You are on page 1of 11

Kapita Selekta Keuangan

BENTUK – BENTUK PERUSAHAAN


(Drs. Lukman syamsudin,MA, “Manajemen Keuangan Perusahaan”)

Pembahasan mengenai bentuk-bentuk perusahaan ini dianggap penting karena manajer


keuangan tidak bisa melepaskan diri dari lingkungan atau bentuk perusahaan tempat dia
bekerja, dimana masing-masing bentuk perusahaan mempunyai aturan yang berbeda satu
sama lain terutama dalam hal pengenaan pajak atas penghasilan yang diperoleh. Empat
bentuk badan usaha tersebut adalah PERUSAHAAN PERSEORANGAN, PERSEKUTUAN
DENGAN FIRMA, PERSEKUTUAN KOMANDITER DAN PERSEROAN TERBATAS

1. PERUSAHAAN PERSEORANGAN

Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang dimiliki oleh
perseorangan yang berusaha untuk memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri.
Modal perusahaan perseorangan berasal dari pemilik sendiri dan kemampuan perusahaan
untuk dapat menarik pinjaman sangat tergantung pada kemampuan dan nama baik pemilik.
Segala keputusan dan tanggung-jawab dalam menjalankan perusahaan, baik yang
berhubungan dengan produksi, pembelanjaan, pemasaran dll berada di tangan pemilik sendiri.

Kebaikan Perusahaan Perseorangan


a. Penerimaan seluruh keuntungan perusahaan
b. Kemudahan dalam pengoperasian, karena selain kecil juga aktivitas-aktivitas yang
dilakukan masih sangat terbatas.
c. Jumlah pengeluaran untuk biaya organisasi pun tidak terlalu besar
d. Pemilik mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk menentukan apa yang akan dilakukan
yang dapat memberikan keuntungan yang paling besar baginya
e. Pajak yang rendah
f. Terjaminnya rahasia perusahaan dan peraturan tentang perusahaan perseorangan tidak
terlalu banyak

Kelemahan Perusahaan Perseorangan


a. Tanggung-jawab tidak terbatas. Utang perusahaan tidak hanya ditanggung atau dijamin
oleh harta perusahaan tetapi juga leh pribadi pemilik.
b. Besarnya perusahaan terbatas. Untuk dapat menangani masalah-masalah yang lebih besar
maka diperlukan adanta persekutuan dengan orang lain.
c. Kelanjutan atau kontinuitas perusahaan sangat terbatas.

2. PERSEKUTUAN DENGAN FIRMA

Persekutuan dengan Firma adalah persekutuan antara dua orang atau lebih untuk
menjalankan usaha secara bersama-sama, dimana nama perusahan biasanya diambil dari
nama salah seorang atau gabungan nama pemilik. Untuk mendirikan sebuah firma diperlukan
sebuah akte resmi atau akte di bawah tangan yang memuat nama perusahaan, besarnya modal
masing-masing peserrta, serta hal-hal lain yang sudah disetujui bersama.

Sri Setya Handayani Bentuk-bentuk Perusahaan 1


Kapita Selekta Keuangan

Kebaikan Persekutuan Dengan Fimra


a. Kebutuhan modal dapat dipenuhi secara lebih baik dibandingkan dengan perusahaan
perseorangan
b. Setiap tindakan dapat dipertimbangkan dengan lebih baik. Tanggung-jawab masing-
masing sekutu akan diberikan sepenuhnya kepada perusahaan karena tindakan sekutu
yang satu juga akan mempengaruhi sekutu yang lain.

Kelemahan Persekutuan Dengan Firma


a. Tanggung-jawab dalam persekutuan dengan firma juga tidak terbatas
b. Karena bergabungnya dua orang atau lebih, maka tidak mustahil akan timbul perselisihan
diantara mereka sendiri
c. Berakhirnya persekutuan firma dapat terjadi karena berbagai alas an, yaitu :
• Kematian atau failitnya salah seorang sekutu
• Salah seorang sekutu menarik diri
• Dibubarkan oleh fihak berwenang
• Jangka waktu untuk mana persekutuan dengan firma didirikan telah habis

3. PERSEKUTUAN KOMANDITER

Persekutuan Komanditer adalah persekutuan yang terdiri dari dua jenis sekutu : Sekutu
Komanditer dan Sekutu Komplementer. Sekutu Kmanditer hanya menyerahkan modalnya
saja ke dalam perusahaan untuk dijalankan oleh sekutu komplementer. Sekutu Komplementer
berkewjiban menjalankan perusahaan dan bertanggung-jawab sepenuhnya atas berhasil
tidaknya perusahan dalam melaksanakan aktivitasnya.

Kebaikan Persekutuan Komanditer :


a. Kebutuhan akan modal dapat mudah dipenuhi
b. Pimpinan dapat terdiri dari beberapa orang
c. Tanggung-jawab sekutu komanditer pada saat perusahaan mengalami kerugian terbatas
pada jumlah modal yang diserahkan saja

Kelemahan Persekutuan Komanditer :


a. Sekutu komanditer tidak ikut menjalankan perusahaan
b. Sekutu komplementer mempunyai tangung-jawab yang tidak terbatas, sama seperti
sekutu dalam persekutuan dengan firma

4. PERSEROAN TERBATAS

Perseroan Terbatas adalah suatu bentuk perusahaan di mana modal sendirinya terdiri dari
saham-saham.
Tanggung-jawab pemilik (pemegang saham) terbatas hanya sebesar modal yang
ditanamkan di dalam perusahaan.
Yang dimaksud dengan perkataan “Terbatas” pada Perseroan Terbatas adalah menunjuk
kepada terbatasnya tanggung-jawab pemilik perusahaan (dalam hal perusahaan mengalami
kerugian) sebesar modal saham yang dimilikinya.

Sri Setya Handayani Bentuk-bentuk Perusahaan 2


Kapita Selekta Keuangan

Kebaikan Perseroan Terbatas :


a. Tangung-jawab pemilik dalam keadaan perusahaan mengalami kerugian terbatas pada
jumlah modal saham yang dimilikinya
b. Lebih mudah mendapatkan modal
c. Kekayaan pemilik dan kekayaan perusahaan terpisah satu sama lain
d. Pimpinan perusahaan adalah orang yang dianggap mampu untuk menjalankan perusahaan
dengan baik
e. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin, karena dalam hal ini kelangsungan hidup
perusahan tidak akan terpengaruholeh meninggalnya seorang pemilik, direksi ataupun
komisaris

Kelemahan Perseroan Terbatas :


a. Jumlah pajak yang besar
b. Biaya organisasi dan biaya pendirian Perusahaan Terbatas cukup besar
c. Rahasian perusahaan tidak terjamin
d. Karena tersebarnya para pemegang saham maka akan sangat sulit bagi mereka untuk
menghadiri rapat umum pemegang saham
e. Peraturan pemerintah cukup banyak, ataupun kemungkinan kurangnya perhatian daripada
karyawan karena merasa tidak menjadi pemilik perusahaan.

BENTUK RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN

1. AKUISISI
Berasal dari ACQUIRE yaitu memperoleh, mengambil alih.
Ketika perusahaan (ACQUIROR) mengakuisisi perusahaan lain (ACQUIREE),
perusahaan tersebut membuat suatu investasi modal, jika dapat meningkatkan
kemakmuran pemegang sahamnya.

2. MERGER
Adalah kombinasi dua perusahaan dimana satu perusahaan kehilangan eksistensinya
sebagai satu kesatuan, perusahaan yang bertahan mengambil alih aktiva dan hutang
perusahaan yang digabungkan.

Jenis-jenis Merger :
a. Merger Horisontal
Mengkombinasikan dua perusahaan dalam lini usaha yang sama, dengan
menghilangkan fasilitas rangkap dan menawarkan lini produk yang lebih luas
dengan harapan total permintaan akan naik.
b. Merger Vertikal
Mengkombinasikan dua perusahaan dan digunakan perusahaan untuk memperluas
ke depan yaitu konsumen akhir atau kebelakang yaitu sumber bahan baku. Merger
ini memberikan pengendalian yang lebih besar terhadap distribusi dan
pembeliannya

Sri Setya Handayani Bentuk-bentuk Perusahaan 3


Kapita Selekta Keuangan

c. Congeneric Merger
Merger yang melibatkan dua atau lebih perusahaan yang bisnisnya tidak
berhubungan. Dari segi diversifikasi, merger ini yang paling memberikan
keuntgungan pengurangan risiko bisnis
d. Conglomerate Merger
Merger antara perusahaan-perusahaan yang bisnisnya tidak berhubungan.
Dari segi diversifikasi, merger ini yang paling memberikan keuntungan
pengurangan risiko bisnis.

Dilihat dari proses melakukan merger, merger dikategorikan menjadi dua :


a. Friendly Merger
• Terjadi bila manajemen perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam merger
memiliki keinginan untuk melakukannya.
• Target firm ”seek to be acquired’, manajemen suatu perusahaan yang
mengalami kesulitan keuangan atau memang bermaksud melepas
perusahaannya melakukan pendekatan kepada perusahaan yang berminat,
tujuannya adalah menemukan harga yang baik dan proses yang cepat.
b. Hostile Merger
• Terjadi bila pihak manajemen perusahaan yang akan diakuisisi (target
firm) menolak menjual perusahaannya kepada pihak yang bermaksud
mengakuisisi (acquiring firm)

Dilihat dari sudut pandang analisis keuangan, merger dapat dikategorikan :


a. Operating Merger
Terjadi bila operasi dari dua atau lebih perusahaan yang melakukan merger dijadikan
stau
b. Financial Merger
Terjadi bila setelah merger, perusahaan-perusahaan yang terlibat merger tetap
dipertahankan dan beroperasi sendiri seperti sebelum terjadi merger.

3. KONSOLIDASI
Adalah kombinasi dua perusahaan, yang kemudian dibentuk satu perusahaan yang baru.
• Jika dua perusahaan memiliki ukuran yang hampir sama berniat
bergabung, umumnya mereka akan memilih konsolidasi
• Jika ukurannya berbeda, perusahaan satu (biasanya yang berukuran lebih
besar) akan mengakuisisi perusahaan lain melalui merger
• Perbedaan antara merger dan konsolidasi penting dalam hal hukum,
teknis analisis yang sama diterapkan pada keduanya. Pada umumnya orang
menggunakan istilah akuisisi korporat dan merger secara bergantian untuk
menunjukkan kombinasi korporasi secara umum.

Alasan Kombinasi (Merger, Konsolidasi) :


a. Efek Sinergi
• Operating Economus (Economies of Scale) : Keekonomisan Operasi Dan Skala
• Financial Economies
• Differential Efficiency

Sri Setya Handayani Bentuk-bentuk Perusahaan 4


Kapita Selekta Keuangan

• Increased Market Power


b. Pertimbangan Pajak
c. Perbaikan Manajemen, Insentif probadi manajemen perusahaan
d. Membeli aktiva dibawah biaya penggantian (Replacement Cost)
e. Pertumbuhan
f. Situasi Penilaian
g. Diversifikasi

4. TAKE OVER
Pengambilalihan diantara dua perusahaan baik secara sukarela maupun terpaksa dengan
cara penawaran tender.

5. TENDER OFFER
Perusahaan mengajukan penawaran resmi kepada pemegang saham untuk membeli
kembali sejumlah lembar saham dengan harga tertentu.

6. DIVESTITURE
Merupakan salah satu cara restrukturisasi kepemilikan perusahaan dengan cara pelepasan
diri sebagian atau keseluruhan dari perusahaan yang berjalan (kebalikan dari merger).
Metode Divestiture :
a. Likuidasi perusahaan secara sukarela
b. Menjual sebagian perusahaan (Partial Sell-off)
c. Spin-off perusahaan (bentuk pelepasan yang menghasilkan divisi/unit bisnis
menjadi perusahaan yang independent)
d. Equity carve-out (menjual cabang perusahaan kepada masyarakat umum)

7. DEFENSIVE MERGER
Pada kasus dimana manajemen perusahaan target berusaha menghindari pengambilalihan
perusahaan dari pihak lain, mereka akan melakukan tindakan-tindakan Defensive Merger,
misalnya dengan :
a. Berusaha menyakinkan pemegang saham bahwa harga yang ditawarkan terlalu
rendah
b. Memunculkan isu tentang monopoli agar pemerintah melakukan intervensi
c. Membeli kembali sebagian saham perusahaan (stock repurchase) agar harga
saham yang tersisa di bursa meningkat melebihi harga yang ditawarkan potential
acquiring firm
d. Mencari ’white knight’ atau satria putih yaitu calon pembeli lain yang lebih dapat
diterima oleh manajemen perusahaan target untuk berkompetisi dengn potential
acquirer
e. Mencari ’white squire’ atau dayang putih, yaitu perusahaan yang bersahabat
dengan manajemen perusahaan target untuk membeli sebagian saham perusahaan
f. Menerapkan taktik ’poisson pill’, yaitu tindakan membuat kondisi perusahaan
menjadi kurang menarik untuk diakuisisi
g. Membuat ’golde parachute’ yaitu aturan-aturan yang mengharuskan adanya
pemberian kompensasi besar bagi manajemen perusahaan jika mereka diganti
setelah adanya merger.

Sri Setya Handayani Bentuk-bentuk Perusahaan 5


Kapita Selekta Keuangan

8. GOING PRIVAT
Membuat perusahaan public menjadi privat (pribadi) melalui pembelian saham oleh
manajemen saat ini.

9. MANAGEMENT BUYOUTS (MBO)


Suatu tindakan sebagian kecil pemegang saham, biasanya melibatkan manajemen
perusahaan untuk mengambilalih kepemilikan dengan menggunakan dana yang diperoleh
dari menerbitkan obligasi (berhutang)

10. LEVERAGE BUYOUTS (LBO)


Pembelian yang dileverage merupakan perolehan yang terutama dibiayai dengan utang,
pemnbelian dengan tunai bukan dengan saham, menyangkut usaha yang intensif modal
(padat modal).

11. JOINT VENTURE


Suatu program kerjasama dimana sebagian dari dua perusahaan bergabung untuk tujuan
tertentu

INVESTMENT BANKERS
Atau perusahaan investasi memiliki peran yang penting dalam proses merger perusahaan,
fungsinya :
a. Membantu menyusun rencana merger
b. Membantu target firm menyusun rencana defensive merger
c. Membantu menghitung nilai target firm
d. Membantu pendanaan merger
e. Melakukan spekulasi pada saham-saham potential target firm

PERLAKUAN TERHADAP INCOME PERUSAHAAN

Income yang dibicarakan adalah Income dari perusahaan yang berbentuk PT. Dengan
topik-topik : Depresiasi, Cash Flows, Bunga serta Deviden.

1. DEPRESIASI

Depresiasi (Penyusutan) adalah merupakan salah satu komponen biaya tetap yang timbul
karena digunakannya aktiva tetap, dimana biaya ini dapat dikurangkan dari
revenue/penghasilan.
Biasanya suatu perusahaan menggunakan dua metode depresiasi, yang satu dimaksudkan
untuk laporan keuangan terhadap pemilik perusahaan sedangkan yang satunya lagi
digunakan untuk laporan ke kantor pajak.
Metode Depresiasi :
a. The Stright-line Method
b. The Double Declining
c. The Sum-of-the years digit method

Sri Setya Handayani Bentuk-bentuk Perusahaan 6


Kapita Selekta Keuangan

Depresiasi dan Cash Flows

Untuk mengetahui berapa cash flows yang diterima oleh perusahaan, maka harus diadakan
penyesuaian (adjustment) terhadap laporan laba rugi (income statement) yang sudah dibuat
yaitu dengan jalan menambahkan kembali biaya (expenses) yang tidak memerlukan
pengeluaran uang kas (noncash charges).
Noncash Charges adalah expenses yang dapat dikurangkan dari revenue/penghasilan
tetapi tidak memerlukan pengeluaran uang kas. Macamnya : Depresiasi, Amortisasi dan
Deplesi.

Perhitungan Cash Flows dapat dilakukan dengan persamaaan :

Cash Flows = Net profit after tax + Noncash charges

Contoh : Persamaan 1
Earning after taxes Rp. 12.000,00
Plus : Depresiasi Rp. 5.000,00
---------------------
Cash Flow Rp. 17.000,00

Tabel 1
Laporan Laba-Rugi
Perusahaan Dito-Resha
Per 31 Desember 2000

Sales Rp. 100.000,00


Less : Return & Allowances Rp. 5.000,00
Net sales Rp. 95.000,00
Less : cost of good sold Rp. 45.000,00
Gross Profit Rp. 50.000,00
Less : Depreciation Rp. 5.000,00
Rp. 45.000,00
Less : General & Adm Expenses Rp. 20.000,00
Earning before interest and taxes (EBIT) Rp. 25.000,00
Less : interest expenses Rp. 5.000,00
Earning before taxes Rp. 20.000,00
Less : Taxes 40 % Rp. 8.000,00
Earning (net profit) after taxes (EAT) Rp. 12.000,00

Sri Setya Handayani Bentuk-bentuk Perusahaan 7


Kapita Selekta Keuangan

Tabel 2
Laporan Laba-Rugi
Perusahaan Dito-Resha, 31 Desember 2000
Yang dibuat atas dasar Cash Flow

Sales Rp. 100.000,00


Less : Return & Allowances Rp. 5.000,00
Net sales Rp. 95.000,00
Less : cost of good sold Rp. 45.000,00
Gross Profit Rp. 50.000,00
Less : General & Adm Expenses Rp. 20.000,00
Earning before interest and taxes (EBIT) Rp. 30.000,00
Less : interest expenses Rp. 5.000,00
Earning before taxes (EBT) Rp. 25.000,00
Less : Taxes 40 % (Rp. 20.000 x 40%) * Rp. 8.000,00
Cash Flows Rp. 17.000,00
* perhitungan pajak didasarkan atas jumlah sesudah dikurangi depresiasi

Metode Depresiasi

Contoh :
Perusahaan Dito-Resha, membeli sebuah mesin seharga Rp. 27.000,00 dengan
umur ekonomis 5 tahun Dan diperkirakan pada akhir tahun kelima masih akan mempunyai
nilai residu sebesar Rp. 2.000,00

a. The stright line method (Metode garis lurus)


Jumlah depresiasi dengan menggunakan metode straight line ini dapat dihitung dengan
jalan membagi ‘depresiasi value’ (jumlah investasi dikurangi dengan nilai residu) dari
suatu aktiva dengan umur ekonomisnya shg dg menggunakan metode ini jumlah
depresiasi setiiap tahunnya adalah sama.

Depreciable value Rp. 27.000,00 – Rp. 2.000,00


---------------------- = ------------------------------------- = Rp. 5.000,00 per tahun
Life 5

b. The double declining balance method


Tingkat depresiasi yg digunakan did lm metode ini adalah sama dengan tingkat yg
digunakan dlm metode straight line dikalikan dengan dua. Dengan menggunakan
metode ini maka jumlah yg digunakan sbg dasar perhitungan depresiasi adalah
keseluruhan nilai investasi, jadi bukan nilai investasi dikurangi dengan nilai residu, Dan
biasanya jumlah depresiasi pada tahun terakhir akan sama dengan nilai buku pada awal
tahun terakhir dikurangi dengan jumlah residu.

Sri Setya Handayani Bentuk-bentuk Perusahaan 8


Kapita Selekta Keuangan

Kalau dalam contoh perhitungan metode straight line diatas diketahui bahwa tingkat
depresiasi adalah 1/5 atau 20%, maka dlm metode double declining balance tingkat
depresiasinya adalah 2 x 1/5 = 2/5 atau 40 %

Tabel 3
Perhitungan jumlah Depresiasi dengan metode Double Declining Balance

Tahun Nilai Buku pada Tingkat Jumlah Nilai buku pada


awal tahun Depresiasi Depresiasi akhir tahun
(1) x (2) (1) – (3)
(1) (2) (3) (4)
1 Rp. 27.000,00 2/5 Rp. 10.800,00 Rp. 16.200,00
2 Rp. 16.200,00 2/5 Rp. 6.480.00 Rp. 9.720,00
3 Rp. 9.720,00 2/5 Rp. 3.888,00 Rp. 5.832,00
4 Rp. 5.832,00 2/5 Rp. 2.333,00 Rp. 3.499,00
5. Rp. 3,499,00 2/5 Rp. 1.499,00 Rp. 2.000,00
Total jumlah depresiasi selama 5 tahun Rp. 25.000,00

c. The sum of the years digits method


Dengan menggunakan metode ini maka keseluruhan bilangan umur dari suatu aktiva
harus dijumlah. Jika ’n’ adalah umur ekonomis dari suatu aktiva dan ’S’adalah jumlah
keseluruhan bilangan umur teknis dari aktiva tsb maka jumlah depresiasi pada tahun
pertama adalah n/S, pada tahun kedua (n-1)/5 dst., dikalikan dg depreciable value.
Dalam contoh diatas dimana umur ekonomis aktiva adalah 5 tahun maka jumlah
keseluruhan bilangan S, adalah 5+4+3+2+1 = 15, atau dapat pula dicari dengan rumus :

n(n-1) 5 (6)
S = --------- S = ---------- = 15
2 2

Tabel 4
Perhitungan Jumlah Depresiasi
Dengan Menggunakan Metode The Sum of The Year Digits

Tahun Tingkat Depresiasi Depreciable Value Jumlah Depresiasi


(1) x (2)
(1) (2) (3)
1 5/15 Rp. 25.000,00 Rp. 8.333.00
2 4/15 Rp. 25.000,00 Rp. 6.667,00
3 3/15 Rp. 25.000,00 Rp. 5.000,00
4 2/15 Rp. 25.000,00 Rp. 3.333,00
5 1/15 Rp. 25.000,00 Rp. 1.667,00
Total Rp. 25.000,00

Sri Setya Handayani Bentuk-bentuk Perusahaan 9


Kapita Selekta Keuangan

Tabel 5
Net Income After Taxes (Laba Bersih Sesudah Pajak)
Dengan Menggunakan Metode Depresiasi yang Berbeda-beda

Tahun Stright Line Double Declining Sum of the years


Method Balance Method digits method
1 Rp. 12.000,00 Rp. 8.520,00 Rp. 10.000,00
2 Rp. 12.000,00 Rp. 11.112,00 Rp. 11.000,00
3 Rp. 12.000,00 Rp. 12.667,00 Rp. 12.000,00
4 Rp. 12.000,00 Rp. 13.601,00 Rp. 13.000,00
5 Rp. 12.000,00 Rp. 14.100,00 Rp. 14.000,00
Total Rp. 60.000,00 Rp. 60.000,00 Rp. 60.000,00

Tabel 6
Cash Flows yang Diterima Perusahaan Dito-Resha
Dengan Menggunakan Metode Depresiasi yang Berbeda-beda

Tahun Stright Line Double Declining Sum of the years


Method Balance Method digits method
1 Rp. 17.000,00 Rp. 19.320,00 Rp. 18.333,00
2 Rp. 17.000,00 Rp. 17.592,00 Rp. 17.667,00
3 Rp. 17.000,00 Rp. 16.555,00 Rp. 17.000,00
4 Rp. 17.000,00 Rp. 16.934,00 Rp. 16.333,00
5 Rp. 17.000,00 Rp. 15.599,00 Rp. 15.667,00
Total Rp. 85.000,00 Rp. 85.000,00 Rp. 85.000,00

12. BUNGA Dan DEVIDEN

Di dalam Laporan Laba Rugi, bunga ditampakkan sebagai biaya yang


menggambarkan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada para kreditor atas
uang yang dipinjamnya sehingga dapat mengurangi jumlah pajak, sedangkan pembayaran
pinjaman pokok bukanlah merupakan biaya yang dapat mengurangi jumlah pajak tetapi
hanya sebagai pengeluaran dan tidak diperlihatkan di dalam laporan laba-rugi
Deviden merupakan distribusi dari income yang diperoleh perusahaan kepada para
pemegang saham. Pembayaran deviden ini sendiri bukanlah merupakan biaya yang dapat
digunakan untuk mengurangi pajak, Dan pembayaran ini merupakan pengeluaran bagi
perusahaan dimana bunga merupakan pembayaran yang sifatnya sementara atas uang
yang dipinjam, sedangkan deviden merupakan suatu pembayaran yang sifatnya permanent
atas modal yang diserahkan oleh pemegang saham atau pemilik perusahaan.

Sri Setya Handayani Bentuk-bentuk Perusahaan 10


Kapita Selekta Keuangan

Tabel 7
Bentuk Umum Laporan Laba-Rugi Perusahaan

Sales Penjualan
Less : Cost of good sold Dikurangi : harga pokok barang yang dijual
Gross Profit Laba kotor
Less : Operating Expenses Dikurangi : Biaya-biaya operasi
Operating Profit Laba Operasi
Less : Interest Expenses Dikurangi : Beban Tenaga
Net profit before taxes Laba bersih sebelum pajak
Less : Taxes Dikurangi : Pajak
Net profit after taxes Laba bersih setelah pajak
Less : Preferred dividend Dikurangi : Deviden saham preferren
Earning available for Laba yang tersedia bagi para pemegang
commonstockholders equity saham biasa
Less : Common stock deviden Dikurangi : Deviden saham biasa
Total retained earning Laba yang ditahan

Soal Latihan :

Perusahan Iethier Semilir mengharapkan income sebelum dikurangi dengan depresiasi dan pajak
sebesar Rp. 160.000,00. Untuk merealisir harapan tersebut, perusahaan akan membeli sebuah
mesin seharga Rp. 300.000,00 dengan umur teknis selama 5 tahun dan pada akhir tahun kelima
tidak ada salvage value (nilai residu).
a. Hitunglah jumlah depresiasi dengan menggunakan metode straight line, declining balance
Dan the sum of the years digits.
b. Kalau tingkat pajak 40%, hitunglah jumlah cash flows dengan menggunakan masing-
masing metode depresiasi tersebut di atas.

---@ either, februari 2008 @---

Sri Setya Handayani Bentuk-bentuk Perusahaan 11

You might also like