You are on page 1of 1

Adat Istiadat Suku Jawa: Kehamilan Hingga Kematian

Masyarakat Jawa hidup dalam lingkungan adat istiadat yang sangat kental. Adat istiadat suku
Jawa masih sering digunakan dalam berbagai kegiatan masyarakat. Mulai masa-masa
kehamilan hingga kematian.
Masyarakat suku Jawa merupakan masyarakat dengan jumlah populasi terbesar di Indonesia.
Jumlahnya mencapai hampir setengah dari keseluruhan populasi masyarakat yang tinggal di
Indonesia.
Suku Jawa berasal dari Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Semua sendi kehidupan masyarakat suku Jawa tidak pernah lepas dari adat istiadat yang
memang sudah sangat dipercayai sejak dulu.
Adat Istiadat Suku Jawa saat Kehamilan
Saat seorang wanita suku Jawa mengandung dan usia kandungannya sudah mencapai tujuh
bulan, mereka akan melakukan semacam ritual selamatan atau biasa disebut mitoni. Salah satu
ritual mitoni yang harus dijalankan oleh ibu hamil tersebut adalah tingkeban.
Pada ritual ini, wanita yang tengah mengandung dimandikan menggunakan campuran air dan
bunga. Kain yang digunakan sebagai kemben pun jumlahnya harus tujuh dan dipakai secara
bergantian saat acara tingkeban berlangsung.
Adat Istiadat Suku Jawa saat Upacara Pernikahan
Adat istiadat suku Jawa juga sering dilaksanakan saat upacara pernikahan. Masyarakat suku
Jawa percaya akan adanya hari yang baik untuk melaksanakan pernikahan. Hari baik tersebut,
biasanya, berpatokan pada buku primbon Jawa.
Sebulan sebelum acara pernikahan berlangsung, calon pengantin suku Jawa tidak diperbolehkan
untuk saling bertemu. Khusus calon mempelai wanita, biasanya, akan dipingit.
Ritual pingitan ini ditujukan untuk mempersiapkan fisik dan mental si gadis yang akan
memasuki jenjang pernikahan. Sehari sebelum acara pernikahan, calon mempelai wanita
kembali melakukan ritual. Kali ini, ritualnya berupa siraman.
Pada acara siraman, air yang digunakan oleh calon pengantin biasanya sudah dicampur dengan
bermacam-macam bunga. Kemudian, malam harinya, diadakan ritual midodareni. Ritual ini
biasanya juga menjadi acara pertemuan sebelum pernikahan antara kedua keluarga calon
mempelai.
Saat acara pernikahan berlangsung, ritual adat istiadat suku Jawa yang dilakukan lebih banyak.
Mulai saling melempar sirih hingga ritual membasuh kaki mempelai pria oleh mempelai
wanitanya.
Adat Istiadat Suku Jawa saat Upacara Kematian
Ketika salah satu masyarakat suku Jawa meninggal, ritual adat istiadat pun tidak lepas
mengiringi. Ritual yang biasa dilakukan adalah brobosan, yaitu melintas di bawah mayat yang
sudah ditandu dengan cara berjongkok.
Ritual adat istiadat pun belum selesai hingga di situ. Setahun pertama setelah meninggal,
biasanya, pihak keluarga yang ditinggalkan akan mengadakan selamatan pendak siji, pendak
loro, hingga  pendak telu atau selamatan yang dilakukan di tahun ketiga.

Sumber : http://debuh.com/berita-uncategorized/adat-istiadat-suku-jawa-kehamilan-hingga-
kematian/17705/

You might also like