You are on page 1of 3

Definisi arsen

Arsen (As) adalah eIemen yang tersebar luas di mana-mana dengan sifat seperti mineral.
Senyawa arsen sangat kompleks dan berbeda antara arsen bentuk organik dan anorganik.
Senyawa arsen anorganik yang terpenting adalah arsen trioksida (AS203 atau AS406). Pada suhu
di atas 1.073°C senyawa arsen trioksida dapat dihasilkan dari hasil samping produksi tembaga
dan pembakaran batubara. Arsen trioksida mempunyai titik didih 465°C dan akan menyublim
pada suhu lebih rendah. Kelarutan arsen trioksida dalam air rendah, kira-kira 2% pada suhu 25°C
dan 8,2% pada suhu 98°C. Sedikit larut dalam asam membentuk asam arsenide (H3As03).
Arsen trioksida sangat cepat larut dalam asam khlorida dan alkalis (Durrant & Durrant, 1966;
Carapella, 1973).

Unsur ini merupakan salah satu hasil sampingan dari proses pengolahan bijih logam non-besi
terutama emas, yang mempunyai sifat sangat beracun dengan dampak merusak lingkungan.
Arsen ditemukan pada beberapa cebakan bijih logam, diantaranya:

• Cebakan Cu–Zn–Pb mengandung mineral enargit

• Cebakan Cu–pirit–As

• Cebakan Ag murni dan arsenida Ni–Co

• Cebakan Au mengandung As

• Cebakan sulfida As dan sulfida Au–As

• Cebakan Sn mengandung As.

Terdapat lebih dari 25 mineral mengandung As berupa arsenida atau sulfida dengan mineral-
mineral yang dikenal seperti: arsenopirit (FeAsS), lollingit (FeAs2), smaltit (CoAs2), nikolit
(NiAs), tennantit (Cu8As3S7), enargit (Cu3AsS4), proustit (Ag3AsS), realgar (As4S4), dan
orpimen (As2S3). As digunakan untuk campuran logam lain (Pb) dalam pembuatan shot
(partikel bundar berukuran pasir) dan insektisida berbentuk arsenat–Ca dan Pb. Arsen putih
(As2O3) biasanya digunakan untuk membasmi rumput liar; sementara senyawa arsenik tertentu
dimanfaatkan dalam peleburan gelas, pengawet kayu dan kulit, bahan pencelup, pigmen, obat-
obatan, petasan/ kembang api, dan bahan kimia.

Sumber Arsen

Penambangan cebakan logam mengandung As dan pembuangan tailing dengan keterlibatan


atmosfir akan mempercepat mobilisasi unsur tersebut dan selanjutnya memasuki sistem air
permukaan atau merembes ke dalam akifer-akifer air tanah setempat. Akibat merugikan dari
arsen bagi kesehatan manusia adalah apabila terkandung >100 ppb dalam air minum; dengan
gejala keracunan kronis berupa iritasi usus, kerusakan syaraf dan sel, kelainan kulit atau
melanoma serta kanker usus.
Dampak Arsen Terhadap Pencemaran Lingkungan

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan air, tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan
udara di atasnya.

Penanganan arsen

Dampak pencemaran terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam
tubuh dan kerentanan populasi yang terkena arsen, berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.

Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya
bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah
tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan,
yang dapat member akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan

tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah
piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi
pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini,
seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya
tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa
bahan pencemar ini memiliki

Bahaya Arsen

Peracunan arsenik dapat terjadi secara akut akibat konsumsi arsen berlebih atau kronis akibat
terpapar terus- menerus meski dalam kadar rendah (misalnya karena meminum air yang
terkontaminasi arsen melebihi batas ambang aman tertinggi). Masuknya arsenik dalam jumlah
besar ke dalam tubuh secara mendadak menyebabkan serangan akut berupa rasa sangat sakit
perut akibat sistem pencernaan rusak, muntah, diare, rasa haus yang hebat, kram perut, dan
akhirnya syok, koma, dan kematian.

Remediasi

Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran
khususnya tanah. Diantaranya adalah :

1. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site
adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah
yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang
kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah denga menggunakan


mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

You might also like