem terinci (detailed systems design) desain sistem secara
umum disebut juga dengan desain secara makro (macro design). Desain sistem terinci
disebut juga dengan desain sistem secara phisik (physical system design) atau desain
internal (internal design).
2 Desain Sistem Secara Umum
Tujuan kedua ini lebih condong pada desain sistem yang terinci, yaitu pembuatan
rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya digunakan untuk pembuatan
progam komputernya.
Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran
sebagai berikut :
1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan.
Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode harus mudah
diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan
digunakan.
2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan
yang didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap
analisis sistem.
3. Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan
transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan
oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh
komputer.
3 Desain Sistem Secara Umum
4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk
masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi,
simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras,
perangkat lunak dan pengendalian intern.
pemakai rumah, bukan kepada ahli teknik dan insinyur-insinyur teknik sispil yang
akan membangun rumah ini. Desain terinci yang memuat potongan-potongan gambar
dengan ukuran-ukurannya yang terinci akan dibuat setelah desain secara umum ini
disetujui oleh calon pemakai rumah. Arsitek belum akan menggambar detail
bangunannya dengan ukurannya terinci sebelum bentuk dan susunan rumah itu
sendiri disetujui oleh calon pemakai rumah.
Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan
dalam bentuk physical systems dan logical model. Bagan alir sistem (systems
flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical
systems. Simbol-simbol bagan allir sistem ini menunjukkan secara tepat arti fisiknya,
seperti simbol terminal, hard disk, laporan-laporan.
Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana
nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Logical model
dapat digambar dengan menggunakan diagram arus data (data flow diagram). Arus
dari data di diagram arus data dapat dijelaskan dengan menggunakan kamus data
(data dictionary).
Sketsa dari physical systems dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya
sistem secara fisik akan diterapkan. Pengolahan data dari sistem informasi berbasis
komputer membutuhkan metode-metode dan prosedur-prosedur. Metode-metode dan
prosedur-prosedur ini merupakan bagian dari model sistem informasi (model
prosedur) yang akan mendefinisikan urut-urutan kegiatan untuk menghasilkan output
dari input yang ada. Metode (method) adalah suatu cara untuk melakukan suatu
kegiatan. Suatu prosedur merupakan rencana tahap demi tahap untuk menerapkan
suatu metode. Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan alat berbentuk grafik
yang dapat digunakan untuk menunjukkan urut-urutan kegiatan dari sistem informasi
berbasis komputer ini. Seringkali gambar bagan alir sistem untuk sistem informasi
juga dapat digabung dengan bagan alir formulir dalam perusahaan untuk
menunjukkan hubungan dan prosedur antara sistem informasi dengn sistem-sistem
lainnya di perusahaan.
Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi
dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk
pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah :
Desain Output
Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Istilah
output ini kadang-kadang membingungkan, karena output dapat terdiri dari macam-
macam jenis. Output dapat berupa hasil di media keras (seperti misalnya kertas,
microfilm) atau hasil di media lunak (berupa tampilan di layar video). Disamping itu
output dapat berupa hasil dari suatu proses yang akan digunakan oleh proses lain dan
tersimpan di suatu media seperti tape, disk atau kartu. Yang akan dimaksud dengan
5 Desain Sistem Secara Umum
output pada tahap desain ini adalah output yang berupa tampilan di media keras atau
di layar video.
TIPE OUTPUT
Output dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe, yaitu :
1. Output Intern (internal output)
Adalah output yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen. Output
ini akan tetap tinggal di dalam perusahaan dan akan disimpan sebagai arsip atau
dimusnahkan bila sudah tidak digunakan lagi. Output jenis ini dapat berupa
laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan dan laporan-laporan lainnya.
FORMAT OUTPUT
Bentuk atau format dari output dapat berupa keterangan-keterangan (narrative),
tabel atau pabrik. Yang paling banyak dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel.
Akan tetapi sekarang dengan kemampuan teknologi komputer yang dapat
menampilkan bentuk grafik, maka output berupa grafik juga mulai banyak dihasilkan,
terutama ooutput untuk keperluan manajemen tingkat menengah ke atas.
Desain output secara umum ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Menentukan kebutuhan output dari sistem baru
Output yang akan didesain dapat ditentukan dari diagram arus data, DAD, sistem
baru yang telah dibuat. Output di DAD ditunjukkan oleh arus data dari suatu
proses ke kesatuan luar atau dari suatu proses ke proses lainnya.
Desain Input
Bila berpikir tentang input, biasanya juga akan berpikir tentang alat input (input
device) yang akan digunakan, semacam keyboard, card reader dan lain sebagainya.
Alat input dapat digolongkan ke dalam 2 golongan, yaitu alat input langsung (online
input device). Alat input langsung merupakan alat input yang langsung dihubungkan
dengan CPU, misalnya adalah keyboard, mouse, touch screen dan lain sebagainya.
Alat input tidak langsung adalah alat input yang tidak langsung dihubungkan dengan
CPU, misalnya KTC (key-to-card), KTT (key-to-tape) dan KTD (key-to-disk).
PROSES INPUT
Tergantung dari alat input yang digunakan, proses dari input dapat melibatkan dua
atau tiga tahapan utama, yaitu :
1. Penangkapan data (data capture)
Merupakan proses mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang
dilakukan oleh organisasi ke dalam dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan
bukti transaksi.
2. Penyiapan data (data preparation)
Yaitu mengubah data yang telah ditangkap ke dalam bentuk yang dapat dibaca
oleh mesin (machine readable form, misalnya kartu plong, pita magnetik atau
disk magnetik)
3. Pemasukan data (data entry)
Merupakan proses membacakan atau memasukkan data ke dalam komputer.
Gambar. Tiga tahapan utama proses input yang menggunakan alat input tidak
langsung
Gambar. Dua tahapan utama proses input yang menggunakan alat input langsung
TIPE INPUT
Input dapat dikelompokkan ke dalam :
1. Input ekstern (external input)
Adalah input yang berasal dari luar organisasi, seperti misalnya faktur pembelian,
kwitansi-kwitansi dari luar organisasi.
2. Input intern (internal input)
Adalah input yang berasal dari dalam organisasi, seperti misalnya faktur
penjualan, order penjualan dan lain sebagainya.
Umumnya dokumen dasar yang akan didesain adalah dokumen dasar untuk data
capture input intern.
Yang perlu didesain secara rinci untuk input adalah bentuk dari dokumen dasar
yang digunakan untuk menangkap data, kode-kode input yang digunakan dan bentuk
dari tampilan input di alat input. Untuk tahap desain input secara umum, yang perlu
8 Desain Sistem Secara Umum
dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu input-input yang
akan didesain secara rinci tersebut. Langkah-langkah ini adalah sebagai berikut :
Desain Database
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan
perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu
komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia
informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut
dengan database system. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem
informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-
macam di dalam suatu organisasi.
Untuk tahap desain database secara umum, yang perlu dilakukan oleh analis
adalah mengidentifikasi terlebih dahulu file-file yang diperlukan oleh sistem
informasi. File-file database yang dibutuhkan oleh sistem dapat dilihat pada desain
model yang digambarkan dalam bentuk diagram arus data. Langkah-langkah desain
database secara umum adalah sebagai berikut :
- tipe dari file : file induk, file transaksi, file sementara dan lain sebagainya
- media file : hard disk, diskette atau pita magnetik
- organisasi dari file : apakah file tradisional (file urut, ISAM atau file akses
langsung) atau organisasi database (struktur berjenjang jaringan atau
hubungan.
- Field kunci dari file.
Desain Kontrol
Suatu sistem merupakan subyek dari mismanajemen, kesalahan-kesalahan,
kecurangan-kecurangan dan penyelewengan-penyelewengan umum lainnya.
Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan
mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan-
kesalahan atau kecurangan-kecurangan). Pengendalian intern juga dapat digunakan
untuk melacak kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.
Dalam pengembangan suatu sistem informasi, analis dan perancang sistem harus
memikirkan pengendalian yang ada atau yang akan diterapkannya. Sistem informasi
sebagai sistem yang terbuka (open system) tidak bisa dijamin sebagai suatu sistem
yang bebas dari kesalahan-kesalahan atau kecurangan-kecurangan. Apabila sistem
tersebut dilengkapi dengan suatu pengendalian yang berguna untuk mencegah atau
menjaga hal-hal yang negatif tersebut, maka sistem akan dapat terus melangsungkan
hidupnya. Suatu sistem harus dapat melindungi dirinya sendiri. Pengendalian yang
baik merupakan cara bagi suatu sistem informasi untuk melindungi dirinya dari hal-
hal yang merugikan. Pengendalian dalam sistem informasi dapat dikategorikan lebih
lanjut ke dalam pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi
(application control).
1. Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasi ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pemisahan
tugas (segregatian of duties) dan pemisahan tanggungjawab (segregation of
responsibilities) yang tegas.
2. Pengendalian dokumentasi
Dokumentasi ini penting untuk keperluan-keperluan sebagai berikut :
a. Mempelajari cara mengoperasikan sistem
10 Desain Sistem Secara Umum
a. Dokumentasi prosedur
Dapat berisi prosedur-prosedur yang harus dilakukan pada suatu keadaan
tertentu, seperti misalnya prosedur pengetesan program, prosedur penggunaan
file, prosedur pembuatan backup dan restore dan lain sebagainya.
b. Dokumentasi sistem
Menunjukkan bentuk dari sistem pengolahan data yang digambarkan dalam
bagan alir sistem (system flowchart) atau diagram arus data.
c. Dokumentasi program
Menggambarkan logika dari program dalam bentuk bagan alir program
(program flowchart) atau dalam bentuk tabel keputusan (decision table) atau
dalam bentuk structured chart serta cetakan program. Dokumentasi program
sangat dibutuhkan oleh programmer bila akan memodifikasi atau
mengembangkan program.
d. Dokumentasi operasi
Berisi penjelasan-penjelasan cara dan prosedur-prosedur mengoperasikan
program. Dokumentasi ini sangat berguna bagi operator.
e. Dokumentasi data
Berisi definisi-definisi dari item-item data di dalam database yang digunakan
oleh sistem informasi. Dokumentasi data dapat dalam bentuk kamus data.
Dokumentasi data banyak dibutuhkan oleh Database Administrator dan
pemeriksa sistem.
6. Pengendalian komunikasi
Jika sistem informasi menggunakan suatu network komunikasi untuk
mentransmisikan data dari satu tempat ke tempat lain, analis sistem harus
memikirkan pengendalian untuk ini. Pengendalian komunikasi dimaksudkan
untuk menangani kesalahan selama proses mentransmisikan data dan untuk
menjaga keamanan dari data selama pengiriman data tersebut. Pengendalian ini
ditujukan untuk menangani kesalahan transmisi dan keamanan data sewaktu
transmisi.
PENGENDALIAN APLIKASI
Desain Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama,
yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan teknisi
(humanware atau brainware).
Dalam tahap desain teknologi secara umum, yang perlu dilakukan oleh analis
sistem adalah mengidentifikasi jenis dari teknologi yang dibutuhkan dan jumlahnya
yang diperlukan oleh sistem informasi.
a. Menentukan jenis teknologi untuk sistem baru
Untuk teknologi perangkat keras, analis sitem harus menentukan terlebih dahulu
peralatan apa yang akan digunakan di masing-masing proses dalam sistem
informasi. Untuk perangkat lunak, analis sistem dapat menentukan terlebih dahulu
jenis kebutuhan dari system software dan application software.
b. Menentukan jumlah dari teknologi
Untuk perangkat keras, jumlah dari teknologi dapat ditentukan darai waktu yang
tersedia dan waktu standar masing-masing operasi yang akan menggunakan
teknologi ini. Untuk perangkat lunak, jumlah dari teknologi ini dapat ditentukan
dari jumlah perangkat keras yang dibutuhkan.
Tekanan-tekanan Desain
Tekanan-tekanan desain (design forces) adalah tekanan-tekanan (forces) yang
harus dipertimbangkan dalam mendesain suatu sistem informasi supaya dapat
mengenai sasarannya. Supaya sukses, analis sistem harus mempertimbangkan design
forces yang ada dan bagaimana tekanan-tekanan ini mempengaruhi proyek sistem
informasi. Ambilah contoh desain suatu mobil sebagai analoginya. Semua mobil
terdiri dari blok-blok bangunan yang sama, yaitu sebuah bodi mobil, interiornya,
instrumen-instrumennya, kendali kemudi (kemudi, pedal rem, pedal gas dan lain
sebagainya), roda-roda, gandar-gandar dan suatu mesin yang terbentuk dari suatu unit
tenaga, sumber energi, transmisi-transmisi dan gear-gear. Akan tetapi karena adanya
14 Desain Sistem Secara Umum
sejumlah tekanan-tekanan desain, bentuk dan isi dari blok-blok bangunan mobil ini
telah berubah dari waktu ke waktu. Sebagai misalnya, pengendalian polusi, keamanan
yang ditingkatkan dan pemakaian bahan bakar yang harus lebih hemat memaksa
mobil untuk didesain kembali keseluruhannya. Beberapa industri mobil beberapa
tahun yang lalu kurang memperhatikan pada pemenuhan selera pasar dan banyak
yang merancang mobil yang tidak dapat diterima oleh konsumen. Setelah pabrik-
pabrik mobil ini berhenti merancang mobil tersebut dan mulai merancang kembali
dengan memperhatikan design forces, mereka mendapatkan kembali jalur
pemasarannya. Kesadaran akan design forces dan mengikutinya dengan pasti telah
mengembalikan pabrik-pabrik mobil ini kepada operasi yang menguntungkan.
Perancang sistem informasi juga harus memperhatikan sejumlah design forces
yang mempengaruhi kerjanya, yaitu :
Integrasi (integration)
Terdapat beberapa pilihan untuk mendesain user interface dan pemilihan ini
tergantung pada faktor-faktor semacam pengalaman serta tugas-tugas yang harus
dilaksanakan oleh user. Terdapat beberapa pedoman untuk hal ini, yaitu sistem harus
fleksibel, konsisten dan harus mudah dikontrol oleh user.
Berikut ini merupakan elemen-elemen yang harus dipertimbangkan dalam desain
untuk memenuhi user interface :
1. Query
Secara query, pemakai sistem dapat mengakses data yang diperlukan untuk
mendapatkan informasi walaupun tidak tersedia program aplikasinya.
2. Desain Layar
Suatu desain layar yang baik harus jelas, tidak melompat-lompat dan tidak berisi
dengan informasi yang tidak relevan.
3. Umpan balik
Dalam sistem online, aspek yang penting dalam umpan balik (feed back) adalah
waktu respon (response time), yaitu waktu antara saat user memasukkan data
dengan respon yang diberikan oleh sistem. Masalah umum yang sering terjadi
adalah response time yang lama, sehingga user menjadi jemu dan kehilangan
konsentrasinya. Jika waktu respon melebihi 10 detik, suatu berita seharusnya
ditampilkan secara periodik yang menunjukkan kepada user bahwa sistem sedang
bekerja. Sebagai misalnya suatu sistem sedang melakukan perhitungan yang
cukup lama, katakanlah 50 detik, maka sebaiknya ditampilkan berita “Tunggu
sebentar, sedang memproses sekitar 50 detik”, sehingga user mengetahui bahwa
sistem sedang bekerja dan tidak mengira bahwa sistem macet (hang).
4. Bantuan
Pada waktu user sedang mengoperasikan sistem, seringkali mengalami kesulitan
atau tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan berikutnya. Desain sistem yang
baik harus menyediakan cara bagaimana user dapat meminta bantuan kepada
sistem untuk menjelaskan apa yang ingin diketahui oleh user. Context sensitive
help merupakan bantuan yang sering banyak digunakan sekarang, yaitu sistem
akan menampilkan bantuan bila diinginkan oleh user pada posisi-posisi tertentu di
layar.
5. Pengendalian kesalahan
Pengendalian kesalahan (control error) juga merupakan aspek yang penting
dalam user interface. Desain sistem harus mempertimbangkan pengendalian
kesalahan ini yang dapat berupa sebagai berikut :
a. pencegahan kesalahan
16 Desain Sistem Secara Umum
sedapat mungkin, sistem harus menyediakan instruksi yang jelas kepada user
tentang apa yang harus dilakukan sehingga user tidak melakukan kesalahan
yang seharusnya tidak perlu terjadi. Misalnya sistem dapat menampilkan
instruksi “Nilai yang sah adalah diantara 1-25” pada waktu user memasukkan
unit barang yang dijual.
b. pendeteksian kesalahan
jika suatu kesalahan terjadi, sistem harus dapat mengidentifikasikan
kesalahannya dengan jelas dan dapat menampilkan berita kesalahan ini,
seperti misalnya “Fatal error, sistem diberhentikan” atau berita “kode
salah!!!”.
c. pembetulan kesalahan
jika suatu data yang dimasukkan salah sebelum data ini diolah, maka sistem
harus dapat memberi kesempatan kepada user untuk dapat mengkoreksinya.
Demikian juga bila data yang salah terlanjur direkamkan ke database, maka
sistem juga harus dapat menyediakan cara untuk membetulkannya.
6. Desain workstation
Banyak penelitian ergonomics (ergo = kerja, nomics = studi tentang, ergonomics
= studi tentang kerja) yang berhubungan dengan menggunakan sistem komputer
yang dihubungkan dengan aspek fisik semacam desain dari mebel, tata letak
kantor, suara dan penerangan. Untuk desain workstation, beberapa hal perlu
dipertimbangkan, yaitu mengenai ukuran, warna dan posisi tampilan di layar
terminal, ukuran-ukuran dari mebel dan tata letak keyboard. Desain workstation
ini akan mempengaruhi kenyamanan dan kelelahan dari kerja user.
Sekarang ini organisasi telah masuk kedalam era persaingan yang tajam.
Organisasi yang ingin bertahan dan sekaligus berkembang di masa mendatang harus
memikirkan persaingan ini. Informasi merupakan salah satu senjata yang dapat
membantu organisasi untuk bersaing. Desain dari sistem informasi harus
mempertimbangkan lingkungan-lingkungan persaingan (competitive environments)
yang ada. Lingkungan-lingkungan persaingan ini dapat berupa manajemen, aneka
ragam produk dan jasa, dan produktifitas. Sistem informasi harus dapat menyediakan
informasi bagi manajemen untuk melakukan kegiatannnya.
Aneka ragam produk dan jasa (product and service differentiation) dapat berupa
inovasi baru, harga produk atau jasa, kualitas, garansi purna jual dan jasa-jasa
lainnya. Sekarang ini banyak organisasi yang menggunakan sistem informasi untuk
dapat menguasai aneka ragam dan jasa yang dibutuhkan oleh pasar. Organisasi yang
tidak mengambil bagian dari adaptasi persaingan ini akan tertinggal oleh pesaing-
17 Desain Sistem Secara Umum
b. Ketersediaan (availability)
Berarti bahwa sistem mudah diakses oleh user
c. Keluwesan (flexibility)
Menunjukkan bahwa sistem mudah beradaptasi dengan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan user yang berubah.
e. Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan (life expectancy and growth potential)
18 Desain Sistem Secara Umum
Beberapa sistem tidak mempunyai umur yang diperkirakan, karena pada saat
diterapkan sistem ini sudah usang. Seringkali juga sistem telah berhasil di
instalasi dan berjalan dengan baik, tetapi karena sistem tidak mempunyai potensi
untuk bertumbuh, maka sistem juga akan lekas usang. Sistem harus didesain
sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemakai sistem, misalnya dikehendaki umur
sistem harus paling sedikit 5 tahun dan mampu bertumbuh bila terjadi perubahan-
perubahan yang cukup signifikan.
c. Permintaan perhitungan
Permintaan perhitungan merupakan model-model matematik yang harus
diterapkan (misalnya pemrograman linier) sehingga informasi dapat dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan oleh user.
19 Desain Sistem Secara Umum
Terdapat lima buah faktor organisasi yang harus dipertimbangkan dalam desain
sistem, yaitu :
1. Sifat organisasi
Kebutuhan informasi untuk suatu organisasi dengan organisasi yang lainnya
berbeda. Misalnya perusahaan real estate, perusahaan asuransi, atau perusahaan
tansportasi berbeda dengan perusahaan manufaktur dalam bentuk informasi yang
dibutuhkan. Demikian juga dengan perusahaan perdagangan besar dengan
perdagangan eceran juga berbeda kebutuhan informasinya. Oleh karena itu, untuk
mengidentifikasikan dan memahami kebutuhan informasi bagi suatu organisasi
yang tertentu, pertama kali yang perlu dipahami adalah sifat organisasi tersebut.
2. Tipe organisasi
Tipe organisasi dapat dikategorikan sebagai berikut ini :
- organisasi fungsional, yaitu setiap manajer bertanggungjawab untuk area
fungsi tertentu, semacam produksi, pemasaran, personalia atau keuangan.
- Organisasi divisional, yaitu tiap-tiap manajer divisi bertanggungjawab
terhadp semua fungsi dalam divisinya
- Organisasi matrik, yaitu beberapa manajer mempunyai tanggungjawab
bersama terhadap suatu fungsi dan suatu proyek atau program kerja
Untuk masing-masing tipe organisasi ini, satu dengan yang lainnya kebutuhan
informasinya juga berbeda.
3. Ukuran organisasi
Ukuran dari organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi kebutuhan
informasi. Semakin besar organisasi, semakin banyak informasi yang dibutuhkan.
4. Struktur organisasi
Struktur internal organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi
kebutuhan informasi. Sebagai misalnya, tanggungjawab terhadap manajemen
persediaan dapat berada pada tanggungjawab departemen produksi di suatu
organisasi atau dapat berada pada tanggungjawab departemen pembelian di
organisasi lainnya. Dari struktur organisasinya, maka dapat ditentukan
departemen mana yang membutuhkan informasi persediaan ini, apakah
departemen produksi atau departemen pembelian. Departemen produksi biasanya
lebih membutuhkan informasi mengenai ketersediaan persediaan, perputaran
persediaan dan kualitasnya, sedang departemen pembelian lebih membutuhkan
informasi mengenai harga persediaan dan informasi tentang pemasok.
Pengendalian mutu sebagai contoh yang lainnya untuk suatu organisasi dapat
berupa tanggungjawab departemen produksi, tetapi untuk organisasi lainnya dapat
berada pada tanggungawab departemen yang terpisah.
20 Desain Sistem Secara Umum
Jika membeli suatu encyclopedias atau misalnya membeli buku ini, maka yang
dibeli tidak hanya sekadar bukunya saja, tetapi adalah informasi yang terkandung di
dalamnya. Suatu sistem informasi dikembangkan dengan biaya yang tidak sedikit.
Suatu organisasi mengembangkan sistem informasi bukan hanya menginginkan
mendapatkan fisik dari sistem informasi itu saja, tetapi lebih dari itu yaitu informasi
yang dihasilkan darinya. Dengan demikian desain sistem informasi perlu
dipertimbangkan antara biaya untuk memperolehnya dengan manfaat informasi yang
dihasilkan.
Analis sistem harus mencoba untuk dapat mendesain sistem yang dapat diterima
oleh semua pemakainya, tidak hanya satu atau dua orang pemakai saj. Untuk maksud
ini, sistem informasi harus dapat bersahabat dengan semua pemakainya, tidak
sebaliknya menyulitkan pemakai. Perlu diingat bahwa pada awalnya tidak semua
manusia dalam organisasi tertarik dan mendukung pengembangan sistem informasi.
Sistem informasi yang didesain dengan memperhatikan faktor-faktor manusianya
akan didapatkan sistem informasi dengan user interface yang baik dan dapat
meningkatkan produktivitas pemakainya.
EVALUASI
1. Jelaskan arti dari desain sistem !
2. Jelaskan maksud dan tujuan dari desain sistem !
3. Jelaskan tujuan dari desain sistem secara umum !
4. Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan pada saat desain output secara
umum ? jelaskan !
5. Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan proses dari input !
6. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah desain input secara umum !
7. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah desain database secara umum !
8. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah desain teknologi secara umum !
9. Jelaskan secara singkat jenis-jenis pengendalian secara umum !
10. Jelaskan secara singkat tekanan-tekanan desain yang nantinya mempengaruhi
kerja sistem apabila telah selesai !
DAFTAR PUSTAKA
1. Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing
Company, 1992.
2. Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990.
3. John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems : Theory and
Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979
4. Meilir Page-Jones, The Practical Guide to Structured Systems Design, Second Edition,
Yourdon Press, Prentice Hall, 1988
5. I.T. Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice
Hall, 1991
6. Raymond McLeod, Jr, Management Information System : A Study of Computer-Based
Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979
1 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram
MODUL 4
PENDEKATAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR
DAN
DATA FLOW DIAGRAM
MATERI
1. Konsep Perancangan Terstruktur
2. Data Flow Diagram (DFD)
2.1 Komponen DFD
2.2 Bentuk DFD
2.3 Syarat Pembuatan
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan
sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file
kartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat
yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam
sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi
dari sistem yang baik.
3 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram
Komponen DFD
Beberapa komponen atau simbol yang digunakan DFD untuk maksu mewakili :
1. external entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)
2. data flow (arus data)
3. process (proses)
4. data store (simpanan data)
KESATUAN LUAR
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu
sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan
output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan
kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau
sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau
menerima output dari sistem. Kesatuan luar ini kebanyakan adalah salah satu dari
berikut ini :
a. Suatu kantor, departemen, atau divisi dalam perusahaan teatpi di luar sistem yang
sedang dikembangkan
b. Orang atau sekelompok orang di organisasis tetapi di luar sistem yang sedang
dikembangkan
c. Suatu organisasi atau orang uang berada di luar organisasi seperti misalnya
langganan, pemasok
d. Sistem infromasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan
e. Sumber asli dari suatu transaksi
f. Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem
Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau suatu kotak
dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal, juga dapat diberi identifikasi
dengan huruf kecil di ujung kiri atas sehingga berbentu sebagai berikut :
a b c d
ARUS DATA
Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir
diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external
entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk
sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini :
Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data
dituliskan disamping garis panahnya.
a 1
order langganan Proses
Langganan Order
Langganan
Gambar. arus data yang mengalir dari kesatuan luar Langganan ke Proses Order
Langganan adalah dengan nama order langganan
a order langganan 1
Proses
Langganan Order
pembayaran Langganan
Gambar. arus data yang salah, karena dua buah data yang mengalir bersama harus
ditunjukkan sebagai arus data yang tunggal
Dua buah arus data ini, yaitu order langganan dan pembayaran harus ditunjukkan
sebagai arus data yang tunggal, yaitu sebagai arus data order langganan dan
pembayaran sebagai berikut ini
order langganan 1
a
dan pembayaran Proses
Langganan Order
Langganan
Gambar. arus data yang benar, karena dua buah data yang mengalir bersama
ditunjukkan sebagai arus data yang tunggal.
Bila dua buah data ini akan ditangani oleh dua proses yang berlainan, berarti
mempunyai tujuan yang berbeda, walaupun sumbernya sama, maka dapat
digambarkan sebagai berikut ini :
1
Proses
Order
a order langganan Langganan
Langganan pembayaran
2
Proses
penerimaan
kas
2
Proses
pembuatan
faktur
tembusan
1 tembusan permintaan
b
Proses order penjualan jurnal barang
penerimaan Gudang
kas tembusan
kredit
3
Proses
verifikasi
kredit
Pada gambar terlihat bahwa arus data order penjualan mempunyai sebanyak 3
tembusan, yaitu tembusan untuk jurnal yang mengalir ke proses pembuatan
faktur, tembusan permintaan barang yang mengalir ke kesatuan luar gudang dan
tembusan kredit yang mengalir ke proses verifikasi kredit. Konsep arus data yang
menyebar ini menunjukkan bahwa arus data tembusan jurnal, tembusan
permintaan barang dan tembusan kredit merupakan arus data yang mempunyai
struktur elemen yang sama, karena merupakan hasil dari tembusan arus data order
penjualan.
1
Proses faktur
pembuatan
a
faktur pengiriman
Langganan
2
Pembuatan
slip slip pengepakan
pengepakan
7 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram
Arus data pengiriman merupakan hasil dari gabungan arus data faktur dan slip
pengepakan. Arus data mengumpul ini jarang dibuat di DFD dan sebagai
penggantinya dapat digambarkan sebagai berikut ini
1
Proses faktur
pembuatan
a
faktur
Langganan
2
Pembuatan
slip slip pengepakan
pengepakan
PROSES
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan
arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD),
proses yang dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer, sedang untuk logical
data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer.
Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat
persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul :
identifikasi identifikasi
atau
nama nama
proses proses
Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi berikut ini :
8 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram
1. Identifikasi proses
Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan
dari proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses.
2. Nama proses
Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari
proses harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari
proses biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan kata kerja (misalnya
menghitung, membuat, membandingkan, memverifikasi, mempersiapkan,
merekam dan lain sebagainya). Nama dari proses diletakkan di bawah identifikasi
proses di simbol proses.
3. Pemroses
Untuk PDFD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi
juga proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin dan lain
sebagainya, maka pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini menunjukkan siapa
atau dimana suatu proses dilakukan.
Untuk LDFD yang prosesnya hanya menunjukkan proses komputer saja, maka
pemroses dapat tidak disebutkan. Untuk LDFD bila pemroses akan disebutkan
dapat juga untuk menyebutkan nama dari program yang melakukan prosesnya.
Keterangan pemroses ini di simbol proses dapat dituliskan dibawah nama proses
sebagai berikut :
identifikasi 1
proses
Membuat
nama proses
faktur
pemroses Komputer
Suatu proses terjadi karena adanya arus data yang masuk dan hasil dari proses
adalah juga merupakan arus data lain yang mengalir. Berikut ini adalah berbagai
kemungkinan arus data dalam suatu proses
a. Suatu proses yang menerima sebuah arus data dan menghasilkan sebuah arus
data
9 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram
Personalia
b. Suatu proses yang menerima lebih dari satu arus data dan menghasilkan
sebuah arus data
2
kartu jam kerja
daftar gaji
Hitung gaji
tingkat upah
Personalia
c. Suatu proses yang menerima satu arus data dan menghasilkan lebihdari
sebuah arus data
suatu proses harus menerima arus data dan menghasilkan arus data. Berikut ini
merupakan suatu proses yang salah :
10 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram
Langganan
a 1 2 b
order penjualan order disetujui order penjualan
SIMPANAN DATA
Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa
sebagai berikut ini :
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel
yang tertutup di salah satu ujungnya
Nama dari data store menunjukkan nama dari filenya, misalnya file langganan, file
hutang, file arsip faktur dan lain sebagainya. Untuk PDFD, supaya memperjelas
simpanan data ini, penjelasan mengenai media dari simpanan data perlu dicantumkan
seperti misalnya buku atau arsip, atau suatu kotak dan lain sebagainya. Sedang untuk
11 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram
LDFD, penjelasan ini dapat digunakan untuk identifikasi dari simpanan data yang
berguna sebagai acuan dalam merancang database.
D5 buku besar
Gambar. Simpanan data yang menunjukkan file buku besar dengan nomor acuan D5
1. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena yang
menggunakan atau merubah data di simpanan data adlah suatu proses.
Gambar. Penggambaran yang salah, karena simpanan data tidak dapat menggunakan
data di simpanan data yang lain
a
D2 piutang dagang
Langganan
Gambar. Penggambaran yang juga salah, karena tidak jelas data di simpanan data
piutang dagang akan digunakan untuk apa oleh kesatuan luar langganan
2. Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses menunjukkan proses
update terhadap data yang tersimpan di simpanan data. Update dapat berupa
proses :
a. menambah atau menyimpankan record baru atau dokumen baru ke dalam
simpanan data
b. menghapus record atau mengambil dokumen dari simpanan data
c. merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang ada di
simpanan data
3. Arus data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses menunjukkan bahwa
proses tersebut menggunakan data yang ada di simpanan data. Untuk media
simpanan data berupa simpanan luar komputer (disk atau tape) berarti membaca
12 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram
data dari suatu record di file sedang untuk simpanan data berupa media manual
berarti mengambil suatu formulir atau dokumen untuk dilihat isinya dari suatu
simpanan data.
Mem eriksa
dan penjualan
D1 persediaan barang
merubah
data
barang
1
status barang
D1 persediaan barang
Mem eriksa
dan
merubah
data penjualan
barang
Untuk menghindari garis arus data yang saling berpotongan sehingga membuat
gambar di DFD menjadi ruwet, maka simpanan data atau kesatuan luar dapat
digambar lebih dari sebuah. Misalnya DFD sebagai berikut :
13 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram
Supaya gambar dari DFD tidak ruwet karena banyaknya garis arus data yang saling
berpotongan, maka kesatuan luar dan simpanan data dapat digambarkan lebih dari
sebuah. Duplikasi dari kesatuan luar dapat diidentifikasikan dengan suatu garis
miring (/) atau dengan asterik (*). Sedang duplikasi dari simpanan data dapat
diidentifikasi dengan garis vertikal (|) atau dengan asterik (*).
Dengan menggambarkan ulang kesatuan luar dan simpanan data lebih dari sebuah,
maka garis-garis arus data yang berpotongan dapat dihindari, sehingga DFD akan
tampak tidak terlalu ruwet, seperti sebagai berikut ini :
15 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram
Bentuk DFD
Terdapat 2 bentuk DFD, yaitu DFD fisik (Physical Data Flow Diagram) dan
DFD logika (Logical Data Flow Diagram). DFD fisik lebih menekankan pada
bagaimana proses dari sistem diterapkan sedang DFD logika lebih menekankan
proses-proses apa yang terdapat di sistem.
PDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang
lama). Penekanan dari PDFD adalah bagaimana proses-proses dari sistem diterapkan
(dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual. Dengan
menggunakan PDFD, bagaimana proses sistem yang ada akan lebih dapat
digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem, sehingga analis sistem
akan dapat memperoleh gambaran yang jelas bagaimana sistem tersebut bekerja.
Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, PDFD harus
memuat sebagai berikut :
LDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan
(sistem yang baru). LDFD tidak menekankan pada bagaimana sistem diterapkan,
tetapi penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan-kebutuhan sistem, yaitu
16 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram
proses-proses apa secara logika yang dibutuhkan oleh sistem. Karena sistem yang
diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai sistem dan biasanya sistem yang
diusulkan terdiri dari beberapa alternatif, maka penggambaran sistem secara logika
terlebih dahulu tanpa berkepentingan dengan penerapannya secara fisik akan lebih
mengena dan menghemat waktu penggambarannya dibandingkan dengan PDFD.
Untuk sistem komputerisasi, penggambaran LDFD yang hanya menunjukkan
kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses
yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.
Syarat Pembuatan
Pedoman bagaimana menggambar DFD baik PDFD ataupun LDFD adalah
sebagai berikut ini :
1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar (external entity) yang terlibat
di sistem. Kesatuan luar ini merupakan kesatuan (entity) di luar sistem, karena di
luar bagian pengolahan data (sistem informasi). Kesatuan luar ini merupakan
sumber arus data ke sistem informasi serta tujuan penerima arus data hasil dari
proses sistem informasi, shingga merupakan kesatuan di luar sistem informasi.
2. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.
lebih terinci lagi dan disebut dengan level 2 dan seterusnya sampai tiap-tiap
proses tidak dapat digambar lebih terinci lagi.
18 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram
DFD sangat berbeda dengan bagan alir (flow-chart). Perbedaannya adalah sebagai
berikut :
1. proses di DFD dapat beroperasi secara paralel, sehingga beberapa proses dapat
dilakukan serentak. Hal ini merupakan kelebihan DFD dibandingkan dengan
bagan alir yang cenderung hanya menunjukkan proses yang urut. Kenyataannya
kegiatan-kegiatan proses dapat dilakukan secara tidak urut, yaitu secara paralel
atau serentak, sehingga DFD dapat menggambarkan proses semacam ini dengan
lebih mengena.
2. DFD lebih menunjukkan arus data di suatu sistem, sedang bagan alir sistem lebih
menunjukkan arus dari prosedur dan bagan alir program lebih menunjukkan arus
dari algoritma.
3. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop) dan proses keputusan
(decision), sedang bagan alir menunjukkannya.
KETERBATASAN DFD
EVALUASI
1. Jelaskan definisi dari simbol-simbol yang digunakan di DFD disertai dengan
notasi-notasi yang mewakilinya !
2. Jelaskan perbedaan utama antara DFD fisik dengan DFD Logika !
3. Jelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan ketika menggambar DFD !
4. Apa yang menjadi perbedaan antara DFD dengan bagan alir (flow-chart) ?
jelaskan !
5. Apa saja keterbatasan-keterbatasan dari DFD !
6. Sebagai latihan buatlah DFD sistem administrasi penerimaan siswa baru di unit
anda !
20 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram
DAFTAR PUSTAKA
1. Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing
Company, 1992.
2. Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990.
3. John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems : Theory and
Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979
4. Meilir Page-Jones, The Practical Guide to Structured Systems Design, Second Edition,
Yourdon Press, Prentice Hall, 1988
5. I.T. Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice
Hall, 1991
6. Raymond McLeod, Jr, Management Information System : A Study of Computer-Based
Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979
7. A. Ziya Aktas, Structured Analysis & Design of Information Systems, NJ: Prentice Hall,
1987, hal. 65
1 Flow Chart
MODUL 5
KAMUS DATA
MATERI
1. Pendahuluan
2. Isi Kamus Data
3. Mendefinisikan Struktur Data
4. Sistem Kamus Data Komersial
Pendahuluan
Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan
istilah systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan
menggunakan KD, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir
di sistem dengan lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sistem dan
digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan
sistem. Pada tahap analisis, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi
antara analis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di
sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi
yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem,
KD digunakan untuk merancang input, merancang laporau-laporan dan
database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di
DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja.
Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara
lebih terinci dapat dilihat di KD. Gambar berikut ini menunjukkan
hubungam antara DFD dengan KD.
2 Flow Chart
2. Alias
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias
perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk
3 Flow Chart
orang atau departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat
faktur dan langganan menyebut bukti penjualan.sebagai faktur, sedang bagian
gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Balk faktur
dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama,
tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
3. Bentuk data.
- dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya tercatat di
suatu dokumen atau formulir;
- hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini biasanya
terdapat di media laporan atau query tampilan layar atau dokumen hasil cetakan
komputer;
- hasil suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya dalam
bentuk variabel atau parameter yang dibutuhkan bleb proses penerimanya; -
hasil suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang mengalir ini
biasanya berbentuk suatu variabel;
- dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini biasanya
berupa suatu field (item data).
Bentuk dari data ini perlu dicatat di KD, karena dapat digunakan untuk
mengelompokkan KD ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem. KD yang
mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen dasar atau formulir akan
digunakan untuk merancang bentuk input sistem. KD yang mencatat data yang
mengalir dalam bentuk laporan tercetak dan dokumen hasil cetakan komputer akan
digunakan untuk merancang output yang akan dihasilkan oleh sistem. KD yang
mencatat data yang mengalir dalam bentuk tampilan di layar monitor akan digunakan
juga untuk merancang tampilan layar yang akan dihasilkan oleh sistem. KD yang
mencatat data yang mengalir dalam bentuk parameter dan variabel akan digunakan
untuk merancang proses dari program. KD yang mencatat data yang mengalir dalam
4 Flow Chart
4. Arus data.
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju.
Keterangan arus data ini perlu dicatat di KD supaya memudahkan mencari arus
data ini di DFD.
5. Penjelasan.
Untuk lebih memperjelas lagi tentang Anakna dari arus data yang dicatat di KD,
maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan ten-tang arus
data tersebut. Sebagai misalnya nama dari arus data adalah TEMBUSAN
PERMINTAAN PERSEDIAAN, maka dapat lebih dijelaskan sebagai tembusan
dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.
6. Periode.
J
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di
KD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus
dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan
laporan-laporan harus dihasilkan.
7. Volume
Volume yang perlu dicatat di KD adalah tentang volume rata-rata dan volume
puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus
data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak menunjukkan
volume yang terbanyak. Volume ini digunakan untuk mengidentifikasikan
besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input,
alat pemroses dan alat output.
8. Struktur data.
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di KD terdiri dari item-item data
apa raja.
Contoh:
KD untuk arus data TEMBUSAN PERMINTAAN PERSEDIAAN dapat dibuat dari
DFD sebagai berikut:
5 Flow Chart
6 Flow Chart
Struktur dari data terdiri dari elemen-elemen data yang disebut dengan item
data, sehingga secara prinsip struktur dari data ini dapat digambarkan dengan
menyebutkan nama dari item-item datanya. Nama dari item data saja yang dicatat
di KD tidaklah cukup, masih diperlukan informasi lainnya dari struktur data
tersebut, seperti misalnya informasi tentang apakah item data tersebut pasti ada
atau hanya bersifat optional (dapat ada dan dapat tidak ada). Biasanya untuk
menunjukkan informasi-informasi tambahan ini di KD dipergunakan notasi-
notasi sebagai berikut ini :
Contoh dari penggunaan notasi ini misalnya adalah arus data LANGGANAN
yang mempunyai struktur data yang dapat ditulis sebagai berikut:
KODE LANGGANAN
NAMA LANGGANAN = NAMA KECIL + (NAMA KELUARGA)
ALAMAT = JALAN + KOTA + KODE POS
(TELP)
PENGECER
GROSIR
BATAS KREDIT *jumlah kredit maksimum yang diijinkan
JUMLAH PIUTANG
7 Flow Chart
Dari struktur data ini dapat diartikan bahwa arus data LANGGANAN mempunyai
elemen-elemen data KODE LANGGANAN, NAMA LANGGANAN yang terdiri
dari NAMA KECIL dan NAMA KELUARGA (optional, dapat ada dan dapat
tidak ada), ALAMAT yang terdiri dari JALAN, KOTA dan KODE POS, TELP
(optional), jenis langganan apakah salah satu dari PENGECER atau GROSIR,
BATAS KREDIT yang menunjukkan jumlah kredit maksimum yang diijinkan dan
JUMLAH PIUTANG.
8 Flow Chart
1. Kolom level.
Kolom level ini dapat diisi dengan tingkat dari item data. Jika Anda
menggunakan bahasa COBOL, maka kolom level dapat membantu untuk
mendefinisikan data di DATA DIVISION sebagai berikut:
KODEBRG
NAMABRG
1 UNITJUAL 10
HARGASAT
TOTALHRG
4. Kolom tipe.
Tipe dari elemen data dapat berupa C,N,D,L dan lain sebagainya. C menun-
jukkan character, yaitu bertipe alphabetik atau alphanumerik. N menunjukkan
numeric, yaitu bertipe numerik (nilainya angka). D menunjukkan tipe date
(tanggal). L menunjukkan tipe logical, yaitu bernilai benar atau salah.
5. Kolom lebar.
Lebar dari item data menunjukkan lebar maksimum dari nilainya. Untuk tipe
karakter menunjukkan banyaknya karakter maksimum dari nilainya. Untuk
nilai numerik menunjukkan banyaknya digit maksimum untuk digit utuh dan
digit di belakang koma. Misalnya lebarnya adalah 10,2 menunjukkan jumlah
digit utuh adalah 7 digit, satu digit untuk titik desimalnya dan 2 digit untuk
nilai di belakang koma, sehingga lebar keseluruhan adalah 10 digit sebagai
berikut:
7. Kolom keterangan.
Kolom keterangan ini dapat digunakan untuk memberi penjelasan tentang
nama dari item data, jangkauan nilainya atau penjelasan-penjelasan lainnya
yang dianggap perlu, misalnya rumus-rumus yang digunakan dan sebagainya.
Disamping sistem KD yang dijual ini, beberapa paket DBMS juga menyediakan
program untuk membuat KD. Paket DBMS FoxBase+ versi 2.10 untuk komputer
mikro juga menyediakan suatu program untuk menghasilkan dokumentasi sistem
yang lengkap termasuk KD. Kelemahan dari KD yang dihasilkan oleh paket ini
adalah KD untuk dokumentasi sistem yang telah selesai dibuat, bukan pada tahap
analisis. Berikut ini adalah contoh dari KD yang dihasilkan oleh program
FOXDOC.EXE di paket FoxBase+ versi 2.10 tersebut:
EVALUASI
1. Jelaskan definisi dan kegunaan dari Kamus Data !
2. Jelaskan hal-hal yang harus dimuat dalam Kamus Data !
3. Buat ilustrasi penggunaan kamus data untuk menjelaskan arus data di DFD !
DAFTAR PUSTAKA
1. Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing
Company, 1992.
2. Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990.
3. John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems : Theory and
Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979
4. Meilir Page-Jones, The Practical Guide to Structured Systems Design, Second Edition,
Yourdon Press, Prentice Hall, 1988
5. I.T. Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice
Hall, 1991
6. Raymond McLeod, Jr, Management Information System : A Study of Computer-Based
Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979
1 Flow Chart
MODUL 6
FLOWCHART
MATERI
1. Pedoman-pedoman dalam Membuat Flowchart
2. Jenis-jenis Flowchart
2.1 System Flowchart
2.2 Document Flowchart
2.3 Schematic Flowchart
2.4 Program Flowchart
2.5 Process Flowchart
1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri
dari suatu halaman.
2. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.
3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan
berakhirnya.
4. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata
yang mewakili suatu pekerjaan, misalnya:
- "Persiapkan" dokumen
2 Flow Chart
- "Hitung" gaji
5. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang
semestinya.
6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus
ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.
7. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.
Jenis-jenis Flowchart
Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai
berikut ini.
Systems Flowchart
Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan
dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan
apa yang dikerjakan di sistem. Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan
simbol-simbol yang tampak sebagai berikut ini.
3 Flow Chart
4 Flow Chart
5 Flow Chart
Gambar tersebut menunjukkan suatu proses untuk memutakhirkan file induk piutang.
File induk piutang dimutakhiran dari file transaksi piutang yang diurutkan terlebih
dahulu berdasarkan kode langganan.
/~. prt Alir
R00 _ _ _ _ _ _ _ _ _ Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
6 Flow Chart
Gambar berikut ini menunjukkan variasi lain dari bagan alir sistem untuk
proses direct processing.
Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir ( f o r m flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang
digunakan di dalam bagan alir sistem.
Berikut adalah contoh dari bagan alir dokumen suatu prosedur pembelian :
7 Flow Chart
8 Flow Chart
Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip
dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem.
Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol
bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan
lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk
memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol
bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi
sulit dan lama menggambarnya.
Program Flowchart
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program
(program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed
computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk
menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan
alit- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar b e ri k u t
menunjukkan bagan alir logika program.
Berikut merupakan contoh dari bagan alir logika program menghitung rata-rata :
10 Flow Chart
Berikut adalah contoh bagan alir program komputer terinci menghitung rata-rata :
11 Flow Chart
Process Flowchart
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk
menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Bagan alir proses mcnggunakan lima
buah simbol tersendiri.
12 Flow Chart
Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan yang
digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan yang
satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan oleh suatu kegiatan.
EVALUASI
1. Jelaskan definisi dan kegunaan dari flow chart !
2. Jelaskan pedoman-pedoman dalam menggambar suatu flow chart !
3. Sebutkan dan jelaskan kegunaan macam-macam flow chart !
4. Buatkan penggambaran sistem penerimaan siswa baru di unit anda dengan
menggunakan 5 macam flow chart tersebut (jika bisa digambarkan semuanya) !
13 Flow Chart
DAFTAR PUSTAKA
1. Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing
Company, 1992.
2. Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990.
3. John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems : Theory and
Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979
4. Meilir Page-Jones, The Practical Guide to Structured Systems Design, Second Edition,
Yourdon Press, Prentice Hall, 1988
5. I.T. Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice
Hall, 1991
6. Raymond McLeod, Jr, Management Information System : A Study of Computer-Based
Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979
1 Desain Sistem Terinci (Output dan Input)
MODUL 7
DESAIN SISTEM TERINCI
(OUTPUT DAN INPUT)
MATERI
1. Desain Output
1.1 Macam-macam Bentuk Laporan
1.2 Pedoman Desain Laporan
1.3 Pengaturan Tata Letak Isi Output
2. Desain Input
2.1 Desain Formulir Kertas
2.2 Pengelolaan dan Desain Formulir Elektronik
2.3 Pengkodean Input
2.4 Validasi Input
Desain Output
Pada tahap desain output secara terinci, desain output ini hanya dimaksudkan
untuk menentukan kebutuhan output dari sistem baru. Output apa saja yang
dibutuhkan untuk sistem yang baru? Desain output secara terinci dimaksudkan
untuk menjawab pertanyaan ini. Bagaimana dan seperti apa bentuk dari output-
output tersebut? Desain output terinci dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan
ini. Desain output yang akan dibahas pada bab ini adalah untuk output berbentuk
laporan di media keras. Desain output di media lunak dalam bentuk dialog di layar
terminal akan dibahas di bab selanjutnya.
Macam-macam Bentuk Laporan
2 Desain Sistem Terinci (Output dan Input)
Bentuk dari laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi, yang paling
banyak digunakan adalah dalam bentuk tabel dan berbentuk grafik atau bagan.
NOTICE REPORT
LAPORAN PENURUNAN
PENURUNAN PENJUALAN MENURUT
JENIS BARANG BULAN DESEMBER 1987
Yogyakarta 10,00 X
Semarang 45,00 X
Surakarta 12,50 X
EQUIPOISED REPORT
Isi dari equipoised report adalah hal-hal yang bertentangan. Laporan ini biasanya
digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi
hal-hal bertentangan, maka dapat dijadikan sebagai dasar di dalam pengambilan
kepu
tusan
LAPORAN PERENCANAAN MEMASUKI PASAR YANG BARU
.
DAERAH SLEMAN UNTUK TAHUN FISKAL 1989 Cont
oh
dari laporan ini adalah :
JELEK BALK.
VARIANCE REPORT
Macam laporan ini menunjukkan selisih (variance) antara standar yang sudah
ditetapkan dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya. Contoh dari laporan ini
adalah :
IBM PC XT 10 1.200.000
1.200.000 1.050.000 150.000 1.500.000 R
Monitor Color 8 415.000 365.000 50.000 400.000 R
Hard disk 30 MB 5 595.000 625.000 30.000 150.000 L
T 0 T A L 170.000 1.750.000 R
COMPARATIVE REPORT
Isi dari laporan ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya.
Misalnya pada laporan rugi/laba atau neraca dapat dibandingkan antara nilai-nilai
elemen tahun berjalan dengan tahun-tahun sebclumnya. Contoh dari comparative
Im
report adalah sebagai berikut:
NERACA
31 DESEMBER 1988
RIBUAN
(DALAM RIBU ANRUPIAH)
AN RUPIAH)
AKTIVA 31-
31 - 12-
12 - 1987 31-
31 - 12-
12 - 1988 Selisih
Aktiva Lancar Rp 45.000 75.000 30.000 66,67 %
Aktiva Tetap 155.000 225.000 70.000 45,16 %
+ +
Total Aktiva 200.000 300.000 100.000 50,00 %
4 Desain Sistem Terinci (Output dan Input)
PASIVA
Hutang Lancar
L ancar Rp 10.000 15.000 5.000 50,00 %
Hutang Jangka Panjang 37.500 30.000 (7.500) (20,00
%)
Modal Saham 130.000 200.000 70.000 53,85 X
Latta Ditahan 22.500 55.000 32.500 144,44 %
+ + t
Total Pasiva 200.000 300:000 100.000 50,00 %
(b)
(a)
(c)
5 Desain Sistem Terinci (Output dan Input)
Bagan garis (a), bagan batang (b) dan bagan pastel (c). bagan garis
BAGAN GARIS
Pada bagan garis (line chart), variasi dari data ditunjukkan dengan suatu garis atau
kurva. Bagan garis mempunyai beberapa kebaikan, yaitu:
1. Bila terlalu banyak garis atau kurva (sekitar lebih dari 4 buah garis atau kurva),
maka akan tampak ruwet.
2. Hanya terbatas pada 2 dimensi.
3. Spasi dapat menyesatkan.
BAGAN BATANG
Nilai-nilai data dalam bagan batang (bar chart) digambarkan dalam bentuk
batang-batang vertikal ataupun batang-batang horisontal. Kebaikan dari bagan
batang adalah sebagai berikut:
Kelemahannya:
BAGAN PASTEL.
6 Desain Sistem Terinci (Output dan Input)
Bagan pastel (pie chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran menyerupai
kue pastel (pie). Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagian dari data.
Kebaikan dari bagan pastel adalah sebagai berikut ini.
Kelemahannya :
1. Penggunaannya terbatas
2. Ketepatannya kurang
3. Tidak dapat menunjukkan hubungan beberapa titik
1. Untuk laporan formal, sedapat mungkin dibagi menjadi tiga bagian utama,
yaitu :
• Judul laporan.
• Tubuh laporan.
• Catatan kaki laporan yang dapat berisi ringkasan, subtotal atau
grandtotal.
2. Untuk laporan-laporan yang penting, gunakanlah kertas yang berkualitas
baik, tidak mudah sobek serta tidak mudah kotor.
3. Untuk tiap-tiap batas tepi laporan (margin), sebaiknya diberi jarak 2 1/2 cm,
sehingga bila pinggir laporan tersobek tidak akan mengenai isi laporannya.
4. Gunakanlah spasi baris yang cukup, sehingga laporan mudah dibaca.
5. Untuk hal-hal yang ingin ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf besar, tebal,
atau digaris-bawahi.
6. Gunakanlah bentuk huruf cetak yang jelas dan tidak membingungkan serta
hindari pengguanaan font yang sulit untuk dimengerti.
7. Jika isi laporan menjelaskan suatu daftar urutan, gunakanlah tanda "." atau "-
". Bila urutannya penting dapat dipergunakan tanda 1,2,3 dan seterusnya dan
sajikan dalam urutan yang terpenting.
8. Letakkanlah informasi yang mendetail di lampiran dan gunakanlah penunjuk
yang mudah dipahami untuk menjelaskan kepada pemakai laporan Ietak dari
informasi detail tersebut.
9. Usahakan di dalam laporan berisi keterangan-keterangan yang diperlukan
yang mungkin akan ditanyakan oleh pemakai laporan bila keterangan-keter-
angan tersebut tidak ada.
10. Laporan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi, sebaiknya lebih
tersaring dan untuk tingkat manajemen yang lebih rendah lebih terinci.
11. Laporan harus dibuat dan didistribusikan tepat pada waktunya.
7 Desain Sistem Terinci (Output dan Input)
Dua buah alat desain sistem dapat digunakan untuk desain output terinci,
yaitu sebagai berikut ini.
1. Printer layout form atau printer spacing chart atau printer layout
chart merupakan suatu bagan yang digunakan untuk menggambarkan
sketsa bentuk dari output di printer.
2. Kamus data output yang merupakan pengembangan dari kamus dari arus
data. Kamus data output digunakan untuk menjelaskan secara terinci
tentang data yang akan disajikan di laporan.
Pengaturan isi dari output akan secara langsung menentukan kemudahan dari
output untuk dipahami dan dimengerti. Pengaturan tata letak output merupakan
pekerjaan desain yang penting dan sangat diperlukan baik bagi pemakai sistem
maupun bagi programmer. Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan
bentuk dari output apakah sudah sesuai dengan yang dinginkan atau belum. Bagi
programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan
output yang diinginkan. Programmer membutuhan desain output ini untuk
menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikatt~i suatu output.
Pengaturan tata letak isi output yang akan dicetak di printer dapat digunakan alat
bagan tata letak printer (printer layout chart) d a n kamus data output.
Supaya tidak dihasilkan sampah, maka input yang masuk dalam sistem informasi
harus tidak boleh berupa sampah. Oleh karena itu desain input harus berusaha
membuat suatu sistem yang dapat menerima input yang bukan sampah. Desain
input terinci dimulai dari desain dokumen dasar sebagai penangkap input yang
pertamakali. Jika dokumen dasar tidak didesain dengan baik, kemungkinan input
8 Desain Sistem Terinci (Output dan Input)
yang tercatat dapat salah bahkan kurang. Pada bab ini akan dibahas desain input
terinci untuk perancangan dokumen dasar dan kode-kode yang digunakan untuk
input.
Dokumen Dasar
Untuk mencapai maksud tersebut, dokumen dasar harus dirancang dengan baik.
Berikut ini merupakan petunjuk-petunjuk di dalam perancangan dokumen dasar
yang baik, sebagai berikut ini.
YA
Q
10 Desain Sistem Terinci (Output dan Input)
diberi nomor 2-3 dan seterusnya. Nomor dan jumlah halaman ini biasanya
diletakkan pada sebelah kanan atas.
8. Spasi.
Spasi antar baris dan spasi antar karakter pada dokumen dasar harus diperhat-
ikan, terutama bila dokumen dasar akan diisi dengan data yang dicetak dengan
mesin. Untuk spasi di dokumen dasar harus disesuaikan dengan spasi yang
dibuat oleh mesin.
9. Pembagian area.
Dokumen dasar harus dibentuk dengan pembagian area sedemikian rupa,
sehingga memudahkan untuk mencarinya guna pengisian atau pencarian data.
Pembagian area ini meliputi area judul, area halaman, area kontrol, area
organisasi, area obyek, area tubuh, area berita, area otorisasi, area jumlah dan
area nomer.
DAFTAR PUSTAKA
1. Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing
Company, 1992.
2. Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990.
3. John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems : Theory and
Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979
4. Meilir Page-Jones, The Practical Guide to Structured Systems Design, Second Edition,
Yourdon Press, Prentice Hall, 1988
5. I.T. Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice
Hall, 1991
6. Raymond McLeod, Jr, Management Information System : A Study of Computer-Based
Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979